Meningkatkan Hasil Pembelajaran Sepakbola Menggunakan Permainan Sepakbola Mini
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN PERMAINAN SEPAKBOLA MINI
PADA SISWA KELAS V SDN 1 MLOWOKARANGTALUN
KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Satir
SD Negeri 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran sepakbola menggunakan permainan sepakbola mini pada siswa kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun 2016/2017. Populasi yang diambil adalah siswa kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun 2016/2017 yang berjumlah 20 siswa. Dalam penelitian yang menjadi variabel adalah sepakbola dan permainan sepakbola mini. Untuk memperoleh data yang sesuai maka dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. PTK berbentuk proses pengkajian berdaur, yang menggunakan dua siklus. Hasil pengamatan dengan bantuan ceklis memperoleh hasil bahwa persentase kemampuan aspek psikomotor, kognitif, dan afektif dari siswa kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun 2016/2017 setelah diberikan perbaikan pembelajaran terjadi peningkatan dari 73,5% pada siklus I menjadi 88,5% pada siklus II. Persentase ketuntasan juga mengalami kenaikan yaitu 65,0% dari jumlah siswa yang ada pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Berdasarkan uraian di atas upaya meningkatkan hasil pembelajaran sepakbola dengan menerapkan permainan sepakbola mini pada siswa kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun 2016/2017 dinyatakan berhasil.
Kata Kunci: pembelajaran sepakbola, permainan sepakbola mini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani dan kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya. (H.J.S. Husdarta, 2009:4)
SDN 1 Mlowokarangtalun adalah salah satu sekolah dasar di Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Dalam pembelajaran Sepakbola, siswa banyak mengalami kendala. Hal itu dikarenakan sarana yang digunakan tidak sesuai dengan kemampuan anak, yaitu masih menggunakan lapangan dan alat permainan sepakbola sebenarnya. Dari data perolehan nilai siswa Kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun pada pembelajaran sebelumnya masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Bahkan dari 20 siswa hanya ada 5 siswa yang telah mencapai KKM. Sehingga hanya 25% ketuntasan yang dicapai, padahal target ketuntasan yang akan dicapai adalah 85,00%. Sehingga masih sangat jauh dari yang diharapkan.
Dalam hal ini peneliti akan menerapkan dengan permainan sepakbola mini. Permainan ini akan dimainkan dalam sarana prasarana yang berukuran lebih kecil. Permainan ini dimainkan oleh 10 orang yang masing-masing tim 5 orang, serta menggunakan bola plastik. Dengan menerapkan permainan sepakbola mini ini, kemampuan dan fisik siswa bisa sesuai dengan sarana dan prasarana yang digunakan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembahasan di atas, maka rumusan masalah yang diteliti adalah “Apakah dengan menerapkan permainan sepakbola mini dapat meningkatkan hasil pembelajaran sepakbola pada siswa kelasV SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2016/2017?â€.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran sepakbola dengan menggunakan permainan sepakbola mini pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017.
Manfaat Penelitian
Bagi Siswa
Meningkatkan keterampilan gerak sepakbola, memperbaiki masalah yang ditemukan dalam pembelajaran sepak bola, dan memupuk serta meningkatkan keterlibatan, ketertarikan, kenyamanan, kesenangan dalam diri peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran sepakbola.
Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani dalam memilih metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan pembelajaran sepakbola.
Bagi Sekolah
Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah, untuk proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan, dan menjadi alat evaluator dari program dan kebijakan pengelolaan sekolah yang sudah berjalan.
LANDASAN TEORI
Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah termasuk sekolah dasar. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas jasmani, bermain dan beraktivitas yang direncanakan secara sistematis guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, sosial dan moral (Depdiknas,2006:1).
Menurut H.J.S.Husdarta (2009:4) Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pendapat senada dikemukakan oleh Supandi (1992:1) bahwa pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya.
Pengertian Pembelajaran
Arikunto (1993:12) mengemukakan “pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajarâ€.
Darsono (2002:24–25) secara umum menjelaskan pengertian pembelajaran sebagai “suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baikâ€.
Memilih dan menetapkan cara–cara pengarahan dan pembimbingan itu pada dasarnya berurusan dengan metode pembelajaran yang dianggap sesuai dengan situasi dan tujuan pengajaran. Strategi belajar mengajar ini sangat menuntut pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan menerapkan metode pembelajaran dalam pendidikan jasmani dan kesehatan. (Supandi, 1992:5).
Karakteristik Permainan Sepakbola Mini
Permainan sepakbola mini adalah permainan sejenis sepakbola yang dimainkan dalam lapangan yang berukuran lebih kecil. Permainan ini dimainkan oleh 10 orang yang masing–masing tim 5orang, serta menggunakan bola plastik. Di dalam permainan ini semua pemain bertujuan mencetak angka sebanyak mungkin dengan mencetak gol kegawang. Jadi setiap tim melakukan pertahanan dan penyerangan secara bersamaan sehingga di dalam permainan tidak ada pemain yang bersantai.
Sebelum berlatih sepakbola, siswa perlu mengenal peraturan dasar sepakbola. Lapangan sepakbola berbentuk persegi panjang. Ukuran panjangnya 100 s.d. 110 m dan lebarnya 64 s.d. 78 m. Lebar gawang sepakbola 7,32 m dan tinggi 2,44 m. Berat bola yang digunakan dalam pertandingan adalah 380–500 gram dan kelilingnya 68–71 cm. Lapangan sepakbola dapat diubah/dimodifikasi sesuai kondisi yang ada. Permainan sepakbola terdiri atas dua regu yang masing–masing beranggotakan lima orang. Pertandingan berlangsung selama 2 x7 menit dan istirahat 5 menit. Pertandingan sepakbola dipimpin seorang wasit dan dua orang penjaga garis (Tri Hananto Budi Santoso, dkk., 2010:14).
Beberapa perbedaan yang membedakan antara sepakbola mini dengan sepakbola pada umumnya antara lain:
Tabel 1. Perbedaan Sepakbola Dengan SepakbolaMini
Sepakbola Normal |
Sepakbola Mini |
Keterangan |
Ukuran lapangan 110 m x 73.44 m |
Ukuran lapangan 22 m x 17 m |
Luas lapangan menyesuaikan dengan jumlah pemain |
11 pemain tiap tim |
5 pemain tiap tim |
Jumlah pemain disesuaikan dengan lapangan |
Lemparan ke dalam |
Tendangan ke dalam |
Dalam permainan bola datar lebih efektif |
2 X 45 menit (15 menit waktu istirahat) |
2 X 7 menit (5 menit waktu istirahat) |
Pemain dalam permainan aktif |
Peraturan offside berlaku |
Peraturan offside tidak berlaku |
Semua pemain bebas di posisi manapun |
Tackling dan benturan fisik diperbolehkan |
Tackling dan benturan fisik tidak diperbolehkan |
Dengan lapangan kecil sangat rentan cidera apabila melakukan tackling |
Bola terbuat dari kulit |
Bola diperbolehkan terbuat dari plastik |
Dengan bola terbuat dari plastik lebih ringan maka akan menjadikan permainan lebih menarik, bola lebih mudah ditendang |
Peraturan Bermain Sepakbola Mini
Pada permainan sepakbola mini ini merupakan bentuk dari permainan sepakbola seperti yang sesungguhnya dalam bentuk dimodifikasi, dan adegan–adegannya mirip dengan situasi permainan sesungguhnya. Adapun permainan sepakbola ini yaitu bertujuan untuk ketrampilan tekhnik bermain, juga untuk mengembangkan dan mendorong anak bermain dengan menggunakan taktik. Beberapa istilah dan taktik dalam permainan ini antara lain: (1)Kick-off; (2) Tim bertahan menjadi tim penyerang; (3) Tendangan ke dalam; (3)Tendangan pinalti
Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian di atas diperoleh satu kerangka berfikir yaitu proses pembelajaran sepakbola pada siswa kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan permainan sepakbola mini dapat meningkatkan kemampuan aspek psikomotor, kognitif, dan afektif siswa, serta meningkatkan ketuntasan belajar.
Hipotesis
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini berdasarkan kajian pustaka di atas adalah penerapan permainan sepakbola mini dapat meningkatkan hasil pembelajaran sepakbola pada siswa kelasV SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama kegiatan yaitu (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) pengamatan; (4) refleksi. Subjek penelitian yang ditetapkan adalah siswa dan guru kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 20 siswa. Sumber data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V, guru kelas V, kepala sekolah atau pihak lain yang berkaitan. Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi dokumen, rencana pembelajaran dan tes hasil belajar.
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran sepakbola dengan permainan sepakbola mini.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Deskripsi data analisis kemampuan aspek psikomotor, aspek kognitif dan aspek afektif permainan sepakbola mini pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti mengamati secara langsung dengan bantuan ceklis.
Dari hasil data analisis dari siklus I, didapat prosentase aspek psikomotor . Sedangkan prosentase ketuntasan siswa pada aspek psikomotor yaitu . Prosentase aspek kognitif . Sedangkan prosentase ketuntasan siswa pada aspek kognitif yaitu . Prosentase aspek afektif . Sedangkan prosentase ketuntasan siswa pada aspek afektif yaitu .
Jadi deskriptif prosentase keseluruhan adalah . Sedangkan prosentase ketuntasan keseluruhan pada siklus I hanya mencapai 65,0%. Tabel prosentase keseluruhan berada pada lampiran.
Deskripsi Siklus II
Deskripsi data analisis kemampuan aspek psikomotor, aspek kognitif dan aspek afektif permainan sepakbola mini dilakukan pada saat pembelajaran pendidikan jasmani berlangsung dengan cara peneliti mengamati secara langsung dengan bantuan ceklis.
Dari hasil data analisis dari siklus II, didapat prosentase aspek psikomotor . Sedangkan prosentase ketuntasan siswa pada aspek psikomotor yaitu . Prosentase aspek kognitif . Sedangkan prosentase ketuntasan siswa pada aspek kognitif yaitu . Dan prosentase aspek afektif . Sedangkan prosentase ketuntasan siswa pada aspek afektif yaitu .
Jadi deskriptif prosentase keseluruhan . Sedangkan prosentase ketuntasan keseluruhan pada siklus II mencapai100%.
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari pengamatan dapat diperoleh hasil bahwa prosentase kemampuan aspek psikomotor, kognitif, dan afektif dari siswa kelas V SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran terjadi peningkatan yang cukup signifikan.
Untuk ketuntasan siswa, pada siklus I terdapat beberapa siswa yang belum tuntas belajar, pada aspek psikomotor dari 20 siswa terdapat 7siswa (35,0%) yang masih belum tuntas belajar, dikarenakan dalam pembelajaran ada beberapa siswa yang belum sungguh-sungguh dalam mempraktekkan teknik dasar sepakbola mini. Pada aspek kognitif dari 20 siswa terdapat 10 siswa (50,0%) yang belum tuntas dalam belajar, dikarenakan dalam pembelajaran siklus I penyampaian materi sepakbola mini belum bisa dimengerti dan dipahami sepenuhnya oleh semua siswa. Pada aspek afektif dari 20 siswa terdapat 13 siswa (65,0%) yang belum tuntas belajar, dikarenakan dalam bermain banyak siswa yang belum mematuhi tata cara dan peraturan sepakbola mini, lebih mengutamakan individu / kurang bekerjasama dalam tim dan anak lebih emosional sehingga cenderung bermain kasar tanpa mengedepankan sportifitas.
Setelah dilakukan perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus II, siswa yang belum tuntas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 14. Jumlah Siswa Belum Tuntas Pada Siklus I dan Siklus II
Siklus |
Jumlah Siswa BelumTuntas |
|||||
Aspek Psikomotor |
Prosentase |
Aspek Kognitif |
Prosentase |
Aspek Afektif |
Prosentase |
|
Siklus I |
7 |
35,0% |
10 |
50,0% |
13 |
65,0% |
Siklus II |
3 |
15,0% |
6 |
30,0% |
4 |
20% |
Pada aspek psikomotor diberikan peragaan teknik dasar yang lebih meningkat, sehingga dalam penilaian siswa bisa mempraktekkan gerakan teknik dasar dengan benar. Pada aspek kognitif guru lebih detail menerangkan materi permainan sepakbola mini dengan membandingkan dengan permainan sepakbola sebenarnya, sehingga siswa menjadi lebih cepat memahami dan mengerti. Pada aspek afektif guru lebih menjelaskan tentang peraturan dan tatacara bermain yang baik, dengan cara memupuk kepercayaan lebih menghargai teman satu tim, bermain dengan tidak menciderai lawan, menghargai keputusan wasit dan bisa menerima kekalahan, sehingga dalam pembelajaran sepakbola mini siswa terlihat lebih sportif dan bisa bekerjasama dalam tim.
Adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sepakbola menggunakan permainan sepakbola mini pada siswa kelas V SD Negeri 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 tidak lepas dari baiknya strategi pembelajaran yang digunakan guru, dimana menggunakan permainan sepakbola mini menjadikan kegiatan pembelajaran sepakbola sesuai dengan karakteristik fisik siswa, dimana peralatan yang digunakan sesuai dengan kemampuan fisik dan ukuran tubuh siswa serta peraturan yang digunakan disusuaikan dalam kebutuhan belajar siswa menjadikan hasil belajar yang dicapai siswa menjadi optimal.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah dilakukan analisis data penelitian mengenai proses pembelajaran sepakbola mini di SDN 1 Mlowokarangtalun Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan semester 2 tahun pelajaran 2016/2017 maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa pembelajaran sepakbola mini pada siklus I dan siklus II prosentase mengalami peningkatan dari 73,5% menjadi 88,5%. Begitu juga dengan prosentase ketuntasan pada siklus I hanya mencapai 65,0% dari jumlah siswa yang ada. Dan pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 100%.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas maka saran yang dapat diberikan peneliti antara lain: (1) Guru di sekolah dapat mengembangkan model-model pembelajaran sepakbola yang lebih menarik dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran sepakbola di sekolah; (2) Siswa diharapkan lebih berminat untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan setelah melaksanakan permainan sepak bola mini; (3) sekolah hendaknya mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana serta alat-alat olahraga sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar.
DAFTARPUSTAKA
Darsono,. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press
Depdiknas, Suharsimi A, Suhardjono dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT BumiAksara.
H.J.S. Husdarta. 2009. Manajemen PendidikanJasmani. Bandung: Alfabeta.
Phill Yanuar Kiram. 1992.Belajar Motorik. Jakarta: Dirjen Dikti.
Sucipto, dkk. 2000. SepakBola. Jakarta: Depdiknas
Suharsimi Arikunto. 2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: RinekaCipta
Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan.
Tri Hananto Budi Santoso, dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SD Kelas V. Jakarta: Erlangga.