Penerapan Media Film Pendek Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Esai
PENERAPAN MEDIA FILM PENDEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESAI PADA PESERTA DIDIK
KELAS XII IPA 5 SEMESTER GENAP MA NEGERI 1 SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Siti Masruroh
MA Negeri 1 Sragen
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di MA Negeri 1 Sragen pada semester genap Tahun Pelajaran 2018-2019, tepatnya dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2019. Subjek penelitian adalah kelas XII IPA 5 yang berjumlah 34 Orang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, namun sebelum melaksanakan siklus I dan II, terlebih dahulu dilakukan prasiklus. Adapun masalah yang diangkat dalam penelitian ini (1) Perencanaan pelaksanaan pembelajaran, (2) Pelaksanaan Pembelajaran media film pendek, (3) Evaluasi hasil belajar, dengan kriteria penilaian klasikal yamg telah ditentukan pada siklus I sekurang-kurangnya 51% nilai siswa minimal 75 dan siklus II sekurang-kurangnya 80% nilai siswa minimal 75. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru mengalami peningkatan dari silkus I 90% menjadi 100% pada siklus II, (2) Penerapan media film pendek, peningkatannya dari 80% menjadi 100%.(3) Evaluasi hasil belajar mengalami peningkatan siklus I 72% menjadi 100% pada siklus II. Setelah menerapkan pembelajaran menggunakan media film pendek di kelas XII IPA 5 MA Negeri 1 Sragen, terjadi peningkatan kemampuan guru dalam menyusun Rencanaa Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di setiap siklusnya dari 90% menjadi 100%, pelaksanan pembelajaran menajdi lebih menyenangkan dengan pemilihan film pendek yang tepat, setiap langkah pembelajaran terlaksana dengan baik dan menunjukan peningkatan dari 80% menjadi 100% diikuti dengan perubahan sikap perserta didik yang selalu meningkat kearah yang baik. Serta meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata menulis teks esai sebelum diberi tindakan atau pada prasiklus adalah 57,14 dengan ketuntasan klasikal 61%, setelah diberi tindakan siklus I skor rata-rata menjadi 63,91 dengan ketuntasan klasikal 92%. Skor rata-rata menulis teks esai pada siklus II yaitu 80,44 dengan ketuntasan klasikal 100%. Secara keseluruhan pada akhir siklus II ini semua aspek dan kriteria menulis teks esai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Kata kunci: media, film pendek, teks esai
PENDAHULUAN
Latar belakang
Latar belakang penelitian ini adalah adanya kenyataan bahwa kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA 5 MA negeri I Sragen tahun pelajaran 2018/2019 masih rendah yaitu dengan nilai rata rata kelas.di bawah batas ketuntasan minimal (KKM). Padahal batas ketuntasan minimal (KKM) Hal ini terlihat dari skor rata-rata menulis teks esai sebelum diberi tindakan atau pada prasiklus adalah 57,14 dengan ketuntasan klasikal 61%. Jadi masih berada di bawah KKM.Hal ini disebabkan oleh beberapa hambatan. Hmbatan pertama berasal dar siswa.Siswa kurang berminat dalam pembelajaran menulis teks esai. Mereka kurang tertarik dan kesulitan dalam merangkai kata dan menyusun kalimat opini dalam menyampaikan gagasan dalam mereontruksi teks esai yang sesuai strukur dan syarat menulis teks esai dengan baik. Hambatan lain dari Guru, guru hanya menyampaikan teori dan ceramah dan tidak peduli anak bisa menangkap materi dengan baik atau tidak, tentang teori teori menulis esai namun belum bisa mempraktekkan bagiamana anak bisa menulis esai dengan baik.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:.Apakah melalui media film Pendek dapat meningkatkan kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA 5 MA Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019?
Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media film pendek dapat meningkatkan kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA 5 MA Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis.Manfaat teoretis sebagai tambahan teori tentang pentingnya media pembelajaran yang merupakan media yang berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA 5 Madrasah Aliyah.Memberikan masukan kepada dunia pendidikan bahwa media film pendek yang perlu disosialisasikan. Manfaat praktis bagi Guru, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks esai dengan memperhatikan struktur dan kaidah yang baik.Bagi Siswa,mendapat motivasi belajar menulis teks esai yang baik.
KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
Kerangka Teoritis
Teori keori yang digunakan sebagai landasan teori penelitian tindakan kelas adalah hakikat esai dan dan media film pendek.Pengertian Esai Esai adalah sebuah tulisan, karangan, analisis, atau penafsiran tentang sesuatu. Kebanyakan dengan topik yang kurang lebih terbatas, dengan luas, gaya dan metode bebas, walaupun pada umumnya dapat dibaca dengan sekali duduk. Menurut ilmu jurnalistik, esai adalah tulisan berupa pendapat seseorang tentang suatu permasalahan ditinjau secara subjektif dari berbagai aspek atau bidang kehidupan (Rahardi, 2006: 27).Selain itu, esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya (Depdiknas, 2011). Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Sedangkan esai yang formal, pendekatannya serius. Pengarang menggunakan semua persyaratan penulisan (Parera, 1993: 46).
Adapun sistematika dan unsur kebahasaan dari esai yang dapat diterapkan untuk membuat sebuah esai yang baik.Pendahuluan (Tesis)Bagian pendahuluan dalam esai adalah sebuah tempat untuk mengungkapkan penyataan tesis atau tesis argumen. Pernyataan tesis memperlihatkan pokok permasalahan yang akan disampaikan oleh penulis esai. Selain itu, tesis bisa juga digunakan untuk menggiring pembaca agar mengetahui pokok esai kita.KonteksKonteks diartikan sebagai ruang lingkup tulisan secara eksplisit ataupun implisit. Konteks inilah yang membatasi pokok permasalahan agar fokus tidak keluar dari topik yang sedang dikaji.Masalah Masalah adalah kejadian atau peristiwa yang tidak sesuai dengan harapan atau keinginan. Sebuah karangan esai yang baik akan mengandung masalah yang aktual sehingga dapat memberikan sesuatu yang baru ke pembaca.Solusi.Solusi adalah usaha penulis untuk menyelesaikan masalah yang ditulis dalam esai karyanya. Penulis esai ingin meyakinkan pembaca agar ide dan gagasan yang dia sampaikan dapat menyelesaikan masalah. Selain itu, penulis juga ingin mengajak pembaca melaksanakan solusi yang disampaikan sehingga masalah dapat terpecahkan dan selesai.Simpulan Simpulan adalah rangkuman dari pokok masalah dan solusi yang telah disampaikan. Akan lebih baik jika simpulan ditulis dalam 3–5 kalimat yang menggambarkan pendapat Anda tentang topik yang ditulis. Namun, jangan tulis kembali apa yang sudah ditulis sebelumnya karena akan membuat pembaca bosan.
Media Film Pendek
Menurut Mabruri (2010: 8) Film pendek merupakan film yang durasinya singkat yaitu di bawah 60 menit dan di dukung oleh cerita yang pendek. Dengan durasi film yang pendek, para pembuat film dapat lebih selektif mengungkapkan materi yang ditampilkan melalui setiap shot akan memiliki makna yang cukup besar untuk ditafsirkan oleh penontonnnya.
Menurut Sudjana dan Rivai (1995: 102) manfaat penggunaan media film pendek sebagai media pembelajaran, antara lain: Mengembangkan pikiran dan pendapat para peserta didik.Menambah daya ingat pada pelajaran.Mengembangkan daya fantasi peserta didik didik.Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
Film harus dipilih agar sesuai dengan pelajaran yang sedang diberikan. Untuk itu guru harus mengenal film yang tersedia dan lebih dahulu melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran. Sesudah film dipertunjukkan perlu diadakan diskusi, yang juga perlu disisapkan sebelumnya. Ada kalanya film tertentu perlu diputar dua kali atau lebih utuk memperhatikan aspek-aspek tertentu. Agar peserta didik-peserta didik jangan hanya memandang film itu sebagai hiburan, sebelumnya mereka ditugaskan untuk memperhatikan hal-hal tertentu. Sesudah itu dapat ditest berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap dari film itu (Nasution, 2011: 104).
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XII IPA 5 MA Negeri 1 Sragen Kota Sragen.
Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 antara bulan Januari 2019 sampai dengan Maret 2019.
Subjek Penelitian
Sebagai subjek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas XII IPA 5 di MA Negeri Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 34 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
Sumber Data
Sumber datang berasal dari siswa hasil (nilai) pretes postes, dan wawancara. Sumber data yang lain adalah Guru dan supervisor berupa hasil observasi dan pengamatan.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa teknis tes dan nontes. Teknis tes dilaksanakan dengan menggunakan soal yang berhubungan dengan prakteik menulis esai.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data/instrumen: 1 berupa butir tes soal, instrumen 2, untuk mengetahui daya keterampilan menulis esai siswa/unjuk kerja, instrumen 3, berup portofolio, instrumen 4 pedoman wawancara, instrumen 5, penilaian proses keaktifan dalam diskusi, instrumen 6, berupa penilaian sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan media film pendek, serta instrumen 7, berisi lembar observasi observasi tiap siklus.
Validasi data
Validitas data yang mencerminkan hsil belajar atau perstasi siswa dianalisis dari perolehanan pra siklus, siklus I dan siklus II. Perolehan tiap siklus itu kemudian dibandingkan untuk menentukan seberapa besar peningkatan yang dicapai setelah pembelajaran keterampilan menulis esai dengan media film pendek,data diananlisis secara kuantitatif.
Analisis Data
Analisis data dianalisis dengana menggunakan analisis deksriptif komparatif membandingkan nilai tes antar siklus maupun indikator kinerja. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar,data dianalisis secara kuantitatif.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini, diharapkan pada akhir siklus 2 terjadi peningkatan hasil prestasi belajar siswa yaitu dari rata rata nilau ulangan harian berupa praktek menulis esai) sebesar 52,50 menjadi 75.00 atau dari kategori cukup menjadi kategori Baik.
Prosedur Penelitian
Sesuai dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri atas tindakan 1) rencana, 2) tindakan 3) observasi, 4) refleksi. Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model proses yang terdiri atas 2 siklus. Kegiatan ini masing masing siklus dari empat tahap yaitu 1) rencana 2) tindakan 3) observasi 4) refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Pada kondisi awal (sebelum diterapkan pembelajaran dengan media film pendek) dijumpai pula permasalahan tentang rendahnya motivasi siswa di dalam menerima pelajaran kompetensi dasar menulis esai sesuai dengan struktur dan kaidah. Siswa kurang berminat pada pembelajaran menulis esai. Mereka kurang tertarik dan kesulitan dalam merangkai kalimat dan menuangkan gagasan ide dan pandangan serta opini oponi dan argumentasinya. Sehingga mereka kurang antusias kurang perhatian dan bosan serta tidak memperhatikan pembelajaran guru menyampaikan materi. Melihat kondisi tersebut, guru mulai berfikir bagaimana kondisi tersebut dapat teratasi. Guru mulai mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran. Akhirnya ditemukan sebuah gagasan baru untuk mengatasi masalah tersebut. Media film pendek adalah cara praktis yang dapat digunakan dalam pembelajaran kompetensi menulis esai.
Deskripsi Siklus 1
Dalam siklus 1 dalam pembelajaran kompetensi dasar menulis esai sesuai struktur dan kaidah dengan menggunakan media film pendek, hasil pembelajaran sudah mengalami peningkatan namun masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Pada siklus 1 ini, pembelajaran dengan penerapan media film pendek masih mengalami hambatan.
Hambatan tersebut adalah beberapa kendala yang dihadapi siswa dalam menulis ialah belum mahir menyusun ide ataupun gagasan dengan cermatdan membuat tulisan lebih menarik untuk dibaca, kurangnya kebiasaan siswa menulis esai, kurangnya ketertarikan terkait isu-isu tentang kebudayaan, motivasi siswa untuk menulis tergolong rendah. Siswa kesulitan membandingkan teks kritik dan teks esai sastra. Siswa belum mampu menganalisis sistematika teks esai. Siswa belum bisa menganalisis kaidah kebahasaan teks esai. Siswa kurang mampu menyusun teks esai dengan benar. Isi esai tidak nyambung dengan tema. Tidak ada akalimat pembuka dalam esai. Tidak ada gagasan utama dalam esai. Gagasan Utama miskin ide, gagasan utama tidk disertai bukti, dan tidak ada kesimpulan. Kesulitan dan hambatan mengungkapkan ide ide dan opini dalam menuangkan dalam kalimat esai. Siswa amasih kurang suku kata perbendaharaan kata. Siswa belum mampu mempunyai kreativitas untuk merangkai kalimat.
Deskripsi Siklus 2
Dalam siklus 2 yaitu dalam pembelajaran kompetensi menulis esai dengana menggunakan media film pendek,hasil pembelajaran telah mengalami peningkatan, yaitu dri kategori cukup menjadi kategori Baik.Selain itu di dalam siklus ini aktivitas belajar siswa lebih aktif dan siswa tampak lebih antusias. mereka tidak ragu ragu lagi menulis dan menunagkan ide gagasan dan opini dalam merangkai kalimat kalimatnya secara bebas dan lancar tanpa hambatan. Siswa lancar dalam mengungkapkan gagasan dan disertai argumentasi yang masuk akal dan dapat diterima umum. Dan pada waktu diberikan sesi diskusi dan tanggapan kelompok siswa lain, mereka tidak lagi ragu ragu menjawab dengan ide ide argumentasi yang kuat dan lancar.
Pembahasan Tiap Siklus
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media film pendek, dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua kali pertemuan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model spiral dengan langkah kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
Hasil tes awal pada siklus 1 menunjukkan bahwa sebagian siswa kurang dapat menulis esai. Hal tersebut dapat kita lihat pada tabel 1. Nilai tes rata arata awal siklus adalah 57,14 dengan kategori Kurang. Dari 34 siswa hanya 2 siswa (5,88%) yang mendapat nilai kategori Baik.24 (70,58 %) siswa mendapat nilai kategori Cukup. Dan 8 siswa (23,52 %) mendapat nilai dengan kategori Kurang.Pada siklus ini siswa masih banyak mendapat kendala hambatan kurang mampu merangkai kalimat dengan baik dan belum lancar mengemukakan ide gagasan dan opini. Juga masih belum bisa memberikan argumentasi dengan kuat dan baik. Hambatan mereka masih belum paham dan bisa mengungkapkan ide gagasaan dalam sebuah bentuk esai yang baik sesuai struktut esai dan kaidahnya. Masih melompat lompat antara gagasan utama penjelas dan pikiran utama. Setelah guru memberikan motivasi dan arahan kepada siswa maka diperoleh hasil maka diperoleh hasil tes akhir siswa dalam siklus I dengan nilai rata rata 63,91. Hasil tes siklus I ke hasil tes akhir siklus 1 menunjukkan adanya kenaikan angka sebesar 6,77 yaitu dari nilai rata rata 57,14 menjadi 63,91. Hasil tes akhir siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 63,91 menjadi 80,44. Peningkatan nilai pada siklus I ke siklus II sebesar 16,53.Pada siklus II dari 34 siswa hanya ada 4 siswa(11,76%) yang memperoleh nilai dengan kategori amat Baik. 28 Siswa (82,35 %) memperoleh kategori Baik. Dan 2 siswa (5,88 %) memperoleh nilai kategori cukup.
Hasil penelitian
Refleksi dalam penelitian Tindakan kelas ini dilakukan secara kualitatif didasarkan pada hasil observasi dan hawancara ataupun diskusi secara terbuka antara peneliti dan kepala sekolah.Sedangkan refleksi secara kuantitatif dilakukan peneliti dengan analisis perbandingan hasil pretes dan post tes dengana menggunakan statistik presentase. Adapun hasil yang dicapai dalam penelitian tindakan ini seperti yang tertera dalam paparan berikut ini.
Hasil tes
Tes dalam Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan menulis esai tanpa ada intervensi penerapan media Film pendek adalah 57, 14. Nilai rata rata tes akhir Siklus I adalah 63,91. Sedangkan nilai rata rata pada tindakan pada Siklus II mengalami peningkatan smenjadi 80, 44.
Hasil tes kemampuan menulis esai pada setiap siklus dapat dilihat pada Tabel 1,2 dan 3.
Tabel. 4.1. Hasil Tes Asal/Pra Siklus
No | Kategori | Interval | x | F | f(x) | % | Keterangan |
1 | Amat Baik | 90-100 | 95 | 0 | 0 | 0 | 1943: 34 = 57,14 (kurang) |
2 | Baik | 70-89 | 79,5 | 2 | 159 | 5,88 % | |
3 | Cukup | 60-69 | 64,5 | 24 | 1548 | 70,58 % | |
4 | Kurang | <59 | 29,5 | 8 | 236 | 23,52 % | |
Jumlah | 34 | 1943 | 100 % |
Tabel 4.2. Hasil Tes Akhir Siklus I
No | Kategori | Interval | x | F | f(x) | % | Keterangan |
1 | Amat Baik | 90-100 | 95 | 0 | 0 | 0 | 2173: 34 = 63,91(Cukup) |
2 | Baik | 70-89 | 79,5 | 8 | 636 | 23,5 % | |
3 | Cukup | 60-69 | 64,5 | 22 | 1419 | 64,70 % | |
4 | Kurang | <59 | 29,5 | 4 | 118 | 11,76 % | |
Jumlah | 34 | 2173 | 100 % |
Tabel 4. 3 Hasil Tes Akhir Siklus II
No | Kategori | Interval | x | f | f(x) | % | Keterangan |
1 | Amat Baik | 90-100 | 95 | 4 | 380 | 11,76% | 2735: 34 = 80,44 (Baik) |
2 | Baik | 70-89 | 79,5 | 28 | 2226 | 82,35% | |
3 | Cukup | 60-69 | 64,5 | 2 | 129 | 5,88 % | |
4 | Kurang | <59 | 29,5 | 0 | 0 | 0 | |
Jumlah | 34 | 2735 | 100 % |
PENUTUP
Simpulan
Setelah menerapkan pembelajaran menggunakan media film pendek di kelas XII IPA 5 MA Negeri 1 Sragen, terjadi peningkatan dari 81% menjadi 100% diikuti dengan perubahan sikap perserta didik yang selalu meningkat kearah yang baik. Serta meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata menulis teks esai sebelum diberi tindakan atau pada prasiklus adalah 57,94, dengan ketuntasan klasikal 61%, setelah diberi tindakan siklus I skor rata-rata menjad 63,91 dengan ketuntasan klasikal 92%. Skor rata-rata menulis teks esai pada siklus II yaitu 80,44, dengan ketuntasan klasikal 100%. Secara keseluruhan pada akhir siklus II ini semua aspek dan kriteria menulis teks esai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Implikasi dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut. Dengan adanya efektifitas penggunaan media film pendek terhadap kemampuan menulis esai baik siswa kelas XII IPA 5 Madrasah Aliyah, maka dapat memberikan petunjuk pada pihak yang terkait untuk mau dan mampu serta lebih memperhatikan faktor media pengajaran yang diterapkan guru bahasa Indonesia, mengingat melalui media film pendek kemampuan menulis teks esai dengan struktur dan kaidah baik dapat meningkat dengan signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Hidayat. Cucu dan Rikrik Halimatussadiah. 2017. Cara Gampang Menulis Artikel Jurnal Ilmiah. Bandung: MG. Publisher.
Arief. S. Sadiman. dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.
Arikunto. S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arief. S. Sadiman. dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.
Arikunto. S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Djuharie, Otong Setiawan. 2009. Teknik dan Panduan Menulis Melalui Eksplorasi Model dan Latihan, Essay Writing, Book 3. Bandung: Yrama Widya.
Nasution. 2011. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Parera, J.D. 1992. Menulis Tertib dan Sistematik. Jakarta: Erlangga.
Rahardi. F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artkel, Feature dan Esai. Modul Dasar Pelatiahan Jurnalistik Bagi Pemula Dilengkapi Juga dengan Aneka Contoh Tulisan. Jakarta: PT. Kawan Pustaka.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 1995. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Suyanto. 2007. Tantangan Profesional Guru di Era Global. Yogyakarta: Dirjen Mendikdasmen Departemen Pendidikan Nasional.
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka.