DISEMINASI LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS KE DALAM JURNAL ILMIAH
DISEMINASI
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KE DALAM JURNAL ILMIAH
Rachmat Hardoyo
Pengajar Mata Pelajaran IPS di SMPN 1 Bringin, Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Diseminasi laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas ke dalam jurnal ilmiah merupakan satu diantara beberapa kegiatan wajib guru untuk mewujudkan guru professional yang bermartabat. Diseminasi tersebut dapat dilakukan dengan merubah Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas menjadi suatu artikel ilmiah melalui proses penyuntingan berupa pemotongan kalimat/para-graph dan editing ejaan, diksi maupun struktur kalimat dengan memperhatikan sistematika penyusunan yang berlaku pada suatu jurnal. Artikel ilmiah yang telah siap terbit akan menjadi lebih bernilai apabila jurnal tersebut memiliki ISSN dan terakreditasi.
Kata kunci: diseminasi, PTK, Jurnal Ilmiah
PENDAHULUAN
Guru sebagai tenaga professional mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Untuk itu sesuai UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen mengamanatkan bahwa profesi guru harus dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat.
Untuk melanjutkan amanat tersebut Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka kreditnya menyatakan bahwa untuk pengembangan karier guru khususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional, guru dapat memperolehnya melalui kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
Kegiatan PKB diperjelas dengan terbitnya Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/2010 tentang petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya serta Permendiknas No 35 Tahun 2010 tentang petunjuk teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menyatakan bahwa kenaikan jabatan guru dari IVa ke IVb, dari IVb ke IVc dan IVc ke IVd serta IVd ke IVe guru harus memiliki minimal 1 (satu) laporan hasil penelitian dan 1 (satu) artikel yang dimuat di jurnal yang ber ISSN. Agar guru mampu melaksanakan PKB khususnya menyusun laporan hasil penelitian dan lebih khusus lagi mampu menyusun artikel dalam jurnal ilmiah, guru perlu diberdayakan melalui kegiatan pengembangan diri diantaranya dalam kegiatan pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran seperti menyusun diseminasi laporan hasil PTK ke dalam jurnal ilmiah.
PENGERTIAN
Diseminasi pada hakekatnya adalah menyebarluaskan yakni menyebarluaskan temuan atau karya yang telah dihasilkan seperti Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas sedangkan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas adalah susunan tulisan yang runtut dari seluruh kegiatan penelitian dari awal hingga akhir secara detail dan terperinci. Laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas tersebut dapat di diseminasikan ke dalam jurnal ilmiah.
Jurnal ilmiah merupakan media yang berperan mem-publikasikan sekumpulan artikel ilmiah baik berupa hasil pene-litian maupun ide atau gagasan yang ditulis sesuai kaidah ilmiah. Dengan demikian Diseminasi Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ke dalam jurnal ilmiah adalah upaya menyebarluaskan laporan hasil kegiatan PTK dari awal hingga akhir secara detail dan terperinci dalam suatu kaidah ilmiah dalam bentuk artikel melalui media jurnal ilmiah.
TUJUAN DAN MANFAAT
1. Memperluaskan temuan yang dihasilkan dalam proses PTK
2. Bagi guru peneliti akan mendapatkan berbagai pertanyaan, sanggahan, ketidaksetujuan, bahkan kritikan ketikan terhadap karyanya
3. Akan memperoleh apresiasi dari temuan sejawat
4. Guru mata pelajaran yang sama mendapatkan masukan informasi baru yang bisa ditindak lanjuti seperti mempelajari, mencoba, dan menerapkannya dalam praktik pembelajaran di kelasnya
5. Bagi guru lain memiliki kesempatan untuk mengembang-kan atau melanjutkan penelitian sebelumnya yang mela-kukan PTK yang lebih mendalam
JENIS DISEMINASI
Terdapat dua macam diseminasi penelitian, yakni diseminasi melalui forum ilmiah dan diseminasi melalui jurnal ilmiah. Diseminasi melalui jurnal ilmiah dilakukan dengan cara menyunting laporan PTK menjadi artikel ilmiah. Sedangkan diseminasi laporan hasil PTK melalui forum ilmiah dilakukan dengan cara mempresentasikan laporan hasil PTK dan menyeminarkannya di forum-forum ilmiah, seperti kelompok kerja guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau seminar.
PERMASALAHAN UTAMA
Untuk mendesiminasikan Laporan Hasil Penelitian Tindak-an Kelas ke dalam jurnal ilmiah minimal ada tiga permasalahan utama yang harus mampu dijawab/dilakukan oleh penyusunnya yaitu:
1. Bagaimanakah menyunting laporan hasil PTK agar dapat diubah menjadi sebuah artikel ilmiah?
2. Bagaimanakah menyusun artikel ilmiah yang berasal dari Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas agar sesuai dengan persyaratan di suatu jurnal ilmiah?
3. Jurnal ilmiah mana sajakah yang dapat menerima dan mempublikasikan artikel ilmiah laporan hasil PTK?
PEMBAHASAN
Menyunting merupakan titik berat atau hal yang sangat utama dalam penyusunan artikel ilmiah yang berasal dari laporan hasil PTK yang kemudian akan dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah. Penyuntingan perlu dilakukan karena laporan hasil PTK terdiri dari berpuluh-puluh halaman bahkan lebih dari seratus halaman sedangkan artikel dalam jurnal ilmiah hanya perlu 7 s/d 15 halaman saja! Pada hakekatnya isi artikel dalam jurnal ilmiah merupakan ringkasan dari laporan hasil PTK tanpa kehilangan/ menghilangkan hal-hal yang substansial.
Kegiatan penyuntingan tersebut menjadi artikel ilmiah perlu memperhatikan etika, baik etika dalam menulis karya ilmiah seperti Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas maupun artikel ilmiah kedalam jurnal. Etika dalam menyunting perlu diperhatikan terutama saat kegiatan editing. Editing adalah proses mempersiapkan naskah siap cetak atau terbit dengan penekanan pada segi ejaan, diksi dan struktur kalimat.
Pada proses editing inilah kita dituntut mampu meringkas atau bahkan memotong kalimat-kalimat/paragraph sedemikian rupa tanpa mengurangi atau menghilangkan informasi didalam-nya. Bila jumlah laporan hasil PTK mencapai puluhan bahkan ratusan halaman maka naskah tersebut harus diedit sedemikian rupa, sehingga memenuhi kriteria jumlah halaman dalam jurnal yang diinginkan. Proses mengedit sebenarnya hanyalah proses mengemas artikel agar naskah siap cetak disesuaikan dengan kapasitas halaman yang tersedia. Diantara bentuk pengemasan adalah dengan meringkas, memotong dan kemudian menggabungkan bagian-bagian laporan. Untuk mengedit suatu artikel diperlukan seorang editor.
Editor yang paling tepat yang mampu mengolah laporan hasil PTK menjadi artikel dalam jurnal ilmiah adalah anda sendiri, karena andalah yang lebih mengetahui bagian mana saja yang dapat diringkas atau dihilangkan bahkan bagian-bagian yang perlu digabungkan. Untuk itu belajar seni editing seperti menulis ejaan, diksi dan struktur kalimat yang baik dan benar sangat diperlukan.
Sekali lagi sebelum artikel ilmiah dari Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas di diseminasikan perlu memperhatikan bagian-bagian yang perlu diedit yaitu menentukan bagian-bagian mana saja bisa dipotong atau diringkas tanpa mengurangi informasi atau data yang terkandung didalamnya. Secara umum ringkasan bisa dilakukan pada seluruh isi laporan dari bab 1 sampai dengan bab 2. Pada bab 1 yakni pendahuluan terutama pada bab identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan. Ringkasan juga dapat dilakukan pada bab tiga yakni metode penelitian. Demikian juga pada bab empat yang merupakan hasil penelitian yang berupa sajian data dan pembahasan dapat diringkas dengan mengambil bagian-bagian intinya saja dengan menonjolkan bagian temuan.
Editing pada Bab 2 yaitu kajian teori atau tinjauan pustaka serta Bab 5 yaitu penutup yang berisi kesimpulan dan saran akan memerlukan banyak pemotongan karena banyaknya halaman yang terdiri dari banyak paragrap/kalimat. Pemotongan terjadi dengan tujuan agar lebih ringkas dari beberapa halaman menjadi hanya beberapa kalimat saja.
Selain keahlian mengedit yang perlu ditingkatkan atau dibiasakan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah teknis penulisan di jurnal agar memenuhi standar artikel ilmiah terutama sistematikanya. Sistematika atau kerangka isi artikel pada setiap jurnal tidaklah selalu sama, oleh karena itu perlu memperhatikan persyaratan yang berlaku pada suatu jurnal khususnya jurnal yang akan dituju.
Bila penyusunan artikel ilmiah dari Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas sudah selesai maka langkah selanjutnya adalah mengirimkan naskah tersebut ke redaksi jurnal yang dikehendaki. Banyak pihak yang memiliki jurnal ilmiah baik pemerintah (dinas pendidikan, direktorat kemendikbud), perguruan tinggi maupun non perguruan tinggi. Pengiriman naskah tersebut biasanya berbentuk softcopy maupun print outnya bisa melalui E-mail, pos, kurir atau datang secara langsung ke kantor redaksi.
Setiap jurnal memiliki kekhasan/kekhususan seperti jurnal pendidikan dan jurnal non pendidikan apalagi jurnal dari perguruan tinggi akan memiliki ciri khas sesuai jurusannya. Dengan demikian bagi guru IPS sebaiknya menyusun artikel ke IPS an dan diterbitkan jurnal yang sesuai, khusus redaksi jurnal yang lebih sesuai dengan PTK IPS adalah redaksi jurnal di perguruan tinggi bidang pendidikan sosial (progdi IPS, progdi Sejarah, progdi ekonomi dan sebagainya). Selain itu jurnal yang perlu dipilih adalah jurnal yang memiliki ISSN dan lebih baik lagi bila jurnal tersebut sudah terakreditasi.
Dengan naskah artikel ilmiah dari Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang sudah diterima oleh redaksi jurnal berarti tinggal menunggu satu langkah lagi yaitu diterbitkan. Penerbitan artikel ilmiah tersebut oleh redaktur jurnal ilmiah berarti sudah memberikan jawaban bahwa Bapak/Ibu sudah mampu mendesiminasikan karya ilmiahnya ke dalam jurnal ilmiah.
KESIMPULAN
Diseminasi Laporan Hasil PTK merupakan satu di antara sekian banyak amanat dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 tahun 2009 untuk mewujudkan guru yang professional dan bermartabat.
Diseminasi Laporan Hasil PTK dapat diartikelkan ke dalam jurnal ilmiah melalui proses penyuntingan dengan tetap mempertahankan hal yang substansial sehingga keilmiahan artikel tersebut tetap terjaga. Kegiatan menyunting perlu memperhatikan etika yakni proses pemotongan kalimat paragraph mampu proses editing baik pada segi ejaan, diksi dan struktur kalimat. Dalam kegiatan mengedit tersebut memiliki tujuan utama yakni meringkas dari Bab 1 sampai dengan Bab V menjadi beberapa halaman yang sesuai dengan sistematika suatu jurnal.
Bila proses penyusunan artikel ilmiah dari laporan hasil PTK sudah sesuai langkah selanjutnya adalah mengirimkan artikel tersebut ke jurnal yang sesuai dengan rumpun mata pelajaran dengan memilih jurnal yang ber ISSN apalagi sudah terakreditasi sehingga artikel tersebut diterbitkan sebagai sarana publikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas 2010. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Depdiknas 2010. Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan Angka Kreditnya, Kementerian Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Disdik Prop Jateng Bidang PPTK 2012. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 35 Tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Kemendikbud 2012. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Pedoman Penilaian Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Pedoman untuk mendukung Pelaksanaan tugas tim teknis Penilaian Pengembangan Diri, Publikasi Ilmiah Guru dan Karya Inovatif Guru. Jakarta: Kemendekbud, Biro Kepegawaian.
Suyadi 2010. Panduan Penelitian Tindakan. Penerbit: Diva Press