Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatkan Hasil Belajar
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK PENINGKATKAN HASIL BELAJAR NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA BAGI SISWA KELAS X IPS1
SMA NEGERI 1 BULU PADA SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Priyanto
SMA Negeri 1 Bulu
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian kegiatan ini adalah: 1) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan proses pembelajaran PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019? 2) Bagaimanakah hasil belajar bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019? 3).Bagaimanakah perubahan keaktifan siswa dalam pembelajaran PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019? Penelitian tindakan kelas ini bertujuan 1).Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019., 2).Untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bagi siswa kelas X Ips 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.,3).Untuk memperbaiki perilaku positif terhadap belajar bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu Tahun Pelajaran 2018/2019. Metode pengumpulan data yang digunakan Setting penelitian adalah persiapan penelitian, Pelaksanaan Tindakan, Observasi, Refleksi, dan tes. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat dari sisi proses dan hasil.indikator dari sisi proses yaitu meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar PPKn.Dan indikator dari sisi hasil yaitu: Peningkatan skor keaktifan siswa (kondisi awal)/sebelum penelitian skor keaktifan adalah 40 (kurang) setelah siklus I skor keaktifan adalah 60 (sedang), setelah siklus II skor keaktifan adalah 75 (baik). Peningkatan hasil belajar (kondisi awal/sebelum penelitian hanya ada 30% siswa tuntas, setelah siklus I ad 70% siswa tuntas, setelah siklus II ada 85% siswa tuntas). dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilaksanakan guru telah mampu menumbuhkan dan meningkatkan hasil belajar siswa, serta berdampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.Penelitian ini disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara bagi kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun 2018/2019.dan hendaknya dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru dengan berbagai metode dan media belajar yang berbeda-beda,sehingga proses belajar mengajar di dalam kelas dapat berlangsung secara menarik dan menyenangkan, lebih memotivasi siswa dan menunjukkan adanya pengaruh terhadap keaktifann prestasi belajar siswa.
Kata kunci: Hasil Belajar, Jigsaw, Nilai Pembelajaran.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian bahwa selama ini, Proses pembelajaran Peningkatan hasil belajar Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan Pemerintahan Negara Melalui model Pembelajaran Tipe Jigsaw bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 bagi siswa masih berpusat pada guru dan belum mampu melibatkan siswa untuk aktif dalam menemukan pemahaman tentang materi yang disampaikan guru, Penyampaikan materi hanya menggunakan metode satu arah. Proses pembelajaran seperti itu, dirasa sangat membosankan dan kurang menarik perhatian siswa Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diketahui beberapa penyebab permasalahan tersebut. Pertama, siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran tersebut dan pembelajaran lebih didominasi oleh guru. Kedua, siswa menginginkan bentuk aktivitas yang lebih seperti diskusi kelompok, dan praktek lapangan. Ketiga, guru belum menggunakan strategi dan media pembelajaran yang sesuai dan memadai, sehingga kurang menarik perhatian siswa.Keberhasilan belajar peserta didik yang dicapai dapat diukur melalui penilaian hasil belajar, Salah satu metode mengajar yaitu:”Belajar kooperatif (cooperative learning) yang memerlukanpendekatan pengajaran melalui penggunaan kelompok kecilsiswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar” (Nurhadi dan senduk: 20)
Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah model pembelajaran kooperatif type Jigsaw dapat meningkatkan proses pembelajaran PPKn pada siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019? 2) Bagaimanakah hasil belajar bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019? 3) Bagaimanakah perubahan keaktifan siswa dalam pembelajaran PPKn pada siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019?”
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar PPKn melalui model pembelajaran kooperatif type Jigsaw bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019. 2) Untuk meningkatkan prestasi belajar PPKn melalui model pembelajaran kooperatif type Jigsaw bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019. 3) Untuk memperbaiki perilaku positif terhadap belajar bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
KAJIAN TEORI
Pembelajaran PPKn
Hakikat Belajar
Belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991) didefinisikan sebagai berikut, “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. ”,. Kemudian Muhibbin Syah (1995) memberikan kesimpulan tentang pengertian belajar yaitu belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Hakikat Keaktifan Siswa
Di dalam diri seseorang terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan perilaku siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut di atas di ajukan hipotesis tindakan yaitu “Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diduga dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan, serta mengetahui perilaku positif siswa dalam pembelajaran PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019”
METODE PENELITIAN
Metode
Adapun rincian kegiatan penelitian tersebut menggunakan metode: persiapan penelitian, pelaksanaan Tindakan, Observasi Perencanaan, Refleksi, Seminar, dan penjurnalan.Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru SMA Negeri 1 Bulu. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah kelas X IPS 1. Siswa kelas tersebut berjumlah 21 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Sementara itu, guru yang dijadikan subjek penelitian ini adalah Priyanto,S.H.M.M.
Teknik Validasi data
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data antara lain adalah 1) Hasil belajar di validasi empirik secara kualitatif. 2) Proses pembelajaran divalidasi datanya melalui triangulasi yang mencakup peneliti, peserta didik dan observer. Validasi pengamatan, dilakukan dengan cara mendiskusikan bersama observer
Teknik Analisis Data
Teknik analisa data menggunakan teknik analisis kritis. Teknik analisis ini mencakup kegiatan untuk mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada.Tindakan yang dilakukan berhasil apabila terjadi peningkatan keaktifan siswa dalam belajar.
Data hasil belajar siswa (dengan tes) yang di analisis adalah nilai. Hasil belajar siswa dikatakan baik jika telah menunjukkan adanya peningkatan hasil ulangan dari siklus 1 ke siklus berikutnya.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan, maka peneliti mengadakan observasi dan pengumpulan data dari kondisi awal kelas yang akan diberi tindakan, yaitu kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.
Untuk mengungkap kondisi awal dari kelas yang menjadi objek tindakan kelas ini maka peneliti melakukan langkah – langkah sebagai berikut: 1) Perencanaan. Untuk mengetahui kondisi awal dari kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu Tahun Pelajaran 2018/2019 maka peneliti merencanakan pembelajaran langsung dengan menggunakan metode ceramah biasa. Namun peneliti di dampingi oleh Kolaborator yaitu ibu Sri Sutrisni,S.Pd, untuk mengamati kegiatan belajar mengajar. Peneliti menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, dan menyiapkan alat tes yang akan digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan penguasaan materi PPKn dari siswa setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan metode ceramah biasa.
2) Tindakan. Pada pembelajaran ini, observer mengamati kejadian – kejadian yang terjadi secara rinci pada saat guru memaparkan materi Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara dan mencatatnya pada lembar observasi. Di akhir pertemuan, peneliti memberikan soal ulangan harian (postest) untuk mendapatkan nilai siswa dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Observasi. Dari hasil tersebut terlihat bahwa kondisi awal siswa kelas X IPS 1 mempunyai keaktifan yang kurang terhadap belajar PPKn. Dan secara klasikal, prestasi belajar siswa juga belum baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya 69 dan siswa yang tuntas belajar hanya 38,10%.
Aspek | Skor Keaktifan | Nilai UH |
Rata-rata | 49 | 69 |
Nilai / skor Maksimum | 64 | 85 |
Nilai / skor Minimum | 33 | 40 |
Variansi | 119,75 | 152,86 |
Simpangan Baku | 10,943 | 12,364 |
Banyaknya siswa yang tuntas belajar | 8 siswa | |
Banyaknya siswa yang belum tuntas belajar | 13 siswa | |
Prosentase siswa yang sudah tuntas belajar | 38,10% |
Dari hasil tersebut terlihat bahwa kondisi awal siswa kelas XI mempunyai keaktifan yang kurang terhadap belajar PKn. Dan secara klasikal, prestasi belajar siswa juga belum baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh hanya 69 dan siswa yang tuntas belajar hanya 38,10%.
4) Refleksi. Dari kondisi awal yang ada tersebut maka perlu diadakan suatu tindakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar PPKn dan nantinya dapat meningkatkan kemampuan penguasaan materi Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara dari siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu.Bertolak dari kondisi awal tersebut maka peneliti merencanakan tindakan penelitian dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
Siklus I.
Pada siklus 1 terdiri dari 4 tahap tindakan. tahap-tahap tindakan dalam siklus I terdiri dari: 1) Perencanaan. Untuk melakukan penelitian pada siklus I ini peneliti merencanakan tindakan jum,at, tanggal 1 februari 2019 yang meliputi: (a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi ” Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan negara” dengan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. (2) Validasi perangkat dan Instrumen. (3) Merakit lembar observasi dan soal ulangan
2) Tindakan. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang berupa guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi belajar, dilanjutkan dengan memberikan soal pretest dan mengorganisasikan siswa dalam kelompok serta menentukan topik-topik bahasan masing-masing kelompok. Dari 21 siswa, dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 anggota. Pembagian kelompok tersebut di dasarkan pada perolehan nilai ulangan harian pada kondisi awal. Pada kegiatan inti ini berlangsung selama 90 menit, selama kegitan inti tersebut, observer mengamati dan mencatat hal-hal yang terkait dengan perilaku siswa dan guru. Kemudian guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai lanjutan diskusi kelompok yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya, karena proses pembelajaran dengan tipe Jigsaw belum selesai, masih ada tahap yang harus dilalui oleh siswa yaitu masing-masing siswa harus kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan di kelompok ahli. kegiatan penutup ini berlangsung selama 5 menit.
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 26 februari 2019 dari 07.00 – 08.20. diawali dengan pemberian motivasi belajar kepada siswa dan arahan/ penjelasan terkait dengan lanjutan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw selama 10 menit. Kegiatan inti pada pertemuan kedua di siklus I ini berlangsung selama 45 menit.Setelah kelompok ahli selesai dalam mempresentasikan kepada kelompok asalnya, maka guru memberikan arahan/ penjelasan terkait dengan kuis yang akan dilaksanakan selama 45 menit. Dalam hal ini masing-masing siswa mengerjakan kuis ulangan harian tentang materi yang telah dipelajari dari hasil diskusi.
3) Observasi dan evaluasi. Dari hasil observasi hasil belajar siswa dalam belajar PPKn dan ulangan harian pada siklusI. Dari hasil tersebut terlihat bahwa pada siklus I dari 21 siswa kelas X IPS 1 Keaktifan siswa dalam belajar PPKn sudah mulai meningkat. Dan secara klasikal, prestasi belajar siswa sudah baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh yaitu 77 dan siswa yang tuntas belajar sudah mencapai 85,71%.
Aspek | Skor Keaktifan | Nilai Ulangan Harian |
Rata-rata | 61 | 77 |
Nilai / skor Maksimum | 72 | 85 |
Nilai / skor Minimum | 48 | 70 |
Variansi | 60,26 | 14,89 |
Simpangan Baku | 7,763 | 3,859 |
Banyaknya siswa yang tuntas belajar | 18 siswa | |
Banyaknya siswa yang belum tuntas belajar | 3 siswa | |
Prosentase siswa yang sudah tuntas belajar | 85,71% |
4) Refleksi. Dalam kegiatan pada siklus pertama di dapatkan hasil refleksi sebagai berikut: (a) Keberanian siswa untuk menyatakan pendapat masih sangat kurang, terlihat banyaknya siswa yang hanya menurut pada salah satu pendapat yang belum tentu benar. (b) Keaktifan siswa dalam belajar PPKn sudah meningkat dengan rata-rata skor 61. (c) Dari hasil ulangan harian pada siklus I ini, siswa yang tuntas belajar1 siswa,sedangkan siswa yang belum tuntas belajar 3 anak. Dengan nilai rata-rata 77.
Kegiatan siklus I perlu diulang, karena berdasarkan hasil evaluasi nilai rata-rata kelas sudah meningkat. Agar kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, bekerjasama dengan kelompok dapat ditumbuh kembangkan dan hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan, maka upaya perbaikan pada siklus berikutnya seperti hal berikut (1) Guru lebih memotivasi siswa dalam belajar kelompok. (2) Guru memberikan reward bagi siswa dan kelompok belajar yang mampu meraih nilai terbaik. (3) Tetap menggunakan model pembelajaran yang sama dalam KBM, namun anggota kelompoknya diacak kembali dengan pemerataan kemampuan pada setiap kelompoknya. (4) Meroling anggota kelompok asal dan kelompok ahli berdasarkan perolehan nilai ulangan harian di siklus 1.
Siklus II.
Pada siklus II terdiri dari 4 tahap tindakan. Tahap-tahap tindakan dalam siklus II terdiri dari: 1) Perencanaan. Untuk melakukan penelitian pada siklus II ini peneliti merencanakan tindakan yang dilakukan pada hari jum,at, tanggal 15 maret 2019 meliputi (a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi ” sistim pembagian kekuasaan Negara dengan model Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw (b) Validasiperangkat&Instrumen. (c) Merakit lembar observasi dan soal ulangan
2) Pelaksanaan Tindakan. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan yang berupa guru membuka pelajaran dan memberikan motivasi belajar, dilanjutkan dengan mengorganisasikan siswa dalam kelompok serta menentukan topik-topik bahasan masing-masing kelompok. Dari 21 siswa,dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3 anggota.Pembagian kelompok tersebut di dasarkan pada perolehan nilai ulangan harian pada siklus I.
Kemudian siswa melakukan diskusi pada kelompok ahli. Pada kegiatan inti ini berlangsung selama 90 menit, selama kegitan inti tersebut, observer mengamati dan mencatat hal-hal yang terkait dengan perilaku siswa dan guru. Kegiatan penutup ini berlangsung selama 5 menit.Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 9 april 2019 dari 08.20 – 09.40. diawali dengan pemberian motivasi belajar kepada siswa dan arahan/ penjelasan terkait dengan lanjutan pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw selama 5 menit. Kegiatan inti pada pertemuan kedua di siklus II ini berlangsung selama 45 menit. Setelah kelompok ahli selesai dalam mempresentasikan kepada kelompok asalnya, maka guru memberikan arahan/ penjelasan terkait dengan kuis yang akan dilaksanakan selama 45 menit. Dalam hal ini masing-masing siswa mengerjakan kuis ulangan harian tentang materi yang telah dipelajari dari hasil diskusi.
3) Observasi dan evaluasi. Dari hasil observasi hasil belajar siswa dalam belajar PPKn dan ulangan harian pada siklus II.Dari hasil tersebut terlihat bahwa pada siklus II dari 21 siswa kelas X IPS 1 Keaktifan siswa dalam belajar PPKn sudah sangat meningkat. Dan secara klasikal, prestasi belajar siswa sudah sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian yang diperoleh yaitu 82 dan siswa yang tuntas belajar sudah mencapai 100%.
Aspek | Skor Keaktifan | Nilai Ulangan Harian |
Rata-rata | 75 | 82 |
Nilai / skor Maksimum | 84 | 95 |
Nilai / skor Minimum | 62 | 75 |
Variansi | 28,85 | 26,23 |
Simpangan Baku | 5,371 | 5,122 |
Banyaknya siswa yang tuntas belajar | 21 siswa | |
Banyaknya siswa yang belum tuntas belajar | 0 siswa | |
Prosentase siswa yang sudah tuntas belajar | 100% |
4) Refleksi. Dalam kegiatan pada siklus kedua di dapatkan hasil refleksi sebagai berikut (a). Dalam menentukan perwakilan kelompok untuk kelompok ahli sudah dapat berjalan lancar. (b) Keberanian siswa untuk menyatakan pendapat sudah tinggi. (c) Keaktifan siswa dalam belajar PPKn sudah meningkat dengan rata-rata skor 75. (d) Dari hasil ulangan harian pada siklus II ini, semua siswa kelas X IPS 1 tuntas belajar, dengan nilai rata-rata 82. Secara garis besar, pelaksanaan siklus kedua berlangsung sangat baik dan dapat dilanjutkan pada proses pembelajaran pada materi yang lain.
Pembahasan
Hasil akhir penelitian dapat menjawab permasalahan yaitu apakah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggraan pemerintahan Negara bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari perolehan data-data hasil penelitian seperti dalam pembahasan berikut ini.
Keakktifan siswa dalam Belajar PPKn
Perbandingan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dipaparkan seperti pada tabel di bawah ini ini. Hasil evaluasi berdasarkan tabel 9 dan gambar diagram diatas menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw mampu meningkat, dari skor 49 pada kondisi awal, menjadi 61 pada siklus I dan 75 pada siklus II.
Nilai hasil belajar siswa
Perbandingan perolehan nilai hasil belajar siswa pada tiap siklus tindakan dipaparkan sebagai berikut 1) Nilai rata-rata meningkat, yaitu dari kondisi awal sebesar 69 menjadi 77 pada siklus I dan 82 pada nilai siklus II. 2) Tingkat ketuntasan belajar siswa, yaitu dari 38,1% kondisi awal menjadi 85,71% pada siklus I dan 100% pada siklus II.
Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw yang di dalam pelaksanaannya terdapat suatu hal-hal yang menarik untuk di ikuti dan amati secara serius terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. Meningkatnya keaktifan siswa ini siswa ini ikut berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang telah dipaparkan pada data-data hasil penelitian.
Hasil observasi
Berdasarkan observasi pada pra tindakan, siklus I dan siklus II, dapat diketahui bahwa dengan adanya penerapan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw membuat siswa lebih aktif dalam mencari dan mendalami materi yang diberikan.Berdasarkan hasil pembahasan secara keseluruhan dari data-data penelitian di atas, maka hipotesis tindakan yang diajukan penulis bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar PPKn dan dapat meningkatkan hasil belajar bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 tahun pelajaran 2018/2019 terbukti.
Hasil Pembahasan
Pembelajaran PPKn dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw yang dilaksanakan guru telah mampu menumbuhkan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar PPKn, serta berdampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator kinerja sebagai berikut: 1) Hasil penelitian dapat dilihat pada table 1 berikut, yang menunjukkan hasilevaluasi awal dari Observasi sebelum dilakukan tindakan. 2) Dari 21 siswa, ternyata siswa yang belum tuntas yang memperoleh nilai diatas dari 75 sebanyak 13 siswa (61,90%), sedangkan yang kurang dari 75 sebanyak 8 siswa (38,10%).Maka perlu adanya Penelitian Tindakan Kelas.
Siklus 1
Dalam perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi yang berisi analisis data dan penyimpulan hasil dari analisis menunjukan bahwa metode jigsaw dapat meningkatkan pemahaman yaitu tampak pada peningkatan siswa yang memperoleh nilai 85 sebanyak 18 siswa (85,71%) dan yang kurang dari 75 sebanyak 3 siswa (14,29%)
Siklus II
Dalam siklus II, selanjutnya mengulang langkah kerja 1 dengan bimbingan guru.Dengan upaya pembelajaran kooperatif jigsaw dan motivasi kembali agar siswa menjadi lebih aktif. Setelah diadakan tindakan pada siklus II dan dievaluasi, tampak menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa. pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh nilai diatas 75 sebanyak 18 siswa (85,71%) dan 3 siswa mengalami belum tuntas. Dari hasil observasi aktifitas siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II secara umum. Tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal semakin besar, yaitu dari 38,1% kondisi awal menjadi 85,71% pada siklus I dan 100% pada siklus II
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan kwalitas pembelajaran PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun pelajaran 2018/2019. 2) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PPKn bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun pelajaran 2018/2019. 3) Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dapat mengetahui perubahan perilaku bagi siswa kelas X IPS 1 SMA Negeri 1 Bulu pada semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, & Widodo S. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal 2006. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: PT. Yrama Widya
Depdiknas.2003. Undang-undang RI Nomor 20, Sisdiknas. Jakarta. Depdiknas.
Muhibbin Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Pengantar Komarudin Hidayat. Yogyakarta. Pustaka Insan Madani.
Siberman, Mel. 2007. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Slameto. 1995. BelajardanFaktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:RinekaCipta
Sutama.2013. Modul PLPG Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Badan Penerbit FKIP UMS.