MOTIVASI KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN

KEMAMPUAN GURU MEMBUAT MENYUSUN MENGELOLA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

MELALUI DISKUSI KELOMPOK KECIL SEMESTER II

SDN 1 ANDONGREJO KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Suwarto

Kepala Sekolah SDN 1 Andongrejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian yang dilaksanakan dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 memiliki tujuan untuk Pada penelitian membahas tentang pengembangan kinerja guru dalam peningkatan kinerja guru dalam menyusn, menggunakan, media melalui diskusi kelompok kecil dilaksanakan karena dengan adanya kerjasama memahami komponen pembelajaran perlu dipersiapkan dan ditindak lanjuti perbaikan kegiatan di sekolah Kepala sekolah menerapkan diskusi kelompok kecil dalam melaksanakan kegiatan siklus I dan siklus II untuk peningkatan kinerja semua guru di SDN 1 Andongrejo diharapkan mampu untuk peningkatan menerapkan motivasi untuk kinerja professional perilaku disiplin,tanggungjawab kerja dalam melaksanakan tugas membangun kerja sama dan kiemampuan guru dalam tanggung jawab. Motivasi professional guru untuk selalu dikembangkan sesuaai dengan, perubahan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan maksimal mungkin. guru dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik untuk siswa di tempat tugas menjadi kewajiban guru dalam mengemban tugasnya. dengan baik melalui,pengamatan,tingkat keberhasilan 50%,,tingkat keberhasilan 70%.tingkat keberhasilan guru sudah memenuhi kreteria yang ditentukan.

Kata Kunci: Motivasi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kemampuan Guru Melalui Diskusi Kelompok Kecil

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut paradigma behavioristik, belajar adalah merupakan transmisi pengetahuan dari expert ke novice. Berdasarkan konsep peran guru adalah menyediakan dan Penuangan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. supaya dapat berkembang baik secara jasmani maupun rohkaninya,maka guru memberikan pendidikan akkademik dan non akademik,perlu diberikan secara terus menerus terprogram dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Penyampaian pengetahuan kepada siswa yang menjadi tanggung jawabnya harus dilaksanakan deengan berbagai cara supaya dapat diterima dengan baik, namun terkadang guru belum memperhatikan keseluruhan komponen yang harus disediakan untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran

Guru untuk mempersepsi diri supaya berhasil dalam pekerjaannnya apabila menuangkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada siswa dan dipersepsi supaya berhasil karena tunduk menerima ilmu pengetahuan yang dituangkan guru. Praktek pendidikan yang berorientasi pada persepsi semacam itu adalah bersifat indoktrinasi, sehingga akan dapat berdampak kepada penjinakan kognitif para siswa, menghalangi perkembangan kreativitas siswa, dan memenggal peluang siswa untuk mencapai higher order thinking.Memang sangat ditekankan guru selalu mengembangkan potensi,yang dimiliki dan juga selalu mengekuti kegiatan yang dapat menambah wawasan pengetahuan untuk mencapai hasil belajar secara maksimal ssesuai perencanaan awal sudah ditentukan setiap satuan pendidikan sudah diprogramkan sebelumnya

Dampak perkembangan iptek terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya untuk sumber dan media pembelajaran,sarana seperti buku teks, modul, overhead transparansi, film, video, televisi, slide, hypertext, web, dan sebagainya. Guru profesional dituntut mampu memilih dan menggunakan berbagai jenis media pembelajaran yang ada di sekitarnya. Kemampuan para guru SDN 1 Andongrejo dalam menyusun, mengelola dan menggunakan media pembelajaran masih rendah.Hal ini terlihat sebagian besar guru masih belum maksimal untuk penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan untuk menyampaikan materi perlu dipersiapkan disebabkan karena sebagian besar guru masih mengajar tidak menggunakan media pembelajaran.maka sebagian besar siswa tidak memperhatikan yang disampaikan, apalagi guru yang kurang persiapan ketika dalam menyajikan materi akan berakibat tidak berhasil melaksanakan kegiatan pembelajaran

Berdasarkan paparan masalah maka sebagai motivator untuk melaksanakan penelitian dengan judul“Motivasi Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kemampuan Guru Menyusun, Mengelola Menggunakan Media Pembelajaran Melalui Diskusi Kelompok Kecil Semester II SDN 1 Andongrejo Kecamatan Blora Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2019/2020

Rumusan Masalah

Kepala sekolah melksanakan penelitian secara operasional, menyusun rumusan masalah penelitian sebagai berikut:

  1. Apakah motivasi kepala sekolah terdapat peningkatan kemapuan guru SDN 1 Andongrejo dalam diskusi kelompok kecil menyusun menggunakan media pembelajaran ketika menyampaikan materi kepada siswa ?
  2. Apakah motivasi kepala sekolah terdapat peningkatan kemampuan guru SDN 1 Andongrejo melalui diskusi kelompok kecil terhadap hasil belajar siswa ?
  3. Apakah motivasi kepala sekolah terdapat peningkatan kemapuan guru SDN 1 Andongrejo melalui diskusi kelompok kecil menyusun menggunakan media pembelajaran ketika menyampaikan materi kepada siswa ?

Tujuan Penelitian

Kepala sekolah melaksanakan kegiatan penelitian tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai:

  1. Untuk mengetahui peningkatan Kemampuan guru SDN 1 Andongrejo dalam menyusun menggunakan media pembelajaran
  2. Guna mengetahui metode yang tepat kepada guru dapat diterapkan melaksanakan pembelajaran SDN 1 Andongrejo.
  3. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran ketika menyajikan materi.
  4. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh ketika guru menggunakan media dalam pembelajaran

Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Menambah pengetahuan dan wawasan kepala sekolah dalam terhadap peningkatkan profesional guru
  2. Sumbangan pemikiran dalam peningkatan kemampuan guru menyusun menggunakan media pembelajaran.
  3. Mengembangkan berbagai metode yang sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan pembelajaran
  4. Mengembangkan kemampuan guru sehingga dalam pembelajaran dapat terlaksana secara efektif.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Guru adalah pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada akhir kegiatan, pendidikan anak usia dini masuk pendidikan non formal sedangkan jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.sebagai pendidik profesional,guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya secara professional tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesional.Nana Syaodih Sukmadinata (2007) menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas guru dituntut untuk memiliki kematangan atau kedewasaan pribadi,serta kesehatan jasmani dan rohani.

Pengembangan profesional guru menjadi perhatian yang serius secara global,karena guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi,melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi.Guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa,memiliki peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran.Oleh karena itu seorang guru dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran, antara lain Kemampuan menguasai bahan ajar. Kemampuan dalam mengelola kelas. Kemampuan dalam menggunakan metode,media dan sumber belajar. Kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil yang dicapai lebih baik.

Sebagaimana yang dikutip oleh Dedi Supriadi (1998) dalam Jurnal manajemen pendidikan memaparkan untuk menjadi profesional seorang guru dituntut mempunyai komitmen pada siswa dalam proses pembelajaran menguasai secara mendalam materi pelajaran yang diajarkannya serta cara belajar kepada para siswa. bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi,mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar. mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya. seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Penelitian Yang Relevan

Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah karena hasil kegiatan pengamatan guru ketika melaksanakan pembelajaran banyak yang tidak menggunakan media, karena sebenarnya sangat membantu keberhasilan dalam membantu,mencapai keberhasilan. Hambatan komunikasi dalam melaksanakan proses pembelajaran adalah pertama, masih verbalisme, artinya siswa dapat menyebutkan kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena biasanya guru mengajar hanya dengan penjelasan lisan (ceramah), siswa cenderung hanya menirukan apa yang dikatakan guru,sedangkan siswa kurang berani untuk bertanya,dan akan berkelanjutan tidak pernah dipahami yang sedang dilihat dan guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.maslah kesulitan ketika belajar.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan bagan di atas kepala sekolah sebagai peneliti menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:

  1. Diduga kepala sekolah belum memberikan motivasi guru belum menyusun menggunakan media dalam pembelajaran masih rendah
  2. Diduga kepala sekolah memberikan motivasi guru menyusun menggunakan media melalui diskusi kelompok kecil terdapat peningkatan pembelajaran
  3. Diduga kepala sekolah memberikan motivasi guru menyusun menggunakan media melalui diskusi kelompok kecil terdapat peningkatan kemampuan melaksanakan pembelajaran

Hipotesis Tindakan

Kepala sekolah melaksanakan penelitian menusun hipotesis tindakan sebagai berikut:

  • Motivasi kepala sekolah terdapat peningkatan kemapuan guru SDN 1 Andongrejo dalam diskusi kelompok kecil menyusun menggunakan media pembelajaran ketika menyampaikan materi kepada siswa
  • Motivasi kepala sekolah terdapat peningkatan kemampuan guru SDN 1 Andongrejo melalui diskusi kelompok kecil terhadap hasil belajar siswa
  • Motivasi kepala sekolah terdapat peningkatan kemapuan guru SDN 1 Andongrejo melalui diskusi kelompok kecil menyusun menggunakan media pembelajaran ketika menyampaikan materi kepada siswa

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Penelitian dilaksanakan kepala sekolah di SDN 1 Andongrejo,pemilihan tempat penelitian dapat memudahkan dalam kegiatan karena sudah memahami kondisi sekolah,sehari hari melaksanakan tugas di sekolah tersebut,Jadwal penelitian sudah disusun oleh kepala sekolah sebagai peneliti

Subyek Penelitian

Dalam kegiatan penelitian yang dijadikan subyek semua guru SDN 1 Andongrejo yang berjumlah 10 terdiri 1 orang kepala sekolah,6 orang sebagai guru kelas dan 3 orang sebagai guru mata pelajaran

Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah data dapat diperoleh kondisi awal dijadikan sebagai bahan Kajian (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif merupakan kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan dokumen hasil berbagai kegiatan, analisa analisa data (informan), peristiwa (aktivitas), dari tempat (lokasi), selama melaksanakan kegiatan dikaji sebagai dasar penelitian (Sutopo, 2002:50).

Sumber data dalam penelitian imeliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). sumber data dalam penelitian..Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber informasi atau nara sumber, yaitu guru senior dari kegiatan. Penelitian dilaksanakan dalam menyusun menggunakan media pembelajaran melalui diskusi kelompok kecil..Dokumen berupa arsip, kegiatan berupa, hasil ahkir berupa daftar nilai,dokumen foto kegiatan dan pengamatan.

Tehnik Pengumpulan Data

Dalam teknik dan alat pengumpulan data, penelitian etnografi dengan penelitian kualitatif naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan

Validasi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. Untuk memeriksa keabsahan data dalam penelitian yang menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data itu (Moleong, 2007:331).

Trianggulasi metode dilakukan dengan menguji keabasahan data hasil wawancara dengan kepala sekolah, guru, siswa dan komite sekolah dibandingkan dengan hasil pengamatan di sekolah, data dokumen yang dikumpulkan selama penelitian, berlangsung dengan dokumentasi yang dikumpulkan. Trianggulasi sumber dilakukan untuk membandingkan hasil wawancara kepala sekolah yang dilakukan dengan guru dan atau informan lainnya.

Analisa Data

Teknis analisis data adalah analisis data yang tertata dalam situs (Miles, Huberman, 1997: 137-155). Metode-metode dalam analisis ini guna menarik dan memverifikasi kesimpulan tentang situs tunggal, yaitu suatu fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk satu “kajian kasus,” apakah itu kasus seorang individu dalam suatu satuan kelompok, satuan yang lebih luas seperti departemen, organisasi, atau komunitas. Teknik analisis adalah membangun sajian dengan mengembangkan format untuk menyajikan data kualitatif, menganalisis dan mengambil kesimpulan. bentuk format dapat sama beragamnya seperti imajinasi penganalisis, tetapi umumnya format keluar ringkasan (matriks, bagan, daftar cek) atau gambar. yang dibuat sesuai dengan materi yang disajikan.

Indikator Kinerja

Peneliti menggunakan logika deduksi, dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan. Data diperoleh dari kegiatan mengumpulkan semua data yang ada akan diolah.Metode digunakan dalam analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang didasarkan pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bentuk bahasa deskriptif naratif.dari penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif, mengelompokkan dan menyeleksi data dari penelitian berdasarkan kebenarannya menggambarkan dan menyimpulkan hasilnya untuk menjawab permasalahan

Prosedur Penelitian

Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun mengelola dan menggunakan media pembelajaran melalui diskusi kelompok kecil SDN 1 Andongrejo melalui perbaikan penelitian tindakan sekolah dilaksanakan 4 tahapan: merencanakan tindakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observing), merefleksi tindakan (reflecting). Dilaksanakan pada siklus I dan siklus II

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kegiatan Guru Pra Siklus

Guru adalah jabatan profesional yang hanya bisa dilaksanakan oleh seseorang, yang memiliki keahlian tertentu, dalam membina, melatih, mengajar, memberikan penilaian,pada akhir kegiatan sebagai panutan, bagi siswa, di sekolah,dan lingkungannya. oleh karena harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, disiplin., berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui serta memahami nilai, norma moral, sosial, serta berusaha berperilaku berbuat sesuai dengan nilai,norma,etika untuk mendidik,.guru juga harus bertanggung jawab terhadap segala tindakan melaksanakan pembelajaran di sekolah, Dalam kehidupan bermasyarakat. berkenaan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan untuk merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial, intelektual dalam pribadi, serta harus memiliki kelebihan pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi, sesuai dengan bidang yang dikembangkan. untuk mencapai keberhasilan secara maksimal

Diskripsi Kegiatan Guru Siklus I

Melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam kelas yang paling penting bagaimana untuk keberhasilan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran dilaksanakan menyusun rencana pembelajaran memperoleh kreteria baik penguasaan materi yang diajarkan kreteria baik menyusun media melalui diskusi kelompok kecil untuk pembelajaran menerapkan pembelajaran penilaian katagori baik, menyediakan alat peraga sesuai dengan materi memperoleh penilaian katagori baik penguasaan materi dalam melaksanakan pembelajaran penilaian katagori cukup mempersiapkan lembar kerja dan soal tes formatif katagori cukup melaksanakan evaluasi cukup katagori baik tindak lanjut memperbaikan pengayaan cukup kegiatan merupakan satu rangkaian kegiatan harus dilaksanakan untuk keberhasilan pembelajaran,melalui pengamatan yang dilaksanakan kepala sekolah buru mencapai penilaian katagori baik komponen kegiatan sedangkan penilaian kegiatan.menunjukkan kinerja guru dalam penyusunan program maupun melaksanakan kegiatan masih perlu ditinggkatkan dapat menunjang keberhasilan belajar berkualitas..

Diskripsi Kegiatan Guru Siklus II

Pengembangan profesional untuk meningkatkan Motivasi guru dalam proses pembelajaran pada dasarnya guru dapat melakukan instropeksi diri dalam mengelola siswa dengan baik dalam meningkatkan proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi secara berkesinambungan mewujudkan tujuan Peneliti melakukan diskusi kelompok kecil dengan guru, membahas langkah dan tindakan dalam membuat, mengelola dan menggunakan media pembelajaran, mempersiapkan media yang terdiri dari pedoman pelaksanaan penerapan media sedangkan guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pelajaran media melalui diskusi kelompok kecil mendukung. dipersiapkan lembar observasi pengolahan pelaksanaan, dan lembar observasi. guru memiliki kinerja yang dimaksudkan memperbaiki kinerja melalui proses pembelajaran. Kemampuan yang kuat dapat mengetahui cara proses belajar mengajar dengan baik, mampu menyusun perencanaan,melaksanakan kegiatan secara professional, namun perlu untuk mendapatkan kiepercayaan yang kuat,setiap pribadi memiliki wawasan untuk memajukan pendidikan melalui berbagai jalan harus ditempuh.

Pembahsan

Pembahasan Kegiatan Guru Pra Siklus

Belum merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi tindakan (reflecting) Pekerjaan profesional guru harus ditunjang sesuatu ilmu tertentu secara mendalam mungkin diperoleh darei lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya masih didasarkan keilmuan yang dimilikinya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu secara spesifik sesuai dengan jenis profesinya, sehingga yang satu dengan lainnya dipisahkan secara tegas dari perencanaan,pelaksanaan,observasi,dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian jumlah 5 orang guru atau 50% memperoleh penilaian kreteria baik,jumlah 3 orang guru atau 30% dan memperoleh penilaian kreteria cukup,jumlah 2 orang guru ataau20% memperoleh penilaian kurang,karena dalam melaksanakan tugas memperoleh penilaian masih rendah..

Pembahasan Kegiatan Guru Siklus I

Merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi tindakan (reflecting). Tingkat kemampuan dan keahlian profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan dialaminya diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi keahliannya dengan demikian semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya. profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak tehadap sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan sangat tinggi terhadap yang ditimbulkan dari pekerjaan professional perlu untuk dilaksanakan secara maksimal.Hasil pengamatan sebanyak 2 orang guru atau 20% memperoleh kreteria sangat baik,sebanyak 5 orang guru 50% memperoleh kreteria baik,dan 3 orang guru atau 30% memperoleh kreteria cukup,dalam menyusun menggunakan media melalui diskusi kelompok kecil

 

Pembahasan Kegiatan Guru Siklus II

Merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi tindakan (reflecting). Berdasrkan penelitian yang dilakukan kepala sekolah dalam diskusi kelompok kecil terdapat peningkatan kualitas pengembangan kinerja guru dalam proses pembelajaran mengalami perubahan, kinerja guru peningkatan proses pembelajaran pada peningkatan kinerja guru mencapai prestasi yang baik. adanya peningkatan dalam kategori, kemudian kemajuan dengan kategori nilai cukup, dan terjadi ada hasil yang baik pada kinerja guru dengan kategori baik, dan merupakan keberhasilan kinerja peningkatan proses pembelajaran dan melalui perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi kepala sekolah memberikan penilaian sebanyak 5 orang guru atau 50% memperoleh penilaian kreteria amat baik,dan sebanyak 5 orang guru atau 50% memperoleh penilaian kreteria baik kinerja mengalami peningkatan yang diharapkan untuk tindak lanjut melaksanakan tugas..

PENUTUP

Simpulan

Penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan kepala sekolah guru berhasil memahami aspek dan komponen yang dilaksanakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Pada penelitian membahas tentang pengembangan kinerja guru dalam peningkatan kinerja guru dalam menyusn, menggunakan, media melalui diskusi kelompok kecil dilaksanakan karena dengan adanya kerjasama memahami komponen pembelajaran perlu dipersiapkan dan ditindak lanjuti perbaikan kegiatan di sekolah
  • Kepala sekolah menerapkan diskusi kelompok kecil dalam melaksanakan kegiatan siklus I dan siklus II untuk peningkatan kinerja semua guru di SDN 1 Andongrejo diharapkan mampu untuk peningkatan menerapkan motivasi untuk kinerja professional perilaku disiplin,tanggungjawab kerja dalam melaksanakan tugas membangun kerja sama dan kiemampuan guru dalam tanggung jawab.
  • Motivasi professional guru untuk selalu dikembangkan sesuaai dengan, perubahan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan maksimal mungkin. guru dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik untuk siswa di tempat tugas menjadi kewajiban guru dalam mengemban tugasnya. dengan baik hasil,pengamatan nilai sudah memenuhi kreteria yang sudah

Saran

Penelitian tindakan sekolah dilaksanakan kepala sekolah supaya guru berhasil memahami aspek dan komponen yang dilaksanakan disarankan

  • Pada penelitian tindakan sekolah dilaksnakan untuk membahas tentang pengembangan kinerja guru dalam menyusu,menggunakan media untuk peningkatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan karena dengan kerjasama memahami komponen pembelajaran dan adanya ditindak lanjuti melengkapi kekurangan di sekolah
  • Kepala sekolah melaksanakan kegiatan untuk peningkatan kinerja guru semua sekolah dasar diharapkan mampu peningkatan menerapkan metode untuk kinerja professional memiliki perilaku disiplin tanggungjawab kerja sama dalam melaksanakan tugas guru sebagai. untuk mewujudkan hasil yang maksimal sesuai harapan.
  • Professional guru selalu dikembangkan sesuaai perubahan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan semaksimal guru dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik untuk ditempat tugas menjadi kewajiban guru dalam mengemban tugas.dengan baik hasil pengamatan pra siklus kreteria baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta

Dedi Supriadi (1998) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta

Margono, S. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta.

(Miles, Huberman, 1997: 137-155). Metode dalam analisis dan memverifikasi Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta

Moleong, 2007:331). analisis dan memverifikasi Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta

Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kerjasama. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya

Nana Syaodih Sukmadinata (2007) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta.

Sugiyono,prof DR 2004 metode penelitian administrasi jakarta CV Alfabet

Soetomo. 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya Usaha Nasional

Sudjana, N dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidian. Bandung: Sinar Baru.

Suharta, I.G.P. 2002. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi dalam KBK. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional, Universitas Negeri Malang, Malang, 12 Oktober.