Analisis Kendala Guru Dalam Implementasi Kurilulum 2013
ANALISIS KENDALA GURU SD NEGERI 02 DERMOLO
DALAM IMPLEMENTASI KURILULUM 2013 TAHUN 2019
Tegar Dheka Pradana 1)
Ibnu Fatkhu R. 2)
Diana Endah Handayani 3)
1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
2) Dosen Universitas PGRI Semarang
3) Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah profesionalitas guru dalam penyusunan RPP didapati masih ada guru yang menggunakan cara instan yaitu dalam menyusun rencana pelaksanan pembelajaran. Dengan permasalahan yang sudah diuraikan peneliti ingin melakukan penelitian dengan Judul “Analisis Kendala Guru SD Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2019”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kendala yang dihadapi guru SDN 02 Dermolo dalam penyususan perangkat pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dengan tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui kendala apa yang dialami guru saat proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan subjek penelitian yaitu guru kelas 1 sampai guru kelas 6, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Data yang diperoleh menggunakan observasi, kuesinoner angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru dalam proses penyusunan RPP: 1. Semua guru mengalami beberapa kendala dalam proses penyusunan RPP, 2. Dengan adanya RPP yang sudah banyak di internet menjadi pemicu jarangnya guru membuat RPP secara mandiri, 3. Kurangnya pengetahuan atau bekal guru dalam penyususnan RPP yang baik itu seperti apa. Saran dari penelitian ini diharapkan Guru dapat mengevaluasi dalam proses penyusunan rencana pelaksanaan pembealaran, sehingga pada saat pembelajaran berlangsung materi yang akan di sampaikan dapat di sampaikan secara maksimal.
Kata Kunci: Profesionalitas Guru, Guru, Rencana Pelaksanan Pembelajaran(RPP)
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kualitas suatu bangsa. Sistem pendidikan nasional diharapkan harus menjamin peningkatan mutu dan efiseinsi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan kehidupan di era global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kualitas suatu bangsa. Pendidikan selalu menuntut adanya suatu perbaikan yang bersifat terus menerus. Oleh karena itu pembaharuan selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dinyatakan “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif membangun potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian. Kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai, tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional ( UU No.20 Tahun 2003). Agar senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman, kurikulum senantiasa berubah. sejak zaman Indonesia merdeka , kurikulum sudah mengalami 11 kali perubahan. terahir kurikulum dari kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Idealnya perubahan kurikulum di rencanakan secara matang. Hal-hal yang perlu diperlakukan dalam perubahan kurikulum misalnya: evaluasi menyeluruh terhadap tantangan zaman, penyusunan perangkat kurikulum, dan sosialisasi secara optimal.
Banyak guru yang sudah mengikuti sosialisasi kurikulum 2013, tetapi ketika melaksanakan sendiri di sekolah masing-masing mengalami kesulitan. Tentunya masalah ini sudah menjadi rahasia umum di lingkungan sekolah dasar terutama untuk para guru yang baru menggunakan kurikulum 2013 para guru harus mengubah cara mengajarnya. Keberhasilan kurikulum 2013 dalam menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif, serta dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat sangat ditentukan oleh berbagai faktor (kunci sukses). Kunci sukses tersebut antara lain berkaitan dengan kemimpinan Kepala sekolah, kreatifitas guru,aktivitas peserta didik, sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar, lingkungan yang kondusif akademik, dan partisipasi warga sekolah.
Dalam dunia pendidikan, istilah RPP sudah tidak asing lagi, bahkan RPP adalah sebuah kewajiban yang harus dibuat oleh setiap guru yang mengampu mata pelajaran. RPP adalah singkatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam pedoman umum pembelajaran kurikulum 2013 disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalam program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelasanaan pembelajaran untuk setiap kali pertemuan.. RPP di kembangkan berdasarkan silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar. Kurniasih& Sani (2014:1 )
Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 02 Dermolo yang sudah menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2017/2018 yaitu pada kelas 1 dan 4 dimulai pada tahun 2017 sedangkan pada kelas 2,3, dan 6 dimulai tahun 2018 hingga sekarang. Dalam penerapan kurikulum 2013 kepala sekolah dan guru mengatakan bahwa dalam implementasi kurikulum tersebut banyak mengalami berbagai kendala. kendala tersebut adalah dalam proses penyusunan perangkat pembelajaran dimana guru masih mengambil cara praktis dalam menyusun perangkat pembelajaran khususnya dalam penyusunan pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Yang di dalamnya mencakup beberapa komponen yaitu, identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pmbelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, penilaian hasil belajar. Selain itu, terkaiat dengan penyusunan perangkat pembelajaran khususnya RPP guru kesulitan dalam perumusan indikator pencapaian kompetensi, menentukan alokasi waktu, menentukan media, menentukan metode pembelajaran dan sistem penilaian pembelajaran..
Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) sangatlah penting dalam proses pembelajaran, karena RPP merupakan kegiatan awal dalam melakukan kegiatan pembelajaran, keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan kualitas perencanaan yang dibuat. Inilah sebabnya penyusunan RPP penting bagi pendidik, Sehingga dalam implementasi kurikulum 2013 kurang maksimal. Untuk mengatasi ada nya kurikulum baru atau kurikulum 2013 pada SD Negeri 02 Dermolo untuk tenaga pendidiknya sudah mengikuti workshop dan BIMTEK (Pelatihan Bimbingan Teknis).
Berdasarkan pemaparan permasalahan yang telah di uraikan, maka peniliti ingin meneliti mengenai “Analisis Kendala Guru SD Negeri 02 Dermolo Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2019”.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian adalah deskriptif. Dalam peneletian deskriptif data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar sehingga tidak menekankan pada angka. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono ( 2016: 9) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafaaI postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sempel sumber data dilakukan secara purposeive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif /kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penenelitian ini menggunakan beberapa cara agar data yang diperoleh merupakan data yang valid dan kredibel mengenai penelitian ini. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dokumentasi, dan angket.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data selama di lapangan model Miles and Huberman. Analisis data dalam peneitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles and Hubermen (1984), mengemukaan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduktion , data display, dan conclution drawing/verification. Dengan penjelasan sebagai berikut:
Data Reduction
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama peneliti ke lapangan maka akan semakin banyak data yang diperoleh untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang sudah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.
Data display
Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk urain singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Conclution drawing/verification
Langkah selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak di temukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang di kemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapngan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang di kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Kesimpulan ini diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temua dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah di teliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau interaktif, hipotesis atau teori.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di SD 02 Dermolo dengan metode Observasi, kuesioner angket siswa, dokumentasi, serta wawancara orang tua dan guru kelas. Memperoleh bahwa:
Hasil Angket
Dari angket yang telah diisi oleh semua guru peneliti menganalisis, pada saat pengisian angket guru hanya mengisi tanpa memahami pertanyaan yang di berikan peneliti, sehingga peneliti menglami kesulitan untuk mengolah data, meskipun guru sudah sangat baik dalam menjawab semua angket yang diberikan.
Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara dengan pengawas sekolah didapatkan kurikulum yang sudah digunakan di SDN 02 Dermolo memberlakukan kurikulum 2013 sejak tahun 2017-2019, jadi sudah 3 tahun ini semua jenjang dari kelas 1-6 sudah menggunakan kurikulum 2013, beliau sebagai pengawas sekolah selalu meningkatkan pembinaan dalam pembuatan RPP melalui KKG dan Workshop, dan jika ada guru yang mengalami kesulitan dalam penyusunan RPP beliau selaku pengawas sekolah selalu memberikan bimbingan dan pembinaan agar guru tersebut mampu membuat RPP dengan benar.
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah didapatkan bahwa pada saat proses penyusunan RPP semua guru dari mulai kelas I-VI sudah menyusun sesuai dengan prosedur tetapi terdapat beberapa kendala yang di alami oleh para guru. Beliau sebagai kepala sekolah hanya sebagai pendamping dan memeberikan arahan dalam penyususnan RPP di sekolah dengan aturan dan prosedur yang sudah ditentukan.
Hasil wawancara dengan semua guru didapatkan semua guru sudah sangat baik dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tetapi pada saat proses penyusunan semua guru mengalami kendala seperti penyusuna indikator hingga penyusunan penilaian semua guru mengalami kendala dan gru masih menggunakan cara praktis yaitu sebagai contoh mengcopi dari internet dan juga faktor usia menjadi penghambat guru dalam proses penyusunan RPP. Padahal RPP adalah salah satu perangkat penting dalam pembelajaran untuk menunjang keberhasilan pembelajaran dan dapat meningkatkat pengetahuan siswa dalam memperoleh materi pembelajaran.
Hasil Observasi
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran di SDN 02 Dermolo sudah sangat baik guru sudah menyusun RPP dengan baik, akan tetapi pada proses penyusunan nya guru mengalami beberapa kendala di antaranya ada guru yang mengalami kendala di bagian penyusunan indikator sampai ada guru yang mengalami kesulitan dalam penyusunan penilaian pembelajaran, sehingga pelaksanaan pembelajarn menjadi terhambat dan belum berjalan secara maksimal.
RPP merupakan perangkat yang sangat penting bagi pelaksanaan pembelajaran, keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh kualitas perencanan yang dibuat. Inilah sebabnya RPP sangat penting pagi seorang pendidik, maka dari itu pendidik yang profesional dituntut untuk menyusun RPP dengan baik supaya kompetensi dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SDN 02 Dermolo dapat disimpulkan bahwa:
- Kendala yang dialami guru SDN 02 Dermolo dalam proses penyusunan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP).
- Guru masih mengambil cara instan dalam proses penyusunan RPP,
- Penyusunan perangkat pembalajaran khususnya RPP guru kesulitan dalam perumusan indikator, RPP guru kesulitan dalam perumusan indikator pencapaian kompetensi, menentukan alokasi waktu, menentukan media, menentukan metode pembelajaran dan sistem penilaian pembelajaran.
- Faktor usia yang menjadi hambatan guru dalam menambah atau berlati dan memperbanyak bekal terkait penyusunan (RPP)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disampaikan beberapa saran. Saran ini dimaksudkan ditujukan kepada berbagai pihak, yaitu:
- Bagi Sekolah diharapkan sekolah dapat menambah wawasan guru terkait bagaimana menyusun RPP dengan baik dan sesuai prosedur.
- Bagi Guru diharapkan guru selalu menamba pengetahuan terkait bagaimana menyusun RPP dengan baik dan senantiasa selalu berlatih menyusunRPP dengan baik dan sesuai prosedur agar pemebelajaran dapat berlangsung sesuai yang di harapkan dan siswa mendapat menerima materi dengan baik.
- Bagi pembaca diharapkan dengan membaca skripsi ini mampu memahami kendala yang dihadapi guru dalam menyusun laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Fadillah, M. 2014. Implementasi kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,SMP/MTS & SMA/MA, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Hamalik, Omar. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Husein Latifah. 2017. Profesi Keguruan Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: PT Pustaka Baru Press.
Kurniasih Imas, Sani Berlin. 2014. Perencanaan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembeljaran) yang sesuai dengan KURIKULUM 2013. Kata Pena.
Kusmaharti Dian, Prayitno Lia Lyda. 2017. “Analisis Kesulitan Guru Sd Di Kab. Sumenep Dalam Mengajar Pada Kurikulum 2013” (online) (https://fbs.uwks.ac.id/myfiles/files/INOVASI,%20Volume%20XIX,%20Nomor%201,%20Januari%202017/4.%20Artikel%20Lydia%20Edit%20hal%2025%20-%2032.pdf diakses pada tanggal 13 Januari 2019 pukul 8:08)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Luar Jaringan (offline). 2008. Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional. Dari https://jurnal-oldi.or.id/public/kbbi.pdf.
Mohamad Muspawi. 2014. “Profesionalitas Guru Dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pada Sekolah Dasar Negeri No. 76/Ix Desa Mendalo Darat Kec. Jaluko Kab.Muaro Jambi”.(online) (https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=Profesionalitas+++Guru+++Dalam+Menyusun+++Rencana+++Pelaksanaan+++Pembelajaran+++%28RPP%29+++Pada+++Sekolah+Dasar++Negeri++No.++76%2FIX++Desa++Mendalo++Darat++Kec.++Jaluko++Kab.++Muaro+Jambi%E2%80%9D. diakses pada bulan Oktober 2019 pukul 08.22).
Mulyasa, H. E. 2016. Pengembangan dan Implementasi kuriulum 2013, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rusdiana, Heryati Yeti. 2015. Pendidikan Profesi Keguruan Menjadi Guru Inspiratif dan Inovatif. Bandung: CV Pustaka Setia.Rosdakarya.
Mulyasa, H. E. 2015. Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Rino, 2017. Kurikulum, Perencanaan, Implementasi, Evaluasi, Inovasi, Dan Riset. Bandung: Alfabeta
Rohman Arif. 2013. Guru dalam Pusaran Kekuasaan. Yogyakarta: Aswaja Presindo.
Rusmawan, Krisandi Sandika. 2015. “ Kendala Guru Sekolah Dasar Dalam Implementasi Kurikulum 2013” (online). (https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/7409. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2018 pukul 10.17).
Soegeng A.Y. Ysh., 2012. Pengembangan Kurikulum. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.
Soegiyono, P. D. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.