ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN IPS PADA BUKU TEMATIK SD KELAS IV TEMA 6-8 SEMESTER 2

 

Erni Putri Kurnia Sari 1)

Wawan Priyanto 2)

Prasena Arisyanto 3)

1) Mahasiswa PGSD Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)

2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)

 

ABSTRACT

The background research is because of the change in textbooks from the Unit Level Education Curriculum (KTSP) to thematic textbooks in the 2013 Curriculum.Change in textbooks previously with separate books for each subject into thematic books that are integrated between several subjects. in every theme. This type of research is qualitative research. The research subjects were social science expert lecturers and grade IV teachers at SD Negeri Geritan, Pati Regency. In addition, this research also takes the subject of lecturers who understand Elementary School Social Sciences (IPS) at PGRI University in Semarang. This research was conducted by studying data through interviews and documentation study. Based on the results of research and analysis of documentation studies carried out in textbooks 6 to 8 class IV themes related to the material analysis of Social Sciences (IPS), it always appears in every learning sub-theme. Social Science Material (IPS) Only appears in the third and fourth lessons in each sub-theme. Suggestions that can be conveyed are conveyed to the principal who may provide other teaching materials besides thematic textbooks in order to support thematic learning in grade IV so that learning objectives will be easily achieved.

Keywords: Social Studies Learning Materials. Thematic Book.

ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini adalah karena adanya perubahan buku ajar dari Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) menjadi buku ajar tematik pada Kurikulum 2013. Perubahan buku ajar yang sebelumnya dengan buku secara terpisah tiap mata pelajaran menjadi buku tematik yang mengintegrasikan antar beberapa mata pelajaran di setaip temanya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah dosen ahli ilmu pengetahuan sosial, dan guru kelas IV di SD Negeri Geritan Kabupaten Pati. Selain itu penelitian ini juga mengambil subjek dosen yang memahami tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar di Universitas PGRI Semarang. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data melalui wawancara dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis studi dokumentasi yang dilakukan pada buku ajar tema 6 sampai 8 kelas IV terkait analisis materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selalu muncul di setiap subtema pembelajaran. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) Hanya muncul di pembelajaran ketiga dan keempat di setiap subtema. Saran yang dapat disampaikan yaitu kepada kepala sekolah yaitu sebaiknya menyediakan bahan ajar lain selain buku ajar tematik guna untuk menunjang pembelajaran tematik di kelas IV sehingga tujuan pembelajaran akan mudah tercapai.

Kata Kunci: Materi Pembelajaran IPS. Buku Tematik.

 

PENDAHULUAN

Saat ini pendidikan di Indonesia menggunakan Kurikulum 2013. Pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pembelajaran tematik. Menurut Asrohah (2015: 6) bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik.

Secara sederhana apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik adalah kegiatan siswa bagaimana seorang siswa secara individual atau secara kelompok dapat menemukan keilmuan holistik. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar terdapat perbedaan muatan mata pelajaran antara kelas rendah dan kelas tinggi. Pada kelas rendah yaitu kelas I sampai III muatan IPS diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, dan matematika. Sedangkan untuk kelas tinggi yaitu kelas IV sampai VI muatan IPS berdiri sendiri tetapi proses pembelajarannya dilakukan secara tematik terpadu dengan pelajaran dengan mata pelajaran PPKn, bahasa Indonesia, SBdP dan PJOK. Karena IPS sangat penting dan berada di semua jenjang pendidikan dari SD SMP hingga SMA, maka dikembangakannya pembelajaran tematik pada mapel IPS, tentunya membawa perubahan pada penyampaian materi pembelajarannya.

Menurut Hidayati (2018: 7) mengatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran Ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Dari studi literasi buku tematik kelas IV semester 2 di buku siswa kurikulum 2013 diperoleh hasil bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, materi dan proses pembelajaran telah disediakan oleh pemerintah dalam buku guru dan buku siswa. Buku guru dan buku siswa yang disediakan oleh pemerintah bersifat nasional. Sehingga untuk mengimplementasikan pembelajaran tematik harus dimulai dari lingkungan sekitar siswa, oleh karena itu guru mempunyai kewajiban untuk mengembangkan materi maupun proses pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekitar siswa. Buku guru berisi langkah-langkah proses pembelajaran yang harus dilakukan oleh siswa dan guru. Buku guru digunakan sebagai acuan untuk guru melakukan proses pembelajaran. Sedangkan buku siswa berisi materi yang harus dipelajari oleh siswa. Seperti halnya buku guru, materi pada buku siswa dikembangkan oleh guru sesuai dengan karateristik siswa.

Berdasarkan studi literasi buku tematik kelas IV semester 2 di buku siswa kurikulum 2013 didapatkan beberapa penemuan diantaranya, 1) ada kesamaan yang disajikan pada buku tematik, yakni mata pelajaran yang dicakup pada buku siswa di lengkapi dengan Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan untuk dapat membuat satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya berkesinambungan. 2) Di antara 3 buku yang tematik tersebut, perbedaan mendasar adalah materi pelajaran yang termuat di dalamnya. Hal ini di latar belakangi karena setiap tema memiliki tingkat kesulitan masing-masing.

Penelitian yang dilakukan oleh Estiningtyas (2015), Masih ada beberapa mata pelajaran dalam buku ini yang belum sesuai dengan kurikulum 2013. Beberapa mata pelajaran yang belum sesuai dengan kurikulum 2013 adalah PKn, SBdP, Matemetika, dan PJOK dalam tema 6 cita-citaku, pada tema 7 indahnya keragaman di negeriku, pada tema 8 daerah tempat tinggalku, materi mata pelajaran yang belum sesuai dengan Kurikulum 2013 adalah SBdP, Bahasa Indonesia, Matematika, dan PJOK.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Utami (2017), diperoleh hasil bahwa pembelajaran kajian fakta pada tema 6 terkait dengan materi cita-citaku telah dilaksanakan dengan baik; pembelajaran pada tema 7 terkait dengan materi indahnya keragaman di negeriku telah dilaksanakan dengan baik; pembelajaran kajian fakta pada tema 8 terkait dengan materi daerah tempat tinggalku telah dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isi materi pelajaran IPS yang termuat dalam buku tematik Kelas IV SD semester 2”.

METODE

Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Menurut Maleong (2010), metode kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam setiap pembelajaran yang memuat kompetensi dasar IPS yang terdapat pada buku ajar tematik kelas IV tema 6 sampai 8 edisi revisi 2017 terbitan Kemendikbud yang dilakukan dengan studi dokumentasi. Untuk memperkuat hasil temuan peneliti juga melakukan mengambilan data lapangan dengan melakukan wawancara dengan guru kelas IV di SD Negeri Geritan Kabupaten Pati yang menggunakan buku ajar tematik terbitan Kemedikbud sebagai bahan ajar. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan dosen yang ahli dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar.

Wawancara pertama dilakukan dengan Ibu Veryliana, S. Pd., M.Pd selaku dosen yang menguasai ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar pada tanggal 19 November 2020. Berdasarkan hasil wawancara terkait kelayakan isi terhadap buku ajar tematik siswa kelas IV khususnya tema 6 sampai 8 beliau mengatakan bahwa buku ajar tersebut sudah layak untuk digunakan siswa di jenjang Sekolah Dasar. Menurut Ibu Veryliana, S. Pd., M.Pd sebenarnya buku tematik itu merupakan standar minimal dari pembelajaran tematik yang ada sekarang. Jadi, sebenarnya jika guru itu memakai buku tematik alangkah baiknya dikembangkan sesuai dengan keadaan peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan, kondisi pembelajaran yang ada.

Jadi itu merupakan standar mnimal dan menurut saya sudah sesuai. Kalau dilihat ada beberapa ruang lingkup IPS di SD, yaitu ada geografi, sejarah, sosiologi, ekonomi. Menurut saya setiap aspek yang ada atau setiap ruang lingkup yang ada itu memang sudah ada, asal itu ada standar minimalnya tetapi nanti silahkan guru mengembangkannya sesuai dengan kondisi peserta didik yang ada. Ketika menyusun buku tematik itu kan sudah ada kajian temanya, dan sudah ada KD yang akan dipelajari. Dan disana hanya sebagian kecil, dan sebagian kecil dari KD itu dikembangkan menjadi materi. Dan tugas guru disini adalah menambahkan materi agar semuanya bisa tercover untuk bisa disampaikan kepada peserta didik.

Dalam materi pembelajaran tematik, khususnya di buku tematik juga yaitu buku guru dan buku siswa itu merupakan contoh yang baik untuk menyambungkan antara maata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain. Dan itu tidak kelihatan guru sedang belajar apa. Misalnya dalam bacaan di situ ada materi IPSnya ada materi IPAnya, itu sudah merupakan contoh yang baik. Dan sekali lagi harus dikembangkan guru sesuai dengan karakteristik siswa.

Selanjutnya wawancara dengan Ibu Rizma Vira Artika, S. Pd salah satu guru kelas IV di SD Negeri Geritan Kabupaten Pati pada tanggal 5 Desember 2020. Berdasarkan hasil wawancara terkait kelayakan isi terhadap buku ajar tematik siswa kelas IV khususnya tema 6 sampai 8 beliau mengatakan bahwa buku ajar tersebut sudah layak untuk digunakan siswa di jenjang Sekolah Dasar.

Menurut Ibu Rizma Vira Artika, S. Pd, buku ajar sangat berpengaruh dalam menunnjang pembelajaran karena di masa pandemi seperti ini yang semua serba dilakukan secara online, guru hanya bisa menjelaskan sekilas saja (tidak maksimal) tidak seperti saat tatap muka, di sinilah peran buku ajar sangat dibutuhkan yaitu sebagai pegangan peserta didik pada saat belajar di rumah. Penyampaian materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam buku ajar sudah terfokus pada kompetensi dasar sudah terfokus pada KD.

Kesesuaian ilustrasi yang ada di buku ajar terhadap KD sudah sesuai, karena pada buku ajar berisi tentang materi-materi yang sesuai dengan KD dan sudah dilengkapi dengan gambar-gambar untuk mempermudah pemahaman siswa terkait materi IPS yang disampaikan. Pada ilustrasi buku ajar sudah mengandung pesan yang bermakna pada peserta didik, karena pada IPS semester 2 salah satu contoh materi yang ingin dicapai adalah tentang sikap kepahlawanan dan jiwa patriotisme. Dalam buku sudah diilustrasikan dengan gambar-gambar pahlawan bangsa beserta cerita singkat perjuangannya. Sehingga pesan-pesan yang disampaikan dari buku ajar tersebut bahwa peserta didik diharapkan mampu meneladani sikap kepahlawanan dan mempunyai jiwa kepahlawanan.

Cara guru menyampaikan materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang berkesinambungan dengan mata pelajaran lainnya. Caranya adalah mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Terkadang materi pada buku ajar belum mencakup luas (terbatas) sehingga dituntut mau mengembangkan sendiri materi tesebut. Pada pembelajaran IPS semester 2 terfokus pada sikap kepahlawanan, kegiatan ekonomi, koperasi, perkembangan teknologi dan masalah sosial di masyarakat.

Pembahasan

Studi dokumentasi dari penelitian ini yaitu dilakukan dengan menganalisis materi Ilmu Penegtahuan Sosial (IPS) yang terdapat pada buku ajar tematik kelas IV tema 6 sampai 8 edisi revisi 2017 terbitan Kemendikbud. Persebaran materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada tema 6 sampai 8 yaitu terdapat disetiap subtemanya. Materi IPS hanya muncul di pembelajaran ketiga dan keempat.

Berdasarkan penjabaran hasil temuan yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 November sampai 1 Desember tentang analisis materi pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) pada buku ajar tematik tema 6 sampai 8 kelas IV peneliti memperoleh hasil analisis bahawa ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang terdapat pada pembelajaran tema 6 sampai 8 yaitu ekonomi, geografi, sosiologi dan antropologi.

 

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan terkait analisis materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV, dapat disimpulkan bahwa muatan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) hanya muncul di pembelajaran ketiga dan keempat di setiap subtema. Ruang lingkup materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang disampaikan di tema 6 yaitu geografi, sosiologi, sejarah, dan ekonomi. Di mana dalam ruang lingkup tersebut materi yang dipelajari berupa tentang lingkungan daerah tempat tinggal, suku adat, budaya, sumber daya alam. Pada tema 7 ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu sosiologi dan ekonomi. Materi yang dipelajari pada tema ini yaitu berupa keragaman suku bangsa indonesia, budaya dan adat, dan aktivitas ekonomi. Pada tema 8 ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yaitu sosiologi, ekonomi, dan antropologi. Materi yang dipelajari pada tema ini yaitu berupa suku adat, budaya, pekerjaan sesuai dengan lingkungan tempat tinggal, dan karakteristik individu.

DAFTAR RUJUKAN

Asrohah, Hanun. 2015. Manajemen Mutu Pendidikan. Surabaya: CV. Cahaya Intan

Hidayati. 2018. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta.

Estiningtyas, dan Nuraisya. 2015. Buku Ajar. Yogyakarta: Pustaka.

Utami. 2017. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS Melalui Strategi Peer Lessons Dengan Media Ular Tangga Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pakintelan 03 Kota Semarang. Skripsi. Semarang: UPT Perpustakaan UNNES.