Pengaruh Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
COURSE REVIEW HORAY (CRH)
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SD
Basyirotul Fitriyah1)
Veryliana Purnamasari2)
Prasena Arisyanto3)
1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
2) 3)Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Course Review Horay terhadap hasil belajar matematika kelas II materi perkalian SD Negeri Plawangan 01 Rembang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Pre-Eksperimental Design dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD NegeriPlawangan 01 tahun pelajaran 2018/2019. Sampel yang diambil adalah seluruh siswa kelas II yang berjumlah 27 siswa. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui penelitian wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis uji normalitas awal akhir, uji hipotesis (uji t). uji normalitas digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji hipotesis menggunakan t-test. Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan hasil thitung = 18,602 selanjutnya dibandingkan dengan ttabel = 2,056 dengan db = 27-1 pada taraf signifikan 5%. Hasil ini menunjukkan bahwa thitung>ttabel yaitu 18,602> 2,602 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran course rivew horay berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas II materi perkalian SD Negeri Plawangan 01 Rembang.
Kata kunci: Course Review Horay, Hasil Belajar, Matematika
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia, baik di dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan dianggapsangat penting, dikatakan demikian karena, dengan adanya pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan di Indonesia harus terus dikembangkan demi tercapainya tujuan pendidikan. Salah satunya yaitu dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif. Pembelajaran yang efektif ini merupakan tanggung jawab dari seorang guru. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran bergantung dari guru. Guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam merancang dan melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran. Shoimin (2017: 20), mengemukakan bahwa inovasi pembelajaran merupakan upaya penemuan atau pembaharuan dalam sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan kualitas pendidikan yang lebih baik agar lebih efektif dan efisien. Jadi seorang guru perlu melakukan inovasi pembelajaran. Hal ini dilakukan agar peserta didik memiliki semangat belajar yang tinggi.
Keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh kesiapan guru dalam mengajar. Guru harus mengetahui arah dan tujuan pembelajaran yang dilaksanakan. Jika guru menginginkan perkembangan terhadap anak didiknya, maka guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Guru harus kaya akan strategi dan metode pembelajaran. Guru harus mampu mengendalikan pembelajaran. Memahami karakteristik dan perkembangan setiap peserta didik merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru, jadi dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik. Dengan demikian, kebutuhan dari peserta didik dapat terpenuhi.
Dengan keterampilan yang dimiliki oleh guru, guru dapat menentukan strategi atapun model pembelajaran dengan baik dan sesuai. Guru dapat menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. pembelajaran yang bervariasi dapat dilihat dari penggunaan model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran merupakan pedoman bagi seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran, akan menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan.
Penggunaan model pembelajaran tidak hanya disesuaikan dengan karakteristik siswa saja, melainkan dengan materi yang akan diberikan kepada siswa. Melalui model pembelajaran dapat membantu siswa berpikir kritis. Selain itu juga dapat meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Penggunaan model juga erat kaitannya dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat peraga yang digunakan untuk membantu menyampaikan materi pembelajaran. Dengan menerapkan media pembelajaran yang kreatif dan interaktif akan menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Guru seringkali mengalami kesulitan dalam melaksanakan suatu pembelajaran. Misalnya kesulitan dalam menyesuaikan materi dengan strategi yang akan digunakan. sering kita jumpai seorang guru mengajar hanya menggunakan metode ceramah saja. Sehingga pembelajaran hanya berfokus pada guru. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran dan hanya diam mendengarkan penjelasan dari guru. Bahan ajar yang digunakan guru juga kurang luas, yang mana hanya menggunakan buku siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Md Fandy Prasastha Kasna (2015) yang berjudul “Penerapan model pembelajaran CRH (Course Review Horay) dengan bantuan permainan ular tangga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas II SD” dalam jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha volume 3 nomor 1 tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan, dari hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 4 Banyuasri. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 74 dan pada siklus II meningkat menjadi 84. Dengan presentase KKM siklus I Adalah 53.38% dan siklus II meningkat menjadi 100%.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rasyidin (2016) dengan judul penelitian“ Pengaruh Model Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV”. Dalam penelitian ini yang dijadikan kelas control adalah kelas IV A SD Negeri 07 Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, tidak banyak kendala yang dialami peneliti. Siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat antusias. Selain itu siswa juga ikut aktif dengan menempelkan gambar dan argument sesuai materi yang disampaikan. Hasil dari penerapan model ini yaitu ditunjukkan dengan uji-t data posttest siswa menunjukkan pengaruh penggunaan model Course Review Horay terhadap hasil belajar sebesar thitung>ttabel atau 3,197>2,054 yang berarti Ha diterima.
Ansari (2015: 1), mengemukakan bahwa hakikat pendidikan matematika adalah membantu siswa agar berfikir kritis, bernalar efektif, efisien, bersikap ilmiah, disiplin, bertanggung jawab, percaya diri disertai dengan iman dan taqwa. Dengan demikian, jika dalam pembelajaran matematika hanya menggunakan metode ceramah, yang mana pembelajaran hanya didominasi oleh guru tidak akan memberikan kebebasan berpikir siswa. Matematika sendiri merupakan mata pelajaran yang sudah diajarkan sejak Sekolah Dasar. Namun pada kenyataannya, matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan ditakuti.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 28 oktober 2018 dengan guru kelas II SD Negeri Plawangan 01, mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran sudah berjalan lancar namun kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. Saat pembelajaran siswa lebih suka bermain dengan temannya dan ketika di tanya mengenai materi yang diajarkan mereka akan diam dan tidak menjawab. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak tertarik dengan kegiatan pembelajaran.
Berikut ini merupakan data awal nilai siswa pada ulangan harian mata pelajaran matematika materi perkalian kelas II SD Negeri Plawangan 01 Kabupaten Rembang:
Tabel 1 Data awal siswa
No | Ketuntasan | KKM | Nilai siswa | jumlah | keterangan |
1 | Belum Tuntas |
65 |
0-64 | 22 | Remidi |
2 | Tuntas | 65-100 | 5 | lulus | |
Total Jumlah siswa | 27 | – |
Berdasarkan data tersebut, siswa kelas II dengan jumlah siswa 27 anak tersebut hanya beberapa saja yang mencapai KKM yaitu berjumlah 5 anak. Sedangkan siswa yang remidi atau tidak mencapai KKM berjumlah 22 anak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa rendah.
Siswa kelas dua Sekolah dasar merupakan proses awal pengenalan operasi hitung perkalian. Materi perkalian merupakan sebuah materi yang berawal dari konsep penjumlahan. Perkalian adalah penjumlahan yang berulang untuk bilangan yang sama. Dengan demikian, dibutuhkan sebuah model dan media yang sesuai untuk membantu memperlancar proses pembelajaran.
Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran yang menarik sehingga diharapkan mampu mengatasi masalah yang terjadi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menguunakan model pembelajaran Course Review Horay. Dengan menerapkan model tersebut diharapkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran dengan menerapkan permainan. Sehingga siswa tidak akan merasa bosan saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH) terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas II Materi Perkalian SD Negeri Plawangan 01 Rembang”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Plawangan 01 Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang. Peneliti melakukan penelitian di kelas II dengan jumlah siswa 27 siswa. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei sampai dengan 21 Mei 2019 semester genap tahun ajaran 2018/2019.
Terdapat dua variabel pada penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat: 1)variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)(sugiyono, 2015:61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Course Review Horay (CRH). 2) variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (sugiyono, 2015:61). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya adalah hasil belajar matematika siswa kelas II.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design dengan bentuk desain One-Group Pretest-Posttest Design. pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2015: 110).
Menurut Sugiyono (2015: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas II SD Negeri Plawangan 01 Rembang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2015:118). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Plawangan 01 Rembang.Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono,2015:118). Jenis teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2015: 124).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi,tes dan dokumentasi. Dalam penelitian ini dilakukan uji coba penelitian berbentuk tes yang mana selanjutnya diukur validitas, reliabilitas, taraf kesukaran serta daya pembeda. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, soal tes, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas awal,uji normalitas akhir, uji Normalitas Gain,uji Hipotesis, uji ketuntasan belajar Individu dan Ujiketuntasan belajar klasikal. Dengan kriteria ketuntasan belajar individu 65% terhadap setiap materi bahsan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil data pada penelitian ini diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas II SD Negeri 01 Plawangan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang tahun pelajaran 2018/2019. Pada penelitian ini, terdapat peningkatan yang signifikan pada niali siswa sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Hal ini dapatdilihat dari hasil pretest dan posttest siswa.
Data hasil belajar pretest dan postest siswa kelas II SD Negeri Plawangan 01 tahun pelajaran 2018/2019 dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2 Hasil Pretest dan Posttest
keterangan | pretest | posttest |
Nilai Terendah | 30 | 55 |
Nilai Tertinggi | 80 | 100 |
Rata-rata | 52,0 | 80,18 |
Sumber: Data Hasil Penelitian (2019)
Berdasarkan tabel 2 terdapat perbedaan antara nilai pretest dan nilai posttest. Terdapat perbedaan pada nilai tertinggi, nilai terendah, maupun rata-rata nilai. Nilai terendah pada pretest yaitu 30 dan nilai tertinggi 80 sedangkan nilai terendah pada posstest yaitu 55 dan nilai tertinggi yaitu 100. Rata-rata nilai sebelum diberi perlakuansebesar 52 sedangkan sesudah diberi perlakuan 80,18.
Terdapat peningkatan hasil pretest sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran course review horay dengan posttest sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan model course review horay pada pembelajaran matematika kelas II. Rata-rata hasil pretest yaitu 52 sedangkan Rata-rata Hasil Posttest yaitu 80,12.
Untuk mengetahui suatu nilai ketuntasan hasil belajar individu yang telah dicapai siswa dengan KKM 65. Berikut tabel ketuntasan belajar individu siswa:
Tabel 3 Ketuntasan Belajar Individu
No | Kelompok | Tuntas | Tidak Tuntas |
1 | Pretest | 6 | 21 |
2 | Posttest | 23 | 4 |
Berdasarkan tabel 3 banyaknya siswa yang tuntas saat pretest terdapat 6 siswa sedangkan siswa yang tuntas saat posttest 23 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan ketuntasan siswa sebelum diberi perlakuan berupa model Course review horay dengan ketuntasan siswa setelah diberi perlakuan berupa penerapan model course review horay.
Hasil uji normalitas awal pretest diperoleh L0= 0,130 dengan n= 27 dan taraf signifikan α = 5% dari daftar nilai kritis L didapat Ltabel = 0,161 karena L0< Ltabel yaitu 0,130 < 0,161 maka H0 diterima. Sehingga, data nilai pretest berasal dari populasi berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas akhir diperoleh L0 sebesar 0,100 dengan n = 27 dan taraf signifikannya 5% dari daftar nilai kritis L didapat Ltabel 0,161. Karena L0 < Ltabel atau 0,100< 0,161 maka H0 diterima. Sehingga, data nilai posttest berasal dari populasi berdistribusi normal.
Peningkatan hasil uji ketuntasan belajar klasikal Pretest dan Posttest. Pada uji ketuntasan belajar klasikal pretest siswa tuntas hanya 22% sehingga di kategorikan tidak tuntas. sedangkan pada uji ketuntasan belajar Klasikal didapat 85% siswa tuntas sehingga dikategorikan tuntas.
Selanjutnya, Hasil perhitungan paired sample t-tes diperoleh thitung sebesar 18,602 dengan harga ttabel digunakan df = 27-1 dengan taraf 5% yaitu ttabel sebesar 2,052 karena thitung>ttabel yaitu 18,602 >2,056 maka H0 ditolak. Jadi, hasil sebelum dan sesudah diterapkan model course review horay tidak sama, artinya ada pengaruh positif penerapan model course review horay terhadap hasil belajar matematika kelas II materi perkalian SD Negeri Plawangan 01 Rembang.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan hasil belajar,yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mendukung keberhasilan penerapan model course review horay terhadap hasil belajar siswa yaitu selain kesehatan jasmani siswa, siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi, siswa lebih aktif dalam pembelajaran dengan penerapan model course review horay, siswa juga tertarik saat diperlihatkan media sempoa. Sedangkan faktor eksternal yang mendukung keberhasilan penerapan course review horay terhadap hasil belajar yaitu penggunaan sarana atau media pembelajaran, siswa mampu meningkatkan pemahaman materi perkalian melalui media sempoa. Selain itu terciptanya suasana yang menyenangkan pada pembelajaran. Model pembelajaran course review horay ini merupakan model pembelajaran yang interaktif, sehingga dapat menarik minat dan antusias siswa untuk ikut berperan dalam kegiatan pembelajaran. Model ini merupakan model dimana siswa diminta untuk melakukan permainan secara berkelompok dengan ketentuan jika siswa benar dalam menjawab soal maka harus berteriak horay. Keaktifan siswa meningkat saat siswa mulai melakukan permainan. Siswa berlomba-lomba untuk menjawab soal dengan benar. Model ini juga dapat melatih siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan baik bersama kelompoknya, sehingga dapat meningkatkan kekompakan siswa.
Dari hasil penelitian selain melakukan penilaian pretest dan posttest, peneliti juga melakukan pengamatan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar siswa ini yaitu penilaian mengenai afektif siswa saat pembelajaran matematika materi peralian dengan menggunakan model pembelajaran course review horay. Penilaian aktivitas belajar ini dilakukan selama 3 kali pertemuan. Dari penilaian aktivitas belajar siswa diperoleh hasil pada pertemuan pertama yaitu sebesar 66 dengan kriteria cukup pertemuan kedua yaitu sebesar 79 dengan kriteria baik dan pertemuan ketiga sebesar 88 dengan kriteria sangat baik berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model course review horay mengalami peningkatan.
Pada penelitian ini penilaian dilakukan pada ranah kognitif dan afektif siswa. Menurut Bloom dalam Rusman (2013: 125) ranah kognitif terdiri dari enam tahap yaitu: 1) pengetahuan, 2) pemahaman, 3) penerapan, 4) analisis, 5) sintesis, dan 6) evaluasi. Keenam tahap ini bersifat hirarkis, yaitu perilaku tersebut mempunyai tingkatan dari yang terendah sampai yang lebih tinggi. Pada penelitian ini siswa mampu mencapai tahap penerapan pada ranah kognitif, siswa belum mampu mencapai tahap analisis, sintesis dan evaluasi. Tahap penerapan merupakan tahap dimana siswa mampu menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode, prinsip, dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Hal ini dibuktikan dengan kemampaun siswa dalam menyelesaikan soal perkalian dengan menggunakan konsep penjumlahan berulang.
Selain ranah kognitif juga terdapat ranah afektif. Menurut Krathwohl & Bloom dkk dalam Aunurrahman (2013: 50) terdapat 5 tahap perilaku yaitu: 1) penerimaan, 2) partisipasi, 3) penilaian dan penentuan sikap, 4) Organisasi dan 5) pembentukan pola hidup. Pada penelitian ini siswa mampu mencapai tahap penilaian dan penentuan sikap, tahap penilaian dan penentuan sikap ini merupakan tahap dimana siswa dapat menghargai, mengakui dan menentukan sikap. Hal ini dibuktikan dengan sikap siswa yang memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Dengan demikian, ranah afektif siswa mengalami peningkatan tahap dimana siswa sebelumnya tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi dan lebih memilih bermain sendiri.
Menurut teori belajar konstruktivistik dipelopori oleh Piaget, Bruner dan Vygotsky pada awal abad 20-an yang mempunyai pandangan bahwa pengetahuan dan pemahaman tidaklah diperoleh secara pasif akan tetapi dengan cara yang aktif melalui pengalaman personal dan aktivitas eksperiental. Teori ini sesuai dengan penggunaan model course review horay. Melalui model course review horay siswa dituntut untuk terus aktif dan mampu bekerjasama dengan kelompoknya. Kemudian untuk menguji pemahaman siswa maka diberikan kuis secara berkelompok. Dengan demikian, model pembelajaran course review horay untuk siswa kelas II SD Negeri Plawangan 01 dapat menarik minat siswa dan meningkatkan kemampuan berhitung siswa.
Setelah melakukan pengujian hipotesis maka diperoleh kesimpulan penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran course review horay terhadap hasil belajar matematika kelas II materi perkalian SD Negeri Plawangan 01 Rembang.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran course review horay berpengaruh terhadap hasil belajar matematika kelas II materi perkalian SD Negeri Plawangan 01 Rembang tahunajaran 2018/2019. Dibuktikan dengan uji t menunjukkan rata-rata nilai siswa sebelumdiberi perlakuan berupa penerapan model course review horay sebesar 52, sedangkan rata-rata nilai siswa sesudah diberi perlakuan berupa penerapan model pembelajarancourse review horay sebesar 80,18. Hal ini berarti hasil belajar sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan tidak sama. Hasil analisis uji t diperoleh Hasil analisis yang dilakukan dengan uji t diperoleh hasil thitung =18,602 db = 27-1= 26 dengan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel= 2,056.karena thitung> ttabel maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh positif penggunaan model pembelajaran course review horay terhadap hasil belajar matematika kelas II materi perkalian SD Negeri Plawangan 01 Rembang.
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diajukan adalah agar proses belajar mengajar dapat menerapkan model pembelajaran course review horay dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri Plawangan 01 Rembang pada materi operasi hitung perkalian. Untuk menciptakan suasana pemebelajaran yang menarik guru dapat mencoba menerapkan model pembelajaran course review horay pada pembelajaran matematika. Tujuannya yaitu tercipta suasana yang menyenangkan dan siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Ansari, Bansu I. 2015. Komunikasi Matematik Strategi Berfikir dan Manajemen Belajar Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: PeNA.
Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovati, Progressif, dan Konstektual. Jakarta: Kencana
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
. 2016. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV Yrama Widya.
Fathurrohman, Muhammad. 2017. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Hamzah, Alidan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Heruman. 2014. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Huda, Miftahul. 2017. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kasna, Fandy Prasastha, Wayan Romi Sudhita dan Ni Wayan Ratih. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Course Review Horay dengan Bantuan Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas II SD. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha (vol 3 No 1 2015). http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/6259 (diunduh tanggal 5 maret 2019).
Priatna, Nanang dkk. 2018. Pembelajaran Matematika. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Rasyidin, Suhardi Marli dan Sugiyono. 2016. Pengaruh Model Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (Vol.5 No.1 2016). http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/13209 (diunduh tanggal l5 maret 2019).
Rusman. 2103. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
Shoimin, Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.