MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IDIOLOGI PANCASILA

DENGAN MENERAPKAN MODEL QUESTIONING

PADA SISWA KELAS VI SEMESTER GANJIL

DI SD NEGERI 173643 PANGOMBUSAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Nursia Sitorus

SD Negeri 173643 Pangombusan

 

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) berarti membahas mengenai permasalahan yang muncul didalam kelas dilakukan suatu penelitian untuk dapat menjawab permasalahan tersebut. Yang menjadi Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang berjumlah 34 dengan rincian jenis kelamin perempuan 20 orang dan laki-laki 14 orang siswa di Kelas VI SD Negeri 173643 Pangombusan Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir tahun ajaran 2018/2019.Pada siklus 1 terangkuman pada tabel berikut ini dari jumlah siswa 34 orang, dengan Kriteria Ketuntas Belajar nilai 65,20 orang telah mencapai batas kelulusan (nilai di atas atau sama dengan 65) , sedangkan sisanya masih memiliki nilai dibawah batas kelulusan. Dari 20 siswa yang lulus tersebut bahkan 5 orang diantaranya telah mencapai batas kelulusan standar (nilai sama atau di atas 75). Pada siklus II, Dari jumlah siswa 34 orang, dengan Kreiteria Ketuntas Belajar nilai 65, 28 orang telah mencapai batas kelulusan, sedangkan sisanya masih memiliki nilai dibawah batas kelulusan. Dari 28 siswa yang lulus tersebut bahkan 8 orang diantaranya telah mencapai batas kelulusan standar (nilai sama atau di atas 75). Dari hasil siklus III, Dari jumlah siswa 34 orang, dengan Kreiteria Ketuntas Belajar nilai 65, 33 orang telah mencapai batas kelulusan, sedangkan sisanya masih memiliki nilai dibawah batas kelulusan. Dari 34 siswa yang lulus tersebut bahkan 15 orang diantaranya telah mencapai batas kelulusan standar (nilai sama atau di atas 75) Berdasarkan simpulan sementara pada siklus 1, 2 dan 3 dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini yakni “dengan penerapan metode Tanya Jawab dapat meningkatkan hasil belajarMateri idiologi pancasila.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Questioning

 

PENDAHULUAN

Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan mengembangkan model pembelajaran.

Pendidikan budi pekerti mengacu pada pengertian dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan sebagai moralitas. Moralitas mengandung pengertian antara lain: (a) adat istiadat (b) sopan santun (c) perilaku.

Pada UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 37 (2) menjelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (2003:66).

Noor MS Bakry (2002:2) menerangkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian, untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia.

Subhan Sofhian dan Asep Sahid Gatara (2011:6) berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai proses pendewasaan bagi warga negara dengan usaha sadar dan terencana melalui pengajaran sehingga terjadi perubahan pada warga negara tersebut dalam hal pengetahuan, sikap, dan perilaku yang bersifat kritis serta emansipatoris.

Dalam mengembangkan model pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud. Untuk meningkatan prosentase kelulusan atau hasil belajar siswa kelas VI tersebut, tentunya guru dituntut merancang model pembelajaran yang lebih tepat serta penerapan media pembelajaran yang Variatif. Berdasarkan kenyataan itulah penulis (guru) mencoba mengadakan PTK melalui penerapan model pembelajarn questioning dengan berbagai Variasi media pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class room action research) berarti membahas mengenai permasalahan yang muncul didalam kelas dilakukan suatu penelitian untuk dapat menjawab permasalahan tersebut, adapun fase yang digunakan dengan melakukan 3 siklus dengan tahapan dan prosedur yang variatif. Yang menjadi Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang berjumlah 34 dengan rincian jenis kelamin perempuan 20 orang dan laki-laki 14 orang siswa di Kelas VI SD Negeri 173643 Pangombusan Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir tahun ajaran 2018/2019.

Siklus 1

Pada siklus ini, pembelajaran materi Ideologi Pancasila membahas mengenai Pengertian Ideologi, Fungsi Ideologi, Dimensi Ideologidan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Perangkat pembelajaran yang digunakan pada siklus ini Silabus dan RPP. Silabus yang digunakan adalah silabus hasil refleksi pada tahap perencanaan antara peneliti dan mitra peneliti..

Berikut diuraikan langkah pokok kegiatan pembelajaran pada tahap ini, yakni sebagai berikut:

1)   Siswa diberikan lembaran kertas kerja

2)   Pada lembaran kertas kerja siswa diperintahkan membuat karangan mengenai:

    Cita-cita yang diinginkan

    Cara-cara untuk mencapai cita-cita tersebut

3)   Setelah kegiatan di atas dianggap selesai, guru kepada beberapa siswa mengadakan tanya jawab terkait dengan “cita-cita seseorang dan cara-cara mempertahankan cita-cita tersebut.

4)   Setalah materi tersebut dianggap cukup, selanjutnya bagikan potongan kertas kosong yang lain

5)   Minta kepada siswa menulis identitasnya dan membuat sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran fungsi ideology dan dimensi ideology

6)   Setelah selesai, tukarkan potongan kertas tersebut kepada siswa lain di sampingnya (biasanya teman sebangku)

7)   Minta masing-masing siswa untuk menuliskan identitas dan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (jawaban betul diberi nilai 100), serta memberikan tanda cek (V) apabila pertanyaan tersebut perlu dibahas lebih lanjut dan memberi tanda silang (X) apabila pertanyaan tersebut tidak perlu dibahas.

8)   Kembalikan potongan kertas tersebut kepada siswa yang membuat pertanyaan. Perintahkan kepada siswa untuk menilai jawaban dari temannya (jawaban betul diberi nilai 100). Selanjutnya setiap pertanyaan siswa yang mendapat tanda cek (V) diminta untuk dibacakan secara keras.

9)   Berikan respon atau jawaban atas pertanyaan tersebut, namun terlebih dahulu harus memberikan kesempatan kepada siswa yang untuk menjawabnya (terutama kepada siswa yang membuat pertanyaan)

Data hasil penelitian berupa data lapangan (hasil pengamatan mitra) dapat dilihat pada lampiran 5-6 sedangkan hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 7. Hasil analisis data yang diperoleh pada siklus 1

Siklus 2

Pada siklus 2 ini, pembelajaran materi Ideologi Pancasila membahas mengenai Pancasila Sebagai Ideologi Negara, Pancasila Sebagai Dasar Negara, Kedudukan Pancasila bagi Bangsa Indonesia selain sebagai Ideologi dan Dasar Negara.

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus ini mengunakan RPP yang telah dibuat berdasarkan kesepatakan hasil refleksi pada siklus 1. Langkah-langkah pokok pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1)   Siswa diberikan lembaran kertas kerja

2)   Pada lembaran kertas kerja siswa diperintahkan membuat gambar bangunan, rumah atau gedung.

3)   Setelah kegiatan di atas dianggap selesai guru kepada beberapa siswa mengadakan tanya jawab terkait dengan gambar yang dibuat dan hubungannya dengan materi pembelajaran.

4)   Setalah materi tersebut dianggap cukup, selanjutnya bagikan potongan kertas kosong yang lain

5)   Minta kepada siswa menulis identitasnya dan membuat sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran “Kedudukan Pancasila selain sebagai ideologi dan dasar negara”

6)   Setelah selesai, tukarkan potongan kertas tersebut kepada siswa lain di sampingnya (biasanya teman sebangku)

7)   Minta masing-masing siswa untuk menuliskan identitas dan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (jawaban betul diberi nilai 100), serta memberikan tanda cek (V) apabila pertanyaan tersebut perlu dibahas lebih lanjut dan memberi tanda silang (X) apabila pertanyaan tersebut tidak perlu dibahas.

8)   Kembalikan potongan kertas tersebut kepada siswa yang membuat pertanyaan. Perintahkan kepada siswa untuk menilai jawaban dari temannya (jawaban betul diberi nilai 100). Selanjutnya setiap pertanyaan siswa yang mendapat tanda cek (V) diminta untuk dibacakan secara keras.

9)   Berikan respon atau jawaban atas pertanyaan tersebut, namun terlebih dahulu harus memberikan kesempatan kepada siswa yang untuk menjawabnya (terutama kepada siswa yang membuat pertanyaan)

Data hasil penelitian dapat dilihat pada lampiran 9-11. Berdasarkan data tersebut peneliti dan mitra penliti mencoba membuat matrik rangkuman data penelitian siklus-2 dan hasil analisisnya

Matrik Analisis Data Siklus Ke-3

Teknik Pengumpulan Data

Deskripsi pelaksanaan

dan hasil yang diperoleh

Analisis – Refleksi

Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh mitra peneliti.

Hasil yang diperoleh, yakni:

a) Umumnya siswa tampak aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Ini disebabkan ketertarikan siswa terhadap bentuk kegiatan pembelajaran yang diterapkan, yakni kegiatan mengarang yang ada kaitannya dengan pengamalan sila-sila Pancasila.

b) Motivasi siswa mengikuti pelajaran tampak pada keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru ketika diadakan pembahasan hasil pekerjaannya dengan model tanya jawab (questioning).

c) Ketepatan jawaban jiwa dalam kegiatan tanya jawab, baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan guru mencerminkan adanya peningkatan pemahaman siswa akan materi pelajaran yang sedang dipelajari.

d) Reward atau penguatan tampak sudah terbiasa diberikan oleh guru sehingga memiliki pengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa

e) Adanya penjelasan mengenai kegiatan penilaian proses juga sangat jelas memberikan kontrinbusi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa

Berdasarkan hasil refleksi, yakni dari hasil kegiatan diskusi antara peneliti dan mitra peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode Tanya Jawab yang telah dipraktekkan dalam kegiatan penelitian ini ternyata telah memberikan dampak yang efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa

 

Oleh karena, kegiatan pembelajaran sudah dianggap optimal maka berdasarkan hasil refleksi kegiatan Penelitian ini dianggap selesai.

Wawancara

Hampir seluruh responden menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran seperti ini menyenangkan dan membuat mereka termotivasi.

Hasil Tes

Dari jumlah siswa 36 orang, dengan Kreiteria Ketuntas Belajar nilai 65, 34 orang telah mencapai batas kelulusan, sedangkan sisanya masih memiliki nilai dibawah batas kelulusan. Dari 34 siswa yang lulus tersebut bahkan 15 orang diantaranya telah mencapai batas kelulusan standar (nilai sama atau di atas 75)

 

Pada siklus 3 ini, pembelajaran materi Ideologi Pancasila membahas mengenai Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat. RPP yang digunakan pada siklus ini merupakan RPP memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh pada siklus sebelumnya.

Langkah-langkah pokok pembelajaran pada tahap ini adalah sebagai berikut:

1)   Siswa dibagi menjadi 5 kelompok

2)   Setiap kelompok mendapat tugas membuat karangan:

·         Kel 1 membuat karangan perbuatan yang mengamalkan dan tidak mengamalkan pancasila sila Ke-1

·         Kel 2 membuat karangan perbuatan yang mengamalkan dan tidak mengamalkan pancasila sila Ke-2

·         Kel 3 membuat karangan perbuatan yang mengamalkan dan tidak mengamalkan pancasila sila Ke-3

·         Kel 4 membuat karangan perbuatan yang mengamalkan dan tidak mengamalkan pancasila sila Ke-4

·         Kel 5 membuat karangan perbuatan yang mengamalkan dan tidak mengamalkan pancasila sila Ke-5

3)   Guru memfasilitasi siswa membahas hasil kegiatan mengarang dengan model tanya jawab.

4)   Guru menyampaikan materi dan mengadakan tanya jawab tentang nilai-nilai Pancasila dalam buku Sutasoma dan nilai-nilai masyarakat Indonesia yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

HASIL PENELITIAN

Hasil siklus I, Simpulan sementara yang dapat diperoleh dari hasil analisis data tersebut adalah bahwa

1.   Dilihat dari sisi proses dan hasil pembelajaran telah menunjukkan aktivitas peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa

2.   Dilihat dari segi guru itu sendiri terlihat adanya suatu proses optimalisasi tugas dengan memberikan pembelajaran yang sebaik-baiknya.

3.   Dalam upaya peningkatan proses pembelajaran sekalipun telah tampak peningkatan kualitas, namun masih terdapat beberapa hal yang perlu peningkatan diantaranya:

a)   penyajian pertanyaan sebaik menggunakan bahasa yang lebih ringan, dalam artian mudah dipahami siswa

b)   perlunya pemberian reward atau penguatan guna peningkatan motivasi belajar siswa.

c)   siswa sebaiknya diberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas seminggu sebelumnya atau pada pertemuan sebelumnya.

Hasil siklus II,

Simpulan sementara yang dapat diperoleh dari hasil analisis data tersebut adalah bahwa

1.   Dilihat dari segi proses pembelajaran, tampak bahwa kegiatan pembelajaran sudah cukup efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

2.   Dilihat dari dari segi siswa terlihat adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar.

3.   Dilihat dari segi guru, terlihat adanya peningkatan keterampilan mengajar dan kemampuan mengelola kelas dalam arti keseluruhan.

Beberapa hal masih perlu mendapat perhatian guru dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya:

a)   Penjelasan adanya penilaian proses perlu disampaikan kepada siswa. Hal ini dimaksud agar siswa betul-betul serius dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

b)   Media dalam bentuk cerita dapat dibuat dengan cara tertulis (analisis kasus) yang dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan pengarah.

c)   Peningkatan motivasi belajar siswa perlu terus diupayakan

Hasil Siklus III,

Simpulan sementara yang dapat diperoleh dari hasil analisis data tersebut adalah bahwa kegiatan pembelajaran dengan metode Tanya Jawab dengan Variasi media ternyata cukup efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa

Berdasarkan simpulan sementara pada siklus 1, 2 dan 3 dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini yakni “apabila upaya penerapan metode Tanya Jawab dangan media pembelajaran “membuat karanga”n dan “menggambar” dapat berjalan efekltif, maka hasil belajar siswa akan meningkat” dapat diterima.

SIMPULAN

1.     Kegiatan pembelajaran dengan metode Tanya Jawab dengan Variasi media yang dikelola dengan baik ternyata cukup efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa

2.     Media pembelajaran membuat karangan dan menggambar yang divariasikan dengan metode tanya jawab ternyata cukup efektif untuk menyampaikan materi Pancasila sebagai Dasar Negara dan sebagai Ideologi Negara.

3.     Hipotesis tindakan yang menyatakan “apabila upaya penerapan metode Tanya Jawab dangan Variasi media pembelajaran dapat berjalan efekltif, maka hasil belajar siswa akan meningkat” dapat diterima.

 SARAN

1.     Guru-guru harus dapat mengenali dan menggunakan berbagai metode, strategi dan/atau model pembelajaran; sehingga mempunyai banyak pilihan untuk diterapkan sesuai dengan materi dan/atau kompetensi dasar, karakteristik siswa dan prasarana.

2.     Selain keterampilan memilih model pembelajaran, guru yang professional juga hendaknya dapat memilih media yang tepat untuk menyampaikan materi pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Rahmat Saripudin, Tuesday, 28 October 2008 14:51, Peningkatan Mutu Pembelajaran.

Media Kita. Nurulfikri.sch.id/index.php http://rastodio.com/pendidikan/pengertian-mengajar.html  (diakses tanggal 2 September 2010) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen