MODEL PBM DENGAN BANTUAN JARUM JAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII H SMP NEGERI 7 SALATIGA

TAHUN AJARAN 2017/2018

 

Supadmi

SMP Negeri 7 Salatiga

 

ABSTRAK

Karena rendahnya aktivitas dan hasil belajar matematika seluruh siswa di kelasVII , mendorong penulis mengadakan penelitian ini. Sebagai sampel subyek penelitian adalah siswa kelas VII H yang terdiri 16 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan karakteristik sebagai kelas yang tingkat kemampuan siswa yang heterogen. Model pembelajaran berbasis masalah dipilih oleh penulis, dengan harapan dapat menarik aktivitas peserta didik yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan bantuan jarum jam yang diputar yang diselesaikan dalam kerja kelompok sedangkan pada siklus II denganjarum jam yang diputar dengan kerja kelompok. Dengan deskriptif komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I dan siklus II, diperoleh dalam kategori aktivitas belajar kategori rendah dari kondisi awal 67,85% turun 35,71% pada siklus I dan menjadi 17,16% pada siklus II. Sedangkan hasil belajar matematika materi gari dan sudut bagi peserta didik kelas VII H semester II tahun pelajaran 2017/2018, rata – rata meningkat dari kondisi awal 42,53 menjadi 74,64 pada siklus I dan menjadi 83,92 pada siklus II atau pada kondisi akhir mengalami peningkatan sebesar dari 41.39 kondisi awal.

Kata kunci: PBM Bantuan Jarum Jam , Hasil Belajar, Aktivitas Belajar, Matematika, Garis dan sudut

 

PENDAHULUAN

SMP Negeri 7 Salatiga sekolah yang berada di daerah pinggiran kota Salatiga. Sebagai sekolah non favorit, sebagaian besar siswa yang masuk ke SMP Negeri 7 merupakan limpahan dari sekolah–sekolah yang lebih favorit dengan nilai hasil belajar SD yang rendah.Ketuntasan belajar yang ideal 75% untuk matematika belum dapat diterapkan di SMP Negeri 7 Salatiga. Pada tahun pelajaran 2017/2018, nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minirimal) mata pelajaran matematika pada kelas VII adalah 70.

Pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 hasil nilai tes menunjukkan dari 28 siswa menunjukan semuanya mendapat nilai di bawah 70 dan nilai tertingginya 59 dan nilai terendahnya 36 dengan nilai rata-ratanya adalah 42,32. Berdasarkan pemasalahan tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif,efektif dan efisien serta guna meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar

            Pada materi Garis dan sudut peserta didik masih rendah hasil belajar nya ditunjukkan hasil nilai pretes yang rata-ratanya masih dibawah KKM yaitu 5,75 serta banyak peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran materi garis dan sudut karena kurang menarik sangat membosankan dalam pembelajaran guru belum menggunakan metode dan model pembelajaran yang menarik peserta didik.

 Model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar juga sebuah pembelajaran yang dapat mengaktifakan peserta didik sedemikian rupa agar dalam pembelajaran siswa termotivasi untuk belajar dan menjadi partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Proses model yaitu: siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat, guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi sissw

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

1.     Apakah Model Pembelajaran Berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2017/2018 ?

2.     Apakah Model Pembelajaran Berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang dapat diputar dapat meningkatkan hasil belajar matematika bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2017/2018?

Tujuan Peneltian

Tujuan penelitian dari latar belakang diatas adalah:

1.       Meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa melalui Model pembelajaran Berbasis masalah Berbantuan jarum penunjuk yang bisa diputar bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga.

2.       Meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui Model Pembelajaran berbasis Masalah dengan Berbantuan jarum penunjuk yang bisa diputar bagi siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga.

Manfaat Penelitian

Manfaat bagi guru

Sebagai bahan acuan pertimbangan bagi para guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran.

Manfaat bagi siswa

·         Meningkatkan aktivitas belajar Matematika siswa kelas VII H SMP Negeri 7 SalatigaTahun pelajaran 2017/2018

·         Meningkatkan hasil belajar belajar matematika siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan dimasa mendatang dan sebagai masukan dalam rangka memotivasi para guru untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar.

KajianTeori

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Bantuan jarum Jam

Model Pembelajaran

          Dalam penerapan pendekatan strategi serta metode dengan tehnik pembelajaran dinamakan model pembelajaran.Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan dari awal sampai akhir yang disajikan oleh guru yang bersangkutan.Model pembelajaran dengan tujuan sebagai pedoman guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar sehingga guru dapat membantu siswa mendapatkan ide menjadi ilmu pengetahuan (dalam nining mariyaningsih dan Mistina Hidayati 2018:13)

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

         Sanjaya (2007) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesain masalah yang dihadapi secara alamiah. Menurut Suyatno (2009) model Pembelajaran Berbasis masalah merupakan proses pembelajaran yang menggunakan masalah dalam kehidupan nyata sebagai titik awal dalam proses pembelajaran.Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka miliki sebelumnya untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Dapat kita pahami bahwa pembelajaran berbasis masalah (PBM) merupakan model pembelajaran dengan menggunakan masalah yang dihadapi siswa dalam dunia nyata /kehidupan sehari –hari sebagai suatu konteks bagi siswa sehingga merangsang untuk berpikir kritis dan menggunakan ketrampilan yang dimiliki dalam memecahkan masalah sehingga siswa akan memperoleh konsep serta pengetahuan yang esensi dari materi yang dipeajari.

DENGAN JARUM JAM YANG BISA DIPUTAR

 Jarum penunjuk yang bisa siputar adalah media dalam kegiatan pembelajaran matematika materi Garis dan Sudut untuk menarik aktifitas siswa dan minat belajar siswa. Cara penyajian jarum penuntuk yang bisa diputar ini siswa diberi kertas yang diberi gambar dua lingkaran yang sepusat dibagi menjadi 6 bagian bernomor 1 sampai 6 untuk mengerjakan soal. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk memutar jarum penunjuk untuk mendapatkan soal sesuai dengan nomor yang ditunjuk jarum, siswa diberi kesempatan mengerjakan soal. Setelah mengerjakan soal, siswa diminta menampilkan hasil pekerjaan dan jawaban di papan tulis yang disediakan oleh guru.

Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal menunjukkan bahwa masih rendahnya hasil belajar siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga, hal ini ditunjukkan dengan masih adanya siswa yang belum mencapai nilai KKM 70 sejumlah 28 siswa.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diadakan suatu tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tindakan yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif, salah satunya Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan berbantuan jarum Jam bisa diputar yang dilakukan dalam beberapa siklus. Pada akhir pembelajaran tiap siklus diadakan tes dan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Bantuan jarum yang bisa diputar diharapkan dapat meningkatakan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut ,hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah:

Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan bantuan jarum jam berputar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika dalam materi Garis dan Sudut bagi peserta didik klas VII H SMP N 7 salatiga semester II tahun pelajaran 2017/2018.

SETING PENELITIAN

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 15 siswa laki laki dan 13 siswa perempuan

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga karena peneliti mengajar di SMP Negeri 7 Salatiga. Pada tahun pelajaran 2017/2018 mengajar dikelas VII sehingga penelitian ditujukan pada kelas VII SMP Negeri 7 Salatiga jalan Setiaki 15 Kelurahan Dukuh, Kecamatan sidomukti, kota Salatiga. Pada bulan Desember 2017 dilakukan penyusunan rencana kegiatan, penyusunan instrument penelitian dilakukan pada bulan Januari 2018. Pada bulan Februari dan Maret 2018 dilakukan tindakan. Setelah data dikumpulkan melalui penelitian tindakan kelas, maka dilakukan anlisis data dan pembahasan, dan pada bulan April 2018 dilakukan penulisan laporan hasil penelitian

TEHNIK ANALISA DATA

Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid

1.     Data aktivitas belajar matematikayang diperoleh melalui pengamatan supaya diperoleh data yang valid.

2.     Data hasil belajar matematika supaya valid perlu dibuat kisi kisi sebelum soal disusun. Validasi dilakukan terhadap instrument penilaian tes tertulis berupa penyusunan kisi-kisi sehingga terpenuhi validasi teoritik.

PROSEDUR TINDAKAN

Siklus 1

a.     Perencanaan

Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang dilakukan, membuat  (RPP:Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) membuat lembar kerja siswa, membuat instrument yang digunakan dalam siklus PTK dan menyusun alat evaluasi pembelajaran.

b.     Tindakan

1)    Pertemuan Pertama

a)    Kegiatan Pendahuluan

Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah yaitu membiasakan siswa berdoa sebelum belajar, selanjutnya memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, memotivasi siswa, memberikan pertanyaan konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator).

b)    Kegiatan Inti

Guru menjelaskan konsep-konsep materi yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahasa bacaan, membagi siswa dalam kelompok 3-4 orang, kemudian guru memberikan lembar kerja pada siswa untuk diselesaikan dengan alat peraga pada masing-masing kelompok dengan alat peraga yang disiapkan dan memberikan bimbingan seperlunya. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang ditentutakan dan mempersiapkan setiap kelompok untuk mendiskusikanya di depan kelas dan meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi. Kemudian guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi.

c)     Kegiatan Akhir

Guru mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan serta membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah serta, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka dan memberikan tugas membaca kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari selanjutnya.

2)    Pertemuan Kedua

a)    Kegiatan Pendahuluan

Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah yaitu membiasakan siswa berdoa sebelum belajar, selanjutnya memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, memotivasi siswa, memberikan pertanyaan konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator).

b)    Kegiatan Inti

Guru menjelaskan konsep-konsep materi yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahasa bacaan, membagi siswa dalam kelompok 3-4 orang, kemudian guru memberikan lembar kerja pada siswa untuk diselesaikan dengan alat peraga pada masing-masing kelompok dengan alat peraga yang disiapkan dan memberikan bimbingan seperlunya. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang ditentutakan dan mempersiapkan setiap kelompok untuk mendiskusikanya di depan kelas dan meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi. Kemudia guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi.

b)    Kegiatan Akhir

Guru mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan serta membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah serta, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka dan memberikan tugas membaca kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari selanjutnya.

 

3)    Pertemuan ketiga

Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga adalah tes siklus I dan memberikan tugas baca kepada siswa mengenai materi selanjutnya yang akan dipelajari.

c.     Observasi

Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Setiap tindakan yang dilakukan oleh siswa dengan guru dengan lembar observasi dan mengamati jalanya model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum yang diputar.

d.     Refleksi

Pada tahap ini melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pembelajaran dan diadakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana tujuan, sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II dan siklus selanjutnya.

2. Siklus II

Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dengan pokok bahasan penjelasan materi membuat model dari garis dan sudut dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Pelaksanaan pembelajaran siklus II ini dilakukan dalm 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

a.     Perencanaan

Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrument penilaian ,soal dalam bentuk permaianan ,daftar pertanyaan dan lembar pengamatan

b.     Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam tiga kali pertemuan. Tahapan tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum yang bisa diputar. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas VII H. Materi yang akan diberikan yaitu Garis dan Sudut

Adapun tindakan yang dilakukan pada tiap siklus yaitu:

1)    Pertemuan I

a)    Kegiatan Pendahuluan

Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah yaitu membiasakan siswa berdoa sebelum belajar, selanjutnya memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, memotivasi siswa, memberikan pertanyaan konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator).

b)    Kegiatan Inti

Guru menjelaskan konsep-konsep materi yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi , membagi siswa dalam kelompok 3-4 orang, kemudian guru memberikan lembar kerja pada siswa untuk diselesaikan dengan alat peraga pada masing-masing kelompok dengan alat peraga yang disiapkan dan memberikan bimbingan seperlunya. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang ditentutakan dan mempersiapkan setiap kelompok untuk mendiskusikanya di depan kelas dan meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi. Kemudia guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi.

c)     Kegiatan Akhir

Guru mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan serta membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah serta, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka dan memberikan tugas membaca kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari selanjutnya.

2)    Pertemuan Kedua

a)    Kegiatan Pendahuluan

Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran pada kegiatan awal adalah yaitu membiasakan siswa berdoa sebelum belajar, selanjutnya memberikan salam, mengecek kehadiran siswa, memotivasi siswa, memberikan pertanyaan konsep-konsep prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa dan menjelaskan tujuan pembelajaran (kompetensi dasar dan indikator).

b)    Kegiatan Inti

Guru menjelaskan konsep-konsep materi yang harus dikuasai oleh siswa melalui demonstrasi dan bahasa bacaan, membagi siswa dalam kelompok 3-4 orang, kemudian guru memberikan lembar kerja pada siswa untuk diselesaikan dengan alat peraga pada masing-masing kelompok dengan alat peraga yang disiapkan dan memberikan bimbingan seperlunya. Guru meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok setelah batas waktu yang ditentutakan dan mempersiapkan setiap kelompok untuk mendiskusikanya di depan kelas dan meminta anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi. Kemudian guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi.

c)     Kegiatan Akhir

Guru mengecek dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dilakukan serta membimbing siswa menyimpulkan seluruh materi pelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah serta, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap kinerja mereka dan memberikan tugas membaca kepada siswa terkait materi yang akan dipelajari selanjutnya.

3)    Pertemuan ketiga

Kegiatan yang dilakukan pada pertemuan ketiga adalah tes siklus II.

Kesimpulan    

1.     Hipotesis mengatakan melalui hasil penelitian yang dilakukan selama 2 siklus melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas VII H SMP Negeri 7 Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar dapat meningkatkan aktifitas belajar matematika pada kondisi awal kategori tinggi 4 siswa (14,30%), pada kategori sedang 5 siswa (17,85%), pada kategori rendah 19 siswa (67,85%) meningkat pada siklus I yaitu pada kategori tinggi menjadi 8 siswa (28,57%), kategori sedang 10 siswa (35,72%), kategori rendah 10 siswa (35,71%). Siklus II meningkat pada kategori tinggi 13 siswa (46,42%), kategori sedang 10 siswa (35,72%), kategori rendah 5 siswa (17,86%). Disimpulkan melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar dapat meningkatkan aktifitas belajar matematika materi garis dan sudut bagi siswa kelas VII H SMP N 7 Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2017/2018.

2.     Hipotesis mengatakan melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi garis dan sudut bagi siswa kelas VII H SMP N 7 Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan hasi belajar matematika dari hasil pretest yang telah dilaksanakan yaitu diperoleh nilai rata-ratanya 42,53 dengan siwa yang belum tuntas 100% (28 Siswa) dan siswa yang tuntas 0%. siklus I mengalami kenaikan dari kondisi awal 42,53 di siklus I menjadi 74,64 dengan presentase ketuntasan belajar siswa yang semula tidak ada yang tuntas di siklus I yang sudah tuntas belajar sbesar 82,15% sedangkan presentase yang belum tuntas belajar sebesar 17,85%. Siklus IImengalami kenaikan dari siklus I74,64 menjadi 83,92 di akhir siklus II, dengan presentase ketuntasan belajar siswa menjadi 100%. Disimpulkan melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi garis dan sudut bagi siswa kelas VII H SMP N 7 Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2017/2018.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan saran untuk meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa diantaranya:

Bagi Guru

a.     Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan belajar dan hasil belajar siswa terhadap materi, salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar.

b.     Guru hendaknya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan media pembelajaran, dan instrument dengan baik untuk mendukung proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan jarum penunjuk yang bisa diputar.

Bagi Sekolah

a.     Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan out put sekolah

b.     Sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa terhadap materi garis dan sudut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, T.M. 2007. ProsedurPenelitian.Jakarta:RienikaCipta.

Depdiknas. 2006. Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta; Depdiknas.

Dimyati, dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Soedjadi.2000.Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta; Prestasi Pustaka.

Sudjana, Nana. 2010. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandun: Sinar Bau Algensindo

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Suherman, Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia