MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MATERI LISTRIK STATIS DENGAN PENERAPAN

MODEL DEMONSTRASI DI KELAS IX-B

SMP N.1 LUMBAN JULU TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Nursanti Situmorang

SMP N.1 Lumban Julu

 

ABSTRAKSI

Kompetensi dan kemampuan guru dalam melakukan pendekatan mengajar sangat berpengaruh terhadap hasil dan berprestasi belajar anak didik, seperti halnya yang terjadi pada SMP Negeri 1 Lumban Julu prestasi belajar siswa relatif rendah khususnya dalam bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam. Secara garis besar tujuan pembelajaran ada tiga aspek sasaran pembelajaran yaitu penguasaan konsep, pengembangan keterampilan proses/kinerja siswa, dan penanaman sikap ilmiah. Dengan demikian sasaran dari penilaian hasil belajar meliputi semua komponen yang menyangkut proses dan hasil belajar siswa. Tiga target pembelajaran dalam pendidikan menuntut konsekuensi terhadap strategi pembelajaran, metode dan alat ukur yang digunakan prasarana dan lingkungan sedangkan dari diri siswa diperlukan kesiapan, sikap, minat dan inteligensi.Penelitian ini memiliki tujuan Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu pada materi pelajaran tentang Listrik Statis sehingga diharapkan guru mampu penerapan pembelajaran model demonstrasi dan meningkatkan kemampuan dan pemahaman guru dalam menerapkan berbagai model dan pendekatan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Subjek penelitian PTK ini adalah siswa kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun Pembelajaran 2018/2019, yang berjumlah 32 orang terdiri dari 20 perempuan dan 12 orang laki-laki penelitian kelas ini diambil berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti.Setelah dilakukan penerapan model demonstrasi pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 81,72% dari rata-rata nilai awal 82,81. Pada siklus rata-rata nilai 81,72, siswa tuntas 27 orang (84%0 sedangkan belum tuntas 5 (16%). Pada siklus II siswa yang tuntas 31 orang (97%) sedangkan yang belum tuntas 1 orang (3%) dengan nilai rata-rata 87.58. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 5.86%.Hal ini berarti pembelajaran dengan menerapkan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Listrik Statis, dengan menggunakan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu Kecamatan Lumban Julu Kab.Toba Samosir T.P.2018/2019.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Demonstrasi

 

PENDAHULUAN

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa itu sendiri dan kualitas pengajaranya. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan tranformasi guru di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). Menurut Hamalik (2001:159) bahwa “ hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa”. Menurut Nasution (2006:36) “hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:36) “hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.

Demonstrasi dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau diluar laboratorium. Sedangkan pembelajaran model Demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Sagala (2006), Sumantri dan Permana (1998/1999) menyatakan bahwa: “ Demonstrasi adalah percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu”

Dalam proses pembelajaran dengan pembelajaran model Demonstrasi, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses tertentu. Peranan guru dalam pembelajaran model Demonstrasi adalah memberi bimbingan agar Demonstrasi itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan.

Arikuto (2002:26) menjelakan fakor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah:

  1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor psikologis dan jasmaniah. Yang dikategorikan faktor jasmaniah niah anatra lain: kelelahan, motivasi. Suasana hati dan kebiasaan belajar.
  2. Faktor yang berasal dari luar individu (eksternal) dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor manusia dan manusia, seperti alam, hewan, dan lingkungan fisik.

Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan dan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun faktor yang berasal dari luar individu (eksternal).

Pendekatan pembelajaran merupakan suatu prosedur upaya dan usaha dari pihak lain yang dapat merangsang, mengerahkan dan mempercepat proses perubahan perilaku belajar. Menurut Muhibbinsyah (1999: 30 “ Salah satu faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor pendekatan pembelajaran (Approach Learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan materi pelajaran

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa itu sendiri dan kualitas pengajaranya. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan tranformasi guru di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu yang terletak di Jl. Parapat Kec. Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun Pembelajaran 2018/2019. Pelaksanaannya pada semester I waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan (mulai kegiatan persiapan sampai pelaksanaan penelitian) yakni dimulai bulan september sampai November Tahun 2018.

Subjek penelitian PTK ini adalah siswa kelas IX- SMP Negeri 1 Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun Pembelajaran 2019/2020, yang berjumlah 32 orang terdiri dari 20 perempuan dan 12 orang laki-laki penelitian kelas ini diambil berdasarkan hasil observasi terhadap kelas yang akan diteliti. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran model demonstrasi pada pembelajaran materi kemampuan menemukan isi dongeng yang diperdengarkan. Dimana penelitian ini berupa memaparkan upaya peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Listrik Statis

Untuk mengetahui nilai ketuntasan belajar siswa dengan soal yang berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 4 (empat) option pilihan yang dimana jawaban salah diberi skor 1 (satu) dan untuk jawaban salah diberi skor 0 (nol). (Sudijono, 2009: 18) dengan rumus:

Nilai =

Kriteria nilai ketuntasan belajar

N≥ 72   Tuntas

N< 72   Belum Tuntas

Untuk mengetahui persen siswa yang sudah tuntas belajar secara klasikal digunakan rumus

PKK =

PKK      :           Persen Keberhasilan Klasikal

P          :           Banyak siswa ketuntasan>60

N          :           Banyak siswa

Aqib (2008: 41-42) analisis data dilakukan dengan mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan dengan menggunakan persentase sebagai berikut:

P=

P          : Angka prestasi

F          : Jumlah siswa yang mengalami perubahan

N          : Jumlah seluruh siswa

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sebelun dilaksanakan tindakan dilakukan observasi dan penilaian terhadap siswa, bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa 72.81, dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 orang (72%) dan belum tuntas sebanyak 9 orang (28%).

Persen klasikal siswa yang tuntas 23 orang dan yang belum tuntas 9 orang. Dengan ini dapat diketahui Persen Klasikal Ketuntasan, yaitu:

PKK  Tuntas. PKK Belum Tuntas

Hal ini menunjukkan tingkat ketuntasan belajar secara klasikal masih rendah, maka selanjutnya dilakukan perbaikan dengan penerapan model demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Listrik Statis pada kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu

Nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 81.72% dibandingkan dari nilai tes awal 73,02. Pada siklus I rata-rata nilai siswa menjadi 81.47, dengan jumlah siswa yang tuntas 25 orang (86%) dan yang belum tuntas 4 orang (14%).

Siklus I menunjukkan peningkatan nilai secara klasikal, dengan nilai rata-rata 81,47. Siswa yang tuntas sebanyak 32 orang, artinya Persentase Ketuntasan Klasikal (PKK) = serta siswa yang belum tuntas sebanyak 5 orang dengan PKK = . Ini menunjukkan adanya selisih persentase ketuntasan klasikal antara tes awal dengan tes siklus I sebesar 8,91%. Namun demikian tingkat Ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai tingkat pencapaian yang diharapkan, untuk itu perlu dilakukan pembelajaran kembali dengan memperbaiki langkah-langkah yang dianggap belum efektif.

Pada siklus II diketahui bahwa siswa yang tuntas 28 orang (97%) sedangkan yang belum tuntas 1 orang (3%) dengan nilai rata-rata 86,90. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 5.86%.

Dari data siklus II di atas terdapat peningkatan nilai secara klasikal , yaitu Nilai rata-rata belajar siswa 87.58 Siswa yang telah tuntas 31 orang dan yang belum tuntas 1 orang. Dengan demikian dapat diketahui persentase ketuntasan klasikal: yang belum tuntas. Hal ini menunjukkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Listrik Statis pada kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu dengan penerapan model demonstrasi.

PEMBAHASAN

Pembelajaran dengan menerapkan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan Listrik Statis pada kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu. Sebelum dilakukan tindakan, nilai rata-rata hasil belajar siswa 72.81 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 orang dan belum tuntas sebanyak 9 orang. pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 8.91% dari nilai awal menjadi 72,81 dengan jumlah siswa yang tuntas 27 orang (84%) dan yang belum tuntas 5 orang (16%). Pada siklus II siswa yang tuntas 31 orang (97%) sedangkan yang belum tuntas 1 orang (3%) dengan nilai rata-rata 87.58. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 5.43%. Hal ini berarti pembelajaran dengan menerapkan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Listrik Statis pada kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dapat di uraikan dalam bentuk gtafik peningkatan hasil pembelajaran siswa pokok kemampuan siswa Listrik Statis di Kelas IX-b Tahun ajaran 2018/2019.

Diperoleh hasil perbandingan observasi guru dalam mengajar pada siklus I mendapatkan 70,83% dengan kategori penilaian cukup dan siklus II mendapatkan 89,58% dengan kategori penilaian baik. Maka dapat kita lihat selisih penilaian hasil observasi guru dalam mengajar pada siklus I dan siklus II sebesar 19,75%.

Pada siklus II siswa yang tuntas 31 orang (97%) sedangkan yang belum tuntas 1 orang (3%) dengan nilai rata-rata 87.58. Jadi selisih peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan siklus II sebesar 5.86%.

Hal ini berarti pembelajaran dengan menerapkan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Listrik Statis, dengan menggunakan model demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IX-b SMP Negeri 1 Lumban Julu Kecamatan Lumban Julu Kab. Toba Samosir T.P.2018/2019.

KESIMPULAN

  1. Sebelum dilakukan tindakan, nilai rata-rata hasil belajar siswa 72.81 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 orang dan belum tuntas sebanyak 9
  2. Setelah dilakukan penerapan model demonstrasi pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat 8.91% dari nilai awal menjadi 72,81 dengan jumlah siswa yang tuntas 27 orang (84%) dan yang belum tuntas 5 orang (16%).
  3. Berdasarkan diagram di atas diperoleh hasil perbandingan observasi guru dalam mengajar pada siklus I mendapatkan 70,83% dengan kategori penilaian cukup dan siklus II mendapatkan 89,58% dengan kategori penilaian baik. Maka dapat kita lihat selisih penilaian hasil observasi guru dalam mengajar pada siklus I dan siklus II sebesar 19,75%.

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Ary H., 1986, Kebijakan-kebijakan Pendidikan di Indonesia, Jakarta: Bina Aksara.

Hort. 2005. Model Belajar dan Kesulitan – Kesulitan Belajar Bahasa. Bandung: Tarsito

Khadijah, Nyayu, (2009).Psikologi Pendidikan, Palembang, Grafika Telindo Press, Sumatera Selatan.

Miarso, Yusufhadi, 1994, Posisi dan Fungsi Profesi TeknologiPendidikan. Makalah Seminar IKIP Jakarta.

Muhaimin, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya

Mulyasa E,(2005). Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nana, Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Purba. 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Medan: Iniversitas Nergri Medan

Roestiyah, NK. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara