MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJASKES

MELALUI METODE ROLE PLAYING PADA KELAS XII IPS 1

SEMESTER GENAP DI MA NEGERI 2 SEMARANG, KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Heri Muryana

MAN 2 Semarang

 

ABSTRAK

Dengan menggunakan Metode Role Playing dapat berjalan dengan optimal. Kemampuan dasar pada materi pembelajaran Loncat Jauh dan Loncat Indah dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada hasil evaluasi siswa yang mencapai ketuntasan 78,25%. Berdasarkan uraian tersebut di atas, hipotesis yang dianjurkan dalam penelitian tindakan Kelas ini: “Jika kegiatan belajar mengajar menggunakan Metode Role Playing pada materi pembelajaran Loncat Jauh dan Loncat Indah pada pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan prestasi belajar siswa dapat meningkat”, dapat di terima. secara rata rata pada hasil prestasi belajar bidang Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. menunjukkan 78,2 %. Hal ini berada diatas SKBM atau ketuntasan belajar sebesar 75.00. maka proses pemberian tudas yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar menjadi Tuntas.

Kata Kunci: Prestasi Belajar Penjaskes, Metode Role Playing

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Metode pembelajaran Selama ini pembelajaran masih mempergunakan metode yang monoton, sehingga hasil belajarnya akan berjalan di tempat dan bahkan menurun, karena Komunikasinya cenderung satu arah, siswa sering kali merasa malu dan kurang percaya diri dalam mengungkapkan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan secara lisan yang disampaikan oleh guru, siswa cenderuung pasif dalam menanggapi setiap materi Penjaskes melalui pemahaman budaya di Irian Jaya serta guru kurang efektif dalam menerapkan metode pembelajaran yang digunakan. Salah satu tujuan seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 UUD 1945

Kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan oleh fakto pendidikan, peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, tebuka dan demokratis. Telah lama upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan oleh bangsa Indonesia, namun sampai saat ini hasilnya belum memuaskan.

Asumsi inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tindakan jelas dengan judul: Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes melalui Metode Role Playing pada Kelas XII IPS 1 Semseter Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

 

Perumusan Masalah

Bagaimanakah Metode Role Playing diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

A.            Identifikasi Masalah

Pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dapat meningkat jika guru menggunakan Metode Role Playing pada waktu menyampaikan materi pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Pembatasan Masalah

  1. Penelitian mengenai penggunaan Metode Role Playing dalam peningkatan prestasi belajar pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan hanya terbatas pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.
  2. Penelitian hasil tes bidang Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan diperoleh dari siswa dengan penerapan Metode Role Playing dalam prestasi belajar terbatas pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. dengan menggunakan metode pembeian tugas.

Hipotesis

Adapun dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah “Jika Metode Role Playing diterapkan dalam pembelajaran, maka prestasi belajar siswa Kelas XII IPS 1 di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang akan meningkat.

KAJIAN TEORI

B.            Pengertian Prestasi Belajar

Arti dari prestasi dalam tiap kamus tentunya tidak sama. Menurut Poerwodarminto, dalam kamus umum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan bahwa: “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya) (2011:700).

Adapun mengenai pengertian belajar penulis kemukakan beberapa pendapat yaitu:

  1. Menurut Sunaryo bahwa: “Belajar merupakan suatu kegiatan dimana seseorang menghasilkan sesuatu perubahan tingkah laku yang ada pada dirinya baik pengetahuan, ketrampilan maupun sikap”.
  2. Menurut Imansyah Alipandi bahwa: “belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu baik mengenai tingkat kemajuan dalam proses perkembangan intelektual khususnya, maupun perkembangan jiwa, sikap, pengertian, kecakapan, kebiasaan, penghargaan, minat, penyesuaian diri dan segala aspek organisme pada umumnya” (2010:47).
  3. Menurut Winarso Surachmad bahwa: “Belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri manusia (2011:18).
  4. Menurut Hirgatt bahwa: “Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah sesuatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam jalan laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor termasuk latihan” (2012:39).

Ada suatu anggapan yang mengatakan bahwa belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan saja. Dalam pandangan tradisional ini pengertian belajar hanya mementingkan pendidikan yang bersifat intelektual. Anak diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan tetapi hanya dengan menghafal.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses yang terjadi untuk mencapai suatu tujuan tertentu serta untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman.

Adapun pengertian prestasi belajar adalah suatu hasil yang dapat dicapai setelah anak memperoleh atau mengalamai proses pengajaran dan belajar.

Metode Role Playing.

Pengertian Metode Role Playing

Bagi setiap guru yang ingin berhasil dalam mengajar perlu pengetahuan beberapa metode. Sedangkan menurut Das Dariyanto dalam bukunya “Tujuan, Metode dan Sampel Dalam PBM”, metode mengajar yaitu “Suatu cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan murid sehubungan dengan penyampaian bahan pelajaran” (2011:5).

Dengan pengertian metode di atas, maka penulis ingin membicarakan salah satu metode pengajaran yang digunakan oleh guru yaitu Metode Role Playing. Pengertian Metode Role Playing menurut Drs. Dariyanto dalam bukunya “Tujuan, Metode dan Sampel dalam PBM”, yaitu menyatakan kembali apa yang telah dikerjakan di hadapan guru atau murid menjawab guru terhadap bahan yang ditugaskannya.

Fungsi Metode Role Playing

Di dalam memilih dan menerapkan suatu Metode Role Playing yang ada dan yang lebih sesuai dengan tuntunan kurikulum dewasa ini, hendaknya yang mengutamakan azas dan suasana interaksi indikatif yang bersifat kekeluargaan dan kasih sayang antara pendidik (guru) dan anak didik (siswa) dalam mencapai tujuan pendidikan.

Pengaruh Metode Role Playing terhadap Prestasi belajar

Sesuai judul yang penulis ajukan yaitu Metode Role Playing, maka tujuan ditetapkan Metode Role Playing itu sebagai berikut:

  1. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa secara aktif untuk mengembangkan kemampuan pribadinya dalam kegiatan menerima tugas-tugasnya.
  2. Mengisi waktu senggang (lowong) sehingga anak di luar sekolah dapat menggunakan waktunya untuk menyelesaikan tugas dari sekolah.
  3. Membendung, setidak-tidaknya mengurangi pengaruh negatif pada saat-saat siswa berada di luar sekolah
  4. Langkah-langkah Metode Role Playing

Pemberian tugas yang diberikan di luar sekolah agar supaya penggunaan Metode Role Playing di luar sekolahan dapat dikerjakan dengan tertib dan efektif

METODE PENELITIAN

A.            Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di Kelas XII IPS 1 semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019. di MA Negeri 2 Semarang. Subjek penelitian adalah guru Kelas XII IPS 1 di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang yang merupakan pengajar Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

B.            Pelaksanaan Tindakan

Siklus I

            Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam pelajaran. Pertemuan pertama (2 jam pelajaran) adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi gerak parabola dengan Metode Role Playing di sekolah yang dilanjutkan di rumah. Selanjutnya pertemuan kedua (2 jam pelajaran) dengan kegiatan membahas tugas pertemuan I dengan menggunakan Metode Role Playing yaitu dengan metode tanya jawab. Pada pertemuan kedua ini diakhiri dengan tes (evaluasi).

Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Jumlah pertemuan dua jam tatap muka disesuaikan berdasarkan temuan pada siklus I.

Kolaborator yang dilibatkan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta siswa tempat guru melaksanakan penelitian tindakan Kelas ini. Guru sebagai kolaborator akan mengamati pelaksanaan KBM dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Kolaborator dari siswa adalah respon dan jawaban siswa ketika KBM berlangsung.

C.            Metode Pengumpulan Data

Penelitian tindakan Kelas ini menggunakan beberapa instrumen untuk memperoleh data yang aktuil. Instrumen tersebut adalah:

  1. Tes praktek
  2. Observasi

Dari kedua instrumen di atas dapat sebagai alat monitoring dan evaluasi atas pemunculan pembelajaran pada bidang Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sehingga pendidikan lebih bermakna bagi kehidupan siswa.

D.            Metode Analisis Data

Dari data-data yang diperoleh selama kegiatan pembelajaran melalui Metode Role Playing, guru bersama kolaborator dapat melakukan kegiatan refleksi yang diawali dengan:

  1. Guru bersama kolaborator memeriksa hasil observasi
  2. Guru dan kolaborator selama pembelajaran dengan Metode Role Playing mencatat kesan-kesannya untuk melengkapi hasil observasi.
  3. Hasil pemeriksaan angka dan observasi dikaji untuk dievaluasi oleh guru dan kolaborator.
  4. Hasil angket dari siswa mengenai pengalaman belajar dengan Metode Role Playing diolah dengan prosentase.
  5. Hasil evaluasi siswa dengan Metode Role Playing diolah apakah sudah mencapai target ketuntasan belajar yang ditentukan.
  6. Hasil-hasil di atas kemudian dirumuskan sebagai refleksi siklus I.
E.            Cara Pengambilan Kesimpulan

Prosedur Penilaian

Menerapkan sistem penilaian berkelanjutan yaitu mengacu pada keberlangsungan proses dan sistem penilaian berbasis kelas (eksssom bassed assessment).

Penilaian didasarkan kompetensi siswa, menyusun kisi-kisi soal, penyusunan soal, menilai, menganalisis soal untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu kemampauan dasar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F.            Gambaran Selintas Tentang Setting

Penelitian tindakan Kelas ini dapat dikemukakan kedalam dua siklus, setiap siklus dikemukakan hasil penelitian menganai pelaksanaan Metode Role Playing dalam penyampaian materi pembelajaran Loncat Jauh dan Loncat Indah pada pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Dengan tujuan untuk mempermudah siswa siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 dalam memahami materi pembelajaran sehingga mencapai prestasi sesuai target yang telah ditentukan.

G.            Uraian Penelitian Secara Umum

Penelitian tindakan kelas dilakanakan sebanyak dua siklus setiap siklus dua pertemuan (2 x 90 menit). Sebelum PTK dilaksanakan guru menganalisis materi pembelajaran, menentukan materi pembelajaran, menelaah Buku Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019, menyusun silabus, RPP, dan menyusun instrumen penjaring data yang berupa tes dan non tes.

Sedangkan prosedur penilaian menerapkan sistem penilaian berbasis kelas/classroom bassed assessment). Penilaian berdasarkan kompetensi siswa. Selama kegiatan belajar mengajar guru mengamati dan mengadakan evaluasi proses belajar mengajar di kelas.

Penjelasan Persiklus

Hasil Observasi Siklus I

Telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa di dalam penerapan Metode Role Playing dengan menggunakan metode tanya jawab dan pemberian tugas secara tertulis, agar penggunaan metode ini lebih tertib dan efektif maka guru mempersiapkan dan mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa. Guru harus mengusahakan agar siswa memperoleh giliran pertanyaan secara merata. Guru berusaha menciptakan kondisi agar metode Tanya jawab tidak hanya dgunakan siswa untuk bertanya tetapi juga menjawab pertanyaan guru maupun siswa lain.

Adapun hasil observasi siklus I pada observasi pelaksanaan tindakan Kelas ini diikuti oleh 40 siswa, seluruhnya pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil pengamatan terhadap metode pembeian tugas ini menekankan pada metode Tanya jawab dan tugas tertulis dengan alokasi waktu dua kali pertemuan, masing-masing pertemuan 2 x 45’.

Pertemuan I untuk menyelesaikan seluruh rincian kegiatan utama yaitu Tanya jawab dan tugas tertulis untuk pembahasan materi pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dengan Materi Loncat Jauh dan Loncat Indah.

Pada pertemuan I siswa belum dapat menyelesaikan tugasnya sehingga tugas tersebut dikerjakan di rumah. Hasil kegiatan belajar siswa pada pertemuan II adalah membahas tugas yang dikerjakan di rumah. Guru memeriksa tugas siswa dilanjutkan tanya jawab yang berkisar pada tugas tersebut. Selanjutnya untuk mengukur keberhasilan siswa dalam penguasaan materi guru mengadakan post test.

Hasil pengamatan guru terhadap semua pekerjaan dalam proses pembelajaran pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. baik pertemuan I dan II menggunakan lembar observasi, yang meliputi:

  1. Identifikasi perencanaan pembelajaran
  2. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran
  3. Identifikasi pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan Tindakan

  1. Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam pelajaran. Pertemuan pertama (2 jam pelajaran) adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran pada materi gerak parabola dengan Metode Role Playing di sekolah yang dilanjutkan di rumah. Selanjutnya pertemuan kedua (2 jam pelajaran) dengan kegiatan membahas tugas pertemuan I dengan menggunakan Metode Role Playing yaitu dengan metode tanya jawab. Pada pertemuan kedua ini diakhiri dengan tes (evaluasi).

Siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Jumlah pertemuan dua jam tatap muka disesuaikan berdasarkan temuan pada siklus I.

Kolaborator yang dilibatkan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan serta siswa tempat guru melaksanakan penelitian tindakan di Kelas ini. Guru sebagai kolaborator akan mengamati pelaksanaan KBM dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Kolaborator dari siswa adalah respon dan jawaban siswa ketika KBM berlangsung.

 

 

Siklus II

  1. Refleksi Siklus I

Penggunaan Metode Role Playing dalam kegiatan pembelajaran ini telah berhasil pada siklus I. Berdasarkan refleksi pada siklus I, aktivitas belajar siswa cukup optimal. Siswa merasa mudah memahami materi pembelajarn, siswa sangat antusisas dan aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar.

  1. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan pada siklus II tidak dilaksanakan karena siklus I sudah cukup berhasil. Hasil kegiatan pembelajaran yang tampak pada siklus I belum menunjukkan ketuntasan belajar.

  1. PengamatanDari hasil prestasi belajar diatas secara rata rata pada hasil prestasi belajar bidang Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan pada siswa Kelas XII IPS 1 Semester Genap di MA Negeri 2 Semarang, Kota Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. menunjukkan 78,2 %. Hal ini berada diatas SKBM atau ketuntasan belajar sebesar 75.00. maka proses pemberian tudas yang berkaitan dengan peningkatan prestasi belajar menjadi Tuntas.
 Pembahasan

Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Metode Role Playing dapat berjalan dengan optimal. Kemampuan dasar pada materi pembelajaran Loncat Jauh dan Loncat Indah dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada hasil evaluasi siswa yang mencapai ketuntasan 78,25%.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, hipotesis yang dianjurkan dalam penelitian tindakan Kelas ini: “Jika kegiatan belajar mengajar menggunakan Metode Role Playing pada materi pembelajaran Loncat Jauh dan Loncat Indah pada pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan prestasi belajar siswa dapat meningkat”, dapat di terima.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar di perlukan suatu metode sesuai dengan judul penelitian tindakan Kelas ini maka metode yang dipergunakan adalah Metode Role Playing. Metode ini dipergunakan pada saat proses belajar mengajar pada bidang Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Maka dengan dipergunakan metode tersebut akan senantiasa anak aktif dalam belajar. Dengan demikian semakin banyak diberikan tugas-tugas kepadanya maka anak akan mudah memahami materi Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, maka akan mengakibatkan prestasi belajar semakin meningkat.

Saran

Atas dasar kesimpulan di atas, maka didasarkan kepada Bapak/Ibu Guru agar berusaha meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan metode mengajar yang tepat pada proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan semakin meningkat atau agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito, 2011. Psychology Sosial. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Umum.

Drs. Dariyanto, 2011. Tujuan, Metode dan Satuan Pelajaran dan Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Andi Offset.

Departemen Pendidikan dan KePemiluan, 1992. Himpunan Perundang-Undangan RI bidang Pendidikan dan KePemiluan. Jakarta

Purwodarminto, 2010. Kamus Umum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Balai Pustaka.

Winarno Surachmad, 2010. Pengantar Interelasi Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito.