MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS AWAL

DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK

MELALUI SUPERVISI KELOMPOK PENDEKATAN KOLABORATIF PADA GURU SDN PINGGIR TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Widati Sri Rejeki

SD Negeri Pinggir Kabupaten Boyolali

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari hasil supervisi akademik bahwa terdapat 3 orang guru kelas awal di SD Negeri Pinggir, dalam pembelajaran baik penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran maupun kegiatan Belajar mengajar di kelas masih menggunakan pola lama yaitu mengelola pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan mata pelajaran terpisah, belum menggunakan pembelajaran tematik. Alasan guru masih menggunakan mata pelajaran terpisah karena guru kelas awal belum memahami bagaimana mengelola pembelajaran Tematik dengan baik dan benar, hal ini terjadi karena Kepala Sekolah belum pernah mengadakan bimbingan penyusunan RPP Tematik kepada guru kelas awal. Permasalahan tersebut diatasi dengan penelitian tindakan sekolah terhadap guru kelas awal melalui supervisi kelompok dengan pendekatan kolaboratif dalam melaksanakan penyusunan RPP Tematik. Rumusan masalah yang diajukan adalah apakah supervisi kelompok dengan pendekatan kolaburatif dapat meningkatkan kompetensi mengelola pembelajaran Tematik bagi Guru Kelas awal SD Negeri Pinggir? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan RPP Tematik, yang diharapkan berimplikasi pada terjadinya peningkatan kualitas pembelajaran tematik di kelas I, II, dan III di SD Negeri Pinggir. Metode penelitian tindakan sekolah (action research) dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tahapan planing,ackting,observing dan reflekting dalam setiap siklusnya.  Hasil penelitian tindakan sekolah disimpulkan bahwa Supervisi kelompok dengan pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan kompetensi guru kelas awal SD Negeri Pinggir, dalam mengelola pembelajaran Tematik. Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Supervisi kelompok dengan pendekatan kolaboratif dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru kelas awal dalam mengelola pembelajaran Tematik. (2) Dalam pembelajaran guru perlu diarahkan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik, sehingga pelaksanakan pembelajaran dapat efektif dan efisien. (3) Kesulitan-kesulitan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran perlu didukung oleh sekolah dalam hal pendanaan dan pembiayaannya, sehingga penyusunan RPP dapat optimal.

Kata kunci:      kompetensi guru kelas awal, pembelajaran tematik, supervisi dan kelompok kolaboratif.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional yang diperoleh melalului pendidikan profesi. Berkenaan dengan kompetensi profesional, seorang guru harus mampu melakukan pengelolaan kelas dengan baik.

Berdasarkan Permen Diknas nomor 14 Tahun 2007, guru harus mampu melakukan pergeseran paradigma proses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran konvensional ke paradigma pembelajaran TEMATIK. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran meliputi perencanakan, pelaksanakan, penilaian.

Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu,dua dan tiga berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampu memahami hubungan antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.dengan demikian pembelajaran yang paling efektif dan dalam rangka implementasi Standar proses yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka pembelajaran pada kelas awal lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik. Sudah barang tentu ketika guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, juga disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran tematik, yaitu RPP Tematik.

Berdasarkan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah, terhadap guru kelas awal di SD Negeri Pinggir , kenyataan yang ada 3 orang guru kelas awal di dalam pembelajaran, baik penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran maupun kegiatan Belajar mengajar di kelas masih menggunakan pola lama yaitu mengelola pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran dengan mata pelajaran terpisah, belum menggunakan pembelajaran tematik. Alasan guru masih menggunakan mata pelajaran terpisah karena guru kelas awal belum memahami bagaimana mengelola pembelajaran Tematik dengan baik dan benar. Atas dasar pemikiran tersebut maka diperlukan adanya bimbingan oleh kepala sekolah kepada guru kelas awal, yaitu guru kelas I,II dan guru kelas III agar dapat menyususn RPP Tematik dengan baik dan benar yang pada gilirannya dapat melaksanakan pembelajaran tematik sesuai tuntutan Standar Proses.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Meningkatkan Kompetensi Guru Kelas Awal dalam Mengelola Pembelajaran Tematik melalui Supervisi Kelompok Pendekatan Kolaboratif Bagi Guru SD Negeri Pinggir kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali “.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah pada penelitian tindakan sekolah ini adalah sebagai berikut:

Apakah supervisi kelompok pendekatan kolaboratif dapat meningkatkan kompetensi Guru kelas awal dalam mengelola pembelajaran tematik di SD Negeri Pinggir tahun pelajaran 2018/2019 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali ?

 

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk meningkatkan kompetensi mengelola pembelajaran Tematik bagi guru kelas awal SD Negeri Pinggir tahun pelajaran 2018/2019 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali .

Manfaat Penelitian

Bagi Kepala Sekolah

Dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi kepala sekolah untuk melakukan supervisi akademik, yang ditindaklanjuti dengan bimbingan dalam rangka meningkatkan kemampuan guru dalam membuat RPP Tematik.

Bagi Guru

Melalui bimbingan ini, Guru dapat termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran Tematik, sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung sesuai dengan standar proses pembelajaran.

Bagi Sekolah

Dengan adanya peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Tematik, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah

Bagi Dinas Pendidikan dan kebudayaan

Sebagai dasar pengambilan kebijakan untuk menerapkan pembinaan melalui supervisi dan penelitian pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Boyolali.

KAJIAN TEORI

Kajian Teori

Kompetensi Guru

Kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan,sikap,nilai dan ketrampilan yang harus dikuasai dan ditunjukkan dalam pekerjaan (Permendiknas No.14 th.2007)

Kompetensi bagi seorang guru adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seorang guru sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan tugas di bidang pendidikan (PP No 19 Th.2005)

Supervisi Pendidikan terhadap Guru (Pendampingan)

Ada bermacam–macam konsep supervisi. Good Cartel dalam Sahertian (2000: 17) memberi pengertian bahwa supervisi adalah usaha dan petugas–petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyelesaikan pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1997: 76) bahwa supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan–tujuan pendidikan. Supervisi berupa dorongan, bimbingan, dan kesempatan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan–pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang sistematis terhadap frase seluruh proses pengajaran, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat–pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Tujuan supervisi pendidikan menurut Suharsimi Arikunto (1993: 154) pembinaan yang diberikan kepada seluruh staff sekolah, khususnya guru, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik. Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (1990: 69) berpendapat bahwa tujuan supervisi pendidikan ialah untuk mengetahui situasi mengukur tingkat perkembangan kegiatan sekolah dalam usahanya mencapai tujuan.

Ngalim Purwanto (1997: 77) berpendapat bahwa tujuan supervisi pendidikan yaitu: (a) membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya, (b) berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan termasuk macam-macam media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar mengajar yang lebih baik, (d) membina kerja sama yang baik dan harmonis antara guru, murid, dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan workshop, seminar, inservice-training, atau up-grading.

Kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas yang pada gilirannya meningkatkan kualitas belajar siswa. Pendapat ini diuraikan oleh Sahertian (2000: 19) yang menyatakan bahwa tujuan sipervisi pendidikan ialah: (a) mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah, (b) meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah, (c) mengembangkan kinerja sekuruh staf sekolah, termasuk para guru.

Kerangka Berpikir

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 20 menyatakan Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-skurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Permasalahannya guru Kelas awal belum dapat menyusun RPP Tematik dengan baik, 100% masih mengunakan RPP hasil orang lain, sehingga dalam pembelajaran, guru mempersiapkan RPP yang tidak sesuai dengan kenyataan pelaksanaan pembelajaran di kelas.. Hal ini disebabkan karena guru kelas awal belum memperoleh bimbingan menyusun RPP tematik.

Berdasarkan kenyataan tersebut maka peneliti mencoba melakukan supervise akademik dengan tindak lanjut memberikan bimbingan mengelola pembelajaran tematik terhadap guru kelas awal di SD Negeri Pinggir sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP tematik.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai dari perencanaan sampai dengan pelaporan kurang lebih tiga bulan. Sedangkan palaksanaan Siklus I dilaksanakan pada minggu pertama bulan September dan Siklus II pada minggu I bulan Oktober 2018.

Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali. Alasan peneliti memilih SD Negeri Pinggir sebagai subjek penelitian ini karena peneliti sebagai Kepala sekolah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi supervisi di sekolah tersebut.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian tindakan ini adalah guru kelas rendah yaitu guru kelas I, II, dan guru kelas III di SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah: Data Primer di dapat dari hasil observasi dengan instrument monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti.

Tehnik dan Alat Pengumpulan Data

Tehnik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah monitoring dan evaluasi. Pedoman yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar instrument monitoring dan evaluasi terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bagi guru. Alat pengumpul data adalah instrument monitoring dan evaluasi, digunakan untuk memperoleh data tentang skor yang diperoleh oleh guru sebelum mendapatkan bimbingan, dan hasil skor yang diperoleh oleh guru setelah mendapatkan bimbingan yang berlangsung pada siklus I dan siklus II.

Prosedur Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah (PTS). Dengan demikian, penelitian ini sifatnya berbasis Sekolah, karena dilakukan dengan melibatkan komponen guru di SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

PTS bukan hanya bertujuan mengungkapkan penyebab dari berbagai permasalahan pembelajaran yang dihadapi seperti kesulitan guru dalam mengelola pembelajaran tematik, tetapi yang lebih penting lagi adalah memberikan pemecahan masalah berupa tindakan tertentu untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Atas dasar itu, terdapat tiga hal penting dalam pelaksanaan PTS yakni sebagai berikut.

  • Dalam penelitian ini mengikutsertakan secara aktif peran guru dalam tindakan yang dilaksanakan oleh peneliti.
  • Kegiatan refleksi (perenungan, pemikiran, evaluasi) dilakukan berdasarkan pertimbangan rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan valid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi.
  • Tindakan perbaikan terhadap guru kelas rendah dalam mengelola pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah berupa supervisi kelompok dengan pendekatan kolaboratif terhadap Guru kelas awal SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali yang dilakukan dengan dua siklus.

Hasil Refleksi Awal

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan berupa Penelitian Tindakan Sekolah untuk Meningkatkan kompetensi mengelola pembelajaran tematik bagi guru kelas awal SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali melalui supervisi kelompok dengan pendekatan kolaboratif.

Oleh peneliti kondisi awal dijadikan sebagai dasar untuk melakukan supervisi kelompok pendekatan kolaboratif .Supervisi yang dilakukan yaitu dalam rangka membantu guru menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru kelas awal, mulai dari perencanaan perangkat pembelajaran dalam mengelola pembelajaran tematik. Setiap langkah dibimbing dan diidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengelola pembelajaran tematik, sesuai dengan diskriptor tiap aspek/ indikator RPP yang memenuhi standar proses. Selanjutnya kesulitan-kesulitan tersebut diberikan solusi-solusi pada setiap permasalahan yang dihadapi guru, diberikan arahan-arahan yang operasional dan mudah dilaksanakan oleh guru, yang selanjutnya dapat memberikan kemudahan dalam mengelola pembelajaran tematik.

Kondisi awal merupakan kondisi sebelum tindakan dilakukan. Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti melakukan supervisi akademik, dari hasil supervisi tersebut semua guru kelas awal belum menggunakan pembelajaran tematik. Guru masih menggunakan mata pelajaran terpisah, hal ini disebabkan guru kelas awal belum mampu mengelola pembelajaran sendiri. Pada setting awal kepala sekolah juga belum pernah melakukan bimbingan penyusunan RPP terhadap guru kelas awal.

Dalam rangka melaksanakan fungsi supervisi, peneliti melaksanakan supervisi akademik dengan melaksanakan kunjungan kelas, dengan fokus mengadakan monitoring dan evaluasi dokumen rencana pembelajaran kepada guru kelas awal.

Guru kelas awal di SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali pada awal semester I tahun pelajaran 2018/2019, perangkat rencana pembelajaran berupa silabus dan promes, menggunakan hasil kerja dari KKG, sedangkan RPP masih menggunakan produk orang lain. Dalam hal ini guru belum menerapkan pembelajaran tematik di kelasnya, administrasi rencana pembelajaran hanya sebagai dokumen. Guru kelas awal juga mengalami kebingungan dalam menerapkan RPP produk orang lain dalam pembelajaran tematik di kelasnya.

 

 

Hasil Tindakan Siklus I

Setelah dilaksanakan Supervisi yang dilakukan oleh peneliti yang berstatus sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, peneliti memberikaan tindakan dengan membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam mengelola pembelajaran Tematik sebelum tindakan dan kemudian guru kelas awal diarahkan. Setiap langkah dibimbing dan diidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru selanjutnya diberikan solusi-solusi pada setiap permasalahan yang dihadapi guru, diberikan arahan-arahan yang operasional dan mudah dilaksanakan oleh guru, yang selanjutnya didampingi dan dilakukan observasi dalam penyusunan RPP tematik.

Dari data perolehan skor monitoring dan evaluasi terhadap RPP tersebut dapat dijelaskan bahwa setelah diberikan bimbingan oleh peneliti terdapat peningkatan;

  1. Skor Guru Kelas I, naik 5 skor, dari perolehan skor 15 dalam kategori Kurang Baik, meningkat menjadi skor 20 dalam kategori Kurang Baik. Hal ini menunjukkan bahwat kemampuan guru kelas I dalam mengelola pembelajaran tematik terdapat peningkatan.
  2. Skor Guru Kelas II, naik 5 skor, dari perolehan skor 13 dalam kategori Tidak Baik, meningkat menjadi skor 18 dalam kategori Kurang Baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas II dalam mengelola pembelajaran tematik terdapat peningkatan.
  3. Skor Guru Kelas III, naik 9 skor, dari perolehan skor 15 dalam kategori Kurang Baik, meningkat menjadi skor 24 dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas III dalam mengelola pembelajaran tematik terdapat peningkatan.

Hasil Tindakan Pada Siklus II

Tindakan Siklus II dilaksanakan karena pada siklus I kompetensi guru kelas awal dalam menyusun RPP tematik masih dirasa perlu ditingkatkan.

Refleksi dari hasil tindakan pada Siklus I selanjutnya dijadikan sebagai dasar untuk melakukan supervisi kolaboratif dengan pendekatan kelompok terhadap guru kelas awal SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali pada tahap selanjutnya, supervisi yang dilakukan yaitu membantu guru mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dari RPP tematik yang telah disusun guru. Selanjutnya diberikan arahan-arahan yang lebih operasional dan mudah dilaksanakan oleh guru dengan upaya lebih memberikan kemudahan dalam meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran Tematik.

Dari hasil supervisi akademik setelah dilaksanakan tindakan pada Siklus II terdapat data kompetensi guru kelas awal di dalam mengelola pembelajaran tematik sebagai berikut:

Table 4: Hasil monitoring dan evaluasi terhadap RPP pada tindakan siklus I

No Guru Kelas Perolehan Skor
Siklus I Siklus II Peningkatan
1 I 20 / KB 24 / B 4 skor
2 II 18 / KB 23 / B 5 Skor
3 III 24/ B 27 / B 3 skor

 

Dari data perolehan skor monitoring dan evaluasi terhadap RPP tersebut dapat dijelaskan bahwa setelah diberikan bimbingan oleh peneliti terdapat peningkatan;

  1. Skor Guru Kelas I, naik 4 skor, dari perolehan skor 20 dalam kategori Kurang Baik, meningkat menjadi skor 24 dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwat kemampuan guru kelas I dalam mengelola pembelajaran tematik terdapat peningkatan.
  2. Skor Guru Kelas II, naik 5 skor, dari perolehan skor 18 dalam kategori Kurang Baik, meningkat menjadi skor 23 dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas II dalam mengelola pembelajaran tematik terdapat peningkatan.
  3. Skor Guru Kelas III, naik 3 skor, dari perolehan skor 24 dalam kategori Baik, meningkat menjadi skor 27 dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas III dalam mengelola pembelajaran tematik terdapat peningkatan.

Peningkatan Kompetensi Guru Dari Pra Siklus Sampai Dengan Hasil Tindakan Pada Siklus II

Selanjutnya hasil refleksi akhir dapat dilihat peningkatan yang lebih jelas kompetensi guru kelas awal SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali dalam mengelola pembelajaran Tematik dari mulai kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat digambarkan seperti pada tabel berikut ini.

Table 5: hasil monitoring dan evaluasi terhadap RPP sebelum tindakan siklus I, Siklus, dan Tindakan Siklus II

No Guru Kelas Perolehan Skor
Sebelum tindakan Siklus I Siklus II
1 I 15 / KB 20 / KB 24 / B
2 II 13 / TB 18 / KB 23 / B
3 III 15 / KB 24 / B 27 / B

 

Dari tabel tersebut nampak bahwa terjadi peningkatan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran tematik dari awal sebelum dilaksanakan tindakan sampai dengan tindakan pada siklus II pada guru Kelas awal SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali, sebagai berikut:

  1. Skor Guru Kelas I, naik 9 skor, dari perolehan skor 15 dalam kategori Kurang Baik, meningkat menjadi skor 24 dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas I dalam mengelola pembelajaran tematik dari sebelum dilaksanakan tindakan, sampai dengan dilaksanakan tindakan siklus II terdapat peningkatan.
  2. Skor Guru Kelas II, naik 10 skor, dari perolehan skor 13 dalam kategori Tidak Baik, meningkat menjadi skor 23 dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas II dalam mengelola pembelajaran tematik dari sebelum dilaksanakan tindakan, sampai dengan dilaksanakan tindakan siklus II terdapat peningkatan.
  3. Skor Guru Kelas III, naik 12 skor, dari perolehan skor 15 dalam Kurang Baik, meningkat menjadi skor 27 dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru kelas III dalam mengelola pembelajaran tematik dari sebelum dilaksanakan tindakan,sampai dengan dilaksanakan tindakan siklus II terdapat peningkatan.

 

 

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan bahwa Supervisi kelompok dengan pendekatan kolaboratif dapat meingkatkan kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran tematik bagi guru kelas awal SD Negeri Pinggir Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

Saran

Selanjutnya peneliti merekomendasikan hal-hal sebagai berikut.

  1. Supervisi kelompok dengan pendekatan kolaboratif dapat dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru kelas awal dalam upaya meningkatkan kompetensi mengelola pembelajaran tematik.
  2. Dalam pembelajaran guru perlu diarahkan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik, sehingga pelaksanakan pembelajaran dapat efektif dan efisien.
  3. Kesulitan-kesulitan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran perlu didukung oleh sekolah dalam hal pendanaan dan pembiayaannya, sehingga penyusunan RPP dapat optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Suharjono, dan Supardi.2006.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesional Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdikbud,1990,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dirjen Pendidikan dasar dan Menengah.

Depdiknas.2008.Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta

Fatah, N. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hadikusumo, Kunaryo., Sadjad Sayuti, Achmad Rifai, Agus Salim dan Budiyono. 1995. Pengantar Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press

Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum. Bandung: CV. Mandar Maju.

Imron Ali. 1995. Pembinaan Guru Di Indonesia. Malang: Pustaka Jaya.

EM.Zul Fagri, Ratu Aprilia Senja.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Difa Fublisher

Nurtain. 1989. Supervisi Pengajaran (Teori dan Prektek). Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti –P2LPTK.

Oliva, P.F.1984. Supervision for Todays School. New York: Tomas J. Crowell Company.

Permen Diknas Nomor 41 Tahun 2007. Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Jakarta:BSNP

Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Purwanto, Ngalim. 1988. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rodakarya.

Sahertian, Piet. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset.

Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Samana A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Sergiovani, T. J. 1971. Emerging Paterns Of Supervision: Human Perspective. New York: Mc Graw – Hill Book Company.

Undang-Undang RI Nomor 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.