PENGARUH COVID 19 TERHADAP PENDIDIKAN

DAN PROSES PEMBELAJARAN

 

Galuh Ayu Mustikasari

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

 

ABSTRAK

Dunia saat ini sedang diresahkan adanya virus Covid-19 yang mulai muncul pada bulan Desember dari Wuhan yang memiliki karakteristik penyebarannya cukup tinggi. Virus ini mulai memasuki daerah Indonesia sekitar bulan Mei 2020 dan WHO menetapkan menetapkan Covid-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Dengan informasi penyebaran yang tinggi dan cepat pemerintah menerapkan PSBB untuk memutus rantai penularan Covid-19. PSBB ini berdampak dengan aspek kehidupan seperti perekonomian, keamanan,politik, dan pendidikan. Penegakan kebijakan ini tidak mengurangi ketertinggalannya dalam hal pendidikan dengan mengubah yang sebelumnya berangkat sekolah, ini dialihkan untuk belajar dari rumah yang memanfaatkan teknologi modern. Dan kegiatan ini akan berhasil dan akan efektif jika komponen dalam pendidikan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan yang diperlukan.

Kata Kunci: Pendidikan, Pengaruh Covid-19

 

PENDAHULUAN

Covid 19, virus yang mulai muncul pada akhir 2019 tepatnya pada bulan Desember yang berasal dari Wuhan,Provinsi Hubei China (Yuliana, Lee 2020). Covid-19 (Corona Virus Desese-2019) atau yang dikenal dengan virus corona ini membuat dunia resah karena karakteristik virus yang penyebarannya cukup tinggi. Pada awalnya virus ini diduga akibat paparan pasar grosir makanan laut yang menjual banyak spesies hewan hidup. Penyakit ini mulai menyebar di dalam negeri sebagian China pads 18 Desember hingga 29 Desember 2019. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan Covid-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Penambahan jumlah kasus Covid-19 berlangsung cukup cepat dan menyebar ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Hingga saat ini, berdasarkan data WHO diperoleh bahwa Covid-19 telah menjadi pandemic global dengan 69.664.639 kasus positif yang terkonfirmasi di 216 negara di seluruh dunia (Update: 11-12-2020) termasuk negara Indonesia yang menempati posisi nomor 19 dengan kasus Covid-19 tertinggi. Wabah ini telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia semenjak 12 Mei 2020. Dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 ini telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan.

Semenjak wabah ini ditetapkan sebagai darurat kesehatan global, seluruh kegiatan yang ada di penjuru dunia menjadi terhambat. Pemerintah menetapkan WFH (work from home) dan melakukan langkah kebijakan mensosialisasikan gerakan Sosial Distancing dengan maksud karantina mandiri untuk memutus rantai penularan virus Covid-19. Sehingga, pengujian pendidikan didesak untuk melakukan pendidikan jarak jaruh yang dilakukan secara serempak di Indonesia yang didukung oleh perkembangan teknologi industry saat ini. Pembelajaran online secara efektif tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran meskipun pendidik dan peserta didik berada di tempat yang berbeda. Pembelajaran online ini mampu menyelesaikan permasalahan keterlambatan peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Pembahasan

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Penyebaran virus ini pada awalnya berdampak dunia perekonomian karena kebijakan pemerintah yang menetapkan PSBB. Status kedaruratan kesehatan dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah ditetapkan pemerintah. Pembatasan sosial ini merupakan salah satu upaya untuk menghadapi wabah covid 19 dalam memutus mata rantai penyebarannya. Pembatasan sosial berskala besar tersebut tertuang dalam Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan Pasal 59 Ayat 2 pada tahun 2020 yang menyebutkan tujuan dari peraturan ini adalah untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit, kedaruratan kesehatan masyarakat yang sedang terjadi antar orang di suatu wilayah tertentu.

Selanjutnya Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan Pasal 59 Ayat 3 tahun 2020 menjelaskan bahwa “pembatasan sosial berskala besar ini paling sedikit meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan atau pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum.”. Dalam Undang-Undang tersebut telah dijelaskan juga untuk menegakkan kebijakan Social distancing maupun physical distancing didalam aspek pendidikan pula.

Hal ini telah diakui oleh organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), bahwa wabah virus corona telah berdampak terhadap sektor pendidikan. Menurut Hongyue dan Rajib, dampak pandemi terhadap perekonomian, sosial, keamanan, serta politik akan mempengaruhi kondisi psikologis dan perubahan perilaku yang sifatnya lebih luas dalam jangka waktu yang lebih panjang. Perubahan perilaku tersebut mencakup perilaku hidup sehat, perilaku menggunakan teknologi, perilaku dalam pendidikan, perilaku menggunakan media sosial, perilaku konsumtif, perilaku kerja, dan perilaku sosial keagamaan. Menurut Roycnhansyah, perilaku masyarakat pada masa pandemi mengalami perubahan diantara salah satu yaitu pembelajaran daring secara everything virtual, transport mode choice, sampai dengan controll access.

Kebijakan pemerintah ini mendorong untuk semua elemen terutama pada aspek pendidikan untuk tetap mengaktifkan kelas meskipun sekolah ditutup dan mengganti dengan pembelajaran secara daring. Penutupan sekolah menjadi langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada anak-anak. Dengan kondisi saat ini, elemen pendidikan mengharuskan untuk melakukan inovasi dan adaptasi terkait pemanfaatan teknologi yang tersedia untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh. Pemanfaatan teknologi saat ini menjadi pendukung utama untuk melaksanakan proses pembelajaran online yang dilakukan dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh.

Menurut pendapat Molinda, yang dikutip oleh Arizona, pembelajaran online merupakan bentuk pembelajaran atau pelatihan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya dengan internet. Melansir dari laman resmi Kemendikbud RI, ada 12 platform atau aplikasi yang bisa diakses pelajar untuk belajar di rumah yaitu (1) Rumah belajar; (2) Meja kita; (3) Icando; (4) Indonesiax; (5) Google for education; (6) Kelas pintar; (7) Microsoft office 365; (8) Quipper school (9) Ruang guru; (10) Sekolahmu; (11) Zenius; (12) Cisco webex. Namun, karena perkembangan teknologi modern saat ini ada beberapa aplikasi yang dapat membantu dalam kegiatan daring, misalnya whatsapp,zoom,gmeet, schoology, google classroom, Edmodo, web blog, dan sebagainya. Penggunaan aplikasi sini pengajar dan peserta didik dapat melangsungkan pembelajaran tanpa melalui tatap muka di kelas dengan pemberian materi pembelajaran berupa slide power point,e-book, video pembelajaran, pemberian tugas, dan sekaligus penilaian.

Seorang pengajar dan peserta didik melalui aplikasi ini dimungkinkan untuk berinteraksi secara virtual atau melalui forum diskusi dengan fasilitas pesan instan dan kegaitan presentasi terkait dengan permasalahan materi dan jalannya pembelajaran secara interaktif. Kegiatan ini mengharuskan pengajar dan peserta didik untuk ahli dalam penggunakan teknologi ini. Menurut Dabbagh ( Hasanah, 2020) menyebutkan ciri-ciri peserta didik dalam aktivitas belajar secara online atau daring yaitu 1)semangat belajar, semangat pelajar pada saat proses pembelajaran kuat atau tinggi dalam pembelajaran mandiri; 2) Literacy terhadap teknologi, kemandirian pemahaman terhadap pemakaian teknologi; 3) kemampuan berkomunikasi interpersonal, pesera didik diusahakan untuk mampu menguasai kemampuan interpersonal; 4) berkolaborasi, memahami dan memakai pemebelajaran untuk berinteraksi dan berkolaborasi. 5) keterampilan untuk belajar mandiri, salah satu ciri peserta aktif dalam pembelajaran daring adalah kemampuan dalam belajar mandiri, yang diharapkan oleh pengajar untuk peserta didik dapat mencari,meneliti dan menyimpulkan sendiri.

Dampak COVID-19 terhadap pendidikan

Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan skil. Selain itu banyak peserta didik yang menganggap bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, karena mereka dapat berinteraksi satu sama lain. Namun, dengan keadaan yang seperti ini, proses pembelajaran yang di lakukan di sekolah diinterpretasikan ke pembelajaran daring atau sekolah online. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, iIstilah “daring” merupakan akronim dari “dalam jaringan“. Perkuliahan daring merupakan salah metode pembelajaran online atau dilakukan melalui jaringan internet. Sistem daring ini dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Program Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (KDITT). KDITT merupakan program pemerintah dalam menjangkau pelajar skala nasional (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2014: 1). Gangguan Covid-19 ini sangat mempengaruhi produktivitas peserta didik. Pada sebuah artikel yang ditulis Carlsson untuk kegiatan pendidikan yang masih dalam satu negara dapat terpenuhi. Namun, berbeda dengan yang melakukan kegiatan pendidikan lintas negara. Carlsson juga menjelaskan dimana para peserta didik di salah satu unversitas di Swedia memiliki jumlah hari yang berbeda untuk mempersiapkan diri menghadapi tes penting. Para peserta didik di Swedia menambah hari belajar selama sepuluh hari sekolah yang biasanya hanya mendapatkan 5 hari sekolah. Karena perbedaan waktu ini diasumsikan setiap tertinggal satu hari tidak bersekolah maka mereka seperti kehilangan sekolah dengan tingkatan 1%.

Hal itu didukung oleh Lavy, yang mengemukakan dampak Covid-19 terhadap pendidikan di dunia karena perbedaan waktu. Situsasi yang sama terhadap Indonesia Kementerian Pendidikan di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim, mendengungkan semangat peningkatan produktivitas bagi siswa untuk mengangkat peluang kerja ketika menjadi lulusan sebuah sekolah. Namun dengan hadirnya wabah Covid-19 yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan Indonesia perlu mengikuti alur kegiatan pembelajaran online yang sekiranya dapat menolong kondisi sekolah dalam keadaan darurat. Menurut Agus dalam penelitian yang berjudul“Studi Eksploratif Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar” dampak COVID-19 terhadap proses pendidikan secara online ini berdampak terhadap siswa, orang tua dan guru itu sendiri.

Dampak yang dirasakan murid yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap muka dengan para gurunya, dengan adanya metode pembelajaran jarah jauh membuat para murid perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka. Dampak terhadap orang tua yaitu kendala yang dihadapi para orang tua adalah adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah, teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke internet dan kuota oleh karena itu tingkat penggunaaan kuota internet akan bertambah dan akan menambah beban pengeluaran orang tua. Dampak yang dirasakan guru yaitu tidak semua mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial,serta belum mampu menggunakan perangkat atau fasilitas untuk penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih dahulu sebagai sarana pembelajaran.

Dampak positif dan negatif pembelajaran online

Setelah Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) maka kegaiatan belajar dilakukan secara daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease (Covid-19). (Menteri Pendidikan, 2020). Proses pembelajaran online ini memuat dampak positif dan dampak negatif seperti yang telah di jelaskan pada artikel metro.tempo. Dampak positif tersebut ialah, peserta didik dapat memiliki banyak waktu bersama keluarga, memulai metode belajar yang inovatif dan variatif, jadwal yang tidak berubah, menjadi peka terhadap perubahan, menjadi semakin mandiri, semakin paham akan teknologi modern, dan peserta didik dapat mereview pembelajaran dimana saja,. Dan dampak negatifnya seperti penurunan pencapaian belajar,kurangnya interaksi antara pengajar dan peserta didik, berpotensi menjadi korban kekerasan rumah tangga, berperilaku konsumtif karena untuk pemenuhan teknologi, dan anak kurang bersosialisasi.

Kerugian Siswa pada Penilaian

Selama kegiatan pendidikan daring, pembelajaran dan penilaian harus tetap berjalan seperti biasanya. Ada banyak kerugian yang mendasar pada peserta didik selama ini karena hilangnya informasi penilaian peserta didik. Contohnya adalah peserta didik yang dapat memenuhi target atau skil maupun keahlian tertentu seharusnya mendapatkan nilai yang sesuai sehingga dapat menjadi treatment untuk tahun yang akan datang. Kasus lain datang dari luar negeri, di sebagian negara Eropa dimana peserta didik seharusnya mendapatkan cara penilaian secara tradisional. Karena jika mengganti alat penguji dari tradisional dengan alat bantu online, bisa saja memiliki kesalahan pengukuran dan tidak seperti yang biasa dilakukan. Menurut sebagian orang eropa menggunakan penilaian yang berbeda seperti online dan kredensial pendidikan tidak memuat klasifikasi gelar dan nilai yang tepat untuk peserta didik. Sehingga, mempengaruhi kecocokan dalam pendidikan yang sesuai.

Hambatan terhadap pendidikan daring

Karena kegiatan pendidikan melalui daring, terdapat beberapa kendala atau hambatan selama melaksanakan kegiatan tersebut. Hambatan tersebut yaitu:

  1. kondisi wilayah di Indonesia yang memiliki 34 provinsi dan 7.780 pulau ini menyebabkan tidak semua wilayah dapat terjangkau oleh internet, termasuk tempat yang masih sukar di jangkau dengan kendaraan.
  2. Keadaan jaringan yang tidak bisa di tentukan, jaringan sangat penting untuk melakukan kegiatan ini, karena kegiatan ini memang membutuhnya jaringan yang baik untuk mengakses apapun yang diminta oleh pengajar.
  3. Keterbatasan penguasaan teknologi informasi oleh pengajar dan peserta didik, kondisi pengajar di Indonesia tidak seluruhnya paham akan penggunaan teknologi, ini dapat dilihat dari seorang pengajar yang lahir sebelum tahun 1980-an.
  4. Sarana dan prasarana yang kurang memadai, perangkat pendukung teknologi modern memang mahal, di daerah Indonesia masih banyak masyarakat yang masih kurang dalam perekonomiannya sehingga tidak dapat memenuhi ketuhan untuk melaksanakan kegiatan daring.
  5. Kurang siapnya penyediaan anggaran, anggaran juga dapat menghambat karena kegiatan ini menggunakan kuota internet untuk mengakses media daring.

Metode untuk pembelajaran daring

Kegiatan pembelajaran harus tetap dilaksanakan dengan efektif dan berjalan dengan baik. Namun, masih banyak simpang siur metode yang bagaimana untuk melaksanakan kegiatan ini. Menurut wawancara berikut, beberapa masyarakat mengemukakan pendapatnya. Menurut Ritz ajika seorang pengajar hanya memberikan materi pembelajaran atau memberi tugas, itu tidak akan berjalan dengan efektif. Maka sebaiknya,seorang pengajar mengirimkan dokumen materi berupa power point, kemudian peserta didik menyalin materi dengan di cetak atau tulis tangan yang kemudian dikirim melalui surel aplikasi dinilai lebih efektif saat menjalankan proses kegiatan pembelajaran. (CNN Indonesia,2020)

Menurut Heru Purnomo pemikir rakyat media network pembelajaran daring yang efektif adalah dengan menggunakan whatsapp grup, dengan menambahkan video penjelasan dan peserta didik bisa memanfaatkan konten gratis dari berbagai sumber. Menurut Vicky dan Putri,seorang penyelenggara google classroom mengemukakan bahwa blended learning lebih efektif,dimana menggabungkan dua metode dengan bertatap muka dan di jelaskan agar peserta didik menjadi lebih paham,nyaman dan aktif, serta di beri materi melalui kiriman surel.Didukung oleh Lenny N Rosalin Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak, yang menambahkan bahwa seorang pengajar untuk tidak terlalu memberikan banyak tugas dan mengajak peserta didik untuk berinteraksi dirasa lebih efektif.

Sayekti (2019:154) mengadaptasi pendapat, bahwa pembelajaran daring memiliki beberapa karakteristik antara lain; 1) materi ajar disajikan dalam bentuk teks, grafik dan berbagai elemen multimedia; 2) komunikasi dilakukan secara serentak dan tak serentak seperti video conferencing, chats rooms, atau discussion forums; 3) digunakan untuk belajar pada waktu dan tempat maya; 4) dapat digunakan berbagai elemen belajar berbasiskomunikasi belajar; 5) materi ajar relatif mudah diperbaharui; 6) meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan fasilitator; 7) memungkinkan bentuk komunikasi belajar formal dan informal; 8) dapat menggunakan ragam sumber belajar yang luas di internet.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat diatas adalah melaksanakan dengan metode menggunakan aplikasi seperti zoom, google classroom, dan lainnya agar pengajar dapat bertatap muka secara virtual dengan peserta didik saat menjelaskan materi. Metode ini dapat sebagai antisipasi peserta didik yang sulit untuk belajar sendiri, di dalam forum ini mereka akan bertanya dan lebih memperhatikan pengajar jika memang tidak bisa dalam mempelajari suatu materi. Metode ini juga dapat digunakan sebagai penilaian keaktifan peserta didik selama kegiatan pembelajaran. Untuk tugas metode metode yang mungkin efektif adalah dengan mengirimkan tugas melalui surel dan peserta didik dapat menyalin pada word atau tulisan sendiri yang kemudian dikirimkan melaui surel yang telah disepakati. Namun,keberhasilan metode ini juga tergantung dari beberapa komponen pendidikan yaitu pengajar, peserta didik, materi pembelajaran atau sumber, serta sarana dan prasana.

Langkah Strategis dan Solusi bagi dunia

Disebutkan selain metode, langkah strategis dalam menghadapi masalah ini oleh Rizqon (2020) bahwa pendidikan Indonesia pada dunia pendidikan, seluruh steakholders harus bahu membahu untuk membantu peserta didik untuk tidak tertinggal pendidikan. Kondisi ini tidak boleh terlepas pandang dari kebijakan pemerintah dan pelaksanaannya operasionalisasi di lapangan. Adapun hal yang wajib dilakukan oleh semua steakholders pendidikan adalah;

Pemerintah

Peran pemerintah sangat penting dan fundamental. Alokasi anggaran yang sudah diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang refocussing kegiatan, relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 harus segera dilaksanakan.

Orang Tua

Orang tua sebagai pendidik utama di rumah tangga harus menjalankan fungsinya. Meskipun demikian tetap saja bantuan guru di sekolah perlu hadir door to door disemua peserta didik. Ini harus membuka cakrawala dan tanggung jawab orang tua bahwa pendidikan anaknya harus dikembalikan pada effort orang tua dalam mendidikan mental, sikap dan pengetahuan anak-anaknya.

Guru

Langkah pembelajaran daring harus seefektif mungkin. Guru bukan membebani murid dalam tugas-tugas yang dihantarkan dalam belajar di rumah. Jika perlu guru hadir secara gagasan dalam door to door peserta didik. Guru bukan hanya memposisikan sebagai pentransfer ilmu, tetapi tetap saja mengutamakan ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

Sekolah

Sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan harus bersiaga memfasilitasi perubahan apapun menyangkut pendidikan siswanya. Pendidikan tingkah laku harus menjadi pijakan kuat ditengah perkembangan teknologi dan arus percepatan informasi. Program-program pendidikan yang dilakukan sekolah harus benar-benar disampaikan kepada murid, terlebih dengan media daring tetap saja pihak sekolah harus benar-benar memperhatikan etika sebagai lembaga pendidikan. Penekanan belajar dirumah kepada murid harus benar-benar mendapat kawalan agar guru-guru yang mengajar melalui media garing tetap smooth dan cerdas dalam menyampaikan pelajaran-pelajaran yang wajib dipahami oleh murid.

Penutup

Dampak virus Covid-19 sangat besar bagi kehidupan masyarakat di dunia termasuk pada aspek pendidikan. Sehingga, pemerintah menegakkan kebijakan PSBB, lock down, dan Social distancing untuk memutus rantai penularan wabah Covid-19. Dari kebijakan ini pendidikan di dunia harus berjalan seperti biasanya, namun dengan memanfaatkan teknologi. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam aplikasi seperti ruang guru, class room, zoom, google doc, google from, whatsapp,zoom,gmeet, schoology, dan sebagainya.

Kegiatan ini memang mempengaruhi atau berdampak dalam pribadi peserta didik, contohnya dampak positifnya adalah peserta didik dapat memiliki banyak waktu bersama keluarga, memulai metode belajar yang inovatif dan variatif, jadwal yang tidak berubah, menjadi peka terhadap perubahan, menjadi semakin mandiri, semakin paham akan teknologi modern, dan peserta didik dapat mereview pembelajaran dimana saja,. Dan dampak negatifnya seperti penurunan pencapaian belajar,kurangnya interaksi antara pengajar dan peserta didik, berpotensi menjadi korban kekerasan rumah tangga, berperilaku konsumtif karena untuk pemenuhan teknologi, dan anak kurang bersosialisasi.

Dampak lainnya adalah kerugian dalam mendapatkan nilai yang tidak sesuai karena cara penilaiannya yang berbeda. Dan terdapat hambatan-hambatan yang mengganggu proses jalannya daring ini. Namun, jika pengajar dapat merenapkan metode dan didukung oleh komponen komponen pendidikan, kegiatan ini akan menjadi efektif dan menjadi cara untuk memajukan perkembangan pendidikan di Indonesia.

Daftar Pustaka

(Agoestyowati, 2020) DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TENTANG PEMBELAJARAN ONLINE SAAT PANDEMI Covid-19 MELANDA https://www.aksarapublic.com/index.php/home/article/view/436/418.

(Aji, 2020) Dampak Covid-19 pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses Pembelajaran. Jakarta. file:///C:/Users/GaluhAyu/Downloads/15314-45974-1-PB%20(2).pdf.

(Anugrahana, 2020) Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. file:///C:/Users/GaluhAyu/Downloads/4033-Article%20Text-16247-1-10-20200928%20(1).pdf.

(Dewi, 2020) DAMPAK COVID-19 TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH DASAR. Salatiga. file:///C:/Users/GaluhAyu/Downloads/89-386-1-PB.pdf.

(Handarini, 2020) Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From Home (SFH) Selama Pandemi Covid 19. Surabaya. file:///C:/Users/GaluhAyu/Downloads/8503-27609-1-PB%20(1).pdf. 11/12/2020.

(Luh Devi Herliandry, 2020), Nurhasanah, Maria Enjelina SubanHeru Kuswanto.2020). Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Jakarta. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp/article/view/15286/8695.

(Rosali, 2020) AKTIFITAS PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA. file:///C:/Users/GaluhAyu/Downloads/1921-4945-1-PB.pdf.

Adit, A. (2020). 12 Aplikasi Pembelajaran Daring Kerjasama Kemendikbud, Gratis!. https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/123204571/12-aplikasi-pembelajaran-daring-%20(Online)%20Tersedia%20:%20kerjasama-kemendikbud-gratis?page=all. ( 11-12-2020)

Arizona, Kurniawan. et.all. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan. Volume 5 No 1 Mei 2020. (Online) file:///C:/Users/GaluhAyu/Downloads/1921-4945-1-PB.pdf.

Christandi Dimas (2020) Sorotan: Dampak Corona ke Dunia Pendidikan. https://www.kompas.tv/article/74608/sorotan-dampak-corona-ke-dunia-pendidikan. 11-12-2020,

Hayati,Nur (2020) METODE PEMBELAJARAN DARING/E-LEARNING YANG EFEKTIF A. Pendahuluan Sejarah Elearning. https://www.researchgate.net/publication/340478043_METODE_PEMBELAJARAN_DARINGE-LEARNING_YANG_EFEKTIF_A_Pendahuluan_Sejarah_Elearning. ( 12-12-2020)

Muhammad Rajab – detikNews(2020) Pendidikan di Tengah Pusaran Wabah Corona. https://news.detik.com/kolom/d-4945590/pendidikan-di-tengah-pusaran-wabah-corona. (12-12-2020)

NURDIN CAHYADI, S.KOM (2020). PENGARUH CORONA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN. https://disdik.purwakartakab.go.id/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-dunia-pendidikan?/berita/detail/pengaruh-corona-terhadap-dunia-pendidikan. (11-12-2020)