Pengembangan Media Permainan Monopoli Jenis-Jenis Pekerjaan
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI
JENIS-JENIS PEKERJAAN
Nurul Arifah1)
Endah Rita S.D2)
Wawan Priyanto3)
1)Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
2) 3) Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurang tersedianya media yang digunakan dalam pembelajaran dan belum adanya media permainan sebagai media pendukung pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan serta mengetahui kevalidan dan kepraktisan media pembelajaran monopoli jenis-jenis pekerjaan pada kelas IV sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode pengembangan atau Research and Development (R&D). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Mojo dan SDN 3 Manggungsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil angket validasi media 93,33%, angket validasi materi sebesar 88,02%, angket respon peserta sebesar 95,5%
Kata kunci: Pengembangan, Media Monopoli
PENDAHULUAN
Penyampaian informasi terjadi dalam proses pembelajaran, agar tujuan atau materi dapat tersampaikan diperlukan penggunaan alat-alat. Alat-alat penyampaian informasi inilah yang disebut dengan media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis peserta didik (Hemalik 2019). sejalan dengan itu Sudjana (2009) menjelaskan alasan media pengajaran antara lain: (a) pengajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (b) bahan pengajaran akan lebih jelas dan lebih dipahami oleh peserta didik, sehingga peserta didik mampu menguasai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Oktober 2018 di kelas IV pembelajaran masih didominasi oleh guru, sedangkan peserta didik cenderung pasif jika diminta guru untuk maju ke depan. Pembelajaran IPS oleh peserta didik dianggap membosankan, kurang menarik dan relatif sulit. Hal tersebut menyebabkan kurangnya minat dan keaktifan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Sebagai akibatnya pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran masih rendah. Tujuan pembelajaran belum tercapai secara optimal. Media yang biasa digunakan guru sebatas pada gambar-gambar yang ada pada buku peserta didik. Namun penggunaan gambar-gambar belum mampu membangkitkan minat dan motivasi peserta didik secara maksimal. Penyajian materi dalam buku peserta didik sebagai sumber utama dalam pembelajaran masih kurang menarik bagi peserta didik. Hal tersebut dikarenakan penyajian materi berupa gambar-gambar yang terdapat pada buku peserta didik dan gambar print out. Sehingga tidak bisa melibatkan peserta didik dalam pembelajaran.
Melihat fakta yang terjadi dalam pembelajaran di SD, guru hanya menggunakan media pembelajaran yang ada di buku peserta didik. Guru memiliki keterbatasan waktu dalam merancang media dan menyiapkan media serta tidak tersedianya media yang sesuai kebutuhan. Pada dasarnya guru telah mengetahui pentingnya peran media dalam menunjang proses belajar mengajar.
Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu adanya usaha mengembangkan media pembelajaran yang mampu membuat suasana belajar yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik serta dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian diperlukannya media yang tepat yaitu media monopoli salah satu media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik.
Media monopoli permainan merupakan salah satu media permainan yang dapat melatih daya ingat peserta didik dalam penguasaan materi melatih dan mendorong keberanian peserta didik untuk mengungkapkan pendapatnya, dan melatih penguasaan konsep dan pemahaman materi pembelajarn (Vikagustanti, 2014). Sejalan dengan pendapat Untari, et all (2015) dalam Yunarti (Semnas, 2019) media monopoli merupakan salah satu media permainan yang dapat menimbulkan kegiatan belajar menjadi senang, hidup dan sehat.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu pengembangan media permainan monopoli materi jenis-jenis pekerjaan pada kelas IV sekolah dasar. Adapun perumusan masalha dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah karakteristik media permainan monopoli pada materi jenis-jenis pekerjaan kelas IV SD? (2) bagaimanakah kevalidan dan kepraktisan media pembelajaran permainan monopoli materi jenis-jenis pekerjaan kelas IV SD?. Tujuan pengembangan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis kevalidan dan kepraktisan media permainan monopoli jenis-jenis pekerjaan kelas IV sekolah dasar.
KAJIAN PUSTAKA
Media merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Boove (1997) dalam Setiyaningsih (2019) menjelaskan media merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Sejalan dengan Suciati, (2015) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan segala alat yang dimanfaatkan untuk membantu dalam proses belajar mengajar, yang mempuyai fungsi untuk memperjelas pesan atau materi yang disampaikan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang optimal dan lebih baik. Hal ini sesuai dengan menpadat Sukmanasa, (2017) menjelaskan media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi yang didalamnya memiliki tujuan intruksional tertentu kepada penerima pesan sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Pendapat lain Astrissi (2014) media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan , merangsang pikiran, perasaan, kemauan peserta didik sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Contoh bentuk media dapat berupa visual atau audio visual. Salah satu media yaitu permainan monopoli yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan minat belajar peserta didik. Berdasarkan pendapat Miranti (2012) dalam Cahyaningrum (2015) mengemukakan bahwa media monopoli dapat memudahkan materi pelajaran diterima oleh peserta didik karena materi tersaji menyenangkan. Hal yang sama diungkapkan Fitriyawani (2013), hasil penelitian beberapa ahli yang telah menguji kelayakan media permainan monopoli memberikan kesimpulan bahwa media permainan monopoli layak digunakan sebagai media pembelajaran karena media permainan monopoli ini merupakan salah satu media permainan yang dapat menimbulkan kegiatan belajar mengajar yang menarik, hidup, menyenangkan dan santai serta mempunyai kemampuan untuk melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar secara aktif dalam memecahkan masalah-masalah yang ada sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Harapah dan Lubis (2015) kelebihan dari media monopoli (1) belajar dengan media monopoli ini dapat membuat peserta didik senang mempelajarai karena peserta didik diajak belajar sambil bermain (2) peserta didik dapat merasakan langsung apa sebenarnya manfaat mereka belajar, karena dengan menggunakan media monopoli peserta didik diajak langsung untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran (3) media monopoli memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya (4) dapat membangkitkan minat baru (5) meningkatkan daya tarik dan perhatian peserta didik. Menurut Khasanah (2018) dengan menggunakan media permainan monopoli dapat memberikan warna baru dalam proses pembelajaran di kelas, serta dengfan media monopoli pembelajran dapat membantu peserta didik dalam proses belajar yang disampaikan melalui media permainan.
Monopoli jenis-jenis pekerjaan adalah media yang terbuat dari triplek berbentuk lingkaran yang bisa dilipat yang memiliki gambar ketika dibuka, serta terdapat laci-laci kecil di bawahnya yang berisi soal-soal sesuai dengan materi jenis-jenis pekerjaan. Yang digunakan untuk kelas IV mata pelajaran IPS. Pada monopoli ini terdapat 22 petak yang terdiri dari satu petak start, satu petak kejutan, satu petak dag dig dig deer, satu petak penjara, satu petak bebas parkir, satu petak hanya lewat dan enam belas petak berbagai macam gambar jenis-jenis pekerjaan. Fungsi media monopoli jenis-jenis pekerjaan (1) mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran. (2) dapat menarik peserta didik. (3) terdapat buku pedoman penggunaan agar peserta didik lebih mengerti cara bermainnya. (4) membuat peserta didik lebih aktif dengan melakukan pembelajaran sambil bermain. Hal ini sesuai dengan salah satu manfaat media pembelajaran monopoli yaitu dapat meningkatkan daya tarik serta perhatian peserta didik (Rosdiana, 2017). Menurut Wikipedia Indonesia (2019), monopoli adalah salah satu permainan papan yang paling terkenal di dunia. Tujuan permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui pembelian, penyewaaan dan pertukaran properti dalam sistem ekonomi yang disederhanakan. Namun, pada permainan monopoli yang dikembangkan ini berbeda dari segi konten permainan. Permainan monopoli yang dikembangkan berisi materi jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan pemahaman dan ketangkasan pemain untuk menjawab soal-soal yang tersedia dalam petak-petak permainan.
Penelitian Nurul Khotimah (2018) yang berjudul “Keefektifan Model TGT (Teams Games Tour Tournaments) berbantu media Mojeko Terhadap Hasil Belajar Siswa Tema Ekosistem Kelas V”. hasil penelitian menunjukkan bahwa media mojeko efektif terhadap hasil belajar siswa tema Ekosistem kelas V dengan hasil menunjukkan bahwa thitung>ttabel (6,978>2,109) maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan n antara pre-test dan post-test dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tour Tournaments) berbantu media mojeko terhadap hasil belajar siswa tema ekosistem kelas V. Hasil belajar siswa memenuhi ketuntasan secara klasikal yaitu melampaui 65%, terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Penelitian serupa juga oleh Regina Eva Elviana (2016) dengan judul “Pengembangan Media Monopoli Pada Pembelajaran PKN Materi Kebebasan Organisasi Siswa Kelas V”. Hasil penelitian presentasi rata-ratanya sebanyak 93,06%, diujicobakan pada 8 orang siswa diperoleh presentase sebesar 94,03%, dan diujicobakan pada seluruh siswa kelas V diperoleh presentase hasil penilaian siswa sebanyak 94,22%.berdasarkan range presentase dan kriteria kualitatif menunjukkan media permainan monopoli yang dibuat peneliti dapat dinyatakan bahwa media permainan monopoli layak digunakan dalam pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan Ramadhani, dkk dalam Jurnal Pembelajaran Fisika, volume 5 nomor 3 Desember 2016 hal 235-245 dengan judul “Pengembangan Media Educational Game Monopoli Fisika Asik (MOSIK) Pada Mata Pelajaran IPA Di SMP”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa (1) Media educational game mosik yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid dengan kriteria baik dengan nilai validasi sebesar 4,02 sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. (2) Minat belajara peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan media educational game mosik termasuk dalam kategori baik, yakni dengan persentase minat belajar peserta didik sebesar 92,1%. (3) Dengan menggunakan media educational game mosik dapat meningkatkan aktivitas belajara peserta didik dengan persentase 92,95% dengan kategori aktivitas belajar peserta didik sangat aktif di dalam kelas. Perbedaan penelitian yang dilakukan Ramadhani, dkk membahas mengenai mata pelajaran IPA materi alat-alat optik pada kelas VIII SMP.
METODE PENELITIAN
Sugiyono (2016) menyampaikan bahwa penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggisnya research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Jenis penelitian dan pengembangan dipilih oleh peneliti, karena peneliti mengembangkan produk berupa media pembelajaran. Penelitian dan pengembangan ini akan menghasilkan media monopoli memuat meteri jenis-jenis pekerjaan kelas IV sekolah dasar.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Penelitian pengembangan media permainan monopoli jenis-jenis pekerjaan menggunakan langkah Borg & Gall yaitu (1) potensi dan masalah (2) pengumpulan data (3) desain produk (4) validasi desain (5) revisi desain (6) uji coba produk (7) revisi produk (8) uji coba Pemakaian (9) revisi produk (10) produksi masal..dalam penelitian ini yang akan dilakukan ini peneliti membatasi langkah penelitian hanya sampai tahap ke 5 yaitu tahap penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draf produk, uji coba lapangan awal dan revisi hasil uji coba.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan angket.
Pada tahap pendahuluan menggunakan teknik observasi dan wawancara kepada guru dan peserta didik. Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang tingkat pemahaman dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran materi jenis-jenis pekerjaan di SDN Mojo. Prosedur rencana observasi yaitu mengetahui topik dari observasi, mencatat hal-hal penting dan mencari data yang akan dibutuhkan berupa daftar nama peserta didik dan nilai harian. Sedangkan teknik wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan pengembangan media permainan monopoli jenis-jenis pekerjaan.
Pada tahap Pengembangan menggunakan teknik angket (kuesioner) yang diberikan kepada ahli media dan materi. Pada angket ahli meteri terdiri dari 4 indikator yaitu indikator kesesuaian, indikator kelayakan, indikator penyajian dan indikator Kompetensi. Sedangkan angket pada ahli materi terdiri dari 5 indikator yaitu indikator kesesuaian, indikator kelayakan produk, indikator kontribusi produk, indikator keunggulan produk, dan indikator kesempurnaan produk. Angket yang digunakan pada tahap evaluasi untuk mengumpulkan data tentang respon atau tanggapan peserta didik kelas IV sekolah dasar terhadap media pembelajaran monopoli jenis-jenis pekerjaan setelah kegiatan pembelajaran selesai.
Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis data yaitu analisis diskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Data kualitatif berupa tanggapan dan saran perbaikan produk dari ahli media dan ahli materi yang kemudian produk tersebut diperbaiki dan dikembangkan.
Data kualitatif berupa skor penilaian instrumen validasi materi dan media, skor penilaian ahli media, skor penilaian ahli materi. Skor tersebut diperoleh melalui angket. Penilaian kevalidan media monopoli jenis-jenis pekerjaan diperoleh dari penilaian validasi ahli media dan ahli materi. Pada hasil validasi ahli media dan materi dikatakan valid apabila hasil berada pada rentang 80%-100% dengan kriteria “Sangat Baik”, rentang 66%-79% dengan kriteria “Baik”, rentang 56%-65% dengan kriteria “ Cukup”, rentang 40%-55% dengan kriteria “kurang” (Arikunto, 2008: 245). Penelitian Nurul Khotimah (2018) yang berjudul “Keefektifan Model TGT (Teams Games Tour Tournaments) berbantu media Mojeko Terhadap Hasil Belajar Siswa Tema Ekosistem Kelas V”. hasil penelitian menunjukkan bahwa media mojeko efektif terhadap hasil belajar siswa tema Ekosistem kelas V dengan hasil menunjukkan bahwa thitung>ttabel (6,978>2,109) maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan n antara pre-test dan post-test dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tour Tournaments) berbantu media mojeko terhadap hasil belajar siswa tema ekosistem kelas V. Hasil belajar siswa memenuhi ketuntasan secara klasikal yaitu melampaui 65%, terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Penelitian serupa juga oleh Regina Eva Elviana (2016) dengan judul “Pengembangan Media Monopoli Pada Pembelajaran PKN Materi Kebebasan Organisasi Siswa Kelas V”. Hasil penelitian presentasi rata-ratanya sebanyak 93,06%, diujicobakan pada 8 orang siswa diperoleh presentase sebesar 94,03%, dan diujicobakan pada seluruh siswa kelas V diperoleh presentase hasil penilaian siswa sebanyak 94,22%.berdasarkan range presentase dan kriteria kualitatif menunjukkan media permainan monopoli yang dibuat peneliti dapat dinyatakan bahwa media permainan monopoli layak digunakan dalam pembelajaran.
Penelitian yang dilakukan Ramadhani, dkk dalam Jurnal Pembelajaran Fisika, volume 5 nomor 3 Desember 2016 halaman 235-245 dengan judul”Pengembangan Media Educational Game Monopoli Fisika Asik (MOSIK) Pada Mata Pelajaran IPA Di SMP”. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa (1) Media educational game mosik yang dikembangkan termasuk dalam kategori valid dengan kriteria baik dengan nilai validasi sebesar 4,02 sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. (2) Minat belajara peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan media educational game mosik termasuk dalam kategori baik, yakni dengan persentase minat belajar peserta didik sebesar 92,1%. (3) Dengan menggunakan media educational game mosik dapat meningkatkan aktivitas belajara peserta didik dengan persentase 92,95% dengan kategori aktivitas belajar peserta didik sangat aktif di dalam kelas. Perbedaan penelitian yang dilakukan Ramadhani, dkk membahas mengenai mata pelajaran IPA materi alat-alat optik pada kelas VIII SMP.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pengembangan media permainan monopoli jenis-jenis pekerjaan pada materi IPS kelas IV sekolah dasar didasarkan pada analisis kebutuhan. Pengumpulan informasi dilakukan dengan menganalisis permasalahan dan materi melalui survei lapangan, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan draft produk.
Hasil Penilaian Ahli Materi
Validasi materi dilakukan untuk memperoleh kevalidan materi. Validasi materi media monopoli jenis-jenis pekerjaa ini adalah dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas PGRI Semarang yaitu Ibu Veryliana Purnamasari, S.Pd.,M.Pd. Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa penilaian validator terhadap materi media monopoli jenis-jenis pekerjaan yang dikembangkan oleh peneliti secara keseluruhan termasuk kriteria “Sangat Baik” yaitu dengan rata-rata persentase 88,02%.
Hasil Validasi Ahli Media
Ahli media menilai produk media monopoli jenis-jenis pekerjaan dari aspek kesesuaian, kelayakan produk, kontribusi produk, keunggulan produk, dan kesempurnaan produk. Hal ini dilakukan agar hasil produk media layak digunakan untuk diterapkan dalam pembelajarann. Validasi media dilakukan oleh dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas PGRI Semarang yaitu Bapak M.Yusuf Setia W, S.Pd.,M.Pd. Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa penilaian validator terhadap media monopoli jenis-jenis pekerjaan yang dikembangkan oleh peneliti secara keseluruhan termasuk kriteria “Sangat Baik” yaitu dengan rata-rata persentase 93,33%.
Respon peserta didik setelah menggunakan media monopoli jenis-jenis pekerjaan secara garis besar menunjukkan bahwa media monopoli jenis-jenis pekerjaan praktis digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil uji coba terhadap media monopoli jenis-jenis pekerjaan memperoleh persentase sebesar 94% SDN Mojo dan 97% SDN 3 Manggungsari. Hal ini menunjukkan bahwa respon peserta didik terhadap media monopoli jenis-jenis pekerjaan termasuk kedalam Kriteria “Sangat Baik”.
Pembahasan
Pada pengembangan media monopoli jenis-jenis pekerjaandilakukan validasi yaitu penilaian terhadap media permainan monopoli jenis-jenis pekerjaan. Validasi ini dilakukan oleh ahli media dan ahli materi. Validasi dilakukan dengan cara mengisi angket dengan skor yang mengacu lima aspek ahli media dan empat aspek ahli materi. Hasil presentase ahli media adalah dengan persentase 93,33% dengan kategori “Sangat Baik”, Hasil persentase ahli materi dengan persentase 88,02% dengan kategori “Sangat Baik”. Setelah media monopoli jenis-jenis pekerjaan dikembangkan melalui tahapan uji kelayakan dengan penilaian validasi ahli media dan materi kemudian dilakukan uji coba pada peserta didik kelas IV SDN Mojo dan SDN 3 Manggungsari. Hasil angket respon peserta didik dari kelas IV SDN Mojo mendapatkan hasil 94% yang berarti termasuk dalam kategori “Baik Sekali”, Hasil angket respon peserta didik dari kelas IV SDN 3 Manggungsari mendapatkan hasil 97% yang berarti termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.
Setelah media monopoli jenis-jenis pekerjaan divalidasi oleh ahli media dan ahli materi dengan perolehan “Sangat Baik” maka media monopli jenis-jenis pekerjaan selesai dan valid untuk dipergunaan dalam pembelajaran di kelas IV sekolah dasar.
Media monopoli jenis-jenis pekerjaan yang dikembangkan memiliki kelebihan antara lain yaitu peserta didik lebih senang dengan pembelajaran sambil bermain, secara berkelompok peserta didik dapat bersosialisasi dengan temannya serta peserta didik diam dengan memperhatikan materi dan soal yang dibacakan oleh temannya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menghasilkan suatu media yang sama yang berbentuk permainan. Media tersebut dibuat untuk dapat menarik minat belajar peserta didik, agar peserta didik tidak merasa bosan saat mengikuti pembelajaran. Selain itu, media yang telah dikembangkan telah memperoleh kriteria valid dari ahli media dan materi, praktis dari angket respon guru dan peserta didik. Dalam penelitian ini peneliti juga membuat suatu media yang berbentuk permainan yaitu monopoli yang digunakan dalam materi jenis-jenis pekerjaan di kelas IV SD, media monopoli juga dibuat untuk meningkatkan minat belajar peserta didik agara dapat menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Media monopoli yang dikembangkan oleh peneliti telah memperoleh kriteria valid dari ahli materi dan media, praktis dari angket respon guru dan peserta didik.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa karakteristik media monopoli jenis-jenis pekerjaan yang dikembangkan mengacu pada Borg and Gall. Desain media menggunakanCorel Draw. Setelah didesain maka dicetak dengan bahan MMT. Desain materi dan buku petunjuk menggunakan PowerPoint setelah didesain maka diprint dengan kertas Ivory 260mm dan 210mm ukuran A3 kemudian dipotong.
Media valid dinyatakan dari hasil rata-rata persentase yang diperoleh dari validator sebesar 90,67% jadi dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan termasuk kriteria sangat baik atau layak digunakan. Sedangkan rata-rata hasil persentase angket respon peserta didik dari dua sekolah dasar memperoleh 95,5% hal ini menunjukkan bahwa media yang dikembangkan praktis untuk digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arsyad, Ahzari. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Astrissi, Denta Oki S.A. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Disertai Media Teka Teki Silang Terhadap Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Siswa Kelas X SMA Negri 3 Sukoharjo. Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 2.
Cahyaningrum, Rahajang Lintang., & Parmin. 2015. Pengembangan Media Monopoli Smart Science Seri Interaksi Makhluk Hidup Denagn Lingkungannya Berpendekatan Saintifik Pada Siswa SMP. Unnes Science Education Journal 4 (2).
Elviana, Regina Eva. 2016. Pengembangan Media Monopoli Pada Pembelajaran PKN Materi Kebebasan Organisasi Siswa Kelas V. Skripsi. Semarang: Universitas PGRI Semarang.
Fitriyawany, 2013. Penggunaan Media Permainan Monopoli Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mahasiswa Fisiska Fakultas Tarbiyah dengan Konsep Tata Surya. Jurnal Ilmiah DIDAKTITA, 13 (2), 223-239.
Harapah, A. & Lubis, H.Z. 2015. Penggunaan Media Monopoly Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa. Proseding Seminar Nasional dan Keuangan.
Khasanah, Inna Nur. Desak Putu P,.& I Gede Wawan S. 2018. Pengembangan Media Monopoli Dengan Model Hannnafin dan Peck Mata Pelajaran IPS Di SD Mutiara Singaraja. Jurnal EDUTECH Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 6 No. (2) pp. 202-211.
Kotimah, Nurul. 2018. Keefektifan Model TGT (Teams Games Tournament) Berbantu Media Mojeko Terhadap Hasil Belajar Siswa Tema Ekosistem Kelas V. Skripsi. Semarang: Universitas PGRI Semarang.
Ramadhany, Nendy. Sri Wahyuni., & Rifati D.H. 2016. Pengembangan Media Educational Game “Monopoli Fisika Asik (MOSIK)” Pada Mata Pelajaran IPA Di SMP”. Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 3, hal 235-245.
Rosdiana, Mila. Jefri Nur H., & Firman N.P. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Permainan Monopoli Sains Pada Siswa Kelas IV SDN Pragaan Laok 1. ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar Volume 1, No. 2.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode, dan Prosedur. Jakarta: Prenda Media Group.
Setiyaningsih, Gunanti. & Amir Syamsudin. 2019. Pengembangan Media Big Book Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Anak Usia 5-6 Tahun. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 9 No. 1, Hal 19-28.
Suciati, Sri. Ika Septiana., & Mei Fita A.S. 2015. Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Mimbar Sekolah Dasar, Vol 2 (2), 175-188.
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmanasa, Elly. Tustiyana Windiyani., & Lina Novita. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Komik Digital Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Bagi Siswa kelas V Sekolah Dasar Di Kota Bogor. JPSD Vol. 3 No. 2.
Vikagustanti, Dea Arasa. Sudarmin., & Stephani Diah P. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP. Unnes Science Education Journal 3(2).