STRATEGI PEMBELAJARAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TEMA AKU DAN TEMAN BARU MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENTS TGT

SISWA KELAS I SEMESTER I DI SDN BRADAG

KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Indarti

SDN Bradag Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan guru melaksanakan penelitian tindakan kelas melalui model Teams Games Tournaments TGT memperbaiki proses pembelajaran dengan menyusun rencana program pembelajaran dan melengkapi sarana prasaran yang diperlukan Guru melaksanakan tes formatif dari jumlah 23 siswabelum menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT, hasil belajar yang diperoleh 8 siswa memperoleh predikat kurang,7 siswa memperoleh predikat cukup dan 8 siswa memperoleh predikat baik, terendah 50 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 67 Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia siklus I dengan menerapkan model Teams Games Tournaments TGT.dari jumlah 23 siswa guru memberikan tes formatif nilai Hasil belajar yang diperoleh 3 siswa memperoleh nilai predikat kurang ,6 siswa memperoleh nilai predikat cukup,11 siswa memperoleh nilai predikat baik sedangkan 3 siswa memperoleh nilai predikat amat baik.terendah 60 dan nilai tertinggi 90 nilai rata-rata 75 Pelaksanaan pembelajaran siklus II menerapkan Teams Games Tournaments TGT.dari jumlah 23 siswa melaksanakan tes formatif Hasil belajar yang diperoleh 4 siswa memperoleh cukup tetapi sudah di atas KKM, 15 siswa memperoleh nilai predikat baik sedangkan 4 siswa memperoleh nilai predikat amat baik.hasil belajar nilai terendah 70 sedangkan nilai tertinggi 90 ,diperoleh nilai rata-rata 80 menentukan KKM 70

Kata Kunci:               Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan kemampuan  dan hasil belajar siswa

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

 Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, guru mempunyai peranan yang sangat penting yang mempunyai tugas pokok mencerdaskan generasi penerus yang harus memiliki kecerdasan,intelektual yang tinggi berguna untuk kemanjuan dan kemakmuran bangsa dimasa yang akan dating, melaksanakan tugas untuk perkembangan pendidikan yang sekarang banyak tantangan,penuh dengan persai ngan yang semakin kuat, demi kelangsungan hidup bangsa itu sendiri. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia yang sedang berjalan mengantarkan pembentukan budi pekerti yang kuat,memiliki semangat yang kuat untuk mewujudkan suatu pemerintahan negara Indonesia untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa..yang cerdas dan bermartabat, menuntut penyelenggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi guru yang dapat menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia dalam pendidikan sekarang dan waktu yang akan datang.

 Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar mata pelajaran.Pendekatan kurikulum 2013 untuk sekolah dasar diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan.Oleh karena itu dalam kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut: tata kerja yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif,Penguatan manajemen sekolah melalui penuatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan (educational leader) dan Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dalam proses pembelajaranPenguatan materi dilakukan dengan pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi siswa.

 Hasil pembelajaran bahasa Indonesia.aku dan teman baru menunjukkan dari jumlah 23 siswa di kelas I semester I yang mencapai tingkat penguasaan materi dengan memperoleh nilai 70 sedangkan yang memperoleh nilai kurang dari 70 selama pembelajaran berlangsung siswa kurang memperhatikan penjelasan guru mengerjakan lembar kerja dan mengerjakan tes formatif, belum bisa menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Para siswa bersikap pasif hanya menerima ilmu, siswa tidak bisa menemukan sendiri cara belajar dan menyelesaikan pengerjakan soal.

 Dari data hasil belajar tes formatif siswa diketahui bahwa yang mencapai nilai ketuntasan baru 11 siswa atau 48% dari jumlah 23 siswa ,sekolah membuat ketentuan tingkat ketuntasan minimal yang dipersyaratkan penguasaan materi yang diharapkan adalah 70.Sebenarnya rendahnya prestasi belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia tema aku dan teman baru ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan pola pembelajaran, kondisi sekolah, kondisi lingkungan, latar belakang orang tua siswa yang rata-rata kurang memberikan perhatian, belajar siswa, guru belum menggunakan alat peraga yang tepat dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar guru menerapkan model teams games tournaments TGT.menetukan KKM 70

Rumusan Masalah

 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dalam penelitian ini ,pembelajaran tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora adalah:

1.   Apakah guru melalui menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT dapat meningkatkan kemampuan belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru, siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018 ?

2.   Apakah guru melalui menerapkan Model Teams Games Tournaments TGTdapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018 ?

3.   Apakah guru melalui menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018 ?

Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan memiliki oleh guru kelas mempunyai tujuan sebagai berikut:

 1   Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT untuk meningkatkan kemampuan belajar tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag.

 2. Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT untuk meningkatkan hasil belajar tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag.

3      Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT untuk menumbuhkan percaya diri siswa belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru.

4      Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan kualitas belajar siswa kelas I di SDN Bradag.

5      Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan mutu pembelajaran bahasa Indonesia di SDN Bradag..

6      Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran bahasa Indonesia di SDN Bradag.

7      Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran. bahasa Indonesia

8      Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan professional guru dalam melaksanan proses pembelajaran.

9      Menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

 Manfaat Penelitian

Yang diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi , siswa, peneliti dan sekolah

 Bagi siswa..

 1   Dapat menumbuhkan kemampuan belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa di SDN Bradag.

 2   Dapat meningkatkan hasil bahasa Indonesia belajar tentang aku dan teman baru siswa di SDN Bradag

 3   Dapat meningkatkan kualitas hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang dilaksanakan di SDN Bradag.

Bagi Peneliti.

1      Dapat menambah pengetahuan yang sangat berguna dalam penelitian ttindakan kelas

2      Dapat menambah wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang sesuai tugas pokoknya

3      Dapat menambah kemampuan dalam pengembangan profesi guru. sebagi tenaga yang profesional

Bagi Sekolah

1      Meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di SDN Bradag

2       Hasil penelitian ini dapat memberikan penambahan jumlah pada buku perpustakaan

3.     .Hasil penelitian dapat bermanfaat bagi pembaca dalam menambah wawasn yang terkait dengan tugas sehari-hari di sekolah

KAJIAN PUSTAKA

 Konsep dasar belajar bahasa Indonesia perlu dikuasai siswa sejak dini. Konsep tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegunaan bahasa Indonesia antara lain: (1) untuk memecahkan persoalan sehari-hari. (2) pengembangan ilmu dan (3) mengembangkan bahasa Indonesia itu sendiri. Menurut Ruseffendi (1989, h. 23) menyatakan bahwa bahasa Indonesia itu terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi aksioma, dan dalil-dalil dimana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah bahasa Indonesia sering disebut ilmu deduktif. Sedangkan Johson dan Rising (1972) menyatakan bahwa bahasa Indonesia itu adalah berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik dan sismatis, bahasa Indonesia itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat.

Pengembangan Model Teams Games Tournaments TGT

 Dalam proses belajar, bahasa Indonesia Bruner (1982) berpendapat bahwa pada dasarnya kemampuan mental siswa berkembang secara bertahap mulai dari yang sederhana ke yang rumit, mulai dari hal yang mudah ke yang sulit, dan dari mulai yang nyata atau konkret ke yang abstrak. Secara lebih jelas Bruner menyebut tiga tahapan yang perlu diperhatikan sebagai model dalam menyajikan pelajaran. Ketiga model tahapan ini digambarkan sebagai berikut:Tahap Enaktif atau Tahap Kegiatan (Enactive), Tahap pertama siswa belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-benda real atau nyata.,

 Tahap Ikonik atau Tahap Gambar Bayangan (Iconic), Pada tahap ini siswa telah mengubah, menandai dan menyimpan peristiwa atau benda dalam bentuk bayangan mental.,Tahap Simbolik (Symbolic), Pada tahap terakhir ini siswa dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk simbol dan bahasa yang digunakan.

 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai bahasa pergaulan dan sesame belajar di tengah keberagaman bahasa daerah,Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan bahasa yang yang beragam serta serta benda-benda di alam sekitar.Memiliki kepedulian dan dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah.

Kerangka Berfikir

1.   Guru.menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan kemampuan belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru, siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018

2.   Guru menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018

3.   Guru menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan kemampuan dan hasil belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018

Hipotesis

1.   Diduga guru menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan kemampuan siswa belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018

2    Diduga guru menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018.

3.   Diduga guru menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT meningkatkan kemampuan dan hasil belajar bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru siswa kelas I semester I di SDN Bradag tahun pelajaran 2017/2018

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilakssiswaan pada siswa kelas I semester I di SDN Bradag, tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah 23, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian dilakssiswaan pada tema 1 tentang aku dan teman baru. Pertimbangan guru menentukan tempat penelitian tersebut karena sehari-hari guru mengajar di SDN Bradag sehingga mempunyai banyak waktu dan kebebasan dalam melakukan penelitian.

Sumber Data

Data Penelitian Tindakan Kelas ini diambil atau dikumpulkan melalui guru kelas yaitu sebagai peneliti sendiri dan siswa kelas I semester I di SDN Bradag sebagai subyek dalam penelitian ,melalui kegiatan dokumen hasil penilaian lembar kerja maupun tes formatif pra siklus ,yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan penelitian,melalui kegiatan pembelajaran siklus I dan kegiatan pembelajaran siklus II observasi dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan belajar siswa dan dokumentasi.

Alat Pengumpulan Data

 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan melalui observasi pemberian angket, wawancara dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru dan belajar siswa dalam mempelajari pembelajaran bahasa Indonesia. tentang aku dan teman baru Hal ini digunakan untuk memperoleh pemahamantentang alasan yang mendasari dan motivasi. Metode pengumpulan data kualitatif cukup bervariasi,bisa menggunakan tehnik tersetruktur dan semi tersetruktur

 Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dinyatakan dengan angka data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan populasi sampel yang telah dipilih pengmbilan sebagai sampelnya..

 

 

Teknik Pengambilan Data

 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui: Tes tertulis ini dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Pada setiap siklus. Nilai yang diperoleh pada ulangan inilah sebagai data yang akan dianalisis. Observasi dilakukan oleh teman sejawat sesama Guru yang mengampu

 Refleksi dari teman sejawat sesama Guru yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia dan dibantu oleh teman sejawat yang melaksanakan pengamatan selama kegiatan penelitian dilangsungkan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya, dengan demikian tujuan perbaikan pembelajaran dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baknya,karena sudah direncanakan secara baik melengkapi kekurangan yang terjadi sebelumnya.

Validasi Data

Validasi data pada penelitian ini meliputi:

1.     Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir keiatan pembelajaran..

2.     Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan , hasil observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dari teman sejawat.

Analisis Data

 Pada penelitian tindakan kelas analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis diskriptif, yaitu:

1.       Menganalisis hasil belajar siswa yang bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. Nilai hasil ulangan (tes) pada setiap siklus dianalisis secara diskriptip komparatif, dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja.

2      Menganalis observasi dari peneliti dan teman sejawat dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan refefleksi setiap siklus.

Indikator Kinerja

 Indikator yang peneliti gunakan terhadap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:

1.   Indikator Input minat dan hasil belajar bahasa Indonesia dari hasil pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas.

2.   Indikator Proses: pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas melalui siklus 1 dan siklus II.

3.   Indikator Output: minat dan hasil belajar bahasa Indonesia yang diperoleh siswa setelah melaksanaan kegiatan pembelajaran

 

 

 

Prosedur Penelitian

 Penelitian yang di laksanakan penulis melalui Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari Dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan (Planning), pelaksanaan (Action,) pengamatan (Obseving) dan refleksi. Reflecting. pada setiap siklus

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

 Pembelajaran bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru dilaksanakan untuk memberikan penguatan sebagai dasar ,supaya siswa memiliki kemampuan ,kemampuan dalam berhahasa Indonesia penelitian dilakukan dalam dua siklus Pada setiap pembelajaran, data yang diambil merupakan hasil otentik dari pengamatan aktifitas belajar siswa ,dokumen, dan nilai hasil evaluasi belajar memlalui tes formatif yang dilakukan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran.

Diskripsi Pembelajaran Pra Siklus

 Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia memberikan tes formatif data hasil belajar dari jumlah 23 siswa yang memperoleh nilai 50 adalah 4 siswa, yang memperoleh nilai 60 sebanyak 4 siswa,yang memperoleh nilai 65 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 2 siswa, nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 67 yang memperoleh nilai 74 keatas 8 siswa atau 35%, sedang yang memperoleh nilai sampai dengan 70 sebanyak 7 siswa atau 30% sedangkan yang memperoleh nilai sampai 60 sebanyak 8 siswa atau 35% guru perlunya memperbaiki kegiatan pembelajaran.

Diskripsi Pembelajaran Siklus 1

 Dikarenakan banyak terdapat kekurangan selama pelaksanaan proses pembelajaran awal,maka perlunya guru akan melakukan upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki kekurangan, diantaranya adalah merumuskan tujuan perbaikan pembelajaran dengan menyusun indiaktor keberhasilan yang berupa lembar penamatan tentang keterampilan proses belajar mengajar. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dari jumlah 23 siswa diperoleh data nilai memberikan tes formatif siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 3 siswa, yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 4 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa, sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 3 siswa,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa, nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 75

Diskripsi Pembelajaran Siklus II

 Pembelajaran dimulai dengan membuat skenario perbaikan pembelajaran dan berdiskusi dengan teman sejawat sebagai pengamat. Berdasarkan refleksi, maka untuk mengatasi kekurangan, guru perlu melakukan berbagai upaya sebagai berikut 1) Untuk mengatasi kekurangan dalam bahasa Indonesia tentang aku dan teman baru peneliti akan meningkatkan intensitas dan kontinuitas dalam aktifitas pembelajaran.2) Untuk mengatasi kekurangan siswa sebagai peneliti mengantisipasi menentukan langkah yang lebih baik.3) Untuk mengatasi kekurangan siswa dalam menyimpulkan Dari jumlah 23 siswa melaksanakan tes formatif siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 5 siswa ,sedangkan yang memperoleh nilai 85 sebanyak 5 siswa ,sedangkan siswa yang memperoleh nilai 90 sebanyak 4 siswa nilai terendah 70 dan nilai tertinggi 90 dengan nilai rata-rata 80 KKM 70.

Pembahasan

 Penelitian ini dilakssiswaan dalam tiga pembelajaran; pembelajaran awal, 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat masih sangat rendah. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas.3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran 4) Hubungan siswa dengan siswa selama pembelajaran 5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran belum melakukan kegiatan kelompok diskusi, sesuai dengan petunjuk guru.Hasil pengamatan teman sejawat belum menunjukkan adanya perubahan karena belum menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT, hasil belajar yang diperoleh 8 siswa memperoleh kurang,7 siswa memperoleh predikat cukup dan 8 siswa memperoleh predikat baik..

 Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I melalui mengadakan pengamatan dengan dibantu oleh teman sejawat tentang kemampuan belajar siswa 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat sudah adanya peningkatan sebagai bukti hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. 2) Motivasi,kegairahan dalam mengikuti pembelajaran, aktivitas mengerjakan tugas menunjukkan adanya peningkatan,.3) Hubungan siswa dengan guru menunjukkan adanya kemajuan saling komunikatif 4) Hubungan siswa dengan siswa selama pembelajaran menunjukkan adanya rasa tanggungjawab 5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran melakukan kegiatan kelompok diskusi, sesuai petunjuk guru. Hasil pengamatan teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan adanya perubahan karena menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT. Hasil belajar yang diperoleh 3 siswa memperoleh nilai predikat kurang ,6 siswa memperoleh nilai predikat cukup,11 siswa memperoleh nilai predikat baik sedangkan 3 siswa memperoleh nilai predikat amat baik.

 Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II menunjukkan perubahan yang sangat berarti 1) Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat sudah menunjukkan adanya perubahan yang sangat positif. 2) Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran dan aktif mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya 3) Hubungan siswa dengan guru selama pembelajaran menunjukkan adanya perubahan yang sangat berarti dalam pembelajaran 4) Hubungan siswa dengan siswa selama pembelajaran melaksanakan tugas dengan tanggungjawab.5) Partisipasi siswa dalam pembelajaran kegiatan kelompok diskusi, sesuai dengan petunjuk guru. Hasil pengamatan dari peneliti yang dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat menunjukkan perubahan karena menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT. Hasil belajar yang diperoleh 4 siswa memperoleh cukup tetapi sudah di atas KKM, 15 siswa memperoleh nilai predikat baik sedangkan 4 siswa memperoleh nilai predikat amat baik.

 Perbaikan pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang ditempuh berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Peneliti menugaskan beberapa siswa untuk maju memperagakan cara menyelesaikan soal operasi hitung bilangan telah berhasil meningkatkan keterampilan proses setiap siswa. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan guru yang bertindak sebagai mediator dan fasilitator hendaknya memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran (Seciati, 2005:5.19).

 Hal ini sesuai dengan pendapat (Karwapi, 1971) yang menyatakan bahwa model Teams Games Tournaments TGT. dapat memperkecil kesalahan untuk melakukan kembali (meniru) kegiatan yang telah dilaksanakan karena konsepnya sudah jelas dan nyata. Langkah dalam penelitian yang tempuh juga selaras dengan pendapat Elang Krisnadi dan Gatot Musetyo (2007:1.11) yang menyatakan secara empirik dalam bentuk hafalan, ingatan, dan status dalam bentuk konseptual.

PENUTUP

Kesimpulan

 Berdasarkan hasil dalam melaksanakan penelitian indakan kelas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.   Guru melaksanakan tes formatif dari jumlah 23 siswa yang diperoleh belum menerapkan Model Teams Games Tournaments TGT, hasil belajar yang diperoleh 8 siswa memperoleh predikat kurang,7 siswa memperoleh predikat cukup dan 8 siswa memperoleh predikat baik, terendah 50 dan nilai tertinggi 85 dengan nilai rata-rata 67

2.   Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia siklus I dengan menerapkan model Teams Games Tournaments TGT.dari jumlah 23 siswa guru memberikan tes formatif nilai Hasil belajar yang diperoleh 3 siswa memperoleh nilai predikat kurang ,6 siswa memperoleh nilai predikat cukup,11 siswa memperoleh nilai predikat baik sedangkan 3 siswa memperoleh nilai predikat amat baik.terendah 60 dan nilai tertinggi 90 nilai rata-rata 75

3.   Pelaksanaan pembelajaran siklus II menerapkanTeams Games TournamentsTGT. dari jumlah 23 siswa melaksanakan tes formatif Hasil belajar yang diperoleh 4 siswa memperoleh cukup tetapi sudah di atas KKM, 15 siswa memperoleh nilai predikat baik sedangkan 4 siswa memperoleh nilai predikat amat baik.hasil belajar nilai terendah 70 sedangkan nilai tertinggi 90 ,diperoleh nilai rata-rata 80 sekolah menentukan KKM 70

Saran

 Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model Teams Games Tournaments TGT.Pembelajaran bahasa Indonesia maka disarankan sebagai berikut

1.   Guru sebaiknya dalam melaksanakan pembelajaran untuk memilih, pembelajaran  dengan menerapkan model Teams Games Tournaments TGT.dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas I semester I di SDN Bradag dalam materi tentang akau dan teman baru.

2.   Guru sebaiknya sebelum melaksanakan pembelajaran untuk menyiapkan rencana pembelajaran, yang sebaik-baiknya dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga siswa mudah menerima materi yang diajarkan karena siswa tertarik pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. berjalan efektif mencapai hasil yang diharapkan.

3.   Guru melaksanakan penelitian berguna meningkatkan kualitas pembelajaran yang maksimal, dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru kemampuan sebagai sebagai perwujudan tenaga yang profesional pristasi belajar meningkat dan berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perpendidikan Tinggi.

Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Khafid, M, dkk. 2007. Bahasa Indonesia Penekanan Pada berbahasa Jakarta: Erlangga.

Muhsetyo, Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Ngalim Purwanto, M, 2006. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Purnomosidi, dkk. 2008, Bahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas I, Jakarta: Depdiknas

Sukirman, dkk. 2003. Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka

Trianto,2007,Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher

Wardani, I.G.A.K. Julaeha, Siti dan Marsimah, Ngadi. 2016. Pemantapan Kemmapuan Profesional. Jakarta: Univesitas Terbuka.

Wardani, I.G.A.K; Wihardit, K dan Nasoetion, Noehi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Winataputra, Udin, S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wardani, IGAK, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Universitas Terbuka

Yamin, Martinis, 2006. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press.