UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA

MATERI DEBIT DENGAN MEDIA COMPACT DISC (CD)

PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN 1 KALIWENANG

KECAMATAN TANGGUNGHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Yuhaningsih

SDN 1 Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran Compact Disc (CD) dalam meningkatkan minat belajar Matematika pada siswa kelas VI SDN 1 Kaliwenang semester I tahun pelajaran 2016/2017. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 15 siswa. Minat belajar siswa diamati dengan menggunakan lembar observasi selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II. Data yang diperoleh, dianalisis secara deskritif komparatif. Hasil pengamatan minat belajar siswa dalam pembelajaran prasiklus sebanyak 5 siswa (33,3%), meningkat menjadi 9 siswa (60,0%) pada siklus I, dan meningkat menjadi 15 siswa (100%) pada siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Compact Disc (CD) dapat meningkatkan minat belajar Matematika pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kaliwenang semester I tahun pelajaran 2016/2017.

Kata Kunci: media Compact Disc (CD), minat belajar.

 

LATAR BELAKANG

Matematika berperan penting dalam kehidupan. Kehidupan memerlukan kemampuan Matematika, seperti menghitung, mengukur dan menimbang misalnya, untuk menghitung banyaknya benda, mengukur jarak atau luas suatu benda, sampai dengan menimbang berat benda. Menyadari peran penting Matematika dalam kehidupan, maka kegiatan belajar merupakan kebutuhan dan menjadi kegiatan yang seharusnya menyenangkan. Kenyataannya belajar Matematika menakutkan bagi siswa. Hal tersebut terjadi karena pembelajaran Matematika cenderung menghitung angka–angka, yang seolah–olah tidak ada makna dan kaitannya dengan kehidupan sehari–hari.

Manusia dalam menjalani kehidupan selalu berhadapan dengan masalah–masalah yang harus diselesaikan. Penyelesaian masalah yang bersifat Matematika dapat menolong seseorang meningkatkan daya analitis dan membantu untuk menyelesaikan permasalahan–permasalahan pada berbagai situasi yang lain.

Dalam proses pembelajaran, pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat penting. Model pembelajaran yang tepat dapat menarik perhatian siswa dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Salah satu pembelajaran yang dapat menarik minat dan meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan media Compact Disc (CD) pembelajaran. Melalui media CD pembelajaran, diharapkan siswa dapat menggunakan serta mengembangkan pengetahuannya untuk mencapai kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik.

 

 

KAJIAN TEORI

Hakikat Pembelajaran Matematika

Pelajaran Matematika disebut ilmu pasti karena Matematika berkaitan erat dengan istilah penalaran. Dikenal dua macam penalaran yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif suatu proses berpikir untuk menarik kesimpulan baru yang bersifat umum berdasar pada beberapa pernyataan khusus yang diketahui benar. Di Matematika, pernyataan yang didapat dari proses induksi belum disebut teorema sebelum dibuktikan secara deduktif. Hasil proses penarikan kesimpulan melalui induksi ini, Matematika hanya disebut dengan dugaan. Matematika disusun dengan pondasi berupa kumpulan sifat pangkal/aksioma. Aksioma adalah dalil atau teorema yang kebenarannya tidak perlu dibuktikan namun akan dijadikan dasar untuk membuktikan dalil atau teorema Matematika selanjutnya.

Menurut Gagne (dalam Suherman, 2003:25) objek belajar Matematika terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. Objek langsung antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap Matematika, dan tahu bagaimana semestinya belajar. Sedangkan objek tak langsung meliputi fakta, ketrampilan, konsep, dan prinsip.

Fakta Matematika adalah kesepakatan dalam Matematika yang dimasukkan untuk memperlancar pembicaraan-pembicaraan di dalam Matematika, seperti lambang-lambang yang ada dalam Matematika. Keterampilan-keterampilan Matematika adalah operasi dan prosedur dalam Matematika yang masing-masing merupakan suatu proses untuk memperoleh hasil tertentu. Konsep-konsep Matematika adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasi apakah suatu objek tertentu merupakan contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut. Sedangkan prinsip-prinsip Matematika adalah suatu pernyataan yang bernilai benar, yang memuat data konsep dan menyatakan hubungan antar konsep-konsep tersebut.Salah satu wujudnya adalah teorema.

Minat Belajar

Sukardi (1987:25) mengemukakan bahwa minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Menurut Belly (2006: 4), minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Selanjutnya Bob dan Anik Anwar (1983: 210), mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu. Dari kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat temporer. (Hamalik, 1983: 34)

Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Djayadisastra (1989: 8), belajar pada hakikatnya suatu perubahan, baik sikap maupun tingkah laku kearah yang baik, kuantitatif dan kualitatif yang fungsinya lebih tinggi dari semula. Di samping itu Tono (1978: 25), juga mengemukakan bahwa belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru tersebut dicamkan atau dipahami oleh individu kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian minat belajar ialah kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima atau melakukan suatu aktivitas belajar.

Minat belajar seseorang tidaklah selalu stabil, melainkan selalu berubah. Oleh karena itu perlu diarahkan dan dikembangkan kepada sesuatu pilihan yang telah ditentukan melalui faktor-faktor yang mempengaruhi minat itu. Berasal dari faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah semua yang ada pada diri seseorang baik jasmani maupun rohani, fisik maupun psikis. Sedangkan faktor ekstern adalah semua faktor yang ada di luar individu: keluarga, masyarakat dan sekolah.

Campbell (dalam Sofyan, 2004: 9) berpendapat bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk membina minat belajar anak agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain 1) Memperkaya ide atau gagasan; 2) Memberikan hadiah yang merangsang; 3) Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif; 4) Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara sehat; 5) Mengembangkan fantasi; dan 6) Melatih sikap positif.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh W. Olson (dalam Samosir, 1992: 112), bahwa untuk memupuk dan meningkatkan minat belajar anak dapat dilakukan dengan 1) Perubahan dalam lingkungan, kontak, bacaan, hobi, dan olahraga, pergi berlibur ke lokasi yang berbeda-beda. Mengikuti pertemuan yang dihadiri oleh orang-orang yang harus dikenal, membaca artikel yang belum pernah dibaca dan membawa hobi dan olahraga yang beraneka ragam, hal ini akan membuat lebih berminat; 2) Latihan dan praktek sederhana dengan cara memikirkan pemecahan-pemecahan masalah khusus agar menjadi lebih berminat dalam memecahkan persoalan-persoalan; serta 3) Membuat orang lain supaya lebih mengembangkan diri yang pada hakekatnya mengembangkan diri sendiri.

Media Pembelajaran

Hamalik dalam Arsyad (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.

Sudjana & Rivai dalam Arsyad (2005:24) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar yaitu 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan untuk menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; 3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga; dan 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus bertujuan dan mampu meningkatkan motivasi pembelajar. Media yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktik-praktik dengan benar. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah Compact Disc(CD) Pembelajaran.

 

Compact Disc (CD) Pembelajaran

Compact disc (CD) merupakan piringan optik yang diisi dengan pengkodian laser, berdesain untuk menyimpan sejumlah besar data (Febrian 2004: 106). Dalam penelitian ini CD pembelajaran akan menyimpan materi-materi pelajaran dan contoh soal disertai dengan gambar-gambar bergerak, animasi, teks, dan interaktivitas lain yang dapat menimbulkan keasyikan bagi siswa. Compact Disc (CD) tersebut berisi pembelajaran dilengkapi dengan gambar yang bergerak dan suara musik. Pembuatan CD diperlukan software macromedia flash atau power point di mana sofware tersebut memiliki kemampuan menampilkan multimedia gabungan antara grafis, animasi, serta interaktivitas bagi pengguna sehingga hasil yang diharapkan dapat menarik minat belajar siswa. Siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran.

Menurut Mohammad (2006:3) beberapa keuntungan menggunakan CD antara lain 1) Menyediakan penyelesaian dalam pembelajaran; 2) Menyediakan penyampaian dan penerimaan konsisten; 3) Pembelajaran mandiri; dan 4) Pembelajaran berkelanjutan dan bertahap.

Compact Disc (CD) pembelajaran menyajikan penyampaian materi yang lebih terorganisir, bersemangat dan hidup, serta memudahkan guru dan siswa untuk melakukan proses belajar mengajar. Pembelajaran dengan menggunakan CD tersebut diharapkan dapat memotivasi siswa agar lebih aktif lagi untuk belajar, karena dapat menyajikan materi dengan lebih menarik dan informatif. Menggunakan CD pembelajaran memungkinkan siswa untuk dapat belajar dan berlatih dalam suasana yang menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran sehingga siswa tidak bosan, lebih aktif dan terampil dalam memecahkan masalah.

KERANGKA BERPIKIR

Dengan menggunakan media Compact Disc (CD) pembelajaran dapat membangkitkan semangat siswa, dan dapat membuat siswa tertarik mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa merasa bebas berpendapat dan berdiskusi dengan teman. Penggunaan CD pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan siswa akan lebih aktif mengikuti pelajaran. Mereka senang berbagi ide atau pikiran dengan temannya. Siswa dapat mengungkapkan segala ide serta pendapat untuk kemudian didiskusikan.

HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: “Melalui media Compact Disc (CD) pembelajaran dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi debit bagi siswa kelas VI semester I SD Negeri 1 Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo tahun pelajaran 2016/2017”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Kemmis dan Taggart (dalam Sunardi 2012: 36) prosedur penelitian terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, melakukan tindakan, observasi, dan refleksi. Refleksi dalam tiap siklus, dan akan berulang kembali pada siklus–siklus berikutnya. Prosedur tersebut digambarkan sebagai berikut:

 

 

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumen. Analisis data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan terhadap siswa yang aktif terhadap minat pembelajaran sebanyak 5 siswa (33,3%), sedangkan 10 siswa (66,7%) masih belum merespon terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Data hasil observasi terhadap minat belajar siswa pada prasiklus yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa pada Prasiklus

No

Rentang Nilai

Jml Siswa

%

Kategori

Ket

1

≤ 54

7

46,7

Kurang

Belum Tuntas

2

55 – 69

3

20,0

Cukup

Belum Tuntas

3

70 – 85

5

33,3

Baik

Tuntas

4

86 -100

0,00

Baik Sekali

Tuntas

Berdasarkan data tersebut, peneliti berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar dan minat belajar siswa. Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Pengamatan Minat Siswa pada Siklus I

Berdasarkan hasil observasi terhadap minat belajar siswa pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4 Hasil Observasi Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Siklus

No

Rentang Nilai

Jml Siswa

%

Kategori

Ket

1

≤ 54

0,0

Kurang

Belum Tuntas

2

55 – 69

6

40,0

Cukup

Belum Tuntas

3

70 – 85

9

60,0

Baik

Tuntas

4

86 -100

0,0

Baik Sekali

Tuntas

 

Dari hasil pengamatan kinerja guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung menyimpulkan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I dengan menggunakan media Compact Disc (CD) pembelajaran materi mengenal satuan debit pada siswa kelas VI semester I SD Negeri 1 Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo tahun pelajaran 2016/2017 sudah mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut belum maksimal, karena guru belum bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa kurang diberi kesempatan untuk bertanya untuk hal-hal yang belum dipahami siswa dan memotivasi siswa agar lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Pengamatan Minat Siswa pada Siklus II

Data hasil hasil observasi terhadap minat belajar siswa pada siklus II yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Observasi Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Siklus II

No

Rentang Nilai

Jml Siswa

%

Kategori

Ket

1

≤ 54

0,00

Kurang

Belum Tuntas

2

55 – 69

0,00

Cukup

Belum Tuntas

3

70 – 85

8

53,3

Baik

Tuntas

4

86 -100

7

46,7

Baik Sekali

Tuntas

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II selama kegiatan pembelajaran berlangsung diperoleh hasil bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran penggunaan media Compact Disc (CD) pembelajaran pada materi debit berlangsung dengan baik. Siswa dapat memahami dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini berpengaruh pada hasil tes formatif yang diberikan guru pada siswa yang menunjukkan hasil sangat baik. Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung baik karena siswa lebih leluasa untuk bertanya tetang hal-hal yang belum dipahami oleh siswa tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan, peningkatan minat belajar siswa, yang semula pada prasiklus 33,3% meningkat menjadi 60,0% sedangkan pada pembelajaran siklus II dapat tercapai 100%. Dari hasil tersebut menunjukkan kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II berjalan dengan hasil baik.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pembelajaran dengan menggunakan media Compact Disc (CD) Pembelajaran pada materi debit pada siswa kelas VI semester I SD Negeri 1 Kaliwenang Kecamatan Tanggungharjo tahun pelajaran 2016/2017 menunjukkan peningkatan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap minat belajar siswa pada siklus II yang diperoleh siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Observasi Peningkatan Minat Belajar Siswa pada Prasiklus, Siklus I, Siklus II

No

Rentang Nilai

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Kategori

1

≤ 54

7

Kurang

2

55 – 69

3

6

Cukup

3

70 – 85

5

9

8

Baik

4

86 -100

7

Baik Sekali

Jumlah

15

15

15

 

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran meningkat dari prasiklus yang mendapat kriteria kurang sebanyak 7 siswa (46,7%), kriteria cukup sebanyak 3 siswa (20,0%), dan 5 siswa (33,3%) dengan kriteria baik. Hasil pengamatan minat siswa pada siklus I dengan kriteria cukup sebanyak 6 siswa (40,0%), dan 9 siswa (60,0%) dengan kriteria baik. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II hasil observasi terhadap minat belajar siswa sebanyak 8 (53,3%) siswa berkriteria baik dan 7 siswa (46,7%) berkriteria baik sekali. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui media Compact Disc (CD) pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa setelah proses pembelajaran berubah menjadi lebih baik dan mengalami peningkatan. Siswa juga lebih percaya diri, lebih aktif dan lebih berani dalam mempresentasikan jawabannya serta bisa menambah wawasannya dengan membandingkan jawaban dengan siswa lain. Siswa merasa bahwa menyelesaikan soal–soal menjadi lebih mudah karena diberi kebebasan untuk berdiskusi. Minat belajar siswa terhadap pembelajaran meningkat dari pra siklus yang mendapat kriteria kurang sebanyak 7 siswa (46,7%), kriteria cukup sebanyak 3 siswa (20,0%), dan 5 siswa (33,3%) dengan kriteria baik. Hasil pengamatan minat siswa pada siklus I dengan kriteria cukup sebanyak 6 siswa (40,0%), dan 9 siswa (60,0%) dengan kriteria baik. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II hasil observasi terhadap minat belajar siswa sebanyak 8 (53,3%) siswa berkriteria baik dan 7 siswa (46,7%) berkriteria baik sekali. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui media Compact Disc (CD) pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran untuk keberhasilan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa dengan menggunakan media Compact Disc (CD) pembelajaran mempunyai kontribusi yang baik untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Penggunaan media Compact Disc (CD) pembelajaran dapat diterapkan pada mata pelajaran yang berbeda dan kelas yang berbeda pula. Untuk mengoptimalisasikan keberhasilan dalam pelaksanaan proses pembelajaran, hendaknya sekolah mengusahakan dan melengkapi sarana dan fasilitas belajar, serta selalu mendorong guru untuk mengoptimalkan penggunaan alat–alat bantu pembelajaran atau media pembelajaran yang ada. Media pembelajaran mendukung guru dalam menjalankan profesinya sebagai pendidik dalam mencapai target pembelajaran, sedangkan bagi siswa sangat membantu dalam pemahaman terhadap materi yang disajikan, sehingga keberhasilan pembelajaran akan mudah tercapai dan diterima siswa dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Chatarina, Tri. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press.

Arsyad, Azhar. 2005. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Belly, Ellya dkk. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9 Padang.

Bob dan Anwar, Anik. 1983. Pedoman Pelaksanaan Menuju Pra Seleksi Murni. Bandung: Ganesa Exact.

Djayadisastra, Yusuf. 1989. Psikologi Perkembangan. Bandung: BPGT.

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI.

Febrian, Jack. 2007. Kamus Komputer & Teknologi Informasi. Bandung: Informatika.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Jacob, C. 2000. Mengajar Berpikir Kritis (Suatu Upaya Meningkatkan Efektivitas Belajar Matematika). Majalah Ilmiah Himpunan Matematika Indonesia

Muhammad, Al-Mighwar. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: CV Pustaka Setia

Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Samosir, Marten. 1992. Seni Berpikir Kreatif. Jakarta: Erlangga.

Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai. 2005. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru Algensido.

Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional.

Tono, Achmad. 1978. Metode Pembelajaran. Jakarta: Sinar Baru.

Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi. Jakarta

Wardhani, IGAK. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Wijaya, Cece dan Rusyan, Tabrani. 1994. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Kary