MENUMBUHKAN MINAT BACA BUKU DI PERPUSTAKAAN

UNTUK PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IX B

SEMESTER 1 SMP NEGERI 4 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Endang Sujarwati

Guru SMP Negeri 4 Sragen

ABSTRAK

Upaya guru dalam menumbuhkan minat membaca buku di perpustakaan dalam pembelajaran IPS ini dilatarbelakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa pada pembelajaran materi perekonomian di indonesia. Hal ini ditunjukkan ketika diadakan tes awal pada subyek penelitian yaitu siswa kelas IX B semseter 1 SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 2010/2011 ketuntasan klasikal hanya 52,6% dengan nilai rata-rata 65,75. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Fokus penelitian adalah peningkatan prestasi belajar yang diukur dari peningkatan ketuntasan klasikal dan nilai rerata siswa melalui tes kognitif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan tes, data kualitatif dari hasil observasi dianalisis dengan deskripsi kuantitatif. Dari hasil yang didapat dalam penelitian dapat disimpulkan upaya guru dalam menumbuhkan minat baca buku di perpustakaan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi kegiatan dan prinsip ekonomi siswa kelas IX B Semester 1 SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 2010/2011, yang ditunjukkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal dan meningkatnya nilai rerata kelas. Persentase ketuntasan klasikal dan meningkatnya nilai rerata kelas. Persentase ketuntasan klasikal pada kondisi awal 52,6% pada siklus I sebesar 75%, dan pada siklus II sebesar 90%. Nilai rerata kelas pada kondisi awal 65,75, pada siklus I sebesar 73,25, dan pada siklus II sebesar 76,75.

Kata-kata kunci: Minat Baca Buku, Prestasi Belajar IPS


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pembelajaran maka metode yang diterapkan guru merupakan salah satu hal yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Pengalaman peneliti ketika menyampaikan tes awal pada pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial atau IPS khususnya materi Negara Maju dan Negara Berkembang kelas IX B diperoleh hasil atau prestasi belajar siswa yang kurang menggembirakan, ketuntasan klasikal hanya tercapai 50% dan rerata nilai yang dicapai siswa 65,75. Rendahnya prestasi belajar siswa merupakan beban bagi guru untuk memperbaikinya, karena pada hakikatnya upaya memperbaiki prestasi siswa juga merupakan upaya guru memperbaiki kinerja.

Dari permasalahan tersebut penulis ingin membuktikan dan membantu menyelesaikan permasalahan siswa berupa rendahnya prestasi belajara Ilmu Pengetahuan Sosial melalui model pembelajaran mandiri dengan meningkatkan minat baca siswa di perpustakaan sekolah, yang penulis lakukan dalam sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul: Menumbuhkan Minat Baca Buku di Perpustakaan untuk Meningkatkan Prestasi Belajara IPS Materi Negara Maju dan Negara Berkembang Siswa Kelas IX B Semester 1 SMP Negeri 4 Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

Perumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah serta pembatasan masalah maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah upaya guru dalam menumbuhkan minat baca buku di perpustakaan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS khususnya materi Negara Maju dan Negara Berkembang kelas IX B Semester 1 SMP Negeri 4 Sragen Tahun pelajaran 2010/2011?.

Manfaat Penelitian

Penulis berharap pemnelitian ini mempunyai fantaat, yang diharapkan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Manfaat untuk siswa

Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan upaya menumbuhkan minat baca buku di perpustakaan.

2. Manfaat untuk Guru

Dapat membuka cakrawala dan wawasan pengetahuan di bidang tugas sebagai pendidik mengenai pentingnya menumbuhkan minat baca siswa untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa.

3. Manfaat untuk dunia pendidikan

Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhdap dunia pendidikan dalam meningkatkan prstasi belajar siswa.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Tinjauan tentang Minat Baca

Menurut Sukaryadi (2001:213) menyatakan minat adalah kecenderungan bertingkah laku pada diri individu yang merupakan dorongan dari dalam dirinya melalui proses pemusatan pikiran yang mengarah terhadap suatu objek, tindakan, kegiatan atau pengalaman tertentu.

Menurut Sri Hastuti (2003:54), menyatakan bahwa minat dapat didefinisikan secara umum adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya. Dengan demikian minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan kesiapan berbuat bila ada simulus sesuai dengan keadaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan dorongan dasri dalam diri seseorang untuk memusatkan pikiran terhadap kegiatan tertentu dengan rasa gembira yang diwujudkan dalam sebuah tindakan sebagai ekspresi sehingga dapat memuaskan individu tersebut.

Tinjauan tentang Perpustakaan

Aktivitas membaca dapat dilaksanakan dimanapun tempatnya, untuk tujuan apapun dilakukannya maka setiap orang termasuk para siswa dapat melakukan hal tersebut. Dalam aktivitas keseharian di sekolah, salah satu tempat atau sarana yang diperuntukkan bagi siswa yang ingin mengoptimalkan minatnya dalam membaca adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan adalah suatu tempat atau ruangan yang didalamnya berisikan materi atau bahan bacaan yang diperuntukkan bagi masyarakat dilingkungan sekitarnya untuk menggunakan bahan bacaan tersebut. Lingkungan sekolah adalah lingkungan yang mau tidak mau harus memiliki sarana ini, dan biasanya sarana ini memang sudah disediakan di setiap sekolah.

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan perpustakaan sekolah adalah sebuah tempat atau ruangan yang di dalamnya diberi banyak materi atau bahan bacaan yang berupa buku-buku yang diperuntukkan bagi siswa sekolah tersebut demi meningkatkan wawasan dan prestasi belajar mereka dipelajarinya.

Tinjauan tentang Prestasi Belajar

Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Prestasi belajar dapat diukur dengan angka atau simbol tertentu yang menjadi pedoman hasil belajar evaluasi. Nilai prestasi belajar dapat berbentuk kualitatif (baik, sedang, cukup, atau kurang) dan berbentuk kuantitatif (angka).

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dalam dengan sadar dan sengaja oleh siswa pada waktu terjadi pembalajaran. Sedangkan pembelajaran merupakan rangakaian kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Keberhasilan maupun kegagalan dalam aktivitas belajar baru dapat dilihat setelah mengalami penilaian.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu yang dicapai seseorang melalui usaha maksimal berdasarkan kemampuan atau potensi yang ada pada dirinya. Untuk memperoleh hasil atau prestasi belajar sebagai tercermin dari suatu usaha, diperlukan waktu untuk mendapatkannya.

Hipotesis Tindakan

Sesuai dengan kajian teori dan kerangka pemikiran maka hipotesis tindakan yang diajukan peneliti adalah: Melalui upaya guru menumbuhkan minat baca siswa di perpustakaan akan dapat meningkatkan prestasi belajar IPS khususnya materi Negara Maju dan Negara Berkembang siswa kelas IX B semseter 1 SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IX B Semester 1 SMP Negeri 4 Sragen tahun pelajaran 2010/2011. Alasan memilih kelas tersebut sebagai lokasi penelitian antara laian:

1. Pada kelas tersebut pencapaian nilai prestasi belajar IPS materi Negara Maju dan Negara Berkembang sangat rendah, dari 40 anak ketika diadakan tes ulangan harian hanya anak atau 52,6% yang tuntas belajar.

2. Untuk mengetahui kebenaran bahwa minat baca di perpustakaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penelitian dilaksanakan sesuai jadwal mata pelajaran IPS materi Negara Maju dan Negara Berkembang pada Semester 1 tahun pelajaran 2010/2011, dimulai pada bulan Agustus s.d September 2010.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka memperbaiki prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi Negara Maju dan Negara Berkembang. Pada pembelajaran kondisi awal diketahui tingkat ketuntasan klasikal 52,6% dan nilai rerata 65,7.

Peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian karena masih adanya beberapa kelemahan yang terjadi pada siklus I. Karena hasil pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian maka penelitian dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus II. Perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pada pembelajaran siklus II.

Peningkatan prestasi belajar siswa berdasarkan hasil pada siklus I dan dilanjutkan perbaikan pada siklus II dapat disajikan dalan tabel berikut:

Tabel 4.5. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

No

Uraian

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1

Jumlah siswa tuntas belajar

20

30

36

2

Persentase siswa tuntas belajar

52,6%

5%

90%

3

Nilai rata-rata

65,75

73,25

76,75

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil yang didapat dalam penelitian dapat disimpulkan adanya peningkatan ketuntasan klasikal dan peningkatan nilai rerata kelas. Persentase ketuntasan klasikal pada kondisi awal adalah 52,6%, pada siklus I sebesar 75% dan pada siklus II sebesar 90%. Nilai rerata kelas pada kondisi awal 65,75, pada siklus I sebesar 73,25 dan pada siklus II sebesar 76,75.

Implikasi

Pemanfaatan perpustakaan sebagai fasilitas untuk menumbuhkan minat baca siswa yang dipergunakan dalam penelitian ini sangat bermanfaat untuk pengembangan siswa dan dapat dipergunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif dalam menerapkan metode pembelajaran dalam uapaya meningkatkan prestasi belajar siswa.

Saran

Sesuai dengan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi para guru IPS

Dengan hasil penelitian ini diharapkan segenap guru IPS pada jenjang penndidikan SMP atau yang sederajat untuk dapat mengoptimalkan sarana dan fasilitas yang ada khususnya perpustakaan sekolah demi peningkatan prestasi belajar IPS atau mata pelajaran yang lain pada umumnya.

2. Bagi para siswa

Bagi siswa khususnya yang memiliki prestasi belajar rendah atau kurangnya wawasan materi Negara Maju dan Negara Berkembang, diharapkan meningkatkan minat bacanya terhadap buku-buku pegangan siswa dan buku penunjang lainnya dan dapat mengoptimalkan perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta Dirjen Dikdasmen.

Ketut Sukardi. 1998. Bimbingan dan penyuluhan Belajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sri Hastuti. 2003. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Suharjono, dkk. 2005. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bhumi Aksara.

Sukaryadi. 2001. Pengembangan Inovasi dan Kurikulum. Jakarta: Rajawali.

Supardi, dkk. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara.

 

Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metodologi dan Teknik. Jakarta: Balai Pustaka.