PENGARUH MODEL WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN PURWOREJO KABUPATEN KENDAL

 

Winda Novi Saputri1)

Qoriati Mushafanah2)

Henry Januar Saputra3)

1)Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

2)3)Dosen Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik, minat belajar siswa kurang dan guru yang masih menggunkaan metode konvensional sehingga banyak siswa yang berbicara sendiri ketika pembelajaran berlangsung. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah model Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian yang digunakan yaitu Pre-Experimental Design. Bentuk Pre-Experimental Design yang digunakan yaitu One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2019/2020 dengan menggunakan teknik Non-Probability Sampling dengan teknik sampling jenuh. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui uji Pretest dan Posttest dengan soal pilihan ganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata nilai awal atau pretest yaitu 57,8 dengan 7 siswa yang tuntas dan 23 siswa yang belum tuntas. Sedangkan rata-rata nilai akhir atau posttest yaitu 80,7 dengan 26 siswa yang tuntas dan 4 siswa ynag tidak tuntas. Kemudian kelas diberi perlakuan yaitu pada pembelajaran tematik Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan diberikan model pembelajaran Word Square. Hasil belajar siswa kelas V setelah diberikan perlakuan meningkat, yang awalnya rata-rata nilai siswa 57,8 menjadi 80,7. Pada analisis akhir perhitungan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 5% menunjukkan hasil thitung>ttabel 12,649>2,045. Dengan demikian dapat disimpulkan model Word Squre berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah supaya model word square dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena model word square sangat menarik dan sesuai dengan karakteristik materi dan siswa di sekolah dasar.

Kata Kunci: Model Word Square, hasil belajar

 

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk memperoleh pengetahuan, mengembangkan potensi yang dimiliki, serta menjadikan manusia yang sesungguhnya, melalui pendidikan manusia dapat membedakan baik atau buruknya suatu hal. Untuk dapat mencapai tujuan yang sesuai dalam kegiatan belajar mengajar guru sebagai pengelola dan fasilitator harus dapat menciptakan suasana belajar yang efektif, efisien dan memberi ruang pada siswa untuk berpikir aktif, dan kreatif. Seorang guru juga harus bisa memotivasi siswa agar semangat dalam belajar.

Metode belajar adalah suatu cara atau jalan yang dilalui dalam kegiatan mengajar, metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi hasil belajar siswa (Slameto, 2013).

Dari hasil UTS kelas V SD Negeri Purworejo Kabupaten Kendal masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, yaitu dibawah 70. Siswa yang mendapat nilai dibawah 70 yaitu sebanyak 16 siswa, sedangkan yang mendapat nilai 70-85 sebanyak 12 siswa, dan nilai 86-100 sebanyak 2 siswa. Banyaknya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu karena kurangnya minat belajar siswa, penggunaan metode belajar yang jarang dilakukan, serta materi pelajaran yang sulit dipahami siswa membuat siswa tidak bersemangat, apalagi guru masih menggunakan metode ceramah (konvensional) yang membuat siswa cepat merasa bosan dan hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai yang diinginkan. Pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas pun masih banyak siswa yang bermain dan berbicara dengan teman ketika guru memberikan materi, hal ini terjadi karena siswa tidak ikut terlibat langsung dalam pembelajaran namun hanya mendengarkan penjelasan guru, dan ketika terjadi tanya-jawab hanya siswa tertentu yang aktif dalam kegiatan tanya-jawab. Guru hanya terpaku pada buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar mengajar.

Dari 30 siswa Kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal yang terdiri dari 14 siswa Laki-laki dan 16 siswa Perempuan, hanya 46,7% atau 14 siswa yang tuntas, dan 53,3% atau 16 siswa yang tidak tuntas, dengan nilai KKM 70.

Pada dasarnya karakter siswa SD itu aktif dan senang bermain, oleh karena itu guru harus membuat pembelajaran dikelas menjadi aktif dan bervariatif yang dapat membuat siswa antusias dalam belajar. Dengan adanya permasalahan yang sering muncul di lingkup sekolah dasar ini, peneliti berupaya untuk memperbaiki cara mengajar guru supaya pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan, sehingga siswa mudah dalam menerima pembelajaran. Ada banyak sekali cara untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, salah satunya dengan model pembelajaran, model pembelajaran sangat bervariatif, salah satunya adalah model pembelajaran word square. Model pembelajaran word square adalah model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban, mirip seperti teka-teki silang tetapi jawabannya sudah tersedia hanya disamarkan dengan menambah kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh (Widodo dalam Kurniasari dkk 2013).

Menurut Suprijono (2011:45) model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas.

Menurut Widodo dalam Kurniasari dkk (2013) model pembelajaran word square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti teka-teki silang tetapi jawabannya sudah ada hanya disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh.

Model pembelajaraan yang memadukan sejumlah kata yang disusun kedalam kotak bujur sangkar melatih siswa untuk lebih jeli dan teliti dalam mencari jawaban. Model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran. Tinggal bagaimana guru dapat memprogram sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf/angka pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis.

Sintak Model Pembelajaran Word Square

Sintak atau langkah-langkah dalam model pembelajaran Word Square menurut Aqib dalam Noviana dan Rahman (2013) langkah-langkah pembelajaran word square sebagai berikut:

  1. Guru menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
  2. Guru membagikan lembaran soal berupa kotak kata
  3. Siswa diminta menyelesaikan soal, kemudian mengarsir huruf dalam kotak kata sesuai dengan jawabannya secara horizontal maupun vertikal
  4. Guru memberikan poin untuk setiap jawaban

Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran Word Square

Aqib mengungkapkan kelebihan dari model pembelajaran word square, anatara lain;

  1. Meningkatkan ketelitian
  2. Membuat siswa kritis dalam berfikir
  3. Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
  4. Merangsang siswa untuk berfikir efektif

Sedangkan beberapa kekurangan dari model pembelajaran word square yaitu:

  1. Mematikan kreatifitas siswa
  2. Siswa tinggal menerima bahan mentah
  3. Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan kemampuan atau potensi yang dimilikinya.

Menurut Suryosubroto (2009:133) dalam pembelajaran tematik integratif merupakan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Kelas SD Negeri Purworejo yang bertempat di Jalan Utama No 01 Desa Purworejo Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan di kelas V yang berjumlah 30 siswa.Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran tematik Kurikulum 2013 Tema 1 Subtema 2 Manusia dan Lingkungan Tahun Ajaran 2019/2020. Penelitian disekolah dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 22 Agustus 2019.

Penelitian ini menggunakan metode Experimen. Menurut Sugiyono (2016:107) “Metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian ynag digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”. Menurut Arikunto (2010:9) “eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”. Bentuk desain penelitian yang digunakan yaitu Pre-Experimental Design. Bentuk Pre-Experiment Design yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest Design. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 30 siswa.Dalam penelitian ini diambil sampel yaitu siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2019/2020 yang berjumlah 30 siswa. Kelas uji coba instrumen dilaksanakan di kelas V SDN 3 Kalirejo Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 23.

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: 1) wawancara, 2) tes (soal pretest dan posttest bentuk pilhan ganda), 3) dokumentasi, 4) observasi. Sedangkan untuk instrumen penelitian menggunakan: 1) Uji Validitas, 2) Uji Reliabilitas, 3) Taraf Kesukaran dan 4) Daya Pembeda. Dan untuk teknik analisis data menggunakan uji normalitas awal dalam (pretest)dan uji normalitas akhir (posttest) untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal menggunakan Uji Liliefors. Menurut Arikunto (2013:349) dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Data tersebut digunakan untuk menguji hipotesis sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Pengujian hipotesis menggunakan Paired Samples t-test untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan jenis one group pretest posttest design. Dalam desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan untuk mengetahui keadaan awal dan posttest untuk mengetahui hasil belajar setelah diberi perlakuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Word square terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo. Data penelitian diperoleh dari penilaian hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik Tema 1 Organ Gerak hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan kelas V sebelum dan sesudah menggunakan model Word Square. Berikut adalah persiapan yang dilakukan:

  1. Menentukan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas V SD Negeri Purworejo dengan melakukan observasi untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi di SD Negeri Purworejo dan melakukan wawancara dengan guru kelas V Ibu Siti Rochmah S.Pd untuk mengetahui permasalahan yang ada pada saat kegiatan pembelajaran.
  2. Menentukan sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampling yaitu teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Purworejo.
  3. Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Word Square dan memberikan soal posttest diakhir pertemuan, tetapi sebelum diberikan model pembelajaran Word Square, siswa diberi soal pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi. Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengukur indikator pada aspek kognitif.

Penelitian ini diawali dengan membuat soal uji coba yang sesuai dengan materi pembelajaran tematik Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan sejumlah 50 soal pilihan ganda. Dari soal yang telah diujikan kemudian dianalisis untuk mengethaui soal yang memenuhi kriteria valid, realiabel, daya pembeda, dan taraf kesukaran, diperoleh hasil yang valid sebanyak 22 soal, kemudian yang digunakan sebnayak 20 soal. Soal yang sebelumnya sudah diuji cobakan kemudian diujikan pada kelas V SD Negeri Purworejo sebagai soalpretest dan posttest.

Berikut adalah data yang diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) diberi perlakuan.

Jenis Tes                        Nilai Tertinggi           Nilai Terendah                                Rata-rata
Pretest                            85                                        30                                               57,8
posttest 100                              60 80,7

 

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan (pretest) yaitu sebesar 57,8 terdapat 23 siswa yang belum mencapai KKM dan 7 siswa yang sudah mencapai KKM. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar sesudah diberi perlakuan (posttest) yaitu sebesar 80,7 terdapat 4 siswa yang belum mencapai KKM dan 26 siswa yang sudah mencapai KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan dari nilai pretest sebelum diberi perlakuan dengan nilai posttest setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran Word Square. Kenaikan hasil belajar pada pembelajar tematik Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan siswa kelas V tersebut ditandai dengan nilai rata-rata posttest lebih besar dari pada pretest yaitu 80,7 > 57,8.

Berdasarkan diagram diatas tampak perbedaan rata-rata pretest dan posttest siswa kelas V SD Negeri Purworejo. Rata-rata nilai pretest sebesar 57,8 sedangan rata-rata nilai posttest 80,7. Selisih perbedaan nilai pretest dan posttest adalah 22,9. Hal ini menunjukkan bahwa nilai posttest siswa lebih baik dibandingkan dengan nilai pretest siswa sebelum diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Word Square. Hasil nilai posttest dijadikan sebagai data akhir penilaian aspek kognitif.

Uji persyaratan analisis data menggunakan: 1) Uji normalitas nilai pretest digunakan untuk mengetahui apakah nilai pretest berdistribusi normal atau tidak. Kriteria dalam uji normalitas dengan menggunakan uji liliefors adalah apabila L0< Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan normalitas nilai pretest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Nilai L0  Ltabel       Keterangan

Pretest 0,071 0,161      Berdistribusi Normal

Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan data dari nilai pretest diperoleh L0 = 0,0717 dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0,05 dari daftar nilai kritis L didapat Ltabel = 0,161. Kare L0< Ltabel yaitu 0,0717 < 0,161, maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 2) Uji normalitas akhir atau posttest digunakan untuk mengetahui apakah data dari nilai posttest siswa berdistribusi normal atau tidak. Kriteria dalam uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors adalah apabila L0< Ltabel maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan apabila L0> Ltabel maka sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. Perhitungan normalitas posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Daftar Uji Normalitas Posttest

Nilai                        L0                             Ltabel                         Keterangan

 

Posttest         0,13                  0,161                       Berdistribusi Normal

 

Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan data dari nilai posttest diperoleh L0 = 0,13 dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0,05 dari daftar nilai kritis L didapat ltabel = 0,161. Karena L0 < Ltabel yaitu 0,13 < 0,161 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Berdasarkan data nilai hasil pretest dan posttest siswa kelas V SD Negeri Purworejo Tahun Pelajaran 2019/2020 sebagai subjek penelitian dilakukan uji hipotesis untuk membuktikan adanya pengaruh model Word Square terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan. Pengujian hipotesis berdasarkan hasil pretest dan posttest sebagai berikut.

H0        : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Word Square terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo.

Ha        : Ada pengaruh model pembelajaran Word Square terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo.

Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan uji-t, pada hasil perhitungan sebelumnya menunjukkan hasil bahwa nilai pretest dan nilai posttest berdistribusi normal.

Rumus yang digunakan dalam uji hipotesis adalah sebagai berikut.

Keterangan:

t           = Nilai t yang dihitung

Md        = mean dari perbedaan pretest dan posttest

Xd        = deviasi masing-masing subjek

∑X2       = jumlah kuadrat deviasi

N          = subjek pada sampel

 

 

Daftar Uji t-test Pretest dan Posttest

Keterangan Pretest Posttest
Rata-rata 57,8 80,7
N 30
Md 23
∑ X2d 2835
thitung 12,649
ttabel 2,045

 

Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh Thitung = 12,649 dan Ttabel = 2,045 karena Thitung> Ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa “Ada pengaruh model Word Square terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo”.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Pada bulan Oktober melakukan observasi dengan wawancara. Pada tanggal 20 sampai 22 Agustus 2019 melakukan penelitian dilapangan. Penelitian dilakukan di SD Negeri Purworejo Kabupaten Kendal tahun ajaran 2019/2020 pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 30 anak. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas, kemudian diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran materi Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan guru masih banyak menemui hambatan, diantaranya yaitu siswa kurang memahami materi yang disampaikan dan guru juga masih menggunakan metode konvensional hal ini membuat siswa kurang tertarik. Kemudian peneliti juga mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran tematik untuk materi Tema 1 Organ Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Masing-masing rencana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran Word Square, peneliti terlebih dahulu membagikan soal pilihan ganda sebagai pretest pada siswa untuk dikerjakan.

Model pembelajaran Word square bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa, karena model pembelajaran Word Square adalah pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip dengan teka-teki silang akan tetapi bedanya yaitu jawaban sudah ada. Sebelum menggunakan model pembelajaran Word Square, peneliti menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa. Sehingga siswa memahami apa yang harus dilakukan dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Karena pada akhir pembelajaran siswa akan diberi soal posttest sebagai alat evaluasi, sehingga diketahui apakah ada pengaruh pada hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada nilai pretest diperoleh kesimpulan bahwa kelas V SD Negeri Purworejo berdistribusi normal karena nilai L0< Ltabel yaitu 0,717 < 0,161 dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0,05. Kemudian pada nilai hasil posttest juga dilakukan hal yang sama yaitu menguji normalitas nilai posttest. Berdasarkan perhitungan diperoleh L0 = 0,13 dan Ltabel = 0,161 dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0,05. Karena L0< Ltabel yaitu 0,13 < 0,161 maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Nilai hasil dari pretest dan posttest kemudian di uji-t untuk mengetahui apakah model pembelajaran Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo. Dari pengujian nilai pretest dan posttest didapat kedua rata-rata tes awal data pretest dan tes akhir data posttest beda sebesar 22,8 dan setelah dianalisis menggunakan rumus uji-t, diketahui hasil thitung lebih besar dari ttabel yaitu 12,649 > 2,045 pada taraf signifikan 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo Kabupaten Kendal. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai hasil belajar pada pembelajaran tematik Subtema 2 Manusia dan Lingkungan kelas V secara keseluruhan mengalami peningkatan. Sehingga hipotesis penelitian yang diajukan yakni “Ada pengaruh model pembelajaran Word Square terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal” dinyatakan diterima pada taraf signifikan 5%.

Gambaran dalam pembelajaran menggunakan model word square adalah sebagai berikut:

  1. Sintak dalam pembelajaran menggunakan model word square yaitu guru menjelaskan materi pembelajaran tentang Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan Pembelajaran 2, 3 dan 4. Guru memberi soal model word square yang mirip dengan teka-teki silang tetapi sudah ada jawaban didalam kotak-kotak. Dengan diberi soal model word square siswa dapat menjawab dengan teliti, paham dengan materi yang disampaikan dan kemudian mencari jawaban pada kotak-kotak yang berisi kata-kata pengecoh.
  2. Model pembelajaran word square melibatkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dengan memberi kesempatan siswa untuk maju kedepan, siswa sangat antusias untuk maju kedepan.

Dari pembahasan diatas sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh R. Gagne (dalam Susanto, 2013: 1) yang menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

Berdasarkan hasil penelitian yang membandingkan antara penerapan model pembelajaran word square dengan metode konvensional atau ceramah, menunjukkna bahwa hasil belajar yang diperoleh dari penerapan model word square lebih baik dari model konvensional, hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran word square berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Purworejo Kabupaten Kendal pada materi Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Subtema 2 Manusia dan Lingkungan Pembelajaran 2, 3 dan 4. Penerapan model word square membuat pembelajaran menjadi menarik dan siswa menjadi antusias dalam mengikuti pembelajaran. Karena siswa melakukan kegiatan belajar dan mencari tahu jawaban disisipi dengan permainan sehingga apa yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan mudah.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, pengajuan hipotesis, analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal karena:

  1. Perolehan nilai sebelum diberi perlakuan (pretest) tertinggi yaitu 85 dan nilai terendah yaitu 30 dengan rata-rata yaitu 57,8. Sedangkan untuk perolehan nilai sesudah diberi perlakuan (posttest) tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah 60 engan rata-rata yaitu 80,7.
  2. Uji t diperoleh bahwa thitung> ttabel yaitu 12,649 > 2,045 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Word Square terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Purworejo Kabupaten Kendal.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

Bagi Guru

Model word square dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena model word square sangat menarik dan sesuai dengan karakteristik materi dan siswa di sekolah dasar.

Bagi Pembaca

Model Word Square direkomendasikan oleh peneliti agar dapat mencoba mengembangkan model ini untuk pembelajaran, karena akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.   Jakarta: PT. Rineka Cipta

Kurniasari, Ni Pd. Mirah, Ni Md. Setuti, I Gd. Margunayasa. 2013. Pengaruh            Model Pembelajaran Word Square Berbantuan Media Gambar Terhadap             Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Gugus V Kecamatan Tegallalang.        Singaraja: Universitas pendidikan Ganesha.

Noviana, Sri Wina, Akmil Fuadi Rohman, 2013. “Efektifitas Model Pembelajaran      Word Square Dengan Bantuan Alat Peraga Pada Materi Geometri” edu-        mat Jurnal Pendidikan Matematika Universitas Lambung Mangkurat Vol.     1 No. 1 tahun 2013.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta