PENDIDIKAN KARAKTER FONDASI SUKSES MASA DEPAN

 

Triman

SMK Negeri 2 Sukoharjo

 

ABSTRAK

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendiddik dan diperuntukkan generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk peyempurnaan diri individu secara terus- menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah maju yang lebih baik. SMK Negeri 2 Sukoharjo merupupakan sekolah yang mempunyai potensi besar baik sumber daya manusia juga sarana dan prasarana yang memadai perlu kiranya dikembangkan menjadi sekolah yang berkarakter dengan memberikan suatu aksi pengelolaan budaya dan iklim sekolah dengan manajemen yang strategis. Selama ini budaya dan Iklim sekolah di SMK Negeri 2 Sukoharjo masih sangat perlu sentuhan dengan manajemen yang strategis serta berkelanjutan, sehingga budaya dan Iklim sekolah terlaksana dengan baik serta berkelanjutan yang menjadi SMK Negeri 2 Sukoharjo menjadi sekolah berkarakter dan berprestasi. Langkah- langkah yang dilakukan di SMK Negeri 2 Sukoharjo yang mempunyai potensi besar baik sumber daya manusia juga sarana dan prasarana yang memadai perlu kiranya dikembangkan menjadi sekolah yang berkarakter dengan memberikan suatu aksi pengelolaan budaya dan iklim sekolah dengan manajemen yang strategis. Selama ini budaya dan iklim sekolah di SMK Negeri 2 Sukoharjo dengan manajemen yang strategis serta berkelanjutan, dan budaya serta Iklim sekolah dapat terlaksana dengan baik serta berkelanjutan yang menjadikan SMK Negeri 2 Sukoharjo menjadi sekolah berkarakter dan berprestasi.

Kata kunci: karakter; mind mapping; prestasi

 

Pendahuluan

Pendidikan karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendiddik dan diperuntukkan generasi selanjutnya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk membentuk peyempurnaan diri individu secara terus- menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju ke arah maju yang lebih baik. Pemetaan program atau diistilahkan dengan mind mapping merup suatu kegiatan inti dalam suatu proses pendidikan. Pemetaan program yang baik dalam menyelenggar pendidikan dapat menjadikan suatu sekolah tumbuh dan berkembang dengan maju. Pemetaan program menjadi alat untuk melakukan tata kelola sekolah yang baik terutama di era desentralisasi pendidikan dengan model manajemen yang dipakai adalah manajemen berbasis sekolah. Pemetaan program yang baik dalam dalam perpektif desentralisasi pendidikan menuntut pengelolaan sekolah dilakukam secara transparan, mandiri, tanggung jawab serta berkelanjutan.

Kepala sekolah siap mengetahui secara utuh cara-cara pengelolaan sekolah misalnya melalui penentuan visi dan misi sekolah, merencan strategi-strategi pengembangan sekolah, memberday dan meningkatkan profesionalitas guru dan staf, mencipt iklim sekolah yang kondusif, melakukan inovasi pendidikan, maupun melibatkan jejaring sekolah. Semua hal-hal tersebut harus dilakukan kepala sekolah dalam rangka mencipt sekolah efektif.

SMK Negeri 2 Sukoharjo merup sekolah yang mempunyai potensi besar baik sumber daya manusia juga sarana dan prasarana yang memadai perlu kiranya dikembangkan menjadi sekolah yang berkarakter dengan memberikan suatu aksi pengelolaan budaya dan iklim sekolah dengan manajemen yang strategis. Selama ini budaya dan Iklim sekolah di SMK Negeri 2 Sukoharjo masih sangat perlu sentuhan dengan manajemen yang strategis serta berkelanjutan, sehingga budaya dan Iklim sekolah terlaksana dengan baik serta berkelanjutan yang menjadi SMK Negeri 2 Sukoharjo menjadi sekolah berkarakter dan berprestasi.

Mind Mapping untuk Pemecahan Masalah

Pemanfaatan mind mapping yang dilakukan dalam mengembangkan budaya dan iklim sekolah dengan 4 tahapan yaitu Pemetaan, Rencana Aksi Tind, Pelaksanaan serta Audit. Dengan pemanfaatan Mind Mapping tersebut diharapkan kegiatan-kegiatan sekolah dalam mendukung budaya dan Iklim dapat terpantau keberhasilannya dan selalu menjadi program yang berkelanjutan. Adapun tahapan dalam Mind Mapping adalah sebagai berikut:

Tahapan Pemetaan

Pada tahap pemetaan ini dibentuk tim yang berjumlah 7 Tim dengan masing masing mencari akar permasalahan yang terjadi sekolah dengan model Mind Mapping dengan mengetahui permasalahan serta cara mengatasi permasalahan tersebut adapun kegiatan pada tahap Pemetaan adalah sebagai berikut:

  1. Membentuk 7 tim dengan tim 1: membahas proses Pembelajaran, tim 2: membahas pemeliharaan sarana dan Prasarana Sekolah, tim 3: membahas Kegiatan Kesiswaan, tim 4: membahas hubungan Dudi, tim 5: membahas pembiasan sekolah, Tim 6: membahas tata tertib Sekolah, tim 7: membahas pendidik dan Tenaga kependidikan.
  2. Dari masing – masing tersebut melakukan analisis tentang akar masalah yang terjadi pada masing- masing pembahasan
  3. Setelah ketemu akar permasalahan maka setiap tim mencarikan solusinya dengan membuat beberapa Program dengan membuat Skala Prioritas.

Tahapan Rencana Aksi Tind

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam Rencana Aksi Tind sebagai berikut:

  1. Menentukan prioritas Program sekolah yang harus segera dilaksan dengan menggun tabel prioritas rencana tind.
  2. Membuat rencana aksi tind dengan mengisi Instrumen rencana aksi Tind

Kegiatan guru diskusi untuk membuat rencana pembelajaran

Tahapan Pelaksanaan Tind

Langkah- langkah yang dilaksan dalam pelaksanaan Tind:

  1. Membuat detail kegiatan sesuai dengan Instrumen pelaksanaan tind
  2. Membuat adminsistrasi kegiatan yang meliputi Notulen jalannya kegiatan serta data data pendukung dalam suatu kegiatan

 

Tahapan Audit

Langkah langkah pada tahapan audit adalah:

  1. melakukan kegiatan Audit untuk program-program yang telah dilaksan dengan menbandingkan antara rencana aksi tind dengan pelaksanaan yang telah dilakukan.
  2. Hasil dari Audit digun sebagai pemetaan
  3. pada siklus berikutnya yang nantinya untuk menentukan rencana aksi.

Pelaksanaan Mind Mapping

Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan Program Mind Mapping:

  1. Tahap Pemetaan

Tahap Pemetaandengan membentuk tim yang terdiri dari 7 tim yang berdiskusi sesuai tentang permasalahan selanjutnya dicari solusinya serta Program yang dilaksan. Semua tim yang terlibat melakukan presentasi terhadap hasil diskusimya, yang dimulai Permasalahan, Solusi yang dilakukan serta Program yang dilakukan.

Adapun hasil pemetaan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

  1. Proses pembelajaran selama ini sangat kurang serta administrasi guru banyak yang tidak mengumpulkan, perlu adanya penertiban jam KBM dan Program pembuatan Administrasi guru
  2. Pada Perawatan Sarana dan Prasarana selama ini tidak ada kontroling dan tidak ada kartu perawatan serta Program Perawatan
  3. Pada kegiatan kerjasama dengan Dunia Industri selama ini MOU hanya sebatas pada Kegiatan Prakerin siswa serta belum ada kegiatan magang guru serta kerjasama yang lain dan perlu adanya pembelajaran bersama dengan Dudi dan belum ada evaluasi terhadap kegiatan Prakerin pada peserta didik.
  4. Pada kegiatan pembiasaan siswa belum terencana dengan baik perlu adanya kegiatan pembiasaan yang baik, seperti kegiatan 15 Menit membaca, membawa tempat m dan minum, menyanyikan lagu Indonesia raya serta Yel-yel masuk ke kelas. Kegiatan Jumat Bersih, Jumat Motivasi, Jumat Bersih dan Jumat Sehat belum dilaksanakan dengan baik.
  5. Kegiatan Ekstrakurikuler belum terancana dengan baik, hanya beberapa kegiatan Ekstrakurikuler yang berjalan seperti Paskriba, Pramuka serta Pencak Silat.
  6. Pelaksanaan Tata tertib belum dilaksan dengan baik, angka keterlambatan sangat tinggi, serta dalam masuk ke kelas pada pergantian jam juga sangat banyak yang terlambat dan keterlambatan belum ada Komunikasi dengan orang tua siswa.
  7. Tugas tambahan yang diberikan pada sekolah belum merata ada guru yang banyak tugas serta ada guru yang tidak punya tugas serta perlu adanya pelatihan untuk guru dalam penguatan kompetensi. Dari presentasi tiap-tiap kelompok dicari permasalahan yang harus segera diselesaikan serta dibuat suatu program rencana Aksi Tind.
  8. Tahap Rencana Aksi Tind

Tahap Rencana aksi tind dibuat dengan tabel agar lebih praktis dalam penyampian kepada seluruh warga sekolah. Pada tahap rencana aksi tind adalah suatu kegiatan untuk merencan kegiatan sekolah yang harus segera diselesaikan. Dengan membuat skala Prioritas Program yang harus dilaksan dengan menetap 4 Program yang dilaksan selama periode satu tahun. Adapun hasil rencana Aksi Tind adalah sebagai berikut:

  1. Tahap Rencana Aksi Tind

Tahap Rencana aksi tind dibuat dengan tabel agar lebih praktis dalam penyampian kepada seluruh warga sekolah. Pada tahap rencana aksi tind adalah suatu kegiatan untuk merencanakan kegiatan sekolah yang harus segera diselesaikan. Dengan membuat skala Prioritas Program yang harus dilaksan dengan menetap 4 Program yang dilaksan selama periode satu tahun.

Kegiatan tersebut dilakukan pada bulan januari 2017 dengan sumber dana BOS. Dari rencana aksi tind yang telah ditetapkan tesebut kemudian dibuat detail kegiatan dalam kegiatan pelaksanan kegiatan dengan menetapkan Rencana Aksi Tind yang terdiri dari 4 Program yaitu Program Sekolah Literasi, Program Teaching Factory, Program Zero Plastik, Program Parent Gathering.

  1. Tahap Pelaksanaan Tind

Pada tahap pelaksanaan tind setiap tim membuat detail kegiatan beserta jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai Contoh pada program Sekolah Literasi yang dilakukan adalah sebagai berikut.

  1. Pada bulan Januari 2018 dilakukan Pembuatan Pojok baca dan Kelas Literasi, Membuat Sudut Baca Sekolah serta kelas Literasi. Kegiatan dikoordinir oleh Tim Sarana dan Prasarana. Fasilitas yang disedi adalah: Buku bacaan, Rak buku kelas, Meja Diskusi, dan Pojok Baca.
  2. Pada bulan Februari 2018 dilakukan Launching Sekolah Literasi. Dalam kegiatan Upacara sekolah diad Lauching Ger Literasi sekolah dengan ditandai buku jurnal membaca. Kegiatan dikoordinir oleh Tim Literasi Sekolah. Fasilitas yang disedi adalah Buku Pantauan membaca
  3. Pada bulan Maret 2018 diterapkan Program 15 Menit. Membaca pada awal pembelajaran. Kegiatan 15 menit membaca pada awal pelajaran yang dipandu oleh guru jam Pertama.
  4. Pada bulan Mei 2018 dilaksan Pameran Literasi di LKS 2017. Tim literasi melaksan pameran kegiatan selama 3 hari pada saat pelaksanaan LKS 2018.

Dari contoh detail pelaksanaan kegiatan sebagai acuan kegiatan yang dijalankan oleh setiap tim yang telah ditunjuk oleh sekolah sebagai program Pada Program Zero Plastic dibuat detail pelaksanaan kegiatan dengan membuat tata tertib siswa harus membawa tempat m dan tempa minum ke sekolah serta kepala sekolah membuat SK tentang pengurangan sampah dengan semua kegiatan sekolah tidak menggun Kardus. Dengan adanya detail kegiatan yang terprogram diharapkan semua kegiatan terencana serta semua warga sekolah bisa melaksankan program tesebut sesuai waktu yang telah dilaksan yang akhirnya kegiatan ini menumbuhkan Budaya dan Iklim sekolah.

  1. Tahap Audit

Setelah pelaksanaan kegiatan dilakukan program Audit setiap program yang berjalan dengan menentukan jadwal audit. Untuk kegiatan pembiasaan seperti kegiatan 15 Menit membaca pada awal jam Pertama, Pemantauan kegiatan membawa tempat m dan minum oleh peserta didik serta pemantauan pelanggaran tata tertib siswa. Pada kegiatan yang bukan kegiatan pembiasaan dilakukan tiap 3 bulan sekali yang dilakukan oleh tim yang melaksan kegiatan.

Hasil audit ini didiskusikan bersama kepada Tim tentang target-target yang tidak terpenuhi untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut pada kegiatan tri wulan berikutnya dengan kembali pada kegiatan pemetaan Kembali yang selanjutnya dibuat rencana aksi tind. Kegiatan audit pada kegiatan literasi sekolah ditemukan adanya program 15 menit membaca di awal pelajaran belum optimal, maka diperlukan solusi bahwa buku bacaan harus ditambah dan perlu adanya penilaian dari Guru bahasa Indonesia sebagai nilai sikap. Hasil Audit kita gun untuk mengoptimalkan program yang terjadi sehingga program kita selalu berkelanjutan.

Prestasi Sekolah

Hasil pemanfaatan mind mapping ini memberikan dampak yang positif pada kegiatan di SMK Negeri 2 Sukoharjo yang selanjutnya berdampak pada budaya dan Iklim sekolah. Kegiata yang terprogam dengan menetapkan rencana Aksi tind sesuai dengan kebutuhan sekolah ini diharapkan kegiatan sekolah selalu belangsung terus menerus. Adapun keberhasilan yang telah dicapai oleh sekolah melalui pemanfaatan Mind Mapping adalah sebagai berikut:

  1. Program Literasi Sekolah

Dalam program literasi sekolah SMK Negeri Sukoharjo sebagai percontohan sekolah Literasi dalam kegiatan Pameran LKS tahun 2018 serta pada tahun 2019 sebagai peserta Festival Literasi dari Kemendikbud dalam lomba Mode literasi bergerak dengan membawa angkringan BAKU (Baca Buku) serta SENDIK (Senang Mendidik) mendidik dengan hati.

  1. Program Zero Plastic

Prestasi dalam program Zero plastic adalah kegiatan membawa tempat m dan minum menjadi budaya sekolah, serta berkurangnya penggunaan sampah plastik di sekolah dalam program zero plastik.

  1. Program Teaching Factory

Dalam program Teaching Factory yang merup model pembelajaran dalam mata pelajaran Produktif diberikan pada jurusan APHP dengan prestasi peserta didik bisa melayani tamu baik secara off- line juga secara on-line dengan aplikasi Traveloka. Jurusan APHP penerapan model teaching factory dengan produksi roti yang dikelola oleh siswa dengan bimbingan guru. Adanya program Teaching Factory ini SMK Negeri 2 Sukoharjo menjadi pusat belajar Bisnis.

  1. Program Parenting Gathering

Pada progran Parenting Gathering sekolah melaksan program kelas Orang tua dengan memberikan motivasi pada orang tua tentang kegiatan belajar peserta didik. Pada program parenting gathering ini pada akhir tahun ada pentas akhir tahun yang diselenggar oleh orang tua.

Dengan adanya Program ini sangat mudah untuk menentukan RKAS sekolah kita serta menentukan rencana rencana sesuai dengan situasi sekolah kami. Praktik baik (good practices) yang telah dilakukan disekolah diupay selalu berkelanjutan sehingga terbentuk budaya dan iklim sekolah yang baik, seperti Budaya membawa tempat m dan minum, budaya 15 menit membaca, Budaya tertib masuk sekolah serta budaya kegiatan setiap jumat seperti Jumat bersih, Jumat sehat, Jumat Motivasi serta Jumat religi menjadi budaya dan iklim sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Andang.2014.Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. At Rozz Media.

Danim dan Suparno. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2013. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Daryanto. 2015. Penelolaan Budaya dan Iklim Sekolah. Gavo Media.

Majis, A. 2012. Perkembangan Manajemen Pendidikan. Jakarta: Cipta Restu Malinda.

Mulyasa, E. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nelson. 2007. 101 Cara untuk Menjadikan Karyawan Bersemangat. Karisma Publishing Group. Batam Center.

Nite Semito, Alex S. 2002. Manajemen Personalia Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Paul dan Blancher, K. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi: Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Alih Bahasa Agus Darma. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Robis dan Coulter, M. 1999. Manajemen Jilid I (Edisi Baru).