Penerapan Metode Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatan Hasil Belajar
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK
UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
KD MENGIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK GEOGRAFIS INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN/MARITIM DAN AGRARIS SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA, KOMUNIKASI SERTA TRANSPORTASI
BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI BANYUANYAR
SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Trini
SD Negeri Banyuanyar
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada SEMESTER I tahun pelajaran 2019/2020. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran talking stick efektif digunakan pada pembelajaran IPS KD Mengidentifikasi Karakteristik Geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan/Maritim dan Agraris serta Pengaruhnya terhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya, Komunikasi serta Transportasi bagi siswa kelas V. Terbukti hasil belajar pada kondisi awal dengan rata- rata 54,38 pada siklus I rata – rata 71,25 dan pada siklus II rata – rata 78,13 berarti nilai rata – rata meningkat sebesar 44%. Ketuntasan belajar pada kondisi awal sebesar 25%, Siklus I 63% dan pada siklus II mencapai 88%. Ketuntasan belajar meningkat sebesar 63%.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Talking Stick
PENDAHULUAN
Dari hasil refleksi awal dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam mempelajari materi IPS masih rendah. Selain itu, siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat pada saat guru memberikan materi mata pelajaran IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi, minat siswa sama sekali tidak muncul. Siswa enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, siswa pun tidak bertanya ketika guru menanyakan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak berminat terhadap mata pelajaran yang diberikan guru. Hasil ulangan harian IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi yang dilaksakan peneliti sebagai guru kelas V SDN Banyuanyar, yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25 Juli 2019 masih rendah. Hal itu dapat dibuktikan melalui hasil analisis terhadap hasil ulangan tersebut. Rata-rata nilai Ulangan Harian 54,38. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal untuk mata pelajaran IPS pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020 adalah 70.
Peneliti memiliki harapan agar keadaan di atas dapat diatasi. Harapan tersebut yaitu meningkatnya hasil belajar tentang mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi. Dari rata-rata 54,38 menjadi ≥ 75. Selain itu, peneliti juga berharap agar kualitas pembelajaran dapat meningkat.
Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan di atas menimbulkan masalah yang perlu dicari solusi pemecahannya. Solusi pemecahan masalah di atas yakni peneliti berupaya melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu menerapkan metode pembelajaran talking stick melalui dua siklus. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada bulan Juli 2019. Penelitian diawali dengan melakukan pengamatan terhadap pembelajaran pada kondisi awal. Kondisi awal dimana guru belum menerapkan metode pembelajaran talking stick. Siklus 1 guru menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok besar pada materi pengaruh kondisi geografis Indonesia terhadap kegiatan ekonomi dan budaya masyarakat. Pada siklus 2 guru menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok kecil pada materi pengaruh letak geografis terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat serta potensi Indonesia sebagai negara maritim dan agraris. Bulan Desember 2019 peneliti menyusun laporan. Pada penelitian ini akan dipaparkan perubahan keaktifan siswa dan peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi. Setelah penelitian ini selesai, diharapkan ada perubahan yang signifikan pada keaktifan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS KD Mengidentifikasi Karakteristik Geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan/Maritim dan Agraris serta Pengaruhnya terhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya, Komunikasi serta Transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020.
Rumusan masalah penelitian:1) Apakah melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan hasil belajar IPS KD Mengidentifikasi Karakteristik Geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan/Maritim dan Agraris serta Pengaruhnya terhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya, Komunikasi serta Transportasi? 2) Bagaimana penerapan metode pembelajaran talking stick, guna meningkatkan hasil belajar IPS KD Mengidentifikasi Karakteristik Geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan/Maritim dan Agraris serta Pengaruhnya terhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya, Komunikasi serta Transportasi? 3) Apakah melalui penerapan metode pembelajaran talking stick,dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS KD Mengidentifikasi Karakteristik Geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan/Maritim dan Agraris serta Pengaruhnya terhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, Budaya, Komunikasi serta Transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020.
Tujuan umum dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi dengan penerapan metode pembelajaran talking stick bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020.
Secara teoretis penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan atau teori baru tentang upaya meningkatkan hasil belajar materi mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi dengan penerapan metode pembelajaran talking stick bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dimanfaatkan bagi:1) Guru sebagai peneliti mengembangkan aktivitas pembelajaran IPS materi mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi melalui penerapan metode pembelajaran talking stick. 2) Sekolah sebagai lembaga memberikan masukan, saran, dan kritik untuk peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.3)Perpustakaan sekolah akan memperoleh manfaat, yaitu dengan bertambahnya referensi buku perpustakaan terutama hasil penelitian tindakan sekolah.
LANDASAN TEORETIS
Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial , yang sering disingkat dengan IPS, adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik , khususnya di tingkat dasar dan menengah. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Hakekat Belajar
Menurut Ruminiati (2007: 1-3) dikemukakan bahwa seseorang dapat dikatakan belajar jika dalam diri orang tersebut terjadi suatu aktivitas yang mengakibatan perubahan tingkah laku yang dapat diamati relatif lama. Suprayekti (2003: 4) “Belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Gagne yang dikutip Dimyati dan Mudjiono (2002: 10) belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Selanjutnya menurut Skinner yang dikutip Ruminiati (2007: 1-5), belajar merupakan suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar menurut Moh. Uzer Usman (2002: 5) diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya.
Hasil Belajar
Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa (1984: 348) Hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha.Menurut Ahmad Susanto(2016:5) Hasil belajar yaitu perubahan – perubahan yang terjadi pada diri siswa , baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan – tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melaui evaluasi. Perubahan tingkah laku dalam diri seseorang dalam pengertian merupakan hasil belajar memiliki ciri-ciri: 1). Perubahan terjadi secara sadar, 2).Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, 3). Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif , 4). Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara ,5). Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, 6). Perubahan mencakup semua aspek tingkah laku.
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Secara garis besar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial harus mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial.Standar Kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kompetensi yang dibakukan dan harus ditunjukkan siswa pada hasil belajarnya dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Hasil Belajar IPS berupa perubahan – perubahan yang terjadi pada diri siswa , baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil usaha dari kegiatan belajar berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah ditetapkan
Hakekat Pembelajaran
Menurut Ahmad Susanto(2016: 19) Pembelajaran adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar, proses belajar mengajar, atau kegiatan belajar mengajar.Pembelajaran diartikan sebagai upaya kegiatan pengajaran yang mengondisikan seseorang belajar. Menurut Oemar Hamalik (1999: 57) menyebut pembelajaran sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Hakekat Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (2015: 4) Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok – kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas koopertaif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, sal;ing mendiskusikan, dan berargumentasi , untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing – masing. Cara belajar kooperatif jarang sekali menggantikan pengajaran yang diberikan oleh guru, tetapi lebih sering menggantikan pengaturan tempat duduk yang individual, cara belajar individual, dan dorongan yang individual. Apabila diatur dengan baik , siswa – siswa dalam kelompok kooperatif akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwatiap orang dalam kelompok telah menguasai konsep – konsep yang telah dipikirkan.
Menurut Rusman(2012: 202) Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
Metode Pembelajaran Talking Stick
Metode pembelajaran talking stick merupakan salah satu metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Agus Suprijono (2009: 128) pembelajaran ini dapat mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Sedangkan menurut Miftahul Huda (2019: 224) talking stik merupakan metode pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat. Kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Kerangka Berfikir
Rendahnya minat dan hasil belajar siswa terhadap materi mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi disebabkan karena kurang menariknya pembelajaran yang diciptakan guru serta kurang tepatnya metode yang digunakan. Proses pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan metode ceramah, dimana guru menerangkan materi dan siswa hanya mendengarkan serta mencatat saja, sehingga keaktifan dalam pembelajaran tidak ada.
Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan melalui penerapan metode pembelajaran talking stick. Metode pembelajaran Talking Stick merupakan metode pembelajaran yang menggunakan alat berupa tongkat sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan menimbulkan suasana yang menyenangkan. Tongkat tersebut digilirkan pada siswa dan bagi siswa yang mendapatkan tongkat sesuai dengan aba-aba dari guru,maka siswa diberi pertanyaan oleh guru dan harus dijawab. Maka dari itu, penggunaan metode Talking Stick ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran secara aktif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk waktu selanjutnya.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas,dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa: 1) Diduga melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan hasil belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi. 2) Diduga melalui penerapan metode pembelajaran talking stick,dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi. 3) Diduga melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020.
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, yakni bulan Juli sampai Desember 2019. Tempat penelitian ini dilakukan di ruang kelas V SD Negeri Banyuanyar, yang beralamat di Bunder, Banyuanyar, Ampel, Boyolali.
Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Banyuanyar tahun 2019/2020. Jumlah siswa kelas V adalah 16 siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil evaluasi, hasil isian angket, dan hasil pengamatan teman sejawat.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik non tes dan tes. Teknik non tes digunakan untuk mengamati proses selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung sehingga dapat diketahui peningkatan proses belajar siswa. Dalam proses pengamatan dilakukan observasi. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui minat siswa dalam pembelajaran serta mengamati kerja siswa dengan kelompoknya dalam hal kerja sama, keberanian mengeluarkan pendapat, bertanya, dan keaktifan, presentasi hasil diskusi. Hasil observasi ditulis dalam lembar pengamatan yang telah disediakan.
Isian angket dilaksanakan setelah pelaksanaan penelitian tindakan untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktivitas siswa. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh melalui angket tersebut dapat diketahui peningkatan kualitas proses pembelajaran serta ada tidaknya peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran.
Tes dilaksanakan dengan mengerjakan butir soal berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi pada lembar kerja. Indikator penilaian tes meliputi ketepatan jawaban mengerjakan tes.
Validasi data untuk kuantitatif menggunakan instrumen butir soal dan validasi data untuk kualitatif menggunakan triangulasi sumber (kolaborasi dengan teman sejawat).
Langkah awal dalam analisis data adalah mengumpulkan hasil evaluasi pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2. Teknik yang digunakan dengan cara identifikasi data yaitu melihat hasil evaluasi pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2.
Selanjutnya data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif data dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil evaluasi pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dengan berpatokan pada indikator kinerja yang telah ditentukan. Secara kualitatif data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif, yaitu dengan melihat data yang diperoleh melalui observasi setiap siklus dan hasil jawaban yang diperoleh dengan angket. Setelah data dianalisis dan direfleksi maka diperoleh hasil penelitian, kemudian ditarik simpulan.
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Menurut Suharsimi Arikunto(2007:16)setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Setiap siklus menerapkan metode pembelajaran talking stick hanya pelaksanaannya pada siklus I secara kelompok besar sedangkan siklus II secara kelompok kecil.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal.
Dari hasil refleksi awal dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Banyuanyar pada semester I tahun pelajaran 2019/2020 untuk mata pelajaran IPS materi mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi yang dilaksakan hari Kamis tanggal 25 Juli 2019 masih rendah. Hal itu dapat dibuktikan melalui hasil analisis terhadap hasil ulangan tersebut. Rata-rata nilai Ulangan Harian 54,38. Untuk mengetahui hasil tersebut,dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Analisis Nilai Kondisi Awal
No | Nilai | Jumlah Siswa | Persentase |
1 | 30 | 2 | 12,5 |
2 | 35 | 1 | 6,25 |
3 | 40 | 1 | 6,25 |
4 | 45 | 1 | 6,25 |
5 | 50 | 3 | 18,75 |
6 | 55 | 0 | 0 |
7 | 60 | 1 | 6,25 |
8 | 65 | 3 | 18,75 |
9 | 70 | 3 | 18,75 |
10 | 75 | 1 | 6,25 |
Jumlah | 16 | 100 | |
Siswa yang Tuntas | 4 | 25 |
Selain itu, siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat pada saat guru memberikan materi, minat siswa sama sekali tidak muncul. Siswa enggan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru, siswa pun tidak bertanya ketika guru menanyakan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak berminat terhadap mata pelajaran yang diberikan guru.
Deskripsi Hasil Siklus I
Pada siklus I ini peneliti melaksanakan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Tindakan Siklus I pada penelitian ini terdiri dari 2 pertemuan, yakni pada hari Kamis tanggal 5 September 2019 dan tanggal 3 Oktober 2019, masing – masing pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit.Pada siklus I ini, penelitian dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran tipe talking stick kelompok besar serta melakukan observasi keaktifan belajar siswa di dalam kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung , pengisian angket oleh siswa untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran talking stick yang dilaksanakan pada akhir siklus I yakni pada pertemuan 2.
Sesuai dengan data hasil angket respon siswa yang diperoleh pada tahap Siklus I ini, respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran talking stick cukup baik.Pada siklus 1 ini nilai ulangan melalui penerapan metode pembelajaran talking stick bagi siswa kelas V SDN Banyuanyar dapat disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Tabel 2 Analisis Nilai Siklus I | |||||
No | Nilai | Jumlah Siswa | Persentase | ||
1 | 60 | 3 | 19 | ||
2 | 65 | 3 | 19 | ||
3 | 70 | 4 | 25 | ||
4 | 75 | 3 | 19 | ||
5 | 80 | 0 | 0 | ||
6 | 85 | 2 | 12,5 | ||
7 | 90 | 1 | 6 | ||
Jumlah | 16 | 100 | |||
Siswa yang tuntas | 10 | 63 | |||
Kesimpulan: ada peningkatan nilai ulangan dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok besar pada siklus 1,peningkatan nilai ulangan dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok besar pada siklus1 belum optimal,perlu metode pembelajaran talking stick kelompok kecil pada siklus 2.
Deskripsi Hasil Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian berupa prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas. Tindakan Siklus II pada penelitian ini terdiri dari 2 pertemuan, yakni pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 2019 dan tanggal 31 Oktober 2019, masing – masing pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Pada siklus II ini, penelitian dilakukan dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok kecil serta melakukan observasi keaktifan belajar siswa di dalam kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung , pengisian angket oleh siswa untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran talking stick yang dilaksanakan pada akhir siklus II yakni pada pertemuan 2.
Berdasarkan hasil observasi, dapat diartikan bahwa minat belajar sudah meningkat dibandingkan dengan siklus I. Sesuai dengan data hasil angket respon siswa yang diperoleh pada tahap Siklus II ini, respon siswa terhadap penerapan metode pembelajaran talking stick sangat baik. Pada siklus II ini nilai ulangan melalui penerapan metode pembelajaran talking stick bagi siswa kelas V SDN Banyuanyar dapat disajikan dalam tabel berikut.
|
Kesimpulan: ada peningkatan nilai ulangan dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok kecil pada siklus II, peningkatan nilai ulangan dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok kecil pada siklus II sudah sesuai harapan, karena indikator telah tercapai, sehingga tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Pembahasan
Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran talking stick dalam dua siklus, dapat dijelaskan bahwa minat dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi “ Diduga melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020” yang diajukan pada bab II dapat dibuktikan. Untuk mengetahui perbedaan kondisi awal dengan akhir siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4 Perbandingan Kondisi Awal, Siklus I, dengan Siklus II
No | Kondisi Awal | Siklus I | Siklus II |
01 | Belum menerapkan metode pembelajaran talking stick | Sudah menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok besar | Sudah menerapkan metode pembelajaran talking stick kelompok kecil |
02 | Nilai terendah: 30
Nilai tertinggi: 75 Rerata: 54,38 Ketuntasan: 4 siswa(25%) |
Nilai terendah: 60
Nilai tertinggi: 90 Rerata: 71,25 Ketuntasan: 10 siswa(63%) |
Nilai terendah: 65
Nilai tertinggi: 95 Rerata: 78,13 Ketuntasan: 14 siswa(88%) |
Kesimpulan: Dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick didapatkan hasil nilai ulangan harian mengalami peningkatan yang signifikan dari kondisi awal sampai siklus II.
Peningkatan nilai ulangan dengan menerapkan metode pembelajaran talking stick pada siklus II sudah sesuai harapan. Karena indikator telah tercapai, sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Hasil Penelitian Tindakan
Dari hasil refleksi pada pembahasan, dapat disimpulkan hasil penelitian tindakan sebagai berikut:1) Melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan hasil belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Terbukti hasil belajar pada kondisi awal dengan rata- rata 54,38, pada siklus I rata – rata 71,25 dan pada siklus II rata – rata 78,13, meningkat sebesar 44%. Ketuntasan belajar pada kondisi awal sebesar 25%, Siklus I 63% dan pada siklus II mencapai 88%.2) Melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan minat belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Dari kondisi awal minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial rendah ke kondisi akhir minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tinggi. Rata – rata hasil pengamatan minat belajar siswa pada siklus I mencapai 68,75% pada siklus II mencapai 87,5%.3)Melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan minat dan hasil belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Atas dasar kajian teori dan pengujian empirik di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan hasil belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Terbukti hasil belajar pada kondisi awal dengan rata- rata 54,38, pada siklus I rata – rata 71,25 dan pada siklus II rata – rata 78,13, meningkat sebesar 44%. Ketuntasan belajar pada kondisi awal sebesar 25%, Siklus I 63% dan pada siklus II mencapai 88%.2)Proses penerapan metode pembelajaran talking stick secara rinci adalah sebagai berikut.Guru menjelaskan materi, membagi siswa menjadi beberapa kelompok,memberikan tugas kelompok, mengambil tongkat yang telah disiapkan,menjelaskan fungsi tongkat,memberikan tongkat kepada kelompok/siswa dan meminta siswa tersebut untuk memberikan tongkat kepada siswa lain di sampingnya sambil diiringi lagu yang dinyanyikan bersama. Siswa/kelompok yang mendapat tongkat ketika lagu berhenti, wajib menjawab soal yang diberikan guru. Begitu seterusnya sampai semua kelompok mendapatkan giliran.3) Melalui penerapan metode pembelajaran talking stick, dapat meningkatkan minat belajar IPS KD mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi serta transportasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Banyuanyar pada Semester I tahun pelajaran 2019/2020. Dari kondisi awal minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial rendah ke kondisi akhir minat belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tinggi. Rata – rata hasil pengamatan minat belajar siswa pada siklus I mencapai 68,75% pada siklus II mencapai 87,5%..
Saran
Hendaknya guru selalu proaktif pada setiap penelitian yang diadakan oleh guru lain mengingat hasil penelitian yang baru saja dilakukan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa Kelas V SDN Banyuanyar dengan penerapan metode pembelajaran talking stick.
Hendaknya kepala sekolah mau mendorong guru untuk berpartisipasi aktif dalam setiap penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan guru lain serta ikut membantu pelaksanaan penelitian tindakan kelas tersebut.
Sekolah sebagai lembaga melalui dewan guru, kepala sekolah, komite sekolah diharapkan melalui kebijakannya ikut mendukung setiap penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan.
Bagi pengelola perpustakaan diharapkan ikut memberikan kontribusi terhadap penelitian tindakan kelas yang sedang dilaksanakan, mengingat hasil penelitian dapat menambah referensi buku di perpustakaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto, 2016. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.
Agus Suprijono, 2009. Cooperative Learning.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dimyati Mudjiono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Endang Susilaningsih, 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial bse untuk SD Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Miftahul Huda, 2019. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moh. User Usman, 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik, 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Robert E. Slavin, 2015. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Ruminiati, 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Dirjen Dikti Depdiknas.
Rusman, 2012. Model – Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Suharsimi Arikunto, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Suprayekti, 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Depdiknas Dirjen Dikdas dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
W.J.S. Poerwadarminta, 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.