PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB

BAGI SISWA KELAS IV SDN WIROTO KALIORI REMBANG

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Jumini

Guru Kelas IV SDN Wiroto

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa Kelas IV SDN Wiroto Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang melalui penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR). Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus dengan materi KPK dan FPB. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV SD Negeri Wiroto yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 8 perempuan. Data dikumpulkan menggunakan teknik tes. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan PMR pada siswa Kelas IV di SDN Wiroto dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari persentase ketuntasan belajar siswa dan nilai rata-rata pada masing-masing siklus. Dari hasil rata-rata nilai siswa, pada saat sebelum diberi tindakan nilai rata-rata siswa 46,93 dengan persentase ketuntasan belajar 26,67%. Setelah diberi tindakan, rata-rata nilai siswa pada Siklus I sebesar 61 dengan ketuntasan belajar 53,33% dan pada Siklus II rata-rata nilai siswa meningkat menjadi 68,87 dengan ketuntsan belajar 80%.

Kata Kunci: Pendidikan Matematika Realistik (PMR), Prestasi Belajar, Matematika, KPK dan FPB.

 

PENDAHULUAN

Kemampuan penguasaan konsep-konsep matematika bagi siswa Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang mengukur kemampuan siswa di bidang membaca, Matematika dan sains. Pada tahun 2000, Indonesia menempati ranking ke-39 dari 41 negara peserta untuk bidang Matematika. Di tahun 2003, peringkat Indonesia menjadi ranking ke-38 dari 40 negara peserta. Pada tahun 2006, peringkat Indonesia naik secara signifikan, namun tetap berada di bawah, yaitu diperingkat 50 dari 57 negara peserta. Sampai tahun 2009, posisi Indonesia masih berada diperingkat 61 dari 65 negara peserta (Wijaya, 2011: 1).

Ketertinggalan kemampuan siswa Indonesia terutama di bidang Matematika hendaknya segara dibenahi melalui pembelajaran Matematika agar siswa dapat memahami konsep-konsep Matematika secara utuh dan mampu bersaing dengan siswa-siswa dari negara lain. Pendidikan yang utama dan paling dasar dalam menanamkan konsep-konsep Matematika adalah di Sekolah Dasar (SD).

Dalam pembelajaran Matematika di SD, siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep dasar Matematika sebagai bekal dalam mempelajari Matematika di sekolah lanjutan. Hasil dari pembelajaran Matematika, siswa tidak hanya dituntut mampu menyelesaikan soal-soal dengan benar namun juga dapat menerapkan konsep-konsep Matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Kecakapan Matematika siswa realitanya belum dapat tercapai secara merata di semua sekolah, salah satunya pada siswa Kelas IV di SDN Wiroto Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Dari hasil tes Matematika Penilaian Tengah Semester (PTS) 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 siswa Kelas IV SDN Wiroto yang berjumlah 15 siswa memperoleh nilai rata-rata 54, padahal Kriteria Ketuntasan Nilai (KKM) Matematika adalah 65.

Aisyah (2007: 7-1) menyatakan pendekatan PMR adalah salah satu pendekatan belajar Matematika yang dikembangkan untuk mendekatkan Matematika kepada siswa. Dalam pendekatan PMR menggunakan masalah-masalah nyata dari kehidupan sehari-hari sebagai titik awal pembelajaran Matematika yang menandakan Matematika dekat dengan kehidupan siswa. Alat peraga dan media pembelajaran PMR menggunakan benda-benda nyata yang akrab dengan kehidupan siswa sehari-hari. Wijaya (2011:21) berpendapat bahwa dalam pembelajaran realistik, permasalahan realistik digunakan sebagai fondasi dalam membangun konsep Matematika atau disebut juga sebagai sumber untuk pembelajaran (a source for learning).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berkaitan dengan PMR dengan judul “Penerapan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi KPK dan FPB bagi Siswa Kelas IV SDN Wiroto Kaliori Rembang Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Wiroto Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2017 pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018.

Subjek penelitian adalah siswa Kelas IV SDN sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 7 laki-laki dan 8 perempuan. Objek penelitian adalah prestasi belajar Matematika pokok bahasan KPK dan FPB melalui pembelajaran dengan pendekatan PMR.

Teknik pengumpulan data dengan teknik tes. Alat pengumpulan data adalah tes. Validasi data dengan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pembelajaran pada Kondisi Awal, banyak siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan tidak jarang ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru dalam menerangkan pelajaran. Hanya sebagian siswa saja yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa hanya berperan sebagai penerima informasi yang diberikan oleh guru, sehingga tak mengherankan jika siswa merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Partisipasi siswa dalam kelas boleh dikatakan pasif karena hanya menerima informasi dari guru dan mengerjakan soal-soal latihan. Sedangkan dari hasil tes, prestasi belajar dengan nilai rata-rata sebesar 46,93 dan ketuntasan sebesar 26,67%.

 

Deskripsi Siklus I

Pembelajaran pada Siklus I diawali dengan contoh soal sederhana dimana siswa menjawab dan menulis kelipatan bilangan tertentu di papan tulis. Pembelajaran dilanjutkan dengan masalah kontekstual yang berkaitan dengan KPK. Perwakilan siswa menyelesaikan masalah tersebut dengan media yang tersedia secara berpasangan di depan kelas. Kemudian penugasan dalam kelompok. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 anggota. Siswa dan kelompoknya mengerjakan lembar kerja. Pembelajaran diakhiri dengan presentasi dimana perwakilan kelompok menjawab dengan media yang tersedia di kelas. Sesuai hasil tes, prestasi belajar dengan nilai rata-rata sebesar 61 dan ketuntasan sebesar 53,33%.

Deskripsi Siklus II

Pembelajaran pada Siklus II diawali dengan contoh soal sederhana dimana siswa menjawab dan menulis faktor-faktor bilangan tertentu di papan tulis. Pembelajaran dilanjutkan dengan masalah kontekstual yang berkaitan dengan FPB. Perwakilan siswa menyelesaikan masalah tersebut dengan media yang tersedia secara individual di depan kelas. Kemudian penugasan dalam kelompok. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 anggota. Siswa dan kelompoknya mengerjakan lembar kerja dengan media yang tersedia. Pembelajaran diakhiri dengan presentasi dimana perwakilan kelompok menjawab dengan media yang tersedia di kelas. Sesuai hasil tes, prestasi belajar dengan nilai rata-rata sebesar 68,87 dan ketuntasan sebesar 80%.

Pembahasan

Pembelajaran matematika realistik lebih mengutamakan proses belajar daripada hasil belajar. Proses pembelajaran yang baik sangat ditentukan oleh aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran karena siswa merupakan subjek dari penelitian.

Pada Siklus I, pembelajaran belum terlaksana dengan optimal karena banyak kejadian yang di luar perkiraan peneliti, seperti: pemberian masalah kontekstual di awal pembelajaran dengan cara menuliskannya di papan tulis sangat tidak efisien karena menjadikan pembelajaran menjadi terhenti sejenak; pembagian kelompok siswa menjadi kelompok-kelompok kecil ternyata membuat banyak waktu terbuang sia-sia; media pembelajaran yang digunakan untuk demonstrasi guru di depan kelas kurang besar, sehingga siswa yang ada di belakang tidak dapat melihat dengan jelas dan kemampuan siswa dalam bekerja secara kelompok masih rendah karena terlihat terdapat beberapa anggota kelompok yang diam saja atau tidak membantu teman sekelompoknya dalam menyelesaikan LKS.

Hal-hal yang menjadi hambatan pada Siklus I dijadikan perbaikan pada Siklus II. Perbaikan yang dilakukan seperti: masalah kontekstual ditulis di sehelai kertas manila yang besar, lalu ditempelkan di papan tulis, sehingga tidak memakan waktu yang lama dan semua siswa, bahkan siswa yang duduk di belakang dapat membaca masalah kontekstual dengan cermat; pembagian kelompok dilakukan sebelum pembelajaran dilakukan, sehingga ketika pembelajaran dilakukan siswa telah duduk menurut kelompoknya masing-masing; media pembelajaran yang digunakan berupa benda konkrit dan guru mendemonstrasikannya dengan jelas di depan kelas, sehingga semua siswa dapat menyimak dengan baik; sebelum mengerjakan soal LKS secara berkelompok guru menerangkan secara detail pembagian kerja dalam sebuah kelompok, sehingga semua anggota kelompok bekerja sama dengan baik.

Sesuai dengan tes, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Melalui pendekatan PMR, prestasi belajar menglami peningkatan yang sangat besar dan memenuhi indikator keberhasilan tindakan.

Sesuai dengan analisis nilai tersebut, maka prestasi belajar meningkat sangat besar dan memenuhi indikator keberhasilan. Sesuai dengan peningkatan prestasi belajar yang sangat besar tersebut, maka hipotesis tindakan terbukti benar.

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) pada siswa Kelas IV di SDN Wiroto meningkatkan prestasi belajar yang termasuk sangat besar. Pada Kondisi Awal, prestasi belajar dengan nilai rata-rata sebesar 46,93 dan ketuntasan sebesar 26,67%. Pada Siklus I, prestasi belajar dengan nilai rata-rata sebesar 61 dan ketuntasan sebesar 53,33%. Pada Siklus II, prestasi belajar dengan nilai rata-rata sebesar 68,87 dan ketuntasan sebesar 80%.

Saran

Saran dalam penelitian ini adalah guru supaya mempelajari teori tentang pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) dan melaksanakan PMR.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2009. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Heruman. 2007. Model Pendidikan Matematika. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Karim, MA., dkk. 1997. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Ditjen Dikti Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Marsigit. 2003. Metodologi Pembelajaran Matematika. Makalah, disampaikan pada kunjungan guru-guru SD se-Wilayah Binaan III Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Pardjono, dkk. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudijono, A. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, N. 2008. Tuntunan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset.