PELAKSANAAN KEGIATAN LITERASI SEKOLAH

DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER GEMAR MEMBACA

PADA SISWA SDN PENDEAN LAMPER 04 SEMARANG

 

Feby Dwi Angrainy

Husni Wakhyudin

Intan Rahmawati

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Pelaksanaan Kegiatan Literasi Sekolah Dalam Pembentukan Karakter Gemar Membaca Pada Siswa SDN Pandean Lamper 04 Semarang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang. Universitas PGRI Semarang 2019. Yang mendorong penelitian ini adalah kurangnya siswa dalam karakter gemar membaca. Mengingat kenyataan pada saat ini banyak generasi muda yang kurang dalam membaca. Pada penelitian ini peneliti mengamati adanya permasalahan tauru tentang bagaimana pembentukan karakter gemar membaca melalui Kegiatan Literasi di Sekolah.Yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakter gemar membaca melalui kegiatan literasi untuk membentuk karakter gemar membaca di SDN Pandean Lamper 04 Semarang. Jenis pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah dengan metode kualitatif dengan teknik deskriptif. Sampel yang diambil adalah 30 siswa sampel dari kelas 1-6. Prosedur pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Metode analisis data menggunakan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Pada tahapan penelitian ada tiga yaitu pralapangan, tahapan pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Dari data hasil angket yang telah diisi oleh responden dapat dilihat hasil tertinggi sebesar 100% yaitu siswa menjawab “selalu dan tidak pernah” pada pernyataan ke 4 pada angket kelas rendah “siswa membaca tulisan guru setiap harinya”, pernyataan ke 1 pada angket kelas tinggi “Siswa sudah tertib untuk membaca buku di sekolah”, dan pernyataan ke 10 “Saya malu untuk membaca buku di perpustakaan”.Pembentukan karakter gemar membaca melalui kegiatan literasi di SDN Pandean Lamper 04 Semarang maka dapat disimpulkan kegiatan literasi yang dilaksanakan di SDN Pandean Lamper 04 Semarang sudah berjalan dengan cukup baik dan sudah membentuk karakter gemar membaca. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan karakter siswa yang sudah meningkat lebih baik dan dilihat dari 4 indikator kelas tinggi dan 4 indikator kelas rendah indikator karakter gemar membaca yang sudah memperoleh persentase cukup tinggi.

Kata Kunci: Pelaksanaan Kegiatan Literasi,Gemar membaca

 

PENDAHULUAN

Pendidikan anak memang sangat penting. Pendidikan dari sekolah akan membantu seseorang bukan hanya mengerti dari mata pelajaran yang diajarkan, namun yang terpenting yaitu cara belajar yang terstruktur dan baik. Dengan pendidikan yang baik, maka masa depan seseorang anak akan lebih terencana dan terjamin. Pendidikan anak adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Sistem pendidikan nasional UU No. 20 tahun 2003 Bab VI pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa “Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah”. Isi UU tersebut berarti bahwa pendidikan di sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting dan menentukan karena pendidikan di sekolah dasar merupakan landasan pertama untuk menanamkan suatu konsep yang benar kepada anak. Konsep pendidikan yang dianut di negara kita adalah konsep pendidikan sepanjang hayat. Hal ini sejalan dengan kewajiban setiap manusia untuk selalu belajar sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya. Suatu masyarakat yang maju dapat di tunjang dengan budaya membaca. Segala pengetahuan yang di peroleh tidak mungin didapat tanpa membaca karena budaya membaca perlu dikembangkan sejak dini serta membaca berperan penting dalam kehidupan.

Dengan membaca seseorang pasti akan memperoleh apa yang akan dimaksudkan melalui lisan atau tulisan. Kemampuan membaca menjadi hal penting,karena ketika seseorang tidak mampu untuk membaca akan mengalami kesulitan belajar pada saat itu dan pada masa yang akan datang. Hal ini di perlukan untuk memperoleh pengetahuan dan wawasan yang luas untuk meningkatkan kecerdasan. Kemampuan membaca mempunyai peran dan menjadi salah satu kunci dalam kesuksesan dikehidupan seseorang, karena setiap informasi dan pengetahuan apapun yang diperoleh tidak terlepas dari kegiatan membaca. Membaca merupakan suatu kegiatan proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan.membaca juga dapat dikatakan sebagai aktivitas yang kompleks dengan menggerakan atau sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah,meliputi orang yang harus menggunakan pengertian khayalan,mengamati dan mengingat-ingat yang dihubungkan dengan skemata pembaca.

Membaca sangat penting bagi setiap orang. karena hal itu akan mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi mereka yang melakukannya. Namun kegiatan membaca ini belum banyak dilakukan, khususnya bagi para siswa, hal ini memang menjadi keprihatinan banyak pihak, baik itu pendidik, orang tua maupun pemerintah. Membaca merupakan kegiatan atau bagian dari literasi.Program literasi disekolah yaitu kegiatan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Permendikbud nomor 23 tahun 2015 telah menyadari pentingnya penumbuhan karakter peserta didik melalui kebijakan membaca selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran. Membaca 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran (kegiatan literasi) dapat membangun peseta didik agar lebih giat untuk membaca.

Kegiatan literasi dibutuhkan suatu pembiasaan yang harus dilakukan terus menerus sejak usia dini dan dibutuhkan adanya konsistensi. Dalam kegiatan pembiasaan ini peran dari beberapa pihak seperti guru ,orang tua, perpustakaan, dan pemerintah sangat diperlukan yang berfungsi sebagai media siswa untuk lebih memgetahui dan memahami kegiatan pembiasaan tersebut.Semua harus menyadari bahwa budaya baca di bangsa ini sangat rendah karena budaya baca sangat berperan penting bagi kita. Sejak kecanggihan teknologi saat ini, maka hal yang menjadi daya tarik bagi anak-anak kita bukanlah dari buku, namun dari smart phone dan televisi. Dan ternyata problemnya tidak semua sekolah terdapat literasi, padahal pada kegiatan literasi terdapat banyak sekali manfaat dari kegiatan literasi yaitumemiliki peran dalam meningkatkan minat baca. Di dalam meningkatkan minat baca didalam kelas maupun di rumah. Kegiatan literasi juga telah memberikan manfaat bagi siswa seperti, menambah wawasan, lebih memahami bacaan dan materi yang sedang dipelajari, secara tidak langsung kegiatan literasi memberi motivasi siswa untuk menyukai kegiatan membaca terlihat dari hasil belajar siswa yang meningkat. Serta mendapatkan informasi dan melatih diri untuk lebih terbiasa dalam membaca dan juga membiasakan siswa untuk menyerap informasi dan dirangkum dengan bahasa yang dipahaminya dan membentuk siswa menjadi gemar membaca.

Keterampilan yang dimiliki seseorang dari kegiatan berpikir, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dinyatakan bahwa literasi adalah (1) kemampuan baca tulis atau kemelekwacaan (2) kemampuan mengintegrasi antara menyimak,berbicara, membaca, menulis dan Kementrian pendidikan dan kebudayaan melalui peraturan menteri Nomor 23 Tahun 2013 merencanakan sebuah gerakan literasi sekolah untuk membantu siswa dalam menumbuhkan budaya, membaca dan menulis di lingkungan sekolah.

Sasaran utama literasi sekolah yaitu disekolah dasar. Peserta didik sekolah dasar masih mudah untuk dikembangkan dalam usia 6-12 tahun. Oleh karena itu pihak sekolah harus mengadakan program Gerakan Literasi sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca peserta didik dengan cara mengembangkan pengelolaan perpustakaan sekolah. Dalam pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah. Dalam pelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah ini dapat dilihat dari kedisiplinan siswa, Gerakan Literasi Sekolah dasar dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap pembiasan, tahap pengembangan, dan tahap pembelajaran. Tahap pembiasan bertujuan untuk menumbuhkan minat peserta didik tahap bacaan dan kegiatan membaca. (1) Tahap pembiasaan ini kegiatan yang dilakukan sesuai dengan jenjang pendidikan yaitu SD kelas rendah dan SD tinggi, dengan kegiatan seperti ini menyimak dan membaca buku bacaan/pengayaan. (2) Tahap pengembangan bertujuan untuk mempertahankan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta ,meningkatkan kelancaran dan pemahaman membaca peserta didik. Kegiatan yang dilakukan meliputi menyimak, membaca, berbicara, menulis dan memilih informasi. (3) Tahap pembelajaran bertujuan untuk mempertahankan minat peserta didik terhadapan bacaan dan terhadap kegiatan membaca, serta meningkatkan kecakapan literasi peserta didik melalui buku-buku pengayaan dan buku teks pelajaran.

Suwardi (2017:90) Literasi adalah “mastery of,or fluent control over, a secondary discaurse. “dalam memberikan pengertian demikian Gee menggunakan dasar pemikiran bahwa literasi merupakan suatu berpikir (1) kemampuan siap untuk di gunakan dalam menguasai gagasan baru atau cara mempelajarinya (2) piranti kemampuan sebagai penunjang keberhasilannya dalam lingkungan akademik atau sosial (3) kemampuan performasi membaca dan menulis yang selalu di perlukan (4) kompetensi seorang akademisi dalam memahami wacana secara profesional.

Berdasarkan hasil observasi di SDN Pandean lamper 04 Semarang sudah melaksanaakan kegiatan literasi, kegiatan literasi di SDN Pandean lamper 04 Semarang dilaksanakan pagi sebelum pembelajaran dimulai lebih tepatnya 15 menit sebelum pembelajaran kegiatan-kegiatan selama literasi berlangsung adalah siswa dapat membaca buku dan bernyanyi untuk membentuk semangat siswa sebelum pembelajaran di mulai. Pada kegiatan literasi di SDN Pandean lamper 04 Semarang pada kegiatan membaca buku yang dapat dibaca siswa adalah buku tema, buku dongeng dan cerita rakyat serta mengambil buku-buku yang sesuai dengan pembelajaran yang akan di ajarkan, sedangan pada kegiatan bernyanyi siswa hanya menyanyikan lagu-lagu daerah, nasional serta di berikan gerakan.dengan adanya kegiatan literasi siswa diharapkan dapat membentuk “karakter gemar membaca”.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat pelaksanaan penelitian ini SDN Pandean Lamper 04 Semarang terletak di jalan Banteng Utara VI, Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota semarang, Jawa Tengah 50249, SDN Pandean Lamper 04 Semarang. Penelitian ini dilaksanakan ketika kegiatan literasi tepatnya pada bulan Oktober 2018 – Mei 2019. Untuk objek pada penelitian ini adalah yang diambil 30 siswa sampel dari kelas I-VI. Prosedur pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang berupa deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka ( Moleong, 2011:11). Subjek pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, dan siswa SDN Pandean Lamper 04 Semarang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2018/2019 pada bulan Mei 2019 Subjek penelitian ini yaitu warga SDN Pandean Lamper 04 Semarang yang meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan siswa-siswi kelas I-VI. Jadi data yang diperoleh di tulis menggunakan kalimat yang bersifat deskriptif.

Dalam penelitian ini berisi data sebuah gambaran penyajian laporan data tersebut berasal dari observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Untuk mendapatkan data diperlukan alat bantu berupa daftar pertanyaan danalat perekam. Daftar pertanyan yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam wawancara kepada kepala sekolah, guru kelas dan siswa SDN Pandean Lamper 04 Semarang.

Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman vidio/audio tapes, pengambilan foto atau film. Sumber data yang di ambil pada penelitian ini yaitu Kepala Sekolagh, Guru Kelas, dan Siswa. Instrumen pada penelitian ini berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar angket dan lembar observasi.

Pada prosedur pengumpulan data, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi. Setelah selesai melakukan observasi peneliti kemudian dapat melakukan analisis dengan melihat hasil dari rekaman ataupun vidio yang di putar kembali.

Kegiatan wawancara kepada Kepala Sekolah dilakukan di ruang tamu sekolah, wawancara pada guru dilakukan di ruang kelas, dan wawancara pada siswa dilakukan pada saat jam istirahat yaitu di halaman sekolah. Dokumen ini dilakukan untuk mengumpulkan data dari dokumen berupa foto-foto kegiatan literasi yang bertujuan agar peneliti melihat dan mendokumentasikan kegiatan literasi Serta foto digunakan untuk keperluan kualitatif karena dapat di pakai dalam berbagai keperluan.

Pada penelitian ini angket akan di bagikan kepada lima perwakilan siswa setiap kelasnya untuk mengumpulkan data, pada pengisian angket ini siswa diminta merespon setiap pernyataan sesuai dengan keadaan diri yang diketahui dengan cara memberi tanda centang pada alternatif jawaban yang tersedia. Pernyataan tersebut terkait dengan karakter gemar membaca melalui kegiatan literasi di SDN Pandean Lamper 04 Semarang alat yang digunakan berupa lembar angket dan dokumentasi.

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik Triangulasi, Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Melalui triangulasi peneliti dapat terhindar dari kesalahan mendapat informasi yang sudah tentu juga akan terhindar dari kesalahan mendapatkan informasi yang sudah tentu juga akan terhindar dari kesalahan mengambil keputusan.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Triangulasi metode dilakukan dengan pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan data hasil observasi, wawancara, dan angket. Dalam penelitian ini peneliti meneliti pelaksanaan kegiatan kegiatan literasi sekolah untuk membentuk karakter gemar membaca di SDN Pandean Lamper 04 Semarang.Yang paling sering di gunakan dlam penyajian data dalam penelitian ini adalah dengan teks yang bersifat naratif. Hal pertama yang dilakukan peneliti adalah penelitian dilapangan secara langsung dengan melihat proses kegiatan yang dilakukan disekolah, berwawancara kepada kepala sekolah, guru kelas dan siswa untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan literasi di sekolah untuk membentuk karakter gemar membaca. Pada tahap penelitian ada 3 tahap kegiatan yang pertama yaituTahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penjabaran hasil temuan yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 13-18 Mei 2019 tentang pelaksanaan kegiatan literasi sekolah untuk membentuk karakter gemar membaca di SDN Pandean Lamper 04 Semarang disini penulis dapat menganalisis dari beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya yaitu peran sekolah sangatlah berpengaruh dalam perkembangan anak dan membentuk karakter siswa khusnya dalam karakter gemar membaca. Dari pengamatan penulis, peran guru dan orang tua sangat lah penting dalam meningkatkan karakter siswa sehingga melalui kepala sekolah menghimbau guru maupun orang tua agar berperan aktif dan membarikan sikap yang positif agar siswa dapat meniru hal yang positif tersebut sehingga dapat membentuk karakter yang baik bagi siswa. Guru juga melakukan upaya dalam membentuk karakter dengan menggunakan metode pembiasaan. Metode pembiasaan dilaksanakan sebagai contoh dari budaya yang ada di SDN Pandean Lamper 04 Semarang agar dapat terlaksana dalam kesehariannya. Melalui program literasi di harapkan siswa dapat menumbuhkan karakter diantaranya gemar membaca yang terdapat dlam 18 nilai karakter. Pembiasaan ini biasanya dilaksanakn sebelum pembelajaran di mulai dengan mengajak siswa untuk membaca sebagai pemanasan sebelum pembelajaran di mulai atau membaca sesuai dengan materi yang akan di ajarkan supaya siswa mendapatkan pengetahuan lebih.

Dalam pelaksanaan kegiatan literasi dalam membentuk karakter gemar membaca dapat penulis lihat dari persebaran angket dan pengamatan pada saat kegiatan literasi berlangsung. Berdasarkan hasil angket dapat penulis sampaikan bahwa indikator dari karakter gemar membaca di SDN Pandean Lamper 04 Semarang dari kelas 1-6 penukis menyimpulkan bahwa dari indikator karakter gemar membaca sudah terlaksana dengan baik akan tetati terdapat indikator yang harus di tingkatkan lagi.

Indikator yang pertama pada kelas rendah 1-3 berbunyi “ membaca buku atau tulisan yang di wajibkan guru” pada indkator tersebut siswa sudah menunjukan pada saat sebelum pembelajaran di mulai membaca buku terlebih dahulu sesuai dengan yang guru anjurkan, pada indikator ke dua berbunyi “ membaca buku-buku cerita yang ada di perpustakaan” pada indikator tersebut siswa telah melaksanakan kegiatan membaca di perpustakaan dan pada saat jam istirahat pun sesekali terlihat siswa yang membca di perpustakaan tanpa di suruh oleh guru, seperti pernyataan pada ke- 9 yaitu” saya lebih suka membaca buku di perpustakaan “ dalam hal ini dapat di simpulkan bahwa siswa juga membaca buku di perpustakaan. Selanjutnya pada indikator ke 3 berbunyi “ membaca koran dan majalah dinding” pada indikator ini siswa sesekali melihat mading yang berada di belakang kelas dan membaca bacaan yang ada di mading. Yang terlihat pada pernyataan ke-17 “ saya membaca majalah dinding” daam hal ini siswa sudah menerapkan untuk membaca bacaan atau tulisan yang berada di malajah dinding/ mading.

Pada indikator ke 4 yang berbunyi “ membaca buku yang ada di rumah tentang flora,fauna dan alam” pada hal tersebut dapat dilihat dari kedaan dari SDN Pandean Lamper 04 Semarang dengn tanaman yang hijau bunga-bunga yang tidak rusak dapat di simpulkan bahwa siswa tidak merusak akan tetapi bisa menjaga alam dan menghargai berbagai macam tumbuhan, hewan dan alam dengan menjaganya juga tidak merusaknya. Kemudian pada indikator kelas tinggi 4-6 indikator yang pertama yang berbunyi “ membaca buku dan tulisan yang terkait dengan mata pembelajaran” pada indikator tersebut sudah terlaksana saat kegiatan literasi dengan membaca sesuai dengan arahan guru seperti pernyataan pada no-1 “ saya membaca buku di sekolah” bahwa siswa sudah melaksanakan dengan membaca buku-buku yang ada. Pada indikator ke dua yang berbunyi “ mencari bahan bacaan dari perpustakaan daerah” pada indikator ini tidak sebagian siswa yang mencari bahan bacaan dari perpustakaan daerah melainkan hanya membaca buku bacaan dari rumah. Pada indikator ke 3 yang berbunyi “ membaca buku novel dan cerita pendek” pada saat kegiatan literasi sesuai dengan pembelajaran sering membaca novel dan cerita pendek dilihat dari siswa yang di wajibkan untuk membawa buku yang sudah tidak terpakai untuk di bawa kesekolah dan di baca bersama-sama secara bergantian. Pada indikator ke 4 yang berbunyi “ membaca buku tulisan tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi” bahwa siswa sudah menunjukan sering membaca buku tersebut seperti pernyataan pada no-25 “ saya senang berdiskusi mengenai alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi” pada pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah mempunyai karakter gemar membaca karena dengan sebelum dilakukan diskusi siswa membaca buku tentang alam, sosial, budaya, seni, dan teknologi.

Berdasarkan uraian tersebut dari sebelum diadakannya kegiatan literasi yang ada di SDN Pandean Lamper 04 Semarang sebelumnya telah diadakan kegiatan literasi sesuai dengan pernyataan Ibu galuh selaku kepala sekolah telah di uji coba daluhu untuk menjalankan kegitan tersebut dan setelah uji coba tersebut dari pusat menetapkan bahwa di sekolah-sekolah harus menerapkan kegiatan literasi yang telah di terapkan di sekolah yaitu dimulai pada tahun 2018, pada kegiatan tersebut sangat mendapatkan perbedaan pada siswa khususnya pada saat pembelajaran siswa lebih antusias dan mengalami peningkatan, penulis juga mengamati hal lain atau cara guru dan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan kegiatan literasi untuk membentuk karakter membaca, sehingga dapat membentuk karakter yang di harapkan bagi siswa SDN Pandean Lamper 04 Semarang.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan kegiatan iterasi sekolah pada siswa SDN Pandean Lamper 04 Semarang dapat disimpulkan bahwa kegiatan literasi yang dilaksanakan di SDN Pandean Lamper 04 Semarang sudah berjalan dengan baik dan sudah membentuk karakter gemar membaca. Hal ini di lihat dari perkembangan karakter dari sebelum di adakannya kegiatan literasi sudah meningkat lebih baik dan dilihat dari 8 indikator gemar membaca yang sudah memperoleh presntase tinggi.

Dengan melaksanakan kegiatan literasi yang dilaksanakan 10-15 menit sebelum pembelajaran diantaranya dengan membaca buku supaya anak lebih memperdalam pengetahuan dan diadakannya kegiatan literasi setiap hari dapat menambah semangat siswa dalam membaca serta dapat menumbuhkan gemar membaca bagi siswa di SDN Pandean Lamper 04 Semarang.

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan pada hasil penelitian peneliti memberikan masukan dalam pelaksanaan kegiatan literasi dalam membentuk karakter gemar membaca di SDN Pandean Lamper 04 Semarang Siswa diharapkan lebih rajin membaca dan melatih cara-cara membaca nyaring, membaca dalam hati dll. Kemudian Siswa diharapkan rajin meminjam buku di perpustakaan maupun di pojok baca kelas.

Diharapkan pihak sekolah untuk menambah petugas perpustakaan dengan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan bidangnya. Diharapkan pihak sekolah dapat bekerja sama dengan pihak yang terkait untuk peningkatan minat baca siswa terutama dengan orang tua siswa. Dan setiap kelas di berikan pojok baca serta menambah buku bacaan yang ada di perpustakaan maupun di pojok baca.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin,Yunus,dkk. 2018. Pembelajaran Literasi Strategi Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca dan Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmiatun,Suyatri. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah.Yogyakarta: Gavemedia.

Dharma K, Cepi, T.Johar Permana. 2013. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fajarini,Ulfah.2014. Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta: Jurnal Penamas.

Faradina,Nindya. 2017. Pengaruh Program Gerakan Literasi Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa di SD Islam Terpadu Muhamadiah An-Najah Jatinom Klaten. Universitas Negeri Yogyakarta: Jurnal Hanata Widya

Moleong Lexy J. 2017.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Priyatni,Tri,Endah. 2010. Membaca Sastra Dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta:Sinar Grafika Offset.

Toharun,Uus,dkk. 2011. Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:Anggota IKAPI.