IbM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MEMANFAATKAN MEDIA FILM BAGI GURU SD

 

Yuliani Sriwidaningsih

Muslikh

FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara

 

ABSTRACT

Tujuan umum pelaksanaan Ipteks bagi Masyarakat (IbM)adalah memberikan pengetahuan kepada guru yang meliputi: (1) penguasaaan substansi materi Pendidikan Karakter, (2). Memaksimalkan pemakaian sarana prasarana dan memanfaatkan media pembelajaran Film, (2) meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajaran, (3) meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja serta mengembangkan profesionalisme guru dalam rangka Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam pembelajaran. Metode kegiatan IbM berbentuk penyuluhan, pelatihan, FGD (Forum Group Discussion), praktek dan evaluasi, tentang Pelatihan memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan media film di tingkat Sekolah Dasar, melibatkan Guru Sekolah Dasar, pengawas dan pejabat UPTD Pendidikan terkait. Keberhasilan pelaksanaan program IbM ini dilihat dari tiga tolak ukur sebagai berikut: 1). Para peserta menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap Pelatihan yang dilaksanakan oleh Tim IbM. Peserta mengikuti pelaksanaan pelatihan sampai kegiatan selesai dan mengikuti kegiatan dengan aktif. 2). Pemahaman peserta dalam mengikuti pelatihan mengalami peningkatan pemahaman melihat Kenaikan pemahaman sebesar 15% dari Nilai pre-test 60% menjadi 75% dalam post-test. 3). Pendampingan dalam praktik mengajar guru di kelas memiliki nilai yang baik dengan hasil adalah 85%.

Kata Kunci: Pelatihan, Pendidikan Karakter, Pembelajaran Sejarah, Media Film, Guru SD

 

PENDAHULUAN

Berawal dari beberapa kegiatan Penelitian Internal Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo, akhirnya Tim lebih mengenal mendalam dengan Kabupaten Klaten, yang khususnya dengan Kec.Tulung dan Polanharjo. Ditambah dengan komunikasi yang terus berlanjut antara Tim dengan beberapa Tokoh sekaligus sebagai pendidik di Kec.Tulung dan Kec.Polanharjo, menginformasikan tentang keunikan dan permasalahan yang ada di daerha ini. Adapun Jarak Univet Bantara Sukoharjo dengan lokasi sekitar ± 30 KM. Sedangkan antara kecamatan Tulung dan Kecamatan Polanharjo berjarak ± 5 KM.

Berdasarkan dengan Mitra I dan Mitra II maka permasalahan yang ditangani adalah.

1.     Rendahnya pengetahuan guru tentang pendidikan karakter dalam pembelajaran

2.     Rendahnya pengetahuan guru tentang media pembelajaran dalam dunia pendidikan

3.     Rendahnya kreatifitas guru dalam menyiapkan pembelajaran sejarah yang menarik bagi siswa

4.     Sulinya merancang perangkat pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan media film.

5.     Sulitnya mempraktekkan memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah penggunaan media Film

METODE PENELITIAN

Pelaksanaan program IbM dilaksanakan dengan metode berbentuk penyuluhan, pelatihan, FGD (Forum Group Discussion), praktek dan evaluasi di SDN Se Ke.Tulung dan SDN Se Kec.Polanharjo, tentang Pelatihan memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah dengan media film di tingkat Sekolah Dasar.

Peserta pelatihan adalah perwakilan sekolah di Sekolah Dasar di Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Tulung, yang berjumlah ± 62 guru dengan 32 dari guru kecamatan Tulung dan 30 guru dari kecamatan Polanharjo, dalam pelatihan dibagi ke dalam kelompok per dabin, sehingga Kecamatan Tulung menjadi 4 dabin dan Kecamatan Polanharjo menjadi 3 dabin.

Evaluasi kegiatan dengan pre-test dan pos-test, observasi, dan evaluasi hasil pendampingan.

Tabel.7. Metode Pendekatan yang Ditawarkan Sebagai Solusi Permasalahan Mitra

Permasalahan

Program

Rendahnya pengetahuan guru tentang pendidikan karakter

Workshop tentang Media pembelajaran dalam Pendidikan

Rendahnya pengetahuan tentang media pembelajaran

Workshop tentang Media pembelajaran dalam Pendidikan

Rendahnya guru menyiapkan pembelajaran sejarah

Workshop tentang media film, Pelatihan pembuatan film/video dengan metode bermain peran dalam pembelajaran sejarah

Sulinya merancang perangkat pembelajaran memanfaatkan media film

Pelatihan pembuatan Silabus dan Rancangan Pembelajaran (RPP).

Sulitnya mempraktekkan memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah penggunaan media Film

Praktek, pendampingan dam evaluasi

                                 

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Respon peserta terhadap pelatihan

Untuk mengtahui tingkat respon positif dari peserta dibagikan kuisioner untuk mengetahui persiapan, antusias peserta sebelum mengikuti pelatihan, tingkat kepuasan peserta selama mengikuti pelatihan, penilaian kegiatan dari peserta.

Persiapan peserta dalam mengikuti pelatihan sebesar 75% sehingga bisa dinyatakan persiapan peserta dengan baik dalam mengikuti pelatihan. Sedangkan antusias peserta sebelum mengikuti pelatihan sebesar 84% sehingga dapat dinyatakan peserta sangat antusias sebelum mengikuti pelatihan. Mengenai tingkat kepuasan dalam mengikuti pelatihan sebesar 88% sehingga bisa nyatakan sangat puas dengan pelatihan yang diadakan oleh Tim IbM Univet Bantara Sukoharjo. Bagian terakhir tentang penilaian kegiatan dari peserta terhadap pelatihan yag sudah dilakukan oleh Tim IbM bisa terlihat dari grafik diatas yaitu 90%.

Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan

Materi pelatihan yang disampikan adalah tentang Materi Pedidikan Karakter dalam pendidikan Indonesia, Materi Media Pembelajaran dan Media Pembelajaran film Sejarah, dan Materi Penyusunan Perangkat Pembelajaran dengan memasukkan pendidikan karakter dengan media film dalam pembelajaran sejarah. Materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi dan praktik. Kegiatan pertama dengan metode caramah oleh tim, dilanjutkan dengan metode diskusi dengan memberikan beberapa permasalahan kepada kelompok dan masing-masing kelompok mendiskusikan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. kegiatan berikutnya adalah praktik, dalam parktik ini yaitu dengan mempraktekkan menyelesaikan permasalahan di depan kelas, seperti parktik menganalisis permalalahan pendidikan karakter di setiap sekolah masing-masing, praktik mengunduh film dari youtube, praktek membuat perangkat pembelajaran dan praktik mengajar di depan peserta (Peerteaching).

Untuk mengetahui tingkat pemahaman dalam pemanfaatan media film dalam pembelajaran Sejarah peserta diadakan Pretest sebelum materi disampaikan dan diberikan Posttest sesudah materi diberikan.

Terjadi peningkatan rerata pemahaman peserta, rerata Pretest lebih rendah terhadap Posttest. Kenaikan pemahaman sebesar 15% menunjukkan bahwa pra guru SD di Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Tulung tersebut belum faham tentang pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan media film, maka pelatihan yang dilakukan Tim IbM Univet Bantara sangat bermanfaat bagi guru-guru di ke dua Kecamatan, sehingga mereka bisa membuat Perangkat Pembelajaran dengan menintegrasikan pendidikan karakter dan media film (Silabus dan RPP) dari mengikuti pelatihan.

Dari hasil evaluasi serta temuan-temuan yang kami peroleh selama pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM), dini berhasil, terihat dari semua Guru SD Perwakilan Sekolah di Kecamatan Poolanharjo dan Kecamatan Tulung bisa mengikuti kegiatan IbM sampai selesai, kegiatan ini telah mampu memberikan manfaat yang sangat besar tentang pemahaman guru dalam Pelaksanaan Pendidikan Karkter dan Pemanfaatan Media Film dalam pembelajaran Sejarah SD, Guru mampu menyusun Perangkat Pembelajaran dan mampu mempraktikan Mengajar sehingga kegiatan IbM ini tepat sasaran bagi Guru-guru Sekolah Dasar yang menjadi Mitra dalam Kegiatan ini yaitu Guru Sekolah dasar di Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Bentuk pelatihan seperti ini merupakan bentuk yang sangat efektif yang memberikan penyegaran dan wawasan serta pengetahuan baru di bidang Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah dengan Memanfaatkan Media Film bagi Sekolah Dasar di Kabupaten Klaten. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan tentang Pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah dengan memanfaatan media film bagi guru SD, sehingga bisa menjadikan pembelajaran lebih berfariasi. Kegiatan pelatihan praktik pembuatan Perangkat Pembelajaran (Silabus dan RPP) dan praktik mengajar oleh guru dengan menggunakan perangkat pembelajaran hasil dari pelatihan.

Pendampingan

Kegiatan pendampingan oleh tim terhadap guru dilakukan 2 kali, yaitu pendampingan umum dan pendampingan khusus. Pendampingan umum dilakukan seharai pada tanggal 26 Agustus 2017 dengan materi adalah pembuatan perangkat pembelajaran yang memasukkan pendidikan karakter dengan media film dalam pembelajaran sejarah. Sedangkan pendampingan khusus dilakukan pada 2 sekolahan dari setiap mitra yang dilakukan pada tanggal 22-23 September 2017. Pendampingan khusus ini berbentuk dalam mendampingi guru praktek mengajar di kelas dengan menyesuaikan perangkat pembelajaran hasil pelatihan dan pendampingan umum sebelumnya.

Pendampingan umum dilaksanakan dengan pemberian tugas pembuatan Perangkat Pembelajaran (silabus dan RPP) yang memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan media film dapat terlaksana baik dan praktik mengajar. Sebetulnya para guru dalam setiap pembelajarn di kelas sudah memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran akan tetapi guru tidak measukkan dalam perangkat pembelajaran, ada juga yang sudah memasukkan dalam pembelajaran akan tetapi guru tidak sadar kalau sudah memasukkan pendidikan karakter, ada yang sudah memasukkan pendidikan karakter dalam perangkat pembelajaran akan tetapi masih belum lengkap seperti di dalam RPP sudak masuk tetapi tidak lengkap dan di dalam Silabus tidak tercantum pendidikan karakter.

Dengan mudah menerimannya para peserta dalam mempraktekkan pembuatan Perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) dan paraktik mengajar. Sehingga kegiatan Pelatihan yang dilakukan oleh Tim IbM Univet Bantara bisa dinyatakan berhasil memberikan sebuah ketrampilan dalam pembuatan Ranca Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan praktik mengajar.

Pendampingan khusus yang dilakukan dalam bentuk pendampingan guru di kelas dalam menggunakan perangkat pembelajaran hasil pendampingan. Selanjutnya adalah hasil penilaian terhadap prktik guru dalam menggunakan perangkat pembelajaran yang memasukkan pendidikan karakter dengan mengunakan media film dalam pembelajaran sejarah.  Terdapat indikator yang akn dinilai dalam pendampingan di kelas yaitu indikator 1. Adalah kegiatan pendahuluan, terdiri dari apersepsi dan motivasi, dan Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan, indikator 2. Adalah kegiatan Inti, terdiri dari penguasaan materi pembelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran, pelaksanaan penilaian pembelajaran, pelibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, indikator 3.

Hasil penilaian pendampingan guru di kelas menunjukkan hasil yang baik karena seluruh indikator telah terpenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kedua kelompok mitra telah merancang dan melaksanakan hasil pelatihan dan praktik pembelajaran dengan baik. Rerata nilai dari hasil pendampingan kedua mitra dengan penilaian format observasi pendampingan pelaksanaan pembelajaran yang disiapkan oleh tim adalah 85% yang menunjukkan nilai baik. Hal ini menunjukkan secara kuantitatif hasil pendampingan dalam kegiatan pembelajaran berkriteria baik dan ke depan perlu ditingkatkan agar mendapatkan kriteria sangat baik.

KESIMPULAN

Kegiatan IbM ini mencakup 3 kegiatan yaitu sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan. Kegiatan pendampingan terdiri dari pendampingan umum dan pendampingan khusus. Pendampingan umum diikuti oleh seluruh perwakilan sekolah. Kegiatan pendampingan khusus di fokuskan pada satu sekolah dari perwakilan setiap mitra pada dua UPTD Pendidikan Kecamatan.

Hasil penilaian respon serta dan temuan-temuan yang kami peroleh selama pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM), dapat kami simpulkan bahwa program IbM ini berhasil, terihat dari semua Guru SD Perwakilan Sekolah di Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Tulung bisa mengikuti kegiatan IbM sampai selesai. Bagaimana respon positif peserta pelatihan adalah baik dalam menyambut dan persiapan peserta dalam kegiatan IbM.

Hasil penilaian terdapat kenaikan pemahaman sebesar 15% menunjukkan bahwa pra guru SD di Kecamatan Polanharjo dan Kecamatan Tulung tersebut belum faham tentang pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran sejarah dengan pemanfaatan media film, maka pelatihan yang dilakukan Tim IbM Univet Bantara sangat bermanfaat

Hasil penilaian pendampingan guru di kelas menunjukkan hasil yang baik karena seluruh indikator telah terpenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kedua kelompok mitra telah merancang dan melaksanakan hasil pelatihan dan praktik pembelajaran dengan baik. Rerata nilai dari hasil pendampingan kedua mitra dengan penilaian format pendampingan pelaksanaan pembelajaran yang disiapkan oleh tim adalah 85% yang menunjukkan nilai baik. Hal ini menunjukkan secara kuantitatif hasil pendampingan dalam kegiatan pembelajaran berkriteria baik

Saran-saran

Sesuai dengan hasil evaluasi respon yang telah dilakukan, hendaknya program-program IbM seperti ini bisa dilaksanakan secara rutin. Melihat tingkat kebutuhan yang sangat tinggi akan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sejarah dengan Memanfaatkan Media Film bagi Guru SD di Kabupaten Klaten, sehingga dapat mengkuti perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan dan mampu membuat guru lebih bisa melakukan penanaman pendidikan karakter dan inovatif dalam mengunakan media film dalam pembelajaran.

Usulan kegiatan bisa untuk menindaklanjuti kegiatan IbM ini adalah pelatihan dalam strategi dan metode pembelajaran dalam implementasi pendidikan karakter. Sehingga secara keseluruhan dapat menyempurnakan praktik dalam pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran.

REFERENSI

Daryanto, 2013, Media Pembelajaran,      Yogyakarta: Gava Media.

Muhamad Idris, Upaya Guru Sejarah       Dalam Menyiasati Tuntutan         Pendidikan Karakter Dalam         Pembelajaran Sejarah di SMAN 1         Palembang, Wahana Didaktika    Vol. 12 No. 2 Mei 2014: 47-61.

Hery Agus, dkk, 2014, Ibm KKG Pelatihan           Penggunaan       Disk      Modul    Berdasar Kurikulum        2013     Dengan Pendekatan Saintifik       Dalam Pembelajaran Matematika            Bagi Guru Sekolah Dasar di         Kab.Sukoharjo, Lap. Ipteks Bagi        Masyarakat tahun          2014.

Muslikh, dkk, 2015, Pelatihan      Pemanfaatan Media Film Dalam   Pembelajaran IPS Sejarah di SDN            01 Banmati dan SDN 03 Banmati,       Kecamatan Sukoharjo Kabupaten            Sukoharjo, Lap. P2M, LPPM         Univet Bantara.

 _____________ 2016, Pelatihan             Memasukkan Pendidikan Karakter           dalam Pembelajaran Sejarah       dengan Memanfaatkan Media     Film Bagi para Guru Sekolah       Dasar di Desa Tanjung, Kec.Nguter, Kab. Sukoharjo,       Lap.             P2M, LPPM        Univet Bantara.