Pengaruh Penggunaan Metode Tutor Sebaya
PENGARUH PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA
TERHADAP KEMAMPUAN PESERTA DIDIK KELAS VI
SDN 2 TANJUNGSARI MEMBACA TEKS PIDATO
PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA
DI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Djumiatun
Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VI di SDN 2 Tanjungsari
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penggunaan Metode Tutor Sebaya terhadap kemampuan peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen, yaitu one group pretest-posttest design. Lokasi penelitian ini di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, tepatnya di Kelas VI. Waktu penelitian ini selama dua bulan, yaitu bulan Januari-Februari pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015. Obyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas VI di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Obyek penelitian sebanyak sebelas anak. Alat pengumpulan data penelitian ini adalah alat evaluasi pembelajaran dengan ulangan harian. Analisis data penelitian dengan menggunakan Paired Sample t Test (Uji t untuk dua sampel yang berpasangan). Penggunaan Metode Tutor Sebaya dengan menganalisis teks pidato dalam kelompok yang dilanjutkan dengan pembacaan teks pidato oleh perwakilan kelompok secara bergantian. Pembelajaran dilanjutkan dengan diskusi kelas. Hasil penelitian menyatakan penggunaan Metode Tutor Sebaya berpengaruh yang besar dan signifikan terhadap kemampuan peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: Metode Tutor Sebaya, Membaca, Teks Pidato
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Membaca teks pidato merupakan salah satu materi yang disampaikan pada pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas VI. Namun, pembelajaran Bahasa Jawa di SDN 2 Tanjungsari dalam membaca teks pidato berpusat pada guru dengan membaca teks pidato pada buku dan memberikan tugas tanpa pembahasan yang mendalam. Akibatnya kemampuan peserta didik membaca teks pidato dan menjelaskan isi teks pidato menjadi lemah. Hal ini berbanding lurus dengan aktifitas belajar yang pasif dengan mendengarkan dan hanya mengerjakan tugas, tanpa ditunjang dengan praktik membaca secara langsung di depan kelas.
Penulis melakukan evaluasi pembe-lajaran dengan ulangan harian dengan materi tentang teks pidato. Sesuai teks pidato tersebut, peserta didik menjawab pertanyaan. Penulis menganalisis nilai ulangan harian dan hasilnya diketahui nilai rata-rata sebesar 60 dengan ketuntasan hanya sebesar 36,36%. Hasil belajar ini masih jelek karena nilai rata-rata masih di bawah KKM sekolah sebesar 63 dan ketuntasan belum memenuhi 75%.
Penulis menggunakan metode tutor sebaya dalam pembelajaran dimana beberapa peserta didik membantu teman sebayanya dalam mempelajari materi. Pemilihan tutor sesuai dengan hasil pengamatan dalam pembelajaran dan hasil evaluasi pembelajaran. Penggunan metode tutor sebaya dalam kelompok kecil diharap-kan melibatkan peserta didik dalam pembelajaran secara aktif dengan belajar bersama dalam kelompok, sehingga kemampuan peserta didik membaca teks pidato dan menjelaskan isi teks pidato meningkat.
Perumusan Masalah
1. Adakah pengaruh penggunaan Metode Tutor Sebaya terhadap kemampuan peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjung-sari membaca teks pidato pada pembe-lajaran Bahasa Jawa di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015?
2. Seberapa besar pengaruh penggunaan Metode Tutor Sebaya terhadap kemampuan peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa di Semester II Tahun Pelajaran 2014/ 2015?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah meng-analisis pengaruh penggunaan Metode Tutor Sebaya terhadap kemampuan peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
TINJAUAN PUSTAKA
Kajian Teori
Menurut Susilowati (2009: 3), tutor sebaya adalah seorang murid membantu belajar murid lainnya dengan tingkat kelas yang sama. Metode tutor sebaya dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan murid yang memiliki daya serap tinggi. Murid tersebut mengajarkan materi kepada teman-temannya yang belum paham, sehingga memenuhi ketuntasan belajar semuanya. Jadi, diharapkan dengan adanya tutor sebaya, murid yang kurang aktif menjadi aktif karena tidak malu untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas kepada teman sebayanya.
Menurut Susilowati (2009: 8), dalam kelas tutor sebaya, tugas guru adalah sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator. Disamping itu, guru juga berperan dalam menyediakan sarana pembelajaran agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan. Dengan kreatifitasnya, guru dapat mengatasi keterbatasan sarana, sehingga proses belajar-mengajar tidak terhambat. Anak relatif bebas bersikap dan berpikir, memilih perilaku yang dapat diterima atau tidak diterima oleh teman-teman sebayanya. Dengan perasaan “bebas” yang dimiliki itu, maka diharapkan anak dapat lebih aktif dalam berkomunikasi dan mempermudah dalam memahami konsep/materi yang sedang diajarkan oleh guru.
Membaca adalah suatu proses yang kompleks dan rumit. Kompleks berarti dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal berupa intelegen-si, minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca dan lain sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, latar belakang sosial dan ekonomi dan tradisi membaca. Rumit artinya faktor eksternal dan internal saling berhubungan membentuk koordinasi yang rumit untuk menunjang pemahaman bacaan (Nurhadi, 2008: 13).
Kegiatan membaca meliputi tiga keterampilan dasar, yaitu recording, decoding dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiakannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan. Decoding merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Sedangkan meaning merupakan proses memahami makna yang berlang-sung dari tingkat pemahaman, pemahaman interpretatif, kreatif dan evaluatif. Record-ing dan decoding berlangsung pada siswa kelas awal, sedangkan meaning lebih ditekankan pada kelas tinggi (Rahim, 2008: 2).
Pidato adalah pengungkapan pikir-an dalam bentuk kata-kata dalam siatuasi tertentu yang ditujukan kepada orang banyak. Pidato merupakan salah satu ben-tuk komunikasi lisan. Isi pidato bergantung pada situasi dan tujuannya. Isi pidato yang disampaikan dalam situasi resmi berbeda dengan isi pidato yang disampaikan dalam situasi tidak resmi.
Saat berpidato, hal-hal yang harus diperhatikan antara lain lafal, intonasi dan sikap. Lafal adalah pengucapan kata atau kalimat dengan jelas. Lafal hendaknya tidak terlalu cepat, lambat, keras atau pelan. Intonasi adalah tekanan dalam setiap kalimat.
Kerangka Berpikir
Penggunaan metode tutor sebaya dalam pembelajaran Bahasa Jawa dalam kelompok kecil, sesuai dengan pembagian kelompok. Setiap kelompok mendapat dua lembar teks pidato. Peserta didik bersama kelompoknya mempelajari teks pidato, kemudian perwakilan kelompok membaca teks pidato. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembahasan dengan diskusi kelas.
Penggunaan metode tutor sebaya dalam pembelajaran Bahasa Jawa diduga meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dalam belajar kelompok, kemampuan membaca teks pidato dan kemampuan menjelaskan isi teks pidato.
Hipotesis
1. H0 = penggunaan metode tutor sebaya tidak berpengaruh terhadap kemampu-an peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa di Semes-ter II Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. H1 = penggunaan metode tutor sebaya berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa di Semes-ter II Tahun Pelajaran 2014/2015.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah peneliti-an kuantitatif dengan desain eksperimen, yaitu one group pretest-posttest design.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabu-paten Rembang, tepatnya di Kelas VI. Pemilihan lokasi penelitian sesuai dengan tugas penulis sebagai guru mata pelajaran Bahasa Jawa di kelas VI.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini selama dua bulan, yaitu bulan Januari-Februari pada Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah peserta didik Kelas VI di SDN 2 Tanjungsari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rem-bang. Obyek penelitian sebanyak sebelas anak.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data penelitian ini adalah alat evaluasi pembelajaran dengan ulangan harian. Penulis menyusun soal ulangan harian yang terdiri dari sepuluh soal isian yang berkaitan dengan teks pidato. Soal ulangan harian terdiri dari dua teks pidato. Setiap teks pidato mempunyai lima soal isian.
Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian dengan menggunakan Paired Sample t Test (Uji t untuk dua sampel yang berpasangan).
Syarat penggunaan Paired Sample t Test adalah data berdistribusi normal dengan uji normalitas. Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji normalitas dengan Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov.
Analisis data penelitian sesuai dengan nilai ulangan harian pada pembela-jaran sebelum menggunakan metode tutor sebaya dan nilai ulangan harian pada pembelajaran dengan menggunakan meto-de tutor sebaya pada peserta didik yang sama.
Analisis data penelitian sesuai dengan tabel Paired Samples Statistics, tabel Paired Samples Correlations dan tabel Paired Samples Test. Tabel Paired Samples Statistics menunjukan mean (nilai rata-rata). Tabel Paired Samples Correlations menunjukan correlation dan significant (sig). Sedangkan Tabel Paired Samples Test menunjukan uji t (thitung) dengan df dan significant (sig).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN
Hasil Penelitian
Guru melakukan pembelajaran dengan metode tutor sebaya. Guru menentukan tutor sesuai dengan hasil pengamatan pada aktifitas belajar dan hasil analisis evaluasi pembelajaran dengan mengacu pada ketuntasan. Pembelajaran dengan metode tutor sebaya dilakukan dalam kelompok kecil sesuai dengan jumlah peserta didik. Kemudian, guru mengatur pembagian kelompok, sehingga peserta didik belajar bersama dalam kelompok dengan tutor.
Guru menjelaskan pembelajaran dengan metode tutor sebaya dimana peserta didik belajar bersama dalam kelompok dengan mengacu pada tutor sebagai sumber belajar. Pembelajaran dengan metode tutor sebaya dengan menganalisis teks pidato. Setiap kelompok mendapat dua lembar teks pidato yang sama yang digunakan secara berpasangan. Pembelajaran berlanjut dengan teks pidato berikutnya. Guru menyiapkan tiga teks pidato yang berbeda.
Pembelajaran dengan metode tutor sebaya ditindaklanjuti dengan pembacaan teks pidato oleh perwakilan kelompok secara bergantian sesuai dengan teks pidato yang dipilih, sehingga peserta didik mampu membaca teks pidato sesuai dengan lafal, intonasi dan sikap yang baik dan benar. Pembelajaran dilengkapi dengan diskusi kelas melalui tanya-jawab dan berpendapat, sehingga penguasaan materi semakin kuat.
Kemampuan peserta didik membaca teks pidato diukur dengan soal ulangan harian yang terdiri dari dua teks pidato, masing-masing terdapat lima soal isian. Penulis membandingkan hasil nilai ulangan harian sebelum menggunakan metode tutor sebaya dan dengan menggunakan metode tutor sebaya dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3. Perbandingan hasil nilai ulangan harian.
No |
Nama Lengkap |
L / P |
Sebelum |
Dengan |
1 |
Mahmudah |
P |
60 |
70 |
2 |
Moh. Taufik |
L |
60 |
70 |
3 |
Badriyatus Shofi |
P |
55 |
65 |
4 |
Amalia Lutfi |
P |
65 |
80 |
5 |
Febriyanto |
L |
70 |
90 |
6 |
Firda Nur Arifin |
P |
60 |
70 |
7 |
Ria Putri Fesanti |
P |
65 |
75 |
8 |
Sindi Fatika Sari |
P |
70 |
90 |
9 |
Gladis Angel Lukita |
P |
50 |
60 |
10 |
Anggi Akbar |
P |
50 |
60 |
11 |
Moh. Romi Purnomo |
L |
55 |
70 |
Penulis menganalisis data peneliti-an dengan menggunakan Paired Sample t Test dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Paired Samples Statistics.
Paired Samples Statistics |
|||||
|
|
Mean |
N |
Std. Deviation |
Std. Error Mean |
Pair 1 |
nilai_awal |
60.0000 |
11 |
7.07107 |
2.13201 |
nilai_akhir |
72.7273 |
11 |
10.33529 |
3.11621 |
Sesuai dengan tabel di atas diketahui nilai rata-rata ulangan harian sebelum menggunakan metode tutor sebaya sebesar 60 dan nilai rata-rata ulangan harian dengan menggunakan metode tutor sebaya sebesar 72,72. Artinya ada peningkatan nilai rata-rata ulangan harian sebesar 12,72, dari 60 menjadi menjadi 72,72.
Tabel 5. Paired Samples Correlations.
Paired Samples Correlations |
||||
|
|
N |
Correlation |
Sig. |
Pair 1 |
nilai_awal & nilai_akhir |
11 |
.958 |
.000 |
Sesuai dengan tabel di atas diketahui correlation sebesar 0,958 dan significant (sig) sebesar 0,000 (mendekati nol mutlak). Artinya penggunaan metode tutor sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa.
Tabel 6 Paired Samples Test.
Paired Samples Test |
|||||||||
|
|
Paired Differences |
t |
df |
Sig. (2-tailed) |
||||
|
|
Mean |
Std. Deviation |
Std. Error Mean |
95% Confidence Interval of the Difference |
||||
|
|
Lower |
Upper |
||||||
Pair 1 |
nilai_awal – nilai_akhir |
-1.27273E1 |
4.10100 |
1.23650 |
-15.48236 |
-9.97219 |
-10.293 |
10 |
.000 |
Sesuai dengan tabel di atas diketahui thitung sebesar -10,293 sedangkan ttabel (df = 10, α = 0,05) sebesar 2,228. Karena -thitung sebesar -10,293 lebih kecil daripada -thitung sebesar -,2,228 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Sesuai dengan tabel di atas significant (sig) sebesar 0,000 (mendekati nol mutlak), sehingga lebih kecil daripada 0,05. Artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian, penggunaan metode tutor sebaya berpengaruh terhadap kemampuan membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa.
Pembahasan
Sesuai dengan analisis data peneli-tian diketahui peningkatan nilai rata-rata ulangan harian. Nilai rata-rata ulangan harian sebelum menggunakan metode tutor sebaya sebesar 60 dan nilai rata-rata ulangan harian dengan menggunakan metode tutor sebaya sebesar 72,72. Peningkatan nilai rata-rata ulangan harian sebesar 12,72, dari 60 menjadi menjadi 72,72 termasuk besar dan signifikan sesuai dengan correlation sebesar 0,958 dan significant (sig) sebesar 0,000 (mendekati nol mutlak).
Pembelajaran dengan mengguna-kan metode tutor sebaya mengubah peran peran guru, semula sebagai sumber belajar menjadi fasilitator, mediator, motivator dan evaluator. Peran sebagai sumber belajar dilakukan oleh tutor pada masing-masing kelompok kecil. Peran guru sebagai fasilitator dan mediator berlangsung dalam pembelajaran dengan menyediakan teks pidato. Peran guru sebagai motivator berlangsung dalam diskusi kelas dan pembacaan teks pidato oleh perwakilan peserta didik dari masing-masing kelom-pok. Sedangkan peran guru sebagai evaluator dalam menilai pembacaan teks pidato oleh perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok.
Pembelajaran dengan mengguna-kan metode tutor sebaya sebenarnya tidak menghilangkan peran guru sebagai sumber belajar, tetapi memberikan tugas kepada peserta didik tertentu untuk membantu teman-teman sebayanya dalam pembela-jaran. Dalam penelitian ini, penulis menen-tukan tutor sesuai dengan hasil pengamat-an pada aktifitas belajar dan hasil analisis evaluasi pembelajaran dengan mengacu pada ketuntasan. Hasilnya adalah Amalia Lutfi, Febriyanto dan Sindi Fatika Sari sebagai tutor dalam kelompok kecil sesuai dengan jumlah peserta didik di dalam kelas. Dalam penelitian ini, penulis tidak memberikan latihan bagi tutor, namun berperan sebagai sumber belajar yang dapat mengkoreksi kesalahan-kesalahan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran. Latihan dilakukan kepada setiap peserta didik untuk membaca teks pidato di depan kelas.
Sesuai dengan analisis data penelitian, penggunaan metode tutor seba-ya meningkatkan kemampuan membaca teks pidato yang diukur dengan evaluasi tertulis dalam ulangan harian. Peningkatan ini ditunjukan dengan rata-rata nilai ulangan harian. Peningkatan ini sesuai dengan manfaat penggunaan metode tutor sebaya dalam pembelajaran.
Menurut Djamarah dan Zain (2010: 26), bagi tutor, tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. Pendapat ini sesuai dengan data evaluasi pembelajaran yang menunjukan nilai ulangan harian pada tutor meningkat paling banyak, antara 15-20. Sedangkan peserta didik bukan tutor, nilai ulangan harian meningkat antara 10-15.
Menurut Djalil (2011: 53), penggu-naan metode tutor sebaya meningkatkan kemampuan baik bagi tutor maupun murid yang ditutori. Pendapat ini sesuai dengan data evaluasi pembelajaran yang menun-jukan peningkatan nilai ulangan harian.
Sesuai dengan analisis data penelitian dan pembahasan di atas, maka penulis memperoleh hasil penelitian, yaitu penggunaan Metode Tutor Sebaya berpengaruh secara besar dan signifikan terhadap kemampuan peserta didik Kelas VI SDN 2 Tanjungsari membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa di Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menarik simpulan bahwa penggunaan Metode Tutor Sebaya berpengaruh secara besar dan signifikan terhadap kemampuan membaca teks pidato pada pembelajaran Bahasa Jawa.
Saran
1. Peserta didik supaya meningkatkan aktifitas belajar bersama dalam kelompok bersama dengan tutor dengan bertanya lebih lanjut sesuai dengan kesulitan yang masih dihadapi.
2. Guru supaya memberikan penghargaan bagi tutor yang berhasil membantu kelompoknya dan mengubah komposisi kelompok sesuai dengan situasi dan kondisi dalam pembelajaran.
3. Sekolah supaya menggunakan metode tutor sebaya dalam pembelajaran lainnya sesuai dengan karakteristik peserta didik sebagai tutor.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah , Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djalil, Aria, dkk. 2011. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hafizah, Evie. 2013. Pengaruh Metode Tutor Sebaya terhadap Hasil Belajar di Kelas V Sekolah Dasar Kota Pontianak. Skripsi: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy. 2001. Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: Gramedia, Elex Media Komputindo.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujatno, dkk. 2006. Wursita Basa kangge Kelas 6 SD/MI. Klaten: Rizqi Mandiri.
Susilowati, dkk. 2009. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Pena Guru. 2010. Remen Basa Jawi kanggo SD/MI Kelas 6. Jakarta: Erlangga.