Penerapan Teknik Mind Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
PENERAPAN TEKNIK MIND MAPPING
ATAU PETA PIKIRAN BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII A
SMP N 6 UNGARAN SATU ATAP SEMESTER 1 TAHUN 2019/2020
Dewi Nur Khalimah
SMP Negeri 6 Ungaran Satu Atap, Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan teknik Mind Mapping berbasis lingkungan sekolah untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas VIII A di SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020 dan mendeskripsikan penerapan teknik Mind Mapping berbasis lingkungan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas VIII A di SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan/pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Siklus I nilai rata-rata kelas 65 dan rata-rata kelas pada siklus II 71. Hal ini menunjukkan peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 6. Sedangkan ketuntasan pada siklus I adalah 58,33% dan pada siklus II ketuntasan menjadi 83,33% sehingga terjadi peningkatan sebesar 25%.
Kata kunci: Mind Mapping, aktivitas dan hasil belajar
ABSTRACT
The purpose of this study was to describe the application of the Mind Mapping technique based on the school environment to increase student activity in writing poetry in class VIII A students at SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Year 2019/2020 and describe the application of school environment-based Mind Mapping techniques to improve learning outcomes. students in writing poetry to class VIII A students at SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Year 2019/2020. The research method used is Classroom Action Research (PTK) which consists of two cycles, namely cycle I and cycle II. Each cycle consists of four stages, namely planning, acting/implementing, observing, and reflecting. The results showed an increase in student activity and student learning outcomes in learning to write poetry. Cycle I the class average value is 65 and the class average in cycle II is 71. This shows an increase in the class average score of 6. While completeness in cycle I is 58.33% and in cycle II completeness becomes 83.33% resulting in an increase of 25%.
Keywords: Mind mapping
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan benar. Pembelajaran tersebut akan lebih baik apabila dipelajari sejak dini dan berkesinambungan Pelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan yakni, berbicara, menyimak, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut sangatlah berkaitan erat antara satu dengan yang lain, sehingga keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan.
Menulis sebagai bagian dari empat keterampilan berbahasa yang dimiliki oleh setiap siswa, membutuhkan kreatifitas berfikir dan keterampilan menerapkan gagasan melalui bahasa tulis dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Tarigan (1994: 3) menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh orang lain sehingga orang lain dapat mengerti lambang-lambang grafis tersebut. Pada dasarnya menulis merupakan alat komunikasi dengan menggunakan pena dan kertas sebagai medianya. Dalam pembelajaran bahasa dan Sastra Indonesia, terdapat dua komponen pembelajaran yaitu kebahasaan dan kesusastraan. Dua hal tersebut saling berdampingan dan bersentuhan sebagai upaya untuk memenuhi kompetensi pembelajaran. Pembelajaran kebahasaan ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan berbahasa, yang terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran kesusastraan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam apresiasi karya sastra yaitu menikmati, menghayati, memahami, dan menuliskan karya sastra.
Melalui pembelajaran sastra, keterampilan menulis menjadi bagian yang penting dan tidak terpisahkan. Menurut Rahmanto (2001: 19) ada empat kecakapan yang dikembangkan yaitu kecakapan yang bersifat indera, penalaran, afektif, sosial, dan religius. Empat kecakapan tersebut dikembangkan dengan tujuan siswa untuk mampu mengapresiasikan sastra dengan baik secra langsung maupun tidak langsung. Siswa tidak hanya mengerti teori saja, tetapi siswa juga harus mampu membaca, menganalisis, dan membuat karya sastra itu sendiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran ditempuh melalui pengajaran sastra yang memiliki banyak manfaat. Melalui pengajaran sastra, kita mampu mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang mencakup masalah penerimaan, pemberian, tanggapan, dan nilai sebuah karya sastra. Pengajaran sastra juga mengajarkan tentang manusia dan aspek humanitas yang terkandung dalam karya sastra dan bagaimana cara menghayati nilai-nilai tersebut.
Pentingnya keterampilan menulis dalam suatu pembelajaran maka perlu diajarkan sejak dini. Perlu adanya pembinaan yang khusus dalam pembelajaran keterampilan menulis. Salah satunya adalah menulis kreatif puisi, untuk dapat mengembangkan gagasan dan ide yang ada dalam potensi diri siswa maka dapat dituangkan dalam bentuk bahasa tulis. Keterampilan menulis siswa dituntut untuk pemunculan daya imajinatif, struktur berfikir yang runtut, pemilihan diksi, pengabungan dan pengolahan diksi yang telah dipilih, sehingga siswa dapat menuangkan ide gagasannya dalam bentuk puisi yang baik.
Berdasarkan observasi peneliti dan hasil prasiklus yang dilakukan di SMPN 6 Ungaran Satu Atap kelas VIII A, pelaksanaan pembelajaran menulis puisi menghasikan beberapa temuan, yaitu (1) hasil prasiklus siswa menunjukkan bahwa sebagian siswa kesulitan menuangkan idenya dalam bentuk tulisan, (2) sebagian siswa enggan menulis puisi dengan alasan sulit, (3) kurangnya kosa kata dalam menulis puisi (4) pemilihan diksi/pemilihan kata yang kurang tepat, (5) rendahnya minat siswa terhadap keterampilan menulis puisi, dan (6) sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai KKM.
Dengan demikian perlu suatu penerapan teknik/metode tertentu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya dalam menulis puisi. Teknik mind mapping/peta pikiran bisa menjadi solusi dalam pembelajaran menulis puisi. Mind mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (DePorter, 2009:153). Mind mapping merupakan cara mencatat yang mengakomodir cara kerja otak secara natural. Berbeda dengan catatan konvensional yang ditulis dalam bentuk daftar panjang ke bawah. Mind mapping akan mengajak pikiran untuk membayangkan suatu subjek sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan (Edward, 2009:63).
Selain teknik/metode yang tepat diikuti pula sumber belajar dan media untuk mendukung pembelajaran lebih menyenangkan. Dalam penelitian ini menggunakan lingkungan sebagai media dalam pembelajaran puisi. Siahaan (2004) lingkungan atau yang biasa disebut lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya. Selanjutnya Soemarwoto (1997) menjelaskan lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Anies (2006) Lingkungan adalah sekeliling tempat organisasi beroperasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, serta hubungan di antaranya. Sekeliling dalam hubungan ini jangkauannya dari dalam organisasi sampai sistem global.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
Untuk membuat peta pikiran, hendaknya kita menggunakan bolpoint bewarna dan memulai dari bagian tengah kertas. Kalau bisa, menggunakan kertas secara melebar untuk mendapatkan lebih banyak tempat. Langkah-langkah teknik mind mapping menulis puisi sebagai berikut.
- Amatilah lingkungan sekolah
- Pilih salah satu objek lingkungan sekolah yang akan dijadikan tema puisi atau judul puisi
- Tulis tema puisi di tengah-tengah kertas dan lingkupilah dengan lingkaran, persegi, atau bentuk lain.
- Tambahkan sebuah cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap poin atau gagasan utama. Jumlah cabang-cabangnya akan bervariasi, tergantung dari jumlah gagasan dan segmen. Bisa menggunakan warna yang berbeda untuk tiap-tiap cabang.
- Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkannya untuk detail. Kata kunci adalah kata-kata yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan siswa. Jika siswa menggunakan singkatan, maka singkatan tersebut dengan mudah siswa segera mengingat artinya selama berminggu-minggu setelahnya.
- Tambahkan simbol-simbol dan llustrasi-ilustrasi untuk mendapatkan ingatan yang lebih baik.
- Kembangkan satu kata kunci untuk satu larik puisi.
Kembangkan larik-larik puisi tersebut menjadi beberapa bait sehingga menjadi sebuah puisi yang utuh.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Teknik Mind Mapping atau Peta Pikiran Berbasis Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Puisi pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020. Dalam penelitian ini diharapkan aktivitas siswa dalam menulis puisi akan meningkat. Siswa akan tertarik dan termotivasi untuk menulis puisi. Selain itu, hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, maka rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan teknik Mind Mapping berbasis lingkungan sekolah dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas VIII A di SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020. (2) Bagaimana penerapan teknik Mind Mapping berbasis lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas VIII A di SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan penerapan teknik Mind Mapping berbasis lingkungan sekolah untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas VIII A di SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020. (2) Mendeskripsikan penerapan teknik Mind Mapping berbasis lingkungan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas VIII A di SMPN 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan/pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Ungaran Satu Atap, Kabupaten Semarang. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII A pada semester 1 tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan selama lima bulan, yakni bulan Agustus 2019 hingga Desember 2019. Rincian jadwal penelitian sebagai berikut. Prapenelitian dilakukan pada minggu ke dua bulan Agustus 2019. Dilanjutkan dengan pengajuan proposal penelitian pada minggu ke dua bulan September 2019. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada minggu ke dua Oktober sampai dengan minggu ke tiga bulan November 2019. Penyusunan laporan penelitian dilakukan pada minggu ke tiga bulan November 2019 sampai dengan Desember 2019. Seminar hasil penelitian dilaksanakan pada minggu ke empat bulan Januari 2020
Penelitian ini bersifat kolaboratif, yaitu peneliti dan guru bekerja sama untuk mengidentifikasi masalah, menetapkan masalah, menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan, dan melakukan refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data nilai siswa yang diperoleh menunjukkan kondisi awal siswa, berdasarkan nilai tugas yang diberikan guru pada materi menulis puisi dengan tema bebas serta menggunakan metode pembelajaran ceramah dan penugasan dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1 Hasil Nilai Tes Menulis Sebelum Menerapkan Teknik Mind Mapping Berbasis Lingkungan sekolah
No | Rentan Nilai | Jumlah Siswa | Persentase (%) |
1 | 89-100 | – | – |
2 | 77-88 | – | – |
3 | 65-75 | 6 | 25,00 |
4 | 53-64 | 9 | 37,50 |
5 | Kurang dari 53 | 9 | 37,50 |
Jumlah | 24 | 100,00 |
Dari data di atas dapat diketahui bahwa siswa yang belum dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (65) masih sebanyak 18siswa (75%) dari jumlah siswa seluruhnya 24. Peserta yang mencapai tingkat ketuntasan minimal sebanyak 6siswa (25%) dari jumlah siswa seluruhnya. Nilai rata-rata siswa56,53dengan nilai paling tinggi 73 dan nilai terendah 40. Data selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran.
Data hasil pembelajaran menulis puisi siklus I dikelompokkan dari tingkat ketuntasan disusun dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Analisis Hasil Keterampilan Menulis Puisidengan Teknik Mind Mapping Berbasis Lingkungan Sekolah Siklus I
No | Rentan Nilai | Jumlah Siswa | Persentase (%) |
1 | 89-100 | ||
2 | 77-88 | 2 | 8,33 |
3 | 65-75 | 12 | 50,00 |
4 | 53-64 | 8 | 33,33 |
5 | Kurang dari 53 | 2 | 8,33 |
Jumlah | 24 | 100,00 |
Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa hasil pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa sebanyak 14 siswa mencapai ketuntasan dengan persentase 58,33%, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 10 orang dengan persentase 41,67%. Rata-rata kelas 65, dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. (Data nilai lengkap dapat dilihat pada lampiran).
Data hasil pembelajaran menulis puisi tersebut jika dikelompokkan dari tingkat ketuntasan disusun dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat dalam Tabel 4.7 berikut.
Tabel 3 Analisis Hasil Keterampilan Menulis Puisidengan Teknik Mind Mapping Berbasis Lingkungan Sekolah Siklus II
No | Rentan Nilai | Jumlah Siswa | Persentase (%) |
1 | 89-100 | 2 | 8,33 |
2 | 77-88 | 4 | 16,67 |
3 | 65-75 | 14 | 58,33 |
4 | 53-64 | 4 | 16,67 |
5 | Kurang dari 53 | – | – |
Jumlah | 24 | 100,00 |
Berdasarkan tabel tersebut dapat dipaparkan bahwa hasil pembelajaran siklus II menunjukkan bahwa sebanyak 20 siswa mencapai ketuntasan dengan persentase 83,33%, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 4 orang dengan persentase 16,67%. Rata-rata kelas 71, dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 60.
Pada siklus II telah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakanteknik mind mapping berbasis lingkungan sekolah. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan siklus I, nilai pada prasiklus ke siklus II naik menjadi 58,33%. Nilai tertinggi naik dari 80 menjadi 93. Rata-rata nilai naik 6,39% dari 65 menjadi 71,34. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat.
Ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah:
Tabel 4.8. Ketuntasan belajar siswa pada siklus II
Jumlah Siswa | Belum Tuntas | Tuntas | Persentase Ketuntasan |
24 | 4 | 20 | 83,33% |
Ketuntasan belajar pada siklus II telah mencapai 83,33 %, berarti telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu 80 % siswa memperoleh nilai hasil belajar ≥ 65 pada siklus II.
SIMPULAN
Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dijabarkan dalam pembahasan dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II membawa peningkatan baik aktivitas belajar maupun hasil belajar. Aktivitas belajar menulis puisi mengalami peningkatan dari rerata skor pada kondisi awal 12,5%, pada siklus I meningkat menjadi 29,17% dan pada siklus II meningkat menjadi 83,33%. Pada indikator kinerja penelitian, indikator keberhasilan direfleksikan dengan 54,17% siswa mencapai rerata skor aktivitas belajar kualifikasi cukup, baik, bahkan sangat baik pada siklus I dan 100% siswa mencapai rerata skor aktivitas belajar belajar kualifikasi cukup, baik, bahkan sangat baik pada siklus II. Hasil belajar mengalami peningkatan dari rerata 56,53 pada kondisi awal, meningkat 65,00 pada siklus I, dan meningkat lagi 71,39 pada siklus II sehingga rerata naik 14,86. Persentase jumlah siswa yang tuntas belajar meningkat dari 25% menjadi 83,33%, berarti meningkat 58,33%. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Penerapan Teknik Mind Mapping atau Peta Pikiran Berbasis Lingkungan Sekolah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menulis Puisi pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 6 Ungaran Satu Atap Semester 1 Tahun 2019/2020 dapat terbukti.
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2006. Seri Lingkungan dan Penyakit, Manajemen Berbasis Lingkungan, Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular.Jakarta: PT Elex Media Komputido
Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
De Porter, Bobbi, dan Hernacki, Mik. 2009. Quantum Learning. Diterjemahkan oleh Alwiyah Adurrahman. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.
Edward, Caroline. 2009. Mind Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas. Yogyakarta: Wangun Printika.
Rahmanto. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindir Graha.
Siahaan, N.H.T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Lingkungan. Jakarta: Erlangga.
Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Yogyakarta: Djambatan.
Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.