Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Montase Terhadap Hasil Belajar
KEEFEKTIFAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
BERBANTU MONTASE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI VOLUME BANGUN RUANG
Saras Utami1)
Sukamto2)
Rofian3)
1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dari temuan permasalahan belajar yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa kelas V, diantaranya: rendahnya antusiasme dan partisipasi aktif siswa, karena penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan tidak memanfaatkan media pembelajaran konkret yang ada di sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pendekatan matematika realistik (PMR) terhadap hasil belajar siswa kelas V. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk True Experimental Design dengan desain Pretest-posttest Control Group Design. Sampel yang diambil adalah 25 siswa kelas VA dan 26 siswa kelas VB dengan menggunkan teknik non-probability sampling dengan jenis simple random sampling. Dimana kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan yaitu uji hipotesis. Berdasarkan hasil uji hipotesis melalui analisis Uji t polled varian diperoleh thitung sebesar 2,100 sedangkan ttabel dengan db = (15+15-1) = 29 dan taraf signifikan 5% sebesar 2,045. Karena Hasil thitung > ttabel yaitu 2,100 > 2,045 maka Ho ditolak Ha diterima maka dapat diartikan Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V. Simpulan penelitian ini adalah pendekatan matematika realistik efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini karena konsep yang diterima oleh siswa pada pendekatan konvensional hanya melalui kegiatan menyimak saja karena siswa pada pendekatan konvensional cenderung pasif, sementara pada pendekatan matematika realistik siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui kegiatan mengamati benda-benda bangun ruang di lingkungan sekitar, sehingga siswa mudah mengingat materi yang dipelajarinya.
Kata kunci: Pendekatan Matematika Realistik, PMR, Hasil Belajar, Keefektifan
LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu proses yang teramat penting dalam rangka pembangunan di Indonesia karena Indonesia merupakan negara berkembang yang sangat membutuhkan generasi penerus bangsa untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik. Indonesia diharapkan mampu menaikan daya saingnya di dunia internasional dengan sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia melalui sistem pendidikan, sehingga selaras dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai. Heruman (2014:1) menjelaskan matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Matematika sebagai bahasa simbol; ilmu deduktif; ilmu tentang keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Dalam pembelajaran metematika di sekolah dasar proses bepikir siswa secara konkrit dan menjadikan siswa menyenangi pembelajaran matematika dengan cara siswa yang lebih aktif. Hal ini memungkinkan bagi pendidikan di Indonesia untuk menerapkan pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dalam konteks Indonesia.
Pendekatan Matematika Realistik (PMR) mampu merubah perubahan pembelajaran matematika dari abstrak menjadi realistik dan kontektual bagi siswa. Selain itu siswa sejak di sekolah dasar dilatih untuk berdiskusi, menghargai pendapat orang lain, dan belajar berdemokrasi. Siswa dilatih untuk percaya diri dan menyampaikan gagasan secara logis dan sistematis.Siswa juga tidak cepat bosan karena belajar sambil bermain (Hadi, 2017:7).
Berdasarkan penelitian Garnis Fatmala (2019) yang berjudul “Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Terhadap Hasil Belajar Materi Volume bangun ruang Kelas IV SD Negeri Sarirejo Kota Semarang Tahun Ajaran 2018/2019” mengemukakan kegiatan pembelajaran matematika di sekolah dasar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran agar siswa mampu menerima, dan memahami materi dengan lebih jelas dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan, didalam pembelajaran matematika juga diperlukan alat paraga atau media yang konkrit karena matematika membutuhkan pemahaman yang nyata. Pendekatan Matematika Realistik (PMR) bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran di sekolah dasar karena dalam proses pembelajar ini mampu memberikan pendekatan yang nyata dan melibatkan siswa dalam berfikir untuk penyelesaikan masalah berdasarkan pengalaman, didalam pembelajaran ini juga menggunakan alat paraga atau media yang bersifat konkrit untuk pembelajaran. Rofian (2016) mengatakan Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa. Materi pelajaran yang diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Media montase dapat digunakan siswa untuk memberikan gambaran benda konkrit.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang menujukkan bahwa pembelajaran masih menggunakan metode konvensional, yaitu pembelajaran yang masih didominasi oleh ceramah dan belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai sehingga siswa hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru dan mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan. Hal tersebut menyebabkan rendahnya minat para siswa dalam menerima pelajaran khususnya pelajaran matematika, dibuktikan dengan siswa malas belajar matematika dan berakibat menurunnya nilai siswa. Siswa cenderung bermain sendiri dikelas dan kurang memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, sehingga ketika ditanya mengenai materi siswa tersebut kurang bisa menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut terjadi karena belum sesuai dengan pokok pembelajaran matematika pada sekolah dasar merupakan pola pikir secara konkrit berdasarkan pengalaman, maka perlunya perubahan dan penerapan dengan melalui pendekatan Konteksual dan secara khusus akan diuraikan tentang Pendekatan Matematika Realistik (PMR).
Dalam pembelajaran matematika, Peneliti memandang perlu mengambil solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik yang diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran matematika kelas V materi volume bangun ruang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga, berdasarkan uraian tersebut maka diadakan penelitian dengan judul Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif True Experimental Design dengan desain penelitian Prestest-Posttest Control Group Design yaitu kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak diberi perlakuan. Dalam desain ini dilakukan dua kali tes yaitu tes diawal (pretest) dan tes diakhir (posttest). Tes awal dilakukan sebelum perlakuan (treatment) sedangkan tes akhir dilakukan setelah perlakuan (treatment).
Kelompok | pre-test | treatment | post-test |
Eksperimen | O1 | X | O2 |
Kontrol | O3 | O4 |
Gambar 1. Prestest-Posttest Control Group Design
Keterangan:
O1 = tes awal (pre-test) kelas eksperimen
O3 = tes awal (pre-test) kelas kontrol
X = perlakuan (treatmen) berupa penggunaan model pembelajaran
team assisted individualization
O2 = tes akhir (post-test) kelas eksperimen
O4 = tes akhir (post-test) kelas control (Sugiyono, 2016: 112)
Penelitian ini sudah dilaksanakan tanggal 5-10 November 2020 pada semester ganjil di SD Negeri Rejosari 03 Kota Semarang pada peserta didik kelas V tahun pelajaran 2020/2021. Populasi penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Semarang. Sampel yang akan digunakan dalam penilitian ini adalah siswa kelas V A sejumlah 27 siswa dan kelas V B sejumlah 25 siswa SD Negeri Rejosari 03 Semarang.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2016: 82). Teknik ini digunakan karena peneliti menggunakan dua kelas yaitu satu sebagai kelas kontrol dan satu sebagai kelas eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Rejosari 03 Semarang yang terdiri dari kelas VA sebanyak 25 anak dan kelas VB sebanyak 26 siswa, sedangkan sampel diambil dari setengah jumlah siswa masing-masing kelas yang terpilih tersebut diundi mana yang menjadi kelas kontrol dan mana yang menjadi kelas eksperimen. Dalam memenuhi data-data yang diperlukan, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes dan nontes (wawancara dan dokumentasi).
Sedangkan instrument penelitian terdiri dari soal pilihan ganda, dan perangkat pembelajaran seperti: silabus, RPP, LKPD, sumber belajar dan lembar penilaian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis instumen penelitian berupa validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda.
Menyusun instrumen hasil belajar pada penelitian ini disusun melalui beberapa langkah yaitu membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu. Penyusunan kisi-kisi harus berpedoman pada kurikulum 2013 untuk mengetahui Kompetensi Dasar (KD). Sebelum digunakan ke sekolah, soal harus dilakukan uji ahli atau pakar. Soal diuji oleh dua orang ahli yang bertujuan untuk mendapatkan kualitas soal yang baik dan layak diberikan pada siswa. Setelah dilakukan uji pakar, soal kemudian dilakukan uji coba ke lapangan untuk mendapatkan derajat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Sebelum melakukan treatment (perlakuan), peneliti membuat instrumen soal uji coba untuk materi volume bangun ruang, peneliti menyebarkan soal uji coba sebanyak 30 butir soal berbentuk pilihan ganda di kelas VI SDN Tlogosari Wetan 01 Semarang dengan jumlah siswa 23 orang pada tanggal 4 Oktober 2020 secara daring melalui google form. Setelah soal uji coba diberikan, peneliti mentabulasi data, selanjutnya peneliti menganalisis data hasil uji coba menggunakan Microsoft Excel 2013 untuk menghitung validitas, reliabilitas, taraf kesukaran serta daya beda. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, terdapat 20 soal yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai soal pretest dan soal posttest selanjutnya terdapat 10 soal yang tidak memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai soal pretest dan soal posttest. Selanjutnya, peneliti melakukan treatment (perlakuan), pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dan di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Sebelum pelaksanaan pembelajaran (treatment), siswa diberikan soal pretest dan posttest yang dilaksanakan di luar treatment dengan tujuan agar pembelajaran siswa tidak terganggu dan siswa lebih fokus dalam mengerjakan soal pretest dan posttest. Pretest dilaksanakan pada awal pertemuan di kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui kondisi awal, sedang postest dilaksanakan pada akhir pertemuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa yang mendapatka perlakuaan dan tidak diberi perlakuan.
Di dalam pembelajaran kelas VB sebagai kelas kontrol diawali dengan pemaparan materi volume bangun ruang dengan metode ceramah dan berdiskusi kemudian dilanjut dengan pengerjaan lembar soal evaluasi. Pembelajaran tersebut dilakukan selama dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama materi mengidentifikasi bangun ruang dan pertemuan kedua membahas volume bangun ruang. Sedangkan pada pembelajaran kelas VA sebagai kelas eksperimen dalam pembelajaran dilaksanakan dua pertemuan pada pertemuan pertama mengindetifikasi bangun ruang dan pertemuan kedua membahas volume bangun, didalam awal pertemuan diawali pengenalan bangun ruang secara konkrit berdasarkan pengalaman siswa melalui media pembelajaran balok dan kubus montase dan siswa dikenalkan bangun ruang secara real dengan meminta siswa menunjukan contoh benda-benda bangun ruang yang ada di sekitar lingkungan dengan cara berfoto dengan benda tersebut yang bertujuan siswa benar-benar memahami contoh bangun ruang secara langsung. Pertemuan kedua siswa mulai dikenalkan volume bangun ruang dari yang mudah sampai sulit, dipembelajaran ini siswa diberikan contoh soal cerita dengan media pembelajaran montase untuk menyelesaikan permasalahan volume bangun ruang berdasarkan pengalaman yang dimiliki.
Selanjutnya analisais data awal berupa uji normalitas awal dan uji homogenitas awal, kemudian analisis data akhir berupa uji normalitas akhir dan uji homogenitas akhir. Dan yang terakhir adalah uji hipotesis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Rejosari 03, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. SD Negeri Rejosari 03 Semarang terdiri dari beberapa kelas pararel disetiap jenjang kelas. Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 (K13).
Penelitian diawali dengan melaksanakan wawancara di sekolah untuk menemukan permasalahan yang ada, menentukan populasi, sampel dan teknik sampling. Pemerolehan data awal dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara guru kelas VA dan VB untuk mengetahui keadaan lapangan, dan hasil belajar siswa. Permasalahan yang ditemukan di kelas diantaranya adalah hasil belajar matematika materi volume bangun ruang, pembelajaran masih bersifat konvensional sehingga peneliti tertarik untuk menggunakan pendekatan matematika realistic (PMR) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Rejosari 03 Semarang.
Sebelum melakukan treatment (perlakuan), peneliti membuat instrumen soal uji coba untuk mata pelajaran matematika materi volume bangun ruang, peneliti menyebarkan soal uji coba sebanyak 30 butir soal berbentuk pilihan ganda di kelas VI SDN Tlogosari Wetan 01 Semarang dengan jumlah siswa 23 orang pada tanggal 4 Oktober 2020 secara daring melalui google form. Setelah soal uji coba diberikan, peneliti mentabulasi data, selanjutnya peneliti menganalisis data hasil uji coba menggunakan Microsoft Excel 2013 untuk menghitung validitas, reliabilitas, taraf kesukaran serta daya beda. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, terdapat 20 soal yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai soal pretest dan soal posttest selanjutnya terdapat 10 soal yang tidak memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai soal pretest dan soal posttest.
Selanjutnya, peneliti melakukan treatment (perlakuan), pembelajaran yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan pendekatan matematika realistik (PMR) dan di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Sebelum pelaksanaan pembelajaran (treatment), siswa diberikan soal pretest dan posttest yang dilaksanakan di luar treatment dengan tujuan agar pembelajaran siswa tidak terganggu dan siswa lebih fokus dalam mengerjakan soal pretest dan posttest. Pretest dilaksanakan pada awal pertemuan di kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui kondisi awal, sedang postest dilaksanakan pada akhir pertemuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa yang mendapatka perlakuaan dan tidak diberi perlakuan.
Hasil dari nilai pretest dan postest antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen memiliki kemampuan yang berbeda, dimana kelas kontrol memiliki rata-rata lebih tinggi yaitu 74,67 dibandingkan kelas eksperimen yaitu 69,67. Hal itu terlihat pada hasil pretest kedua kelas yang memiliki rata-rata kemampuan yang berbeda. Pada kelas kontrol nilai prestest diperoleh dengan nilai terendah 35 dan kelas nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 74,67. Sedangkan nilai posttest memperoleh nilai terendah 70 sedangkan nilai tertinggi 90 dengan rata-rata 79,67. Kelas eksperimen mendapat nilai pretest dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 95 dengan rata-rata 69,67. Sedangkan nilai posttest mendapatakan nilai terendah 85 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata 93,33. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam bentuk gambar diagram batang hasil pretest dan posttest pada gambar 1.
Gambar 2 Nilai dan Rata-rata (Pretest-Postest)
Berdasarkan gambar 2. dapat diketahui bahwa hasil belajar dapat diukur dari prestest dan posttest baik sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunaan Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dalam pembelajaran matematika materi volume bangun ruang yang mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada hasil perbandingan tersebut.
Uji normalitas awal pada kelas kontrol bertujuan untuk mengetahui apakah nilai pretest dari kelas kontrol berasal dari sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas menggunakan uji liliefors. Hasil perhitungan dari nilai prestest kelas kontrol dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L didapat Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,148 < 0,220 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan pada kelas eksperimen hasil perhitungan dari nilai prestest kelas eksperimen dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L didapat Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,111 < 0,220 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji normalitas akhir pada kelas kontrol bertujuan untuk mengetahui apakah nilai posttest dari kelas kontrol berasal dari sampel yang berdistribusi normal atau tidak. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas menggunakan uji liliefors. hasil perhitungan dari nilai posttest kelas kontrol dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L didapat Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,209 < 0,220 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan dari nilai posttest kelas kontrol dengan n = 15 dan taraf 5% dari daftar niali kritis L didapat Ltabel = 0,220. Karena Lo < Ltabel yaitu 0,163 < 0,220 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji homogenitas pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen ini digunakan untuk membandingkan adanya kesamaan varian dari sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan nilai pretest. Hasil perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan uji F dapat diketahui jika hasil Fhitung yang diperolehadalah 2,06 dengan taraf signifikan 5% = 0,05 dan dk pembilang (15 – 1 = 14), dk penyebut (15 – 1 = 14) maka diperoleh Ftabel = 2,48. Jadi Fhitung < Ftabel yakni 2,06 < 2,48 maka Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya sampel homogen.
Uji homogenitas posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen ini digunakan untuk membandingkan adanya kesamaan varian dari sampel kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan nilai posttest. Hasil perhitungan uji homogenitas dengan menggunakan uji F dapat diketahui jika hasil Fhitung yang diperoleh adalah 1,27 dengan taraf signifikan 5% = 0,05 dan dk pembilang (15 – 1 = 14), dk penyebut (15 – 1 = 14) maka diperoleh Ftabel = 2,48. Jadi Fhitung < Ftabel yakni 1,27 < 2,48 maka Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya sampel homogen.
Hasil perhitungan uji persyaratan telah menunjukan bahwa kelas berdistribusi normal dan homogen. Untuk selanjutnya dilakukan uji perbedaan rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran matematika materi Volume Bangun Ruang padasiswa yang melalui nilai prestest dan nilai posttest maka dianalisis dengan menggunakan uji T-dua pihak polled varians. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar sebelum siswa diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR).
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
Ha : Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang.
Ho : Tidak Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang.
Berdasarkan analisis Uji t polled varian diperoleh thitung sebesar 2,100 sedangkan ttabel dengan db = (15+15-1) = 29 dan taraf signifikan 5% sebesar 2,045. Karena Hasil thitung > ttabel yaitu 2,100 > 2,045 maka Ho ditolak Ha diterima maka dapat diartikan Adanya Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik Berbantu Media Montase Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kelas V SD Negeri 03 Rejosari Kota Semarang
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terbukti bahwa Pendekatan Matematika Realistik (PMR) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V menjadi lebih baik. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik (PMR) dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensional. Dimana siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan pendekatan matematika realistik (kelas eksperimen) memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional (kelas kontrol). Hal ini disebabkan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik Hal ini karena konsep yang diterima oleh siswa pada pendekatan konvensional hanya melalui kegiatan menyimak saja karena siswa pada pendekatan konvensional cenderung pasif, sementara pada pendekatan matematika realistik siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui kegiatan mengamati benda-benda bangun ruang di lingkungan sekitar, sehingga siswa mudah mengingat materi yang dipelajarinya. Kegiatan tersebut sejalan dengan teori perkembangan kognitif menurut Piaget, yang menyatakan bahwa siswa usia SD berada pada tahap operasional konkret, di mana siswa akan lebih mengerti konsep yang diajarkan dengan menggunakan benda-benda konkret.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik (PMR) pada kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik Hal ini karena konsep yang diterima oleh siswa pada pendekatan konvensional hanya melalui kegiatan menyimak saja karena siswa pada pendekatan konvensional cenderung pasif, sementara pada pendekatan matematika realistik siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya melalui kegiatan mengamati benda-benda bangun ruang di lingkungan sekitar, sehingga siswa mudah mengingat materi yang dipelajarinya.
Kepada peneliti lain hendaknya melakukan penelitian serupa khususnya untuk mengembangkan pembelajaran matematika di sekolah dasar, tapi dengan komponen yang berbeda agar hasil penelitian tentang Pendekatan Matematika Realistik (PMR) lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ani, Catharina Tri. 2012, Teori Pembelajaran, Semarang: UPT MKKS UNNES.
Aunurrahman. 2013 Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Diwarta. 2012. Pengertian Bangun ruang. Tersedia pada: http://www.diwarta.com/ 2012/04/11/pengertian-bangun-ruang-dan-contoh-soal.html. Diakses Rabu, 2 Maret 2020.
Djamarah. 2012, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta
Fatmala, Garnis. 2019. Keefektifan Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
Terhadap Hasil Belajar Materi Volume bangun ruang Kelas IV SD Negeri Sarirejo Kota Semarang Tahun Ajaran 2018/2019. Universitas PGRI Semarang: Skripsi
Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Heruman. 2014. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Rofian. (2016). Penerapan Metode Pembelajaran Demostrasi Pada Pendidikan Seni Rupa Di Sekolah Dasar. Malih Peddas, 174.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sudjana, Nana. 2015, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung.
Suharjana, Agus. 2012. Pengenalan Bangun Ruang dan Sifat-Sifatnya di SD. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika.