Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Metode Pembelajaran Model Jigsaw
MENINGKATAKAN PRESTASI BELAJAR PKN
MELALUI METODE PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW
PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN WIDORO I
TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KECAMATAN DONOROJO
KABUPATEN PACITAN
Suprianto
SDN Widoro 1, Kec. Donorojo, Kab. Pacitan, Jawa Timur, Indonesia
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (a) Mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran kontekstual model pengjaran Model Jigsaw . (b.) Mengetahui pengaruh motivasi belajar PKn setelah diterapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran bebasis masalah. (c) Menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran PKn. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari 4 tahap, yaitu : rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VI Semester I tahun pelajaran 2012/2013 Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis data didapatkan bahwa prestasi beljar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu , siklus I (40%), siklus II (60%), siklus III (100%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif Model Jigsaw dapat berepengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa Kelas VI, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran PKn.
Kata Kunci : prestasi belajar, pkn, pembelajaran, model jigsaw
Pendahuluan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari siswa. PKn di tingkat Sekolah Dasar bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dalam memahami dan menghayati nilai Pancasila dalam rangka pembentukan sikap dan perilaku sebagai pribadi, anggota msyarakat, sdan warga negara yang bertanggung jawab serta memberi bekal kemampuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan selanjutnya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan sarana dan prasarana apenunjang, seperti kurikulum, guru pengajar maupun metode pengajaran, sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan menentukan metode yang bagimana yang akan dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Perjalanan yang berliku-liku dan penuh tantangan semenjak proses terbentuknya sampai pada keadaan sekarang yang menghantarkan PKn sebagai bahan kajian yang sangat menarik. Apalagi akhir-akhir ini ada sekelompok orang yang meragukan eksistensi PKn karena banyaknya penyelewengan dan pengkhianatan Pancasila. Sehingga pembangunan manusia seutuhnya menjadi terhambat. Dan ada pula yang mempertanyakan keberhasilan pengajaran PKn terhadap moral pelajar khususnya dan masyarakat luasa pada umumnya.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ Meningkatakan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Model Jigsaw Pada Siswa Kelas VI Semester I SDN Widoro I Tahun Pelajaran 2012/2013 Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitanâ€. Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran Model Jigsaw pada siswa kelas VI Semester Itahun pelajaran 2012/2013
b. Mengetahui pengaruh motivasi belajar PKn setelah diterapkan pembelajaran Model Jigsaw pada siswa kelas VI Semester I tahun pelajaran 2012/2013
c. Menyempurnakan pembelajaran PKn dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VI Semester I tahun pelajara 2012/2013
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitiadalam memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN Widoro I Semester I Tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaukan pada bulan September semester ganjil Tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas VI Semester I SDN Widoro I Tahun pelajaran 2012/2013 Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan pada pokok bahasan Proses Perumusan Pancasila.
Hasil dan Pembahasan
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw , dan lembar kerja dan lembar observasi siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 4 September tahun 2012 di kelas VI dengan jumlah siswa 5 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat/ kolaborator adalah seorang guru dan wali kelas kelas VI. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel : 2. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus I
No |
Uraian |
Hasil Siklus I |
1 2 3 |
Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar |
72 2 40% |
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan Melalui Metode Pembelajaran Model Jigsaw diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 72 dan ketuntasan belajar mencapai 40 % atau ada 2 siswa dari 5 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 40 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan Melalui Metode Pembelajaran Model Jigsaw
Siklus II
a. Tahap perencanaan .
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, LKS, 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 September 2012 di Kelas VI dengan jumlah siswa 5 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut.
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus II
No |
Uraian |
Hasil Siklus II |
1 2 3 |
Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar |
76 3 60 % |
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 76 dan ketuntasan belajar mencapai 60% atau ada 3 siswa dari 5 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan gabungan metode ceramah dengan metode belajar aktif model pengajaran autentik.
Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, LKS 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012 di Kelas VI dengan jumlah siswa 5 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus III
No |
Uraian |
Hasil Siklus III |
1 2 3 |
Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar |
86 5 100% |
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 86 dan dari 5 siswa telah tuntas semua, semua siswa mencapai tuntas belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 100 % (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan Seknifikan dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan belajar aktif sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.
c. Refleksi
Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan melalui Metode pembelajaran Model Jigsaw. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.
3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.
c. Revisi Pelaksanaa
Pada siklus III guru guru telah menerapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw dengan baik, dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah belajar dengn baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak. Tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindak selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah da dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw dapat meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pembahasan
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Melalui asil penelitian ini menunjukkan bhwa pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakain mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasn belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 40%, 60%, dan 100%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.
Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis ata, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran kontekstual model pengajaran berbsis masalah dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
Aktivitas Guru dan Siswa Dalam pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran PKn pada pokok bahasan Proses perumusan Pancasila dan Implikasinya dengan pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw yang paling dominant adalah bekerja dengan sesame anggota kelompok, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pengajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab, dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn.
2. Pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (40%), siklus II (60%), siklus III (100%).
3. Pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan.
4. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.
5. Penerapan pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar PKn lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topic yang benar-benar bias diterapkan dengan pembelajaran kontekstual model pengajaran Model Jigsaw dalam proses belajar mengajar, sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ni hanya dilakukan di kelas VI SDN Widoro I Tahun pelajaran 2012/2013
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan, agar diperoleh hasil yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusuawi. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta: YP.Fak. Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Hasibuan. J.J. dan Murdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.
Masriyah. 1999. Analisis Butir Tes. Surabaya: Universitas Press.
Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.
Surakhmad, Winarto. 1990. Metode Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars.
Syah, Muhibin. 1995. Psikologi Pendidikan, Suatu pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Usman, Muh. Uzer. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.