MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKN

MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA/KELURAHAN

MELALUI MENERAPKAN METODE COOPERATIVE SCRIPT

SISWA KELAS V SEMESTER I SDN SEMAWUR KELURAHAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Juwati

SDN Semawur Kelurahan Ngaen Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

 Guru melaksanakan penelitian untuk memperbaiki dalam menyusun rencana program pembelajaran secara sistimatis menyediakan media yang sesuai dengan materi Berdasarkan pembelajaran pada kondisi pra siklus hasil penilaian melalui tes formatif hasilnya masih rendah berdasarkan hasil observasi dikarenakan penyusunan rencana program pembebelajaran belum secara sistematis, berdasarkan kajian materi tentang sistim pemerintahan desa dan kelurahan guru menyediakan media pembelajaran yang berupa bagan struktur alur sistim pemerintahan desa dan kelurahan sehingga siswa tertarik terhadap materi yang dijelaskan oleh guru ,sehingga pembelajaran terlaksana secara efektif dan menyenangkan.Langkah peneliti membuat media bagan struktur sistim penerintahan desa dan kelurahan dipasang di papan tulis sebagai media yang sesuai dengan materi maksud agar siswa tertarik ketika guru memberikan penjelasan materi mudah dipahami sehingga pembelajaran berjalan secara efektif dan menyenangkan.Hasil penilaian pra siklus nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata yang diperoleh 67,dengan prosetase 46% hasil penilaian siklus I nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata yang diperoleh 77 pencapaian 77% pembelajaran siklus II sudah adanya perubahan secara maksimal baik guru dalam menyiapkan rencana pembelajaran dan media yang sesuai dengan materi menerapkapkan metode Cooperative Script hasil penilaian yang diperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa ,yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 siswa,nilai 70 sebanyak 2 siswa,nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70,nilai rata-rata yang diperoleh 82 ditentukan KKM 70

Kata Kunci:   Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Materi Lembaga Pemerintahan Desa/Kelurahan Melalui Menerapkan Metode Cooperative Script

 

 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam melakssiswaan mengajar diperlukan seperangkat media dan menerapkan metode pengajaran, yang sesuai dengan materi hal ini memiliki arti sangat penting dan patut dipertimbangkan, tanpa menggunakan metode merupakan sarana kegiatan interaksi dalam pembelajaran tidak akan terlaksana secara maksimal dan hasil belajar siswa yang diperoleh masih rendah membuat pembelajaran kurang efektif..

Selama kegiatan pembelajaran siswa kelas V SDN Semawur hanya dengan menerapkan metode ceramah, hal inilah yang membuat siswa kurang memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pembelajaran,menggunakan media pembelajaran yang seadanya sehingga siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, yang akhirnya juga pada rendahnya perolehan nilai tes formatif dari jumlah13 siswa yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 6 siswa atau 46%.

 Oleh karena itulah diperlukan media pembelajaran yang dapat membuat siswa tumbuh motivasi yang menjadikan siswa sadar untuk belajar dengan giat dapat meningkatkan minat dan hasil belajar sehingga salah satunya media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan penguasaan materi lembaga pemerintahan desa/kelurahan yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa perlunya guru memahami hal itu pembelajaran terlaksanakan secara efektif.

 Selain media yang mendukung diperlukan menerapkan metode yang membuat siswa tertarik dalam pembelajaran materi yang disajikan,guru menerapkan metode Cooperative Script metode belajar mengajar mencari pasangan (make a matc) lebih lanjut menurut Anita Lie (2004:55) merupakan satu keunggulan dimana siswa mencari pasangan sambil belajar mengenal suatu konsep atau topik dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.

 Melalui MenggunaKan media struktur sistim pemerintahan dan menerapkan metode yang tepat diharapkan memberikan motivasi dan hasil belajar siswa mencapai nilai ketuntasan bagi semua siswa.Dalam materi lembaga pemerintahan desa/kelurahan guru menerapkan metode Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang diharapkan dari jumlah 13 mencapai nilai sessuai kreteria yang ditentukan atau lebih ditentukan KKM 70

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1    Apakah guru menerapkan metode Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi belajar PKn materi sistim pemerintahan desa dan kelurahan siswa kelas V SDN Semawur tahun pelajaran 2017/2018 ?

2    Apakah guru menerapkan metode Cooperative Script dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi sistim pemerintahan desa dan kelurahan siswa kelas V SDN Semawur tahun pelajaran 2017/2018 ?

3    Apakah guru menerapkan metode Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar PKn materi sistim pemerintahan desa dan kelurahan siswa kelas V SDN Semawur tahun pelajaran 2017/2018 ?

Tujuan Penelitian

 Meningkatkan motivasi dan hasil belajar Metode Cooperative Script merupakan strategi pembelajaran dengan cara mengelompokkan siswa menjadi kelompok kecil dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda PKn materi sistim pemerintahan desa dan kelurahan siswa menguasai materi yang disampaikan oleh gurunya pembelajaran terlaksana secra efektif dan menyenngkan..

Dalam pembelajaran sistim pemerintahan desa dan kelurahan siswa diharapkan mampu menyebutkan sistim pemerintahan desa dan sistim pemerintahan kelurahan melalui metode Cooperative Script dihaapkan siswa dengan tingkat kecerdasan yang berbda dapat saling melengkapi dan bekerjasama membuat rangkuman/naskah materi pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan meningkatkan dapat motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SDN Semawur tahun pelaajaran 2017/2018.

Manfaat Penelitian

 Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, siswa, sekolah tempat dan bagi pembaca.

1.     Bagi guru yang lain:

a.     Memperbaiki pembelajaran yang dikelola/dilaksanakan.

b.     Mengembangkan pengetahuan, wawasan dan ketrampilan.

c.     Dapat memberikan motivasi melaksanakan penelitian.

d.     Dapat berkembang secara profesional.

e.     Dapat memilih dan menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat.

2.     Bagi siswa adalah:

a.     Meningkatkan perhatian siswa pada materi pelajaran

b.     Menumbuhkan motivasi belajar yang kuat.

c.     Timbulnya keaktifan siswa dalam belajar berkurangnya sikap apatis siswa dalam proses pembelajaran.

d.     Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3.     Bagi sekolah adalah:

a.     Perbaikan proses dan prestasi hasil belajar.

b.     Memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan sekolah.

c.     Membantu dalam mencapai visi dan misi sekolah.

d.     Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan.

4.     Bagi pembaca adalah:

a.     Untuk menambah wawasan para pembaca tentang masalah yang diteliti

b.     Sebagai acuan, masukan maupun perbandingan untuk mengambil tindakan.

c Memperoleh gambaran yang positif tentang penelitian

d Memperoleh pengalaman yang luas tentang engembangan profesi.

 KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

 Kajian Pustaka

 Mohamad Nur (2005:1) mengatakan bahwa pembelajaran Cooperatif merupakan teknik-teknik kelas praktis yang dapat di gunakan tiap hari untuk membantu siswanya belajar tiap pelajaran mulai dari ketrampilan dasar sampai pemecahan masalah yang kompleks.

Dalam model pembelajaran Cooperatif, Script siswa bekerja dalam kelompok-kecil saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya. Kelompok tersebut beranggotakan siswa dengan hasil belajar tinggi, karena, siswa yang latar belakang

suku berbeda yang ada di kelas, dan siswa penyandang cacat bila ada kelompok beranggotakan hitrogen ini tinggal bersama selama beberapa minggu sampai mereka dapat belajar bekerja sama dengan baik sebagai sebuah tim.

 Langkah-langkah Cooperative Script yaitu: Guru membagi siswa untuk mencari pasangan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan menyusun rangkuman.,siswa menetakan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.Pembicara membacakan ringkasan selengkap mungkin dengan memasukkan pokok dalam ringkasan ,sementara pendengar.Menyimak/mengoreksi/ menunjukkan imasalah pokok yang kurang lengkap. mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau materi lainnya. bertukar peran yang semula jadi pendengar yang diukur sebagai pembicara begitu juga sebaliknya.menyusun kesimpulan bersama dengan guru Penutup

Hasil Belajar

Abu Ahmadi (1991:121) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Hasil akhir yang diperoleh dari suatu proses belajar adalah hasil belajar, ada beberapa syarat suatu perubahan tingkah laku dikatakan sebagai hasil belajar antara lain:

a)    Hasil belajar sebagai pencapaian tujuan, seseorang melakukan upaya belajar di landasi dorongan untuk mencapai suatu tujuan, dengan demikian perolehan tingkah laku baru sebagai hasil belajar merupakan perwujutan dari pencapaian hasil belajar.

b)    Hasil belajar harus sebagai buah dari proses kegiatan yang disadari sehingga proses belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan akan memperoleh pencapaian hasil belajar seperti yang dikehendaki dari pembelajaran

c)     Hasil belajar harus sebagai produk dari proses latihan-latihan dimaksud sebagai pengulangan-pengulangan suatu tindakan sebagai rekasi terhadap rangsangan-rangsangan yang kurang lebih sama dalam rangka memperoleh kemampuan baru. Hasil dari latihan ini diakui sebagai hasil belajar.

d)    Hasil belajar merupakan tindak tanduk yang berfungsi efektif dalam kurun waktu tertentu. Hasil belajar dikatakan efektif jika belajar tersebut berfungsi positif untuk mencapai suatu tujuan. Hasil belajar yang dicapai siswa akan berfungsi efektif dalam waktu yang lama, apabila hasil belajar sering digunakan mengembangkan memperoleh kegiatan belajar yang baru. (MKDK, 1990:30).

Sistim Pemerintahan Desa dan kelurahan

Dalam pelaksanaan sistim pemerintahan desa dan kelurahan maka diuraiakan sebagaimana dibawah ini:

Desa adalah merupakan bagian dari kelurahan, setiap desa dipimpin oleh seorang kepala desa, kepala desa dipilih oleh masyarakat didesa tersebut syarat dan tata aturannya di atur oleh peraturan pemerintah daerah yang berpedoman peraturan pemerintah, kepala desa bukanlah pegawai negeri sipil, masa jabatan kepala desa adakah enam tahun.

Seorang kepala desa dilantik oleh Bupati/Wali Kota, paling lambat tiga puluh hari setelah dinyatakan terpilih, sebagai kepala desa mendapatkan gaji dari pemerintah tetapi dari hasil pengolahan tanah yang diserahkan untuk diolah yang dikenal dengan bengkok.

 Kepala desa mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:Memimpin menyelenggarakan pemerintah desa dalam membina perekonomian desa membina kehidupan masyarakat desa memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa menciptakan ketentraman masyarakat desa

 Mewakili desanya baik didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjuk di desa dibentuk juga beberapa lembaga kemasyarakatan, lembaga kemasyarakatan ditetapkan oleh peraturan desa. (contoh lembaga permasyarakatan di desa adalah: (LKMD) Lembaga masyarakatan desa, pertahanan sipil PKK dan karang taruna.

Sekretaris desa salah satu tugasnya adalah membuat akte kelahiran atau surat keterangan,sekretaris desa yang merupakan pegawai negeri sipil di desa..Badan Permusyawaratan Desa (BPD) salah satu tugasnya adalah menampung pendapat masyarakat desa dan menyalurkannya kepada pemerintah desa.

 Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa antara lain sebagai berikut

Urusan tingkat pemerintahan yang sudah ada berdasarkan usulan desa mengangkat ketua RW dan RT. Urusan tingkat pemerintahan yang menjadi kewenangan kepala desa tugas pembantuan daerah dari pemerintah pusat Urusan pemerintahan lainnya misalnya pembentukan Badan Pemusyaratan Desa, dan LKMD.

 Desa merupakan kesatuan masyarakat yang memiliki batas-baas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.Untuk lebih memahaminya, perhatikanlah susunan pemerintahan desa.

Pemerintahan di Kelurahan

Dalam wilayah kelurahan hampir sama dengan desa yang mempunyai peran penting ketiga unsur tersebut adalah sebagai berikut: Lurah merupakan kepala kelurahan yang berada ibukota kecamatan, tetapi tidak semua ibukota kecamatan sebagai kelurahan.Lurah tidak dipilih oleh warga masyarakat tetapi sebagai PNS yang diberikan tugas sebagai kepala kelurahan.juga terdapat sekretaris kelurahan seperti desa

Lurah di angkat oleh Bupati/Wali Kota dari pegawai negeri sipil, syaratnya yaitu harus menguasai pengetahuan teknis tentang pemerintahan dan memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.yang berlaku Kelurahan tidak mendapatkan bantuan biaya untuk pembangunan,Lurah tidak mendapatkan bengkok tetapi memperoleh gaji dari pemerintah daerah,lurah bertnggung jawab kepada bupati, tetapi kepala desa bertanggung jawab kepada camat selaku kepala wilayah di keamatan

Tugas seorang lurah yang berada di wlayah kecamatan karena berdekatan dengan muspika dapat bekerja sama dalam menjaga keutuhan wilayah kelurahan, koramil diangkat/merupakan bagian dari Tentara Nasional Indonesia.menjaga keutuhan wilayah kecamatan Kepolisian Sektor Tugasnya adalah menjaga keamanan wilayah di kecamatan. Dengan demikian sistim pemerintahan memiliki beberapa perangkat yang mendukung pemerintahan yang dilakukan oleh seorang lurah, ada beberapa lembaga yang disebut seksi, atau bagian untuk menjalankan pemerintahan diwilayah kelurahan. Setiap seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi/kepala bagian yang bertanggungjawab kepada lurah dengan keorgenasi sekretaris kelurahan semua seksi memiliki tugas masing-masing untuk lebih memperhatikan susunan pemerintahan kelurahan

Kerangka Berfikir

 1.  Guru menerapkan metode cooperative script meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran PKn tentang pengerjaan bilangan bulat siswa kelas V semester I di SDN Semawur

2.   Guru menerapkan metode cooperative script meningkatkan hasil belajar PKn tentang pengerjaan bilangan bulat siswa kelas V

 3.  Guru menerapkan metode cooperative script meningkatkan kemampuan danhasil belajar PKn tentang pengerjaan bilangan bulat siswa kelas V semester I di SDN Semawur tahun pelajaran 2017/2018

Hipotesis

1.     Diduga guru menerapkan metode cooperative script meningkatkan motivasi pada siswa dalam belajar PKn mengerjakan soal tes formatif materi sistim pemerintahan desa dan kelurahan pada siswa kelas V semester I di SDN Semawur tahun pelajaran 2017/2018

2    Diduga guru menerapkan metode cooperative script meningkatkan hasil  belajar PKn dalam mengerjakan soal tes formatif pada materi sistim pemerintahan desa dan kelurahan siswa kelas VI semester I di SDN Semawur tahun pelajaran 2017/2018.

3    Diduga guru menerapkan metode Cooperative Script meningkatkan motivasi dan hasil belajar PKn dalam mengerjakan soal tes formatif pada materi sistim pemerintahan desa dan kelurahan pada siswa kelas VI semester I di SDN Semawur tahun pelajaran 2017/2018.

METODE PENELITIAN

Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

 Penelitian Tindakan Kelas dilakssiswaan siswa kelas V SDN Semawur ,yang jumlah 13 siswa, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Penelitian dilakssiswaan pada saat mata pelajaran bahasa Indonesia berlangsung dengan kompetensi dasar tentang sistim lembaga pemerintahan desa/kelurahan pertimbangan peneliti karena mengajar di SDN Semawur sehingga mempunyai banyak waktu dan kesempatan dalam melakukan kegiatan. Adapun waktu pelaksanaanya sesusi jadwal pembelajaran.

 Sumber Data

 Data Penelitian Tindakan Kelas diambil dan dikumpulkan melalui guru kelas sebagai peneliti,dan siswa kelas V semester I SDN Semawur sebagai subyek dalam penelitian ,melalui kegiatan dokumen hasil penilaian lembar kerja kelompok maupun tes formatif pra siklus, yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan penelitian, melalui perbaikan pembelajaran pada siklus I dan pembelajaran siklus II observasi dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran, dokumentasi daftar kelas,nilai dan foto kegiatan.

 Alat Pengumpul Data

 Penelitian kualitatif

 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan melalui observasi pemberian angket,melaksanakan wawancara mengadakan kegiatan pembelajaran guru dan belajar siswa dalam pembelajaran PKn materi sistim pemerintah desa dan kelurahan.Hal ini digunakan untuk memperoleh pemahaman tentang alasan yang mendasari motivasi. dalam penelitian metode pengumpulan data kualitatif cukup bervariasi,bisa menggunakan tehnik tersetruktur dan semi tersetruktur.

 Data kuantitatif

 Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur yang dinyatakan dengan angka Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan populasi sampel yang telah dipilih pengmbilan sebagai servei.

Teknik Pengambilan Data

 Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:Tes tertulis dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. pada setiap siklus. nilai yang diperoleh pada ulangan sebagai data yang akan dianalisis. Observasi dilakukan oleh teman sejawat bersama guru yang melaksanakan penelitian

 Refleksi dari teman sejawat bersama guru yang melaksanakan kegiatan penelitian dilangsungkan setelah proses pembelajaran selesai pada setiap siklus. kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran didiskusikan untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan yang lebih baik dari pada siklus sebelumnya, dengan demikian tujuan pembelajaran dapat diselesaikan dengan sebaik-baknya,karena sudah direncanakan secara baik melengkapi kekurangan kegiatan sebelumnya.

 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 Diskripsi dan Hasil Penelitian Pra Siklus

Selama kegiatan pembelajaran siswa kelas V SDN Semawur hanya dengan menerapkan metode ceramah, inilah yang membuat siswa kurang memperhatikan ketika guru menyampaikan materi pembelajaran,menggunakan media pembelajaran yang seadanya sehingga siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran, yang akhirnya juga pada rendahnya perolehan nilai tes formatif dari jumlah13 siswa yang memperoleh nilai tuntas sebanyak 6 siswa atau 46%.

Analisis Hasil Tes Formatif Pra Siklus

No

Rentang Nilai

Jumlah Siswa

Persentase

Keterangan

1

86-100

2

7085

6

46%

Tuntas

3

6069

5

38%

Belum Tuntas

4

≤ 50

2

16%

Belum Tuntas

Jumlah Siswa

13

100%

Nilai ³ 70

6

28%

Tuntas

Nilai £ 70

7

40%

Belum Tuntas

 

 

 Diskripsi dan Hasil Pembelajaran Siklus 1

 Pembelajaran menerapkan metode Cooperative Script yang dapat membuat siswa tumbuh motivasi yang menjadikan siswa sadar untuk belajar dengan giat dapat meningkatkan minat dan hasil belajar sehingga salah satunya media pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan penguasaan materi lembaga pemerintahan desa/kelurahan yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa perlunya guru memahami hal itu pembelajaran terlaksanakan secara efektif.

Analisis Hasil Tes Formatif Siklus I

No

Perolehan Nilai

Jumlah Siswa

Persentase

Keterangan

1

86-100

3

23%

Tuntas

2

7085

7

54%

Tuntas

3

6069

3

23%

BelumTuntas

4

≤ 50

0

0%

Jumlah Siswa

13

100%

Nilai ³ 70

10

77

Tuntas

Nilai £ 70

3

23

Belum Tuntas

 

 Diskripsi dan Hasil Pembelajaran Siklus II

 Pembelajaran menggunakan media bagan struktur sistim pemerintahan dan menerapkan metode yang tepat diharapkan memberikan motivasi dan hasil belajar siswa mencapai nilai ketuntasan bagi semua siswa.Dalam materi lembaga pemerintahan desa/kelurahan guru menerapkan metode Cooperative Script dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang diharapkan dari jumlah 13 mencapai nilai sessuai kreteria yang ditentukan atau lebih ditentukan KKM 70

Analisis Hasil Tes Formatif Siklus II

No

Perolehan Nilai

Jumlah Siswa

Persentase

Keterangan

1

86-100

5

38%

Tuntas

2

7085

8

62%

Tuntas

3

6069

0

0%

4

≤ 50

0

0%

Jumlah Siswa

13

100%

Nlai ³ 70

13

100%

Tuntas

Nilai £ 70

0

0%

 

 Pembahasan Hasil Penelitian

 Berdasarkan pembelajaran pada kondisi pra siklus hasil penilaian melalui tes formatif hasilnya masih rendah berdasarkan hasil observasi dikarenakan penyusunan rencana program pembebelajaran belum secara sistematis, berdasarkan kajian materi tentang sistim pemerintahan desa dan kelurahan guru menyediakan media pembelajaran yang berupa bagan struktur alur sistim pemerintahan desa dan kelurahan sehingga siswa tertarik terhadap materi yang dijelaskan oleh guru ,sehingga pembelajaran terlaksana secara efektif dan menyenangkan.secara terperinci hasil penilaian yang dicapai oleh siswa:nilai 80 sebanyak 2 siswa,yang memperoleh nilai 75 sebanyak 2 siswa dan nilai 70 sebanyak 2 siswa, sedang yang belum tuntas, nilai 65 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa dan nilai 50 sebanyak 2 siswa nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata yang diperoleh 67

 

Pembahasan Siklus I

 Pembelajaran siklus I sudah adanya perubahan yang berarti meskipun belum secara karena guru sudah melakukan perbaikan penyusunan rencana program pembelajaran,menyediakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang disajikan dengan menerapkan metode Cooperative Script dapat dibuktikan berdasarkan perolehan hasil penilaian siswa mengerjakan tes formatif dari 13 siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 3 siswa,yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 80 seanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 1 siswa,yang mendapat nilai 70 sebanyak 2 siswa sedangkan yang memperoleh nilai 65 sebanyak 2 siswa dan nilai 60 sebanyak 1 siswa nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60,nilai rata-rata yang diperoleh 77

 Pembahasan Siklus II

 Berdasarkan analisis data pembelajaran siklus II sudah adanya perubahan secara maksimal baik guru dalam menyiapkan rencana pembelajarandan media yang sesuai dengan materi menerapkapkan metode Cooperative Script hasil penilaian yang diperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 siswa,nilai 70 sebanyak 2 siswa,nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70,nilai rata-rata yang diperoleh 82 ditentukan KKM 70

Perbandingan Hasil Ketuntasan Belajar Siswa

No

Kegiatan

Jumlah Siswa

Ketuntasan

Rata-rata

Persentase

1

Pra Siklus

13

6

67

46%

2

Siklus I

13

10

77

77%

3

Siklus II

13

13

82

100%

 

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini dapat peneliti simpulkan bahwa:

1.   Berdasarkan pembelajaran pada kondisi pra siklus hasil penilaian melalui tes formatif hasilnya masih rendah berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dikarenakan penyusunan rencana program pembebelajaran belum secara sistematis, berdasarkan kajian materi tentang sistim pemerintahan desa dan kelurahan guru menyediakan media pembelajaran yang berupa bagan struktur alur sistim pemerintahan desa dan kelurahan sehingga siswa tertarik terhadap materi yang dijelaskan oleh guru ,sehingga pembelajaran terlaksana secara efektif dan menyenangkan

 2.  Langkah peneliti membuat media bagan struktur sistim penerintahan desa dan kelurahan merupakan upaya guru yang memahami krakter materi dan siswa yang dapat membuat dalam pembelajaran terkesan,senang terhadap guru ketika menyajikan materi kepada siswa sehingga hasil belajar yang diperoleh maksimal

 3.  Hasil penilaian pra siklus nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50 nilai rata-rata yang diperoleh 67,dengan prosetase 46% hasil penilaian siklus I nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60, dengan nilai rata-rata yang diperoleh 77 pencapaian 77% pembelajaran siklus II sudah adanya perubahan secara maksimal baik guru dalam menyiapkan rencana pembelajarandan media yang sesuai dengan materi menerapkapkan metode Cooperative Script hasil penilaian yang diperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa,yang mendapat nilai 85 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 siswa,yang mendapat nilai 75 sebanyak 2 siswa,nilai 70 sebanyak 2 siswa,nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70,nilai rata-rata yang diperoleh 82 ditentukan KKM 70

Saran

 Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1.   Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam menjawab pertanyaan secara lisan maka seorang guru hendaknya meningkatkan dan mengefektifkan komponen keterampilan bertanya yaitu dengan pemberian acuan, pemindahan giliran dan penyebaran pertanyaan serta dengan mempasilitasi buku siswa dengan pemberian penguatan dan pujian pada siswa yang menjawab pertanyaan.

 2.  Untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi sistim pemerintah desa dan kelurahan maka seorang guru dapat disarankan untuk memasang bagan lembaga pemerintahan.desa dan kelurahan yang mudah untuk diingat oleh siswa ketika belajar

 3   Guru sebelum melaksanakan pembelajaran melakukan penyusunan rencana program pembelajaran secara sistimatis, menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disajikan sehingga embelajaran dapat terlaksana secara efektif dan menyenangkan mencapai hasil yang maksimal..

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi.

Aswan, dkk. 2004. B45 Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Andayani, dkk. 2008. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.

Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Santosa Puji, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: UT.

Wardani. I.G.A.K, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Yeti Mulyati, dkk. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta. UT.

Yunus Mohamad Suparno. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta. UT.