PENGARUH PERILAKU BULLYING TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG

 

Alvi Nurlaeli Ramadani

Dini Rakhmawati

Mujiyono

Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang perilaku bullying terhadap kepercayaan diri. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pre-test post-test design. teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Instrument yang digunakan dalam penelitian yaitu skala psikologis tentang perilaku bullying dan kepercayaan diri, melalui desain skala likert mengunakan empat option yaitu sangat setuju (STS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidajk setuju (STS) tingkat relibilitas 0,929 untuk variael perilaku bullying dan 0,940 untuk variabel kepercayaan diri. Teknik analisis data menggunakan Uji t_independent sample test (O1-O2). Dari hasil yang pernah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa besar/tinggi pengaruh perilaku bullying terhadap kepercayaan diri diperoleh dari nilai koefesien (r) = 0,279 pada taraf signifikan 0,05% berart dapat huungan dari nilai thitung = -9,263 dengan ttabel 0,124. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh perilaku bullying terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Semarang. Siswa belum terlalu paham dan belum maksimal dengan pelaksanaan penelitian kendalanya seperti susah sinyal, tidak ada kuota, dan HP rusak jadi siswa mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami apa yang lagi disampaikan.

Kata Kunci: perilaku bullying, kepercayaan diri

ABSTRACT

This study aims to develop students’ understanding of bullying behavior towards self-confidence. This study used a quantitative approach with a research design using a pre-test post-test design. Data collection techniques used were interviews. The instrument used in the study was a psychological scale about bullying behavior and self-confidence, through a Likert scale design using four options, namely strongly agree (STS), agree (S), disagree (TS), strongly disagree (STS), the reliability level is 0.929 for variable bullying behavior and 0.940 for self-confidence variables. The data analysis technique used t_independent sample test (O1-O2). From the results that have been done, it can be concluded that the magnitude / height of the effect of bullying on self-confidence is obtained from the coefficient value (r) = 0.279 at a significant level of 0.05%, which means that the value of tcount = -9.263 with ttable 0.124. Thus Ho is rejected and Ha is accepted, that is, there is an effect of bullying behavior on the confidence of grade VIII students of SMP Negeri 6 Semarang. Students do not really understand and are not maximized with the implementation of the research. The obstacles are such as difficulty in signals, no quota, and damaged cellphones so students have difficulty receiving and understanding what is being conveyed.

Keywords: bullying behavior, self-confidence

 

PENDAHULUAN

Bullying adalah bentuk agresivitas yang dilakukan oleh satu individu maupun secara berkelompok terhadap individu atau kelompok lain dengan tujuan mendominasi (dominate), menyakiti (hurt), atau mengasingkan pihak lain (exclude another) (Praningtyas, dalam Hertika, dkk 2015: 1149). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa tindakan yang direncakan maupun yang spontan, bersifat nyata atau hampir tidak kentara, dihadapan seseorang atau di belakang seseorang, mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh seorang anak atau kelompok anak. Menurut Wiyani (2012: 15) bullying merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang peserta didik atau sekelompok peserta didik terhadap teman sebaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying adalah suatu tindakan negatif berulang yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bermaksud untuk menyebabkan ketidak senangan atau menyakitkan orang lain. Hal yang paling meresakan remaja saat ini yaitu tindakan kekerasan yang terjadi di sekolah.

Menurut Wiyani (2012: 12) bullying merupakan perilaku negatif yang dilakukan oleh seseoarang atau kelompok orang yang dapat merugikan orang lain. Bullying dapat terjadi karena kesalahpahaman (prasangka) antara pihak yang berinteraksi. Bullying bukanlah suatu tindakan yang kebetulan terjadi, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor sosial, budaya, dan ekonomi. Anak yang cenderung mengimitasi apa yang dilihat suatu saat akan dilakukannya, mangkannya sangat penting peran orang tua untuk mengawasi segala kegiatan atau tontoan anak-anaknya.

Hasil wawancara kepada guru BK SMP N 6 Semarang, berinisial M, beliau menjelaskan ada kasus bullying di Smp N 6 Semarang tersebut. Tidak hanya terjadi pada satu kelas akan tetapi setiap kelasnya pasti ada, kasus bullying terjadi hampir setiap tahun. Kasus bullying ini biasa terjadi pada teman sekelas, atau senior dengan junior. Kasus bullying di Smp N 6 Semarang masih termasuk ringan, karena tidak ada kekerasan fisik yang serius, dan lebih banyak kasus bullying verbal. Biasa diselesaikan oleh guru-guru yang bertanggungjawab dengan anak yang bersangkutan.

Dampak dari bullying di sekolah membuat siswa menjadi minder, menutup diri, takut untuk bersosialsasi, dan malas masuk ke sekolah. Siswa yang pernah mengalami bullying di sekolah mengalami kepercayaan dirinya yang rendah. Hal ini sesuai dengan pemaparan dari guru BK di sekolah tersebut. Beberapa siswa malu ntuk bertanya, malu untuk mengungkapkan pendapat, dan cenderung diam, canggung dalam menghadapi pertanyaan dari guru tidak mempunyai otivasi untuk bersaing dalam bidang akademik, sehingga nilai akademiknya cenderung rendah. Selain itu, siswa tidak mempunyai keyakinan untuk memperoleh bantuan dari orang lain, siswa juga merasa bahwa dirinya tidak mampu melakukan sesuatu.

Menurut Lauster (2012:12-14) Self-confidence (kepercayaan diri) merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan yang dimiliki sehingga individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap tindakan, dapat bebas malakukan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain.

Riyanti dan suzy (2006:132) mendefinisikan kepercayaan diri sebagai sifat positif individu untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri ataupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut maupun dan kompeten melakukan segala hal sendiri. Rasa kepercayaan diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri tinggi bukanlah orang yang hanya merasa mampu melainkan adalah orang yang mampu mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungan. Maka dari itu setiap orang memiliki tingkat kepercayaan diri yang berberda satu sama yang lainnya. Tetapi jika hidupnya kepercayaan diriya hanya pada hal-hal tersebut maka seseorang tidak akan pernah menjadi orang yang betul-betul memilik kepercayaan diri.

Anak-anak yang dibully cenderung takut, cemas, dan memiliki kepercayaan diri yang sedikit lebih rendah dari pada anak-anak yang tidak di bully. Mereka cenderung menyendiri, pendiam, hati-hati, sensitif, dan mudah rawan menangis. Korban ini hanya memiliki sedikit teman di sekolah dan cenderung menarik diri dan mengasingkan diri dari orang lain. Siswa yang menjadi korban bullying menerima dampak yang cukup berat, seperti dampak fisik dan psikis. Hal ini dapat memberikan dampak negatif jangka panjang pada anak tersebut. Seperti, rendahnya kepercayaan diri, susah bergaul, dan luka – luka pada anggota tubuh anak.

Berdasakan latar belakang di atas permasalahan yang dapat diidentifikasikan masalah yakni rendahnya rasa percaya diri siswa di SMP N 6 Semarang, antaralain adalah:Siswa yang menjadi korban bullying mengalami kepercayaan diri yang rendah sehingga mengakibatkan merosotnya prestasi akademik.

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh perilaku bullying terhadap kepercayaan diri peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Semarang.

Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan penyusunan sebuah karya ilmiah dan sebagai cara agar peneliti mengetahui tentang pengaruh perilaku bullying dalam mengatasi kepercayaan diri pada siswa.

METODELOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang peneliti digunakan adalah kuantitatif, menurut Sugiyono (2014:7) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B – H SMP Negeri 6 Semarang dengan jumlah 224 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Semarang dengan jumlah 32 siswa. Teknik analisis regresi dengan bantuan aplikasi SPSS.

Pembuatan alat ukur penelitian ini menggunakan skala psikologis dengan skala Likert, perilaku bullying dan kepercayaan diri. Validitas dan reliabilitas dari skala perilaku bullying menunjukan Alpha cronbach adalah 0,929, sedangkan validitas dan reliabiitas dari skala kepercayaan diri menunjukan Alpha cronbach adalah 0,940.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskriptif data variabel perilaku bullying

Untuk menentukan ukuran kategori variabel, terlebih dahulu ditentukan interval skor data dengan menggunakan persamaan

Jumlah interval disusun berdasarkan sekor total tertinggi skala perilaku bullying 72 dan skor terendah 55.

Dengan interval ukuran variabel bullying adalah 4,25 maka dapat ditemukan ukuran kategori bullying sebagai berikut:

Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori
55 – 59 6 3 % Sangat Rendah (SR)
60 – 63 88 39 % Rendah (R)
64 – 68 111 49,5 % Tinggi (T)
69 – 72 19 8 % Sangat Tinggi (ST)
Jumlah 224 100%  

 

Deskriptif data variabel kepercayaan diri

Jumlah interval disusun berdasarkan sekor total tertinggi skala kepercayaan diri 75 dan skor terendah 54.

Dengan interval ukuran variabel bullying adalah 5,25 maka dapat ditemukan ukuran kategori bullying sebagai berikut:

Interval Frekuensi Presentase (%) Kategori
54 – 59 24 11 % Sangat Rendah (SR)
60 – 64 107 48 % Rendah (R)
65 – 69 77 34 % Tinggi (T)
70 – 75 16 7 % Sangat Tinggi (ST)
Jumlah 224 100%  

Uji persyaratan analisis

Uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
  Unstandardized Residual
N 224
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.21828476
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .063
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .941
Asymp. Sig. (2-tailed) .339
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

 

Berdasarkan tabel dapat dilihat nilai signifikan pada Unstandardized Residual sebesar 0,339 Karena nilai signifikan berada di atas 0,05 berarti Ho diterima yang artinya data penelitian berdistribusi normal.

 

 

 

 

 

Uji linear

ANOVA Table
  Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Kepercayaan Diri * Perilaku Bullying Between Groups (Combined) 1122.264 16 70.142 6.980 .000
Linearity 892.769 1 892.769 88.839 .000
Deviation from Linearity 229.495 15 15.300 1.522 .099
Within Groups 2080.196 207 10.049    
Total 3202.460 223      

 

Hasil uji linieritas tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan pada Deviation from Linearity sebesar 0,099. Karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang dihasilkan adalah baik. Hal ini menunjukkan model regresi linear dapat digunakan.

Uji korelasi

Correlations
  Perilaku Bullying Kepercayaan Diri
Perilaku Bullying Pearson Correlation 1 -.528**
Sig. (2-tailed)   .000
N 224 224
Kepercayaan Diri Pearson Correlation -.528** 1
Sig. (2-tailed) .000  
N 224 224
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

 

Hasil output SPSS di atas nilai pearson correlation antara Perilaku Bullyingdengan Kepercayaan Diri sebesar -0,528. Nilai korelasi ini berada di antara 0,400 sampai dengan 0,599 maka hubungannya adalah cukup. Artinya hubungan Perilaku Bullyingdengan Kepercayaan Diri adalah cukup/sedang.

Uji determinasi

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .528a .279 .276 3.22553
a. Predictors: (Constant), Perilaku Bullying
b. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

 

Pada tabel di atas terdapat R Square sebesar 0,279 (kuadrat dari koefisien korelasi 0,528). R Square disebut koefisien determinan yang dalam hal ini 27,9%. Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa 52,8% pengaruh Perilaku Bullying terhadap Kepercayaan Diri siswa sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

 

Uji signifikan pengaruh

Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 106.731 4.623   23.086 .000
Perilaku Bullying -.665 .072 -.528 -9.263 .000
a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

Hasil analisi dilihat bahwa Perilaku Bullying memiliki pengaruh negatif terhadap Kepercayaan Diri. Hal ini dibuktikan dengan nilai p-value (sig.t) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05, dan nilai thitung> ttabel yaitu 9,263 > 0,124 Artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian terdapat pengaruh Perilaku Bullying terhadap Kepercayaan Diri siswa.

PENUTUP

Simpulan

Berdasakan hasil perhitungan penelitian dan analisis, dapat disimpulakn bahwa terdapat pengaruh neatif dan signifikan perlaku bullying terhadap kepercayaan diri. Hal ni dapat dilihat dari koefisien r = 0,279 yang menunjukan ada hubungan terhada kepercayaan diri. Sumbangan variabel perilaku bullying terhadap kepercayaan diri sebesar 27,9 sedangkan 52,8% disumangkan oleh faktor lain. Dari hasil yang pernah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa besar/tinggi pengaruh perilaku bullying terhadap kepercayaan diri diperoleh dari nilai koefesien (r) = 0,279 pada taraf signifikan 0,05% berart dapat huungan dari nilai thitung = -9,263 dengan ttabel 0,124. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat pengaruh perilaku bullying terhadap kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Semarang.

Saran

Bagi Siswa Ketika siswa menghadapi suatu masalah dapat menyikapi dengan tenang agar dapat berfikir secara rasional sehingga dapat mengendalikan perilakunya terutama perilaku bullying dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E. (2010). Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia.

Lauster, P. (2012). Tes Kepribadian. Terjemahan D. H. Gulo. Jakarta: Bumi Aksara.

Putri, Hertika Nanda, and Fathra Annis Nauli. Faktor–faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Bullying pada Remaja. Diss. Riau University, 2015.

Rintyastini, Yulita dan Suzy yulia Charlotte. 2006. Bimbingan dan Konseling 2 untuk SMP kelas VIII. Jakarta:Esis Erlangga

Sugiyono. 2014. Metode penelitian kuantitatik, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wiyani, Novan Andy. 2012. Save Our Children From School Bullying. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media