Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
PESERTA DIDIK SMP N 2 SALATIGA
Muhamad Abdul Kharis
Samtono
Rubyah Hutomo
Program Pasca Sarjana Megister
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendiskripsikan dan menjelaskan proses implementasi manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga. (2) Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan proses implementasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP N 2 Salatiga. (3) Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan evaluasi implementasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP N 2 Salatiga. Penelitian ini termasuk penelitian dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Prosedur analisis data adalah reduksi data, display data, dan verifikasi data. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru, bendahara sekolah, dan komite sekolah. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) SMP N 2 Salatiga telah melaksanakan manajemen berbasis sekolah, (2) Guru bekerja secara profesional dan tanggung jawab serta komitmen yang tinggi. Kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada murid untuk selalu berkarya / belajar keras demi masa depan. Masyarakat dan orangtua murid berpartisipasi dalam peningkatan prestasi belajar. (3) Terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat, namun semua bisa diatasi demi peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP N 2 Salatiga.
Kata Kunci: Manajemen Berbasis Sekolah
Abstract
The purpose of this research are: (1) To describe and explain the implementation process of school based management in SMP N 2 Salatiga. (2) To describe and explain the implementation process of school-based management in improving learning achievement of students in SMP N 2 Salatiga. (3) To describe and explain evaluation of school-based management implementation in improving learning achievement of students in SMP N 2 Salatiga. This research includes research with qualitative approach. Data collection technique is done by interview, observation, and documentation. The procedure of data analysis is data reduction, data display, and data verification. Research subjects were principals, teachers, school treasurers, and school committees. Based on the results of this study indicate that: (1) SMP 2 Salatiga has implemented school based management, (2) Teachers work professionally and responsibility and commitment high. Principals always provide motivation to students to always work / study hard for the future. Community and parents participate in improving learning achievement. (3) There are several supporting and inhibiting factors, but all can be overcome for the improvement of learning achievement of students in SMP N 2 Salatiga.
Keywords: School Based Management
PENDAHULUAN
Dalam UU RI tentang Sistim Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Seiring dengan era otonomi serta proses demokrasi dan azas desentralisasi, pengembangan kualitas pendidikan menunut adanya partisipasi serta pemberdayaan semua komponen pendidikan dan penerapan konsep pendidikan sebagai suatu sitem. Peningkatan mutu pendidikan dalam kerangka otonomi daerah merubah arah dan paradigma sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa selama masa pemerintahan orde baru sistem sentralisasi pendidikan telah menimbulkan banyak pemasalahan. Adanya gerakan reformasi di Indonesia secara umum menuntut adanya perubahan pendidikan dari sentralisasi kearah desentralisasi. Perubahan pendidikan kearah desentralisasi yakni dengan adanya Undang-Undang RI nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan. Salah satu bidang tersebut adalah bidang pendidikan. Dalam UU RI No. 22 tahun 1999 pasal 11 ayat 2 yang menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu urusan bidang pemerintahan yang pengelolaannya di desentralisasikan. Implikasi dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah kewenangan yang lebih besar diberikan kepada kabupaten/kota untuk mengelola pendidikan sesuai dengan potensi dan kebutuhan daerahnya.
Peningkatan mutu sekolah sangat bergantung pada stake holder di sekolah yang meliputi, kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Kepala sekolah berperan penting dalam mengambil keputusan sesuai dengan tupoksinya. Guru sebagai pelaksana pembelajaran harus melaksanakan empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional termasuk sikap profesionalitas guru dalam mengembangkan kurikulum dan melaksanakan pembelajaran. Komite sekolah dituntut mampu berperan aktif memberikan pertimbangan-pertimbangan, saran, pendukung layanan, pengontrol sekaligussebagai mediator antara pihak sekolah dengan pihak wali murid, masyarakat dan pemerintah.
SMP N 2 Salatiga merupakan salah satu sekolah favorit yang berada dilingkungan kotaSalatiga, yang terletak di jalan kartini nomor 26, serta memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi sekolah yang berprestasi, baik bidang akademik maupun non akademik. Namun dari pengamatan ketersediaan berbagai faktor penunjang yang ideal tersebut dirasakan belum seimbang dengan mutu maupun prestasi yang dihasilkan oleh sekolah. Hal ini dibuktikan dengan hasil ujian nasional yang tidak mengalami kenaikan bahkan penurunan secara signifikan.
Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah tersebut belum berjalan dengan maksimal. Seperti diketahui bersama bahwa input nilai peserta didik SMP N 2 Salatiga tergolong cukup tinggi dimana pada tahun terahir yaitu tahun 2016/2017 nilai pendaftar dari tiga mapel yaitu matematika rata-rata 9,62, bahasa Indonesia rata-rata 8,99 dan IPA rata-rata 8,99 sehingga rata-rata dari ketiga mata pelajaran tersebut adalah 9,20 (https://Salatiga.siap-ppdb.com hari rabu pukul 09.30 WIB). Akan tetapi output atau rata-rata nilai lulusan yang dihasilkan justru jauh lebih rendah daripada rata-rata nilai pada saat masuk. Akibat dari kurang maksimalnya dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga mengakibatkan belum tercapainya hasil seperti yang diharapkan. Sebagai hasil akhir tampak bahwa rata-rata perolehan nilai ujian nasional tahun 2015/2016 mengalami penurunan sebesar 0,52 dari nilai rata-rata UN tahun pelajaran 2014/2015 sebesar 8,42 turun menjadi 7,90 pada tahun 2015/2016.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang akan digunakan untuk meneliti dan mendeskripsikan tentang implementasi manajemen berbasis sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar di SMP N 2 Salatiga.
Desain Penelitian
Penelitian ini dikategorikan kualitatif dengan studi kasus yang bertujuan memperoleh data yang akurat dan objektif tentang implementasi manajemen berbasis sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar di SMP N 2 Salatiga, dimana penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dalaksanakan di SMP N 2 Salatiga SMP N 2 Salatiga Pelaksanaan penelitian ini dimulai Maret 2017 – September 2017 meliputi kegiatan obeservasi, pengurusan ijin, pengumpulan data, dan penulisan laporan.
Teknik Cuplikan
Teknik cuplikan merupakan teknik pengambilan informan penelitian. Penelitian ini mengambil informan kepala sekolah, guru, bendahara dan komite SMP N 2 Salatiga.
Jenis dan Sumber Data
Terdapat dua jenis sumber data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif berupa pernyataan informan dari pertanyaan berupa daftar pertanyaan dan lembar pengamatan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah.
Menurut cara perolehan data dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama. Dalam hal ini data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari informan melalui pengamatan, catatan lapangan dan interview. Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh pihak lain yang biasanya disajikan oleh pihak lain yang biasanya disajikan dalam bentuk publikasi, dan jurnal.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik dokumentasi.
Validitas Data
Pemeriksaan keabsahan data merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan oleh peneliti agar data yang telah diperoleh yang berakhir pada kesimpulan atau verivikasi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada penerapan keabsahan data (truthworthness) dibutuhkan teknik pemeriksaan untuk mempertahankan validitas data yang akan didapatkan. Kriteria yang akan dicapai adalah derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), dan kepastian (comfirmability) Moleong: 2011).
Teknik Analisis data
Proses dalam penelitian ini, peneliti secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan deskriptif yaitu menganalisis melalui pemikiran yang logis, teliti dan sistematis sehingga menghasilkan kesimpulan yang tepat.
Moleong (2011) menyatakan bahwa menganalisis data adalah proses pengorganisasian dan mengorbitkan data dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis interaktif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pengumpulan data. Dalam pengumpulan data selain dengan metode dokumentasi, angket dan observasi, peneliti juga membuat catatan lapangan yang dibuat dalam bentuk kata-kata kunci, singkatan, pokok-pokok utama yang kemudian diperjelas dan disempurnakan bila selesai penelitian.
2. Analisis data. Miles and Huberman dalam Sugiyono (2016) menyatakan “Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verificationâ€. Proses analisis dengan tiga komponen ini akan menggunakan model analisis jalinan dimana analisisnya tersebut saling menjalin dan dilakukan secara terus menerus di dalam proses pelakssanaan pengumpulan data. Oleh karena itu, dalam menganalisa data yang telah terkumpul dari hasil penelitian akan dianalisis menggunakan analisis data kualitatif. Karena sifat penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka dengan kegiatan penelitian yang dipusatkan pada tujuan yang telah dirumuskan, namun penelitian ini tetap bersifat terbuka dan spikulatif karena segalanya secara pasti akan ditentukan oleh keadaan yang sebenarnya ditemukan dilokasi studi. Sajian data mengenai manajemen berbasis sekolah sebagai upaya peningkatan hasil belajar di SMP N 2 Salatiga. Disamping itu analisis dilakukan juga untuk memperoleh reduksi data. Seleksi data penelitian dilakukan dengan teknik analisis dalam rangka mendapatkan sajian data penelitian untuk dilakukan penarikan kesimpulan verifikasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan proses implementasi manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga.
SMP Negeri 2 Salatiga telah melaksanakan manajemen berbasis sekolah serta mendapat mendapat dukungan penuh dari seluruh warga sekolah. Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga ini selalu disosialisasikan kesemua warga sekolah mulai dari guru, tenaga administrasi sekolah, murid, orangtua murid, masyarakat, komite sekolah dan juga dinas pendidikan terkait hingga pemerintah daerah kota Salatiga. Dalam melaksanakan manajemen sekolah kepala SMP N 2 Salatiga sekolah telah memiliki sikap yang demokratis dan telah bersikap profesional serta memiliki otonomi yang seluas-luasnya terkait perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan dalam implementasi manajemen berbasis sekolah. Pihak sekolah juga telah melakukan hubungan yang aktif dengan masyarakat dan orangtua siswa dan wali siswa.
Menurut Mulyasa (2014) ada empat karakteristik manajemen berbasis sekolah, yaitu: 1) pemberian otonomi yang luas kepada kepala sekolah 2) partisipasi masyarakat dan orang tua 3) kepemimpinan yang demokratis dan profesional, 4) Team Work yang kompak dan transparan. Meskipun SMP N 2 telah melaksanakan manajemen berbasis sekolah dengan baik akan tetapi masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan prestasi peserta didiknya diantaranya:
1. Perlu adanya reorganisasi dan job discription yang jelas terhadap pemegang kebijakan.
2. Adanya steak holder yang belum begitu memahami pelaksanaan manajemen berbasis sekolah secara utuh.
3. Perlu peningkatan kedisiplinan warga sekolah yang meliputi kepala sekolah sendiri, guru, karyawan dan murid.
Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan evaluasi pelaksanaan manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar di SMP N 2 Salatiga.
Menurut Asmani (2012) Manajemen berbasis sekolah memiliki kelebihan dan hambatan yang mungkin dihadapi oleh pihak sekolah. demikian juga dalam menjalankan manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga tentunya tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Ada beberapa faktor pendung dan penghambat dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga. Beberapa faktor yang mendukung dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah tersebut antara lain adalah:
1. Guru dan karyawan yang ada di SMP N 2 Salatiga yang bekerja secara kompak dan memiliki loyalitas tinggi terhadap sekolah.
2. Sarana dan prasarana yang sangat mendukung bagi berlangsungnya proses pembelajaran di SMP N 2 Salatiga.
3. Kemampuan mempimpin dan profesional kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar siswa.
4. Profesionalisme guru dan tenaga kependidikan serta ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sekolah sehingga menimbulkan rasa memiliki dan dedikasi yang tinggi terhadap kemajuan sekolah.
5. Tingkat pendidikan orangtua siswa dan masyarakat dan kemampuan dalam membiayai pendidikan di SMP N 2 Salatiga
6. Dukungan dari pemerintah daerah dengan memberikan bantuan dana serta kelengkapan sarana prasarana untuk proses pembelajaran.
Adapun foktor penghambat pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga adalah:
1. Komunikasi yang kurang menyeluruh yang bisa menyebabkan perbedaan persepsi pemahaman setiap warga sekolah.
2. Sering terlambatnya dana BOS untuk membiayai proses pembelajaran di SMP N 2 Salatiga
3. Adanya sarana prasarana yang sudah mulai rusak seperti LCD (Liquid Cristal Display), CCTV (Closed Circuit Television).
Untuk mendiskripsikan dan menjelaskan proses implementasi manajemen berbasis sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP N 2 Salatiga.
Muhibin Syah (2008) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. SMP N 2 Salatiga terus berupaya semaksimal mungkin untuk terus meningkatkan hasil prestasi belajarnya yang meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP N 2 salatiga tersebut, guru memiliki peran yang sangat penting. Guru bekerja secara profesional atas dasar kesadaran dan tanggung jawab serta komitmen yang tinggi. Disamping itu kepala sekolah juga memiliki peranan yang cukup besar dalam meningkatkan prestasi belajar di SMP N 2 Salatiga. Diantaranya adalah Selalu memberikan motivasi kepada murid untuk selalu berkarya/belajar keras demi masa depan, menciptakan kompetisi diantara siswa, mengadakan pelatihan sumberdaya dan pembelajaran mengarah PAIKEM, memfasilitasi kegiatan pembelajaran siswa dengan memanfaatkan dan memfungsikan sumber belajar yang cukup diantaranya buku teks, buku paket, buku bahan penguatan dan pendalaman materi ujian nasional, perpustakaan, laboratorium, juga diadakan jam tambahan khusus kelas IX. Partisipasi masyarakat dan orangtua murid dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik berupa sumbangan pemikiran, dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang akademis maupun non akademis, memberikan sumbangan sukarela berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah. Komite Sekolah merupakan mitra sekolah yang mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan peningkatan prestasi belajarpeserta didik di SMP N 2 Salatiga.
Adapun kekurangan yang perlu ditingkatkan untuk meningkatkan prestasi belajar di SMP N 2 Salatiga adalah:
1. Guru IPA belum memanfaatan alat-alat laboratorium secara maksimal dalam pembelajaran untuk mudahkan peserta didik memahami materi yang akan disampaikan.
2. Guru belum sepenuhnya memiliki dedikasi dan motifasi yang tinggi dalam melaksanakan pembelajaran sehingga belum bisa memanfaatkan waktu dengan seoptimal mungkin.
3. Kurang terjalin kerjasama dengan pihak universitas dan pihak-pihak lain guna meningkatkan profesionalisme guru maupun siswa.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. SMP Negeri 2 Salatiga telah melaksanakan manajemen berbasis sekolah, danselalu disosialisasikan kesemua warga sekolah mulai dari guru, tenaga administrasi sekolah, murid, orangtua murid, masyarakat, komite sekolah dan juga dinas pendidikan terkait hingga pemerintah daerah kota Salatiga. Kepala SMP N 2 Salatigasekolah telah memiliki sikap yang demokratis dan telah bersikap profesional serta memiliki otonomi yang seluas-luasnya. Pihak sekolah juga telah melakukan hubungan yang aktif dengan masyarakat dan orangtua siswa dan wali siswa.
2. Dalam menjalankan manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga tentunya tidak sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMP N 2 Salatiga. Namun berbagai faktor pendukung maupun penghambat tersebut bisa diatasi demi peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP N 2 Salatiga
3. Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP N 2 salatiga, guru bekerja secara profesional dan tanggung jawab serta komitmen yang tinggi. Kepala sekolah memiliki peranan yang cukup besar dalam meningkatkan prestasi belajar di SMP N 2 Salatiga, selalu memberikan motivasi kepada murid untuk selalu berkarya/belajar keras demi masa depan, menciptakan kompetisi diantara siswa, mengadakan pelatihan sumberdaya dan pembelajaran mengarah PAIKEM, memfasilitasi kegiatan pembelajaran siswa dengan memanfaatkan dan memfungsika number belajar yang cukup diantaranya buku teks, buku paket, buku bahan penguatan dan pendalaman materi ujian nasional, perpustakaan, laboratorium, juga diadakan jam tambahan khusus kelas IX. Adapun partisipasi masyarakat dan orangtua murid berupa sumbangan pemikiran, dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang akademis maupun non akademis, memberikan sumbangan sukarela berkaitan dengan peningkatan mutu sekolah.
SARAN
Untuk kepala sekolah:
a. Perlu adanya reorganisasi dan job discription yang jelas bagi pemegang kebijakan.
b. Perlu sosialisasi yang lebih jelas agar semua steak holder dapat memahami pelaksanaan manajemen berbasis sekolah secara utuh.
c. Perlu peningkatan kempeimpinan dan profesionalisme dalam memimpin dan mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim sekolah yang kondusif untuk proses belajar mengajar siswa.
d. Kepala sekolah diharapkan lebih meningkatkan komunikasi yang efektif dan menyeluruh agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi pemahaman setiap warga sekolah.
e. Untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan pihak universitas dan pihak-pihak lain guna meningkatkan profesionalisme guru maupun siswa.
f. Kepala sekolah hendaknya dapat segera melengkapi/mengganti sarana prasarana yang sudah mulai rusak seperti LCD (Liquid Cristal Display), CCTV (Closed Circuit Television).
Untuk Guru dan Karyawan
a. Guru IPA belum memanfaatan alat-alat laboratorium secara maksimal dalam pembelajaran untuk mudahkan peserta didik memahami materi yang akan disampaikan.
b. Guru belum sepenuhnya memiliki dedikasi dan motifasi yang tinggi dalam melaksanakan pembelajaran sehingga belum bisa memanfaatkan waktu dengan seoptimal mungkin.
c. Guru dan karyawan yang ada di SMP N 2 Salatiga yang bekerja kompak dan memiliki loyalitas tinggi terhadap sekolah.
Untuk Pemerintah Daerah
a. Agar bisa mencairkan dana BOS sesuai dengan jadwal yang tepat agar bisa membiayai proses pembelajaran di SMP N 2 Salatiga secara maksimal.
Untuk semua warga sekolah (kepala sekolah, guru, karyawan, dan murid)
a. Perlu peningkatan kedisiplinan warga sekolah yang meliputi kepala sekolah sendiri, guru, karyawan dan murid.
DAFTAR RUJUKAN
Asmani, Jamal Ma’ruf. 2012. Tips Aplikasi Manajemen Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press
http://salatiga.siap-ppdb.com. diaksestanggal 15 Maret 2017,pukul 09.30 WIB.
MuhibinSyah. 2008.PsikologiBelajar.Bandung.Bandung:PT.Rosdakarya
Mulyasa, E.2014.Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosdakarya
Moleong, Lexy J.2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja RosdaKarya
Sugiyono.2016.Metode Penelitian manajemen. Bandung: Alfabeta
Undang-UndangRepublik Indonesia No. 22. 1999. tentangPemerintah Daerah. www.djpk.depkeu.go.id. diakses 15 Maret 2017, pukul17.00
Undang-UndangRepublik Indonesia No. 20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. www.disdik.solokota.go.id. diakses15 Maret 2017, pukul 17.10
Undang-UndangRepublik Indonesia No. 32. 2004. tentangPemerintah Daerah. www.setneg.go.id. diakses 15 Maret 2017, pukul17.15