UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI FPB DAN KPK DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS SISWA KELAS IV

SDN 1 SAMBONG SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017 2018

 

Sri Untarni

SDN1 Sambong Kecamatan Sambong Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan guru dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran karena hasil tes formatif yang diberikan pada siswa masih sangat rendah perlu penelitian tinadakan kelas dengan menerapkan berbagai metode atau cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang perlu dilaksanakan memberikan motivasi kepada siswa sangat pening dilaksanakan karena dapat membantu siswa menjadi simpati atau tertarik ketika guru menyajikan materi kepada siswa sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif..Guru dalam melaksanakan pembelajaran siswa selalu diajak komunikasi seingga merasa diperhatiakan dapat menumbuhkan semangat untuk belajar dan memperhatikan, melaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh rasa tanggungjawab, sehingga tumbuhnya rasa percaya diri yang kuat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya. Hasil penilaian dari pra siklus sampai siklus II menunjukkan adanya peningkatan pra siklus 8 siswa atau 50 %, hasil penilaian yang memperoleh nilai 85 sebanyak 2 siswa atau 12,5% , nilai 80 sebanyak 2 siswa atau 12,5% nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5% dan nilai 70 sebanyak 2 siswa atau 12,5% ,nilai 65 2 siswa atau 12,5%,nilai 60 sebanyak 3siswa atau 18,75 sedangkan nilai 50 sebanyak 3 siswa atau 18,75 nilai tirtinggi 85 dan nilai terendah 50 ,nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 61, yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa atau 25%,yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa atau 25%,,yang memperolh nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5%,sedangkan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 2 siswa atau 12,5% , sedangkan yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 4 siswa, nilai 65 sebanyak 2 siswa,atau 12,5% nilai 60 sebanyak 2 siswa atau 12,5%.Pada siklus I nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 78., siklus II nilai 90 sebanyak 6 siswa atau 37,5%,yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa atau 25%,,yang memperolh nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5%,sedangkan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 4 siswa atau 25% nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata sebesar 82. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dengan Penerapan Model Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) hasilnya signifikan sekolah menentukan KKM sebesar70.untuk matematika.

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Matematika KPK dan FPB, Melalui Model STAD

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

 Matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan dari tingkat Sekolah Dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Sampai saat ini matematika masih di anggap mata pelajaran yang sulit,membosankan dan menakutkan. Anggapan ini mungkin tidak berlebihan karena mempunyai sifat yang abstrak pemahaman konsep matematika yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru di perlukan memahami konsep yang sebelumnya dan keterkaitan antar konsep. Karena merasa sulit itulah sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang bersemangat setiap kali menerima pelajaran matematika. Siswa cenderung bersikap pasif saat pelajaran di sampaikan oleh guru. Hal tersebut yang sering menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

 Dalam pemilihan mata pelajaran matematika untuk meningkatkan hasil yang selama ini selalu rendah dan tidak sesuai dengan harapan. Oleh karena itu dari kompetensi dasar yang ada dalam pelajaran matematika,materi yang paling sulit dan banyak menemui kendala adalah materi pokok Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Besar (FPB). Konsep ini perlu ditanamkan kepada siswa, agar dapat menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan matematika. Guru banyak sering menemukan kendala yaitu kesulitan siswa menerima materi Kelipatan PersekutuanTerkecil (KPK) , Faktor Persekutuan Besar (FPB).

Pembelajaran yang dilakukan guru selama ini banyak permasalahan yang dihadapi oleh siswa diantaranya adalah banyak siswa yang sulit menerima pelajaran, jenuh dan kelihatan tidak bersemangat dalam menerima materi yang diberikan oleh guru kelas IV. Ini terbukti dari nilai yang diperoleh siswa masih banyak dibawah KKM sebesar 70 yang ditentukan oleh guru.. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 1 Sambong adalah 16 siswa terdiri dari 10 siswa laki – laki dan 6 siswa perempuan, dari 16 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM berjumlah 4 siswa atau 25%, siswa yang memperoleh nilai sama dengan KKM sebanyak 4 siswa atau 25%, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM adalah 8 siswa atau 50%. Dari perolehan nilai dapat membuktikan bahwa pembelajaran yang digunakan guru selama ini kurang sesuai dengan yang diharapkan, maka dari itu guru kelas IV perlu menerapkan pembelajaran yang bisa merangsang dan memancing semangat belajar siswa. Dalam hal ini guru mencoba menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).

STAD (Student Teams Achievement Division) adalah metode atau pendekatan dalam pembelajaran Kooperatif yang efektif, metode STAD (Student Teams Achievement Division) terdiri dari empat komponen utama yang akan dilaksanakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran melalui penyusunan program pembelajran ,menyediakan media pembelajaran,sumber belajar, sarana dan prasarana dikemas secara sistematis, untuk menumbuhkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan.

 Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka guru perlu melakukan penelitian untuk meningkatkan prestasi belajar matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Besar (FPB) dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Division) pada siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sambong tahun pelajaran 2016/2017.sekolah menentukan besarnya KKM untuk matematika sebesar 70

Rumusan Masalah

 Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka,guru sebagai peneliti merumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah:

1    Apakah guru melalui penerapan model pembelajaran dengan menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang FPB dan KPK siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sambong tahun pelajaran 2016 / 2017 ?

2.   Apakah guru melalui penerapan model pembelajaran menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division). dapat meningkatkan motivasi belajar matematika tentang FPB dan KPK siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sambong tahun pelajaran 2016 / 2017 ?

 3   Apakah guru melalui penerapan model pembelajaran menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sambong tahun pelajaran 2016 / 2017 ?

 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas peneliti dapat menyusun tujuan penelitian perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1    Untuk mendeskripsikan penggunaan metode menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).dalam proses pembelajaran matematika pada kompetensi dasar menggunakan faktorisasi prima untuk mencari FPB dan KPK pada siswa kelas IV di SDN 1 Sambong Kecamatan Sambong Kabupaten Blora.

2.   Untuk mendeskripsikan penggunaan alat peraga pohon faktor pada pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal pada mata pelajaran matematika.

3.   Untuk mencari penyebab yang menghambat keberhasilan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika.

4.   Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika siswa kelas IV di SDN 1 Sambong.

 5   Memperbaiki proses pembelajaran matematika dengan menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).

6.   Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV tentang FPB dan KPK menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).

 Manfaat Penelitian

 Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi:

Bagi Siswa

a.     Meningkatkan minat belajar siswa, khususnya mata pelajaran matematika

b.     Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami faktor prima untuk menentukan KPK dan FPB

c.     Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa

Bagi Guru

a.     Dapat memberikan masukan bagi guru tentang langkah-langkah yang tepat dalam menggunakan metode inkuiri.

b.     Mengetahui kelemahan atau kelebihan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan pengelolaan kelas.

c.     Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki untuk kemajuan dalam melaksanakan pembelajaran.

Bagi Sekolah

a.     Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah

b.     Memperoleh hasil belajar siswa yang lebih baik dan memuaskan.

Bagi Pembaca

Sebagai bahan acuan dan alternatif dalam mengantisipasi kegagalan belajar khususnya berlatih mengungkapkan pendapat baik untuk diri sendiri, dan siswa.

Bagi Peneliti

a.     Meningkatkan wawasan penulis dalam menggunakan atau menerapkan motode

 STAD (Student Teams Achievement Division).

 b Sebagai pengalaman dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Belajar

Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan salah satu kegiatan yang pokok. Karena berhasil tidaknya pendidikan tergantung pada proses belajar. Menurut Muhibbin Syah secara umum belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah lakuyang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku daninteraksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Dari pengalaman seseorang dapat mengembangkan dan merubah cara dan gaya melihat, mendengar, merasakan, dan mengerjakan sesuat perbuatan. Dan dari pengalaman itu pula seseorang bisa mendapatkan dan membentuk pengetahuan, pengertian, nilai-nilai, sikap-sikap tertentu dan gambaran-gambaran tentang dunia sekitar dan lingkungannya serta kedudukannya dalam lingkungan tersebut.Banyak pendapat yang dikemukakan para ahli tentang definisi belajar.hal ini disebabkan adanya bermacam-macam perbuatan dalam belajar.

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap berupa pengetahuan, pemahaman, dan kreasinya sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Pengertian Prestasi Belajar

 Menurut Cronbseh (1990:22) menjelaskan bahwa prestasi belajar ditunjukkan adanya perubahan tingkah laku, sebagai akibat dari pengalaman. Adanya perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil aktivitas seseorang dalam melaks siswaan kegiatan belajar, sehingga seseorang tersebut dalam melaks siswaan belajar dituntut adanya keaktif antara psikis dan fisik. Sedangakan para ahli psikologis sering kali mendefinisikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman. (Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, 2007:5).

Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam bentuk nilai.Sedangkan prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport atau test nilai sumatif.Ada beberapa cara untuk meningkatkan prestasi salah satunya adalah dengan memperhatikan dan mencermati  gaya belajar dan cara belajar yang baik.

Metode Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division).

Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 1995) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka,guru sebagai peneliti merumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas adalah

1      Guru melalui penerapan model pembelajaran dengan menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).dapat meningkatkan kemampuan belajar matematika tentang FPB dan KPK siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sambong tahun pelajaran 2016 / 2017

2.   Guru melalui penerapan model pembelajaran menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division). dapat meningkatkan motivasi belajar matematika tentang FPB dan KPK siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sambong tahun pelajaran 2016 / 2017

 3   Guru melalui penerapan model pembelajaran menerapkan motode STAD (Student Teams Achievement Division).dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang FPB dan KPK siswa kelas IV semester II di SDN 1 Sambong tahun pelajaran 2016 / 2017

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

 Penelitian ini dilakukan dalam empat bulan yaitu bulan Januari 2017 sampai dengan April 2017 adapun pembagian waktu penelitan yang meliputi penyususunan rancangan penelitian, pelaksanaan Pra siklus/Kondisi awal, dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus I, analisis Siklus I, dan diteruskan dengan pelaksanaan Siklus II diikuti Analisis dan yang terakhir adalah penyusunan atau penulisan penelitian dijabarkan dalam penelitian

Tempat penelitian

            Penelitian ini dilaks siswaan di SD Negeri 1 Sambong Kecamatan Sambong Kabupaten Blora pada siswa kelas IV semester II tahun pelajaran 2016/2017. dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan nilai mata pelajaran matematika dalam materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

Subjek Penelitian

 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Sambong Kecamatan Sambong Kabupaten Blora semester II tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 16 siswa yang terdiri dari laki – laki 10 siswa dan putri 6 siswa dengan materi Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar pada mata pelajaran matematika.

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:

Tes tertulis

 Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis yang dijadikan dasar untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa.yang dijadikan dasar dalam melaksanakan kegitan siklus berikutnya atau sudah berakhir pada kegiatan tersebut.

 Observasi

 Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama guru yang mengajar di sekolah tersebut dan kepala sekolah. Observer ,kepala sekolah ikut masuk dalam ruangan kelas, untuk mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran pada setiap siklus, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diikuti terus menerus baik dari sisi guru maupun dari sisi siswa. Hal-hal yang diobservasi adalah sikap, ucapan , gerakan dan tingkah laku siswa keaktifan maupun data yang diambil dari siswa selama pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ini yang akan dijadikan bahan refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus berikutnya.

 Hasil refleksi

 Refleksi dari teman sejawat sesama guru yang mengajar di SDN 1 Sambong dan kepala sekolah dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari penyusunan perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran hasil yang diperoleh dan ditemukan selama kegiatan didiskusikan untuk memperoleh perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya.

 Validasi Data

 Validasi data pada penelitian tindakan kelas ini meliputi:

1.     Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Instrumen soal mengacu pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan tiga bilangan dan soal berbentuk pilihan ganda isian dan uraian sedangkan bobot soal terukur sesuai dengan materi yang diajarkan pada kegiatan penelitian.

2.     Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan lelbar observasi,yang digunakan untuk melaksanakan pengamatan selama proses pembelajaran dilaksanakan,keemudian hasil observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan kepala sekolah.

 Analisis Data

 Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:

 1.  Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya adalah nilai hasil ulangan pada akhir kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan pada setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.

 2.  Menganalis hasil observasi yang telah dilaksanakan oleh teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan fefleksi setiap siklus. Dengan menganalis keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran yang berikutnya guru perlunya memberikan motivasi kepada siswa secara klasikal, untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

 Prosedur Tindakan

 Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu rancangan,perencanaan sampai penilaian tindakan terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang telah dilakukan (Subyantoro, 2009: 10). Menurut Arikunto, dkk (2008: 16), secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 Deskripsi Kondisi Awal

 Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sambong kelas IV yang berjumlah 16 siswa mata pelajaran matematika materi kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar dengan Standar Kompetensi memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah. guru menemukan banyak permasalahan diantaranya banyak siswa yang sulit menerima mata pelajaran matematika dengan materi kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar, kesulitan itu meliputi banyak siswa kelas IV yang ramai sendiri didalam kelas, tidak mau mengerjakan soal yang diberikan guru, adapula saat disuruh mengerjakan malah menagis, diduga dikarenakan siswa tidak paham tentang materi yang diajarkan oleh guru, guru hanya membelajarkan dengan model ceramah saja. Dari hasil pengmatan/observasi pra siklus ini banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM dengan rincian yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 70 adalah 8 siswa atau 50 %, hasil penilaian yang memperoleh nilai 85 sebanyak 2 siswa atau 12,5% , nilai 80 sebanyak 2 siswa atau 12,5% nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5% dan nilai 70 sebanyak 2 siswa atau 12,5% ,nilai 65 2 siswa atau 12,5%,nilai 60 sebanyak 3siswa atau 18,75 sedangkan nilai 50 sebanyak 3 siswa atau 18,75 nilai tirtinggi 85 dan nilai terendah 50 ,nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 61

 Deskripsi Siklus I

 Perencanaan Tindakan

 Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilakukan pada bulan Pebruari 2017, sebelum masuk pada siklus I peneliti/guru menyususun rencana pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi: (1) menentukan Standar Kompetensi yaitu Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah, (2) menentukan Kompetensi Dasar (KD) yaitu mendiskripsikan konsep faktor dan kelipatan, menentukan kelipatan dan faktor bilangan,(3) merumuskan indikator pencapaian kompetensi yang meliputi mencari kelipatan dan faktor suatu bilangan,menentukan kelipatan suatu bilangan dan kelipatan persekutuan dari dua bilangan, mengenal ciri bilangan yang habis dibagi 2,3,4 dan 5,

 Pelaksanaan Tindakan

 Masuk kegiatan siklus I, guru/peneliti menyiapkan materi yang disiapkan sebelumnya dan guru menjelaskan konsep faktor dan konsep kelipatan terlebih dahulu sebagai pemula sebelum masuk pada materi utama yaitu menentukan KPK dan FPB, siswa diberi pengertian terlebih dahulu apa itu faktor, apa itu kelipatan siswa kelas IV diajak mencoba berfikir kritis dengan cara berani mengungkapkan pendapatnya tentang pengertian faktor dan kelipatan, harapan dari guru ini masih jauh dari keinginan sebab hanya pembelajaran ini didominasi atau dikuasi oleh siswa yang cenderung cerdas saja seperti zaskia, Ramadhani dan Tino saja yang lain masih pasif dan cenderung diam dan ramai sendiri. Tapi itu tidak jadi masalah sebab ini masih awal dari pembelajaran siklus I. Guru/peneliti masuk pada tingkatan yang lebih tinggi dari materi sebelumnya yaitu siswa diajarkan melakukan percobaan terhadap beberapa bilangan yang memiliki faktor dan kelipatan.

 Guru mengamati setiap kejadian, perilaku, perubahan pada siswa. Guru mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa sebagai berikut berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I guru mendapatakan beberapa catatan hasil aktivitas siswa yaitu siswa yang aktif saat proses pembelajaran adalah 12 siswa atau 75% dari 16 siswa, yang sedang antara aktif dan pasif dalam proses pembelajaran ada 6 Siswa atau 25 % dari 16

 Kegiatan akhir siklus I guru memberikan tes formatif materi tentang KPK dan FPB dapat diketahui hasil yang diperoleh siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa atau 25%,yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa atau 25%,,yang memperolh nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5%,sedangkan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 2 siswa atau 12,5% , sedangkan yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 4 siswa, nilai 65 sebanyak 2 siswa,atau 12,5% nilai 60 sebanyak 2 siswa atau 12,5%. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai terendah 60 nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 78.

 

 Diskripsi Siklus II

 Pelaksanaan Tindakan

 Kegiatan awal pertemuan pertama ini guru melakukan tanya jawab membahas materi kemarin tentang KPK dan FPB sebagai besar siswa kelas IV masih ingat akan materi yang diberikan walaupun masih ada beberapa siswa yang diam saja tetapi tidak jadi masalah sebab jumlah siswa yang pasif mulai berkurang dari sebelumnya.

 Kegiatan inti masuk pada eksplorasi guru menjelaskan cara menentukan kelipatan suatu bilangan dan dilanjut dengan persekutuan dari dua bilangan serta cara menjelaskan pengertian Faktor Persekutuan Besar (FPB) karena sebelumnya guru menyampaiakan materi tentang Kelipatan Persekutuan Kecil (KPK). Masuk pada menu utama guru menjelaskan kepada siswa cara menentukan FPB dengan dua bilanagan terlebih dahulu seperti pada penjabaran

 Kegiatan Elaborasi guru membagi siswa dalam kelompok yang dibentuk oleh guru, siswa diberi waktu 5 menit untuk menyusun tempat kelompok, setelah sudah membentuk kelompok guru memberikan beberapa soal untuk diselesaikan kelompok dalam waktu 25 menit, guru memantau jalanya diskusi dan membatu kelompok yang kesulitan ‘Setelah 25 menit berlalu soal yang dikerjakan oleh kelompok diminta guru dan dari guru ditukar dari kelompok yang berbeda, selanjutnya guru memberikan soal kuis pada kelompok untuk diselesaikan secara individu nilai dari soal kuis ini akan dimasukan kedalam nilai kelompok sebagai penambahan, untuk menyelesaikan soal kuis siswa diberi waktu 15 menit, setelah soal kuis diselesaikan perwakilan dari kelompok maju didepan untuk mempresentasikan atau menjelaskan soal yang dikerjakan secara beuntun

 Kegiatan konfirmasi guru mengadakan tanya jawab dengan siswa membahas tentang materi yang belum diketahui siswa,bersama dengan siswa, guru meluruskan kesalahan dan pemahaman materi dan dilanjutkan menyimpulkan materi.

Adapun hasil dari pembelajaran siklus II pada mata pelajaran matematika dengan materi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dinyatakan berhasil dan sukses sesuai dengan hasil perbaikan pembelajaran yaitu nilai 90 sebanyak 6 siswa atau 37,5%,yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa atau 25%,,yang memperolh nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5%,sedangkan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 4 siswa atau 25% , sedangkan yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 0 siswa.Nilai tertinggi pada siklus I adalah 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 82.

 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

 Pelaksanaan pembelajaran dari pra siklus sampai dengan siklus II sudah selesai dilaksanakan dan hasilnya yang diperoleh selalu mengalami peningkatan dari jumlah 16 siswa pada pembelajaran awal pelaksanakaan kegiatan pembelajaran yang berakhir memberikan tes formatif diperoleh hasil penilaian yang memperoleh nilai diatas KKM sebesar 70 adalah 8 siswa atau 50 %, pada mata pelajaran matematika dengan materi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesas (FPB) hasil penilaian yang dilaksanakan oleh guru memperoleh nilai tirtinggi 85 dan nilai terendah 50 ,nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 61

 Kegiatan akhir siklus I guru memberikan tes formatif materi tentang KPK dan FPB dapat diketahui hasil yang diperoleh siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa atau 25%,yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa atau 25%,,yang memperolh nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5%,sedangkan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 2 siswa atau 12,5% , sedangkan yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 4 siswa, nilai 65 sebanyak 2 siswa,atau 12,5% nilai 60 sebanyak 2 siswa atau 12,5%. Nilai tertinggi pada siklus I adalah nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 78.

 Adapun hasil dari pembelajaran siklus II pada mata pelajaran matematika dengan materi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) dinyatakan berhasil dan sukses sesuai dengan hasil perbaikan pembelajaran yaitu nilai 90 sebanyak 6 siswa atau 37,5%,yang memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa atau 25%,,yang memperolh nilai 75 sebanyak 2 siswa atau 12,5%,sedangkan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 4 siswa atau 25% , sedangkan yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 0 siswa.Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata sebesar 82.

 Perbaikan pembelajaran telah selesai dilaksankan dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) hasil yang diperoleh selau mengalami peningkatan dari pra siklus baru 8 siswa atau 50%, nilai rata-rata yang diperoleh 61.Pada akhir kegiatan siklus I hasil penilaian nilai rata-rata yang diperoleh mengalami peningkatan sebesar 17 atau 25%, siklus II hasil pembelajaran mengalam peningkatan sebesar 25% hasil penelitian sangat signifikan.

 PENUTUP

 Kesimpulan

 Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dan hasilnya sudah diketahui dari uraian hasil penelitian pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1      Guru dalam melaksanakan pembelajaran perlu menerapkan berbagai cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang perlu dilaksanakan memberikan motivasi kepada siswa sangat pening dilaksanakan karena dapat membantu siswa menjadi simpati atau tertarik ketika guru menyajikan materi kepada siswa sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif.

2      Guru dalam melaksanakan pembelajaran siswa selalu diajak komunikasi seinggamerasa diperhatiakan dapat menumbuhkan semangat untuk belajar dan memperhatikan, melaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh rasa tanggungjawab, sehingga tumbuhnya rasa percaya diri yang kuat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh gurunya.

3      Hasil penilaian dari pra siklus sampai siklus II menunjukkan adanya peningkatan pra siklus nilai tirtinggi 85 dan nilai terendah 50 ,nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 61,siklus I nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 78., siklus II nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata sebesar 82. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dengan Penerapan Model Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) pada siswa kelas IV SDN 1 Sambong semester II tahun pelajaran 2016/2017 hasilnya signifikan KKM 70.

 Saran

 Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti memberikan saran

 dalam melaksanakan pembelajaran yang perlu untuk dilaksanakan adalah ;

1.     Pihak sekolah hendaknya meniliki buku literature yang memadai sehingga guru dalam melaksanakan penelitian tidak kesulitan dalam mencari buku yang dibutuhkan dan sangat menunjan dalam melaksanakan kegiatan penelitian yang sangat diperlukan pengembangan profesi guru.

 2   Guru dapat menerapkan berbagai model pembelajaran untuk pembelajaran matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dalam pembelajaran Matematika maupun mata pelajaran yang lain.karena sudah terbukti menunakan Model Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

 3.. Guru dalam melaksanakan pembelajaran sebelumnya harus menyusun rencana pembelajaran secara sistimatis sesuai dengan ketuentuan yang diberlakukan, yang dilengkapi dengan media, alat peraga, mettode, sumber bahan,dan alat penilaian yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Sa’dun,2008 Penelitian Tindakan Kelas (Filosofi, Metodologi, dan Implementasinya). Malang: Surya Pena Gemilang.

Arikunto,S, Suharsono. Supardi.2006. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.

Darmanto,Muji,2007 Terampil Berhitung Matematika.Jakarta:Erlangga.

Dimyati. Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Doyin,Mukha. Mulyadi. Juremi. Indah. 2014. Wiyata Mustika Jurnal Pendidikan.Blora: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Elliot, dkk. (2002). Strtegi Pembelajaran. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan.

Hamalik, Oemar. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hermawan,dkk.2008.Komponen – Komponen Pembelajaran

Lie, Anita. (2002). Mempraktekkan Cooperatif Learning di Ruangan Kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Puskur. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Makalah Penataran.

Wahyudi. (2007). Matematika. Jakarta: Duta Grafika.

Slameto (1998). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:RinekaCipta,(http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/makalah-prestasi-belajar.html#ixzz3Yt9lGu5N