UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA

DALAM MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

DAN MENGOPTIMALKAN MEDIA PEMBELAJARAN

KARTU BILANGAN KELIPATAN PADA SISWA

KELAS V SEMESTER I SD NEGERI GEGUNUNG KULON

KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

TAHUN AJARAN 2012/2013

Rubiatun

Guru Kelas V di SD Negeri Gegunung Kulon

ABSTRAK

Tujuan Penelitihan ini adalah Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Dan Mengoptimalkan Media Pembelajaran Kartu Bilangan .Dalam pembelajaran matematika tentang,cara menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).Mendapat nilai rata-rata kelas yang belum mencapai KKM yang ditentukan peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajarannya bermasalah, peneliti melibatkan teman sejawat .Untuk menelaah , mengobservasi, serta bersama peneliti mencari jalan keluarnya. Penelitihan Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V Semester I,SDN Gegunung Kulon, Kecamtan Rembang, Kabupaten Rembang. Penelitihan ini dilakukan oleh guru di kelas tersebut. Dengan siswa yang diteliti terdiri, dari 10 siswa, 8 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Penelitihan dilaksanakan di kelas V Semester I tahun pelajaran 2012/2013 Dengan bahan kajian. Menentukan Kelipatan Persekutuan Terkecil pada bulan Agustus sampai Oktober 2013. Pelaksanaan PTK Matematika KELAS Semester I ini dilaksanakan dua siklus masing –masing terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan. tahap pengumpulan data serta tahap refleksi metode yang digunakan adalah Metode Demonstrasi dan media pembelajaran kartu bilangan kelipatan. Penggunaan metode tersebut dikarenakan adanya kurang berhasilnya pembelajaran matematika pada KD Menggukan Faktor prima Menentukan Menentukan Kelipatan Pesekutuan Terkekecil .Dengan latar belakang siswa awal yang lulus nilai KKM Sebesar 57%,kemudian setelah diupayakan perbaikan pembelajaran ,dari siklus ,prestasi sudah meningkat menjadi 75%,dilanjutkan lagi siklus kedua prestasinya meningkat lagi menjadi 85%.

Kata kunci: Pemahaman siswa, metode demonstrasi, hasil belajar.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Proses pembelajaran matematika dikatakan berhasil manakala peserta didik telah memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran bisa dinyatakaan dengan bentuk nilai, sebagai tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran. Setiap pendidik berharap proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat berhasil dengan memuaskan. Namun sering apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Pebelajaran matemati-ka selama ini lebih berfokus pada pendidik, peserta didik hanya menerima dari pendidk apa adanya. Peserta didik kurang diberi kesempatan untuk mencoba dan menge-mukakan pendapatnya sendiri secara lang-sung.

Tingkat pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran biasanya dinyata-kan dengan nilai. Nilai yang mencapai 75 ke atas menunjukkan peserta didik mengu-asai materi, sehingga pembelajaran diang-gap telah berhasil atau tuntas. Hal tersebut juga terjadi pada kelas yang diteliti kali ini, yaitu kelas V semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 di SD Negeri Gegunung Kulon Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Dari ulangan formatif pada pembelajaran matematika tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil menunjukkan rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajar-an. Dan terbukti dari 10 peserta didik kelas V, hanya 3 peserta didik yang mencapai nilai 75 keatas. Berarti hanya 30% pembelajaran mencapai tuntas, disebabkan karena siswa belum mampu memahami materi.

Pada pembelajaran matematika tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil pada kelas V semester I di SD Negeri Ge-gunung Kulon Kecamatan Rembang Kabu-paten Rembangyang peneliti laksanakan, selalu menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasi ulangan formatif dari 10 peserta didik kelas V yang mendapat nilai 75 ke atas sebanyak 4 peserta didik, sedangkan 7 peserta didik memperoleh nilai kurang dari 75.

Berdasarkan hasil dari proses pem-belajaran, refleksi pembelajaran diskusi dengan teman sejawat diperoleh hal – hal yang menyebabkan rendahnya penguasaan peerta didik terhadap materi Kelipatan Persekutuan Terkecil adalah 1) Pada proses pembelajaran pendidik kurang memberikan aperepsi yaitu mengingatkan kembali materi yang diberikan pada pembelajaran ini, 2) Pendidik kurang menggunakan media pembelajaran, 3) Pendidik kurang memberikan contoh soal yang bervariasi, 4) Pendidik kurang memberikan latihan soal penanaman konsep, 5) Metode yang digunakan kurang bervariasi, 6) Kerja sama dalam kelompok masih kurang, 7) Penjelasan pendidik terlalu abstrak.

Rumusan Masalah

Bagiamana cara meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menentu-kan Kelipatan Persekutuan Terkecil dengan menggunakan metode yang bervariasi dan mengoptimalkan media pembelajaran pada peserta didik kelas V semester I SD Negeri Gegunung Kulon Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang?

Tujuan Penelitian

1. Mendiskripsikan penggunaan metode latihan berulang atau drill dalam pem-belajaran Matematika tetang Kelipatan Persekutuan Terkecil.

2. Mendiskripsikan atau menganalisis dampak penggunaan metode yang ber-variasi dalam pembelajaran terhadap hasil belajar peserta didik.

3. Mendiskripsikan penggunaan media pembelajaran berupa chart dalam pembelajaran Matematika pada materi Kelipatan Persekutuan Terkecil.

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Di Sekolah Dasar, pembelajaran dilakukan secara aktif oleh guru sebagai narasumber terhadap peserta didiknya. Selain itu seiring dengan perkembangan ilmu pendidikan, pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar pun diimbangi dengan berbagai strategi, model serta media pem-belajaran yang menunjang keberhasilan pembelajaran. Pembelajaran merupakan upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi,minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang bera-gam, agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno, 2006).

Guru yang mengajar mata pela-jaran Matematika di Sekolah Dasar, hendaknya memiliki suatu prosedur atau pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajarannya, yakni tercapainya Kompetensi Dasar yang diharapkan. Untuk memiliki pendekatan pembelajaran yang optimal, guru dituntut untuk memahami dengan baik materi yang akan diajarkan pada peserta didik memiliki keahlian dalam mengajar Matematika, tepat dalam memilih metode pembelajaran serta mampu memanfaatkan media alat bantu belajar yang ada sehingga pembe-lajaran matematika dapat berlangsung dengan baik.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah suatu pola atau langkah – langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisian.

Metode pembelajaran yang dapat diterapkan para guru sangat beragam. Metode pembelajaran tersebut diantaranya ceramah, tanya jawab,demonstrasi, peme-cahan masalah, latihan soal, pengajuan soal, pendekatan kontektual dan lain sebagainya.

Dalam penelitihan tindakan ini metode yang diperlukan diantaranya metode latihan soal (drill). H. Zaini (2002). Mengemukakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain. Oleh karena itu, pemilihan metode pembelajaran sebagai strategi pembelajaran akan sangat membantu guru dalam mengajarkan materi kepada siswa – siswanya.

Media Pembelajaran Matematika

Setiap konsep abstrak dalam matematika yang baru dipahami anak, perlu segera diberikan penguatan supaya mengendap, melekat dan tahan lama tertanam sehingga menjadi miliknya dalam pola pikir maupun pola tindakannya .untuk keperluan inilah maka diperlukan belajar melalui berbuat dan pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat – ingat fakta saja yang tentunya akan mudah dilupakan dan sulit dimiliki. Untuk itulah maka dalam pengajaran matematika di sekolah dasar masih diperlukan alat peraga atau disebut media pembelajaran. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa benda atau orang) kepada penerima pesan (Romiszowaki, Tim pengembang PGSD, 1998).

Media pembelajaran matematika atau alat peraga terkait dengan beberapa tujuan pembelajaran, diantaranya mem-bantu dalam proses pembentukan konsep, pemahaman konsep, latihan dan penguat, melayani perbedaan individu termasuk anak yang lemah dan anak yang berbakat, pengukuran, pengamatan, pemecahan masalah, mengundang berpikir, mengun-dang berdiskusi dan mengundang untuk berpartisipasi aktif. Media untuk menerang-kan konsep Matematika dapat berupa benda nyata dan dapat berupa gambar. Adapun dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, media yang digunakan adalah kartu bilangan kelipatan.

PELAKSANAAN PENELITIHAN PERBA-IKAN PEMBELAJARAN

Lokasi Penelitihan

Penelitihan Tindakan Kelas (PTK) ini penulis laksanakan di kelas V SD Negeri Gegunung Kulon, yang berada di Desa Gegunung Kulon Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang yang berjarak dari kota kecamatan 3 km. Penulis melaksana-kan penelitihan ini di kelas V semester I sebagai tempat dan tugas penulis sebagai guru kelas V dengan jumlah 10 siswa.

Waktu Penelitihan

Pelaksanaan penelitihan penulis laksanakan dengan dua siklus yaitu siklus I pada hari Rabu, 26 September 2012, dan siklus II pada hari Rabu 3 Oktober 2012.

Materi penelitihan

Peneliti ini kami laksanakan pada mata pelajaran matematika di kelas V semester I dengan materi Kelipatan Persekutuan Terkecil.

Karakteristik siswa

1. Jumlah siswa : 10 anak, terdiri dari 8 anak laki – laki dan 2 anak perempuan.

2. Sebagian besar berasal dari rumah tangga yang ekonominya lemah (kurang mampu).

3. Dalam pelaksanaan perbaikan pembe-lajaran di bantu oleh teman sejawat dan mendapat dukungan dari kepala sekolah.

HASIL PENELITIHAN DAN PEMBA-HASAN

Deskripsi Per Siklus

Sebelum pelaksanaan perbaikan siklus I dan siklus II hasil ketuntasan pembelajaran Matematika yang diperoleh siswa hanya 3 dari 10 siswa . Kegagalan sebelum perbaikan itu dikarenakan penulis kurang bervariasi dalam penggunaan metode dan penggunaan alat peraga.

Kemudian penulis merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus I, hasil ketuntasan siswa hanya 6 dari 10 siswa yang tuntas. Hal ini disebabkan pemberian latihan berulang masih kurang. Sehingga penulis melanjutkan perbaikan pada siklus II, hasilnya lebih meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil ketuntasan dari 10 siswa, yang tuntas ada 8 siswa, sedang yang 2 belum tuntas. Keberhasilan dari siklus II karena penulis menggunakan metode latihan berulang atau drill dan pemberian motivasi yang tepat dan efektif.

Hasil Pengolahan Data

1. Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan perbaikan siklus I dan siklus II hasil ketuntasan pembelajaran pembelajaran Matematika yang diperoleh siswa hanya 6 dari 18 siswa. Kegagalan sebelum perbaikan itu dikarenakan penulis kurang bervariasi dalam penggunaan alat peraga.

2. Siklus I

Berdasarkan daftar nilai, tabel, dan grafik di atas nilai dari 10 siswa hanya 6 siswa yang mencapai ketuntasan (60%), sedangkan sisanya 8 siswa masih di bawah kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

3. Siklus II

Berdasarkan daftar nilai, tabel, dan grafik di atas nilai dari 10 siswa 8 siswa mencapai ketuntasan (80%), masih ada 2 siswa yang tidak bisa mencapai ketuntasan karena siswa tersebut malas dan sering tidak masuk sekolah.

Pembahasan Dari Setiap Siklus

Dari hasil evaluasi yang terdapat pada tabel di atas telah terjadi peningkatan hasil belajar sebagai berikut:

1. Sebelum perbaikan nilai rata – rata 57, ketuntasan 3 dari 10 siswa (30%)

2. Perbaikan siklus I nilai rata – rata 75, ketuntasan 6 dari 10 siswa (60%)

3. Perbaikan siklus II nilai rata – rata 85, ketuntasan 8 dari 10 siswa (80%)

Dilihat dari data diatas terdapat peningkatan nilai dan ketuntasan hasi belajar. Peningkatan ini disebabkan karena guru menggunakan metode yang bervariasi, dan penggunaan pembelajaran yang optimal.

Metode teknik pemberian drill atau latihan berulang dan penggunaan media pembelajaran sangat dibutuhkan guru untuk memperbaiki pembelajaran, karena:

1. Metode merupakan alat yang efektif atau metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Media pembelajaran merupakan alat untuk mempermudah proses penerima-an materi yang disampaikan guru, sehingga siswa termotivasi dalam pembelajaran materi pelajaran.

3. Latihan soal atau drill sangat diperlu-kan pada pembelajaran Matematika karena dengan metode tersebut, siswa akan terbiasa berpikir untuk menye-lesaikan tugas sehingga siswa akan terampil berpikir.

Setelah diadakan perbaikan pem-belajaran siklus II, hasil belajar siswa meningkat dan ketuntasan belajar dapat tercapai.

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan menggunakan metode yang bervariasi dan mengoptimalkan media pembelajaran dapat meningkatkan pema-haman siswa pada mata pelajaran Mate-matika tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil pada siswa kelas V semester I SD Negeri Gegunung Kulon Kecamatan Rem-bang Kabupaten Rembang.

Saran

1. Agar pemahaman siswa terhadap materi pelajaran lebih meningkat, guru hendaknya lebih mengembangkan kre-ativitas dalam mengajar termasuk dalam memilih metode yang efekif dan penggunaan media pembelajaran yang tepat. Sehingga siswa tidak merasa bosan dalam menerima pelajaran, di-antaranya dengan menggunakan latih-an berulang atau drill.

2. Perlu diberi soal – soal latihan yang cukup dan secara kontinyu.

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk; 2009; Pemantapan Kemampuan Profisional; Universitas Terbuka: Jakarta.

Akhsin Nur, Heny K; 2004; Matematika 5; Cempaka Putih; Klaten.

Bachori, dkk; 2004; Gemar Belajar Matematika Kelas 5 Sekolah Dasar, Aneka Ilmu; Semarang.

Depdiknas; 2003; Kerangka Dasar Kurikulum 2004; Depdiknas; Jakarta.

I.G.A.K. Wardani, dkk; 2007; Penelitihan Tindakan Kelas; Universitas Terbuka; Jakarta.

Joko Purwanto; 2004; Matematika Profesi Kelas 5 Sekolah Dasar.

Karseno; 1993; Usaha Meningkatkan Minat Kesadaran dan Motivasi Belajar Pada siswa; FPMIPA; Semarang.

Khafid M Suyati; 2004; Matematika 5; Erlangga; Jakarta.

M. Khafid Suyati; 2007; Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung Kelas 5 Sekolah Dasar, Erlangga; Depdiknas.

Moesono Djoko, Siti M, Amin;2000; Matematika 5 Mari Berhitung; Depdiknas; Jakarta.

Multiyono. A, Zainu, Asmani; 2003; Tes dan Asesmen di SD; Universitas Terbuka; Jakarta.

Nurhayati; 2007; Belajar Aktif Matematika Kelas 5 Sekolah Dasar, PT. Bintang Ilmu; Depdiknas.

Rina Armaini, 2004, Matematika Kelas 5 Sekolah Dasar; Acarya Media Utama; Bandung.

Suciati, dkk; 2002; Belajar dan Pembelajaran 2; Universitas Terbuka; Jakarta.

Supardjo, 2007, Matematika Kelas 5 Sekolah Dasar, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri; Depdiknas.

 

Surakhman, Winarno; 2002; Strategi Belajar Mengajar, PT. Bintang; Jakarta.