Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Penerapan Metode Discovery Learning
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPUTER AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING
SISWA KELAS XI AK3 SMK NEGERI 1 KLATEN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Asrini
Guru SMK Negeri 1 Klaten
ABSTRAK
Rumusan masalah adalah (1) Bagaimana pelaksanaan penerapan metode pembelajaran model discovery learning pada materi menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa siswa kelas XI AK3 SMK Negeri 1 Klaten tahun 2017/2018?? (2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan metode pembelajaran model discovery learning pada materi menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa siswa kelas XI AK3 SMK Negeri 1 Klaten tahun 2017/2018? (3) Apakah pelaksanaan penerapan metode pembelajaran model discovery learning dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun daftar akun perusahan jasa siswa kelas XI AK3 SMK Negeri 1 Klaten tahun 2017/2018? Menurut Suharsimi Arikunto, (2002: 122), subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah semua siswa kelas XI AK 3 SMK Negeri 1 Klaten tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 33 anak dengan rincian perempuan 31, laki-laki 2 siswa. Teknik analisis data adalah tes tertulis, observasi, dn dokumentasi. Teknik analisis data untuk data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dan untuk dta hasil tes tertulis dengan mengkomparasikan, yaitu membandingkan nilai tes dari kondisi awal, nilai tes setelah tindakan 1 (siklus 1) dan nilai tes setelah tindakan 2 (siklus 2), kemudian direfleksi. Hasil analisis adalah (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang pencatatan Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa di kelas XI AK3 SMK Negeri 1 Klaten, pada setiap siklusnya dilakukan delapan tahap dalam model discovery learning. (2) Hasil belajar siswa pada materi Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa setelah diterapkannya model discovery learning pada pembelajaran tersebut, untuk menilai hasil belajarnya, yakni sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Adapun tujuan pembelajaran tersebut adalah siswa dapat memahami materi tentang menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa dengan benar telah mengalami penningkatan sebesar 72%, dimana pada kondisi awal ketuntasan sebesar 18%, siklus I menjadi 44%, dan seiklus II menjadi 100% (3) Keterampilan siswa dalam menyusun daftar akun perusahaan jasa yang diamati dan dinilai adalah mengedit akun, menghapus akun, membuat akun baru, mengimport akun, dan mengeksport akun. Rata-rata pada akhir siklus terdapat 81% siswa yang telah dapat menyusun daftar akun perusahaan jasa sesuai dengan SOP. Ini berarti terjadi peningkatan sebesar 60, dimana rata-rata keterampilan siswa pada siklus I baru 21%.
Kata Kunci: Hasil Belajar Komputer Akuntansi dan Metode Discovery Learning
Pendahuluan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bagian terpadu dari sistem Pendidikan Nasional yang memiliki peran penting dalam menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia. SMK merupakan sekolah jenjang menengah yang menyiapkan lulusan untuk mampu langsung siap bekerja setelah lulus nantinya Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional). Pada dasarnya pendidikan identik dengan proses pembelajaran yang nantinya dapat mencapai hasil pembelajaran yang direncanakan. Hasil belajar ini didasarkan pada perubahan perilaku yang meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan dengan memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan keterampilan. Aspek afektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang menjelaskan perubahan sikap, minat, nilai-nilai, dan pengembangan apresiasi serta penyesuaian. Aspek psikomotorik mencakup perubahan perilaku yang menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari keterampilan manipulatif fisik tertentu.
Mata pelajaran komputer akuntansi merupakan salah satu pelajaran di SMK pada kompetensi keahlian akuntasi dan mata pelajaran tersebut sangat penting untuk kemajuan perkembangan dunia kerja. Kenyataan di lapangan selama proses pembelajaran berbagai permasalahan kompleks muncul di dalam upaya penguasaan peserta didik terhadap pemahaman mata pelajaran komputer akuntansi. Karakteristik mata pelajaran yang menuntut kemampuan kompleks dari peserta didik menyebabkan penguasaan akan ilmu tersebut menjadi agak sulit. Dalam mata pelajaran Komputer akuntansi proses transfer pengetahuan menjadi sangat kompleks mengingat bukan hanya tentang komputer saja yang dikaji namun berbagai pemahaman bidang komputer akuntasi terlebih dahulu harus sudah dipahami termasuk sistem informasi komputer akuntansi. Belum lagi permasalahan kemampuan penggunaan komputer yang menuntut pemahaman peserta didik akan sistem komputer ditambah permasalahan klasik seperti keterbatasan waktu. Peserta didik yang memperoleh nilai maksimal antara 85 s.d. 100) tidak sampai 8% dari total 33 peserta, ditambah lagi dengan kendala keterbatasan waktu menyebabkan waktu belajar menjadi kurang efektif sehingga dalam pembelajaran. Kegiatan belajar dalam mata pelajaran Komputer Akuntansi sangat erat dengan ketiga aspek pembelajaran, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran dilakukan dengan cara mengoperasikan komputer menggunakan serangkaian teori akuntansi dalam pengerjaannya sehingga dapat tercipta informasi keuangan yang dapat digunakan oleh pihak yang membutuhkan untuk pengambilan keputusan. Penggunaan teknologi komputer akuntansi pada pembelajaran siswa dikenalkan dengan program MYOB Accounting.
Menurut Irsan Lubis (2010: 1), MYOB merupakan singkatan dari Mind Your Own Bussiness yang berarti mengelola transaksi keuangan. Selain itu, menurut Agus Kuntoro (2008: 1), MYOB Accounting merupakan paket program komputer untuk mengolah data akuntansi yang dibuat secara terpadu (integrated software). Pengolahan data keuangan dengan MYOB ini mampu menampilkan data secara cepat dan mudah serta menyajikan laporan keuangan secara otomatis, lengkap dan akurat kapanpun diperlukan. Namun, pembelajaran komputer akuntansi di SMK Negeri 1 Klaten saat ini masih terbatas pada proses mentransfer informasi dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi pasif dan kurang perhatian dalam belajar kreatif dan mandiri, pembelajaran di kelas tersebut mempengaruhi siswa menjadi malas dan cepat bosan. Melihat hal tersebut ada beberapa faktor penyebab, diantaranya siswa merasa bosan dalam proses pembelajaran. Siswa suka berbicara dengan teman ketika proses pembelajaran atau kurang aktif dalam memperhatikan penjelasan dari guru, sehingga materi pembelajaran tidak bisa dipahami dengan baik oleh siswa. Materi tentang Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa merupakan salah satu dari beberapa materi yang diberikan pada mata pelajaran komputer akuntansi.
Berkaitan dengan uraian di atas, perlunya strategi atau metode pembelajaran di SMK Negeri 1 Klaten yang mampu mengikat siswa untuk aktif dalam pembelajaran, membuat pembelajaran lebih relevan, menyenangkan, serta menyajikan pengalaman belajar yang membangkitkan motivasi untuk belajar. Ngalimun (2014: 4), menjelaskan bahwa “strategi pembelajaran adalah sebagian perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapi tujuan pendidikan tertentuâ€. Pendidikan yang terjadi saat ini kebanyakan siswa mendapatkan materi melalui ceramah dari guru, tanpa adanya pemikiran atau penemuan ide-ide baru dari siswa. Hal ini disebabkan siswa hanya pasif mengikuti pembelajaran, mereka tidak terlatih untuk mengembangkan ide-ide atau pemikiran mereka untuk menjadi siswa yang aktif. Di samping itu bila siswa dihadapkan dengan permasalahan dalam pembelajaran, siswa tidak mampu memecahkan masalah tersebut dengan pemikiran yang kritis. Pembelajaran Komputer Akuntansi untuk program MYOB Accounting di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan dalam mengelola transaksi keuangan. Tujuan pembelajaran Komputer Akuntansi yang ada di sekolah menengah kejuruan ini adalah siswa dapat memahami dan mengerti bagaimana mengelola transaksi keuangan jika dilakukan. dengan menggunakan komputer, yaitu aplikasi program MYOB sesuai dengan silabus dalam perencanaan pembelajaran Komputer Akuntansi SMK Negeri 1 Klaten. Hasil belajar komputer akuntansi yang ingin dicapai adalah siswa dapat memenuhi indikator keberhasilan aspek pencapaian Hasil Belajar Komputer Akuntansi, yaitu kognitif, dan psikomotorik sehingga mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat ke dalam dunia kerja.
Dari hasil pengamatan penulis di SMK Negeri 1 Klaten ditemukan salah satu kelemahan dalam pembelajaran yaitu rendahnya keaktifan belajar siswa. Dalam mempelajari daftar akun untuk peruashaan jasa, dari 33 siswa kelas XI AK3, yang dapat mengedit akun sebanyak 6 siswa (18%), siswa yang dapat menghapus akun dengan benar sebanyak 9 siswa (27%), siswa dapata membuat akun baru sesuai SOP sebanyak 5 siswa (15%), siswa yang dapat mengimport akun sebanyak 7 siswa (21%), dan siswa yang dapat mengeksport akun sebanyak 6 siswa (18%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan materi tentang daftar akun perusahaan jasa masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan atau ketidaksesuaian strategi yang digunakan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru. Umumnya guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab kemudian siswa diberikan tugas, hal ini justru dimanfaatkan siswa untuk berbicara sendiri dengan temannya dan mengabaikan apa yang disampaikan oleh guru. Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus mampu menerapkan strategi pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan daya ingat akan materi yang telah dipelajari. Setiap konsep akan lebih mudah dipahami dan diingat, apabila disajikan dengan strategi yang tepat, sehingga tidak membuat siswa merasa jenuh, bosan, serta siswa dapat aktif dan bersemangat dalam belajar komputer akuntansi. Menurut Marlina Fitri Suastri (2016), pembelajaran Komputer Akuntansi ini seharusnya diajarkan secara aktif, siswa diikutsertakan dalam pemecahan masalah-masalah atau kasus-kasus terkait akuntansi yang ada di lapangan. Hal tersebut akan memicu pencapaian
Penulis memperbaharui pembelajaran komputer akuntansi dengan memilih pembelajaran dengan metode discovery learning. Ashari (2015), menjelaskan bahwa model pembelajaran discovery learning adalah model mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran discovery kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Sedangkan Hosnan dalam Ricky Cahyo Pamungkas (2016), menjelaskan bahwa metode discovery learning merupakan salah satu strategi pembelajaran yang memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan dan meningkatkan keaktifan belajar siswa. Strategi ini menekankan pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa aktif dalam proses belajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk memperbaiki hasil belajaran dan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode discovery learning dalam pembelajaran komputer akuntansi, khususnya pada materi Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa. Gina Rosarina (2016), menjelaskan bahwa metode discovery learning merupakan suatu model pemecahan masalah yang akan bermanfaat bagi anak didik dalam menghadapi kehidupannya di kemudian hari. Penerapan model discovery learning ini bertujuan agar siswa mampu memahami materi Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa dengan sebaik mungkin dan pembelajaran lebih terasa bermakna, sehingga hasil belajar siswa pun meningkat.
Landasan Teori
Hasil Belajar Komputer Akuntansi
Abdurrahman mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Abdurrahman, 1999:37). Hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (inputs) Romiszowski dalam Abdurrahman (1999: 38). Ahli lain menjelaskan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Suprijono, 2009: 5). Hasil belajar diketahui oleh guru setelah guru mengadakan penilaian terhadap pengetahuan siswa yang telah mengikuti pembelajaran. Penilaian merupakan program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman (Hamalik, 2009: 204). Pengalaman disini adalah pengalaman yang diperoleh berkat proses pendidikan, pengalaman yang diperoleh anak adalah hasil belajar anak di sekolah. Kegunaan MYOB Accounting pada kegiatan administrasi perusahaan menurut Andi dan Wahana Komputer, 2015: 4), antara lain. (1) Mengerti lebih dalam mengenai laporan keuangan perusahaan. (2) Penghematan waktu dalam mengelola dan menjalankan data pembukuan. (3) Barang dagangan dapat dikelola dengan mudah.
Model Discovery Learning
Menurut Sagala (2009: 175) model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas dari pada strategi metode atau prosedur. Pembelajaran adalah kemampuan dalam mengelola secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan (Yamin, 2008: 22). Menurut Illahi (2012: 33-34), strategi discovery adalah salah satu metode yang memungkinkan para anak didik terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar, sehingga mampu menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang sedang dipelajari.
Metode Penelitian
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah: (1) Tes tertulis yang berupa soal-soal uraian/esai buatan guru yang digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi siswa pada kompetensi “ menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasaâ€. (2) Observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas XI AK3 pada saat penulis menerapkan model pembelajaran discovery learning. Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat, dan alatnya berupa lembar observasi. (3) Dokumentasi yang berupa daftar nama siswa kelas XI AK3 SMK Negeri 1 Klaten tahun pelajaran 2017/2018. Teknik analisis yang digunakan yaitu mereduksi data, menyajikan data,dan menarik kesimpulan. Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan, uraian singkat dan pengelolaan data kedalam pola yang lebih terarah. Penyajian data dilakukan untuk mengorganisasikan data dari reduksi data. Penarikan kesimpulan berarti pemberian makna pada data yang diperoleh dengan triangulasi, yaitu proses memastikan sesuatu dari berbagai sudut pandang, fungsinya untuk meningkatkan ketajaman hasil pengamatan melalui berbagai cara dalam pengumpulan data. Analisis data dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumentasi.
Hasil Penelitian
Deskripsi Kondisi Awal
Pada kondisi awal, guru melaksanakan pembelajaran komputer akuntansi pada kompetensi “Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa†dengan menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil evaluasi pelajaran komputer akuntansi pada kompetensi “melakukan pencatatan transaksi dalam Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa †ternyata dari 33 siswa, ada 8 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi lebih dari 80%. Di samping sedikit siswa yang mampu menguasai materi, yang terjadi dalam proses pembelajaran, siswa nampaknya tidak memperhatikan penjelasan guru karena merasa pada saat kelas X (kelas sepuluh) sudah menerima pelajaran tentang menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa, ada juga siswa tidak aktif dan apatis dalam merespon pelajaran. Dengan dasar hal tersebut, maka peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengidentifikasi kakurangan-kekurangan dari proses pembelajaran yang dilaksanakan. Akhirnya ditemukan kejadian-kejadian sebagai berikut: (1) Siswa tidak dapat menjelaskan pertanyaan guru mengenai daftar akun untuk perusahaan jasa. (2) Nilai rata-rata hasil belajar rendah, yaitu rata-rata 70,0. (3) Kurang aktifnya siswa dalam proses pembalajaran karena kurang diberi kesempatan dari guru (4) Guru menjelaskan materi belum menggunakan alat peraga yang relevan dengan materi
Deskripsi Hasil Siklus 1
Pelaksanaan model discovery learning
Pada pelaksanaan tindakan siklus 1 ini guru memberikan penjelasan tentang cara-carta menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan materi. Kegiatan ini belajar mengajar pada siklus I berlangsung selama 2 jam pelajaran. Pada pertemuan pertama yaitu pada hari Kamis, tanggal 03 Agustus 2017, guru melaksanakan pembelajaran, dengan langkah sebagai berikut: guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan memberikan apersepsi kepada siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru menghubungkan apersepsi yang diberikan kepada masalah yang akan diberikan kepada siswa untuk dicari solusi penyelesaiaan masalah tersebut serta menginformasikan tugas-tugas kepada siswa. Untuk mencari solusi pemecahan masalah yang telah diberikan sebelumnya dan menyelesaikan tugas-tugas tersebut, guru membagi siswa kedalam 8 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok berjumlah 5-7 orang. Selanjutnya setiap kelompok diberi materi yang berisi tugas oleh guru untuk diselesaikan dengan teman satu kelompoknya dan guru berkeliling untuk memantau proses penyelesaian tugas yang ada pada materi/handout tersebut. Guru juga membantu siswa memberi penguatan terhadap konsep yang telah dipahami oleh siswa. Guru memberikan solusi terhadap kelompok yang mengalami kesulitan dalam belajar menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa.
Kegiatan berikutnya yaitu pada pertemuan kedua siswa menyajikan hasil pekerjaan di depan kelas menggunakan media (alat bantu), guru memberikan penilaian/komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, bagian mana yang sudah betul dikerjakan dan bagian mana yang masih belum betul sehingga perlu perbaikan. Siswa mencoba menyusun daftar akun untuk perusahaan jasa berdasarkan contoh yang diberikan guru saat belajar kelompok. Siswa yang maju menjelaskan materi tentang daftar akun untuk perusahaan jasa di depan kelas juga menanggapi pertanyaan atau sanggahan maupun saran/kritik dari siswa lain, dengan dibantu oleh anggota kelompok masing-masing.
Peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model discovery leraning
Dengan menerapkan strategi discovery, maka proses belajar mengajar menjadi bermakna, artinya siswa yang semula pasif, diam dan mendengarkan ceramah dari guru, dengan strategi discovery, siswa menjadi aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dengan cara tanya jawab, diskusi dan menemukan ide-ide baru cara penyelesaian masalah/soal. Meskipun pada siklus I ini belum semuanya aktif memanfaatkan materi tentang pencatatan Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa. Hasil evaluasi belajar siklus I diperoleh Nilai rerata 72,0 dan ketuntasan 44%.
Peningkatan keterampilan siswa menyusun daftar akun perusahaan jasa
Aspek yang dijadikan penilaian pada observasi terhadap keterampilan siswa dalam pembelajaran tentang menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa ini adalah (1) mengedit akun, (2) menghapus akun, (3) membuat akun baru,(4) Mengimport akun, dan (5) mengeksport akun. Pada siklus I, pada umumnya indikator dari kelima aspek tersebut sudah dilaksanakan belum terlalu nampak, ada beberapa siswa yang sudah berani berbicara di depan. Selama proses pembelajaran siklus berlangsung pun sudah Nampak adanya kedisiplinan siswa meskipun belum semua siswa, hal tersebut terlihat pada nilai persentase aktivitas siswa. Rekapitiulasi hasil pengamatan terhadap keterampilan siswa dalam menyusun daftar akun perusahan jasa secara keseluruhan terdapat 7 siswa atau 21% siswayang telah dapat menyusun daftar akun perusahaan jasa sesuai SOP yang ditentukan. Hal ini berarti masih terdapat 79% siswa yang belum bisa menyusun daftar akun di perusahaan jasa.
Refleksi Hasil pada Siklus I
Kegiatan refleksi yang dilakukan penulis adalah dengan membandingkan hasil kondisi awal dengan hasil pada tindakan perbaikan pada siklus 1. Hal yang dibandingkan adalah mengenai tindakan yang dilakukan, proses pembelajaran, dan hasil belajar. Hal yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya adalah lebih memberikan kebebasan berpikir dan berdiskusi bagi siswa agar lebih cermat dan teliti dalam berpikir sehingga sedikit ditemukan kesalahan dalam memasukkan data-data dalam menghitung Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa. Kalau perlu setiap anak diberikan bimbingan secara individu oleh guru tentang pencatatan Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa agar setiap anak dapat mencoba menghitung Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa dengan benar. Kerja sama dan kesabaran antar siswa dalam belajar pencatatan Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa juga perlu ditingkatkan pada siklus II agar bisa lebih efektif dan efisien dalam pengerjaan data-data Menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa.
Deskripsi Hasil Siklus II
Perencanaan pembelajaran komputer akuntansi dengan menerapkan metode pembelajaran model discovery learning
Kegiatan pendahuluan pada perencanaan ini sama seperti pada siklus sebelumnya bahwa guru menyusun RPP dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Kemudian guru melakukan pemilihan materi ajar yang akan digunakan pada pembelajaran. Selanjutnya menyusun langkah kegiatan pembelajaran dengan menerapkan tahapan dalam menggunakan model discovery learning, disertai dengan tugas dan soal serta kunci jawaban untuk mengevaluasi siswa sehingga dapat mengukur dan mengetahui hasil belajar siswa.
Pelaksanaan metode pembelajaran model discovery learning pada siklus II
Pada pertemuan pertama guru mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan memberikan apersepsi kepada siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru menghubungkan apersepsi yang diberikan kepada masalah yang akan diberikan kepada siswa untuk dicari solusi penyelesaiaan masalah tersebut serta menginformasikan tugas-tugas kepada siswa. Untuk mencari solusi pemecahan masalah yang telah diberikan sebelumnya dan menyelesaikan tugas-tugas tersebut, guru membagi siswa kedalam 8 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok berjumlah 6-7 orang, kelompok ini berbeda anggotanya dari kelompok yang dibentuk pada siklus I. Selanjutnya setiap kelompok diberi tugas oleh guru untuk diselesaikan dengan teman satu kelompoknya dan guru berkeliling untuk memantau proses penyelesaian tugas. Selain itu guru juga membantu siswa memberi penguatan terhadap konsep yang telah dipahami oleh siswa.
Pelajaran pada pertemuan kedua, siswa menyajikan hasil pekerjaan di depan kelas, guru memberikan penilaian/komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, bagian mana yang sudah betul dikerjakan dan bagian mana yang masih belum betul sehingga perlu perbaikan. Setelah guru memeriksa dan mengevaluasi hasil latihan siswa serta membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilakukan, kegiatan diakhiri dengan pemberian soal tes kepada siswa untuk dikerjakan selama satu jam pelajaran. Pada akhir pelaksanaan guru melakukan evaluasi dan membantu siswa untuk merefleksi semua proses pembelajaran yang telah dilaluinya. Siswa menganalisis hasil mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dengan cara mendiskusikan hasil pekerjaan tersebut dengan teman yang lain. Dalam diskusi siswa mencatat dan membahas hal-hal yang ditemukan selama berdiskusi untuk nanti didiskusikan dengan guru dan disajikan di depan kelas, sehingga dapat diketahui hal-hal yang sudah benar dan mana hal-hal yang belum benar. Pada siklus II, pelaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning meningkat dan dapat dikatakan sangat memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari keterampilan siswa dan penilaian hasil belajar.
Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
Hasil belajar pada siklus II ini sangat memuaskan, karena terdapat 33 siswa atau 100% yang nilainya mencapai kriteria ketuntasan minimal. Dari persentase tersebut, maka penilaian terhadap hasil belajar siswa sudah mencapai target yaitu minimal 80%. Hasil evaluasi belajar pada siklus II diperoleh hasil bahwa nilai rerata adalah 86,4 dan tingkat ketuntasan adalah 100%.
Peningkatan keterampilan siswa menyusun akun perusahaan jasa siklus II
Hasil pengamatan terhadap keterapmilan siswa dalam menyusun akun perusahaan jasa pada siklus II dapat dijelaskan bahwa (1) terdapat 8 siswa atau 21% siswa telah dapat mengedit akun namun belum sesuai SOP, dan 25 siswa atau 76% siswa telah dapat mengedit akun ssuai SOP, (2) terdapat terdapat 5 siswa atau 28% siswa telah dapat menghapus akun tetapi belum sesuai SOP, dan terdapat 28 siswa atau 85% siswa yang telah dapat mengedit akun sesuai SOP, (3) terdapat terdapat 9 siswa atau 27% siswa yang telah bisa mmebuat akun baru tetapi belum sesuai SOP, dan terdapat 24 siswa atau 734% siswa yang sudah bisa membuat akun baru sesuai SOP. (4) terdapat terdapat 4 siswa atau 12% siswa yang sudah bias mengimport akun namun belum sesuai SOP, dan terdapat 29 siswa atau 88% siswa yang sudah bisa mengimpor akun baru sesuai SOP. (5) terdapat, 3 siswa atau 9% siswa yang telah dapat mengeksport akun namun belum sesuai SOP, dan terdapat 30 siswa atau 91% siswa yang telah dapat mengeksport akun sesuai SOP. Secara keseluruhan 81% siswa yang telah dapat menyusun daftar akun perusahaan jasa sesuai SOP yang ditentukan. Hal ini berarti siklus bias dihendikan, karena indikator yang ditentukan sudah tercapai/terwujud
Refleksi Siklus II
Refleksi siklus II dapat dijelaskan bahwa seluruh poin yang menjadi penilaian penelitian sudah mencapai target, bahkan melebih target yang telah ditentukan. Kinerja guru, keterampilan siswa dan hasil belajar mencapai target pada siklus II. Selama proses penelitian, peneliti menemukan beberapa temuan pada penelitian ini. Temuan-temuan yang diperoleh selama melakukan penelitian di antaranya bahwa dalam pembelajaran komputer akuntansi, tidak semua materi dapat disampaikan dengan metode ceramah saja, tetapi ada beberapa materi yang memerlukan metode, strategi, pendekatan ataupun model pembelajaran yang bervariasi sehingga membuat siswa untuk lebih aktif dan termotivasi untuk belajar. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan berupa contoh konkrit kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Dari temuan diatas sesuai dengan kelebihan-kelebihan model discovery learning yang diungkapkan oleh (Ilahi, 2012) yaitu model ini kegiatan dan pengalaman dilakukan secara langsung sehingga lebih menarik perhatian anak didik untuk belajar dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak yang mempunyai makna, serta memberi banyak kesempatan bagi siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar:
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI AK3 SMK Negeri 1 Klaten pada materi menganalisis daftar akun untuk perusahaan jasa dengan penerapan model discovery learning diperoleh kesimpulan bahwa (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model discovery learning pada setiap siklusnya dilakukan delapan tahap dalam model discovery learning. Pada bagian pelaksanaan dibagi menjadi dua, yaitu kinerja guru dan aktivitas siswa. Kinerja guru pada pelaksanaan ini setelah melaksanakan dua siklus mencapai target yang telah ditentukan pada prosedur yang ditentukan pada bab II dan bab III. (2) Hasil belajar siswa pada materi telah mengalami penningkatan sebesar 72%, dimana pada kondisi awal ketuntasan sebesar 18%, siklus I menjadi 44%, dan seiklus II menjadi 100%, (3) Keterampilan siswa dalam menyusun daftar akun perusahaan jasa yang meliputi mengedit akun, menghapus akun, membuat akun baru, mengimport akun, dan mengeksport akun. Rata-rata akhir dapat dijelaskan bahwa pada akhir siklus terdapat 81% siswa yang telah dapat menyusun daftar akun perusahaan jasa sesuai dengan SOP. Ini berarti terjadi peningkatan sebesar 60, dimana rata-rata keterampilan siswa pada siklus I baru 21%.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kuntoro. (2008). Praktikum Komputer Akuntansi Menggunakan MYOB. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Andi; Komputer, Wahana;. (2015). PAS: Membangun Sistem Informasi dengan Java Netbeans dan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset.
Ashari. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI-IPA1 Pada Materi Sistem Pernapasan Di SMA Negeri Unggul Sigli. Jurnal Biologi Edukasi Edisi 14, Volume 7 Nomor 1, Juni 2015, hal 13-21.
Depdikbud. 2003. UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud
Gina Rosarina. 2016. Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda. Program Studi PGSD Kelas UPI Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang.
Hamalik, Oemar., (2009), Proses Belajar Mengajar, penerbit PT bumi Aksara, Jakarta.
Illahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategi & mental Vocational Skill. Yogyakarta: DIVA Press.
Marlina Fitri Sulastri. 2016. Penerapan Strategi Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Komputer Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Irsan Lubis. (2010). Buku Spektrum Akuntansi Standar Kompetensi Mengoperasikan Aplikasi Komputer Akuntansi untuk Kelas XI & XII. Jakarta Selatan: CV. Eluna.
Ricky Cahyo Pamungkas. Tahun 2016, dengan judul penelitian: Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Komputer akuntansi Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Komputer akuntansi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. UMS, Surakarta.
Sagala, Syaiful. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Leraning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yamin. Martinis. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press