PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR MENJELASKAN PENTINGNYA

PEMBELAAN NEGARA BAGI SISWA KELAS IXA

SMP PGRI 7 JATIROTO SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019

 

Sri Haryani

SMP PGRI 7 Jatiroto

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menjelaskan pentingnya pembelaan negara bagi siswa kelas IXA SMP PGRI 7 Jatiroto pada semester 1 tahun Pelajaran 2018/ 2019. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan rancangan penelitian ini menggunakan model siklus, tiap-tiap siklus meliputi perencanaan (planning), implementasi tindakan (action implementation), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, merupakan metode yang dikumpulkan dari data yang ada di lapangan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX A semester 1 SMP PGRI 7 Jatiroto tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari 10 laki-laki dan 11 perempuan. Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini di analisis dengan menggunakan analisis deskripsi persentase. Hasil penelitian tindakan kelas ini, adalah dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menjelaskan Pentingnya Pembelaan Negara Pada Siswa Kelas IX A SMP PGRI 7 Jatiroto Semester gasal Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini ditunjukkan peningkatan proses dan hasil dari setiap siklus, kondisi awal yang jauh dari memuaskan mengalami peningkatan pada siklus I dan siklus II. Kondisi awal siswa yang mengalami ketuntasan belajar baru mencapai 6 siswa (28.57%), mengalami kenaikan pada siklus I siswa yang sudah mencapai tuntas sejumlah 10 siswa (47.62%), pada siklus II naik menjadi 21 (100%).

Kata kunci: Aktivitas; CTL (Contextual Teaching and Learning); Hasil Belajar, Pembelaan Negara

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

SMP atau Junior High School merupakan satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar yang merupakan lanjutan dari SD, MI atau bentuk lain yang sederajat. SMP PGRI 7 Jatiroto merupakan salah satu SMP swasta yang berada di wilayah kecamatan Jatiroto Kabupaten Wonogiri yang memiliki banyak talenta. Bangunan dan ruang kelas yang tertata sangat rapi dan asri, sarana transportasi yang sudah sangat lengkap dan menjangkau, banyaknya prestasi yang pernah diraih oleh siswa-siswinya, dan masih banyak lagi talenta yang dimiliki yang merupakan daya tarik tersendiri ternyata memiliki kelemahan salah satunya adalah kemampuan siswa khusunya siswa kelas IX A dalam mata pelajaran PKn khususnya materi Menjelaskan Pentingnya Pembelaan Negara. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa dimana dari 21 siswa yang memiliki nilai diatas rata-rata hanya 6 siswa saja dengan presentasi sebesar 28,57%.

Berdasarkan hasil belajar kondisi awal pada siswa Kelas IX A semester gasal tahun pelajaran 2018/2019 ternyata siswa mengalami kesulitan dalam hal pemahaman materi Pentingnya Pembelaan Negara. Hal ini terlihat pada saat siswa mengerjakan ulangan, banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata ketuntasan minimal 75. Nilai yang diperoleh siswa membuktikan bahwa siswa kurang memahami materi Pentingnya Pembelaan Negara. Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah muncul dari pemilihan strategi dan pendekatan yang digunakan guru. Guru masih terikat pada pola pembelajaran tradisional, bersifat statis kurang terbuka pada pembaharuan sehingga menghambat peningkatan dan kualitas proses pembelajaran.

Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami materi Pentingnya Pembelaan Negara telah dilakukan oleh guru dengan memberikan tugas dengan cara melatih siswa untuk mengerjakan soal di LKS, namun ternyata cara ini kurang berhasil dalam meningkatkan hasil belajar maupun kegairahan siswa dalam proses pembelajaran.

Jika keadaan tersebut terus berlanjut, tanpa ada solusi penanggulangannya secara tepat dikhawatirkan lama-kelamaan akan menurunkan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran pemahaman materi Pentingnya Pembelaan Negara. Oleh karena itu guru dalam pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran merupakan hal yang harus betul-betul dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai sasaran.

Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya didasarkan pada pertimbangan: (1) menempatkan siswa sebagai subjek yang aktif; (2) menempatkan siswa sebagai insan yang secara alami memiliki pengalaman, pengetahuan, keinginan, dan pikiran yang dapat dimanfaatkan untuk belajar, baik secara individu maupun kelompok; (3) membuat siswa berkeyakinan bahwa dirinya mampu belajar; dan (4) memanfaatkan potensi siswa seluas-luasnya

Memperhatikan dari kenyataan di atas menarik untuk menyimak dan meninjau kembali proses pembelajaran memahami materi Pentingnya Pembelaan Negara dengan mengkondisikan proses pembelajaran yang menyenangkan dan mampu membangkitkan aktivitas siswa. Unsur penting dalam proses pembelajaran adalah kemampuan guru dalam mengembangkan strategi untuk membangkitkan kegairahan belajar siswa dalam suasana yang menyenangkan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka guru mengembangkan suatu pembelajaran kontekstual. Menurut Martinis Yamin (2008: 152) mengungkapkan bahwa pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan suatu proses pengajaran yang bertujuan untuk membantu para peserta didik memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok materi pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; seperti membuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections), melakukan pekerjaan yang berarti (doing significant), melakukan pembelajaran yang diatur sendiri (self regulated learning), bekerjasama (collaborating), serta berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking). Pembelajaran kontekstual ini adalah pembelajaran yang berawal dari dunia nyata yang dibawa ke dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Hal ini sangatlah sesuai dengan pengajaran dalam hal pemahaman materi Pentingnya Pembelaan Negara. Untuk itu kontribusi pendekatan CTL ini terhadap pembelajaran pemahaman materi Pentingnya Pembelaan Negara sangatlah berarti bagi siswa kelas IX A. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka hal tersebut perlu dilaksanakan penelitian dengan judul ”Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Guna Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Menjelaskan Pentingnya Pembelaan Negara pada Siswa Kelas IX A SMP PGRI 7 Jatiroto Semester gasal Tahun Pelajaran 2018/ 2019”.

Identifikasi Masalah

Setelah dikemukakan pemaparan pada latar belakang, ditemukan beberapa permasalahan:

  1. Belum diperoleh hasil belajar pemahaman materi Pentingnya Pembelaan Negara yang diharapkan.
  2. Belum diterapkan strategi dan metode yang mampu meningkatkan kegairahan siswa dalam proses pembelajaran dalam hal pemahaman materi Pentingnya Pembelaan Negara.
  3. Terdapat sikap keberatan jika mendapatkan tugas dalam hal pemahaman materi Pentingnya Pembelaan Negara karena mereka kurang menguasai materi.

Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut Bagaimanakah Penggunaan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Menjelaskan Pentingnya Pembelaan Negara pada Siswa Kelas IX A SMP PGRI 7 Jatiroto Semester gasal Tahun Pelajaran 2018 2019?

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas Kelas IX A SMP PGRI 7 Jatiroto Semester gasal Tahun pelajaran 2018/2019.

Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar menjelaskan Pentingnya pembelaan negara pada siswa kelas Kelas IX A SMP PGRI 7 Jatiroto Semester gasal Tahun pelajaran 2018/2019.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Pengertian Negara

Definisi negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan menuntut warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah (Prof. Miriam Budiardjo: 2000). Sedangkan menurut Prof R. Djokosoetono negara didefinisikan sebagai suatu oranganisasi manusia manusia yang berada di bawah satu naungan pemerintahan yang sama.

 

Pengertian Pendekatan Contextual Teaching dan Learning (CTL)

Contextual Teaching dan Learning adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan siswa (Wina Sanjaya, 2006:253). Nabisi Lapono (2008: 4.3) mengemukakan bahwa hakikat pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong anak untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupannya sehari-hari.

Langkah-langkah Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Penerapan pendekatan CTL di dalam kelas cukup mudah dimana secara garis besar, langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran CTL adalah sebagai berikut:

  1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
  2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
  3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
  4. Ciptakan siswa belajar
  5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
  6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
  7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara

Kerangka Berpikir

Melihat dan mengamati hasil ulangan siswa Kelas IX A dimana siswa mengalami kesulitan menerima materi pembelajaran pentingnya bela negara bagi warga negara. Fakta tersebut diatas mempertegas kesimpulan bahwa siswa kurang memahami materi yang disampaikan, keterpaksaan siswa dalam mengerjakan tugas, akhirnya berdampak buruk pada hasil ulangannya,

Hipotesis Tindakan

Proses pembelajaran melalui pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) diuga dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menjelaskan Pentingnya Pembelaan Negara Pada Siswa Kelas IX A SMP PGRI 7 Jatiroto Semester gasal Tahun Pelajaran 2018/ 2019”.

METODOLOGI PENELITIAN

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP PGRI 7 Jatiroto Tahun pelajaran 2018/2019. Pemilihan tempat didasarkan pada pertimbangan sekolah tempat penelitian merupakan tempat peneliti mengajar sehingga akan lebih menghemat biaya.

 

Jadwal Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 6 (enam) bulan, mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2019.

Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IX A dengan jumlah 21 siswa, yang terdiri dari 10 laki-laki dan 11 perempuan semester gasal SMP PGRI 7 Jatiroto Tahun pelajaran 2018/2019

Metode Pengumpulan Data

Arikunto membedakan teknik-teknik untuk mengumpulkan data menjadi dua teknik yaitu teknik tes dan non tes, non tes meliputi angket atau kuisioner, interview, observasi, skala bertingkat, atau rating scale, dan dokumentasi (2002:121-128). Sehubungan dengan pengumpulan data, metode yang dipergunakan sebagai berikut:

Tes

Menurut Arikunto (2002:128) bahwa tes merupakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal hal yang diketahui.

Metode Observasi

Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1981:136). Dengan metode observasi dimaksudkan untuk mengadakan pengamatan secara langsung terhadap bentuk pembinaan penanggulangan masalah kemalasan siswa yang dilakukan pihak sekolah.

Metode Interview

Interview sering juga disebut wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto, (2002:133).

Metode Analisis Data

Untuk memberi penafsiran terhadap data yang telah direduksi baik data yang diperoleh melalui tes, observasi, maupun wawancara Setelah datanya terkumpul kemudian diklasifikasikan menjadi data kualitatif dan kuantitatif.

Validasi Data

Validasi data diuji melelu triangulasi sumber dan triangulasi metode, yang mengarahkan peneliti untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber dalam proses perbaikan pembelajaran.

Prosedur Penelitian

Prosedur pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan siklus, pada setiap siklus terdiri atas 4 tahapan dengan minimal 2 x pertemuan dan setiap kali pertemuan minimal 2 x 45 menit.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Awal

Salah satu kelemahan siswa kelas IX A adalah kemampuan siswa khususnya siswa kelas IX A dalam mata pelajaran PKn khususnya materi Menjelaskan Pentingnya Pembelaan Negara. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa dimana dari 21 siswa yang memiliki nilai diatas rata-rata hanya 6 siswa saja dengan presentasi sebesar 28,57%.

Data tes tertulis siklus II untuk mengukur hasil belajar siswa diperoleh keterangan bahwa nilai tertinggi yang di peroleh siswa adalah nilai 95 sebanyak 2 siswa, dan nilai terendah 75 sebanyak 3 siswa. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh 84,76 dan jika dikonsultasikan dengan nilai ketuntasan yang ditetapkan sebesar 75 maka 84,76 sudah mencapai ketuntasan.

PENUTUP

Berdasarkan hasil akhir dalam penelitian tindakan kelas ini, maka disimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran dan hasil belajar menjelaskan pentingnya pembelaan negara dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat:

  1. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menjelaskan pentingnya pembelaan Negara pada siswa kelas IX A SMP PGRI 7 Jatiroto
  2. Meningkatkan aktivitas dan sikap siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, terbukti adanya kenaikan dari setiap siklus dan pada setiap indikator.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

BudiarjoMiriam. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Politik Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Koerniatmanto Soetoprawira, B. 2000. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Indonesia.

Moloeng, J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muchith, Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontekstual. Semarang: RaSAIL Media Group.

Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto, 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.

Suprijono, 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi Paikem). Surabaya: Pustaka Pelajar.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Bandung: Kencana