MENINGKATKAN KEMMAPUAN DAN HASIL BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN SURAH AL-QADR MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SISWA KELAS VI SEMESTER I

DI SDN1 KARANGJATI KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Siti Masfuah

SDN 1 Karangjati Kecamatan Blora Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

 Tujuan guru melaksanakan penelitian untuk memperbaiki penyusunan program ,proses pembelajaran meningkatkan minat dan nilai hasil belajar membaca Al-qur’an surah Al-Qadr pada siswa kelas VI semester I SDN 1 Karangjati Pada pembelajaran pra silus hasil penilaian yang diperoleh dalam membaca surah Al-Qadr (97) siswa kelas VI masih rendah, yang disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan materi yang diajarkan,pembelajaran konvensional guru mentransfer ilmu kepada siswa, sehingga siswa pasif dan bahkan bosan,Materi belajar membaca surah Al-Qadr. (97) menerapkan metode Student Facilitator And Explaining perbandingan nilai rata-rata pada pra siklus,73 siklus I nilai rata-rata 79 dan siklus II nilai rata-rata 85 mengalami meningkatkan, baik dari minat dan kemampuan belajar Hasil belajar pra siklus dari jumlah 16 siswa membaca Al Qur’an surah Al-Qadr (97) nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60 dan nilai rata-rata 73.hasil belajar siklus I nilai tertinggi 90, nilai terendah 65 dan nilai rata-rata 79 hasil belajar siklus II nilai A = 95 sebanyak 3 siswa ,yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa yang mendpaat nilai B=85 sebanyak 3 siswa 80 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa Hasil ketuntasan belajar, siswa yang tuntas (100%),, nilai tertinggi 95 dan terendah 75. nilai rata-rata 85.ketentuan KKM 75.

Kata Kunci:   Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Membaca Al-Qur’an Surah  Al-Qadr Melalui Metode Student Facilitator And Explaining

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

 Pada umumnya belajar membaca kurang diminati siswa ketika guru meminta agar membaca sampai detail memahami kandungan surah yang dibaca mengerti artinya cepat bosan Hal ini terbukti dengan jelas bahwa tiap ulangan nilai yang diperoleh masih rendah dibanding dengan pelajaran lainnya. Begitu juga rata-rata pada ujian akhir sekolah. Dalam melakssiswaan pembelajaran diperlukan metode atau langkah strategi.Salah satu komponen pengajaran metode menentukan keberhasilan apabila sesuai dengan materi pengajaran dan ditunjang dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai, serta kemampuan guru dalam mengelola kelas pembelajaran akan dapat terlaksana secara efektif.

 Selama ini proses pembelajaran pada siswa kelas VI di SDN 1 Karangjati masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yang sifatnya searah, kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru,sehingga siswa pasif membosankan. Siswa sebagai obyek bukan ebagai subyek.,kondisi seperti ini mengakibatkan rendahnya nilai yang diperoleh ketika dilaksanakan ulangan, nilai rata-rata kelas dibawah kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Rendahnya minat dan hasil belajar siswa kelas VI di SDN 1 Karangjati dimungkinkan juga guru belum menggunakan metode pengajaran dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan kemampuan siswa, yang memungkinkan siswa kurang untuk aktif, kreatif juga harus senang dalam proses pembelajaran membaca.

 Berdasarkan kenyataan diatas perlu diadakan inovasi metode pembelajaran, untuk meningkatkan peran aktif siswa baik individu, maupun kelompok terhadap proses pembelajaran Guru mengajar sebagai fasilitator mampu melakssiswaan dalam pembelajaran yang menyenangkan sehingga memperoleh hasil yang maksimal, salah satu diantaranya dengan menggunakan media minat membaca Al-Qur’an dan contoh bervariasi dalam meningkatkan hasil belajar mencapai secara maksimal.

 Menumbuhkan minat membaca Al-Qur’an dengan pemberian contoh bervariasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar tentang membaca surah Al-Qadr (97) pada siswa kelas VI di SDN 1 Karangjati.Sebagai muslim, beriman kepada Al-Qur’an adalah wajib.termasuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pandangan hidupnya disamping dasar hukum Islam yang lainnya. Untuk mengamalkan Al-Qur’an, tidaklah mungkin jika tanpa membaca. Lebih khusus jika tidak mampu menulis huruf Al-Qur’an. Bagaimana mungkin akan beriman dan mencintai Al-Qur’an, jika kedua hal tersebut tidak dilakukan, maka siswa akan semakin jauh dengan Al-Qur’an, yang berarti pula siswa membahayakan cara hidupnya.

 Berdsarkan proses kegiatan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar membaca Al Qur’an surah Al-Qadr (97) guru menerapkan metode Student Facilitator And Explaining agar tercapai ketuntasan belajar siswa mencapai yang dipersyaratkan KKM 75.

Rumusan Masalah

 Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1.   Apakah guru melalui menerapkan metode Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan minat belajar membaca Al-Qur’an Surah Al-Qadr siswa kelas VI semester I di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018 ?

2.   Apakah guru melalui menerapkan metode Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar membaca Al Qur “ an Surah Al-Qadr siswa kelas VI semester I di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018 ?

 3   Apakah guru melalui menerapkan metode Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar membaca Al Qur “ an Surah Al-Qadr siswa kelas VI semester I di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018 ?

Tujuan Penelitian

 Setiap melaksanakan kegiatan mempunyai tujuan maka dalam penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1.     Dengan menerapkan metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan minat belajar membaca Al Qur “ an Surah Al-Qadr.

2.     Dengan menerapkan metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan kemampuan belajar membaca Al Qur “ an Surah Al-Qadr.

3.     Dengan menerapkan metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan ketrampilan belajar membaca Al Qur “ an Surah Al-Qadr.

4.     Dengan menerapkan metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan minat belajar membaca Al Qur “ an Surah Al-Qadr.

5.     Dengan menerapkan metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan minat dan hasil belajar membaca Al Qur “ an Surah Al-Qadr.

Manfaat Penelitian

 Manfaat Teoritis

 Guru melaksanakan penelitian memberikan kontribusi bagi perkembangan pengetahuan khususnya dalam pendidikan agama islam membaca Al Qur’an.

Manfaat Praktis

Bagi guru

1.     Menerapkan metode Student Facilitator And Explaining membantu dalam proses belajar membaca Al-Qur’an Surah Al-Qadr

2.     Menerapkan metode Student Facilitator And Explaining menjadi alternatif dalammenyajikan materi membaca Al-Qur’an Surah Al-Qadr

 Bagi siswa

1.     Menerapkan metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan minat dalam belajar membaca Al-Qur’an Surah Al-Qadr

 2   Menerapkan metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan minat dalam mengartikan Al-Qur’an Surah Al-Qadr

 Bagi sekolah

 1..Hasil penelitian dapat menambah buku perpustakaan sebagai referensi bacaan

 untuk melasanakan penelitian.

 2 Mewujudkan visi dan misi dalam jangka pendek, menengah ,maupun jangka

 Panjang

KAJIAN PUSTAKA

Minat membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. sebagai pedoman hidup bagi seluruh manusia agar bisa selamat di dunia maupun akhirat. Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW. Dan bagi orang yang membacanya akan mendapatkan pahala ibadah.

 Dr.H.Muhammad Suma,MA, SH dalam Tafsir Ahkam I mengatakan bahwa “Betapapun awamnya seorang muslim dan muslimat, niscaya mereka tahu dan harus tahu bahwa Al-Qur’an al karim (yang terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6000 ayat lebih, 77.349 kalimat dan lebih dari 323.000 huruf) itu adalah sumber utama dan pertama agama Islam. Secara garis besar, Al-Qur’an berisikan tentang aqidah (keimanan), akhlak, janji baik dan ancaman buruk (wa’ad dan wa’id), kisah atau sejarah, syariat (hukum), ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain-lain.

 Setiap Mu’min yakin, bahwa membaca Al-Qur’an saja, sudah termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab Al-Qur’an adalah sebaik-baik membacaan bagi orang Mu’min baik dikala senang maupun dikala susah, dikala gembira atau sedih. Malahan membaca Al-Qur’an itu bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.

 M. Arifin (1991: 12) berpendapat bahwa “ Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar siswa baik dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal “. Team penyusun naskah Pedoman Guru Agama menyimpulkan bahwa:

 Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran agama Islam yaitu usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap siswa didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan,siswa memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam itu sebagai pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akherat kelak.

Ayat Al-Quran yang pertama kali turun. Sebuah perintah yang patut kita renungkan bersama bahwa betapa pentingnya kegiatan membaca. Membaca adalah sebuah kegiatan awal untuk memahami sesuatu dan mengambil manfaat dari sesuatu yang dibaca tersebut. Membaca buku, berarti kita akan memahami isi yang terkandung di dalam buku tersebut dan mengambil pengetahuan di dalamnya. Membaca Alqur’an berarti kita berusaha mengetahui pedoman hidup yang diajarkan Tuhan kepada para hamba-Nya. Membaca peristiwa, membuat kita mengerti tentang arti dan hikmah yang terkandung di dalam peristiwa tersebut untuk kemudian kita jadikan pengalaman yang akan menjadikan diri kita lebih baik di masa yang akan datang.

 Siswa merupakan generasi penerus yang akan melanjutkan estafet kehidupan. Pendidikan dan kebiasaan yang siswa-siswa lakukan di saat sekarang akan menentukan bagaimana masa depan mereka dan masa depan bangsa ini. Sudah `saatnya kita berpikir kembali untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat di mata dunia. Mengubah bangsa kita yang bangsa berkembang menuju bangsa yang maju, sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. Dan untuk semua itu, marilah kita merelakan diri untuk memulai dengan mendidik siswa untuk gemar “membaca”. Membaca Al Qur”an, membaca buku, membaca peristiwa dalam kehidupan.

Pendidikan membaca ini haruslah dimulai dari komunitas terkecil di dalam masyarakat, yaitu keluarga. Orang tua sangatlah berperan bagi perkembangan kepribadian putra/putrinya sehingga orang tua yang niscaya menjadi guru yang pertama dan motivator utama dalam menumbuhkan minat “membaca” ini. Untuk menumbuhkan minat “membaca” ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para orang tua,memberikan latihan membaca,di rumah,sekolah,diniah,pondok pesantrensehingga menumbuhkan minat membaca Al Qur”an.

Metode Student Facilitator and Explaining

Metode diartikan sebagai suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan pengembangan disiplin ilmu. (Ismail, 2009:7). Pada intinya metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada obyek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu matha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. (M. Arifin, 1996:61).

Lebih lanjut Ismail (2009:32-33) menjelaskan, bahwa guru sebelum memutuskan untuk memilih suatu metode agar lebih mempertimbangkan faktor-faktor berikut: 1) Tujuan yang beragam jenis dan fungsinya; 2) Siswa yang beragam tingkat pemahamannya; 3) Situasi yang beragam keadaannya; 4) Fasilitas yang beragam kualitas dan keadaannya; 5) Pribadi guru serta keprofesionalan yang berbeda; 6) Kelebihan dan kelemahan metode yang digunakan.

Metode Student Facilitator And Explaning ini merupakan salah satu dari tipe model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok yang disesuaikan dengan jumlah siswa dalam dibagi secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. (Trianto, 2007:52).

Agus Suprijono (2009:129), menjelaskan bahwa metode Student Facilitator And Explaining mempunyai arti metode yang menjadikan siswa dapat membuat tulisan maupun konsep untuk meningkatkan kreatifitas siswa dan minat dan hasil belajar siswa.Perbedaan metode Student Facilitator And Explaning dengan metode diskusi terletak pada cara pertukaran pikiran antar siswa. Dimana dalam metode Student Facilitator And Explaning siswa menerangkan dengan huruf maupun konsep.

Menurut Sumadi Suryabrata sebagaimana dikutip oleh Djaali (2008:101), menjelaskan bahwa motivasi adalah “keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”. Pada dasarnya setiap tindakan manusia tidak berdiri sendiri, tetapi ada hal mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan ingin dicapainya. Kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu sering disebut dengan motivasi. Motivasi berasal dari kata “motif”. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. (Sardiman, 2001:21)

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh setelah melakukan kegiatan belajar. Sesuatu itu berupa pengetahuan, konsep, kemampuan bernalar, ketrampilan, perilaku, konsep, sikap teknologi, dan nilai-nilai ilmiah. Untuk mengetahui hasil belajar dilakukan penilaian, yang dapat dilakukan secara tertulis, lisan, dan perbuatan. Bentuk penilaian perlu dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mendorong anak untuk bernalar dan berpikir. Tujuan penilaian menurut Kellough dan Kellough (Swearingen dalam Rasyid, 2008:7), adalah sebagai berikut: 1) Membantu belajar siswa; 2) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa; 3) Menilai efektivitas strategi pengajaran; 4) Menilai dan meningkatkan efektivitas kurikulum; 5) Menilai dan menngkatkan efektivitas pengajaran; 6) Menyediakan data yang membantu membuat keputusan; 7) Komunikasi dan meliatkan orang tua siswa.

 

 

Penelitian Yang Relevan

Memberi pengertian tentang pentingnya kegiatan “membaca”. Apapun tindakan yang kita ajarkan kepada siswa, usahakan untuk menjelaskan tujuan kegiatan agar siswa terbiasa berpikir logis sistematis bertanggung jawab.memberi penjelasan tentang membaca.membaca Al Qur’an,surah Al-Qadr kita hendaknya menjelaskan bahwa Al Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang mutlak harus dipelajari. Belajar membaca dan memelajari kandungan Al Qur’an adalah perintah Tuhan harus dijalankan.Membaca buku,kita hendaknya menerangkan betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia. Dari buku kita bisa berkeliling dunia dan mengetahui apa saja. membaca Mengajari siswa membaca peristiwa mengasah kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosinya.Menumbuhkan minat membaca. Kebiasaan yang diterapkan dalam keluarga sangat berpengaruh kepada kebiasaan siswa. Membaca buku, dalam proses awal. biarkan siswa memilih buku-buku yang mereka sukai. Buku-buku bergambar dan penuh warna lebih cenderung diminati siswa Biarkan siswa benar-benar menikmati proses dalam keadaan apapun.Apabila masih sulit, awali kecintaan mereka dengan kegiatan Lalu akhiri kegiatan bercerita.Khusus menumbuhkan kecintaan pada Al Qur’an dan memahami isinya, cerita-cerita dalam Al Qur’an juga bagus untuk menambah iman siswaYang terakhir, cara mengajar yang paling efektif adalah memberi contoh.untuk membaca bersama siswa.Demikian tulisan sederhana sekecil apapun usaha kita dalam membangun kejayaan bangsa dan umat Semoga semua akan menjadi lebih baik dengan meluangkan waktu untuk “membaca”. Bukankah Tuhan telah memberi perintah yang jelas melalui ayat pertama yang diturunkan-Nya? Iqro’ (bacalah).

Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:

1.     Kondisi awal, dalam pembelajaran membaca guru menggunakan model konvensional yang sifatnya searah siswa bosan dan pasif nilai Pendidikan Agama Islam masih rendah.

2.     Guru memberikan tindakan menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining dengan menggunakan memberikan contoh bervariasi siklus I  dan pada siklus II nilai hasil belajar meningkat.

3.     Kondisi akhir menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining minat dan hasil belajar membaca Al-Qur’an surah Al-Qadr

Hipotesis

 Berdasarkan kerangka berfikir dalam pembelajaran membaca Al Qur’an surah Al-Qadr maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1      Diduga pembelajaran dengan menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan kemampuan ,belajar membaca surah Al-Qadr siswa kelas VI semester I di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018

2      Diduga pembelajaran dengan menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan minat dalam ,belajar membaca surah Al-Qadr siswa kelas VI semester I di SDN1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018

3      .Diduga pembelajaran dengan menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining meningkatkan hasil ,belajar membaca surah Al-Qadr siswa kelas VI semester I di SDN 1 Karangjati tahun pelajaran 2017/2018

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Penelitian dilakssiswaan selama 4 bulan dimulai dari bulan Juli 2017 sampai dengan bulan Oktober 2017. Pelaksanaan dilakukan pada hari efektif sesuai dengan jadwal yang ditentukan.Penelitian ini dilakssiswaan di SDN 1 Karangjati pemilihan tempat penelitian karena sebagai guru PAI di SD tersebut sehingga memudahkan memperoleh data yang diperlukan

 Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah 16 terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan , untuk meningkatkan minat dan hasil belajar materi membaca Surah Al-Qadr (97)

 Sumber Data

 Sumber data dalam penelitian adalah subyek untuk data dapat diperoleh. Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2007: 157). Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan foto kegiatan.

Penelitian dilakukan oleh guru pada siswa kelas VI semester I di SDN 1 Karangjati terlebih dahulu peneliti melakukan evaluasi pembelajaran membaca surat-surat pendek Al Qur’an. Dari hasil evaluasi tersebut diperoleh data nilai siswa pada pra siklus masih rendah Hasil evaluasi pada pra siklus merupakan data sekunder dan ditambah dengan dokumentasi dari data dokumentasi,foto kegiatan. Sedangkan data yang diperoleh selama melakukan penelitian merupakan data primer yaitu hasil evaluasi pada pra siklus siklus I, II, dan dokumetasi kegiatan (foto).

 Teknik Pengumpulan Data                     

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

 Teknik Tes

 Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes. Teknik tes dilakukan untuk memperoleh data yang akurat selama penelitian. Teknik tes dilakukan pada akhir kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk evaluasi siswa terhadap materi yang disampaikan. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis yang terdiri dari membaca,dan tertulis dua bentuk yaitu pilihan ganda dan isian.

 Wawancara

 Wawancara adalah pertanyaan terbuka yang dilakukan dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang baru saja diberikan. Dengan cara ini, guru mencoba untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami dan sejauh mana penerimaan siswa terhadap materi. Selain itu dengan adanya teknik wawancara ini, siswa mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada guru jika ada yang belum jelas.

 Observasi Berpartisipasi

Observasi berpartisipasi dilakukan guru dengan mengamati minat siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan dapat berupa respon/tanggapan siswa selama mengikuti pelajaran, aktif dalam mengajukan pertanyaan dan berani menjawab pertanyaan..Observasi meliputi perilaku siswa selama dalam mengikuti pembelajaran mengerjakan soal latihan. Observasi dilakukan oleh guru dibantu oleh teman sejawat agar semua siswa dapat diamati baik secara individu maupun kelompok. Hasil observasi kemudian dicatat pada lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelum pembelajaran dimulai.

 Dokumentasi

 Sebelum penelitian tindakan kelas dimulai, mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian misalnya data siswa, daftar nilai siswa, profil sekolah serta foto kegiatan selama penelitian. Data yang telah diperoleh kemudian diolah sebagai bahan penyusunan laporan.

 Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh guru selaku peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah:

Teknik Tes dapat dilaksanakan secara lisan, tes tertulis, perbuatanWawancara mengetahui kesulitan dan keberhasilan dalam kegiatan Observasi berpartisipasi

. Validasi Data

 Menurut Rochiati (2007:157) sebuah penelitian akan mendapatkan kepercayaan atau dianggap valid apabila mengikuti semua langkah dalam penelitian dan sesuai dengan prosedur. Salah satu langkah dalam prosedur untuk mendapatkan derajat kepercayaan ialah validasi yang dalam penelitian kualitatif disukai dengan istilah verifikasi. Data yang telah terkumpul harus dilakukan uji keabsahan data dengan menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data (Moleong, 2007:331).Dalampenelitian untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi teori.

 Analisa Data

 Menganalisis data yang bentuknya berbagai ragam merupakan tugas yang besar dalam penelitian kualitatif. Analisis data dilakukan analisis diskriptif komperatif, yaitu membandingkan nilai test antar siklus dengan indikator kinerja (Sugiyono,2007:93). Untuk mengetahui meningkatkan hasil belajar siswa maka dapat dilihat dari hasil observasi dan nilai ulangan harian siswa. Menurut Sutopo (2002:91) tahapan analisis data dalam penelitian kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

 Indikator Kinerja

 Keberhasilan dalam suatu penelitian dapat diukur dari indikator kinerja yang ditetapkan oleh peneliti. Dengan dimanfaatkannya siswa dalam memahami materi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70. Indikator kinerja dianggap berhasil jika terjadi meningkatkan hasil belajar yang dapat diketahui dari meningkatkan nilai ulangan harian siswa pada akhir pembelajaran guru memberikan tes formatif dan ketuntasan siswa mencapai nilai 70 atau lebih.

 Prosedur Penelitian

 Prosedur penelitian menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dalam Rochiati (2007: 36) yang terdiri dari empat komponen yaitu: 1) Perencanaan (planning), 2) Aksi/ tindakan (acting), 3) Observasi (observing), 4) Refleksi (refleting). Kemudian sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya refleksi, selanjutnya diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilakssiswaan dalam siklus berikutnya diskripsi masing-masing tahapan penelitian

 

 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 Diskripsi Pra Siklus

 Pada pembelajaran pra silus hasil penilaian yang diperoleh dalam membaca surah Al-Qadr siswa kelas VI masih rendah, yang disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan materi yang diajarkan,pembelajaran konvensional guru mentransfer ilmu kepada siswa, sehingga siswa pasif dan bahkan bosan, sehingga dari jumlah 16 siswa yang mendapat nilai B=85,sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai75 sebanyak 2 siswa, yang mendapat nilai C=70 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 65 sebanyak 3 siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa siswa nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60 dan nilai rata-rata 73..

 Diskripsi Siklus I

Pembelajaran pada siklus I menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining hasil tes dan non tes. Hasil observasi yang dilakukan dari jumlah 16 siswa. yang mencapai nilai tuntas 12 siswa (68%), Hasil belajar dari hasil tes yang mendapat nilai nilai A= 90 sebanyak 3 siswa ,yang mendapat nilai B=85 sebanyak 3 siswa nilai yang memperoleh nilai 80 sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai 75 sebanyak 3 siswa,yang memperoleh nilai C=70 sebanyak 2 siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa Sedangkan nilai tertinggi 90, nilai terendah 65 dan nilai rata-rata 79

 Diskrisi Siklus II

 Hasil tindakan pada siklus II menerapkan Metode Student Facilitator And Explaining membaca surah Al-Qadr (97) dari jumlah 16 siswa hasil tes dan non tes.siswa yang mendapat nilai A = 95 sebanyak 3 siswa ,yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa yang mendpaat nilai B=85 sebanyak 3 siswa 80 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa Hasil ketuntasan belajar, siswa yang tuntas (100%),, nilai tertinggi 95 dan terendah 75. nilai rata-rata 85.

 Pembahasan

 Proses pembelajaran pada pra siklus siswa pasif, belum ada respon yang menentang, siswa belum terlihat minat belajar membaca surah Al-Qadr.,siklus I menerapkan metode Student Facilitator And Explaining dari pengamatan sudah ada kreativitas dan keaktifan siswa. Ada interaksi antar siswa, kerja sama dan bersaing.Dari hasil refleksi minat membaca Al-Qur’an surah Al-Qadr (97) mengalami meningkatkan hasil belajar baik dalam ketuntasan belajar maupun nilai rata-rata.siklus II menerapkan metode Student Facilitator And Explaining minat membaca Al-Qur’an surah Al-Qadr (97) meningkatkan hasil belajar dan nilai rata-rata ada interaksi antar individu, bersaing positif.

 Dengan memperhatikan hasil kegiatan membaca Al-Qur’ surah Al-Qadr (97) perbandingan nilai rata-rata pada pra siklus,73 siklus I,nilai rata-rata79 dan siklus II nilai rata-rata 85 mengalami meningkatkan, baik dari minat dan kemampuan membaca Dari jumlah 16 siswa dinyatakan tuntas ,dengan demikian penelitian mempuyai pengaruh positip. Jadi menerapkan metode Student Facilitator And Explaining dengan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar membaca surah Al-Qadr (97)

 PENUTUP

 Kesimpulan

 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan tentang materi membaca surah Al-Qadr (97) siswa kelas VI di SDN 1 Karangjati sebagai berikut:

 1.  Pada pembelajaran pra silus hasil penilaian yang diperoleh dalam membaca surah Al-Qadr (97) siswa kelas VI masih rendah, yang disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan materi yang diajarkan,pembelajaran konvensional guru mentransfer ilmu kepada siswa, sehingga siswa pasif dan bahkan bosan,

 2. Materi belajar membaca surah Al-Qadr. (97) menerapkan metode Student  Facilitator And Explaining perbandingan nilai rata-rata pada pra siklus,73 siklus I nilai rata-rata 79 dan siklus II nilai rata-rata 85 mengalami meningkatkan, baik dari minat dan kemampuan belajar

 3.  Hasil belajar pra siklus dari jumlah 16 siswa membaca Al Qur’an  surah Al-Qadr (97) nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 60 dan nilai rata-rata 73.hasil belajar siklus I nilai tertinggi 90, nilai terendah 65 dan nilai rata-rata 79 hasil belajar siklus II nilai A = 95 sebanyak 3 siswa ,yang memperoleh nilai 90 sebanyak 3 siswa yang mendpaat nilai B=85 sebanyak 3 siswa 80 sebanyak 4 siswa yang mendapat nilai 75 sebanyak 3 siswa Hasil ketuntasan belajar, siswa yang tuntas (100%),, nilai tertinggi 95 dan terendah 75. nilai rata-rata 85.ketentuan KKM 75.

Saran

 Penelitian yang sudah dilakssiswaan maka memberikan saran sebagai berikut:

1       Guru sebelumnya yang dilaksanakan hendaknya dalam melakssiswaan pembelajaran sudah menyusun perencanaan program pembelajaran menggunakan media yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga lebih menarik minat belajar siswa.

2       Dalam materi membaca Al-Qur’an perlunya guru memberikan penekanan secara cermat dalam membaca sehingga kedepan membaca selalu benar karena sudah dimulai dari awal melaksanakan kegiatan membaca.

3       Menentukan lebih dahulu metode yang tepat sehingga pembelajaran dapat terlaksana secara fektif dan efesien meningkatkan hasil belajar berkualitas sesuai dengan yang telah ditentukan dalam pembelajaran membaca Al Qur”an..

 

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

Anita, Lic. 2002. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo.

Arikunto, Suharsini, 1991. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu, 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bell. Gredler (1986: 1). Teori belajar dan pembelajaran, hal. 1.5. Jakarta: Universitas Terbuka.

BNSP, 2007. Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Bruner (1982). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Hal. 1.6. Penerbit Universitas Terbuka. Edisi 1.

Fantana (1981). Teori Belajar dan Pembelajaran Hal. 1.8. Jakarta. Universitas Terbuka.

Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

W.J.S Poerwadarminto (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Hal. 756. Jakarta. Balai Pustaka.

W.J.s. Poerwadarminto (2007), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiha Hal. 1355. Jakarta. Balai Pustaka.