Manajerial Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kinerja Guru
MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA
GURU MELAKSANAKAN PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN
SEMESTER II DI SDN BOGOWANTI KECAMATAN NGAWEN
KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Mukhoyyaroh
Kepala Sekolah SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 memiliki tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran guru supaya dapat tercapai secara maksimal Dalam kegiatan yang sudah terdapat peningkatan kinerja guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, menerapkan dalam kegiatan pembelajaran, menyediakan alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan tindak lanjut bagi yang belum mencapai keberhasilan Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan peningkatan kinerja guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar sehingga mencapai hasil maksimal dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari yang dilaksanakan sebelumnya Hasil pemantauan dan memberikan penilaian kinerja 10 orang guru pada pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan memperoleh penilaian kreteria baik 5 orang guru atau 50% nilai rata-rata 70, siklus I hasil observasi dan penilaian memperoleh penilaian kreteria amat baik 5 orang guru atau 50%,dan 3 orang guru memperleh penilaian kreteria baik atau 30%, nilai rata-rata 82,siklus II semua mencapai ketuntasan memperoleh penilaian kreteria amat baik 5 orang guru atau 50%, dan 5 orang guru memperleh penilaian kreteria baik atau 50%, nilai rata-rata 85 hasil yang signifikan.
Kata Kunci: Manajerial Kepala Sekolah Peningkatan Kinerja Guru
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada masa sekarang merupakan peralian karena terjadinya pembaruhan kurikulum yang berbasis kinerja dan mengacu pada KTSP Nasanius (1998) tahun 2006, kemudian sekarang sudah adanya perubahan kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap berguna untuk memperbaiki kualitas pembelajaran, karena dianggap tidak sesuai dengan kondisi sekarang, kemerosotan kelulusan pada semua jenjang pendidikan akan tetapi belum dilaksanakan pada semua kelas sudah adanya revisi,sebenarnya kemorosan kualitas pendidikan bukan diakibatkan kurikulumnya tetapi kurangnya sarana dan prasarana yang memadai berguna untuk peningkatan pembelajaran dan kinerja guru perlu dikembangkan.
Manajerial kepala sekolah untuk peningkatan kinerja guru perlunya, mendapatkan perhatian khusus, karena banyaknya yang pensiun,kekurangan guru,mengakibatkan hasil lulusan mengalami kemerosotan belum dapat mencapai standart yang diharapkan pada semua jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai pada sekolah menengah, baik sekolah umum, dan kejuruan di samping itu, semangat belajar siswa masih rendah,kinerja guru untuk kemajuan kependidikan perlunya adanya perhatian khusus,perlu peningkatan kualitas,sarana penunjang yang memadai sangat membantu kelancaran guru dalam melaksanakan tugasnya, mendidik, melatih, mengajar, menilai supaya hasil yang diperoleh sesuai harapan maka sangat membutuhkan perhatian dari kepala sekolah agar tugas dilaksanakan dengan baik,dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal yang meliputi minat dan bakat, untuk berkembang sesuai kemampuan individu.
Manajerial kepala sekolah untuk dapat mengembangkan kemampuan, kecerdasan seorang individu berbeda, dan faktor eksternal yaitu berkaitan dengan keberadaan dalam melaksanakan tugas sanagt dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, sarana prasarana, prestasi,sesuai dengan tugasnya kebutuhan setiap guru sesuai kompetensinya dapat dipenuhi melaksanakan tugas pokoknya dalam mencapai keberhasilan yang diharapkan perlu dilakukan untuk dapat mempengaruhi kinerja guru, melaksanakan tugas, karena masih belum memadai utamanya dalam bidang keilmuannya. guru sekolah dasar sebagai guru kelas harus mampu menguasai semua bidang,.ilmu apalagi jumlah pendidik dan tenaga kependidkan yang masih banyak tenaga kependidikan belum memenuhi kualitas sesuai dengan bidang dan belum memadai, sehingga kurang mampu menyajikan, melaksanakan tugas pokok yang lebih berbobot dan berkualitas.
Syaodih (1998) mengemukakan guru sangat memegang peranan yang sangat penting baik dalam perencanaan,mengembangkan, maupun pelaksanaan kurikulum sesuai dengan perubahan., guru bekerja untuk kemajuan pendidikan. karena kurikulum sekarang mengalami perubahan maka guru perlu diberikan bekal untuk pengembangan ilmu sesuai dengan tuntutan dan kemajuan pendidikan, karena tugas harus melakukan kegiatan dalam evaluasi, penilaian, melatih, memahami karakter siswa menjadi tanggung jawabnya untuk kemajuan sangat diperlukan dalam keberhasilan betapa penting peningkatan aktivitas, kreatifitas, kualitas, kinerja guru melaksanakan tugas untuk keberhasilan..
Untuk dapat mencapai tujuan yang diingikan maka kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan menentukan judul Manajerial Kepala Sekolah peningkatan kinerja guru perlu untuk mencapai keberhasilan seiring dengan perubahan dan perkembangan kemajuan di bidang pendidikan perlunya adanya perubahan untuk melaksanakan proses kegiatan pembelajaran guru untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran secara sistematis dilaksanakan tepat waktu mengembangkan potensi siswa sesuai bakat dan minatnya sehingga dapat mencapai hasil secara maksimal semester II di SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka kepala sekolah sebagai peneliti untuk menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah manajerial kinerja kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru dalam menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester II di SDN Bogowanti tahun pelajaran 2019/2020 ?
- Apakah manajerial kinerja kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana program pada semester II di SDN Bogowanti tahun pelajaran 2019/2020 ?
- Apakah manajerial kinerja kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru dalam mencapai prestasi belajar siswa secara maksimal pada semester II di SDN Bogowanti tahun pelajaran 2019/2020 ?
Tujuan Penelitian
Kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan mempunyai tujuan harus dicapai melalui penelitian, tindakan sekolah diantaranya:
- Peningkatan pengembangan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan proses pembelajaran di SDN Bogowanti.
- Untuk mengetahui peningkatan hasil kinerja guru dalam proses pembelajaran di SDN Bogowanti.
- Untuk mengetahui kinerja guru sebagai tenaga yang profesional di SDN Bogowanti dapat lebih berkualitas.
- Untuk mengembangkan cara berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan menemukan dan menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain
- Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna bagi siswa menghasilkan prestasi belajar yang maksimal dan
- Untuk memberikan kemajuan pada suatu aktivitas dalam pengkaitan bidang akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari pada kehidupan nyata.
- Agar guru secara individu menemukan berbagai metode untuk mentrasfer informasi komplek yang dapat menjadikan sebagai miliknya sendiri untuk kemajuan.pendidikan untuk masa depan
- Guru untuk selalu mengembangan kemampuannya dalam melaksanakan tugas pada mendidk melatih,mengajar,menilai,supaya siswa dapat berkembang secara maksimal sesuai potensi yang dimilikinya.
Manfaat Penelitian
Dalam melaksanakan kegiatan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat untuk peningkatkan pengembangan kinerja guru mencapai pembelajaran
Manfaat Teoritis
1 Penelitian dapat menambah pengembangan kinerja guru dalam proses kegiatan pembelajaran di SDN Bogowanti.
- 2. Penelitian menerapkan teori yang sesuai dengan teori untuk mendapatkan pengalaman kinerja guru dalam peningkatan proses pembelajaran dan hasil yang maksimal di SDN Bogowanti.
3 Penelitian menambah ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pada waktu kegiatan dilaksanakan menambah perubahan menerapkan metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
Manfaat Praktis
Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah agar dapat memberikan manfaat untuk mewujudkan kemajuan pendidikan
- Penelitian yang dapat digunakan sebagai model untuk mengimplementasikan tentang pengembangan kinerja guru dalam peningkatan proses pembelajaran di SDN Bogowanti memberikan manfaat.
- Dalam mencapai keberhasilan maksimal yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari pembelajaran dilaksanakan guru di SDN Bogowanti.
- Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru yang diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan peremcanaan sebelumnya,untuk selalu dilaksanakan setiap kegiatan.
- Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat mewujudkan kualitas sesuai harapan orang tua dan masyarakat.
- Dapat menggali dan mengembangkan kemampuan siswa sesuai bakat,minat untuk menjadi bekal dalam kehidupan pada masa yang akan datang.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Relegius, bidang pengetahuan, keterampilan dan kecakapan manusia dapat dikembangkan melalui belajar. banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh ketiga aspek dapat dilakukan melalui belajar di sekolah, pendidikan formal diluar sekolah, non formal ditempat bekerja, sewaktu bekerja, melalui pengalaman, merupakan pertemuan ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988: 403). Lebih lanjut, Harbinson (1973: 52) mengemukakan pendidikan dan prestasi secara umum diartikan sebagai proses pemerolehan keterampilan dan pengetahuan yang terjadi di luar sistem persekolahan, sifatnya lebih heterogen dan kurang terbakukan tidak berkaitan dengan bidang yang lainnya, karena memiliki tujuan yang untuk kemajuan bidang pendidikan.
Dalam peningkatan kemampuan dalam pembelajaran memang sangat sulit untuk tidak mengatakannya mustahil (dilakukan validasi dan evaluasi). Bidang yang dimaksudkan manajemen berhubungan manusia umum sifatnya. Dalam bentuk kegiatan tidak dapat memperlihatkan hasil objektif. Prestasi umumnya mempunyai masalah dalam menyajikan materi, dan evaluasi validasi kelangsungan kegiatan. Jika pelajaran telah diajarkan dengan baik dan belajar yang sesuai dengan ukuran maka prestasi sudah dianggap sesuai dengan. penilaiannya juga dilakukan karena jika menjawab soal,maka selalu benar maka untuk selalu memberikan pengarahan supaya belajar tekun untuk mencapai keberhasilan..
Jarvis dalam Yamin (2008: 3) mengartikan profesional sebagai usaha yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kepala sekolah sebagai manajerial, memberikan teknik, sesuai prosedur yang berlandaskan intelektualitas. profesional meurut Yamin (2008: 5) mencakup penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan,kepada siswa, dan konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya dan penghayatan landasan, wawasan kependidikan dan keguruan untuk dapat mendidik dengan baik penguasaaan proses kependidikan, guru dalam pembelajaran dan siswa dapat memperoleh hasil belajar secara maksimal sesuai dengan ang diharapkan berguna untuk kemajuan.
Pendapat Bruner (dalam Budiningsih, 2005:17) mengemukakan teori pembelajaran adalah preskriptif (bersifat memberikan ketentuan) dan teori belajar adalah deskriptif (gambaran). Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel yang menentukan hasil pembelajaran. Teori menaruh perhatian besar bagaimana seseorang dapat belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya, teori menaruh perhatian bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar., dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel yang dispesifikasikasi dalam teori belajar agar dapat lebih memudahkan belajar (Budiningsih, 2005: 17).
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang luas dari pada pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan antara siswa belajar dan guru mengajar, antara kedua kegiatan terjalin interaksi saling menunjang, sehingga ada beberapa peranan guru yang sangat penting terciptanya serangkaian tingkah laku saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuanya. Kinerja berarti sesuatu yang menggambarkan kualitas seseorang, baik kualitatif maupun yang kuantitatif.
Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Warren Beasley, Jim Butller (2002) Manajerial seorang kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan science: pembelajaran yang bertolak dari sistem pendidikan Australia yang diterapkan di Filipina. Penelitian tersebut menjelaskan keberhasilan para pendidik profesional skala internasional bertempat tinggal sekolah. mereka dianggap mampu untuk memberikan kualitas pembelajaran bagi siswa khususnya dalam pengembangan sistem pendidikan baik lokal dan nasional. Pengembangan profesional telah diimplementasikan sebagai sebuah aktivitas dan keinginan guru Strategi dalam pengembangan profesional sudah tidak menggunakan beberapa strategi dan model pengembangan bidang pendidikan pada masa lampau selalu mengembangkan potensinya.dalam mencapai keberhasilan,membutuhkan pengetahuan, pengalaman stategi yang sesuai secara tepat untuk mencapai keberhasilan.
Kerangka Berfikir
Kerangka konseptual yang dirancang peneliti melaui penelitian tindakan sekolah sebagai berikut:
- Kepala sekolah melaksanakan tugas dalam pengarahan untuk kinerja guru melaksanakan kegiatan pembelajaran mash rendah.
- Pengarahan yang dilaksanakan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai rencana program yang sudah ditentukan di SDN Bogowanti,Kecamatan Ngawen,Kabupaten Blora.
- Pengarahan kepala sekolah dengan semangat tinggi meningkatkan kinerja guru melaksanakan pembelajaran secara maksimal pada semester II di SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora tahun pelajaran 2019/2020.
Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian,yang dilaksanakan kepala sekolah mengajukan hipotesis tidakan sebagai berikut:
- Diduga manajerial kepala sekolah dalam peningkatan kinerja guru menyusun rencana program pembelajaran yang secara sistematis pada semester II di SDN Bogowanti tahun pelajaran 2019/2020.
- Diduga manajerial kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana program pada semester II di SDN Bogowanti tahun pelajaran 2019/2020.
- Diduga manajerial kepala sekolah terdapat peningkatan kinerja guru dan prestasi belajar siswa yang maksimal pada semester II di SDN Bogowanti tahun pelajaran 2019/2020.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Bogowanti karena peneliti bertugas di sekolah tersebut sehingga data yang diperoleh selama mengadakan penelitian mudah didapatkan, karena sudah memahami lokasi penelitian.sehingga Informasi, data yang diperlukan mudah didapatkan. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, yang dimulai dari bulan Januari 2020 sampai dengan bulan April 2020
Subyek Penelitian
Yang dijadikan subyek penelitian tindakan sekolah di SDN Bogowanti Kecamatan Ngawen adalah semua guru kelas dan guru mata pelajaran yang berjumlah 10 orang guru untuk peningkatan kinerja dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.Penelitian mengamati guru dalam kegiatan proses pembelajaran menyiapkan berbagai macam diantaranya rencana program pembelajaran
Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar penelitian (Sutopo, 2002:50).
Tehnik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, penelitian etnografi dengan penelitian kualitatif naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan,analisis, dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen dan benda yang lain (Sutopo, 1988; dalam Mantja, 2005: 55).
Validasi Data
Tahap dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Reduksi data pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, tranformasi data “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Selain itu, reduksi data juga yang dimaksudkan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir data dengan cara yang sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
Analisa Data
Tahap dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan bahwa dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Indikator Kinerja
Peneliti menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data diperoleh dari kegiatan mengumpulkan semua data yang ada akan diolah.Metode digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif naratif.dari penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif, mengelompokkan dan menyeleksi data dari penelitian berdasarkan kebenarannya menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya untuk menjawab permasalahan.
Prosedur Penelitian
Perbaikan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam,siklus I dan siklus II yang meliputi 4 tahapan: menyusun perencanaan tindakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) maka program kegiatan yang sudah tersusun secara sistimatis mencapai keberhasilan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kegiatan Pra Siklus
Guru adalah jabatan profesional yang hanya bisa dilaksanakan oleh seseorang, yang memiliki keahlian tertentu, dalam membina, melatih, mengajar, memberikan penilaian,sebagai panutan, bagi guru, dan lingkungannya. Oleh karena harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, disiplin. Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral, sosial, serta berusaha berperilaku berbuat sesuai dengan nilai,norma,etika untuk mendidik,.guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya pembelajaran di sekolah, dalam kehidupan bermasyarakat,rangkaian dalam pengamatan dan penilaian.
Hasil Pengamatan Pra Siklus
No. | Kategori | Interval | X | F | f(x) | Prosen% | Ket |
1.
2. 3. 4. |
Amat baik
Baik Cukup Kurang |
86-100
70-85 59-69 £ 58 |
93
76 64 49 |
0
5 3 2 |
0
304 256 98 |
0%
50% 30% 20% |
560: 10
= 70 |
Jumlah | 10 | 560 | 100% | (Baik) |
Diskripsi Kegiatan Siklus I
Guru melaksanakan tugas profeional, kegiatan pembelajaran. memiliki standar kompetnsi kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin memiliki pengetahuan yang luas dapat dipraktekkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. Melihat hasil diperoleh sebelumnya, maka seterusnya dilakukan siklus lanjutan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal. diperoleh hasil pengembangan kinerja guru dalam meningkatkan proses pembelajaran,yang harus dilaksanakan untuk menyusun rencana program pembelajaran yang sistematis.
Meningkatkan pembelajaran observasi dilaksanakan menyusun program perencanaan pembelajaran penguasaan materi yang diajarkan menyusun program pembelajaran menggunakan media, menguasai materi mempersiapkan lembar kerja,soal tes formatif melaksanakan evaluasi tindak lanjut memperbaikan pengayaan dari 10 macam yang merupakan satu rangkaian kegiatan untuk dilaksanakan ketika guru di dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa perlunya memperhatiatikan komponen yang sudah ditentukan bersama pengamatan dan penilaian.
Hasil Pengamatan Siklus I
No. | Kategori | Interval | X | F | f(x) | Prosen% | Ket |
1.
2. 3. 4. |
Amat baik
Baik Cukup Kurang |
86-100
70-85 59-69 £ 58 |
93
76 64 49 |
2
5 3 0 |
0
380 192 0 |
20%
50% 30% 0% |
572: 10
= 72 |
Jumlah | 10 | 572 | 100% | (Baik) |
Diskripsi Kegiatan Siklus II
Pengembangan profesional untuk meningkatkan kemampuanl guru dalam proses pembelajaran Pada dasarnya guru dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola siswa dengan baik dalam meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi secara berkesinambungan dalam mewujudkan tujuan
Guru meningkatkan kinerja menyusun rencana program pembelajaran dalam menyajikan kepada siswa penguasaan materi yang diajarkan, menyusun media pembelajaran sangat membantu keberhasilan sesuai perencanaan, menerapkan dalam pembelajaran menyediakan alat peraga sesuai dengan materi memberikan pengarahan penguasaan materi pembelajaran,mempersiapkan lembar kerja dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan, tindak lanjut kapada siswa yang mengalami kegagalan, memperbaikan pengayaan dilaksanakan untuk keberhasilan,melalui pengamatan dilaksanakan,hasil penilaian melalui kegiatan
Hasil Pengamatan Siklus II
No. | Kategori | Interval | X | F | f(x) | Prosen% | Ket |
1.
2. 3. 4. |
Amat baik
Baik Cukup Kurang |
86-100
70-85 59-69 £ 58 |
93
76 64 47 |
5
5 0 0 |
372
304 0 0 |
50%
50% 0% 0% |
676: 10
= 85 |
Jumlah | 10 | 676 | 100% | (Baik) |
Pembahasan
Pembahasan Kegiatan Guru Pra Siklus
Seorang guru yang professional perlu mengembangkan untuk merancang mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat serta taraf perkembangan siswa memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran menjamin efektivitas pembelajaran. seorang guru memiliki kemampuan khusus, yang tidak mungkin dimiliki orang bukan guru. untuk meyakinkan guru sebagai pekerjaan professional, kalau ditinjau dari ciri pokok pekerjaan membutuhkan keahlian tertentu:
Pekerjaan profesional guru harus ditunjang sesuatu ilmu tertentu secara mendalam mungkin diperoleh dari lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan keilmuan yang dimiliki dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu secara spesifik sesuai dengan jenis profesinya, sehingga yang satu dengan lainnya dipisahkan secara tegas dari perencanaan,pelaksanaan,observasi,dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian 5 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik,3 orang guru memperoleh penilaian kreteria cukup,2 orang guru memperoleh penilaian kurang..
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus I
Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan dialaminya diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi keahliannya dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya. profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak tehadap sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap yang ditimbulkannya dari pekerjaan profesinya
Yang dilaksanakan kepala sekolah supaya guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran, peningkatan kinerja dalam melaksanakan pembelajaran kegiatan yang dilaksanakan memberikan dampak yang positif pada kinerja guru di SDN Bogowanti guru belum dapat peningkatan kinerjanya yang secara maksimal dalam melaksanakan pembelajaran sebagai bukti perbandingan hasil belajar siswa pada dokumen data penilaian mengalami peningkatan meskipun hasil belum secara maksimal. Perlunya melakukan tindakan nyata secara maksimal melengkapi kekurangan sarana/prasarana yang digunkan, penguasaan materi,sehingga kegiatan dapat mengalami peningkatan meskipun hasilnya belum maksimal.
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus II
Berdasrkan penelitian yang dilakukan terdapat peningkatan kualitas pengembangan kinerja meningkatkan proses pembelajaran akhirnya mengalami perubahan, dapat disimpulkan adanya pengembangan kinerja guru meningkatkan proses pembelajaran pada peningkatan penelitian dapat kinerja guru untuk mencapai prestasi yang baik. adanya peningkatan dalam kategori, kemudian kemajuan dengan kategori nilai cukup, dan terjadi ada hasil yang cukup baik pada kinerja guru dengan kategori hasil nilai baik, dan pada merupakan keberhasilan kinerja meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar melalui perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian 5 orang guru memperoleh penilaian kreteria amat baik,dan 5 orang guru memperoleh penilaian kreteria baik kinerja mengalami peningkatan seperti yang diharapkan namun masih perlu untuk tindak lanjut melaksanakan tugas..
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang sudah dilaksanakan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
- Dalam kegiatan yang sudah terdapat peningkatan kinerja guru:menyusun rencana program pembelajaran penguasaan materi menyediakan media, menggunakan dalam pembelajaran,menyediakan alat peraga mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif melaksanakan tindak lanjut bagi yang belum mencapai keberhasilan
- Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah untuk mewujudkan peningkatan kinerja guru,mempersiapkan berbagai macam keperluan sangat menunjang proses belajar mengajar sehingga mencapai hasil maksimal dalam kegiatan pembelajaran berhasil lebih baik dari yang dilaksanakan sebelumnya
- Hasil pemantauan dan memberikan penilaian kinerja 10 orang guru pada pra siklus,hasil observasi yang dilaksanakan memperoleh penilaian kreteria baik 5 orang guru atau 50% nilai rata-rata 70, siklus I hasil observasi dan penilaian memperoleh penilaian kreteria amat baik 5 orang guru atau 50%,dan 3 orang guru memperleh penilaian kreteria baik atau 30%, nilai rata-rata 82,siklus II semua mencapai ketuntasan memperoleh penilaian kreteria amat baik 5 orang guru atau 50%,dan 5 orang guru memperleh penilaian kreteria baik atau 50%, nilai rata-rata 85 hasil yang signifikan.
Saran
Penelitian tindakan sekolah guru berhasil memahami aspek dan komponen yang di dalamnya dilaksanakan maka disarankan:
- Pada penelitian tindakan sekolah membahas tentang pengembangan kinerja guru dalam peningkatan proses belajar mengajar dilaksanakan karena dengan adanya kerjasama memahami komponen pembelajaran dan ditindak lanjuti di sekolah menjadi tanggung jawabnya
- Kepala sekolah melaksanakan kegiatan untuk peningkatan kinerja guru semua sekolah dasar diharapkan mampu meningkatkan menerapkan metode l untuk kinerja professional perilaku disiplin,tanggungjawab kerja sama dalam melaksanakan tugas membangun kerja sama dan pengarahan guru untuk dapat mencapai keberhasilan.
- Professional guru selalu dikembangkan sesuaai perkembangan, perubahan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan semaksimal mungkin. guru dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik untuk siswa di tempat kerja menjadi kewajiban guru dalam mengemban dengan baik mewujudkan keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.S., Suhardjono, Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara-Jakarta
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Pustaka: Jakarta.
Badudu, 1988: 403 Pengalaman, Ilmiah Bidang Pendidikan Karya Nyata PT. Remaja Rosdakarya-Bandung
.Harbinson 1973: 52 Pendidikan pemerolehan keterampilan dan pengetahuan Rineka Pustaka: Jakarta
Moleong L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya-Bandung
Mulyasa E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya-Bandung
Mantja, W. 2008. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.
Majid, Abdul, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.
Sutopo,2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS-Surakarta
Sutikno, Sobry M. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Kota Mataram. Penerbit: NTP Press.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sujanto. 2007: 31-33. Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Departemen Pendidikan Nasional.
Warren Beasley, Jim Butller (2002) Manajerial dalam pengembangan pendidikan science: Persada Press. Jakarta.
Yamin, M. 2008. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Gaung Persada Press. Jakarta.
Zamroni. 2007. Meningkatkan Mutu Sekolah. PSAD Muhammadiyah: Jakarta.