MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PERBANKAN DALAM PELAJARAN IPS
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PERBANKAN DALAM PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL PADA SISWA KELAS IX B
SMP NEGERI SURAKARTA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Catur Siswartini
Guru SMP Negeri 4 Surakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman materi lembaga perbankan melalui pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal pada Siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Data yang digunakan adalah pemahaman siswa mengenai lembaga perbankan yang diperoleh dari hasil tes kondisi awal, siklus I dan siklus II serta proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran berkirim salam dan soal. Sumber data dapat diperoleh dari siswa, guru, interaksi antara siswa dengan guru, tempat dan peristiwa di mana aktivitas pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Validitas data menggunakan validitas isi dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatis dan kritis. Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil belajar pada kondisi awal menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 23 siswa (52,27%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 21 siswa (47,73%) dengan rata-rata kelas sebesar 63,91. Pada siklus I menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 31 siswa (70,45%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 13 siswa (29,55%) dengan rata-rata kelas sebesar 70,16. Pada siklus II semua siswa dinyatakan tuntas (100%) dengan rata-rata sebesar 74,75. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan pemahaman mengenai lembaga perbankan pada Siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
Kata Kunci: Metode pembelajaran kooperatif, teknik berkirim salam dan soal, pemahaman lembaga perbankan
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Sekolah sebagai lembaga pendidik-an memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanat pendi-dikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, di bawah pengawasan guru atau tenaga pendidik profesional. Sekolah terdiri atas jenjang-jenjang pendidikan, yaitu tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkem-bangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikem-bangkan. Proses pendidikan memang tidak sepenuhnya dapat terlaksana di sekolah, karena terdapat faktor keluarga dan lingkungan masyarakat yang juga memiliki pengaruh penting dalam pendidikan peserta didik. Namun, sebagai lembaga formal sekolah memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pembentukan karakter dan perilaku peserta didik.
Permasalahan mengenai proses pembelajaran yang telah diuraikan di atas juga dialami oleh SMP Negeri 4 Surakarta, berdasarkan hasil tes awal menunjukkan prestasi belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa, dari 44 siswa hanya 18 siswa (40,91%) yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 65, sedangkan 26 siswa (59,09%) memiliki nilai tidak tuntas atau di bawah KKM.
Kondisi tersebut disebabkan karena masih sedikitnya siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran dan mau mengerjakan tugas. Hal ini ditunjukkan dengan hanya beberapa orang siswa saja yang berani mengerjakan soal di depan kelas. Secara umum dapat dilihat proses pembelajaran yang selama ini terjadi hanya berjalan satu arah dan monoton. Pembelajaran seperti itu masih didominasi oleh aktifitas gurunya, sehingga selama proses pembelajaran berlangsung tidak terlihat adanya keaktifan siswa dalam kelas.
Oleh karena itu, demi tercapainya tujuan pembelajaran diperlukan strategi-strategi yang dapat menanggulangi permasalah-permasalahan yang muncul. Guru harus mampu menggunakan model-model pembelajaran yang variatif dan inovatif. Perkembangan model pembela-jaran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Semakin banyak pula model-model baru yang terus dikembangkan. Salah satu model pembelajaran yang banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).
Cooperative Learning adalah salah satu model pembelajaran yang berdasar-kan paham konstruktivis. Cooperative Learning dapat diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu de-ngan yang lain dalam belajar. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Co-operative Learning menyangkut teknik pengelompokkan yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-6 orang.
Guru yang ingin maju dan berkembang perlu mempunyai persediaan strategi dan teknik-teknik pembelajaran yang pasti akan selalu bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Guru bisa memilih dan juga memodifikasi sendiri teknik-teknik pada situasi kelas mereka. Dalam model pembelajaran Cooperative Learning ada banyak teknik yang bisa digunakan, salah satunya adalah Teknik Berkirim Salam dan Soal. Teknik ini dilakukan dengan mem-bentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok nantinya akan mengutus salah satu orang anggotanya untuk mengirimkan soal kepada kelompok lain. Kelompok yang menerima soal tersebut harus menjawabnya yang kemudian dicocokkan dengan jawaban dari kelompok yang mengirim soal. Teknik ini dapat menjadi alternatif bagi guru untuk mene-rapkan model pembelajaran yang dapat memacu minat siswa sehingga membantu dalam memahami materi pelajaran.
Perumusan Masalah
Masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini ialah: ”Apakah penggunaan pembelajaran kooperatif teknik berkirim salam dan soal dapat meningkatkan pema–haman materi lembaga perbankan pada Siswa Kelas IV SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012?”
DESKRIPSI TEORI
Model Pembelajaran Kooperatif Meto-de Berkirim Salam Dan Soal
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru di dalam dunia pendidikan. Pembelajaran kooperatif bertitik tolak pada pandangan John Dewey dan Herbert Thelen yang menyatakan pendidikan dalam masyarakat yang demokratis seyogyanya mengajarkan proses demokrasi secara langsung. Tingkah laku kooperatif dipandang oleh Dewey dan Thelen sebagai dasar demokratis, dan sekolah di pandang sebagai labolatorium untuk mengembang-kan tingkah laku demokratis (Trianto, 2007:45)
Pembelajaran kooperatif (coopera-tive learning), merupakan suatu srtategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Menurut Slavin dalam Wardani (2006:2) menyatakan bahwa:
Berdasarkan urain tersebut, pem-belajaran kooperatif mengandung arti bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan koopertif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah belajar kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Prosedur Pembelajaran kooperatif didesain untuk mengaktifkan siswa melalui inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil.
Pembelajaran Berkirim Salam Dan Soal
Teknik pembelajaran berkirim salam dan soal merupakan teknik pembe-lajaran yang memberi siswa kesempatan untuk melatih pengetahuan dan keteram-pilannya. Siswa membuat pertanyaan sendiri, sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat oleh teman-teman sekelasnya. Metode pembelajaran berkirim salam dan soal cocok untuk persiapan menjelang tes dan ujian serta dapat digunakan dalam semua mata pelajaran daon untuk semua tingkatan usia anak didik.
Menurut Anita Lie (2010: 42), langkah-langkah pembelajaran Cooperative Learning Teknik Berkirim Salam dan Soal di antaranya sebagai berikut
a) Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok ditugas–kan untuk menuliskan beberapa perta–nyaan yang akan dikirim ke kelompok yang lain. Guru bisa mengawasi dan membantu memilih soal-soal yang cocok.
b) Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari kelompoknya (Salam kelompok bisa berupa sorak kelompok seperti yang dijelaskan)
c) Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
d) Setelah selesai, jawaban masing-ma-sing kelompok dicocokkan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
Kegiatan berkirim salam disini dapat berupa sapaan dan sorak kelompok. Ada kalanya suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung menjadi jenuh dan membosankan. Untuk menghidupkan semangat belajar siswa dan mempererat hubungan dalam kelompok, siswa bisa disuruh menciptakan sapaan dan sorak khas kelompok. Siswa bisa mengem–bangkan kreativitas mereka dengan men–ciptakan cara menyapa rekan-rekan dalam satu kelompok yang disesuaikan dengan identitas kelompok mereka. Demikian pula dengan sorak kelompok, siswa bisa membuat ungkapan sederhana namun meriah, misalnya “Kami paling Hebat… Hebat.. Hebat…“
Adanya kegiatan membuat soal ini diharapkan merangsang kemampuan pe–mahaman siswa akan materi pembelajaran sehingga siswa mampu mengungkap–kannya kembali dalam bentuk soal dan jawaban.
Kerangka Pemikiran
Dalam kegiatan proses belajar mengajar, khususnya siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta, faktor lingkungan dan sarana prasarana juga ikut mempengaruhi keberhasilan suatu pengajaran dalam proses belajar mengajar. Dengan penggu-naan media atau sarana prasarana yang mendukung dalam pengajaran dapat membuat motivasi siswa dalam memahami pelajaran akan meningkat. Jadi, kegiatan pembelajaran khususnya pelajaran IPS memerlukan sarana dan prasarana yang memadai sehingga siswa dapat menggunakan kemampuannya dengan baik.
Dengan metode pembelajaran berkirim salam dan soal, diharapkan proses belajar mengajar tidak hanya menyam-paikan materi pelajaran saja tetapi dibarengi dengan aktivitas tindakan. Sehingga siswa lebih paham dan mengerti terhadap materi yang disampaikan dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang penulis kemukakan dalam hal ini adalah: ”Peng-gunaan metode pembelajaran berkirim salam dan soal dapat meningkatkan pemahaman mengenai lembaga perbankan pada Siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah SMP Negeri 4 Surakarta. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester Gasal, bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Oktober 2009.
Subyek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 44 siswa.
Data dan Sumber Data
1. Data Penelitian
Data merupakan sesuatu yang dikumpulkan dalam kegiatan penelitian. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah:
a. Pemahaman siswa mengenai lem-baga perbankan yang diperoleh dari hasil tes kondisi awal, siklus I dan siklus II.
b. Proses kegiatan pembelajaran de-ngan menggunakan metode pem-belajaran berkirim salam dan soal.
2. Sumber data
Sumber data adalah sesuatu yang menunjukkan darimana data itu diperoleh. Sumber data dapat diperoleh dari siswa, guru, interaksi antara siswa dengan guru, tempat dan peristiwa di mana aktivitas pembelajaran berlangsung dan dokumen.
Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran IPS dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengambilan data dilakukan dengan:
1. Metode Observasi
Observasi dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh pengamat yang berisi penilaian kegiatan yang dilakukan oleh guru, menilai ketepan guru dalam menerapkan rencana pembelajaran dan digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas yang menunjukkan adanya aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Metode Tes
Soal tes ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terutama pada aspek kognitif. Tes dalam penelitian ini meliputi tes akhir pada siklus I dan siklus II. Selanjutnya skor hasil tes pada siklus I dan siklus II akan dianalisis untuk mengetahui hasil belajar IPS siswa. Bentuk tes berupa pilihan ganda dan uraian serta disertai langkah-langkah pengerjaan dari soal, karena dengan pemberian tes pilihan ganda dan tes uraian akan terlihat kemampuan siswa dalam mempresen-tasikan setiap soal yang diberikan disamping melihat langkah-langkah pe-ngerjaan dari soal.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa Kelas IX C, serta foto rekaman proses tindakan penelitian.
Validitas Data
Untuk menguji kevalidan/keabsah-an data dari tes dan observasi peneliti menggunakan teknik triangulasi yaitu:
1. Validitas Isi
Validitas isi artinya ketepatan daripada suatu tes dilihat dari segi isi tersebut. Suatu tes hasil belajar dikatakan valid, apabila materi tes tersebut betul-betul merupakan bahan-bahan yang representatif terhadap bahan-bahan pela-jaran yang diberikan. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering disebut validitas kurikuler.
2. Tiangulasi Data
Data tentang aktivitas belajar siswa diperiksa dengan menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data atau triangulasi, yaitu dengan metode, dalam hal ini yang digunakan adalah metode observasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi dan ketekunan pengamatan. Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengamati secara terus menerus selama pemberian tindakan penelitian dilakukan, kemudian mencatat hasil pengamatan ke dalam lembar observasi berupa catatan lapangan.
Teknik Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Untuk kesinambungan dan kedalaman dalam pengajaran data dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif komparatif dan kritis.
Dengan menggunakan analisis des-kriptif kritis komparatif, maka peneliti menjabarkan mengenai berbagai kele-mahan dan kelebihan motode pembe-lajaran yang digunakan, apakah metode tersebut efektif atau tidak serta menganalisis kemajuan pemahaman siswa mengenai mengenal cara menghadapi bencana alam dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II.
Dalam melakukan analisis deskrip-tif kritis komparatif peneliti melakukan analisis dengan membandungkan hasil evaluasi pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dilanjutkan dengan analisis kritis yaitu melakukan refleksi masing-masing siklus sehingga dapat diketahui kelemahan yang terjadi untuk selanjutnya dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini diukur berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pemahaman siswa yang diukur dari hasil evaluasi pembelajaran IPS yang diperoleh siswa di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.
b. Keaktifan siswa dalam kegiatan pem-belajaran berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Minat atau motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran terbentuk.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa ketika proses belajar mengajar berlang-sung serta perolehan manfaat yang lebih baik. Adapun rancangan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu:
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Observasi
4. Refleksi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBA-HASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil tes pada kondisi awal menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS pokok bahasan lembaga perbankan pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 23 siswa (52,27%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 21 siswa (47,73%) dengan rata-rata kelas sebesar 63,91.
Deskripsi Siklus
1. Deskripsi Siklus I
Berikut merupakan proses kegiatan pembelajaran IPS pokok bahasan lembaga perbankan dengan menggunakan metode pembelajaran berkirim salam dan soal pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta.
a. Pembukaan
Sebelum masuk pada kegiatan inti pembelajaran, terlebih dahulu guru mem-beri salam dan berkenalan dengan siswa, mengingat peneliti di sini belum kenal secara keseluruhan dengan siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat kese-pakatan/kontrak kelas.
b. Kegiatan Inti
Setelah membuat kesepakatan dengan siswa, selanjutnya diteruskan ke kegiatan inti. Guru menjelaskan sedikit materi mengenai lembaga perbankan. Se-lanjutnya guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok kecil sesuai dengan standar pembelajaran kooperatif. Tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang yang dipilih secara acak baik dari segi jenis kelamin, kemampuan akademis, dan keaktifan siswa.
Kegiatan selanjutnya guru meme-rintahkan masing-masing kelompok untuk mengirimkan soal yang sudah dibuatnya kepada kelompok lainnya, yaitu kelompok 1 mengirimkan soalnya ke kelompok 2, dan kelompok 2 mengirimkan ke kelompok 3, seterusnya hingga yang terakhir kelompok 8 mengirimkan soalnya ke kelompok 1.
Setelah masing-masing kelompok menerima soal kiriman dari kelompok lain, masing-masing kelompok berusaha menye-lesaikan soal kiriman tersebut dengan berdiskusi secara kelomok. Setelah dirasa cukup dalam diskusi kelompok, guru menunjuk salah satu kelompok untuk presentasi di depan kelas. Kelompok yang ditunjuk pertama berhasil mempresentasi-kan hasil diskusi kelompoknya dengan lancar, tetapi pada kelompok selanjutnya ada sedikit kendala, yaitu kelompok tersebut tidak mau maju ke depan kelas dengan alasan tidak berani, untuk hal ini guru mencoba untuk memberikan motivasi sampai akhirnya kelompok tersebut mau maju ke depan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
c. Penutup
Setelah selesai menguatkan hasil presentasi kelompok, guru mengarahkan seluruh siswa untuk menarik kesimpulan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah dan salam penutup sebagai kegiatan terakhir pada siklus I.
2. Deskripsi Siklus II
a. Pembukaan
Seperti biasa siswa mengucapkan salam ketika guru masuk kelas dan guru menjawab, kemudian dilanjutkan presensi dan menanyakan kabar. Guru menginfor-masikan langkah-langkah pembelajaran hari ini dan memberitahukan indikator yang harus dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran. Dalam kegiatan apersepsi, guru memberikan motivasi kepada siswa dengan menanyakan keadaan siswa
b. Inti
Setelah menjelaskan materi selama kurang lebih 6 menit dengan metode ceramah, guru memberikan tugas kepada tiap-tiap kelompok untuk membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang telah disampaikan oleh guru beserta jawabannya. Selama penjelasan materi oleh guru dengan metode ceramah, kondisi kelas terkendali, mereka tidak ramai sendiri, dan antusias mendengarkan penjelasan dari guru. ”Setelah kalian sudah mendengarkan sedikit materi tentang pola perilaku manusia, ibu sudah menugaskan kepada masing-masing kelompok untuk membuat soal beserta jawabannya.
Dengan antusias para siswa menerima tugas yang diberikan oleh guru. Selanjutnya dalam kelompok yang sudah dibentuk para siswa mulai berfikir bersama-sama yang kemudian dilanjutkan dengan sharing bareng bersama teman sekelom-poknya untuk mencari jawaban yang kurang secara bersama-sama. Selama fase diskusi kelompok, guru berkeliling ke setiap kelompok untuk memantau secara lang-sung jalannya diskusi serta memberikan motivasi supaya mereka tetap semangat dan kompak dalam mengerjakan tugas yang sudah diberikan.
Setelah selesai membuat soal beserta jawabannya, guru memerintahkan masing-masing kelompok untuk mengirim-kan soal kepada kelompok lain disertai dengan yel-yel masing-masing kelompok. Dari soal kiriman kelompok lain, masing-masing kelompok berusaha untuk menjawabnya bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Setelah dirasa cukup untuk kerja secara kelompok, guru menyebut satu kelompok secara acak, untuk selanjutnya mempresentasikannya di depan kelas secara bergantian. Selanjutnya guru mempersilahkan kelompok yang membuat soal untuk menanggapi jawaban yang barusan dipresentasikan.
Pada session tanya jawab, sempat terjadi sedikit keributan karena ada salah satu kelompok yang tidak setuju dengan jawaban dari kelompok lain. Mereka tetap ngotot dan maksa kalau jawabannya adalah sudah paling benar. Kelompok lain yang jawabannya tidak diterima juga tidak kalah dalam mempertahankan pendapat dan hasil kerja keras kelompoknya, (jawaban kelompokku sudah sesuai dengan buku yang ada) guru langsung mengambil alih dengan, mohon perhatiannya jangan ramai sendiri, jawaban dari kalian semua sudah benar, jawaban dari masing-masing kelompok saling melengkapi karena itu kalian juga harus menghargai jawaban dari kelompok lain, kalian bisa mengerti semuanya? (serempak menjawab, ”iya bu kami mengerti”!) baiklah kalau begitu, lanjutkan dengan menambahi jawaban dari kelompok 2.
c. Penutup
Setelah session tanya jawab selesai, guru menutup pelajaran dengan memberikan kesimpulan atas materi pelajaran yang diberikan hari ini, kemudian dilanjutkan dengan pemberian evaluasi belajar. Di akhir waktu pelajaran IPS selama kurang lebih 4 menit, guru mengajak siswa Kelas IX C untuk merefleksi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilalui.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan Pembahasan Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I, guru memulai proses pembelajaran dengan salam dan presensi sekaligus berkenalan karena disini peneliti belum kenal secara menyeluruh siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta. Sebelum masuk pada kegiatan inti peneliti membuat kesepakatan karena mengingat siswa Kelas IX C yang sangat heterogen dan super aktif.
Guru memulai proses pembelajaran dengan menjelaskan secara ringkas materi tentang lembaga perbankan. Dalam tahap penjelasan materi oleh guru dengan metode ceramah ini, seluruh siswa masih sangat antusias. Hal ini disebabkan oleh kesepakatan yang sudah dibuat sebelumnya. Akan tetapi antusisme mereka tidak bertahan lama, setelah beberapa menit kemudian siswanya kembali ramai sendiri dan tidak konsentrasi mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung.
Setelah melakukan penjelasan materi lembaga perbankan, guru langsung memberikan pertanyaan untuk dijawab secara kelompok. Pertanyaannya adalah, sebutkan ciri-ciri dan jenis kegiatan sosial yang ada di tempat tinggal kamu; sebutkan bentuk-bentuk lembaga perbankan yang ada di daerah kamu!.
Selanjutnya guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa pada tiap-tiap kelompok yang dipilih secara acak jenis kelaminnya. Akan tetapi dalam pembentukan kelompoknya kurang berhasil, mereka banyak yang tidak setuju satu kelompok dengan beberapa orang siswa tertentu. Pada akhirnya guru mengacak ulang anggota kelompok hingga akhirnya satu kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. Walaupun sebenarnya kondisi seperti ini tidak sesuai, tapi untuk hal ini guru memakluminya karena mereka masih belum terbiasa dengan pembentukan kelompok secara acak. Pada siklus pertama ini hanya terdapat 8 kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa.
Pada langkah selanjutnya guru memberikan waktu untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk membuat 5 soal beserta jawabannya. Tetapi baru beberapa menit dimulai diskusi kelompok, bel tanda istirahat berbunyi, jadi secara otomatis diskusinya dipending sebentar selama kurang lebih 15 menit untuk waktu istirahat. Setelah bel jam ke-4 berdering, seluruh siswa Kelas IX C masuk ke kelas dan mereka duduk di kelompoknya masing-masing sesuai dengan kelompok sebelum istirahat, kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Siswa pada tiap-tiap kelompok mulai ramai dan semangat dalam mengerjakan apa yang sudah diberikan oleh guru. Pada saat itu guru terus berkeliling kelas untuk memantau dan memberikan arahan apabila ada kesulitan dalam mengerjakan tugas serta sesekali memberikan motivasi agar mereka belajar dengan giat dan serius dalam mengerjakan tugas yang sudah diberikan sebelumnya.
Setelah masing-masing kelompok selesai membuat soal dan jawabannya, dilanjutkan dengan berikirim salam dan soal kepada kelompok lainnya. Setelah masing-masing kelompok menerima soal dari kelompok lain, dilanjutkan dengan mendiskusikan soal tersebut bersama anggota kelompoknya untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain.
Pada siklus pertama ini banyak siswa yang tidak bisa diajak kerja sama, mereka hanya pasrah dengan teman yang mengerjakan, mereka belum merasa memiliki tanggung jawab bersama. Jadinya dalam belajar banyak yang main dan ngobrol sendiri sedangkan teman kelompoknya mengerjakan sendiri tanpa dibantu. Setelah dirasa cukup dalam diskusi kelompok, guru menunjuk secara acak untuk membacakan hasil jawabannya dan dicocokkan dengan jawaban yang dimiliki oleh pemberi soal.
Setelah selesai presentasi guru mengarahkan pada seluruh siswa untuk menarik kesimpulan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas rumah dan salam penutup sebagai kegiatan terakhir pada siklus I. Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran di atas tampak adanya motivasi belajar siswa belum terlihat/ sangat rendah, mereka masih belum terbiasa belajar secara kooperatif.
Adapun prestasi belajar IPS pokok bahasan lembaga perbankan melalui penggunaan metode pembelajaran berkirim salam dan soal pada Siklus I disajikan dalam tabel berikut:
Berdasarkan hasil tes pada siklus I menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS pokok bahasan lembaga perbankan pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 31 siswa (70,45%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 13 siswa (29,55%) dengan rata-rata kelas sebesar 70,16.
Hasil dan Pembahasan Siklus II
Pada kegiatan pendahuluan guru memberikan motivasi pada siswa, ‘hari ini kita akan belajar secara kelompok lagi, kelompok mana yang paling kompak dan rajin maka akan dapat bintang prestasi dan mendapatkan hadiah dari Ibu guru’. Kemudian mereka secara serempak menjawab dengan ‘iya Bu setuju!!!’. Proses pembelajaran dimulai dengan pembentukan kelompok secara acak, pada pertemuan waktu itu anggota kelompoknya sudah berubah lagi, hal ini dimaksudkan untuk pemerataan kerja sama agar mereka bisa merasakan kerja sama dengan seluruh siswa. Pembentukan kelompok waktu itu juga atas dasar penilaian pada siklus I. Kelas dibagi dalam 8 kelompok kecil, 4 kelompok masing-masing terdiri dari 6 orang siswa, 4 kelompok masing-masing beranggotakan 5 siswa. Pembentukan kelompok secara heterogen kemampuan akademis, keaktifan, dan jenis kelamin.
Dalam pertemuan siklus II, para siswa pada tiap-tiap kelompok ada yang membuat yel-yel dan kesepakatan kelompok. Salah satunya adalah kelompok yang menamai kelompok ‘Super’, dalam kelompok ini membuat kesepakatan kelompok, ‘siapa saja anggota kelompoknya yang tidak mau membantu berfikir dan membuat keramaian, maka akan dicubit ramerame dan namanya tidak dicantumkan’. Dari keaktifan mereka dalam membuat yel-yel dan kesepakatan kelompok, sudah terlihat antusias kerja sama dan meningkatnya motivasi belajar secara kelompok. Selain itu juga sudah nampak terlihat rasa kepemilikan dan kepedulian pada kelompok mereka.
Langkah yang kedua yaitu questioning, guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk membuat pertanyaan dan jawabannya untuk dikerjakan dengan kelompoknya masing-masing. Setelah selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, selanjutnya masing-masing kelompok mengirimkan soal kepada kelompok lain dengan disertai yel-yel masing-masing kelompok.
Dari soal kiriman tersebut, selanjutnya dikerjakan secara kelompok. Siswa dengan sangat antusias bekerja secara kelompok untuk menyelesaikan soal kiriman dari kelompk lain. Guru berkeliling kelas untuk memantau tiap kelompok dan memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi.
Tampak dari pengamatan peneliti, siswa mulai ada rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, siswa yang pada siklus I ramai sendiri dan mengganggu temannya, pada siklus II siswa tersebut sudah mau berfikir menyumbangkan idenya, hal ini juga terlihat pada siswa yang pendiam.
Selanjutnya guru menunjuk salah satu siswa untuk maju mewakili kelompok-nya mempresentasikan hasil diskusi kelom-pok. Pada saat siswa mempresentasikan hasilnya, guru memberikan kesempatan pada kelompok lain yang berbeda jawaban atau menguatkan jawaban yang dipresen-tasikan. Pada session ini terlihat antusias-me dan minat mereka meningkat dalam mengikuti pelajaran IPS. Mereka kelihatan sudah terbiasa untuk mengungkapkan pendapatnya, dan semangat mereka dalam bertanya pun nampak ada peningkatan, mereka berebut dalam mengajukan pertanyaan. Bahkan ada salah satu kelompok yang menganggap bahwa jawaban kelompoknya adalah yang paling benar, hal ini kemudian ditanggapi oleh guru dengan mengambil alih jawaban dan memberikan kesimpulan dari jawaban beberapa kelompok.
Guru mengakhiri pertemuan pada siklus II dengan menarik kesimpulan secara bersama-sama dengan siswa, kemudian dilanjutkan dengan melakukan refleksi bersama secara terbuka dan bebas. Pertemuan pada siklus II ditutup dengan pemberian saran-saran dan motivasi lebih lanjut kepada siswa.
Hasil belajar IPS materi lembaga perbankan melalui metode pembelajaran berkirim salam dan soal pada Siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Berdasarkan hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS pokok bahasan lembaga perbankan pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 menunjukkan bahwa dari 44 siswa (100%) semuanya dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih dengan rata-rata kelas sebesar 74,75.
Hasil dan Pembahasan antar Siklus
Berdasarkan hasil evaluasi pembe-lajaran IPS pokok bahasan lembaga per-bankan pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 sebelum dan setelah pelaksanaan pembela-jaran dengan menggunakan metode pem-belajaran berkirim salam dan soal dapat dilihat dalam tabel IV sebagai berikut:
Tabel I Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pokok Bahasan Lembaga perbankan Pada Siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010
No |
Ketuntasan |
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
|||
Jumlah |
% |
Jumlah |
% |
Jumlah |
% |
||
1. |
Tuntas |
23 |
52,27 |
31 |
70,45 |
44 |
100 |
2. |
Belum tuntas |
21 |
47,73 |
13 |
29,55 |
– |
– |
|
Jumlah |
44 |
100 |
44 |
100 |
44 |
100 |
Rata-Rata |
63,91 |
70,16 |
74,75 |
Pada tabel I dapat diketahui bahwa prestasi belajar IPS pokok bahasan lembaga perbankan siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 pada kondisi awal menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 23 siswa (52,27%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 21 siswa (47,73%) dengan rata-rata kelas sebesar 63,91. Pada siklus I menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 31 siswa (70,45%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 13 siswa (29,55%) dengan rata-rata kelas sebesar 70,16. Pada siklus II semua siswa dinyatakan tuntas (100%) dengan rata-rata sebesar 74,75.
Berdasarkan hasil evaluasi pem–belajaran tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan mengguna–kan metode pembelajaran berkirim salam dan soal dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pokok bahasan lembaga perbankan pada siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diper–oleh pemahaman siswa dalam pelajaran IPS pokok bahasan lembaga perbankan siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 pada kondisi awal menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 23 siswa (52,27%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 21 siswa (47,73%) dengan rata-rata kelas sebesar 63,91. Pada siklus I menunjukkan bahwa dari 44 siswa, yang dinyatakan tuntas atau mempunyai nilai 65 atau lebih sebanyak 31 siswa (70,45%) sedangkan siswa yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 13 siswa (29,55%) dengan rata-rata kelas sebesar 70,16. Pada siklus II semua siswa dinyatakan tuntas (100%) dengan rata-rata sebesar 74,75. Sehingga peneliti menyim–pulkan bahwa pembelajaran dengan meng–gunakan metode pembelajaran berkirim salam dan soal dapat meningkatkan pema–haman mengenai lembaga perbankan pada Siswa Kelas IX C SMP Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
Saran-Saran
Dari kesimpulan tersebut di atas, beberapa hal yang sebaiknya dilakukan guru dalam meningkatkan pembelajaran khususnya meningkatkan prestasi belajar siswa, peneliti menyarankan beberapa hal antara lain:
1. Kepada Guru
Pada waktu mengajar dengan mata pelajaran IPS khususnya Pokok bahasan lembaga perbankan, soyogyanya menggunakan metode pembelajaran kooperatif, sehingga siswa mudah dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.
2. Kepada Siswa
Diharapkan tidak ramai ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar dan bisa lebih aktif serta kritis dalam bertanya, berdiskusi dalam kelompoknya dengan atau tanpa implementasi cooperative learning model berikirim salam dan soal.
3. Pihak sekolah
Pihak sekolah sebaiknya segera menyediakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar meng–ajar sehingga dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan agar tidak meng–alami banyak kendala dalam kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Sanusi, 2007, Studi Sosial Indonesia, Bandung: Badan Penerbit IKIP Bandung
Aksela, M., 2005, Disertation: Supporting Meaningful Chemistry Learning and Higher-order Thinking through Computer-Assisted Inquiry: A Design Research Approach, Helsinky: Faculty of Science University of Helsinky.
Andre Bayu Ala, 2002, Kemiskinan dan Strategi Memerangi Kemiskinan. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Anita Lie, 2004, Cooperative Leraning. Jakarta: Grasindo.
Arifin, 2009, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Isjoni, 2009, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurnaeni, 2008, Psikologi Belajar, Yogyakarta: Andi Offset.
Mudrajat Kuncoro, 2005, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga.
Mulyadi Subri, 2003, Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nana Sudjana, 2006, Penilaian Hasil Proses Belajar Mangajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rachmadi Nur Wahyu, 2006, Laporan Observasi Pelaksanaan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, Bandung: PPS IKIP Bandung.
Ruhimat, Toto, 2009, Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran, Bandung: Universitas Pendidikan. Indonesia (UPI).
Saiful Sagala, 2008, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung:Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Trianto, 2007, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Surabaya: Pustaka Ilmu.
Wardani, 2006, Penilaian Hasil Belajar Matematika. Yogyakarta: Depdiknas P3G.