UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DAN KOMUNIKASI ANTARA PIHAK SEKOLAH DENGAN WALI MURID MENGGUNAKAN MEDIA “BURUNG” (BUKU RINGKAS DAN PENGHUBUNG) DI SD NEGERI KALAK II KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN

 

Sauji

SD Negeri Kalak II, Kalak, Donorojo, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar belajar siswa dan komunikasi antara pihak sekolaah dengan wali murid SD Negeri Kalak II Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan dengan menggunakan media “Burung” (Buku Ringkas dan Penghubung). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II tahun pelajaran 2013/2014yang berjumlah 52 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Kriteria keberhasilan tindakan untuk prestasi belajar adalah dengan batas tuntas 75 (KKM = 75) dan ketuntasan kelas sebesar 70% per mata pelajaran dan komunikasi antar pihak sekolah dan orang tua dengan standar keberhasilan 50 responden dan persentase sebesar 65% per item. Hasil penelitian ini yaitu penggunaan media “BURUNG” (buku ringkas dan penghubung) dapat meningkatkan prestasi belajar. Hal ini terlihat dari hasil nilai Ulangan Akhir Semester siswa yang dapat mencapai standar KKM=75 per mata pelajaran dan persentase per mata pelajaran sebesar 70%. Penggunaan media “BURUNG” (buku ringkas dan penghubung) juga dapat meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid. Hal ini terlihat dari jawaban item pernyataan yang diajukan oleh peneliti mencapai kriteria keberhasilan sebesar 65% per item. Semua orang tua juga merasa ikut bertanggung jawab terhadap prestasi belajar anak karena adannya komunikasi yang baik antara kepala sekolah, guru, dan orang tua melalui buku penghubung.

Kata Kunci: prestasi belajar, komunikasi, sekolah, wali murid, media “burung”

 

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, orangtua dan masyarakat. Apabila terjadi kerjasama dan komunikasi antara pihak sekolah dan orangtua, maka akan terwujud tujuan pendidikan nasional kita. Dengan demikian, untuk mewujudkan kerjasama atau komunikasi antara orangtua dengan pihak sekolah terutama guru dan atau sebaliknya, maka perlu adanya media untuk komunikasi tersebut yaitu buku penghubung, yang memiliki fungsi yaitu untuk memudahkan kepala sekolah, guru, murid dan orangtua dalam berkomunikasi tanpa memerlukan waktu yang khusus. Fungsi lain dari penggunaan buku penghubung yaitu sebagai media informasi kegiatan sekolah dan sebagai data perkembangan siswa. Jika digunakan sesuai fungsinya, buku penghubung ini akan memberikan dampak positif bagi pelayanan pembelajaran anak, dimana orangtua ikut dilibatkan.

Akan tetapi, pada kenyataannya komunikasi antara kepala sekolah, guru, dan orang tua belum dapat dilaksanakan dengan optimal. Padahal, komunikasi antara pendidik dan orang tua sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan pembelajaran karena dengan komunikasi maka keadaan peserta didik dapat diketahui. Keadaan peserta didik dapat diketahui mulai dari kekurangan, kelemahan dan kemajuan peserta didik serta kesulitan belajar dan informasi informasi penting lain yang harus diketahui baik oleh orang tua maupun pendidik. Waktu yang dihabiskan peserta didik lebih banyak di rumah daripada di sekolah, maka dari itu proses pendidikan anak di sekolah dan di rumah harus diselaraskan. Jangan sampai di sekolah dibina akan tetapi dirumah dibiarkan atau sebaliknya. Kerja sama antara peserta didik dan orang tua juga dimaksudkan agar dalam mendidik anak (edukatif) tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan-keraguan pendirian dan sikap pada diri peserta didik.

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan di lapangan, penerapan buku penghubung untuk kelas I sampai dengan kelas VI di SD Negeri Kalak II belum dilakukan evaluasi. Buku penghubung tersebut hanya digunakan sebagai sarana komunikasi antara kepala sekolah dan guru terhadap orang tua siswa. Untuk itu, peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian lebih lanjut agar buku penguhubung juga bermanfaat untuk meningkatkan prestasi siswa.

Adapun rumusan masalah dalam penelitin ini sebagai berikut. Pertama, apakah penggunaan media “Burung” (Buku Ringkas dan Penghubung) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SD Negeri Kalak II Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan? Kedua, apakah penggunaan media “Burung” (Buku Ringkas dan Penghubung) dapat meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan wali murid SD Negeri Kalak II Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar belajar siswa dan meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dengan wali murid SD Negeri Kalak II Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan dengan menggunakan media “Burung” (Buku Ringkas dan Penghubung).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS). Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalak II, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Penelitian yang sejenis dengan ini belum pernah dilaksanakan di SD Negeri Kalak II yang merupakan tempat bekerja peneliti. Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah satu semester yaitu semester genap tahun pelajaran 2013/ 2014. Subjek penelitian yang diambil dibatasi hanya siswa kelas III, IV dan V di SDN Kalak II yang berjumlah 52 siswa. Peneliti memilih tiga jenjang kelas tersebut karena sudah menggunakan buku penghubung sejak awal tahun ajaran sebagai percontohan.

Desain penelitian yang digunakan adalah model dari Kemmis dan Taggart berupa suatu siklus spiral. Pengertian siklus disini adalah suatu putaran kegiatan yang meliputi tahapan-tahapan rancangan pada setiap putarannya, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observation), (4) refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode angket dan dokumentasi. Prosedur Penelitian yaitu sebanyak dua siklus dengan indicator keberhasilan disajikan pada Tabel 1.

 

 

 

 

Tabel 1. Kriteria keberhasilan tindakan untuk prestasi belajar dan komunikasi

Kriteria yang dinilai

Target

Persentase

Alat penilaian

Prestasi belajar

KKM= 75

70% semua mata pelajaran

Hasil nilai UTS dan UAS semester genap

Komunikasi antara kepala sekolah, guru, dan orang tua

50 responden

65% per item

Angket

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Umum Prasiklus

Observasi awal dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian yaitu pada pertengahan semester ganjil. Berdasarkan hasil observasi awal didapatkan beberapa permasalahan dalam prestasi belajar dan komunikasi anatar orang kepala sekolah, guru, dan orag tua yaitu sebagian besar siswa bermasalah dengan prestasi belajarnya yang tidak ada peningkatan. Orang tua juga hanya memasrahkan prestasi belajarnya kepada pihak sekolah sehingga saat siswa belajar di rumah kurang pendampingan dan perhatian orang tua. Selain itu, komunikasi anatar pihak sekolah dan orang tua tidak dapat intensif karena hanya dapat berkomunikasi saat pertemuan wali murid dan penerimaan rapor.

Refleksi dan rencana penerapan penelitian tindakan sekolah berdasarkan hasil observasi awal yaitu prestasi siswa masih kurang optimal. Selain itu, kurangnya komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua siswa masih belum intensif karena belum adanya media berkomunikasi. Oleh karena itu, perlu digunakan suatu media yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan komunikasi antara kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa.

Deskripsi Siklus I

Pada tahap perencanaan tindakan peneliti menyiapkan angket yang akan diberikan kepada orang tua siswa. Selain itu, peneliti juga bekerja sama dengan guru kelas III, IV, dan V dalam melakukan penelitian karena kelas tersebut digunakan sebagai subjek penelitian.

Pada tahap pelaksanaan, peneliti bekerja sama dengan guru kelas membagikan angket kepada orang tua siswa. Peneliti menghimbau agar orang tua siswa dalam mengisi angket dengan sungguh-sungguh dan dalam keadaan yang sebenarnya agar penelitian yang dilakukan tidak menjadi bias. Pada tahap pelaksanaan ini hanya 45 responden dari total responden sebanyak 52 orang yang angketnya diisi semua dengan benar. Sebanyak 7 responden tidak mengisi cheklist angket dengan benar.

Berdasarkan hasil tabulasi angket yang disudah diberikan ke orang tua siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II, dapat diketahui bahwa hanya 45 responden dari 52 responden yang telah mengisi angket dengan benar. Padahal, kriteria keberhasilan yang ditargetkan dari pengisian angket sebesar 50 responden dari total responden sebanyak 52 responden. Selain itu, setiap item pernyataan persentasenya belum mencapai 65%. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 7 responden yang belum mengisi angket dengan benar dikarenakan responden belum jelas dalam pengisian angket dan anak (siswa) tidak setiap hari melaporkan buku penghubungnya kepada orang tua. Permasalahan ini sebagai catatan dan akan diperbaiki dalam siklus II.

Pada tahap observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil angket dan hasil ulangan semester siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II. Hasil nilai ulangan tengah semester semester yang lengkap dapat dilihat di lampiran. Berikut ini tabel jumlah siswa tuntas dan belum tuntas (KKM=75) per mata pelajaran dalam hasil ujian tengah semester genap Kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II.

Tabel 2. Hasil belajar siswa pada siklus 1

MAPEL

KELAS III

KELAS IV

KELAS V

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Agama

12 (80%)

3 (20%)

19 (83%)

4 (27%)

10 (71%)

4 (29%)

PKn

10 (67%)

5 (33%)

17 (74%)

6 (26%)

11 (79%)

3 (21%)

B.Indo

12 (80%)

3 (20%)

18 (78%)

5 (22%)

11 (79%)

3 (21%)

MTK

8 (53%)

7 (47%)

14 (61%)

9 (39%)

7 (50%)

7 (50%)

IPA

8 (53%)

7 (47%)

15 (65%)

8 (35%)

8 (57%)

6 (43%)

IPS

10 (67%)

5 (33%)

15 (65%)

8 (35%)

9 (64%)

5 (56%)

SBK

13 (87%)

2 (13%)

19 (83%)

4 (27%)

12 (86%)

2 (86%)

Penjas

13 (87%)

2 (13%)

19 (83%)

4 (27%)

12 (86%)

2 (86%)

B.Daerah

11 (73%)

4 (27%)

17 (74%)

6 (26%)

10 (71%)

4 (29%)

B.Inggris

10 (67%)

5 (33%)

18 (78%)

5 (22%)

10 (71%)

4 (29%)

 

Berdasarkan tabel 2 di atas, untuk nilai hasil UTS semester genap kelas III yang sudah memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 70% sebanyak 5 mata pelajaran dan yang belum memenuhi kriteria keberhasilan juga sebanyak 5 mata pelajaran. Untuk kelas IV, nilai yang sudah memenuhi kriteria keberhasilan sebanyak 7 mata pelajaran dan yang belum memenuhi kriteria keberhasilan sebanyak 3 mata pelajaran. Untuk kelas V, nilai yang sudah memenuhi kriteria keberhasilan sebanyak 7 mata pelajaran dan yang belum memenuhi kriteria keberhasilan sebanyak 3 mata pelajaran.       Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan, dapat direfleksikan bahwa pada siklus I, berdasarkan hasil tabulasi angket yang disudah diberikan ke orang tua siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II, dapat diketahui bahwa hanya 45 responden dari 52 responden yang telah mengisi angket dengan benar. Padahal, kriteria keberhasilan yang ditargetkan dari pengisian angket sebesar 50 responden. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 7 responden yang belum mengisi angket dengan benar dikarenakan responden belum jelas dalam pengisian angket dan anak (siswa) tidak setiap hari melaporkan buku penghubungnya kepada orang tua. Permasalahan ini sebagai catatan dan akan diperbaiki dalam siklus II. Selain itu, hasil nilai ulangan tengah semester belum semua pelajaran memenuhi kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan sebesar 70%. Untuk itu, akan dilakukan perbaikan dalam siklus II agar nilai ulangan akhir semester dapat memenuhi kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan sebesar 70%.

Deskripsi Siklus II

Pada tahap perencanaan tindakan peneliti menyiapkan angket yang akan diberikan kepada orang tua siswa. Selain itu, peneliti juga bekerja sama dengan guru kelas III, IV, dan V dalam melakukan penelitian karena kelas tersebut digunakan sebagai subjek penelitian. Peneliti menjelaskan lebih detail lagi tentang pengisisan angket kepada orang tua dan memberi arahan kepada siswa agar buku penghubung wajib dilaporkan kepada orang tua setiap hari agar orang tua dapat memantau perkembangan belajar putra putrinya.

Pada tahap pelaksanaan, peneliti bekerja sama dengan guru kelas membagikan angket kepada orang tua siswa. Peneliti menghimbau agar orang tua siswa dalam mengisi angket dengan sungguh-sungguh dan dalam keadaan yang sebenarnya agar penelitian yang dilakukan tidak menjadi bias.

Pada tahap pelaksanaan ini ada 51 responden dari total responden sebanyak 52 orang yang angketnya diisi semua dengan benar. Sebanyak 1 responden tidak memberikan angketnya dengan alasan hilang. 

Berdasarkan hasil tabulasi angket yang sudah diberikan ke orang tua siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II, dapat diketahui bahwa sebanyak 51 responden dari 52 responden yang telah mengisi angket dengan benar. Selain itu, persentase setiap item pernyataan sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 65%. Dengan demikian, pada siklus II ini peneliti sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu 50 responden dan 65% per item pernyataan.

Selama setengah semester setelah pelaksanaan siklus I peneliti selalu memantau penggunaan media “BURUNG” (buku ringkas dan penghubung). Hal ini dikarenakan dengan adanya buku penghubung peneliti berharap prestasi belajar siswa dan komunikasi antara kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa daat meningkat. Citra baik sekolah juga akan meningkat.

Pada tahap observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil angket dan hasil ulangan akhir semester siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II. Hasil nilai ulangan akhir semester genap yang lengkap dapat dilihat di lampiran. Berikut ini tabel jumlah siswa tuntas dan belum tuntas (KKM=75) per mata pelajaran dalam hasil ujian akhir semester genap Kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II.

Tabel 3. Hasil belajar siswa pada siklus 2

MAPEL

KELAS III

KELAS IV

KELAS V

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Tuntas

Belum Tuntas

Agama

12 (80%)

3 (20%)

19 (83%)

4 (27%)

19 (83%)

4 (27%)

PKn

14 (93%)

1 (7%)

17 (74%)

6 (26%)

17 (74%)

6 (26%)

B.Indo

12 (80%)

3 (20%)

20 (87%)

3 (13%)

20 (87%)

3 (13%)

MTK

11 (73%)

4 (27%)

16 (70%)

7 (30%)

16 (70%)

7 (30%)

IPA

11 (73%)

4 (27%)

16 (70%)

7 (30%)

16 (70%)

7 (30%)

IPS

12 (80%)

3 (20%)

17 (74%)

6 (26%)

17 (74%)

6 (26%)

SBK

15 (100%)

0 (0%)

23 (100%)

0 (0%)

23 (100%)

0 (0%)

Penjas

15 (100%)

0 (0%)

23 (100%)

0 (0%)

23 (100%)

0 (0%)

B.Daerah

11 (73%)

4 (27%)

17 (74%)

6 (26%)

17 (74%)

6 (26%)

B.Inggris

11 (73%)

4 (27%)

18 (78%)

5 (22%)

18 (78%)

5 (22%)

 

Berdasarkan tabel 3 di atas, untuk nilai hasil UAS semester genap kelas III, IV, dan V sudah memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 70%. Berdasarkan pengamatan, nilai yang dapat diraih siswa karena keterlibatan kepala sekolah, guru, dan orang tua secara langsung terhadap peserta didik. Orang tua selalu mendapat laporan dari guru tentang pembelajaran di sekolah sehingga orang tua merasa harus lebih banyak terlibat demi kemajuan prestasi putra putrinya.

Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan, dapat direfleksikan bahwa pada siklus II, berdasarkan hasil tabulasi angket yang sudah diberikan ke orang tua siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II, dapat diketahui bahwa 51 responden dari 52 responden yang telah mengisi angket dengan benar dan hanya 1 responden yang tidak mengembalikan angket dengan alasan hilang. Selain itu, persentase per item juga sudah memenuhi kriteria standar keberhasilan yaitu 65%. Dengan demikian, peneliti sudah dapat memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 50 responden dan 65% per item pernyataan. Hasil nilai ulangan akhir semester dari semua pelajaran sudah memenuhi kriteria keberhasilan yang sudah ditetapkan sebesar 70%. Keberhasilan nilai yang dapat diraih siswa karena keterlibatan kepala sekolah, guru, dan orang tua secara langsung terhadap peserta didik. Orang tua selalu mendapat laporan dari guru tentang pembelajaran di sekolah sehingga orang tua merasa harus lebih banyak terlibat demi kemajuan prestasi putra putrinya. Kepala sekolah dan guru juga selalu melibatkan siswa dalam hal laporan buku penghubung. Siswa distimulasi agar mempunyai kesadaran untuk selalu melaporkan kegiatan pembelajaran di sekolah melalui buku penghubung kepada orang tuanya.

Pembahasan

Penggunaan Media “BURUNG” (Buku Ringkas dan Penghubung) terhadap Prestasi Siswa

Penggunaan media “BURUNG” (Buku ringkas dan penghubung) terhadap prestasi siswa yang terdapat pada pernyataan nomor 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan 16.   Dalam Peraturan Menteri No 58 tahun 2009, pada butir ke-2 dalam Standar Penilaian disebutkan bahwa penilaian mencakup seluruh tingkat pencapaian perkembangan peserta didik. Berdasarkan pada peraturan menteri di atas, pernyataan mengenai Bapak/ibu memperhatikan perkembangan anak sesuai dengan laporan yang disampaikan guru melalui buku penghubung terdapat 39 orangtua memlilih skor jawaban tertinggi. Data yang diperoleh dari penelitian tersebut dapat membuktikan bahwa orangtua selalu memastikan perkembangan anak sesuai dengan laporan yang disampaikan guru melalui buku penghubung. Hal tersebut dikarenakan guru memberikan laporan kepada orangtua secara teliti, jujur dan sesuai dengan keadaan siswa di sekolah sehingga orangtua benar-benar dapat memastikan dengan baik keadaan maupun perkembangan anak di sekolah.

Demikian halnya mengenai perhatian kemajuan perilaku dan akademik anak oleh orangtua melalui buku penghubung diperoleh akumulasi data terbanyak pada skor jawaban tertinggi. Uraian tersebut di atas sesuai dengan pendapat Syah (2005: 142) pengukuran hasil belajar berfungsi untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam kurun waktu dan proses tertentu.

Pernyataan selanjutnya masih tentang pengaruh terhadap prestasi belajar siswa yaitu perhatian orangtua mengenai aktivitas/kegiatan anak di sekolah dalam satu hari melalui buku penghubung. Sesuai dengan Peraturan Menteri No 58 Tahun 2009 dalam Standar Penilaian mengenai proses penilaian yaitu salah satunya “pengamatan dilakukan pada saat anak melakukan aktivitas sepanjang hari”. Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, mengenai pernyataan yang telah peneliti ajukan memperoleh akumulasi data lebih dari setengah atau sebanyak 86% terdapat pada skor jawaban tertinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa orangtua memperhatikan keseharian anak di sekolah melalui buku penghubung dan mampu menggunakan buku penghubung sebagaimana mestinya.

Menurut pendapat Cangara (2010: 28), yaitu komunikasi memiliki tujuh unsur, diantaranya sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik, serta lingkungan. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, selanjutnya peneliti memberikan pernyataan kepada orangtua mengenai proses komunikasi menggunakan buku penghubung berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dari pernyataan tersebut diperoleh akumulasi data terbanyak yaitu pada skor jawaban tertinggi. Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa penggunaan buku penghubung sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan kedua belah pihak yaitu guru dan orangtua dapat menjalin komunikasi serta membangun kerjasama dengan tujuan mendidik anak dan memajukan prestasi anak.

Menurut Deddy Mulyana (2001:5), fungsi komunikasi dikategorisasikan menjadi empat jenis yaitu sebagai komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual serta komunikasi instrumental. Sehubungan dengan pendapat tersebut mengenai komunikasi instrumental, peneliti memberikan pernyataan yakni penggunaan buku penghubung sebagai dasar pendampingan atau bantuan belajar bagi anak telah memperoleh hasil akumulasi data terbanyak yaitu 76%. Berdasarkan perolehan hasil tersebut dapat diasumsikan bahwa orangtua siswa selalu menggunakan buku penghubung sebagai dasar pendamping atau bantuan belajar bagi anak. Hal tersebut mengindikasikan bahwa orangtua memperhatikan anak dengan cara mendampingi anak dalam belajar sesuai dengan pesan yang guru sampaikan melalui buku penghubung.

Penggunaan buku penghubung juga diperlukan oleh orangtua untuk mengetahui kegiatan anak di sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri No 58 Tahun 2009 tentang Standar Penilaian pada butir mengenai Proses Penilaian yaitu pengamatan dilakukan pada saat anak melakukan aktivitas sepanjang hari. Berdasarkan peraturan menteri di atas, pernyataannya berbanding lurus dengan kebutuhan orangtua untuk mengetahui kegiatan anak di sekolah. Terbukti dengan akumulasi data pada skor jawaban tertinggi menjadi jawaban terbanyak yang sdipilih oleh orangtua. sehingga mengindikasikan bahwa penggunaan buku penghubung diperlukan oleh orangtua untuk berkomunikasi dengan pihak sekolah atau guru untuk mengetahui kegiatan dan keseharian siswa di sekolah.

Selain itu, hasil prestasi belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Kriteria keberhasilan dalam prestasi belajar ditargetkan harus bisa mencapai KKM= 75. Pada siklus I, prestasi belajar kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II belum mencapai KKM= 75 per mata pelajaran. Pada siklus II, prestasi belajar siswa saat Ulangan Akhir Semester dapat memenuhi KKM= 75 per mata pelajaran.

Penggunaan Media “BURUNG” (Buku Ringkas dan Penghubung) terhadap Komunikasi antara Pihak Sekolah dengan Orang Tua

Pernyataan mengenai penggunaan media “BURUNG” (buku ringkas dan penghubung) terhadap komunikasi antara pihak sekolah dengan orang tua terdapat pada butir nomor 1, 2, 3, 4, dan 5. Penggunaan buku penghubung sangat bermanfaat bagi orang tua sesuai dengan pernyatan Bapak/Ibu merasa terbantu dalam hal komunikasi dengan pihak sekolah setelah menggunakan buku penghubung dengan persentase sebanyak 43 responden atau 84%. Orang tua merasa tidak kesulitan lagi dalam berkomunikasi setelah adanya buku penghubung.

Item pernyataan dalam angket mengenai komunikasi antara pihak sekolah khususnya kepala sekolah, guru, dan orang tua pada siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan. Berdasarkan hasil tabulasi angket yang disudah diberikan ke orang tua siswa kelas III, IV, dan V SD Negeri Kalak II, dapat diketahui bahwa hanya 45 responden dari 52 responden yang telah mengisi angket dengan benar. Padahal, kriteria keberhasilan yang ditargetkan dari pengisian angket sebesar 50 responden dari total responden sebanyak 52 responden. Selain itu, setiap item pernyataan persentasenya belum mencapai 65%. Pada siklus II, semua item pernyataan persentasenya sudah mencapai 65% dan jumlah responden sudah memenuhi kriteria keberhasilan sebanyak 51 responden.

Sebelum adanya buku penghubung, para orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran di sekolah melalui pertemuan wali murid yang diadakan setiap satu semester dan di akhir semester pada saat penerimaan rapor. Dengan adanya buku penghubung orang tua merasa terbantu karena menjadi tahu kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, orang tua juga menjadi tahu dan bisa mengecek tugas yang diberikan guru. Orang tua menjadi merasa harus ikut bertanggung jawab dalam hal meningkatkan prestasi anak. Orang tua menjadi punya kesadaran bahwa keberhasilan prestasi belajar siswa tidak hanya dibebankan kepada guru, akan tetapi orang tua juga wajib memantau. Hal ini dikarenakan waktu kebersamaan anatara anak dan orang tua lebih lama dibandingkan waktu anatara siswa dengan guru. Dengan demikian, orang tua merasa dapat berkomunikasi dengan efejtif dan efisien kepada guru setelah adanya buku penghubung.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penggunaan media “BURUNG” (buku ringkas dan penghubung) untuk meningkatkan prestasi belajar dan komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media “BURUNG” (buku ringkas dan penghubung) dapat meningkatkan prestasi belajar. Hal ini terlihat dari hasil nilai Ulangan Akhir Semester siswa yang dapat mencapai standar KKM=75 per mata pelajaran dan persentase keberhasilan kelas sebesar 70% per mata pelajaran. Selain itu, penggunaan media “BURUNG” (buku ringkas dan penghubung) dapat meningkatkan komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid. Hal ini terlihat dari jawaban item pernyataan yang diajukan oleh peneliti mencapai kriteria keberhasilan sebesar 65% per item. Semua orang tua juga merasa ikut bertanggung jawab terhadap prestasi belajar anak karena adannya komunikasi yang baik antara kepala sekolah, guru, dan orang tua melali buku penghubung.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, O.U. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti

Mulyana, Deddy. 2001. Komunikasi Organisasi.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

 ———– 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mulyasa. 2005. Manajemen berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Romli, Khosahrial. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Grasindo.

Sudjana, Nana. 199). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosda Karya. Peraturan Menteri No. 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Hikayat

Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.