PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA FLIPCHART UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PKn MATERI KEPUTUSAN BERSAMA

BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SAMBIYAN SEMESTER 2

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Suratman

Guru PKn Kelas V SD Negeri Sambiyan

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa Kelas V SD Negeri Sambiyan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan model pembelajaran course review horay berbantuan media flipchart. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Subjek penelitian sebanyak 30 siswa Kelas V SD Negeri Sambiyan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dan soal tes berbentuk pilihan ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran course review horay berbantuan media flipchart dapat meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa Kelas V SD Negeri Sambiyan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas sebelum dilakukan tindakan adalah 68,67, meningkat pada Siklus I menjadi 75,67 dan semakin meningkat pada Siklus II menjadi 81,67. Selain itu ketuntasan belajar siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 40%, meningkat pada Siklus I menjadi 73,33% dan pada Siklus II mencapai 100%.

Kata Kunci:    Model Pembelajaran Course Review Horay, Media Flipchart, Hasil Belajar, PKn, Keputusan Bersama.

 

PENDAHULUAN

Menurut Standar Isi dalam Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”. PKn di SD memiliki beberapa tujuan, diantaranya untuk membekali agar siswa dapat berpikir kritis, rasional, kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta antikorupsi, berkembang secara positif dan demokratis berdasarkan karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya dan dapat berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi dan informasi (Mawardi dan Suroso, 2009: 5).

Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan model pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa agar kemampuan berpikirnya dapat berkembang. Selain itu dalam pembelajaran harus ada interaksi baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya agar siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang demokratis dan bertanggung jawab, sehingga nantinya dapat berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini sejalan dengan pendapat Utami (2010: 5) yang menjelaskan bahwa dalam pembelajaran PKn di SD guru harus memberi kesempatan yang luas pada siswa untuk membentuk pengetahuannya agar dapat berpikir kritis, sehingga guru tidak lagi menerapkan model pembelajaran konvensional yang monologis dan memaksa siswa menghafal konsep-konsep yang abstrak.

Pada umumnya dalam pembelajaran PKn guru belum menggunakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk berpikir kritis dan menjadi pribadi yang demokratis dengan berinteraksi dengan guru dan siswa lainnya. Guru masih menggunakan model ceramah untuk menyampaikan materi dan dilanjutkan dengan pemberian tugas karena dirasa lebih praktis dan mudah dilakukan.

Hal ini juga terjadi di SD Negeri Sambiyan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi yang dilakukan ditemukan bahwa dalam pembelajaran PKn guru menggunakan model ceramah, kemudian dilanjutkan pemberian tugas. Akibatnya siswa menjadi kurang antusias, kurang bersemangat, kurang aktif dan mudah bosan dalam pembelajaran, sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan menjadi berkurang. Guru juga belum menggunakan media pembelajaran, sehingga siswa kurang tertarik pada materi yang disajikan. Akibatnya pada saat dilakukan ulangan harian, hasil belajar sebagian besar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntatasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah, yaitu ≥ 70.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn masih rendah karena dari 30 siswa ditemukan 18 siswa atau 60% siswa dalam kelas belum mencapai KKM. Hanya 12 siswa atau 40% siswa dalam kelas yang mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas pada mata pelajaran PKn adalah 68,67 yang juga belum mencapai KKM. Sedangkan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 52.

Guru harus mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia SD, yaitu dengan menciptakan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, bekerja atau belajar dalam kelompok dan memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran (Desmita, 2014: 36). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar dan sesuai dengan karakteristik anak usia SD adalah model pembelajaran course review horay. Menurut Kurniasih dan Sani (2015: 80), model pembelajaran course review horay adalah model yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab dengan benar, maka siswa tersebut diwajibkan berteriak “hore” atau yel-yel yang disepakati. Huda (2013: 230) menjelaskan bahwa model pembelajaran course review horay membantu siswa untuk memahami konsep dengan baik melalui diskusi kelompok karena dengan model ini akan dilakukan pengujian pemahaman siswa pada materi pelajaran dan langsung dibahas, sehingga siswa dapat langsung mengetahui jawabannya benar atau salah.

Penelitian yang dilakukan oleh Siska Fitriani dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 3 SD N Winong 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014” menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada Prasiklus adalah 37%, Siklus I menjadi 77% dan Siklus II menjadi 94%.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay Berbantuan Media Flipchart untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Keputusan Bersama bagi Siswa Kelas V SD Negeri Sambiyan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berlangsung di Kelas V SD Negeri Sambiyan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang pada pertengahan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah 30 siswa yang terdiri dari 20 lakilaki dan 10 perempuan.

Teknik pengumpulan data penelitian dengan teknik nontes dan teknik tes. Teknik nontes dengan dokumentasi. Teknik tes dengan tes. Alat pengumpulan data dengan dokumen dan tes. Validasi data penelitian dengan triangulasi data dan triangulasi metode. Analisis data penelitian dengan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Dalam pembelajaran terdapat permasalahan karena siswa cenderung pasif dan kurang antusias. Hal ini dapat dilihat ketika guru mengajukan beberapa pertanyaan hanya sebagian kecil siswa yang mau menjawab, siswa cenderung berbicara dengan teman sebangku ketika guru menjelaskan materi siswa mudah jenuh, mudah bosan dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hasil belajar adalah nilai rata-rata adalah 68,67, nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 52 serta ketuntasan sebesar 40%.

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran diawali dengan memperhatikan media flipchart. Pada pertemuan pertama tentang keputusan. Pada pertemuan kedua tentang keputusan bersama. Pembelajaran dilanjutkan dengan model pembelajaran course review horay dalam kelompok. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 anggota. Sedangkan hasil belajar adalah nilai rata-rata adalah 75,67, nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 60 serta ketuntasan sebesar 73,33%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran diawali dengan memperhatikan media flipchart. Pada pertemuan pertama tentang menerima hasil keputusan bersama. Pada pertemuan kedua tentang asas kekeluargaan dalam melaksanakan keputusan bersama. Pembelajaran dilanjutkan dengan model pembelajaran course review horay dalam kelompok. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 anggota. Sedangkan hasil belajar adalah nilai rata-rata adalah 81,67, nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 70 serta ketuntasan sebesar 100%.

Pembahasan

Hasil belajar mengalami peningkatan dan memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan. Peningkatan hasil belajar tersebut sesuai dengan tindakan dalam pembelajaran, yaitu penerapan model pembelajaran course review horay.

Penerapan model pembelajaran course review horay membuat pembelajaran lebih menyenangkan karena pembelajaran yang dilakukan diselingi dengan yel-yel jika siswa mendapatkan tanda benar (√) vertikal, horisontal atau diagonal dan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi diberikan reward. Selain itu, siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat pada pembelajaran PKn dibandingkan pada Kondisi Awal. Siswa juga semakin aktif dalam pembelajaran yang dapat dilihat dari kegiatan tanya jawab dan diskusi dengan bekerja sama antar anggota kelompok untuk menjawab soal. Hal ini sesuai dengan pendapat Kurniasih dan Sani (2015: 81) yang memaparkan kelebihan model pembelajaran course review horay, yaitu menarik, sehingga mendorong siswa terlibat di dalamnya, tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan, siswa lebih bersemangat belajar, sehingga tercipta suasana yang menyenangkan dan melatih kerja sama antar siswa di dalam kelas.

Penggunaan model course review horay memberikan dampak yang positif dalam pembelajaran yang dapat dilihat dari proses pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru, melainkan lebih melibatkan siswa. Siswa lebih aktif dan antusias pada kegiatan tanya jawab dan diskusi untuk menyelesaikan soal yang dibacakan guru. Siswa menjawab soal yang dibacakan guru secara kelompok, sehingga siswa yang kemampuan dalam memahami dan menjawab soalnya kurang, dapat dibantu oleh teman satu kelompoknya. Selain itu, dengan dilakukannya pembahasan secara langsung siswa dapat mengetahui jawabannya itu benar atau salah, sehingga siswa lebih memahami konsep pelajaran.

Model pembelajaran course review horay juga melatih siswa untuk berpikir kritis, yaitu menilai dan memberikan alasan jawaban yang dituliskan merupakan jawaban yang benar atau jawaban yang salah. Melalui proses pembelajaran yang mengaktifkan dan memberikan semangat pada siswa, maka pemahaman konsep materi pelajaran menjadi lebih baik sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Huda (2013:230) yang memaparkan bahwa model pembelajaran course review horay dapat membantu siswa untuk memahami konsep dengan baik melalui diskusi kelompok. Selain itu, dengan penggunaan media flipchart materi pelajaran disajikan secara lebih ringkas, sehingga guru merasa lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran dan lebih menarik, sehingga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran.

Selain itu, penggunaan media flipchart juga dapat menghemat waktu untuk menulis di papan tulis. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan Susilana dan Riyana (2009: 68) yang memaparkan kelebihan media flipchart, diantaranya mampu menyajikan pesan pembelajaran secara singkat dan praktis yang mencakup pokok-pokok materi pembelajaran. Juga pendapat yang dikemukakan Kustandi dan Sutjipto (2011: 48) yang menyatakan bahwa penggunaan media flipchart merupakan salah satu cara guru dalam menghemat waktu menulis di papan tulis.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran course review horay berbantuan media flipchart dalam kelompok kecil meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa Kelas V SD Negeri Sambiyan Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018. Pada Kondisi Awal, hasil belajar adalah nilai rata-rata 68,67 dengan ketuntasan sebesar 40%. Pada Siklus I, hasil belajar adalah nilai rata-rata 75,67 dengan ketuntasan sebesar 73,33%. Pada Siklus II, hasil belajar adalah nilai rata-rata 81,67 dengan ketuntasan sebesar 100%.

Saran

Saran dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.     Siswa supaya aktif dalam belajar kelompok dan pembahasan.

2.     Guru supaya melakukan pengawasan terhadap siswa dalam belajar kelompok.

3.     Sekolah supaya menerapkan model pembelajaran course review horay berbantuan media flipchart dalam pembelajaran lainnya.

4.     Peneliti lanjutan supaya meneliti penerapan model pembelajaran course review horay berbantuan media flipchart dalam ranah afektif maupun psikomotorik.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. 2009. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Z. 2013. Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Arifin, Z. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asmani, J. M. 2013. 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Yogyakarta: Diva Press.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

—. 2006. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

—. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Darmadi, H. 2010. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman dan Wuri W. 2011. Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar untuk PGSD dan Guru SD. Yogyakarta: Nuha Litera.

Fatimah, VN. 2013. Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay (CRH) pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N Pledokan Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi, tidak dipublikasikan.

Fitriani, S. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 3 SD N Winong 01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi, tidak dipublikasikan.

Hernawan, AH, dkk. 2008. Materi Pokok Pengembangan Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Univesitas Terbuka Press.

Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Indriana, D. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.

Kaelan dan Zubaidi, A. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

 Kurniasih, I dan Sani, B. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Kata Pena.

Kustandi, C dan Sudjipto, B. 2013. Media Pembelajaran: Manual dan Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Majid, A. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mawardi dan Suroso. 2009. Pengembangan Pendidikan SD. Salatiga: Widya Sari Press.

Pratiwi, D. E. 2013. Penerapan Media Papan Balik (Flipchart) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. Skripsi, tidak dipublikasikan.

Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sanaky, AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif dan Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Slameto. 2015. Metodologi Penelitan dan Inovasi Pendidikan. Salatiga: Satya Wacana University Press.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susilana, R dan Riyana, C. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima.

Sutikno, S dan Fathurrohman, P. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.

Suwandi, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.

 Tampubolon, S. 2014. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Pendidik dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.

Utami, DT. 2010. Panduan PAKEM PKn SD. Jakarta: Erlangga.