UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT- SIFAT BANGUN RUANG

MELALUI METODE DEMONTRASI MENGGUNAKAN PERAGA GAMBAR SISWA KELAS V SEMESTER I DI SDN 1 JAPAH

KECAMATAN JAPAH KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Rohmiyatun

SDN 1 Japah Kecamatan Japah Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran dan pristasi belajar matematika tentang sifat-sifat bangun ruang karena Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya memperhatikan beberapa masalah diantaranya menyusun program pembelajaran,secara sistematis, memperhatikan karakter materi dan siswa kesesuaian kesesuaia metode yang diterapkan ketika melaksanakan pembelajaran Pembelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun ruang dengan menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar merupakan upaya guru untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa secara maksimal sesuai yang diharapkan Hasil belajar pra siklus nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata 65 siswa yang tuntas 7 siswa 47% pembelajaran siklus I dengan menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar memberkan tes formatif hasil belajar dari jumlah 15 siswa memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah yang diperoleh 60 nilai rata-rata 74 ,yan memperoleh nilai 10 atau 67% pembelajaran siklus II siswa memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70 nilai rata-rata 80 semua siswa memperoleh nilai tuntas dan,sekolah menentukan KKM 70

Kata Kunci:   Metode Demontrasi Menggunakan Peraga Gambar Aktivitas dan  Hasil Belajar Matematika Sifat Bangun Ruang.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu Universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Pelajaran matematika perlu diberikan pada semua siswa mulai sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis, analis, sistematis, kritis dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh,dalam mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaaan yang selalu herubah tidak pasti dan kompetitif.

 Pada kenyataan pelajaran matematika seringkali dirasakan paling sulit oleh sebagian besar siswa, sehingga cenderung kurang disenangi siswa. Bahkan tidak jarang siswa memandang matematika sebagai momok yang menakutkan. Dalam pembelajaran matematika banyak guru yang mengeluhkan rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika. Hal ini terlihat banyak kesalahan siswa dalam memahami konsep matematika, sehingga mengakibatkan terjadi kesalahan dalam mengerjakan soal yang menghasilkan rendahnya hasil belajar siswa baik dalam ulangan harian, ulangan semester, maupun ujian akhir sekolah. Walaupun guru telah memberi tugas secara kontinyu berupa latihan soal.

 Tingkat ketuntasan penguasaan materi pada mata pelajaran matematika masih sangat rendah, termasuk penguasaan terhadap kompetensi dasar sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V di SDN 1 Japah. Dari hasil tes formatif yang dilakssiswaan oleh guru kemudian dari analisis hasil tes awal bahwa tingkat baru 7 siswa yang memperoleh nilai tuntas dari 15 siswa. Sementara 8 siswa belum mencapai batas ketuntasan minimal dan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 65 melaksanaan pembelajaran matematika tentang sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah sekolah menentukan KKM 70.

 Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika, tentang sifat-sifat bangun ruang menggunakan alat peraga gambar melalui Penelitian Tindakan Kelas , yang memfokuskan pada pelaksanaan pembelajaran dengan memperbaiki proses pembelajaran untuk dikuasai secara profesional oleh guru melakssiswaan sehingga dalam melaksanakan penilaian belajar siswa dapat berjalan lancar ketika memberikan penjelasan, informasi,memberikan catatan maupun pada akhir pembelajaran untuk mengadakan tes formatif baik secara lisan sebagai unpan balik untuk umpan balik sebelum memberikan tes formatif secara tertulis dan memberikan penilaian

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka disusunlah rumusan masalah dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat sebagai berikut:

1.   Apakah guru melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan alat peraga gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika untuk memahami sifat- sifat bangun ruang pada siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018 ?

 2.  Apakah guru melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan alat peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar matematika unuk memahami sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018 ?

3.   Apakah guru melalui menerrapkaan metode menggunaan peraga gambar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika tentang sifat- sifat bangun ruang siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018 ?

 Tujuan Penelitian

 Dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan mempunyai tujuan yang ingin dicapai agar siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah dapat:

1.     Meningkatkan aktivitas dalam memahami sifat -sifat bangun ruang dalam pembelajajaran matematika..

2.     Meningkatkan kemampuan dalam belajar matematika tentang sifat-sifat bangun ruang.

3.     Meningkatkan nilai hasil belajar matematika tentang sifat-sifat bangun ruang

4.     Menumbuhkan motivasidalam belajaryang memudahkan guru memberikan materi pelajaran.

5.     Meningkatkan kemampuan profesionalisme guru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan pendidikan

 Manfaat Penelitian

 Penelitian ini dilakssiswaan agar dapat memberikan bermanfaat untuk

 berbagai pihak:

 Bagi Siswa

 Mendapatkan pemahaman yang lebih kongkrit tentang sifat-sifat bangun ruang, sehingga kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh dapat meningkat seperti yang diharapkan.

 Bagi Peneliti

 Mengembangkan Profesional guru untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran matematika dalam masalah menentukan sifat-sifat bangun ruang.

 Bagi Guru / Teman Sejawat

 Hasil penelitian dapat menambah pengalaman yang pada suatu saat juga melakssiswaan penelitian dalam mengembangkan tugas profesinol guru untuk melakssiswaan penelitian yang sama , sehingga guru memiliki gambaran dalam penelitian tindakan kelas.

 Bagi Sekolah

 Hasil laporan penelitian tindakan kelas selain untuk mengembangkan tugas professional juga dapat menambah buku bacaan perpustakaan sekolah.

 Bagi Pembaca

 Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang penelitian sehingga para pembaca dapat mengembangkan pengengetahuan dalam pendidikan.

 Bagi Pendidikan Secara Umum

 Hasil dari penelitian tindakan kelas dapat berpengaruh secara luas terhadap meningkatkan mutu pendidikan dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan tingkat kemampuan siswa.

 KAJIAN TEORI

 Padangan modern tentang matematika murni disamakan dengan teori logika, deduktif mengenai hubungan sehingga tidak mengherankan jika orang mengatakan bahwa matematika merupakan sistem yang struktur tersendiri bersifat deduktif. (Hudoyo, 1979:95).

Suatu sistem deduktif dimulai dengan memilih beberapa unsur yang tidak didefinisikan disebut unsur primitif. Unsur diperlukan sebagai dasar komunikasi, selanjutnya unsur primitif dibuat suatu aksioma, berupa pertanyaan yang memajukan hubungan dasar antara unsur pokok di dalam sistem Akhirnya diperoleh fenomena tertentu yang dibuktikan secara dedukitf dengan rentetan pernyataan Pertanyaan itu bisa berupa difinisi, aksioma atau fenomena yang telah dibuktikan kebenarannya (Hudoyo, 1979:95:96).

Matematika adalah Ilmu Pengetahuan tentang penalaran yang logis dan masalah yang berhubungan dengan bilangan, sedangkan menurut Sawyer (dalam Hudoyo, 1973:3) merumuskan matematika adalah penggolongan dan penelaah tentang semua pola yang mungkin pola matematikaka dalam arti yang tidak semua orang menyetujui istilah ini diartikan dalam pengertian yang sangat luas, mencakup hampir setiap macam keteraturan yang dapat dikenal pikirannya. sehingga secara singkat dapat di katakan hakekat matematika berkenaan dengan definisi struktur dan hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis. Suatu keberhasilan matematika di kembangkan berdasarkan alasan yang logis an ini merupakan aktifitas mental.

 Locke (dalam Sujono, 1988:8), menyatakan bahwa matematika merupakan sarana menanamkan kebiasaan bernalar di dalam pikiran orang, jadi matematika melatih dan mendisiplinkan pikiran. matematika merupakan pengetahuan abstrak yang benar langsung menuju sasaran dan karena dapat menyebabkan timbulnya disiplin dalam berpikir.

 Dari beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa belajar matematika dimulai dengan menarik kesimpilan dengan deduktif yang didasari dengan argumentasi merupakan suatu pengalaman untuk berpikir kritis dan dapat menanamkan kebiasaan bernalar dalam pikiran. Dengan demikian dalam mengembangkan kemampuan intelektual yang mnerupakan salah satu sebab siswa menjadi mudah menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi masa yang akan datang diharapkan matematika sebagai sarana berpikir secara benar dapat terwujud.

 Dalam hubungan peradaban modern matematika memegang peranan penting, karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan menjadi lebih sempurna. Untuk kepentingan siswa, kita perlu menambah alasan mengapa matematika itu diajarkan di sekolah.matematika merupakan alat yang efesien dan diperlukan oleh semua ilmu pengetahuan tanpa bantuan semuanya tidak akan memperoleh kemajuan yang berarti ada yang berpendapat bahwa matematika adalah ilmu dari segala ilmu dan seni dari segala seni. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa matematika mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mengembangkan ilmu sebagai kumpulan pengetahuan yang dapat di andalkan.

 Penelitian Yang Relevan

 Dari penelitian diatas menunjukkan hasil pendidikan matematika di Sekolah Dasar dalam mencapai hasil yang memuaskan kesulitan. Kesulitan yang dihadapi siswa adalah dalam menentukan sifat-sifat bangun ruang,karena terbatasnya kemampuan siswa dalam memahami gambar dan kurangnya siswa dalam menyusun kalimat penguasaan bangun ruang dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat masih kurang.

Untuk menyelsaikan soal sifat-sifat bangun ruang, di perlukan langkah-langkah pengerjaan, sehinga memudahkan siswa dalam pemecahan masalah yang meliputi 1) Pemahaman Masalah, 2) Membuat rencana penyelesaian peninjauan kembali hasil pemecahan. Dari langkah-langkah pemahaman masalah ini siswa mengetahui rumus dalam hukum matematika.

Disamping itu siswa juga harus mampu menentukan dan menggunakan konsep dengan benar yang diperlukan untuk menyelesaikan soal tersebut. Dengan kata lain siswa harus memiliki pengetahuan konseptual dan prosedural yang benar, karena kedua hal ini sangat di perlukan bila siswa akan memecahkan masalah khususnya ilmu matematika.

 Selanjutnya (D Guire/Saragih, 1993:5) dalam penelitiannya menemukan bahwa diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan belajar matematika seseorang adalah kemampuan umum (Intelegensi), kemampuan numerik dan kemampuan pemahaman verbal. Kemampuan numerik berkaitan dengan kemampuan melakukan kompetensi berdasarkan algoritma. Sedangkan kemampuan verbal berkaitan dengan kemampuan kebebasan baik mengubah penguasaan materi dalam belajar matematika.

 Kerangka Berfikir

 Berdasarkan rumsan masalah yang dirumuskan maka sebagai peneliti menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:

1.     Guru melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar meningkatkan aktivitas belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018.

2.     Guru melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar meningkatkan hasil belajar matematika materi mengenal sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018

3.     Guru melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar meningkatkan aktivitas dan hasl belajar matematika mengenal sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V semester I SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018

 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka, peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

 1.  “Diduga melalui mmenerapkan metode demontrasi menggunakan alat gambar meningkatkan kemampuan untuk memahami sifat-sfat bangun ruang dalam pembelajaran matematika siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018 “.

 2.  “Diduga melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan alat peraga gambar meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat bangun ruang pembelajaran matematika siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018 “

 3.  “Diduga melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan alat peraga gambar meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat bangun ruang pembelajaran matematika siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah tahun pelajaran 2017/2018 “

 METODOLOGI PENELITIAN

 Setting Penelitian

 penelitian dilakssiswaan selama 4 bulan dimulai dari bulai Juli 2017 s.d. bulan Oktober 2017, penyusunan proposal,menyiapkan lembar observasi ,menyusun rencana progam kegiatan penelitian yang dilengkapi seperangkat alat digunakan dalam penelitian. Adapun pembagian jadwal kegiatan penelitian tersusun mulai dari menyusun rancangan sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian subyek adalah semua siswa kelas V yang berjmlah 15 yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan Sebagai obyeknya adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika melalui metode demontrasi dengan peraga gambar.

 Sumber Data

Sumber data primer adalah data yang di peroleh peneliti yang diambil dari nilai langsung dari siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah. Adapun Sumber data tersebut adalah data dari hasil tes formatif, atau ulangan harian nilai rapot,dokumentasi kegiatan, dan data hasil observasi/pengamatan teman sejawat. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa sebagai subyek penelitian. Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data hasil obsevasi,dokumentasi dan hasil tes formatif di lakssiswaan pada setiap akhir pembelajaran pada setiap siklus materi pokok Sifat-sifat Bangun Ruang.

Alat Pengumpulan Data

 Alat pengumpulan data menggunakan: Lembar kerja siswa.,Lembar soal tes formatif.,Non Tes meliputi lembar observasi dan dokumen, Lembar quisuener

Teknik Pengumpulan Data

 Validasi hasil belajar dikenakan pada instrumen penelitian yang berupa tes. Validasi ini meliputi validasi teoritis dan validasi empiris. Validasi teoritis dan validasi empiris. Validasi teoritis artinya mengadakan analisis artinya mengadakan analisis instrumen yang terdiri atas face validity (tampilan tes) content validity (validitas isi) dan construct validity (validitas konstruksi).

 Validasi empiris artinya analisis terhadap butir-butir tes, yang dimulai dari pembuatan kisi-kisi soal penulisan butir soal, kunci jawaban , kriteria pemberian skor dan mengadakan análisis bobt soal menurut tingkat kesulitan. Validasi proses pembelajaran dilakukan dengan teknik triangulasi yang meliputi: triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan observasi terhadap subyek yaitu siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah. Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi selain metode observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran matematika.

Validasi Data

 Validasi hasil belajar dikenakan pada instrumen penelitian yang berupa tes. Validasi ini meliputi validasi teoritis dan validasi empiris. Validasi teoritis dan validasi empiris.Validasi teoritis artinya mengadakan analisis artinya mengadakan analisis instrumen yang terdiri atas face validity (tampilan tes) content validity (validitas isi) dan construct validity (validitas konstruksi).

 Validasi empiris artinya analisis terhadap butir-butir tes, yang dimulai dari pembuatan kisi-kisi soal penulisan butir soal, kunci jawaban kriteria pemberian skor dan mengadakan análisis bobt soal menurut tingkat kesulitan. Validasi proses pembelajaran dilakukan dengan teknik triangulasi yang meliputi: triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan dengan observasi terhadap subyek yaitu siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah Triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi selain metode observasi. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data pendukung yang diperlukan dalam proses pembelajaran matematika.

Analisi Data.

 Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif yang meliputi:

1.   Analisis Deskriptif untuk memanfaatkan alat peraga sebagai alat bantu belajar mengajar dengan cara membandingkan dengan hasil belajar. Pada siklus I dengan siklus II dan membandingkan hasil belajar dengan indikator pada siklus I dan siklus II.

2.   Analisis Deskriptif Kuantitatif hasil obervasi dengan cara membandingkan hasil obervasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II.

Indikator Kinerja

1.   Aktivitas belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran matematika sifat-sifat bangun ruang menerapkan metode demontrasi menggunakan alat peraga gambar meningkat dengan kriteria baik.

 2. Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika sifat-sifat bangun ruang menerapkan metode demontrasi menggunakan alat peraga gambar meningkat dengan kriteria baik.

3    Hasil belajar siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah mengalami ketuntasan secara/ kelompok ,individual semua siswa memperoleh nilai tuntas dalam pembelajaran matematika.

 Prosedur Penelitian

 Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian proses yaitu menurut Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 80) yang terdiri atas tiga tahapan,. Adapun model Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan menggunakan desain setiap siklus terdiri dari empat langkah kegiatan yaitu: (1) Planning /Perencanaan, (2) Action /Tindakan, (3) Obseving /Observasi, (4) Reflecting /Refleksi..

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAAN

Diskripsi Data Kondisi Awal

 Pembelajaran pra siklus guru melaksanakan tes formatif, hasil belajar matematika tentang sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V SDN 1 Japah terbukti siswa kelas V SDN 1 Japah dalam pembelajaran matematika dengan ketuntasan dari jumlah 15 siswa sebanyak 7 siswa yang memperoleh nilai tuntas. Hasilnya adalah yang memperoleh nilai 80 sebanyak 2 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 2 siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 3 siswa ,sedangkan siswa yang belum mencapai nilai tuntas sebanyak 8 siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa yang memperoleh ,nilai 60 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 50 sebanyakk 3 siswa ,sehingga nilai tertinggi yang dicapai 80, dan nilai terendah 50.Nilai rata-rata yang diperoleh 65.

Diskripsi Siklus I

 Pembelajaran dengan menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar diperleh nilai hasil belajar melalui tes formatif perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dari jumlah 15 siswa yang mencapai nilai ketentasn sebanyak 10 siswa yaitu yang memperoleh nilai 90 sebanyak 2 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 2 siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 2 siswa, yang memperoleh nilai 75 sebanyak 2 siswa yang memperolah nilai 70 sebanyak 2 siswa, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai tuntas sebanyak 5 siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 2 siswa , nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60 Nilai rata-rata 74

Diskripsi Siklus II

 Pembelajaran siklus II melalui menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar memberkan tes formatif melalui perbaikan program pembelajran, diperoleh hasil belajar dari jumlah 15 siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3 siswa dan yang memperoleh nilai 70 sebanyak 3 siswa perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70 semua siswa nilai rata-rata 80 telah mencapai nilai tuntas sekolah menentukan KKM 70

Pembahasan

Pembelajaran Awal

 Pembelajaran yang tidak direncanakan secara maksimal oleh guru maka belum mencapai hasil penilaian seperti yang diharapkan oleh guru,karena penguasaan materi belum maksimal, pembelajaran kurang efektif, sebagai bukti siswa gagal memperoleh nilai tuntas atau dari jumlah 15 baru 7 siswa atau 47% yang memperoleh nilai tuntas,berdasarkan data yang diperoleh guru perlunya memperbaiki proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus berikut..

Pembelajaran Siklus I

 Perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar mengalami perubhan sebgai bukti hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal baru 7 siswa yang mencapai nilai tuntas pda siklus I menjadi 10 siswa atau 67% yang berarti siswa sudah termotivasi untuk belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan alat peraga gambar.

Pembelajaran Siklus II

 Perbaikan pembelajaran dengan memperbaiki kekurangan yang terjadi selama pembelajaran siklus I guru melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II sehingga dari jumlah 15 siswa mengikuti pembelajaran guru berhasil dalam memberikan materi sebagai bukti adalah semua mencapai nilai nilai tuntas dan terjadi peningkatan yang sangat berarti sebab perbandingan keberhasilan pada pra siklus sebanyak 7 siswa atau 47% keberhasilan siklus i sebanyak 10 siswa 67% sedangkan keberhasilan siklus II sebanyak 15 siswa atau 100% seabagi bukti guru menerapkan metode demontrasi dengan menggunakan peraga gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 

 

PENUTUP

Kesimpulan

 Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan guru hasil belajar siswa matematika tentang sifat-sifat bangun ruang menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar siswa kelas V semester I di SDN 1 Japah, dengan kesimpulan sebagai berikut:

1      Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya memperhatikan beberapa masalah diantaranya menyusun program pembelajaran,secara sistematis, memperhatikan karakter materi dan siswa kesesuaian kesesuaia metode yang diterapkan ketika melaksanakan pembelajaran.

2      Pembelajaran matematika tentang materi sifat-sifat bangun ruang dengan menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar merupakan upaya guru untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa secara maksimal sesuai yang diharapkan

3      Hasil belajar pra siklus nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata 65 siswa yang tuntas 7 siswa 47% pembelajaran siklus I dengan menerapkan metode demontrasi menggunakan peraga gambar memberkan tes formatif hasil belajar dari jumlah 15 siswa memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai terendah yang diperoleh 60 nilai rata-rata 74 ,yan memperoleh nilai 10 atau 67% pembelajaran siklus II siswa memperoleh nilai tertinggi 90 dan nilai yang terendah 70 nilai rata-rata 80 semua siswa memperoleh nilai tuntas dan,sekolah menentukan KKM 70

 Saran

 1   Guru perlu penggunaan alat peraga yang konkrit untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika materi sifat-sifat bangun ruang ,memberikan motivasi supaya lebih giat belajar

2.   Guru mendapatkan pengalaman baru dalam kegiatan penelitian mata pelajaran matematika dan menambah kemampuan professional secara optimal dalam melaksanakan pembelajaran berikutnya untuk mata pelajaran yang sama.

3.   Sekolah perlu melengkapi media,alat peraga yang memadai sehingga dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran sehingga dapat memilih alat peraga yang sesuai dengan karakterik materi yang diajarkan pelaksanaan kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efesien menyenangkan dan mencapai hasil secara optimal..

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhartini. 1999. Pengembangan Program Muatan Lokal. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Perkasa. Jakarta.

Baharudin. H. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian. Bandung: PT Ganesindo.

Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Rhineka Cipta.

Djamarah, Bahri Syaiful & Aswan Zain.1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gatot Muhsetyo, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Universitas Terbuka.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hm. Surya. 2001. Kapita selekta Kependidikan SD. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Silberman, Mel. 2001. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: YAPPENDIS.