Meningkatkan Kinerja Guru Melalui Supervisi Kepala Sekolah
MENINGKATKAN KINERJA GURU
MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI DUREN 03 KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Waluyo
SD Negeri Duren 03 Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Penelitian tindakan Sekolah ini dilatarbelakangi oleh rendahnya rendahnya kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dengan supervisi kepala sekolah pada bulan Januari sampai bulan April 2017, dengan subjek guru kelas 1-VI SD Negeri Duren 03. Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan dengan dua siklus yang terdiri dari satu kali pertemuan dalam satu siklus, setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik dan alat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap penilaian kinerja guru dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui supervisi kepala sekolah, kinerja guru meningkat. Pada pembelajaran awal, ketuntasan hanya 0%. Setelah pelaksananaan supervisi kepala sekolah, persentase ketuntasan siklus I meningkat yaitu kinerja guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran meningkat menjadi 50%, kinerja guru dalam menilai hasil belajar meningkat menjadi 33,33%, dan kinerja guru dalam melaksanakan tindak lanjut naik menjadi 50%, sedangkan ketuntasan siklus II menjadi 100%. Disimpulkan bahwa supervisi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru.
Kata Kunci: Kinerja Guru, Supervisi Kepala Sekolah
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pmbelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Guru sebagai guru menyandang persyaratan tertentu sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Pasal 39 ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, penelolaan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
|
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah ( UU Nomor 14 Tahun 2005). Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kemampuan dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan. Oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Peningkatan mutu pendidikan dapat berhasil tergantung pada banyak hal, terutama mutu gurunya. Untuk menjadikan guru sebagai tenaga professional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan. Menjadikan guru menjadi tenaga profesional tidak hanya dengan meningkatkan komptensinya yang dilakukan dengan penataran dan pelatihan, tetapi pemberian motivasi dan bimbingan melalui supervisi juga diperlukan.
Kinerja guru atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Malayau Hasibuan, 2002:94). Kinerja guru akan baik jika guru telah melakukan unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya. Tugas kepala sekolah selaku pemimpin adalah melakukan penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini penting untuk dilakukan mengingat fungsinya sebagai alat motivasi bagi pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri.
Salah satu upaya yang dirasakan paling efektif dalam rangka meningkatkan kinerja guru adalah mengoptimalkan peran kepala sekolah melalui supervisi. Supervisi pendidikan adalah proses pemberian layanan bantuan profesional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pengelolaan proses pembelajaran secara efektif dan efisien (Ibrahim Bafadal, 2004:46). Dengan adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan memberi dampak terhadap terbentuknya sikap professional guru. Sikap professional guru merupakan hal yang amat penting dalam memelihara dan meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada perilaku dan aktivitas keseharian guru. Perilaku profesional akan lebih diwujudkan dalam diri guru apabila institusi tempat ia bekerja memberi perhatian lebih banyak pada pembinan, pembentukan, dan pengembangan sikap profesional (Made Pidarta, 2002:380).
Fakta yang terjadi, menurunnnya kinerja guru di SD Negeri Duren 03. Hal tersebut terjadi karena masih banyak kendala atau persoalan yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Secara umum persoalan tersebut meliputi kualitas supervisi dari kepala sekolah yang masih tergolong rendah. Selain itu rendahnya motivasi guru untuk mengajar sehingga berdampak terhadap menurunnya kinerja guru. Untuk itu diperlukan peran kepala sekolah untuk memotivasi para guru untuk meningkatkan kinerjanya.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Meningkatkan Kinerja Guru melalui Supervisi Kepala Sekolah di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu “Apakah Kinerja Guru dapat Ditingkatkan melalui Supervisi Kepala Sekolah di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017?”
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini diantaranya adalah Meningkatkan Kinerja Guru melalui Supervisi Kepala Sekolah di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017?”
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada sekolah terkait dengan upaya meningkatkan kinerja guru.
Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada kepala sekolah dalam rangka meningkatkan efektivitas kegiatan supervisi guna meningkatkan kinerja guru.
Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran sehingga akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI
Kinerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1990:503) kinerja berarti sesuatu yang dicapai, prestasi diperlihatkan atau kemampuan kerja. Menurut Henry Simamora (2001:327) kinerja adalah tingkat pencapaian standar pekerjaan. Sementara Hadari Nawawi (2005:235) menegaskan bahwa kinerja yang diistilahkan sebagai karya adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan, baik fisik / material maupun non material. Menurut Hani Handoko (2000:86) memberikan pengertian kinerja sama dengan performance yang esensinya adalah berapa besar dan berapa jauh tugas-tugas yang telah dijabarkan telah dapat diwujudkan atau dilaksanakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan pola perilaku sebagai aktualisasi dan kompetensi yang dimiliki. Dalam kajian yang berkenaan dengan profesi guru, Hani Handoko (2000:22) memberikan pengertian kinerja sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang guru pada waktu memberikan pelajaran kepada siswanya. Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar-mengajar di kelas termasuk persiapannya baik dalam bentuk program semester maupun persiapan mengajar.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat dan teori kinerja guru di atas, bahwa kinerja guru adalah persiapan, pelaksanaan, dan pencapaian guru dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar di kelas.
Supervisi Kepala Sekolah
Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolahlainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (M. Ngalim Purwanto, 2004:32). Sedangkan Mulyasa, E. (2004:155), supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan tugas-tugas utama pendidikan. Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan- tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran (Piet Sahertian, 2000:17).
Dengan demikian dapat disimpulkan supervisi merupakan aktivitas menentukan kondisi atau syarat-syarat yang essensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Dari definisi tersebut maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkin dapat tercapai. Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
KERANGKA BERFIKIR
Rendahnya kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta didik seringkali menjadikan penghambat terhadap keberhasilan peserta didik. Guru terkesan hanya melakukan tugas tanpa adanya kesadaran yang muncul dari dalam diri masing-masing akan tugas mulia yang diembannya. Salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan kinerja guru yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah dengan melaksanakan supervisi kepala sekolah yang efektif. Hal ini dilakukan mengingat peranan supervisi kepala sekolah sangatlah besar dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Supervisi kepala sekolah yang dilaksanakan secara efektif akan dapat mengoptimalkan kinerja guru.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PTS. PTS ini merupakan suatu penelitian yang merupakan suatu prosedur penelitian yang diadaptasi dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Panitia/Tim Penguatan Kepala Sekolah di Lorin Solo, 2011).
Berdasarkan pertimbangan rasional dan logis untuk melakukan perbaikan kondisi, memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, dan memperbaiki kondisi sekolah atau pembelajaran secara praktis (Depdiknas, 2008:11-12). Secara singkat, Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini bertujuan untuk mencari permasalahan yang ada di sekolah, sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana masalah tersebut bisa dipecahkan melalui suatu tindakan perbaikan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian tindakan ini ialah pendekatan kualitatif. Artinya penelitian ini dilakukan karena ditemukan permasalahan rendah-nya motivasi dan kinerja guru. Permasalahan ini ditindaklanjuti dengan melaksanakan supervisi kepala sekolah. Kegiatan tersebut diamati kemudian dianalisis dan direfleksi. Hasil revisi kemudian diterapkan kembali pada siklus-siklus berikutnya.
Setting Penelitian
Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2017.
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan sekolah ini adalah guru-guru di SD Negeri Duren 03, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Sumber Data
Data yang dikumpulkan untuk penelitian ini berupa data primer. Adapun penjelasan dari data primer tersebut adalah data primer. Data primer ini merupakan data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan yang sedang ditangani (Maholtra, 1999). Data ini dikumpulkan secara langsung dari lapangan, yang diperoleh dengan melakukan observasi dan penilaian.
Untuk mencari data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan kepada sejumlah guru yang diteliti. Adapun pengamatan dilakukan setiap pagi dalam jangka satu minggu berturut-turut. Ketika dalam melakukan pengamatan dalam siklus pertama belum memenuhi indikator yang telah ditentukan, maka pengamatan dilanjutkan siklus kedua.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model siklus yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1998). Proses penelitian merupakan proses daur ulang atau siklus yang dimulai aspek, mengembangakan perencanaan, melakukan observasi terhadap tindakan dan melakukan refleksi terhadap perencanaan kegiatan tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian tindakan Kelas yang dirancang melalui 2 siklus yang mana masing-masing siklus melalui tahapan (1) planning, (2) action, (3) observation, (4) reflection.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Awal (Pra Siklus)
Dalam penelitian ini sebelum dilakukan tindakan, peneliti perlu terlebih dahulu mengetahui kondisi awal yang ada terkait dengan penilaian terhadap kinerja guru yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2016/2017.
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA GURU PRA SIKLUS
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kinerja guru yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 sebelum adanya tindakan supervisi kepala sekolah masih sangat rendah. Berdasarkan hasil penilaian terhadap kondisi awal terkait dengan penilaian kinerja guru yang masih rendah, maka perlu mendapatkan tindakan untuk dapat meningkatkan kinerja guru. Salah satu upaya yang diterapkan di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 yaitu dengan melaksanakan supervisi kepala sekolah.
Deskripsi Siklus I
Dalam siklus I dilaksanakan sebagai bentuk upaya untuk dapat mengatasi masalah rendahnya motivasi dan kinerja guru yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan pemantauan selama persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut penelitian tindakan ini diperoleh berbagai data baik dari guru yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar, siswa yang belajar, Peneliti yang sedang melaksanakan supervisinya.
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA GURU DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Hasil dari observasi/pengamatan dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil observasi, guru mengadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan, hambatan, dan kendala yang terjadi pada proses pembelajaran.
Kelemahan pada siklus I adalah 1) Guru belum maksimal dalam merencanakan, melaksanakan, menilai, dan melakukan tindak lanjut, 2) Beberapa guru belum paham bagaimana melakukan penilaian dan penyusunan program tindak lanjut, 3) Masih 50% guru yang mendapat nilai
Kelebihan pada siklus I adalah adanya peningkatan kinerja guru sehingga siswa meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran yang nilai rata-rata sebelum tindakan 60,50 menjadi 74,00; nilai kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran meningkat dari 63,00 menjadi 71,67; nilai kinerja guru dalam menilai hasil belajar meningkat dari 61,00 menjadi 7371,00; dan nilai kinerja guru dalam menyusun program tindak lanjut meningkat dari 60 menjadi 74,17. Sedangkan prosentase keberhasilan kinerja guru yang awalnya 0% mengalami peningkatan; prosentase kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran meningkat menjadi 50%, menilai hasil peserta didik meningkat 33,33%, dan melaksanakan program tindak lanjut meningkat menjadi 66,37%.
REKAPITULASI HASIL PENILAIAN KINERJA GURU DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Dalam siklus II dilaksanakan sebagai bentuk refleksi dari pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang telah dilakukan pada siklus I dalam rangka meningkatkan motivasi dan kinerja guru di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017.
Hasil dari observasi/pengamatan dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil observasi, guru mengadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan, hambatan, dan kendala yang terjadi pada proses pembelajaran.
Kelebihan pada siklus II adalah adanya peningkatan motivasi dan kinerja guru sehingga siswa meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran yang nilai rata-rata sebelum tindakan 74,00 menjadi 86,33; nilai kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran meningkat dari 71,67 menjadi 87,50; nilai kinerja guru dalam menilai hasil belajar meningkat dari 71,00 menjadi 83,66; dan nilai kinerja guru dalam menyusun program tindak lanjut meningkat dari 74,17 menjadi 86,67 Sedangkan prosentase keberhasilan kinerja guru juga mengalami peningkatan; prosentase kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran meningkat dari 50% menjadi 100%, menilai hasil peserta didik meningkat dari 33,33% menjadi 100%, dan melaksanakan program tindak lanjut meningkat dari 66,37% menjadi 100%.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan sekolah yang terkait dengan upaya meningkatkan kinerja guru melalui pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun 2016/2017 ini, maka dapat ditarik pembahasan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang selama ini belum dapat dilaksanakan secara efektif. Namun setelah pelaksanaan tindakan ini membuktikan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan motivasi dan kinerja guru yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017.
Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dilakukan secara efektif akan dapat meningkatkan movitasi dan kinerja guru yang ada di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan penilaian motivasi dan kinerja guru pada saat pra siklus, siklus I dan siklus II. Hal ini dapat terlihat dari adanya peningkatan yang signifikan terhadap kinerja guru dengan adanya pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kinerja guru. Untuk itu pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat selalu dilaksanaan dalam rangka mempertahankan sekaligus meningkatan kinerja guru. Dalam pelaksanaan supervisi kepala sekolah tentu saja perlu dilakukan perencanaan yang terstruktur dan dilaksanakan secara sistematis agar mampu menghasilkan proses supervisi yang baik. Dengan adanya pelaksanaan supervisi yang baik diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja guru guna mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih baik. Sehingga hipotesis yang dikemukakan diterima, yakni Kinerja Guru di Sekolah Dasar Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan melalui Supervisi Kepala Sekolah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilaksanakan secara efektif di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
- Pelaksanaan supervisi kepala sekolah terbukti dapat meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Duren 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka saran yang dapat direkomendasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja guru;
- Supervisi kepala sekolah hendaknya dilaksanakan dengan perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan supervisi kepala sekolah tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan mampu mencapai tujuan supervisi yang telah direcanakan.
DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Anoraga, Pandji. 2005. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
As’ad. 2000. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Bumi Aksara.
Boeree, George. 2008. Dasar-Dasar Psikilogi. Yogyakarta: Prismasophie.
Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Jakarta: Depdiknas.
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Gwynn, Porter 2002. A Cross Cultural Analysis of Motivational Factors That Influence Teacher Identity; Electronic Journal of Research in Educational Psychology, N. 13 Vol 5 (3), ISSN: 1696-2095.
Hadari Nawawi.2005. Penelitian Terapan.Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Handoko, Hani. 2000. Manajemen Pemasaran (Analisa Perilaku Konsumen). Yogyakarta: BPFE UGM.
Hasibuan, Malayu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.