MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

MELALUI PENGEMBANGAN KERANGKA KARANGAN

DENGAN PERTANYAAN DIVERGEN BAGI SISWA KELAS V

SDN 1 TREMBULREJO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Jumi Mulyati

SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora

ABSTRAK

Dalam kegiatan berbahasa dibagi menjadi 4 bagian, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kegiatan ini harus saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan atau berdiri sendiri. Namun demikian dari keempat kegiatan berbahasa ini yang banyak mengalami kendala atau kesulitan adalah cara mengungkapan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan. Bahkan ada sebagian orang yang berpendapat bahwa menulis itu sulit dan memerlukan bakat khusus. Untuk itu diadakan perbaikan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan bagi siswa kelas V SDN Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014 melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen. Tindakan perbaikan dalam penelitian ini dilakukan 2 siklus. Pada siklus I penelitian tentang kemampuan menulis karangan melalui pengambangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen nilai karangan siswa rata-rata 7,3. Nilai masih di bawah ketuntasan yang ditetapkan yaitu 7,5. Namun dalam siklus II hasil nilai karangan siswa rata-ratanya cukup signifikan yaitu 7,8. Berarti nilai rata-rata sudah di atas ketuntasan. Berdsarkan hasil analisis nilai rata-rata tulisan karangan siswa pada siklus I dan II maka dapat disimpulkan bahwa melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan bagi siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014.

Kata kunci: Kemampuan menulis karangan dan Pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran penting di sekolah, mulai dari SD sampai dengan perguruan tinggi. Kita tahu karena bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan kita. Dan kitapun tahu bahwa Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi terpenting dalam kehidupan kita, baik secara lisan maupun tulisan. Apalagi kita yang hidup di wilayah negara Indonesia, kita harus mampu menggunakan bahasa Indonesia ini sebagai alat komunikasi antar sesama manusia. Mengingat pentingnya fungsi bahasa, maka kita sebagai bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki keterampilan berbahsa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis.

Dalam kegiatan berbahasa dibagi menjadi 4 bagian, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat kegiatan ini harus saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan atau berdiri sendiri. Namun demikian dari keempat kegiatan berbahasa ini yang banyak mengalami kendala atau kesulitan adalah cara mengungkapan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan. Bahkan ada sebagian orang yang berpendapat bahwa menulis itu sulit dan memerlukan bakat khusus.

Mengarang merupakan suatu kegiatan berbahasa dalam hal menulis adalah suatu kegiatan proses berpikir kreatif, mengungkapkan gagasan atau ide dengan akal sehat, menerapkan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dan mampu memecahkan masalah (Hartono, Drs. Terampil menulis dalam Bahasa indonesia. Aneka Ilmu. 2008).

Oleh karena itu, saya selaku guru kelas V merasa bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis karangan bagi siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014 ini. Maka saya sebagai guru dan sekaligus sebagai peneliti perlu mengadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan bagi siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014.

Rumusan Masalah

Seiring dengan pembatasan masalah tersebut di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan bagi siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014 ?

Tujuan Penelitian

Meningkatkan kemampuan menulis karangan bagi siswa SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

Berkaiatan dengan rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini, maka secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen bagi siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Sedangkan tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis. (b) Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. (c) Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. (d) Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. (e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. (f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan landasan berpikir tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini diduga:

Melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan bagi siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukkan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014 selama 4 bulan, mulai bulan September 2013 sampai dengan Desember 2013, dengan rencana kegiatan (time schedul)

Subjek Penelitian

Karena penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilaksanakan/dilakukan guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri, dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga kemampuan siswanya meningkat (Wardhani, IGAK dkk. Modul PTK S-1 PGSD, UT Jakarta, 07:1). Maka subjek penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa sendiri yaitu siswa kelas V SD Negeri 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen kabupeten Blora tahun pelajaran 2013/2014 sejumlah 23 siswa, dengan rincian 13 orang perempuan dan 10 orang laki-laki.

Teknik dan Alat Pengumpul Data

Teknik pengumpul data dalam penelitian ini adalah: (a) Tes kinerja siswa: berupa hasil tulisan karangan siswa data ini berupa nilai. (b) Observasi: mengambil data tentang partisipasi siswa. (c) Diskusi antara guru dan kolaborator untuk refleksi hasil siklus PTK.

Alat pengumpul data dalam PTK ini meliputi: (a) Tes kinerja siswa: siswa menulis karangan untuk mengukur tingkat kemampuannya. (b) Observasi: menggunakan lembar kerja untuk mengukur partisipasi siswa. (c) Diskusi: menggunakan lembar pengamatan untuk refleksi hasil setiap siklus.

Indikator Kinerja

Dalam PTK ini yang akan dilihat indikator kinerja siswa dalam mengembangkan kerangka karangan yang dijabarkan lewat jawaban dari pertanyaan divergen. Kemampuan siswa akan dinilai dari kepiawaian siswa dalam menjabarkan kerangka karangan itu lewat pengembangan jawaban dari pertanyaan divergen dalam memilih kata dan penggunaan ejaan yang telah berlaku.

Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan adalah hasil tulisan karangan siswa dari pretes, siklus I dan siklus II yaitu: (a) Hasil kinerja siswa berupa tulisan karangan akan dinilai secara kualitatis. (b) Hasil kinerja siswa ini akan dibandingkan mulai dari pretes sampai dengan siklus II. (c) Hasil observasi akan dipakai sebagai pedoman untuk menilai partisipasi siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Deskripsi Kondisi Awal

Ketika pada awal pembelajaran menulis karangan banyak siswa yang masih mengalami ksesulitan dalam mengembangkan kerangka karangan, bahkan pilihan kata dan penggunaan ejaan yang masih kurang baik. Hal ini terlihat dari kata-kata monotun yang dipakai dalam karangan. Dan nilai dalam menulis karangan siswa masih rendah, karena rata-rata nilainya hanya 6,5.

Kata-kata monotun yang sering dipakai anak adalah kata “setelah itu”, sedangkan nilai rendah karena siswa belum mampu mengembangkan kerangka karangan yang telah ada. Kondisi inilah yang selanjutnya oleh guru kelas yang sekaligus peneliti berusa membisakan anak dalam menulis karangan melalui mengembangkan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban siswa secara terbuka dan luas.

Deskripsi Hasil Siklus I

Ternyata pada siklus I nilai rata-rata menulis karangan melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen naik daripada sebelum adanya pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen. Pada siklus I ini nilai rata-ratanya mencapai 7,3 dan kemampuan siswa dalam mengembangkan kerangka karangan dan pemilihan kata lebih terorganisir, karena adanya tuntunan pertanyaan divergen.

Deskripsi Siklus II

Pada tahap ini siswa dalam menulis karangan sudah meningkat, karenapa pada siklus II ini nilai rata-rata siswa adalah 7,8. Dan yang menggembirakan adalah secara klasikal siswa sudah tuntas ada diatas KKM yang telah ditetapkan.

Dengan peningkatan kemampuan menulis karangan inilah guru merasa bangga dan yang terpenting siswa sudah tidak menulis karangan dengan kata-kata yang monotun seperti kondisi awal. Dan kegiatan ini siswapun juga senang merasa sudah mampu menyusun kata-kata dengan dibantu dengan jawaban dari pertanyaan divergen itu.

Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil data yang diperoleh berupa tulisan karangan siswa, tentang menulis karangan melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen serta hasil diskusi kolaborator bahwa penelitian tindakan kelas ini telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Hal ini dapat dilihat dari data yang telah dianalisis.

Pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 7,3, sedangkan pada siklus II sudah naik menjadi 7,8. Dan yang telah membawa keberhasilan lagi adalah pemilihan kata yang tepat, dan siswa tidak menggunakan kata-kata yang monotun. Memang masih perlu dimaklumi bahwa masih banyak siswa dalam penggunaan ejaan ada yang salah, tetapi dalam pengembangan kerangka karangan dengan menjawab pertanyaan divergen sangat bagus.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014 yaitu dari nilai rata-rata pada siklus I 7,3 naik menjadi 7, 8 pada siklus II. (2) Pemilihan kata-kata dalam karangan siswa sudah bagus, sehingga sudah dapat menghilangkan kesan tulisan yang monotun. (3) Kemampuan siswa dalam menulis karangan sudah meningkat baik.

Maka kesimpulan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini secara khusus adalah bahwa melalui pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan bagi siswa kelas V SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014.

Saran

Dengan telah terbuktinya pengembangan kerangka karangan dengan pertanyaan divergen dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan, maka kami sarankan sebagai berikut: (1) Dalam pembelajaran mengarang siswa perlu dibantu pertanyaan-pertanyaan divergen guna mengembangkan kerangka karangan menjadi suatu paragraf. (2) Karena pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi siswa maupun guru dan institusi pendidikan guna meningkatkan mutu pendidikan, maka hasil penelitian ini dapat direkomendasikan untuk pemeblajaran siswa dalam menulis karangan. (3) Bagi sekolah akan dipakai sebagai pengayaan dan peningkatan profesional guru dalam pembelajaran di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zaenal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widya.

Danial, R. Deni Muhammad. 2008. Menjadi Penulis Mulai dari Sekarang. Semarang: PT. Sindu Press.

Effendi, Asep dkk. 2004. Bina Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas 5. Jakarta: Erlangga

Hariyanto, Dany. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Solo: Delima.

Hartono, Drs. 2008. Terampil Menulis dalam Bahasa Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu.

Komariah, Titik, S.Pd. 2008. Belajar Mengarang. Semarang: Aneka Ilmu.

Khotimah, Khusnul, S.Pd. 2006. PTK: Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Babasa Indonesia Siswa Kelas VI SDN Yosowilangun Melalui Pertanyaan Terstruktur. Bandung: Yrama Widya

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Purwodarminto, WJS. 1984. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Supriyanti. 2007. PTK: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Bagi Siswa Kelas V SD Trembulrejo 1 Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora tahun pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Solo: Adi Cendikia.

Wardhani, IGAK dkk. 2007. Modul Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: UT

———Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Depdiknas.

———KTSP Sekolah Dasar Model Silabus Kelas V. Jakarta: Depdiknas.

———BBM BERMUTU Bagi Guru Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.

———BBM BERMUTU Teknik Bertanya Sebagai Keterampilan Dasar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.

———Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Jakarta: Depdiknas.

 

———Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.