Analisis Mengenai Kesulitan Belajar Siswa Dan Upaya Guru Dalam Menanganinya
ANALISIS MENGENAI KESULITAN BELAJAR SISWA DAN UPAYA GURU DALAM MENANGANINYA DI MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERKALIAN KELAS 2
DI SD N SENDANGGUWO 01 SEMARANG
Diky Ajisaputro 1)
Harto Nuroso 2)
Prasena Arisyanto 3)
1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Dalam pengalaman peneliti sewaktu magang 3 di SDN Sendang Guwo 01 Kecamatan Tembalang Kota Semarang Jawa Tengah saya memperoleh fakta bahwa mayoritas anak-anak di kelas 2 mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran khususnya dalam pelajaran matematika. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar dan upaya guru dalam menyelesaikannya pada mata pelajran matematika sekolah dasar kelas 2 di SDN Sendangguwo 01 Semarang.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar, dengan memfokuskan pada SDN Sendangguwo 01 Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran sekolah 2020/2021. Lokasi penelitian yang diteliti berada di Jl. Sawi No.13, Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Semarang, Jawa Tengah 50273. Sumber data yang diambil meliputi guru kelas II dan siswa kelas II. Hasil penelitian ini adalah berdasarkan wawancara guru kelas, dan pengisian angket siswa kelas II SD N Sendangguwo 01 Semarang upaya yang di lakukan guru untuk menciptakan siswa yang aktif ketika pembelajaran dengan menyediakan media yang asik untuk pembelajaran agar siswa tersebut tidak merasakan bosan ketika diruang kelas dan pembelajaran di luar ruang kelas. Karena menurut guru tersebut pembelajaran di ruang kelas dapat menjadikan cara paling ampuh agar siswa tersebut tidak merasakan kebosanan ketika pembelajaran matematika yang ia sedang pelajari.
Kata kunci: kesulitan belajar, upaya guru, mata pelajaran matematika
ABSTRAK
In the experience of researchers during their internship 3 at SDN Sendang Guwo 01, Tembalang District, Semarang City, Central Java, I found that the majority of children in grade 2 have difficulty understanding learning, especially in mathematics. The objectives to be achieved in this study aim to determine how to overcome students who have learning difficulties and the efforts of the teacher to solve them in grade 2 elementary school mathematics at SDN Sendangguwo 01 Semarang. This type of research uses qualitative research. This research was conducted in elementary schools, with a focus on SDN Sendangguwo 01 Semarang. This research was conducted in the odd semester of the 2020/2021 school year. The research location under study is on Jl. Sawi No.13, Sendangguwo, Tembalang District, Semarang, Central Java 50273. Sources of data taken include class II teachers and grade II students. The results of this study are based on classroom teacher interviews, and filling out questionnaires for class II SD N Sendangguwo 01 Semarang, the efforts made by the teacher to create active students when learning by providing cool media for learning so that these students do not feel bored when in the classroom and learning. outside the classroom. Because according to the teacher, learning in the classroom can be the most effective way so that these students do not feel bored when learning mathematics that they are learning.
Keywords: learning difficulties, teacher effort, mathematics subject
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sistem pendidikan di Indonesia mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Undang-undang tersebut merupakan penyermpurnaan UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yangntidak memadai lagi dan perlu diganti, serta perlu untuk disempurnakan agar sesuai dengan amanat perubahan UUD Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah,kegiatan beajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Menurut teori dari R. Gagne, Gagne memberikan dua definisi.
Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. (dalam Drs. Slameto, 2010:13).
Sedangkan menurut kaum konstruktivisme, seperti yang diungkapkan Suparno (1997:61), belajar dalam pengertian ini merupakan proses aktif pelajar mengongstruksi baik teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertin yang sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Proses ini sangat membutuhkan lingkungan pendidikan yang mendukung peserta didik untuk mengonstruksi, mengasimilasi, dan menghubungkan pengalaman.
Dalam pengalaman peneliti sewaktu magang 3 di SDN Sendang Guwo 01 Kecamatan Tembalang Kota Semarang Jawa Tengah saya memperoleh fakta bahwa mayoritas anak-anak di kelas 2 mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran khususnya dalam pelajaran matematika. Pada hal ini banyak hal yang mendasari bahwa anak-anak yang mengalami kesulitan belajar khususnya pada pelajaran matematika banyak mempunyai faktor-faktor penghambat dalam memahami pelajaran matematika baik itu faktor intern maupun faktor ekstern.
Alasan-alasan yang dipaparkan di atas merupakan faktor yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Mengenai Kesulitan Belajar Siswa dan Upaya Guru dalam Menyelesaikannya dalam Mata Pelajaran Matematika pada Materi Perkalian di Kelas 2 pada SDN Sendangguwo 01”.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif tidak berupa angka-angka melainkan berupa kalimat atau pertanyaan dan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Daarul Qur’an Semarang yang berada di Jl. Dr. Cipto No. 11A Semarang (Komplek Masjid Al Ikhlas) Kebonagung, Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran sekolah 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas 1-6, dan siswa di SD Daarul Qur’an semarang. Data kualitatif adalah data yang diwujudkan dalam kata keadaan atau kata sifat, contohnya sangat baik, baik dan lain-lain yang merupakan kelanjutan kualitasnya (Arikunto, 2013:21). Data dalam penelitian kualitatif yaitu terdapat data primer dan data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, mengisi angket, dan dokumentasi dari narasumber yang terpercaya yaitu kepala sekolah, guru kelas, dan peserta didik SDN Sendangguwo 01 Semarang.
Berdasarkan paparan tersebut maka sumber data yang dapat diambil yaitu: Informan dalam penelitian ini yaitu guru kelas II, dan siswa kelas II di SD N Sendanguwo 01 Semarang. Instrumen dalam penelitian kualitatif dapat berupa pedoman wawancara, dan pedoman kuisioner (angket). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Sumber data didapat dari SD N Sendanguwo 01 Semarang. Jadi, sumber yang dipakai peneliti diantaranya media cetak yaitu buku referensi, wawancara, serta dokumentasi saat berlangsungnya wawancara.
Proses analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah penyajian data dan penyajian kesimpulan. Tahapan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu tahapan analisis sebelum di lapangan, tahap analisis selama di lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Profil Sekolah
SD Negeri Sendangguwo 01 Semarang merupakan salah satu SD Negeri yang dikelola oleh pemerintahan kota Semarang yang berlokasi di Jl. Sawi No. 13, Sendangguwo, Kec. Tembalang, Kota Semarang Jawa Tengah 50273, Telepon (024) 6723244. Luas tanah yang ada di SD N Sendangguwo 01 Semarang berkisar 2200 M2, serta mempunyai akses internet dan mempunyai daya listrik sebesar 5500. SD N Sendangguwo 01 juga mendukung program Adiwiyata serta mengawal Sekolah Sehat dengan senantiasa menata lingkungan yang bersih, indah, nyaman serta aman. Dengan mengangkat nilai organisasi HEBAT (Harmonis, Edukatif, Berkarakter, Amanah dan Tanggungjawab) SD N Sendangguwo 01 terus berbenah untuk mewujudkan Nawa Cita Presiden Joko Widodo. Kegiatan di kemas dengan serangkaian program PPK 5 hari belajar, Antara lain: Senin Nasionalisme, Selasa Mandiri, Rabu Religius, Kamis Integritas, Jum’at Sehat Ceria, serta Sabtu Gotong Royong. Serta Budaya 5 S Senyum Salam Sapa Sopan serta Santun menjadi kebutuhan setiap saat yang harus selalu di biasakan.
Berdasarkan penjabaran mengenai hasil temuan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 30 September 2020 – 8 Oktober 2020 tentang Analisis Mengenai Kesulitan Belajar Siswa Dan Upaya Guru Dalam Menanganinya Di Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Perkalian Kelas 2 Di SD Sendangguwo 01 Semarang. Peneliti menganalisis beberapa faktor baik yang mendukung maupun yang menghambat dalam pelaksanaannya. Ada beberapa faktor penghambat yang ada pada penelitian ini, di antaranya kurangnya minat siswa pada materi perkalian di mata pelajaran matematika. Karena dengan kurangnya minat siswa pada materi tersebut dapat menjadikan siswa mengalami kesulitan belajar. Setelah itu kurangnya fasilitas alat peraga yang dapat menunjang guru dalam proses pembelajaran yang lebih baik. Adapun upaya yang dilakukan guru kelas untuk menangani masalah kesulitan belajar diantaranya guru memakai media pembelajaran agar pada saat pembelajaran berlangsung siswa tersebut tidak merasakan bosan ketika diruang kelas dan juga dapat membuat siswa menjadi lebih aktif serta dapat menyukai pelajaran matematika. Upaya yang di lakukan guru untuk menciptakan siswa yang aktif serta asik ketika pembelajaran dengan cara pembelajaran di luar ruang kelas. Karena menurut guru tersebut pembelajaran di luar ruang kelas dapat menjadikan cara paling ampuh agar siswa tersebut tidak merasakan kebosanan ketika pembelajaran matematika yang ia sedang pelajari. Pada materi perkalian di mata pelajaran matematika cara guru untuk melakukan pembelajaran di ruang kelas dengan menggunakan benda konkret atau benda nyata di sekitar lingkungan sekolah.
Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan peneliti menunjukan adanya upaya guru dalam menangani kesulitan belajar siswa di mata pelajaran matematika pada materi perkalian kelas II di SD Negeri Sendangguwo 01 Semarang. Melalui hasil wawancara dan hasil angket yang telah di sebarkan oleh peneliti, upaya yang dilakukan oleh ibu nur selaku guru kelas II di SD N Sendangguwo 01 Semarang dengan cara melatih siswa dengan cara memberikan soal-soal latiahn untuk di kerjakan siswa, memotivasi siswa agar dapat membaca dengan lancar. Selain itu beliau juga menggunakan media pembelajaran walaupun dengan inovasi beliausendiri agar suasana di ruang kelas menjadi aktif serta untuk meminimalisir agar siswa tidak merasakan kebosanan. Karena menurut beliau hal utama pada pembelajaran adalah minat terlebih dahulu. Dengan nantinya siswa sudah minat atau sudah asik pada pembelajaran maka di harapkan siswa dapat lebih mudah dalam menangkap materi yang di ajarkan. Selain itu beliau juga menggunakan pembelajaran di luar kelas, pembelajaran di luar kelas berguna untuk agar siswa tidak merasa suntuk di karenakan pembelajaran di ruang kelas terus. Maka dari itu ibu Nur selaku guru kelas II berinovasi untuk menciptakan pembelajaran di ruang kelas. Maka dari itu upaya guru dalam menangani kesulitan belajar siswa di mata pelajaran matematika pada materi perkalian kelas II di SD Negeri Sendangguwo 01 Semarang sudah terbilang sangat baik, karena ibu nur selaku guru kelas II terus berinovasi untuk menciptakan pembelajaran yang asik dan nyaman. Dengan cara tersebut siswa di harapkan mempunyai minat untuk terus belajar matematika. Beliau berharap upaya yang dilakukannya mampu mengatasi kesulitan belajar di mata pelajaran matematika materi perkalian kelas II di SD N Sendnagguwo 01 Semarang berhasil. Jika siswa memiliki minat terhadap mata pelajaran matematika, nantinya guru akan lebih mudah memberikan materi dan siswa akan lebih mudah dalam menangkap materi yang di berikan oleh seorang guru.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika di materi perkalian kelas II ada beberapa siswa yang menyukai dan ada beberapa yang tidak menyukainya. Adapun siswa yang tidak menyukai materi perkalian di mata pelajaran matematika dikarenakan siswa tersebut kurang menguasai materi tersebut serta siswa merasa bosan di karenakan guru menjelaskan materi tersebut dengan cara yang sama, sehingga beberapa siswa merasa bosan dalam pembelajaran tersebut. Serta ada beberapa siswa yang suka dalam materi perkalian di pembelajaran matematika dikarenakan siswa tersebut sudah menguasai pembelajaran matematika. Upaya guru kelas yaitu dengan cara menjelaskan dengan berulang-ulang materi perkalian dan yang paling utama yaitu dengan cara melatih siswa untuk mengerjakan latihan-latihan soal serta membaca bacaan, karena membaca merupakan faktor utama yang menjadikan kesulitan belajar dalam materi perkalian tersebut. Jika siswa sudah bisa membaca dengan benar, pada saat guru menjelaskan materi akan lebih mudah dipahami oleh siswa sehingga membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan menimbulkan minat belajar yang tinggi. Dengan adanya minat belajar siswa lebih mudah untuk menangkap materi yang diberikan oleh guru dan guru lebih mudah dalam mengajarkannya. Minat belajar diharapkan mampu memecahkan masalah kesulitan belajar siswa yang ada di kelas II SD N Sendangguwo 01 Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi dan Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Press.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar –dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensido Offset
Surakhmad, Winarno. 1980. Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Udin S Winataputra. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
WJS Poerwadarminta. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kemendikbud. 2015. Prakarya. Jakarta