PENERAPAN METODE DISCOVERY DENGAN MEDIA VCD KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT

DAN HASIL BELAJAR SEJARAH

BAGI SISWA KELAS XII-IPS.4 SEMESTER I MA NEGERI I SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Titik Kusmiati

MA Negeri I Sragen

 

ABSTRAKS

Penelitian mengenai penerapan metode discovery yang dipadukan dengan penggunaan media pembelajaran Video compact disc (VCD) kontekstual didesain sebagai penelitian tindakan kelas yang dirancang dalam dua siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi tindakan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XII-IPS.4 semester I MA Negeri I Sragen tahun pelajarann 2018/2019 yang berjumlah 38 siswa. Terdapat dua jenis data penelitian yaitu data kualitatif berupa minat belajar siswa dan data kuantitatif berupa hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang didapat adalah penerapan metode Discovery dengan media VCD kontekstual dalam pembelajaran kompetensi dasar menjelaskan bentuk usaha pembelaan negara dapat meningkatkan minat belajar siswa ditinjau dari pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran mengalami peningkatan signifikan. Indikator 1 (pemusatan perhatian), meningkat sebesar 25%, indikator 2 (membawa literatur lain yang relevan), meningkat sebesar 21,88%, indikator 3 (menyelesaikan tugas dengan baik), meningkat sebesar 15,62%, indikator 4 (bertanya kepada guru), meningkat 18,75%, dan indikator 5 (menjawab pertanyaan guru), meningkat 15,62%. Selain itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa, rata-rata nilai kognitif mengalami kenaikan sebesar 10,53 yaitu pada pratindakan penelitian sebesar 73,06 dan setelah akhir tindakan menjadi 83,59. jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan sebesar 25%, pada pratindakan sebesar 68,75% dan setelah akhir tindakan menjadi 93,75%.

Kata kunci: discovery, VCD kontekstual, hasil belajar Sejarah

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pelajaran Sejarah kelas XII sekolah menengah atas terdapat materi kompetensi dasar menjelaskan bentuk usaha pembelaan negara. Dari tahun ke tahun hasil belajar siswa untuk pokok bahasan tersebut di MA Negeri 1 Sragen memperlihatkan hasil yang belum sesuai harapan, nilai rata-rata kelas masih di bawah 75 sebagai batas ketuntasan minimal, dan tingkat ketuntasan kurang dari 80%. Ketika peneliti mengadakan tes awal, dari 38 siswa yang mengikuti pembelajaran, hanya 22 atau 68,75% yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas kelas hanya mencapai 73,06.

Belajar dengan berbasis media audiovisual dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar bagi siswa ketika mereka membaca, berpraktik, dan berdiskusi. Penerapan metode Discovery dan pemanfaatan media VCD kontekstual secara optimal akan dapat merangsang salah satu unsur penting keberhasilan belajar yaitu minat belajar siswa, semakin besar minat belajar siswa maka peluang untuk untuk mencapai hasil yang lebih baik juga semakin terbuka.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Adanya kelemahan pada guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.
  2. Guru masih bertahan dengan mengajar secara konvensional.
  3. Guru belum mengotimalkan penggunaan media pembelajaran yang menarik.
  4. Minat dan hasil belajar materi bentuk-bentuk usaha pembelaan negara pada mata pelajaran Sejarah rendah.
  5. Perlunya peningkatan minat dan hasil belajar Sejarah siswa melalui penerapan metode dan media pembelajaran yang tepat

Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka pada penelitian ini dilakukan pembatasan sebagai berikut:

  1. Mata pelajaran Sejarah yang dimaksud hanya dibatasi pada kompetensi dasar Menganalisis proses Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik
  2. Penelitian ini bersifat lokal, hanya dilakukan di kelas XII-IPS.4 Semester I MA Negeri 1 Sragen tahun pelajaran 2018/2019.
  3. VCD kontekstual yang dimaksud adalah VCD untuk memutar rekaman tentang dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik

Perumusan Masalah

“Apakah metode Discovery dengan media VCD kontekstual dapat meningkatkan minat dan hasil belajar Sejarah materi Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global. Bagi siswa kelas XII-IPS.4 MA Negeri I Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019?”

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah upaya meningkatkan minat dan hasil belajar siswa melalui penerapan metode Discovery dengan menggunakan media VCD yang berisi tentang dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global.

Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat bagi siswa

  1. Semakin meningkatnya minat belajar siswa.
  2. Semakin meningkatnya hasil belajar atau prestasi belajar siswa.

 

 

Manfaat bagi guru

Guru memperoleh pengalaman alternatif cara-cara mengimplementasikan media dan metode pembelajaran yang relevan dengan materi pelajaran.

Bagi Madrasah

Madrasah akan mendapatkan alternatif pengembangan perangkat pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran VCD dan metode pembelajaran Discovery yang dapat disosialisasikan kepada guru dan tenaga pendidik guna meningkatkan kualitas pendidikan.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian Teori

Minat Belajar

Minat belajar yang tinggi akan tercermin pada keaktifan peserta didik dalam menjalani proses belajar, hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan pencaapaian tujuan pendidian. Aktivitas sendiri tidak hanya aktivitas fisik saja tetapi juga aktivitas psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani, 2004: 7).

Pengertian Metode Discovery

Metode Discovery bisa disebut metode “penjelajahan atau pencarian”, adalah sebuah cara penyajian pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencari informasi (pembelajaran) yang diperlukan dengan atau tanpa bantuan guru. Metode ini akan melibatkan proses mental dalam rangka penemuannya. Discovery lebih memungkinkan peserta didik menemukan informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya (Sumantri, 2004: 142).

Prinsip dasar Discovery adalah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk menggali dan menemukan informasi pembelajaranyang diperlukan, namun guru tetap mengontrol dan siap menjadi mitra dialog peserta didik. Guru adalah sahabat yang siap menjadi mitra dialog, guru adalah “senior yang baik” yang selalu siap dimintai bantuan oleh “yuniornya” sekaligus sebagai supervisor yang berhak memberi pengarahan kepada peserta didik yang memang layak diberi pengarahan atau teguran secara bijak.

Media Pembelajaran

Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver). Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut sejumlah kemampuan yang perlu dikuasai oleh siswa. Kemampuan- kemampuan tersebut dapat dikomunikasikan melalui berbagai saluran, yaitu saluran penglihatan (visual), saluran perasaan (sense), dan saluran yang berwujud penampilan (performance) (Soepamo, 1988:l-2).

Menurut Nugraha (2005:17), “Media dalam dunia pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik untuk memperlancar proses pembelajaran”.

Kerangka Pemikiran

Melalui penerapan metode Discovery dengan menggunaan media audiovisual berupa VCD kontekstual diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Hipotesis Tindakan

Penerapan metode Discovery dengan media VCD kontekstual dapat meningkatkan minat belajar Sejarah khususnya pokok bahasan Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global bagi siswa kelas XII-IPS.4 MA Negeri 1 Sragen tahun pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XII-IPS.4 MA Negeri 1 Sragen.

  1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2018/2019, yaitu mulai bulan Agustus sampai dengan November tahun 2018.

  1. Subyek Penelitian

Subyek utama dalam penelitian tindakan ini adalah seluruh siswa kelas Kelas XII-IPS.4 MA Negeri 1 Sragen yang berjumlah 38 anak dan semuanya mengikuti pembelajaran Sejarah dari pratindakan hingga siklus II.

Jenis Penelitian

Jenis peneltian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas atau classroom action research.

Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah peneltian tindakan kelas ini mengikuti alur model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dalam Aqib (2005:22-23) yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, analisis dan refleksi. Setelah refleksi maka akan diikuti perencanaan kembali yang merupakan dasar bagi pemecahan masalah berikutnya.

Sumber Data

Sumber data adalah siswa kelas Kelas XII-IPS.4 MA Negeri 1 Sragen sebagai subyek penerima tindakan, dan peneliti sebagai guru Sejarah, sedangkan data pendukung berasal dari teman sejawat guru Sejarah kelas XII yang menjadi observer/mitra kolaborasi.

 

 

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data

Teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah melalui tes, observasi dan dokumentasi.

  1. Tes

Tes merupakan sesuatu urutan tugas yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Tes yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran ini adalah tes terulis yang terdiri tes essay terstruktur.

  1. Metode observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan terhadap gejala atau perilaku yang diselidiki. Dalam hal ini pengamatan dilakukan pada seluruh aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dan strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru atau kinerja guru dalam membelajarkan materi dengan menerapkan metode discovery dan media VCD kontekstual.

  1. Metode Dokumentasi

Dokumentasi yang dikaji adalah antara lain silabus mata pelajaran Sejarah, daftar nilai siswa kelas XI XII-IPS.4 I khususnya untuk kompetensi dasar yang sama dengan kajian dalam penelitian ini dan catatan harian siswa.

Alat pengumpul Data

  1. Butir Soal tes

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa adalah dengan teknis tes. Jenis soal yang dipakai adalah tes tertulis berbentuk uraian terstruktur.

  1. Lembar observasi

Lembar pengamatan menggunakan teknik cek list (√) yang berisi pernyataan yang sesuai dengan tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran.

  1. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan meotret atau memfoto pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Validitas Data

Suatu penelitian untuk menjamin keabsahan data yang diperoleh, maka perlu diadakan validitas atau keabsahan data. Dalam penelitian ini validasi data dilakukan dengan teknik:

  1. Trianggulasi Data, artinya data yang sama/sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
  2. Trianggulasi Metode, jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dimulai sejak awal sampai pengumpulan data dari hasil penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskreptif kuantitatif. Data-data yang telah terkumpul tersebut dianalisis dengan teknik persentase dan dibandingkan hasilnya, data kualitatif yang dibandingkan adalah data mengenai minat belajar siswa, yang dibandingkan adalah data mengenai minat belajar siswa sedangkan data kuantitatif adalah hasil belajar siswa. Selanjutnya kedua jenis data yang diperoleh pada kondisi awal, siklus I dan siklus II diperbandingkan dan kemudian secara kualitatif diintepretasikan dan ditarik sebuah kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum diterapkannya metode Discovery dengan media pembelajaran audiovisual VCD kontekstual, dalam pembelajaran materi kompetensi dasar Menganalisis proses Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan rendahnya minat belajar siswa, anatara lain: 1) kurang perhatian terhadap penjelasan guru dengan ramai di kelas, 2) kurang ulet dalam mengerjakan tugas, 3) rendahnya rasa ingin tahu tentang materi pelajaran, 4) tidak pernah membawa literatur lain yang relevan, dan 5) kurang semangat menyelesaikan tugas, tidak berminat menjawab pertanyaan guru walaupun sebenarnya mampu.

Berdasarkan pengalaman mengajar selama ini, peneliti dapat menduga faktor utama penyebabnya, yaitu kurang adanya variasi guru dalam menyajikan materi sehingga tidak mampu menarik minat belajar siswa yang berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa, dari tahun ke tahun hasil belajar siswa untuk pokok bahasan tersebut belum sesuai harapan, nilai rata-rata kelas masih di bawah 75 sebagai batas ketuntasan minimal, dan tingkat ketuntasan kurang dari 80%. Ketika peneliti mengadakan tes awal, dari 38 siswa yang mengikuti pembelajaran, hanya 22 atau 68,75% yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata kelas hanya mencapai 73,06.

Deskripsi Hasil Siklus I

Perencanaan tindakan

Pada tahapan ini dihasilkan beberapa instrumen penelitian yang akan digunakan dalam tindakan dengan menerapkan metode Discovery dengan media pembelajaran VCD kontekstual. VCD yang telah disiapkan adalah rekaman kontekstual yang membahas tentang Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global, soal tes evaluasi kognitif akhir siklus, catatan observasi selama proses pembelajaran berlangsung dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi pokok bahasan Menganalisis proses Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada mata pelajaran Sejarah MA.

Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran silkus I pertemuan pertama dilaksanakan pada 20 Agustus 2018, peneliti/guru Sejarah menyampaikan materi pembelajaran tentang Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global dengan menggunakan media audiovisual VCD kontekstual, adapun pelaksanaan pembelajaran dapat disampaikan secara global sebagai berikut:

Pada kegiatan awal, peneliti/guru menyampaikan apersepsi, dengan bertanya: Apakah mengerti dampak Perang Dingin? Apa yang dimaksud politik global? Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran, selanjutnya guru memberi pengarahan tentang metode Discovery dan VCD kontekstual yang akan digunakan.

Pembelajaran pertemuan kedua dilaksanakan pada 27 Agustus 2018, peneliti/guru Sejarah menyampaikan materi pembelajaran Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global dengan menggunakan media audiovisual VCD kontekstual, adapun pelaksanaan pembelajaran dapat disampaikan secara global sebagai berikut:

Pada kegiatan awal pembelajaran, menyampaikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa: Apakah mengerti dampak Perang Dingin? Apa yang dimaksud politik global? Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi pengarahan tentang metode Discovery dan VCD kontekstual yang akan digunakan.

Pada kegiatan inti, guru menekankan penjelasan mengenai Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global, guru mengaplikasikan media yang telah dipersiapkan berupa VCD untuk memutar rekaman materi pelajaran. Guru menyuruh siswa membuat catatan tentang hal-hal yang dianggap penting dalam tayangan VCD dan mensintesiskan dengan keterangan yang ada pada buku literatur Sejarah Guru bertanya lisan dan secara acak untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi, selanjutnya guru mengadakan tes akhir siklus I

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan materi bersama siswa, menutup pembelajaran dengan memberi pesan belajar dan memberi tugas rumah agar siswa mempersiapkan diri dengan baik untuk pertemuan berikutnya.

Observasi

Observasi Kegiatan Siswa

Pemusatan perhatian siswa tehadap pemutaran VCD kontekstual sudah baik, sebagian besar siswa memperhatikan dengan seksama VCD yang diputar, hanya sedikit siswa yang membawa literatur lain yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Nilai rata-rata capaian indikator pada siklus I adalah 61,88 sehingga masuk kriteria cukup.

Observasi Hasil Tes Kognitif Siswa

Nilai kognitif diperoleh melalui tes siklus I dengan hasil sebagai berikut jumlah siswa tuntas belajar 26 siswa atau 81,25% dengan nilai rata-rata kelas 78,28 (siswa dinyatakan tuntas belajar jika nilai yang diperoleh sama atau lebih dari 75 sebagai batas minimal ketuntasan belajar Sejarah kelas XII-IPS.4 MA Negeri 1 Sragen).

Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh temuan secara keseluruhan minat belajar siswa masuk dalam kriteria cukup baik. Sedangkan dari hasil tes kemampuan kognitif siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal 81,25% dan rata-rata nilai akhir siklus I sebesar 78,28 , hasil ini menunjukkan telah terjadi peningkatan dibanding kondisi awal, namun masih belum optimal karena kemampuan kognitif siswa masih terbilang rendah yaitu tingkat ketuntasan klasikal masih di bawah 85%. Rendahnya hasil tes tersebut menunjukkan indikasi belum baiknya minat belajar siswa, hal itu bisa dilihat dari skor rata-rata minat belajar siswa hanya 61,88% (cukup) sehingga perlu ditingkatkan.

Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan setelah siklus I, hasil refleksi siklus I merupakan dasar perbaikan atas segala kelemahan dan kekurangan yang terjadi sehingga tidak terulang pada siklus II. Adapun deskripsi siklus II adalah hampir sama dengan pelaksanaan pada siklus ke dua. Pada siklus II ini penekananya lebih baik dari siklus II.

Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama

Tindakan pembelajaran siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada 10 September 2018, langkah-langkah yang dilakukan hampir sama dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I. Siklus II dilaksanakan untuk memperbaiki hasil-hasil siklus I sehingga hasil refleksi pada siklus I menjadi dasar pelaksanaan tindakan siklus II, kekurangan dan kelemahan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II sesuai dengan hasil refleksi di atas.

Dari analisis terhadap hasil observasi berupa data minat dan hasil belajar siswa maka dapat direfleksikan bahwa secara keseluruhan minat belajar siswa telah meningkat dan sudah masuk dalam kriteria baik. Sedangkan dari temuan data hasil tes kemampuan kognitif siswa diperoleh bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 30 atau ketuntasan klasikal telah mencapai 93,85% dengan nilai rata-rata 83,59.

Kondisi tersebut menunjukkan kemampuan kognitif sudah meningkat, dan target persentase ketuntasan belajar secara klasikal telah terpenuhi. Adapun siswa yang tidak tuntas dalam tes akhir siklus II adalah siswa yang kurang serius dalam belajar dan dalam mengerjakan tugas membuat rangkuman hanya ala kadarnya dan tidak sesuai bimbingan guru, pada siklus II guru menetapkan kebijakan bahwa hasil tugas dijadikan pertimbangan dalam melakukan penilaian pada siklus II.

Pembahasan

Pada indikator 3 terjadi peningkatan sebesar 15,62%, pada siklus I siswa yang mengerjakan tugas merangkum materi dengan baik sebesar 84,38%, pada siklus II meningkat menjadi 100%. Pada indikator 4, terjadi peningkatan sebesar 18,75% pada siklus I siswa yang berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami sebesar 37,5%, pada siklus II meningkat menjadi sebesar 56,25%, dan pada indikator 5, terjadi peningkatan sebesar 15,62%, pada siklus I siswa yang berani menjawab pertanyaan guru hanya 46,88% dan siklus II sebesar 62,5%.

Hasil tes kognitif siswa

Nilai kognitif siswa pada setiap siklus semakin meningkat, pada siklus I rata-rata 78,28 pada siklus II meningkat 83,59. Meningkatnya nilai kognitif siswa ternyata pararel dengan meningkatnya minat belajar siswa. Semakin tinggi minat belajar siswa maka nilai kognitif siswa juga semakin tinggi.

Ketuntasan belajar siswa

Ketuntasan belajar siswa ditentukan melalui perolehan hasil tes kognitif pada setiap akhir siklus minimal 75 dinyatakan tuntas belajar.

Jumlah siswa yang tuntas belajar semakin meningkat, pada siklus I sejumlah 81,25% pada siklus II meningkat menjadi 93,75%. Meningkatnya jumlah siswa yang tuntas belajar menunjukkan minat belajar siswa juga meningkat. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan guru/peneliti dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa.

Aktivitas guru

Aktivitas atau kinerja guru mengalami peningkatan, pada siklus I kriteria kinerja guru cukup baik, pada siklus II meningkat menjadi kriteria baik. Peningkatan kinerja guru menunjukkan kepekaan guru dalam merefleksi atas kekurangannya sehingga dalam menggunakan media VCD dan metode Discovery dalam pembelajaran performa guru meningkat.

Hasil Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran Sejarah melalui penerapan metode Discovery dengan menggunakan media pembelajaran VCD kontekstual berdampak positif terhadap siswa dan guru, minat belajar siswa meningkat sehingga prestasi belajar berupa jumlah siswa yang tuntas belajar juga meningkat, selain itu kinerja guru juga dapat meningkat karena guru dapat melakukan variasi metode dan media dalam mengajar yaitu dengan menggunakan metode Discovery dan media audiovisual VCD kontekstual dalam pembelajaran.

Peningkatan minat belajar siswa ternyata berdampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa yaitu terjadinya peningkatan nilai rata-rata hasil tes kognitif siswa sebesar 10,53, yaitu pada pratindakan penelitian sebesar 73,06 dan setelah akhir tindakan menjadi 83,59 dan jumlah siswa yang tuntas belajar atau ketuntasan klasikal meningkat 25%, pada pratindakan sebesar 68,75% dan setelah akhir tindakan menjadi 93,75.

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil penelitian aplikasi mengenai metode Discovery dengan media VCD kontekstual dalam pembelajaran kompetensi dasar menjelaskan menganalisis perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global, dapat disimpulkan:

  1. Minat belajar siswa ditinjau dari pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran mengalami peningkatan signifikan. Indikator 1 (pemusatan perhatian), meningkat sebesar 25%, indikator 2 (membawa literatur lain yang relevan), meningkat sebesar 21,88%, indikator 3 (menyelesaikan tugas dengan baik), meningkat sebesar 15,62%, indikator 4 (bertanya kepada guru), meningkat 18,75%, dan indikator 5 (menjawab pertanyaan guru), meningkat 15,62%.
  2. Rata-rata nilai kognitif mengalami kenaikan sebesar 10,53 yaitu pada pratindakan penelitian sebesar 73,06 dan setelah akhir tindakan menjadi 83,59.
  3. Jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan sebesar 25%, pada pratindakan sebesar 68,75% dan setelah akhir tindakan menjadi 93,75%..

Saran

Berdasarkan keseluruhan hasil yang diperoleh malalui penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

  1. Dalam upaya peningkatan minat dan hasil belajar siswa, hendaknya guru Sejarah memilih metode Discovery dengan media VCD sebagai strategi dalam membelajarkan kompetensi dasar Menganalisis proses Perkembangan dan dampak Perang Dingin terhadap kehidupan politik global
  2. Dalam pembelajaran menggunakan metode Discovery, guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar lebih semangat dan percaya diri terhadap hasil penemuan dan pemahaman siswa terhadap materi.

DAFTAR PUSTAKA

Aswan, Abdullah. 2005. Media dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendekia

Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya

Arsyad, Humam. 2005. Metode dan Media dalam Pembelajaran. Surakarta: Pabelan

Arief, Aries. 1996. Alat Peraga alam Proses Belajar mengajar. Yogyakarta: Kanisius

Hartati, Sri. 2005. Aplikasi Media dalam Pembelajaran di Kelas. Surabaya: Unesa

Hamalik. O. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Mizan

Miles M. B dan Huberman, A. M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemah Tjejep Rohendi, Jakarta: UI Press.

Suparmo, Paul. 1998. Alat Peraga Pendidikan. Yogjakarta: Kanisius.

Permana, Johar. 2004. Metode Pembelajaran Progresif. Yogyakarta: UNY

Purwanto, Joko. 2006. Aplikasi Media dalam Pembelajaran. Purwokerto: UMP

Rohani, Mahmud. 2004. Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sumantri. 2004. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Kanisius

Nugraha, Sutrisna. 2005. Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak Mataram: NTP Press.