PENERAPAN METODE CIRC DENGAN MEDIA KARTU PARAGRAF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN GAGASAN POKOK PARAGRAF PADA PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF

SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN AJARAN 2018/2019

SD N 1 GRAWAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

 

Widji Tuminah

SD N 1 Grawan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia melalui metode CIRC menggunakan media kartu paragraf pada siswa Kelas IV di SD Negeri 1 Grawan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang Tahun Ajaran 2018/2019. Subjek penelitian adalah seluruh siswa Kelas IV SD Negeri 1 Grawan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang yang berjumlah 19 siswa dengan siswa laki-laki sebanyak 11 siswa dan perempuan sebanyak 8 siswa. Langkah-langkah PTK meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan observasi, tes dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu (1) Pra Siklus, (2) Siklus I dan (3) Siklus II. Pra Siklus merupakan kegiatan belajar konvensional, sedangkan Siklus I merupakan kegiatan belajar mengajar menggunakan metode CIRC dan kartu paragraf. Hasil belajar dari kedua siklus tersebut sangat berbeda. Siklus I memberikan hasil belajar yang lebih baik, yaitu nilai rata-rata siswa mencapai 78,58. Nilai tersebut 17,79 poin lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata Pra Siklus yang hanya mencapai angka 60,79. Namun pada Siklus I masih diperlukan perbaikan karena masih terdapat 15,79% atau 3 dari 19 siswa yang masih belum tuntas KKM dengan nilai KKM adalah 66. Perbaikan Siklus I dilakukan pada Siklus II dengan mengelompokkan siswa dan masing-masing anggota mendapatkan tugas mencari gagasan pokok setiap kartu paragraf. Cara ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa mengalami kenaikan menjadi 88,16 dengan 100% siswa masuk dalam kategori tuntas KKM.

Kata Kunci: CIRC, Gagasan Pokok, Kartu Paragraf.

 

PENDAHULUAN

Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen, yaitu keterampilan menyimak (listeningskills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), danketerampilan menulis (writing skills). Semua keterampilan berbahasa sangat penting, tak terkecuali keterampilan membaca. Keterampilan ini adalah salah satu fungsi penting dalam hidup, bahkan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Tarigan, 2008). Salah satu keterampilan yang sangat penting dalam pembelajaran dan komunikasi, yaitu keterampilan membaca. Rahim (2008) mengutarakan bahwa proses belajar yang paling efektif dapat dilakukan melalui kegiatan membaca. Adapun menurut Andayani (2009), membaca pemahaman atau komprehensi ialah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail pentingdan seluruh pengertian. Ditambahkan oleh Fanany (2012), membaca pemahaman, yaitu membaca yang penekanannya diarahkan pada keterampilan memahami dan menguasai isi bacaan. Dengan demikian, membaca pemahaman merupakan suatu proses pemerolehan makna yang melibatkan aktif pengalaman dan pengetahuan, menguasai isi bacaan dan memahami detail bacaan yang dibacanya. Anderson, Pearson dan Teng (dalam Alshumaimeri, 2011) juga menjelaskan bahwa “…reading comprehension is viewed as the process of interpreting new information and assimilating this information into memory structures”. Artinya membaca pemahaman dilihat sebagai proses membaca dalam menginterprestasikan informasi baru dan menggabungkan informasi tersebut ke dalam struktur memori.

Membaca pemahaman juga merupakan bagian dalam proses pembelajaran keterampilan membaca dalam lingkungan pendidikan. Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), khususnya siswa Kelas IV, membaca pemahaman diberikan dengan cara siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan yang diberikan oleh guru. Namun, dalam proses pembelajaran ini siswa merasa kesulitan mengikuti proses pembelajaran keterampilan membaca dalam pembahasan ini adalah membaca pemahaman atau membaca intensif. Kondisi ini yang kemudian mempengaruhi minat belajar siswa berkurang dan mengakibatkan hasil belajar yang dicapai masih rendah.

Kondisi siswa tersebut juga terjadi di SD N 1 Grawan. Berdasarkan hasil observasi banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menentukan gagasan pokok dari suatu paragraf. Faktor yang menyebabkan timbulnya masalah tersebut, yaitu: (1) Metode pembelajaran yang kurang menarik dan sulit dimengerti oleh siswa, (2) Minat membaca siswa yang masih rendah, (3) Kurangnya sikap aktif siswa di kelas, sehingga banyak siswa yang merasa bosan dan kurang bersemangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Data awal yang diperoleh dari pencapaian hasil observasi dan evaluasi menentukan gagasan pokok paragraf pada siswa Kelas IV Tahun Ajaran 2018/2019 dengan rata-rata 60,79. Data tersebut ditunjukkan dengan nilai terendah 25 dan nilai tertinggi 75. Presentase ketuntasan, yaitu sebesar 52,63%, sehingga terdapat 47,37% siswa yang belum mencapai KKM. Data tersebut menggambarkan bahwa studi awal pembelajaran kurang berhasil karena beberapa siswa masih memperoleh nilai di bawah KKM yang diharapkan, yaitu 66.

Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyikapi masalah tersebut, diantaranya dengan mengubah metode pembelajaran yang dilakukan. Salah satu metode pembelajaran yang dimaksud adalah Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Metode ini berjalan dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dalam kelompok tersebut, setiap siswa memiliki tugas untuk menyelesaikan masalah yang merupakan bagian dari tugas kelompok, sehingga masing-masing siswa bertanggung jawab penuh terhadap selesainya tugas kelompok yang diberikan. Di sisi lain, metode CIRC juga dapat dipadukan dengan beberapa alat bantu yang dalam hal ini menggunakan media kartu paragraf. Hal ini diharapkan dapat lebih mendorong siswa untuk lebih aktif belajar karena terpacu dengan teman sebaya dalam satu kelompok.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Metode CIRC dengan Media Kartu Paragraf untuk Menentukan Gagasan Pokok Paragraf pada Pembelajaran Membaca Intensif di Kelas IV Semester II Tahun Ajaran 2018/2019 SD N 1 Grawan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang”. Tujuan penelitian ini menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan dengan menggunakan alat peraga dalam menjelaskan materi agar siswa lebih tertarik dan bersemangat dalam belajar.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan di SD N 1 Grawan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. Penelitian dilaksanakan pada Semester II Tahun Ajaran 2018/2019.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N 1 Grawan Tahun Ajaran 2018/2019 sebanyak 19 siswa yang tertampung dalam satu kelas. Terdapat 11 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini menggunakan model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting).

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu Siklus I dan Siklus II.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal tes, lembar observasi dan dokumen.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis nilai rata-rata dan pernsentase ketuntasan belajar klasikal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada tahap Pra Siklus, pembelajaran masih menggunakan metode konvensional dimana guru memberikan materi dengan ceramah kemudian siswa menyimak materi pelajaran tersebut. Guru memberikan pre tes sebagai alat ukur pemahaman awal siswa jika menggunakan metode ceramah. Hasil yang didapatkan ditampilkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Siswa pada Pra Siklus.

Hasil Belajar Pra Siklus Keterangan
Jumlah siswa Persentase
Nilai < 66 9 siswa 47,37% Di bawah KKM
Nilai ≥ 66 10 siswa 52,63% Di atas KKM

 

Terlihat pada tabel di atas, persentase siswa yang dinyatakan tuntas KKM adalah 52,63% atau 10 siswa. Sedangkan lainnya, yaitu 9 siswa belum tuntas KKM. Hal ini yang menjadi dasar Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan.

Siklus I dilaksanakan pada minggu pertama Februari 2019. Guru sudah menyiapkan kartu paragraf sesuai deskripsi pelaksanaan Siklus I dan contohnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Hasil pembelajaran dengan metode ini cukup memuaskan seperti terlihat pada Tabel 4.2. Jumlah siswa dengan kategori tuntas KKM adalah 16 siswa dan siswa yang belum tuntas KKM sebanyak 3 siswa. Hal ini menandakan bahwa penerapan metode CIRC untuk pembelajaran di dalam kelas sangat membantu siswa memahami materi pelajaran tersebut.

Tabel 4.2. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus I.

Hasil Belajar Siklus I Keterangan
Jumlah siswa Persentase
Nilai < 66 3 siswa 15,79% Di bawah KKM
Nilai ≥ 66 16 siswa 84,21% Di atas KKM

 

Siklus II merupakan perbaikan dari Siklus I. Perbaikan yang dilakukan, yaitu membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok akan berdiskusi kemudian membacakan gagasan pokok dan artikel yang telah disusun di depan kelas.

Tabel 4.3. Data Hasil Belajar Siswa pada Siklus II.

Hasil Belajar Siklus II Keterangan
Jumlah siswa Persentase
Nilai < 66 0 siswa 0% Di bawah KKM
Nilai ≥ 66 19 siswa 100% Di atas KKM

 

Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa karena mereka harus benar-benar memahami menentukan gagasan pokok dalam paragraf saat menjelaskan di depan kelas. Sebelumnya di Siklus I, siswa hanya menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru untuk dikoreksi. Hal tersebut menyebabkan adanya beberapa siswa yang belum memahami materi namun tidak diketahui oleh guru. Setelah dilakukannya perbaikan metode diharapkan siswa yang awalnya kurang mengerti akan lebih memahami karena mengamati beberapa kelompok yang menjelaskan di depan kelas. Siswa akan berani bertanya kepada teman yang sedang membaca hasil diskusi di depan kelas.

Hasil belajar dari pelaksanaan siklus II ini dapat dilihat padaTabel 4.3. Terlihat pada tabel tersebut bahwa setiap siswa mampu mengikuti pemebelajaran dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan presentase jumlah siswa yang berada pada kategori tuntas KKM adalah 100%. Kondisi ini menunjukkan bahwa dengan dibentuknya kelompok belajar, siswa menjadi lebih terpacu dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Hasil belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dibandingkan untuk mengetahui efek penggunaan metode CIRC terhadap tingkat keberhasilan belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menentukan gagasan pokok dalam paragraf. Hasil perbandingan ini ditunjukkan pada Gambar 4.1. Terlihat bahwa pada fase Pra Siklus siswa masih mengalami kesulitan belajar hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang belum tuntas KKM sebesar 47,37%. Kondisi ini kemudian berubah menjadi lebih baik setelah diterapkan metode CIRC pada Siklus I. Jumlah siswa tidak lulus KKM turun menjadi 15,79%, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode CIRC sangat tepat diterapkan untuk pembelajaran ini.

Berkaitan dengan rata-rata nilai siswa, kegiatan pembelajaran pada Siklus I mampu meningkatan nilai tersebut sebesar 17,79 poin menjadi 78,58 seperti ditunjukkan pada Gambar 4.2. Hal ini juga menjadi bukti pendukung bahwa metode CIRC dapat diterapkan dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi menentukan gagasan pokok. Karena masih terdapat siswa dengan kategori belum tuntas KKM pada Siklus I, peneliti melakukan perbaikan proses pembelajaran ini.

Hasil perbaikan tersebut diterapkan pada Siklus II dengan hasil presentase siswa dengan kategori tuntas KKM sebesar 100% seperti terlihat pada Gambar 4.1. Sedangkan rerata nilai siswa meningkat menjadi 88,16 dari 78,58 pada siklus sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode CIRC dengan pembentukan kelompok-kelompok belajar seperti yang dilakukan pada Siklus II sangat membantu siswa dalam pembelajaran ini. Kondisi ini juga menunjukkan bahwa metode CIRC menjadi salah terobosan baru sebagai metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menentukan gagasan pokok paragraf selain metode pembelajaran kontekstual yang diterapkan oleh Rochman (2006).

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang telah didapatkan dari penerapan beberapa siklus PTK, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Penggunaan metode CIRC dengan Kartu Paragraf dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SD Negeri 1 Grawan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menentukan gagasan pokok paragraf Tahun Ajaran 2018/2019. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa tuntas KKM dari 47,37% menjadi 100%.
  2. Hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata nilai siswa mengalami peningkatan menjadi 80,4 dan 86,48, masing-masing untuk Siklus I dan Siklus II.

Saran

Diharapkan pada penelitian selanjutnya, metode CIRC dapat juga diujicobakan pada mata pelajaran tersebut. Di sisi lain, pembelajaran dengan metode CIRC ini belum banyak diterapkan dalam pembelajaran di luar kelas. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah media yang digunakan dalam mendukung metode CIRC. Penelitian selanjutnya sebaiknya membandingkan beberapa media pembelajaran untuk mengetahui hasilnya jika dipadukan dengan metode CIRC.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Sabri. 2010. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Jakarta: Ciputat Press.

Alwi, Hasan, dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Andayani. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional.Jakarta: Universitas Terbuka Press.

Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Basrowi dan Suwandi. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Bloom, B.S. 1979. Taxonomy of Educational Objective. New York: Longman.

Dardjowidjojo, Soedjono. 2003. Psikolinguistik: Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fanany, Burhan. 2012. Teknik Baca Cepat Trik Efektif Membaca 2 Detik 1 Halaman. Yogyakarta: Araska.

Hamalik. 2015. Metoda Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hilgard, E.R. 1962. Introduction to Psychology, Harcourt Brace and Word Inc. New York: Burlingame.

Hodgson, F.M. 1960. Learning Modern Language. London: Routledge & Hegan Paul.

Ibrahim, R. & Sukmadinata Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Irawan, Danang AB.2007. “Peningkatan Keterampilan Mambaca Intensif untuk Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel dengan Teknik Close Reading melalui Media Internet Classroom pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 2 Bae Kudus”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

lshumaimeri, Yousif. 2011. The Effects of Reading Method on the Comprehension Performance of Saudi EFL Students. International Electronic Journal of Elementary Education, 2011, 4 (1), 185-195.

Keraf, Gorys. 1979. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

Loudon, David and Bitta, J. Della. 1993. Consumer Behavior: Concept and Applications. 4th Edition. New York: Mc.Graw Hill.

Muchtar, H.J. 2008. Fikih Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nuriadi, 2008. Teknik Jitu menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Poerwanti, Endak dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Rochman, Achid Asbdul. 2006. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman untuk Menemukan Gagasan Utama dalam Pembelajaran Kontekstual dengan Permainan Kuis Media Tempel pada Siswa Kelas VII A SMPN 3 Kendal Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. Semarang: FBS UNNES.

Romli, Asep Syamsul. 2000. Jurnalistik Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Surakarta: FKIP- PGSD UMS.

Sadirman,A.M. 2003. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, E. Robert. 2008. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.