PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VI TENTANG MEMAHAMI SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA DI SDN 1 PECANGAAN WETAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Sri Neny
SD Negeri 1 Pecangaan Wetan Jepara
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn dikelas VI SDN 1 Pecangaaan Wetan Kecamatan Pecangaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelasVI pada mata pelajaran PKn melalui model pembelajaran (STAD) Student Teams Achievement Division. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan yang berjumlah 40 siswa, tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui proses perencanaan, pelaksanaan ,pengumpulan data, dan refleksi. Data yang diambil dari penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis, lembar observasi. Berdasarkan hasil tes penelitian tindakan kelas Prasiklus 18 siswa yang tuntas dengan persentase 45 %. Pada siklus I ketuntasan meningkat menjadi 67,5 % dan pada siklus 2 meningkat menjadi 100 % siswa yang tuntas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran (STAD) Student Teams Achievement Division dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI SDN 1 Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan, Jepara tahun pelajaran 2015/2016.
Kata kunci: Motivasi dan Hasil Belajar, Student Teams Achievement Division
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mata Pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan karakter warga negara, sehingga kelak mampu memahami, dan mampu melaksanaan hak-hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai amanat UUD 1945 dan Pancasila. Harapan kedepannya setelah siswa mempelajari Mata Pelajaran PKn siswa mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif di dalam menanggapi isu-isu kewargane-garaan. Di samping itu agar kelak nantinya dapat berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan masyarakat, berbangsa dan bernegara (Tim PLPG IKIP Semarang 2010 : 548). .
Pembelajaran PKn di SD yang kurang menarik akan membosankan siswa, apalagi dalam pembelajaran PKn, hampir sebagian besar siswa merasa kesulitan memahami materi. Hal ini dapat dilihat dari hasil ketuntasan pada pembelajaran PKn semester 1 kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1 Pecangaan Wetan, Pecangaan, Jepara tahun pelajaran 2015/2016 materi memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia. Dalam pembelajaran PKn materi ini terbukti dengan banyaknya siswa yang kesulitan untuk memahami materi memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia, rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa disebabkan karena guru masih menggunakan metode yang konvensional yaitu ceramah sehingga pada tes formatif siswa yang dapat mencapai nilai KKM yang ditentukan peneliti yaitu 70, hanya 18 siswa yang tuntas atau 45 % , sedangkan 22 siswa atau 55% yang belum tuntas dengan rata-rata 60,7 dari 40 siswa.
Buruknya hasil tes formatif tersebut merupakan akibat dari kurang penjelasan guru yang hanya mengandalkan tanya jawab saja serta hanya memberi tugas siswa mengerjakan soal, dan ketidak tersediaannya alat peraga yang memadai dan yang terpenting guru tidak menggunakan metode yang tepat. Berdasarkan kondisi diatas, guru kelas dengan mendapatkan masukan dan informasi dari berbagai pihak telah menentukan metode pengajaran dengan melaksanakan teknik pendekatan STAD (Student Teams- Achievement Divisions), teknik pendekatan STAD (Student Teams- Achievement Divisions) ini dipilih sebagai alternatif, karena berdasarkan pengamatan penulis, siswa lebih terarah dan tertarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, “Apakah penerapan metode STAD (Student Teams-Achievement Division dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI tentang memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia di SD N 1 Pecangaan Wetan semester I tahun pelajaran 2015/2016?”
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas yaitu mendeskripsikan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI tentang memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia di SD N 1 Pecangaan Wetan semester I tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan penerapan metode STAD (Student Teams-Achievement Division
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi siswa memperoleh pengalaman pembelajaran menyenangkan dan melatih berfikir kritis dalam meyelesaikan masalah yang berhu-bungan dengan PKn. Manfaat bagi guru membantu guru mengembangkan pengeta-huan dan pengalaman guru tentang variasi metode pembelajaran, sehingga mendo-rong guru untuk menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Manfaat bagi sekolahdigunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan kebijakan, khususnya peningkatan kualitas dalam Pembelajaran PKn .
KAJIAN TEORI
Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (Winataputra, 2008:1.18-1.19) pembelajar-an merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Kita lebih memilih istilah embelajaran karena istilah pembelajaran mengacu pada segala kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa. Kalau kita menggunakan istilah pengajaran, kita membatasi diri hanya pada konteks tatap muka guru-siswa di dalam kelas, sedangkan dengan istilah pembelajaran, interaksi siswa tidak dibatasi oleh kehadiran guru secara fisik. Siswa dapat belajar melalui bahan ajar cetak, radio, televisi, atau media lainnya.
Melihat kenyataan itu sudah tentu tekanan pada mata pelajaran PKn bukan hanya aspek kognitif belaka, akan tetapi justru berada pada segi afektif, namun dalam pelaksanaannya tidak berarti meninggalkan aspek kognitif, dan perilaku, karena sebagaimana dinyatakan Wahab 1989:4 (Winataputra 2008:8.10) bahwa antara ketiga matra itu (kognitif, afektif dan prilaku/psikomotorik) tidaklah berdiri sendir, selain hubungan antar ketiganya sangatlah erat, karena saling berintegrasi, sebab yang satu tidak dapat terjadi tanpa adanya unsur kedua lainnya.
Motivasi belajar dan Hasil Belajar
Menurut Sardiman, 2006:85 (Jurnal Pendidikan Lentera 2013: 25) motivasi berkaitan dengan tujuan pembelajaran, situasi belajar mengajar, fasilitas belajar mengajar dan kompetensi pedagogik serta profesional guru. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik, 1992:173) dikutip dalam Jurnal Pendidikan Lentera, 2013: 69. Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidakk akan mungkin melakukan aktifitas belajar.
Sedangkan belajar itu sendiri menurut Sudjana(1989:28) adalah proses yang ditandai dengan adanya perubahan-perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dpat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahamannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek individu. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah, dan jelasa bagi siswa, karena tujuan akan menuntut dalam belajar. Belajar memerlukan bimbingan baik dari guru atau tuntunan dari buku pelajaran.
Hasil Belajar
Menurut Winkel (1991:42) dikutip dalam Jurnal Pendidikan Lentera 2013:49, hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa di mana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini hasil belajar meliputi keaktifan, ketrampilan proses, motivasi, juga prestasi belajar. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukurandalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Dengan demikian tidak ada hasil apabila tidak ada kegiatan.
Model Pembelajaran Kooperatif Learning type STAD (Student Teams- Achievement Divisions)
Model Pembelajaran Kooperatif Learning type STAD (Student Teams- Achievement Divisions) menitik beratkan pada kerjasama diantara anggota kelompok dengan siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain yang belum paham mengeri (paham) sampai mengerti maksudnya. Model Pembelajaran Koperatif tipe STAD merupakan pendekat-an Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pela-jaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Guru yang menggunakan STAD mengajukan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu mengunakan presentasi Verbal atau teks.
Langkah-langkah Model Pembela-jaran Kooperatif Learning type STAD (Student Teams- Achievement Divisions) menurut Tim PLPG IKIP PGRI Semarang (2010) : 1)Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri 4 orang secara hetero-gen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll); 2)Guru menyajikan pelajaran; 3)Guru memberi tugas kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lain sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti; 4)Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa.Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu; 5)Memberi evaluasi dan 6)Penutup
Kerangka Berpikir
Kondisi awal motivasi dan hasi belajar rendah, disebabkan guru belum memanfaatkan metode STAD dan media pembelajaran PKn materi memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu ada tindakan yaitu dengan menerapkan metode STAD dan media pada kelas VI semester 1 SD Negeri 1 Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Diharapkan dengan menggunakan metode STAD dan media pada pembelajaran PKn materi memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa .
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori di atas peneliti merumuskan hipotesis yaitu Melalui Model Pembelajaran STAD (Student Teams- Achievement Division) dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa tentang materi memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia pada kelas VI semester 1 SD Negeri 1 Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SDN 1 Pecangaan Wetan terletak di jalan Flamboyan Desa Pulodarat, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian dilaksana-kan selama 3 bulan yaiti bulan Juli s/d September 2015. Subjek penelitian yaitu motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI SDN I Pecangaan Wetan dengan jumlah siswa 40 (20 siswa laki–laki dan 20 siswa perempuan).
Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari: (1) Daftar nilai, 2) Perang-kat pembelajaran yang dibuat guru, (3) Buku sumber pelajaran, dan (4) Hasil observasi, saran dari observer yang dilakukan sebelum, selama, dan sesudah tindakan penelitian, dan 5) dokumentasi selama tindakan diberikan.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berbentuk tes dan observasi. Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk menilai keaktifan dan perubahan tingkah laku siswa yang berkaitan erat dengan motivasi belajar dalam pembelajaran selama kegiatan dilakukan. Alat pengumpulan data tergantung pada teknik yang digunakan. Teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir soal tes. Butir soal tes ini berupa tes isian singkat yang terdiri atas 10 soal. Teknik non tes, alatnya berbentuk pedoman dan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan validitas teman sejawat, yakni teman sejawat yang menganalisis dan mengoreksi soal-soal yang telah disusun penulis sebelum digunakan dalam penelitian. Adapun hasil dari validasi teman sejawat menyatakan bahwa soal-soal sesuai untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dalam materi PKn tentang memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia.
Teknik analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis hasil dari observasi, tindakan dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman penelitian terhadap kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Kegiatan analisis merupakan refleksi dari data sebelum tindakan dan hasil selama dan setelah tindakan. Analisis data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk analisis kualitatif dengan metode pemaparan secara deskriptif, yakni mendeksripsikan semua temuan dalam penelitian disertai dengan data-data kuantitatif yang dianalisis secara sederhana menggunakan prosentase.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dalam bentuk hasil belajar siswa khusus pada peningkatan hasil belajar siswa tentang memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia. Adapun indikator kinerja tersebut adalah: (1) Adanya peningkatan perolehan nilai rata-rata ulangan harian kurang dari KKM menjadi minimal 70, (2) Adanya tingkat kelulusan KKM dari yang lulus KKM sebanyak 18 (45 %) menjadi 40 siswa (100 %), (3) Terjadinya peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa dalam pembelajaran PKn.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus melalui 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Hasil Penelitian
Deskrisi Kondisi Awal Siswa
Siswa yang belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (70) sebanyak 22 anak (55 %) dari jumlah siswa seluruhnya 40 anak. Sedangkan siswa yang mencapai tingkat ketuntasan sebanyak 18 anak (45 %) dari jumlah siswa seluruhnya. Nilai rata-rata kelas sebesar 60,7 dengan nilai paling tinggi 80 dan nilai paling rendah adalah 40. Siswa yang belum tuntas belajar ada 22 siswa, sedangkan siswa yang sudah tuntas belajarnya ada 18 siswa.
Deskripsi Siklus I
Hasil Belajar Siswa pada Tes Formatif
Sehubungan dengan pencapaian ketuntasan pada prasiklus dengan hasil yang belum memuaskan serta memperha-tikan saran dari supervisor maka peneliti melaksanakan siklus 1 dengan hasil sebagai berikut: rata-rata nilai yang dicapai 66,2 jumlah siswa tuntas KKM 27 anakjumlah siswa belum tuntas 13 anak, prosentase ketuntasan 67,5 % tuntas dan 32,5 % belum tuntas.
Pembelajaran telah mengalami peningkatan hasil belajar, namun masih bisa dikatakan belum berhasil, karena prosentase ketuntasan minimal yang seharusnya dicapai adalah 90%, sedang-kan hasil yang dicapai 67,5% maka masih perlu dilakukan perbaikan pembelajaran untuk mencapai ketuntasan minimal 70%. Siswa yang belum tuntas belajar ada 13 siswa, sedangkan siswa yang sudah tuntas belajarnya ada 27 siswa.
Deskripsi Siklus II
Hasil Belajar Siswa pada Tes Formatif Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 telah mengalami peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa sudah meningkat, secara lengkap hasil analisis tes formatif pada pelaksanaan siklus II sebagai berikut rata-rata nilai yang dicapai 74,5, jumlah siswa tuntas KKM 40 anak, jumlah siswa belum tuntas 0 anak presentasi ketuntasan 100 %. Karena telah mencapai prosentase 100 % di atas ketuntasan minimal yaitu 70% dengan rata-rata nilai 74,5
Siswa yang belum tuntas belajar ada 0 siswa atau 0%, sedangkan siswa yang sudah tuntas belajarnya ada 40 siswa atau 100%.
Pembhasan Hasil Penelitian
Setelah tindakan diberikan pada siklus I dan II, maka hasil tes formatif dianalisis berdasarkan bagan alur yang dipilih dalam penelitian, yakni pengum-pulan data, penyajian data, dan kesimpul-an. Dari data hasil penelitian yang dilaksanakan dapat dianalisis dan dideskripsikan dalam pemaparan berikut ini. Adapun data-data perbandingan nilai siswa dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel Data Hasil Belajar Siswa Pra siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
No |
Hasil Belajar |
Jumlah Siswa |
||
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
||
1 |
Tuntas |
18 anak |
23 anak |
100 anak |
2 |
Belum Tuntas |
22 anak |
17 anak |
0 anak |
3 |
Prosentase Ketuntasan |
45 % |
67,5% |
100 % |
4 |
Rata-rata nilai |
60,7 |
66,2 |
74,5 |
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penggunaan model penemuan terbimbing dalam pembelajaran PKn kelas VI SD Negeri 1 Pecangaan Wetan semester I tahun pelajaran 2015/2016, khususnya pada Kompetensi Dasar: Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui perbandingan nilai rata-rata, pada nilai pra siklus, siklus I dan siklus II, yaitu 60,7 meningkat menjadi 66,2 dan 74,5 serta perbandingan prosentase pencapaian KKM siswa dari prasiklus 45%, pada siklus I menjadi 67,5% dan siklus II naik menjadi 100%, dapat ditentukan bahwa pembelajaran ini bernilai positif, artinya dengan penggunaan model STAD (Student Teams- Achievement Division) dalam pembelajaran PKn, dapat dijadikan strategi yang efektif karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran PKn khususnya dalam materi Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia di kelas VI SD Negeri1 Pecangaan Wetan semester I tahun pelajaran 2015/2016
Dengan bimbingan guru sangat dibutuhkan untuk siswa yang belum tuntas dalam proses pembelajaran. Dengan adanya perbaikan pembelajaran kesalahan-kesalahan dalam proses pembelajaran akan teratasi sehingga kesalahan tersebut tidak akan terulang. Melalui pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 dan 2, serta saran dan kritik dari supervisor 1 dan 2, akhirnya dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil dan prestasi belajar. Selain itu, peneliti dapat mengetahui kelemahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran maka diperlukan langkah-langkah rencana perbaikan pembelajaran yang lebih baik.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa penerapan metode STAD (Student Teams- Achievement Division) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar pada materi Memahami sistem pemerintahan Republik Indonesia mata pelajaran PKn kelas VI semester 1 SD N 1 Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2015 / 2016 terbukti dengan hasil rata – rata tes formatif siswa yang meningkat dari prasiklus 60,7 meningkat di siklus 1 rata – ratanya 67,5 dan pada siklus 2 rata – ratanya adalah 74,5.
Saran
Saran bagi siswa agar selalu aktif dalam mengikuti proes pembelajaran terutama saat diskusi kelompok. Saran penelitian bagi guru perlu mengembangkan pengetahuannya tentang berbagai pendekatan dalam pembelajaran agar dapat memilih metode yang tepat, menarik, dan efektif sesuai materi yang diajarkan, sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik Oemar. (1993). Metode dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito
Jurnal Pendidikan LENTERA, (2003), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara
Nana Sudjana (1991), Media Pengajaran, Jakarta, bumi Aksara
Sardiman (1(1992) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali Press
Sudjana, N. (1989). Cara Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung
Tim PLPG IKIP PGRI Semarang (2010)
Udin S. Winataputra, dkk, (2008), Teori Belajar dan Pembelajaran, universitas Terbuka: Jakarta