PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAGI SISWA KELAS 3B SDN 1 NGELO KECAMATAN CEPU

TAHUN 2015/2016

 

Mariyana

SDN 1 Ngelo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA tentang ciri-ciri makhluk hidup bagi siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran picture and picture. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 31 siswa. Dalam pengumpulan data metode yang digunakan sebagai metode pokok adalah observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa dari pembelajaran pra siklus motivasi belajar siswa “rendah” meningkat pada siklus I menjadi “sedang”. Pada pembelajaran siklus II motivasi belajar siswa meningkat lagi menjadi “tinggi”. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada pembelajaran pra siklus ketuntasan belajar siswa adalah 41,94% dan rata-rata nilai ulangan siswa 61,61. Pada siklus I ketutasan belajar meningkat menjadi 61,29% dan rata-rata nilai ulangan harian siswa 69,35. Pada pembelajaran siklus II hasil belajar siswa kembali meningkat. Ketuntasan belajar siklus II mencapai 83,87% dan rata-rata nilai ulangan hariannya 77,74. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan dengan penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo Kecamatan Cepu Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kata kunci : motivasi belajar, hasil belajar, model pembelajaran picture and picture

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam dan kehidupan. Pembelajaran IPA khususnya kompetensi ciri-ciri makhluk hidup merupakan kompetensi pembelajaran yang masih mudah bagi siswa kelas III Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran IPA, tampak siswa tidak mempunyai motivasi dalam mengikuti pelajaran. Sebagian besar tampak malas-malasan dalam pembelajaran. Banyak juga siswa yang sibuk dengan aktivitasnya sendiri yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Pembelajaran yang diterapkan masih dominan penggunaan metode ceramah dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Guru dalam memberikan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah terus menerus mengakibatkan siswa menjadi jenuh, siswa hanya mendengarkan saja, siswa banyak yang mengantuk. Akhirnya siswa banyak yang bosan dengan gaya mengajar guru yang monoton.

Kondisi ini mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran juga rendah. Berdasarkan hasil ulangan harian tentang konsep ciri-ciri makhluk hidup, hasilnya masih rendah. Dari 31 siswa kelas 3B hanya 13 siswa yang tuntas belajar. Dengan KKM 70, masih terdapat 18 siswa yang tidak tuntas belajar. Rata-rata dari ulangan harian siswa adalah 61,61.

Kenyataan tentang motivasi dan hasil belajar IPA yang rendah harus segera untuk ditangani. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut dampaknya akan semakin parah. Sudah seharusnya sejak kelas awal siswa disiapkan dengan kualitas yang memadai sehingga ketika memasuki jenjang kelas yang lebih tinggi keadaannya tidak semakin memprihatinkan. Guru harus pandai-pandai memilih model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran. Model pembelajaran yang diyakini akan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran picture and picture. Pada model pembelajaran picture and picture guru menggunakan media pembelajaran berupa gambar. Guru harus bisa meramu dan menciptakan media tersebut sehingga mampu menarik perhatian siswa. Ketika siswa sudah tertarik, maka motivasinya untuk belajar akan meningkat. Seiring dengan meningkatnya motivasi belajar siswa, hasil yang diraih siswa pada saat dilakukan ulangan harian juga akan meningkat.

Dari paparan di atas, guru bermaksud melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture untuk mengatasi masalah rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Judul penelitian yang dilakukan adalah “Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup Melalui Model Pembelajaran Picture And Picture Bagi Siswa Kelas 3B SDN 1 Ngelo Kecamatan Cepu Tahun 2015/2016”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.     Apakah model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo Kecamatan Cepu Tahun Pelajaran 2015/2016?

2.     Apakah model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo Kecamatan Cepu Tahun Pelajaran 2015/2016?

Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.     Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi ciri-ciri makhluk hidup melalui penerapan model pembelajaran picture and picture bagi siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016.

2.     Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi ciri-ciri makhluk hidup melalui penerapan model pembelajaran picture and picture bagi siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016.

Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran khususnya pelajaran IPA, antara lain:

1.     Manfaat bagi siswa, dapat lebih berminat dan senang dalam pembelajaran IPA, agar prestasi dapat meningkat.

2.     Manfaat bagi guru, dapat mengetahui variasi dari beberapa model pembelajaran, menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya, meningkatkan kinerja agar lebih professional dan penuh pembaharuan dalam memperbaik proses belajar mengajar.

3.     Manfaat bagi sekolah, memperbaiki pembelajaran IPA khususnya dan pembelajaran mata pelajaran lainnya pada umumnya.

KAJIAN TEORI

Hakikat Motivasi Belajar

Pengertian belajar menurut James O. Whittaker, belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Menurut Winkel, belajar merupakan aktifitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaks aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman. Ketrampilan, nilai, dan sikap. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan potensial terjadi sebagai hasil praktek penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu (Suprijono 2010: 163).

Menurut Alwi (2001: 756) motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Motivasi secara harfiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediaka kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Suprijono (2010: 165) menjelaskan strategi memotivasi di kelas yaitu sebagai berikut: (1) luangkan waktu, untuk berbicara dengan peserta didik dan jelaskan kepada mereka mengapa aktivitas pembelajaran yang harus mereka lakukan adalah penting; (2) bersikaplah penuh perhatian. Perhaatikan perasaan peserta didik saat mereka disuruh untuk lakukan; (3) kelola kelas secara efektif. Usahakan peserta didik bisa membuat pilihan personal, berikan mereka memilih topik sendiri, tugas menulis dan proyek riset sendiri. Beri peserta didik pilihan dalam cara melaporkan tugas mereka; (4) Ciptakan pusat pembelajaran, peserta didik belajar sendiri atau kolaboratif denga peserta didik lainnya. Peserta didik dapat memilih sendiri aktivitas yang ingin mereka lakukan; dan (5) bentuklah kelompok minat. Bagilah peserta didik kedalam kelompok-kelompok minat dan mereka mengerjakan tugas riset yang relevan dengan minat siswa.

Hakikat Hasil Belajar

Hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana, 1989: 28).

Nurkancana (1990: 11), mendefinisikan hasil belajar adalah “suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang setelah ia mengalami proses belajar selama satu periode tertentu”. Hasil belajar dapat dilihat dari hasil yang dicapai siswa, baik hasil belajar (nilai), peningkatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah perubahan tingkah laku atau kedewasaannya. Untuk melihat pencapaiyan hasil belajar biasanya dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Salim (2000:190) mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan ketrampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan melalui hasil tes”. Hasil belajar siswa dihitung berdasarkan evaluasi, pengukuran (measurement), dan assessment. Evaluasi menurut Kourilski adalah “the act of determining the degree to which an individual or group possesses a certain attribute” (tindakan tentang penetapan derajat penguasaan atribut tertentu oleh individu atau kelompok).

Tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki pengajaran dan penguasaan tujuan tertentu dalam kelas. Assessment adalah serangkaian kegiaan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievment) siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional. Hasil belajar dapat digunakan untuk memantau apakah materi yang disampaikan oleh tenaga pendidik atau guru dapat diserap dan dapat diungkapkan kembali oleh para siswa dalam kegiatan belajar mengajar (Arikunto, 2007:5).

Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian suatu kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil belajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Hakikat IPA

IPA didefiniksan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah menekankan pada hakikat IPA. Secara rinci hakikat IPA menurut Bridgman (dalam Lestari, 2002: 7) adalah sebagai berikut: (1) Kualitas; pada dasarnya konsep-konsep IPA selalu dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka; (2) Observasi dan Eksperimen: merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsep-konsep IPA secara tepat dan dapat diuji kebenarannya; (3) Ramalan (prediksi); merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan.

Ruang lingkup mata pelajaran IPA (SAINS) mencakup: (1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya yaitu: manusia, hewan, tumbuhan, dan intteraksinya; (2) Materi sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah, dan batuan; (3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi, dan benda-benda langit lainnya; (4) Kesehatan, makanan, penyakit, dan pencegahannya; dan (5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, pelestariannya.

Model Pembelajaran Picture and Picture

Pembelajaran aktif merupakann model pembelajaran untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya (Suprijono, 2010: 111). Langkah-langkah pembelajaran picture and picture sebagai berikut: (1) guru menyampaikan kompetensi struktur organ tubuh manusia yang ingin dicapai; (2) menyajikan materi sebagai pengantar; (3) guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan struktur organ tubuh manusia dan fungsinya; (4) guru menunjukkan/memanggil siswa secar bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang benar; (5) guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut; (6) dari alasan/ urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/ materi struktur organ tubuh manusia dan fungsinya; dan (7) kesimpulan.

Kerangka Berpikir

Pada awal pembelajaran siswa belum mampu memahami materi ciri-ciri makhlik hidup, terbukti dengan hasil evaluasi belajar rendah, nilai ketuntasan belajar masih banyak yang belum mencapai KKM yang ditentukan. Hasil belajar yang rendah dikarenakan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran rendah. Penggunaan model pembelajaran picture and picture diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa karena dalam pembelajaran picture and picture menggunakan media pembelajaran berupa gambar-gambar. Dengan meningkatnya motivasi belajar siswa, hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi ciri-ciri makhluk hidup juga akan meningkat.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teoritis dan kerangka berpikir, hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1.     Melalui model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswakelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016.

2.     Melalui model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswakelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016.

METODOLOGI PENELITIAN

Seting dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Ngelo Kecamatan Cepu Kabupaten Blora. Penelitian dilaksanakan pada tahun pelajaran 2015/2016 semester I selama 4 bulan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2015. Subyek dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar IPA materi struktur tumbuhan pada siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016 sejumlah 31 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

 

 

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini ada dua teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik nontes.

Data tentang motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dikumpulkan dengan teknik nontes yaitu dengan melakukan pengamatan pada saat proses pembelajaran. Untuk memvalidasi data yang dikumpulkan, peneliti menggunakan lembar observasi pada saat melakukan pengamatan proses pembelajaran. Data hasil belajar pada siklus I dan siklus II yang dikumpulkan menggunakan teknik tes tertulis. Agar datanya valid perlu divalidasi isinya dengan cara menyusun kisi-kisi sebelum membuat butir soal.

Prosedur Penelitian dan Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengunakan metode penelitian tindakan kelas. Untuk mengatasi permasalahan, peneliti menetapkan pelaksanaan tindakan sebanyak dua tindakan dalam dua siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap siklus tindakan adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah kriteria yang ditentukan untuk menentukan keberhasilan penelitian. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila motivasi belajar siswa tinggi pada kondisi akhir dan minimal 80% jumlah siswa mampu tuntas dalam pembelajaran dengan acuan mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 70.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pra Siklus

Data motivasi dan hasil belajar pra siklus diambil pada saat pembelajaran pra siklus. Dalam pembelajaran pra siklus guru belum menerapkan model pembelajaran picture and picture. Motivasi belajar siswa pada pembelajaran pra siklus “rendah”. Siswa tampak pasif dalam pembelajaran. Sebagian besar siswa sibuk dengan kesibukannya sendiri-sendiri. Hanya beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru. Dari situasi ini berdampak pada hasil belajar siswa pada saat dilakukan ulangan harian. Jumlah siswa yang mendapat nilai 40 adalah 3 anak, nilai 50 adalah 7 anak, nilai 60 adalah 8 anak, nilai 70 adalah 8 anak, dan nilai 80 adalah 5 anak. Dengan KKM 70, siswa yang tuntas belajar adalah 13 anak atau 40,94%. Rata-rata ilai ulangan siswa adalah 61,61.

Hasil Siklus I

Pelaksanaan siklus I sesuai jadwal yang direncanakan yaitu pada bulan Agustus 2015. Dalam pembelajaran siklus I guru menerapkan model pembelajaran picture and picture. Siswa mulai tumbuh keberanian dalam menjawab pertanyaan guru walaupun masih agak ragu-ragu. Hanya tinggal beberapa siswa yang sibuk dengan kesibukannya sendiri. Sebagian besar siswa sudah terlibat aktif dalam pembelajaran. Secara keseluruhan motivasi belajar siswa masuk kategori sedang.

Peningkatan motivasi belajar siswa berdampak pada hasil ulangan harian siswa. Jumlah siswa yang mendapat nilai 50 adalah 5 anak, nilai 60 adalah 7 anak, nilai 70 adalah 8 anak, nilai 80 adalah 7 anak, dan nilai 90 adalah 4 anak. Siswa yang tuntas belajar pada siklus I adalah 19 anak atau 61,29%. Rata-rata ilai ulangan siswa adalah 69,35.

Hasil Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada bulan September 2015. Seperti pada siklus I, guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Untuk mendapatkan data motivasi belajar siswa, guru masih dibantu teman sejawat dalam melakukan pengamatan. Pada pembelajaran siklus II semangat belajar siswa sangat tinggi. Keberanian menjawab pertanyaan dari guru sangat besar. Semua siswa mengikuti pembelajaran dengan rasa senang. Motivasi belajar siswa pada pembelajaran siklus II “tinggi”.

Pada akhir siklus II dilakukan ulangan harian. Jumlah siswa yang mendapat nilai 60 adalah 2 anak, nilai 60 adalah 3 anak, nilai 70 adalah 8 anak, nilai 80 adalah 8 anak, nilai 90 adalah 7 anak, dan nilai 100 adalah 3 anak. Siswa yang tuntas belajar pada siklus II adalah 26 anak atau 83,87%. Rata-rata ilai ulangan siswa adalah 77,74.

Pembahasan

Model pembelajaran picture and picture terbukti mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswa kelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016. Motivasi belajar siswa yang pada kondisi awal “rendah” pada pembelajaran siklus I meningkat menjadi “sedang”. Pada pembelajaran siklus II motivasi belajar siswa kembali mengalami peningkatan menjadi “tinggi”. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Hasil Belajar Siswa

Uraian

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Rata-Rata Nilai Ulhar

61,61

69,35

77,74

Tuntas Belajar

13 (41,94%)

19 (61,29%)

26 (83,87%

Tidak Tuntas Belajar

18 (58,06%)

12 (38,71%)

5 (16,13%)

Nilai Terendah

40

50

50

Nilai Tertinggi

80

90

100

 

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil penelitian yang dikumpulkan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1.     Penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswakelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016.

2.     Penerapan model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri-ciri makhluk hidup pada siswakelas 3B SDN 1 Ngelo tahun pelajaran 2015/2016.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan kesimpulan penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu sebagai berikut:

1.     Siswa; demi peningkatan motivasi dan hasil belajar yang memadai dalam belajar IPA, disarankan kepada siswa agar belajar dengan baik jangan segan-segan untuk bertanya kepada orang lain atau membaca buku sumber.

2.     Guru; guru senantiasa diharapkan menerapkan strategi mengajar yang bervariasi dan sesuai dengan latar belakang serta kemampuan siswa, serta terus memberi motivasi siswa.

3.     Sekolah; diharapkan sekolah menambah media alat peraga dan sarana-prasarana lain yang dibutuhkan.

4.     Guru sejawat; penelitian ini diharapkan sebagai motivasi dan penguatan, serta masukan dalam melakukan penelitian tindakan kelas selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Lestari, Eko Puji. 2002. Pengaruh Pembelajaran Penemuan Terbimbing Diskusi terhadap Peningkatan Pola Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa. Surabaya: Universitas Negeri.

Nurkancana, W dan Sumartana. 1990. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Salim, Agus. 2000. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiarawacana

Sudjana, Nana. 1989. Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.