Numbered Heads Together Berbantu Media Flashcard Terhadap Hasil Belajar
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)
BERBANTU MEDIA FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 02 MINTOBASUKI KABUPATEN PATI
TAHUN AJARAN 2018/2019
Zumratun Nikmah
Ernawati Saptaningrum
Choirul Huda
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Permasalah dalam penelitian ini adalah 1) Metode yang digunakan masih klasikal ceramah dan diskusi akibatnya siswa tidak memperhatikan dan gaduh sendiri, 2) Model pembelajaran belum jelas dan bervariatif sehingga siswa merasa monoton dan bosan, 3) Media pembelajaran yang digunakan belum menarik dan mendukung minat siswa, 4) Kurang aktifnya siswa dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, 5) Hasil belajar belum optimal, 85% siswa mendapat nilai di bawah KKM yaitu 70. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)berbantu media Flashcard efektif untuk meningkatkan hasil belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita siswa kelas V SD Negeri 02Mintobasuki Kab. Pati Tahun Ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk PreExperimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penleitian adalah peserta didik kelas V SD N Mintobasuki 02 Pati tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah 16 peserta didik. Sampel yang diambil adalah 16 peserta didik yang terdiri dari 10 perempuan dan 6 laki-laki dengan menggunakan samping jenuh. Hasil analisis dengan menggunakan uji-t diperoleh hasil thitung = 9,507 db N-1= 16-1=15 dengan taraf signifikan 5% sebesar 2,131 karena thitung.> ttabel (9,507>2,131). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Heads Together berbantu media Flashcard efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V SD N Mintobasuki 02 Pati. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)berbantu media Flashcard dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Hasil presentase ketuntasan belajar 6,25 % naik menjadi 93,75%.
Kata kunci: Numbered Heads Together (NHT), Media Flashcard, Hasil Belajar
ABSTRACT
The problems in this study are 1) The method used is still classical lecture and discussion as a result students do not pay attention and noise themselves, 2) Learning model is not clear and varied so students feel monotonous and bored, 3) Learning media used have not attracted and supported student interest , 4) Lack of active students in the ongoing teaching and learning process, 5) Learning outcomes are not optimal, 85% of students get scores under the KKM which is 70.
This study aims to determine whether the Numbered Heads Together (NHT) learning model is media-assisted Flashcard effective for improving learning outcomes. Theme 8 Friends Environment We are grade V students of SD Negeri 02Mintobasuki, Kab. Pati Academic Year 2018/2019. This type of research is quantitative research in the form of Pre-Experimental Design with the type of One-Group Pretest-Posttest Design. The research population was fifth grade students of SD N Mintobasuki 02 Pati 2018/2019 school year with a total of 16 students. The sample taken was 16 students consisting of 10 women and 6 men using saturated side.
The results of the analysis using the t-test obtained the results of tcount = 9.507 db N-1 = 16-1 = 15 with a significance level of 5% of 2.131 because of tcount.> T table (9.507> 2.131). Therefore, it can be concluded that the Numbered Heads Together learning model assisted by Flashcard media is effective against the learning outcomes of fifth grade students of SD N Mintobasuki 02 Pati. Increasing the average student learning outcomes after using the Numbered Heads Together (NHT) learning model assisted by Flashcard media in teaching and learning activities that have been carried out. The results of learning completeness percentage 6.25% rose to 93.75%.
Keywords: Numbered Heads Together (NHT), Media Flashcard, Learning Outcomes
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki kedudukan penting bagi kehidupan manusia sehari-hari, melalui sebuah pendidikan manusia dapat meningkatkan kecerdasan, memiliki karakter yang baik serta memiliki tingkat spiritual yang tinggi, hal ini sesuai dengan Undang – Undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keragaman, pengalaman diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan menjadi salah satu masalah bagi negara Indonesia, langkah demi langkah dilakukan oleh pemerintah untuk mensukseskan pendidikan di negeri ini guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah melalui pendidikan formal, di dalam sebuah pendidikan formal perlu adanya sebuah kurikulum yang diterapkan. Menurut Fadillah (2014: 13) kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil atau tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan. Kurikulum yang saat ini diterapkan pada pendidikan formal di Indonesia adalah kurikulum 2013. Menurut Mulyasa (2013: 66) Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang pernah diuji cobakan pada 2004. KBK atau Competency Based Curyculum dijadikan sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, ketrampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur sekolah. Pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan pada 3 aspek yakni pengetahuan, sikap dan ketrampilan dengan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dari berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada kelas V SDN 02 Mintobasuki terdapat beberapa hambatan dalam proses belajar mengajar, yaitu siswa kurang menguasai materi pada subtema yang telah diajarkan, belum adanya penggunaan metode dan model yang bervariatif masih menggunakan metode klasikal yaitu ceramah dan penugasan kemudian model yang digunakan juga belum terlihat jelas dan pada akhirnya siswa kurang berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar karena merasa bosan terhadap aktifitas pembelajaran siswa yang monoton. Akibat yang ditimbulkan dari masalah-masalah tersebut yaitu rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami pelajaran. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian siswa Tema 8 masih rendah dan hasilnya belum optimal di bawah Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
Berdasarkan permasalahan yang didapat guru harus merancang pembelajaran yang menyenangkan dan menarik untuk mengaktifkan pembelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran. Pembelajaran seperti yang telah dijelaskan sebelumnya belum sesuai dengan karakteristik siswa SD yang senang bermain, senang bergerak, senang bekerja kelompok dan melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu maka perlu adanya model dan media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar siswa supaya pembelajaran berjalan lebih menarik dan menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran. Model Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran yang sesuai digunakan dalam kegiatan belajar mengajar untuk membantu guru dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemui. Melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together akan melibatkan siswa secara keseluruhan, guna terciptanya suatu komunikasi yang interaktif, menyenangkan dan menarik bagi siswa, sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami oleh siswa.
Menurut La Iru dan La Ode Safiun Arihi dalam Hamdayama (2015: 175) model pembelajaran Numbered Heads Together adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif structural, yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Tujuan model pembelajaran Numbered Heads Together adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu juga untuk meningkatkan kerjasama siswa Numbered Heads Together juga bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas (Huda, 2013: 203). Dalam Model Numbered Heads Together siswa diajarkan untuk saling bekerjasama dan berinteraksi dalam kelompok.
Berdsarkan pernyataan diatas dan permasalahan yang ada, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbantu Media Flashcard terhadap hasil belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita untuk Siswa Kelas V SD Negeri 02 Mintobasuki Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2018/2019”. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka peneliti ini tidak meluas. Permasalahan yang dikaji adalah hasil belajar kelas V SD N Mintobasuki 02 Pati.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kefektifan model Numbered Heads Together berbantu media Flashcard terhadap hasil belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita untuk Siswa Kelas V SD Negeri 02 Mintobasuki Pati.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keadaan tertentu Sugiyono (2015:2). Pada penelitian iini merupakan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design dengan bentuk bentuk one-group pretest-posttest design.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa sebelum diberikan perlakuan sebesar 55,94 dan nilai rata-rata siswa sesudah diberi perlakuan sebesar 86,66. Setelah diberi perlakuan model pembelajaran Numbered Heads Together nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 30,94.
Uji Analisis Persyaratan Data
Uji normalitas awal digunakan untuk mengetahui apakah hasil awal (pretest) berdistribusi normal atau tidak.
Hasil uji normalitas awal (pretest) setelah mencari harga Ltabel dari nilai kritis uji liliefors dengan taraf signifikan α= 5% dan n=16 diperoleh Ltabel = 0,213. Sehingga dapat disimpulkan bahwa L0< Ltabel yaitu: 0,1208 < 0,213 maka H0 diterima. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data pretest siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Analisis Uji Normalitas Akhir
Uji normalitas akhir digunkan untuk mengetahui apakah hasil akhir (posttest) berdistribusi normal atau tidak.
Berdasarkan tabel 2 hasil uji normalitas awal (posttest) setelah mencari harga Ltabel dari nilai kritis uji liliefors dengan taraf signifikan α= 5% dan n=16 diperoleh Ltabel =0,213. Sehingga dapat disimpulkan bahwa L0< Ltabel yaitu: 0,1841< 0,213 maka H0 diterima. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data posttest siswa berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Uji Hipotesis (Uji T)
Tabel 3. Uji T
Responden | thitung | ttabel | Ket |
16 | 9,2051 | 2,131 | H0 ditolak
Ha diterima |
Sumber: Data Hasil Penelitian
Berdasarkan Tabel 2 setelah menerapkan model pembelajaranNumbered Heads Together berbantu media Flashcard data nilai pretest dan posttest dianalis uji-t bahwa berdasarkan uji-t terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita siswa kelas V dalam kegiatan belajar. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji-t hasing thitung sebesar 9,2051 dengan distribusi uji-t diperoleh db= n – 1 = 16 – 1 = 15 dengan taraf signifikan 5% di dapatkan ttabel sebesar 2,131 sehingga thitung > ttabel atau 9,2051 > 2,131 yang artinya H0 ditolak Ha diterima. Perhitungan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together berbantu media Flashcard dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together berbantu media Flashcard efektif terhadap hasil belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita siswa dalam ranah kognitif (pengetahuan).
Uji Ketuntasan Belajar
Tabel 4. Ketuntasan Belajar Klasikal
No. |
Hasil Belajar |
Tingkat Minimal Ketuntasan | Presentase Ketuntasan Klasikal | |
Tuntas | Tidak Tuntas | |||
1. | Pretest | 70% | 25%
(4 siswa) |
75%
(12 siswa) |
2. | Posttest | 70% | 93,75%
(15 siswa) |
6,25%
(1 siswa) |
Sumber: Analisis Hasil Penelitian 2019
Dari perhitungan ketuntasan belajar klasikal diperoleh 25% dari jumlah keseluruhan. Sedangkan perhitungan ketuntasan belajar klasikal pada posttest bahwa jumlah siswa 16 siswa yang mengikuti tes dan sebanyak 15 siswa yang mencapai ketuntasan belajar sesuai nilai KKM. Dan sebanyak 1 siswa yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai nilai KKm. Dari perhitungan diatas yang menggunkan rumus ketuntasan belajar klasikal diperoleh 93,75% dari jumlah keseluruhan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas V di SD Negeri 02 Mintobasuki Pati, maka dapat disimpulkan bahwamodel pembelajaran Numbered Heads Together berbantu media Flashcard efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita siswa kelas V SD Negeri 02 Mintobasuki Pati.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil ketuntasan belajar klasikal ranah kognitif pada pretest 25% dan posttest 93,75%. Selain itu dibuktikan dengan hasil hipotesis melalui uji paired samples t-test dimana thitung> ttabel berdasarkan hasil analiss tersebut diperoleh thitung> ttabel atau 9,2051> 1,753, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, bahwa model pembeljaran pembelajaran Numbered Heads Together berbantu media Flashcard efektif terhadap hasil belajar Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita siswa dalam ranah kognitif (pengetahuan) kelas V SD Negeri 02 Mintobasuki Pati.
Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti memberi saran anatara lain sebagai berikut:
- Bagi Kepala Sekolah ,diharapkan agar dapat memberikan informasi dan memfasilitasi guru untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together.
- Bagi guru, diharapkan agar dapat lebih terampil dalam merancang model pembelajaran, khususnya berinovasi dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Heads Together sehingga peserta didik dapat belajar secara berkelompok dan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
- Bagi peneliti selanjutnya, yaitu dalam Numbered Heads Together, peserta didik agar diarahkan pada proses diskusi kelompok yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kerjasama siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Fadillah. 2014. Implementasi Kurikulum 2013.Yogyakarta:Ar-ruzz Media.
Hamdayana, Jumatan. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RnD. Bandung: Alfabeta.
Undang – Undang Republik Indonesia, No.20 Tahun 2003 Tentang sistem Pendidikan Nasional.