PENERAPAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN ORGANISASI

 

Rista Arin Ningsih

Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Kristen Satya Wacana

 

ABSTRAK

Dalam era globalisasi saat ini sebuah komunikasi yang baik dan efektif sangat iperlukan dalam kegiatan sehari hari dan juga dalam kegiatan sebuah organisasi. Di dalam sebuah organisasi dituntut agar mampu menyesuaikan diri secara terus menerus untuk melakukan perubahan dan perbaikan. Salah satu sumberdaya organisasi yang sangat mempengaruhi proses pencapaian tujuan organisasi adalah manusia. Setiap organisasi pada umumnya mengharapkan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi sehingga mampu untuk melaksanakan tugasnya secara efektif, produktif, dan professional untuk memajukan organisasi. Manusia sebagai salah satu sumber daya organisasi sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi diwujudkan melalui karya, bakat, kreativitas, dan peran nyata yang dapat diukur produktivitasnya. Maka dari itu komunikasi yang baik harus diterapkan agar sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasia ini akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halbya bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.

Kata kunci: komunikasi interpersonal, organisasi

 

PENDAHULUAN

Komunikasi adalah suatu proses interaksi antara sesama makhluk tuhan baik dengan menggunakan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan maupun sinyal-sinyal non verbal.

Komunikasi merupakan hal mendasar bagi kehidupan setiap manusia, baik itu manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Begitupun dalam kehidupan berorganisasi, tidak ada satupun organisasi yang dapat terbentuk tanpa adanya komunikasi di antara para anggotanya. Komunikasi yang tercipta di antara para anggota organisasi disebut dengan komunikasi organisasi. Salah satu komunikasi yang kerap atau tidak mungkin tidak terjadi dalam organisasi adalah komunikasi interpersonal.

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya seseorang memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Komunikasi informal dalam organisasi biasanya berlangsung diantara anggota organisasi tanpa memperhatikan atribut-atribut keorganisasian. Pesan yang banyak mengalir dalam komunikasi ini adalah informasi pribadi. Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal, penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu, gosip, atau rumor.

Jaringan atau saluran komunikasi formal dan informal dalam suatu organisasi bersifat saling melengkapi dan mengisi di dalam lingkungan organisasi.
Komunikasi formal dan informal merupakan saluran komunikasi yang tidak terpisahkan, karena adanya saling keterkaitan pada keduanya dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam organisasi tersebut, jika saluran formal tidak terlaksana dengan baik maka bisa dioptimalkan melalui saluran komunikasi informal.
Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Pertama, komunikasi yang bersifat koordinasi, yaitu proses komunikasi yang dibangun untuk merekatkan bagian-bagian dalam perkantoran. Kedua, komunikasi yang bersifat interaksi, yaitu proses pertukaran informasi yang berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dapat dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan mitra kerja. Frekuansi dan intensitas komunikasi sangat mempengaruhi hasil dari dari proses komunikasi tersebut.

Komunikasi organisasi dikatakan sebagai suatu sistem karena didalam proses komunikasi organisasi akan melibatkan para pimpinan atau atasan dan para karyawan yang saling berinteraksi dan mengadakan komunikasi yang berjenjang yaitu komunikasi dari atasan kebawah dan komunikasi dari bawahan ke atas atau komunikasi antar bawahan. Proses komunikasi tersebut berjalan karena melibatkan semua pihak yang berkomunikasi. Dalam organisasi jenis komunikasi yang diyakini paling efektif untuk merubah sikap dan prilaku individu adalah komunikasi interpersonal.

Komunikasi yang efektif

“Komunikasi efektif adalah memahami bahwa kita semua memiliki pandangan dan pemahaman yang berbeda, serta menggunakan pemahaman ini sebagai panduan untuk berkomunikasi dengan orang lain” (Anthony Robbin). Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris “communication”, secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin “communicates”, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan.

Dengan komunikasi, sikap dan maksud seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lainnya. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Proses komunikasi terjadi antar pribadi; berlangsung antara dua orang atau melibatkan beberapa orang dalam waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Waktu dalam berkomunikasi, baik itu jumlah maupun inetnsitas dapat membentuk sebuah hubungan yang dikenal dengan relationship

Komunikasi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat mempengaruhi atau membujuk orang lain. Kita dapat menggunakan kelima alat indra untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Komunikasi dapat dilakukan melalui tatap muka dan menggunakan berbagai macam komunikasi tatap muka membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggih.

Komunikasi sebagai Interaksi yaitu komunikasi yang merupakan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi secara bergantian baik verbal ataupun non-verbal. Di sini unsur umpan balik menjadi cukup penting. Bagaimana pihak pengirim dan penerima suatu informasi bisa silih berganti peran karena persoalan umpan balik. Komunikasi sebagai transaksi merupakan suatu proses yang bersifat personal karena makna atau arti yang diperoleh pada dasarnya bersifat pribadi. Penafsiran atas suatu informasi melalui proses penyandian dan melalui penyandian kembali dalam peristiwa komunikasi baik atas perilaku verbal atau pun atas perilaku non-verbal bisa amat bervariasi. Komunikasi tidak membatasi pada kesengajaan atau respons yang teramati melainkan pula mencakup spontanitas,bersifat simultan dan kontekstual. Berdasarkan beberapa definisi para ahli di atas dapat diambil pemahaman bahwa Menurut konsep ini pengirim dan penerima pesan tidak menjadi komponen yang menentukan. Pengirim pesan atau komunikator memiliki peran yang paling menentukan dalam keberhasilan komumikasi, sedangkan komunikan atau penerima pesan hanya sebagai objek yang pasif. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan. Pemahaman ini menempatkan tiga komponen yaitu pengirim, pesan, dan penerima pesan pada posisi yang seimbang.

Konsep dasar komunikasi

Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia sebagaimana yang dikemukakan pada bagian terdahulu tidaklah dapat dipungkiri demikian pula halnya dalam suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik akan membantu kelancaran organisasi, demikian pula sebaliknya Komunikasi yang efektif adalah merupakan bagian yang penting bagi semua organisasi. Dalam kenyataan yang ada komunikasi akan muncul dalam setiap proses organisasi. Bahkan dapat diilustrasikan bahwa organisasi yang tanpa komunikasi diibaratkan manusia yang kekurangan aliran darahnya, apabila kurang darahnya manusia yang menjadi lemah, demikian pula sebaliknya. Maka untuk itu komunikasi yang baik harus selalu dijaga agar tetap stabil sehingga tidak menimbulkan apa yang disebut miss comunication. Barry Cushway menggambarkan fungsi komunikasi dalam organisasi sebagai pembentuk organisasi climate yakni iklim organisasi yang menggambarkan suasana kerja organisasi atau sejumlah keseluruhan perasaan dan sikap orangorang yang bekerja dalam organisasi. pada prinsipnya komunikasi digambarkan sebagai suatu hubungan dua arah antara pemberi pesan yang penerima pesan.

Pengertian Konseptual Komunikasi dalam Organisasi

Secara sederhana disebut, jika ada dua orang atau lebih dalam organisasi dengan sendirinya akan berlangsung komunikasi. Organisasi merupakan “wadah kegiatan” orang- orang yang melakukan berbagai tugas untuk mencapai tujuan bersama (common goals). Mereka bekerja dalam struktur hubungan yang dibatasi oleh peran tugasnya. Dinamika perilaku yang ditampilkannya diisi oleh posisi “tawar menawar” antara “needed accomplishment” dan “lask accomplishment” yang mewarnai produktivitas kelompok maupun perorangan (Satoro, 2002- 2003:1). Sedangkan Daryanto (1996:3), mengungkapkan bahwa: “Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan”.

Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa setiap kelompok orang yang bekerja-sama akan terjadi suatu komunikasi atau hubungan sesuai dengan tugas yang diembannya, sehingga menampilkan perilaku yang mendorong timbulnya kesadaran dalam berkomunikasi untuk mencapai tujuan organi-sasi yang telah ditentukan.

Myers & Myers (1987: 21) menekankan bahwa komunikasi itu penting dan merupakan sentral dari kehidupan organisasi, tetapi menganggapnya hanya sebagai salah satu dari sejumlah proses yang berlangsung dalam organisasi. Berbagai pandangan kaum ilmuwan dalam bidang komunikasi menganggap komunikasi sebagai kekuatan dominan dalam kehidupan organisasi. Karena itu komunikasi merupakan inti organisasi, tanpa komunikasi tidak akan terdapat akativitas organisasi.

Komunikasi sangat berperan dalam menjaga kebutuhan manusia, karena komunikasi dibangun sebagai sebuah mekanisme penyesuaian diri untuk manusia. Mekanisme penyesuaian diri adalah alat bagi manusia yang digunakan untuk menolong mereka mengenali dan merespon yang mengancam eksistensinya. Komunikasi menolong orang tetap selamat karena mereka diberikan informasi tentang ancaman yang akan datang dan menolong mereka menghindari atau mengatasi ancaman-ancaman ini (Kreps 1986:170) komunikasi merupakan simbol aktivitas yang menggunakan orang dalam menolong mereka menginterpretasikan suatu pesan. Melalui proses tersebut diupayakan agar adanya data menjadikan informasi yang disampaikan akan menghasilkan penafsiran dan akan membantu untuk menolong predikat ke depan terhadap suatu rencana, dengan demikian komunikasi tersebut dapat merespon pesan dengan pemahaman yang kreatif.

Seorang pemimpin dapat diukur kualitas atau kualifikasi kepemimpinannya dari proses komunikasi yang dilakukannya. “Komunikasi organisasi menyampaikan dan menafsirkan pesanpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari fakta atau keteranganketerangan organisasi” (Pace & Faules, 1989:17). Dengan demikian yang dituntut adalah bagaimana seseorang baik pimpinan, staf maupun bawahan mampu untuk mengungkapkan dan mengekspresikan ide-idenya kepada semua pihak dalam organisasi tersebut. Kalau diperhatikan dengan seksama bahwa komunikasi organisasi tersebut memiliki karakter sebagai pengiriman atau pengerahan pesan, penafsiran pesan dan penanganan atau menindaklanjuti pesan agar kegiatan organisasi dapat dijalankan sesuai dengan pesan tersebut. Pesan yang disampaikan oleh atasan pada bawahan adalah untuk menyampaikan perintah, pengarahan, bimbingan dan kebijaksanaan (keputusan) yang diber-lakukan oleh organisasi dalam hubungannya dengan pelaksanaan tugas, disiplin hak dan tanggung jawab para bawahan dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan sarana untuk penyebaran informasi dalam organisasi.

Komunikasi dalam organisasi memerlukan pemahaman yang jelas dan harus efektif tentang kebutuhan orang-orang dalam organisasi, hal ini diperlukan agar organisasi berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu pimpinan organisasi harus menyadari bahwa semua orang yang terlibat dalam organisasi memiliki kebutuhan yang harus diperhatikan. Karena komunikasi merupakan kebutuhan dalam organisasi. maka jajaran organisasi harus menjadikan komunikasi sebagai sesuatu yang krusial sifatnya.

Pengaruh perilaku pemimpin terhadap komunikasi interpersonal

Perilaku kepemimpinan yang tinggi berdasar penelitian ini berpengaruh pada komunikasi dalam organisasi. Penelitian Hidayat (2013) menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh pada komunikasi dalam organisasi. Penelitian Linjuan Men (2012) menemukan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan authentic keduanya berpengaruh dalam pengembangan sistem komunikasi simetris dalam internal organisasi. Ini berarti kepemimpinan berpengaruh pada proses komunikasi dalam sebuah organisasi. Kepemimpinan berkaitan dengan proses pengembangan ideide dan visi, memberikan contoh untuk mengembangkan ide dan visi tersebut, mempengaruhi yang lain agar mereka melaksanakan ide dan visi tersebut, membuat keputusan yang berat yang menyangkut sumber daya manusia dan sumber daya lainya (Slocum dan Hellriegel, 2007:162).

Efektifitas Komunikasi Interpersonal

Efektifitas Komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu

Keterbukaan (Openness)

Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya.memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.

Aspek keterbukaan yang kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Kita ingin orang bereaksi secara terbuka terhadap apa yang kita ucapkan. Dan kita berhak mengharapkan hal ini. Tidak ada yang lebih buruk daripada ketidak acuhan, bahkan ketidaksependapatan jauh lebih menyenangkan. Kita memperlihatkan keterbukaan dengan cara bereaksi secara spontan terhadap orang lain.

Aspek ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran (Bochner dan Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian ini adalah mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang anda lontarkan adalah memang milik anda dan anda bertanggungjawab atasnya. Cara terbaik untuk menyatakan tanggung jawab ini adalah dengan pesan yang menggunakan kata Saya (kata ganti orang pertama tunggal).

Empati (empathy)

Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati, di pihak lain adalah merasakan bagi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama.

Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun non verbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi komtak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

Sikap mendukung (supportiveness)

Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan karya Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategic, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.

Sikap positif (positiveness)

Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengam sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri.

Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi.

Pentingnya komunikasi dalam kehidupan manusia

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi. Harold D. Laswell salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi lewat ilmu politik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi.

Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dari pengalaman-nya, maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.

Kedua, adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian disini bukan saja terletak pada kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir, gempa bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan seperti ini diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang harmonis. Dengan demikian bahwa komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya diakui oleh hampir semua agama. Komunikasi membangun kontak-kontak manusia dengan menunjukkan keberadaan dirinya dan berusaha memahami kehendak, sikap dan perilaku orang lain. Dengan penjelasan diatas bahwadapat disimpulkan bahwa komunikasi penting dalam kehidupan manusia.

Mulai dari masa lalu dengan menggunakan lambang atau simbol, sampai adanya satelit yang menghubungkan manusia dengan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, komunikasi tetap ada dan dilakukan oleh setiap manusia baik dengan non verbal maupun verbal.

Kesimpulan

Komunikasi merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia karena komunikasi memiliki kemampuan menjembatani seluruh kepentingan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari komunitasnya. Seluruh interaksi manusia dengan lingkungannya meng-gunakan jasa komunikasi. Komunikasi interpersonal sebagai bagian dari sistem kehidupan manusia, dapat dijadikan sarana untuk mengemukakan berbagai ide atau gagasan agar personil dapat memahami melaksanakan berbagai kegiatan organisasi, sehingga akan mampu menciptakan dan mengembangkan kerjasama yang dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Daftar Pustaka

……… 2020. makalah komunikasi interpersonal https://www.academia.edu/19976230/Makalah_Komunikasi_Intrapersonal Diakses pada 12 desember 2020

Atih, Ana. 2015. Kounikasi Interpersonal http://aniatih.blogspot.com/2015/03/komunikasi-interpersonal.html#:~:text=Komunikasi%20merupakan%20kegiatan%20yang%20sangat%20penting%20dalam%20kehidupan%20manusia%20sehari%2Dhari.&text=Komunikasi%20interpersonal%20adalah%20komunikasi%20yang%20terjadi%20antara%20dua%20orang%20atau,semua%20elemen%20dari%20proses%20komunikasi. Diakses pada 12 Desember 2020

Cahyono, Aris Dwi. 2018. Komunikasi https://p4tkboe.kemdikbud.go.id/p4tkboe/index.php?option=com_content&view=article&id=116&catid=28&Itemid=102 Diakses pada 12 Desember 2020

Harsono, Agus Yudi. Supratomo. Farid, Muhammad. 2015. Analisis gaya kepemimpinan dan komunikasi organisasi antara atasan-bawahan dalam membangun budaya organisasi di lingkungan secretariat DPRD kota Bengkulu https://drive.google.com/file/d/0ByGtVhF1s0pwOU15WC1nMDlRa0E/view Diakses pada 12 Desember 2020

Hartana, Iriawan. 2016. Komunikasi yang efektif https://ot.id/tips-profesional/komunikasi-yang-efektif Diakses pada 12 Desember 2020

Hermana, Dody. Barlian, Ujang Cepi. Komunikasi dalam organisasi https://media.neliti.com/media/publications/77643-ID-komunikasi-dalam-organisasi.pdf. Diakses pada 13 Desember 2020

Hidayat, Rais. 7 Juli 2017. Peningkatan Aktivitas Komunikasi Interpersonal dalam Organisasi Melalui Perbaikan Efikasi Diri, kepemimpinan dan kekohesifan Tim. file:///C:/Users/Administrator/Downloads/1346-Article%20Text-3907-2-10-20180109.pdf. Diakses pada 13 Desember 2020

Pardi, Devayanti. 2020. 6 Cara Berkomunikasi dalam Tim Kerja https://koinworks.com/blog/efektif-berkomunikasi-dalam-tim/. Diakses pada 13 Desember 2020

Rahmiana. 2016. Komunikasi Interpersonal dalam Komunikasi Islam file:///C:/Users/Administrator/Downloads/5072-11048-1-PB.pdf. Diakses pada 13 Desember 2020

Sigiro, Elisabeth. 2015 pentingnya Komunikasi dalam Kehidupan Manusia https://www.kompasiana.com/elisigiro/552af7c1f17e61145bd623cc/pentingnya-komunikasi-dalam-kehidupan-manusia. Diakses pada 13 Desember 2020